Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
-
Alamat alternatif sudah baru gan.
Bookmark alamat ini gan : https://bit.ly/ceksemprot
Atau buka dengan VPNIkuti alamat terbaru dari forum di : Follow Twitter @SemprotCom
CERBUNG Wicked Dreams
- Thread starter Citrus89
- Start date
makjolaz
Semprot Holic
KETIKUNG hahahhahas
Om_prast
Semprot Baru
Good story
Citrus89
Semprot Lover
- Daftar
- 4 Oct 2018
- Post
- 244
- Like diterima
- 1.970
Malam christmas sekitar jam 2
Gue berimimpi aneh, dikamar kostan ukuran sekitar 5x4 gue asik main dota sama sohib gue Dika. Abis main dota gue gitaran di depan teras kost sambil melihati rintik-rintik hujan. Gue gak ingget topic apa yang gue obrolin sama doi saat gue sedang asik genjreng gitar, Pas nengok gue ngelihat Doi terbujur kaku membiru. Sekejap batin ini teriak histeris melihat kawan gue. Hingga akhirnya ngebuat gue terbangun dengan melihati langit-langit rumah sakit.
Saat itu gue sempat ngeliat vina memegangi erat tangan gue sambil tertidur pulas di samping ranjang. Wajahnya yang manis itu dengan kedua bola matanya yang terpejam rasanya memanggil tangan ini untuk membelai rambutnya. Natalan gue masih di rumah sakit. Sempat sendirian bro dari Pagi sampai siang. Gue tau vina aktif di gereja dan tergabung dalam organisasi. Jadi gue paksa dia pergi ninggalin gue. Gak enaklah dia bendahara soalnya. Siang gue di temenin adik cewe gue. Malam nya baru ramai lagi sama keluarga ada nyokap,bokap, dan kakaknya vina datang.
Tanggal 26 desember 2014
Badan gue mulai kembali normal tapi masih mencret kalau lagi pup. Masih juga demam kalau malam. Gue sempat lihat tagihan biaya rumah sakit sudah dibayar lunas. Gue tau kamar VVIP di rumah sakit yang cukup berkelas ini biayanya cukup mahal. Sekitar 5 jutaan lah untuk 1 harinya karena kamar gue kelas suite/kelas 1. Gue tau ini semua yang bayar vina. Jadi gue sempat transfer duit diem-diem ke rekening doi. Gila loe harga dirilah taruh mana? Malamnya gue kegep dan doi sempat marah sama gue.
Tanggal 28 desember 2014
Daniel datang besuk sendirian. Gak di temani sama ratna. Kondisi gue juga udah mulai fit karena besok gue udah keluar. Gue juga udah enggak lagi di infus.
DI emergency rute kita berdua asik merokok di anak tangga.
“Gue denger-denger dari sis”
“Loe di jodohin keluarga loe sama si vina yah”
Ujar Daniel
“Iye”
Balas singkat gue
“Fuhhh…..”
“Sis bocor juga yah”
Imbuh gue melepaskan asap rokok keatas
“Fuuhhh….”
“Gak sih!!”
“ gue aja yang pinggin tau”
Ujar Daniel ikut juga melepaskan asap rokok lalu tersenyum
“Maksud loe?”
Tanya gue yang seolah-olah emosi ini terasa terpancing saat melihat wajah Daniel tersenyum itu.
“Eitt….santai Ed”
Daniel yang merasa tak enak ngeliat wajah asam gue lalu seketika diri ini terasa malu.
“SSH..”
Deep inhales mamen tahan esmosi
“Hahaha…”
Tawa gue sambil mengusapi kepala ini
“Gue udah lihat vina di foto”
“sis ngasih tau gue”
“Ada cewe sering dateng ke kantor loe anterin makanan”
Daniel bercerita yang sepengetahuan gue waktu itu doi emang lagi pindah tugas di Surabaya
“Pas gue mau balik ke Jakarta”
“Iseng main ke kantor loe-”
Ujar Daniel yang ngebuat gue ingget sesuatu
“Iyah-iyah gue ingget”
Ucap sela gue yang ingget gue emang sempat sok sibuk pas Daniel mau main ke kantor gue karena ada si vina. Jadi sempat gue larang dia main ke kantor gue.
“Niel”
“Jangan yang ini”
Ujar gue menatap tajam Daniel sambil menghisap asap rokok dalam-dalam.
“Kalau gue serius”
“It’s okay aja kan”
Daniel yang menatap gue tajam
“Maksud loe gimana?”
Ujar gue yang mulai tersulut emosi
“Fuhhh…”
“Loe ngerasa gue main-main kan?”
Ujar Daniel sambil melepaskan asap rokok keatas lalu melirik gue
“Fuck….Oiii”
“Gue hajar loe”
“ sampe gue lihat, loe ngedeketin Vina”
Ujar gue sambil mengusap hidung ini yang tiba-tiba meler.
“Hehehe….santai Ed”
Daniel dengan wajah cengar-cengirnya dan tangan yang seolah-olah surrender.
“Kenapa loe marah begitu?”
“Belum aja gue ngomong”
Tanya Daniel yang bikin emosi rasanya tapi karena kawan jadi gue pendem aja rasa ini.
“Taik loe niel”
“Cewe baik-baik dia”
“Bukan lonthe”
Ujar emosi gue sambil menggaruk-garuk kepala
“Iya gue tau Ed”
“Makanya itu gue serius”
“Serius mau nikah Ed”
Ujar Daniel dengan nada suaranya yang tenang .
“Kalau calon nya vina”
“Gak apa-apa kan?”
Lanjutnya lagi yang langsung spontan tangan ini mengrip kerah kemeja doi WTF!!! Dalam hati ini rasanya. Nafas ini terasa kembang kempis melototi Daniel yang hanya menatap santai gue aja. Sesekali kedua bola matanya yang coklat tua itu melirik kearah atas seolah-olah mengabaikan diri gue yang lagi emosi.
“Kalau selly”
“Baru lonthe kan Ed”
Ujarnya lagi…….yang WTF…
Gue berimimpi aneh, dikamar kostan ukuran sekitar 5x4 gue asik main dota sama sohib gue Dika. Abis main dota gue gitaran di depan teras kost sambil melihati rintik-rintik hujan. Gue gak ingget topic apa yang gue obrolin sama doi saat gue sedang asik genjreng gitar, Pas nengok gue ngelihat Doi terbujur kaku membiru. Sekejap batin ini teriak histeris melihat kawan gue. Hingga akhirnya ngebuat gue terbangun dengan melihati langit-langit rumah sakit.
Saat itu gue sempat ngeliat vina memegangi erat tangan gue sambil tertidur pulas di samping ranjang. Wajahnya yang manis itu dengan kedua bola matanya yang terpejam rasanya memanggil tangan ini untuk membelai rambutnya. Natalan gue masih di rumah sakit. Sempat sendirian bro dari Pagi sampai siang. Gue tau vina aktif di gereja dan tergabung dalam organisasi. Jadi gue paksa dia pergi ninggalin gue. Gak enaklah dia bendahara soalnya. Siang gue di temenin adik cewe gue. Malam nya baru ramai lagi sama keluarga ada nyokap,bokap, dan kakaknya vina datang.
Tanggal 26 desember 2014
Badan gue mulai kembali normal tapi masih mencret kalau lagi pup. Masih juga demam kalau malam. Gue sempat lihat tagihan biaya rumah sakit sudah dibayar lunas. Gue tau kamar VVIP di rumah sakit yang cukup berkelas ini biayanya cukup mahal. Sekitar 5 jutaan lah untuk 1 harinya karena kamar gue kelas suite/kelas 1. Gue tau ini semua yang bayar vina. Jadi gue sempat transfer duit diem-diem ke rekening doi. Gila loe harga dirilah taruh mana? Malamnya gue kegep dan doi sempat marah sama gue.
Tanggal 28 desember 2014
Daniel datang besuk sendirian. Gak di temani sama ratna. Kondisi gue juga udah mulai fit karena besok gue udah keluar. Gue juga udah enggak lagi di infus.
DI emergency rute kita berdua asik merokok di anak tangga.
“Gue denger-denger dari sis”
“Loe di jodohin keluarga loe sama si vina yah”
Ujar Daniel
“Iye”
Balas singkat gue
“Fuhhh…..”
“Sis bocor juga yah”
Imbuh gue melepaskan asap rokok keatas
“Fuuhhh….”
“Gak sih!!”
“ gue aja yang pinggin tau”
Ujar Daniel ikut juga melepaskan asap rokok lalu tersenyum
“Maksud loe?”
Tanya gue yang seolah-olah emosi ini terasa terpancing saat melihat wajah Daniel tersenyum itu.
“Eitt….santai Ed”
Daniel yang merasa tak enak ngeliat wajah asam gue lalu seketika diri ini terasa malu.
“SSH..”
Deep inhales mamen tahan esmosi
“Hahaha…”
Tawa gue sambil mengusapi kepala ini
“Gue udah lihat vina di foto”
“sis ngasih tau gue”
“Ada cewe sering dateng ke kantor loe anterin makanan”
Daniel bercerita yang sepengetahuan gue waktu itu doi emang lagi pindah tugas di Surabaya
“Pas gue mau balik ke Jakarta”
“Iseng main ke kantor loe-”
Ujar Daniel yang ngebuat gue ingget sesuatu
“Iyah-iyah gue ingget”
Ucap sela gue yang ingget gue emang sempat sok sibuk pas Daniel mau main ke kantor gue karena ada si vina. Jadi sempat gue larang dia main ke kantor gue.
“Niel”
“Jangan yang ini”
Ujar gue menatap tajam Daniel sambil menghisap asap rokok dalam-dalam.
“Kalau gue serius”
“It’s okay aja kan”
Daniel yang menatap gue tajam
“Maksud loe gimana?”
Ujar gue yang mulai tersulut emosi
“Fuhhh…”
“Loe ngerasa gue main-main kan?”
Ujar Daniel sambil melepaskan asap rokok keatas lalu melirik gue
“Fuck….Oiii”
“Gue hajar loe”
“ sampe gue lihat, loe ngedeketin Vina”
Ujar gue sambil mengusap hidung ini yang tiba-tiba meler.
“Hehehe….santai Ed”
Daniel dengan wajah cengar-cengirnya dan tangan yang seolah-olah surrender.
“Kenapa loe marah begitu?”
“Belum aja gue ngomong”
Tanya Daniel yang bikin emosi rasanya tapi karena kawan jadi gue pendem aja rasa ini.
“Taik loe niel”
“Cewe baik-baik dia”
“Bukan lonthe”
Ujar emosi gue sambil menggaruk-garuk kepala
“Iya gue tau Ed”
“Makanya itu gue serius”
“Serius mau nikah Ed”
Ujar Daniel dengan nada suaranya yang tenang .
“Kalau calon nya vina”
“Gak apa-apa kan?”
Lanjutnya lagi yang langsung spontan tangan ini mengrip kerah kemeja doi WTF!!! Dalam hati ini rasanya. Nafas ini terasa kembang kempis melototi Daniel yang hanya menatap santai gue aja. Sesekali kedua bola matanya yang coklat tua itu melirik kearah atas seolah-olah mengabaikan diri gue yang lagi emosi.
“Kalau selly”
“Baru lonthe kan Ed”
Ujarnya lagi…….yang WTF…
Terakhir diubah:
Kadalilang
Guru Besar Semprot
- Daftar
- 18 Nov 2016
- Post
- 2.175
- Like diterima
- 621
Lanjut mas bro
Citrus89
Semprot Lover
- Daftar
- 4 Oct 2018
- Post
- 244
- Like diterima
- 1.970
Ori gimana nih? :d
radenkirnosemprot
Tukang Semprot
- Daftar
- 31 Jul 2017
- Post
- 1.049
- Like diterima
- 42
Dilema nich + perseteruan 2 sahabat.
Similar threads
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
