Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
-
Alamat alternatif sudah baru gan.
Bookmark alamat ini gan : https://bit.ly/ceksemprot
Atau buka dengan VPNIkuti alamat terbaru dari forum di : Follow Twitter @SemprotCom
Yeni, Partnerku, Mantan Istri Temanku
- Thread starter listob
- Start date
TorangBlack
Pertapa Semprot
- Daftar
- 18 Nov 2017
- Post
- 4.481
- Like diterima
- 12.247
manatp suhu... lanjutkan jangan bikin kendor
john2017
Semprot Sejati
warr biasa...... trima kasih suhu. semangat
AyamSentul
Semprot Holic
- Daftar
- 11 May 2017
- Post
- 388
- Like diterima
- 280
stickajaib
Senpai Semprot
- Daftar
- 9 Apr 2015
- Post
- 975
- Like diterima
- 3.213
Lanjutkan hu
penthole_koerek
Senpai Semprot
Wah calon anal hijaber bu boss nih
Hernandez96
Pertapa Semprot
- Daftar
- 21 May 2016
- Post
- 4.859
- Like diterima
- 1.498
Ada lanjutan ny, tak baca dulu gan.
bebeb-gemes
Semprot Holic
- Daftar
- 13 May 2017
- Post
- 381
- Like diterima
- 411
Bisa di olah juga ini berarti hu
Santoro0985
Suka Semprot
- Daftar
- 5 May 2020
- Post
- 10
- Like diterima
- 7
tinggal sarung dulu
semprotku_hotmail
Senpai Semprot
- Daftar
- 5 Nov 2020
- Post
- 870
- Like diterima
- 1.001
menunggu cerita salsa
update lagi mumpung lagi ada waktu....
Dengan nafas tersengal-sengal Yeni memeluk kuat tubuhku. Badannya basah dengan keringat. Tak sadar ketiak Yeni pas berada di mukaku. Tak kusia-siakan kuciumi ketiak Yeni yang sudah berkeringat tersebut. Meskipun berkeringat ketiak Yeni tetep harum, pasti parfumnya mahal karena wanginya awet.
“Hhh..hhh.. Pras.. enak bangeet.. ngentot sama kamu.. sampe lemes.. aku orgasme…” kata Yeni mencoba mengatur kembali nafasnya.
“Memek kamu juga tambah enak Yen.. aku juga hampir ngecrot karena empotan dan jepitan memekmu…” pujiku di bawah ketiak Yeni.
Beberapa saat kemudian, Yeni baru sadar..” Iiih Pras.. ngapain sih nyiumin ketek.. geli tau..”
“Habis..sexy banget sih kamu.. kalo lagi orgasme…” pujiku.
“Halah…kamu.., ini juga ngapain tangan di pantat..” protes Yeni sambil menepis tanganku yang jarinya masuk ke lubang pantatnya.
“Hehehe.. habis pantatmu gemesin.. gede dan montok…”ledekku sambil mencabut jariku.
“Gilaaa.. kamu kuat juga ya Pras.., si Abi kalah sama kamu…” Yeni balik memuji.
“Aku tahan-tahan.. Yen, semua cowok pasti gak akan kuat kalo ngentot sama kamu… memek kamu yang paling enak Yen..” kataku sambil menatap wajah cantik berbalut jilbab.
“Aku istirahat dulu ya Pras.. gak berat kan? “kata Yeni sambil menyandarkan kepalanya di pundakku.
“Iya Yeni sayang… istirahat dulu aja.. kontolku aja betah tuh di dalam memekmu..”
“Hehehe.. biarin… kamu kan belom ngecrot.. aku juga masih merasa enak sih ada kontolmu di dalam memekku.. “
Tak berapa lama Yeni bangkit dari tubuhku..”Pras.. ngentot lagi yuuk.., kamu kan belum keluar..”
“Laaah ini masih ngentot… kontolku aja masih di dalam memekmu…” kataku sambil meraba kontolku yang tersembunyi dalam jembut Yeni.
“Iiih.. maksudku.. lanjut goyang…, tapi aku sudah gak kuat kalo di atas…” rengek Yeni.
“Ya udah ganti posisi.., aku pengen kamu nungging..” pintaku.
“Hehe.. aku sudah nebak.. kamu nafsu sama pantatku kan… hehehe.. tapi awas.. jangan dianal.. aku masih pengen memek yang disodok…” kata Yeni lalu bangun dari tubuhku. Terasa licin saat kontolku terlepas dari memeknya.
“Hmm.. tapi licin banget memekku.. dilap dulu ya…” pinta Yeni yang sudah berdiri di atas kasur.
“Sudah kamu di situ aja… biar aku yang ambil handuk kecil…” lalu aku pun bangun dan pergi ke kamar mandi. Kuambil handuk kecil yang ada di wastafel, lalu kubasahin sedikit dengan air panas. Sebelum mengelap memek Yeni, kulap dulu kontolku yang basah oleh cairan memek Yeni. Lumayan bisa menurunkan tensi nafsuku.
Kuhampiri Yeni yang sudah duduk mengangkang di tepi kasur. Akupun jongkok di depan selangkangan Yeni. Pertama-tama kulap jembutnya yang basah.. lalu pelan-pelan kulap belahan memek Yeni yang merekah. Aku berusaha selembut mungkin karena takut memek Yeni lecet.
“Sudah Yen.. coba lihat memekmu…” kataku sambil menguakkan kedua bibir memek Yeni yang tebal. Terlihat bagian dalam memek Yeni yang merah dan mengkilat.., meskipun baru kemasukan kontol tapi liang memek Yeni tidak terlihat menganga.., masih kuncup. Memek yang luar biasa…
“Sudah Pras.. ? Aku nungging ya…” kata Yeni sambil merubah posisi tubuhnya jadi menungging di tepi kasur.
Pantat Yeni yang gede jadi terlihat tambah gede dalam posisi nungging. Dari beberapa cewek yang pernah kusetubuhi.. Yeni lah yang mempunyai pantat paling gede. Meski pantat Yeni tidak begitu putih.. tapi warna alami seperti itu tetap membuatku nafsu, karena Yeni punya kelebihan dalam ukuran pantat.
“Wow.. gede banget pantatmu..Yen.., nafsuin banget..” pujiku sambil menepuk-nepuk pantat Yeni yang gede dan empuk.
“Iih.. kok malah dilihatin.. orang gendut pastilah pantatnya gede..” protes Yeni.
Belahan pantat Yeni memperlihatkan lubang matahari yang berwarna coklat kehitaman. Aku gak tahu apakah lubang pantat itu pernah dianal atau belum, tapi sepertinya masih rapat. Belahan pantat Yeni yang memanjang sampai belahan memeknya nampak ditumbuhi rambut meskipun tidak selebat jembut di memeknya.
Aku yang penasaran dan nafsu dengan belahan pantat Yeni lalu menciumi dan menjilati bagian itu, bahkan lubang mataharinya kusodok-sodok dengan lidahku.
“Ooh… Pras…kamu ngapain.. sih.. jilatin pantatku… aaah.., mending jilatin memekku..” desah Yeni sambil menggoyang-goyangkan pantatnya.
Kuturuti kemauan Yeni, maka kujilati memek Yeni yang mengintip di antara dua paha gempalnya, sekalian untuk membasahinya kembali. Kubuka kedua bibir memek Yeni yang tebal tersebut agar aku bisa menyedot itilnya yang mungil. Sruup…sruup kusedot itil Yeni yang sudah memerah tersebut, sampe Yeni kelojotan.
“Aaaw… aaach Prass.. sudah..ah.. gak tahan.. kalau kamu jilatin itilku…” desah Yeni.
Merasa memek Yeni sudah basah, aku pun segera bersiap untuk ngentotin Yeni dalam posisi nungging.
“Rendahin dikit pantatmu Yen..” kataku sambil menekan pantat Yeni ke bawah. Lalu kupegang kontolku dan kumasukan ke liang memek Yeni yang mengintip di bawah pantatnya. Bless.. bleeeseeek kontolku memasuki liang memek Yeni, terasa lebih sempit dibandingkan posisi konvensional ataupun WOT.
“Aaah Yen.. memekmu jadi sempit gini…, enak banget” desahku menikmati momen-momen sempitnya memek Yeni.
“Aah.. iya Pras.. kerasa banget…, kayaknya masih perawan memekku..hehehe..” canda Yeni.
“Perawan.. apaaan, sudah dientot empat kontol…” balasku sambil menekan tubuhku ke depan.
“Hehe.. tapi masih enak kan… aaaah.. Praas…” Yeni mendesah saat kegenjot dari belakang.
Plook…plook…plook.. selangkanganku beradu dengan pantat Yeni. Bongkahan pantat Yeni yang gede sampai mantul-mantul, membuatku semakin gemas..
“Ini..pantat.. gede bangeeet… Yen…” lalu plaaak..plaaak.. plaak kutampar pantat Yeni.
“Aduuuh… aaaah… aaach… sialan kamu Pras…” rintih Yeni.
“Sakit gak Yen…? Plaak.. plaaak..
“Gak..sih.. , apa salahnya … pantatku… aaaah Pras…” protes Yeni.
“Salahnya… pantatnya … gemesin…, pasti semua cowok berimajinasi kalau lihat pantatmu…” Plaaak… plaaak.
“Emangnya aku suka pamer pantaaat…. Aaah…..Pras… yang kenceng… nyodoknya…” Yeni terus merintih keenakan.
Di antara sodokanku ke memek Yeni, payudara gede Yeni pun ikut bergoyang-goyang. Kupeluk tubuh montoknya dari belakang, sambil kuremasi payudara Yeni yang menggantung di bawah tubuhnya.
“Uuuh… Pras.. enak banget.. Pras… entot teruuusss… aaaaah…” Yeni pun menengok ke belakang, kusosor bibirnya… mmmhhh…. Kamipun berciuman dengan penuh nafsu.
Sementara tangan kiriku mendekap payudara Yeni, tangan kananku meraba selangkangan Yeni, terasa jembutnya sudah basah. Lalu jariku mencari itil Yeni dan kugesek-gesek untuk lebih merangsang dia.
“Uuh…. Aaahh Pras… geli… eenaaak banget… aku gak.. tahaaan…” Yeni menggoyangkan pantatnya.. lalu tubuhnya ambruk ke atas kasur.
Aku terus menyetubuhi Yeni dalam posisi tubuhnya yang tiarap. Pahanya yang gempal langsung merapat sehingga kontolku terjepit dengan kuat.
“Aaah Yen… enak banget.. jepitan memekmu…, kamu mau orgasme sayang…? Tanyaku yang memeluk tubuhnya dari belakang.
“Aaah.. bentar lagi Pras… gak kuat enak bangeet…, sodok yang daleeem” rintih Yeni.
Karena posisi paha Yeni yang merapat otomatis kontolku hanya bisa masuk setengahnya ke dalam memek Yeni karena terganjal pantat Yeni yang gede.
“Yen.. kontolku keganjel pantat gedemu… gak bisa masuk sampe daleeemm… aaah enak ssihh..” sebenarnya aku menikmat jepitan paha dan memeknya.
“Berbalik Yen.., biar kuentot dari depan…” pintaku.
Yeni pun membalikkan tubuhnya jadi telentang. Otomatis kontolku terlepas dari jepitan memeknya.
“Buruaaan….masukin laggiih….” Yeni merengek.
Tak menunggu lama kutindih tubuh Yeni dan kumasukin lagi kontolku ke memeknya yang merekah.
Sleeb… kontolku masuk dengan mudah. Kembali kugenjot tubuh Yeni dengan kuat. Yeni yang sudah diambang orgasme membelitkan kakinya ke pinggangku, lalu dia pun menggoyang tubuhnya dengan cepat.
“Aaah…eeeeh.. uuuh Pras… aku mau sampe.. entoooot yang daleeeem…. Uuh…” Yeni menggelinjang, kepalanya yang terbalut jilbab mendongak ke atas.
“Aku… juga Yen.. aku mau ngecroot… terima spermaku Yen…” desahku sambil memeluk erat tubuh montok Yeni.
“Aaahhh.. kontool… uuuh… kontoool… enak…. Eeeegh…” tubuh Yeni mengejan dibarengi jepitan memeknya yang kenceng. Berbarengan dengan itu… crrooot…. Crooot… crooot spermaku menyembur kencang di dalam memek Yeni. Tak sadar aku pun menggigit leher Yeni yang terttutup jilbabnya.
Nafas kami tersengal-sengal sambil merasakan kenikmatan orgasme yang dicapai bersamaan. Kutatap wajah cantik Yeni yang nampak puas. Aku cukup bangga bisa muasin Yeni, wanita cantik yang doyan dan jago ngentot.
“Hss.. Praas.. enak banget.. aku sampe orgasme dua kali…, puaas banget.. tapi lemes..” kata Yeni sambil mengatur nafasnya.
“Aku juga puas banget ngentotin kamu Yen.., aku jadi ketagihan memek kamu…” pujiku sambil mengelus pipi Yeni yang halus.
“Wuuih… bahaya.. ketagihan memek istri orang… hehehehe…” canda Yeni.
“Habis istrinya si Abi juga doyan ngentot…, eeeh.. ama si Abi sering ngentot gak Yen..?”tanyaku
“Ya dientotlah… Cuma jarang.. hehehe… seminggu palingan 1-2 kali..”
“Bodoh banget si Abi, punya istri cantik, montok, memeknya enak.. dianggurin terus…”
“Sekarang kan ada kamu Pras…, ntar pulang ke Jakarta sering sering ya kita ngentot…” pintanya.
“Siap Bu Bos.., gak akan pernah nolak kalo ngentot sama kamu mah..”
“Prass.. kayaknya kontolmu sudah lemes… hehehe…, sudahan yuk kita ke kamar mandi..” ajak Yeni.
Kamipun segera bangun dari kasur dan bersama-sama menuju kamar mandi. Sesampainya di dalam, Yeni langsung jongkok dan menyemprot memeknya dengan semprotan shower.
“Spermamu banyak terus Pras..” katanya sambil memperhatikan lelehan spermaku di belahan memeknya yang terbawa air.
“Gak akan bikin kamu hamil kan Yen..?”
“Kayaknya gak, kan sudah empat kontol yang masuk tidak berhasil membuatku hamil.. hehehe”
Setelah beres mencuci memeknya Yeni pun berdiri di depan wastafel lalu membuka jilbabnya.
“Pras.. kamu tadi nyupangin aku di leher ya?” katanya sambil memperhatikan lehernya.
“Tapi gak merah kan? Tadi kan kehalang jilbab…” aku membela diri
“Ihh ada merah-merahnya tau…, tapi dikit sih.. mudah-mudahan besok ilang” hibur Yeni.
“Habis.. gak nyadar.. keenakan orgasme…” kataku sambil memeluk Yeni, lalu kucium pipinya di depan kaca.
Setelah bersih-bersih di kamar mandi, kami pun berbaring kembali di atas kasur dengan kondisi sama-sama telanjang bulat.
“Sekarang jarang loh Pras aku tidur telanjang… semenjak badanku melar.. jadi gak pede..”
“Ya mumpung sama aku, kamu telanjang terus ya Yen kalo di kamar.., aku suka kok sama body montokmu.. sexy banget…” pujiku.
“Makasih Pras…, bobo yuk” ajaknya.
Kami pun menarik selimut untuk menutupi tubuh kami berdua. Sambil berbaring miring berhadapan, aku mendekap payudara Yeni. Yeni pun menjepit kontolku dengan pahanya yang gempal sehingga bisa saling menghangatkan. Tak terasa.. karena kelelahan kamipun tertidur berpelukan.
Pagi-pagi Ketika aku terbangun, Yeni sudah gak ada di sisiku...., kemanakah dia?
Dengan nafas tersengal-sengal Yeni memeluk kuat tubuhku. Badannya basah dengan keringat. Tak sadar ketiak Yeni pas berada di mukaku. Tak kusia-siakan kuciumi ketiak Yeni yang sudah berkeringat tersebut. Meskipun berkeringat ketiak Yeni tetep harum, pasti parfumnya mahal karena wanginya awet.
“Hhh..hhh.. Pras.. enak bangeet.. ngentot sama kamu.. sampe lemes.. aku orgasme…” kata Yeni mencoba mengatur kembali nafasnya.
“Memek kamu juga tambah enak Yen.. aku juga hampir ngecrot karena empotan dan jepitan memekmu…” pujiku di bawah ketiak Yeni.
Beberapa saat kemudian, Yeni baru sadar..” Iiih Pras.. ngapain sih nyiumin ketek.. geli tau..”
“Habis..sexy banget sih kamu.. kalo lagi orgasme…” pujiku.
“Halah…kamu.., ini juga ngapain tangan di pantat..” protes Yeni sambil menepis tanganku yang jarinya masuk ke lubang pantatnya.
“Hehehe.. habis pantatmu gemesin.. gede dan montok…”ledekku sambil mencabut jariku.
“Gilaaa.. kamu kuat juga ya Pras.., si Abi kalah sama kamu…” Yeni balik memuji.
“Aku tahan-tahan.. Yen, semua cowok pasti gak akan kuat kalo ngentot sama kamu… memek kamu yang paling enak Yen..” kataku sambil menatap wajah cantik berbalut jilbab.
“Aku istirahat dulu ya Pras.. gak berat kan? “kata Yeni sambil menyandarkan kepalanya di pundakku.
“Iya Yeni sayang… istirahat dulu aja.. kontolku aja betah tuh di dalam memekmu..”
“Hehehe.. biarin… kamu kan belom ngecrot.. aku juga masih merasa enak sih ada kontolmu di dalam memekku.. “
Tak berapa lama Yeni bangkit dari tubuhku..”Pras.. ngentot lagi yuuk.., kamu kan belum keluar..”
“Laaah ini masih ngentot… kontolku aja masih di dalam memekmu…” kataku sambil meraba kontolku yang tersembunyi dalam jembut Yeni.
“Iiih.. maksudku.. lanjut goyang…, tapi aku sudah gak kuat kalo di atas…” rengek Yeni.
“Ya udah ganti posisi.., aku pengen kamu nungging..” pintaku.
“Hehe.. aku sudah nebak.. kamu nafsu sama pantatku kan… hehehe.. tapi awas.. jangan dianal.. aku masih pengen memek yang disodok…” kata Yeni lalu bangun dari tubuhku. Terasa licin saat kontolku terlepas dari memeknya.
“Hmm.. tapi licin banget memekku.. dilap dulu ya…” pinta Yeni yang sudah berdiri di atas kasur.
“Sudah kamu di situ aja… biar aku yang ambil handuk kecil…” lalu aku pun bangun dan pergi ke kamar mandi. Kuambil handuk kecil yang ada di wastafel, lalu kubasahin sedikit dengan air panas. Sebelum mengelap memek Yeni, kulap dulu kontolku yang basah oleh cairan memek Yeni. Lumayan bisa menurunkan tensi nafsuku.
Kuhampiri Yeni yang sudah duduk mengangkang di tepi kasur. Akupun jongkok di depan selangkangan Yeni. Pertama-tama kulap jembutnya yang basah.. lalu pelan-pelan kulap belahan memek Yeni yang merekah. Aku berusaha selembut mungkin karena takut memek Yeni lecet.
“Sudah Yen.. coba lihat memekmu…” kataku sambil menguakkan kedua bibir memek Yeni yang tebal. Terlihat bagian dalam memek Yeni yang merah dan mengkilat.., meskipun baru kemasukan kontol tapi liang memek Yeni tidak terlihat menganga.., masih kuncup. Memek yang luar biasa…
“Sudah Pras.. ? Aku nungging ya…” kata Yeni sambil merubah posisi tubuhnya jadi menungging di tepi kasur.
Pantat Yeni yang gede jadi terlihat tambah gede dalam posisi nungging. Dari beberapa cewek yang pernah kusetubuhi.. Yeni lah yang mempunyai pantat paling gede. Meski pantat Yeni tidak begitu putih.. tapi warna alami seperti itu tetap membuatku nafsu, karena Yeni punya kelebihan dalam ukuran pantat.
“Wow.. gede banget pantatmu..Yen.., nafsuin banget..” pujiku sambil menepuk-nepuk pantat Yeni yang gede dan empuk.
“Iih.. kok malah dilihatin.. orang gendut pastilah pantatnya gede..” protes Yeni.
Belahan pantat Yeni memperlihatkan lubang matahari yang berwarna coklat kehitaman. Aku gak tahu apakah lubang pantat itu pernah dianal atau belum, tapi sepertinya masih rapat. Belahan pantat Yeni yang memanjang sampai belahan memeknya nampak ditumbuhi rambut meskipun tidak selebat jembut di memeknya.
Aku yang penasaran dan nafsu dengan belahan pantat Yeni lalu menciumi dan menjilati bagian itu, bahkan lubang mataharinya kusodok-sodok dengan lidahku.
“Ooh… Pras…kamu ngapain.. sih.. jilatin pantatku… aaah.., mending jilatin memekku..” desah Yeni sambil menggoyang-goyangkan pantatnya.
Kuturuti kemauan Yeni, maka kujilati memek Yeni yang mengintip di antara dua paha gempalnya, sekalian untuk membasahinya kembali. Kubuka kedua bibir memek Yeni yang tebal tersebut agar aku bisa menyedot itilnya yang mungil. Sruup…sruup kusedot itil Yeni yang sudah memerah tersebut, sampe Yeni kelojotan.
“Aaaw… aaach Prass.. sudah..ah.. gak tahan.. kalau kamu jilatin itilku…” desah Yeni.
Merasa memek Yeni sudah basah, aku pun segera bersiap untuk ngentotin Yeni dalam posisi nungging.
“Rendahin dikit pantatmu Yen..” kataku sambil menekan pantat Yeni ke bawah. Lalu kupegang kontolku dan kumasukan ke liang memek Yeni yang mengintip di bawah pantatnya. Bless.. bleeeseeek kontolku memasuki liang memek Yeni, terasa lebih sempit dibandingkan posisi konvensional ataupun WOT.
“Aaah Yen.. memekmu jadi sempit gini…, enak banget” desahku menikmati momen-momen sempitnya memek Yeni.
“Aah.. iya Pras.. kerasa banget…, kayaknya masih perawan memekku..hehehe..” canda Yeni.
“Perawan.. apaaan, sudah dientot empat kontol…” balasku sambil menekan tubuhku ke depan.
“Hehe.. tapi masih enak kan… aaaah.. Praas…” Yeni mendesah saat kegenjot dari belakang.
Plook…plook…plook.. selangkanganku beradu dengan pantat Yeni. Bongkahan pantat Yeni yang gede sampai mantul-mantul, membuatku semakin gemas..
“Ini..pantat.. gede bangeeet… Yen…” lalu plaaak..plaaak.. plaak kutampar pantat Yeni.
“Aduuuh… aaaah… aaach… sialan kamu Pras…” rintih Yeni.
“Sakit gak Yen…? Plaak.. plaaak..
“Gak..sih.. , apa salahnya … pantatku… aaaah Pras…” protes Yeni.
“Salahnya… pantatnya … gemesin…, pasti semua cowok berimajinasi kalau lihat pantatmu…” Plaaak… plaaak.
“Emangnya aku suka pamer pantaaat…. Aaah…..Pras… yang kenceng… nyodoknya…” Yeni terus merintih keenakan.
Di antara sodokanku ke memek Yeni, payudara gede Yeni pun ikut bergoyang-goyang. Kupeluk tubuh montoknya dari belakang, sambil kuremasi payudara Yeni yang menggantung di bawah tubuhnya.
“Uuuh… Pras.. enak banget.. Pras… entot teruuusss… aaaaah…” Yeni pun menengok ke belakang, kusosor bibirnya… mmmhhh…. Kamipun berciuman dengan penuh nafsu.
Sementara tangan kiriku mendekap payudara Yeni, tangan kananku meraba selangkangan Yeni, terasa jembutnya sudah basah. Lalu jariku mencari itil Yeni dan kugesek-gesek untuk lebih merangsang dia.
“Uuh…. Aaahh Pras… geli… eenaaak banget… aku gak.. tahaaan…” Yeni menggoyangkan pantatnya.. lalu tubuhnya ambruk ke atas kasur.
Aku terus menyetubuhi Yeni dalam posisi tubuhnya yang tiarap. Pahanya yang gempal langsung merapat sehingga kontolku terjepit dengan kuat.
“Aaah Yen… enak banget.. jepitan memekmu…, kamu mau orgasme sayang…? Tanyaku yang memeluk tubuhnya dari belakang.
“Aaah.. bentar lagi Pras… gak kuat enak bangeet…, sodok yang daleeem” rintih Yeni.
Karena posisi paha Yeni yang merapat otomatis kontolku hanya bisa masuk setengahnya ke dalam memek Yeni karena terganjal pantat Yeni yang gede.
“Yen.. kontolku keganjel pantat gedemu… gak bisa masuk sampe daleeemm… aaah enak ssihh..” sebenarnya aku menikmat jepitan paha dan memeknya.
“Berbalik Yen.., biar kuentot dari depan…” pintaku.
Yeni pun membalikkan tubuhnya jadi telentang. Otomatis kontolku terlepas dari jepitan memeknya.
“Buruaaan….masukin laggiih….” Yeni merengek.
Tak menunggu lama kutindih tubuh Yeni dan kumasukin lagi kontolku ke memeknya yang merekah.
Sleeb… kontolku masuk dengan mudah. Kembali kugenjot tubuh Yeni dengan kuat. Yeni yang sudah diambang orgasme membelitkan kakinya ke pinggangku, lalu dia pun menggoyang tubuhnya dengan cepat.
“Aaah…eeeeh.. uuuh Pras… aku mau sampe.. entoooot yang daleeeem…. Uuh…” Yeni menggelinjang, kepalanya yang terbalut jilbab mendongak ke atas.
“Aku… juga Yen.. aku mau ngecroot… terima spermaku Yen…” desahku sambil memeluk erat tubuh montok Yeni.
“Aaahhh.. kontool… uuuh… kontoool… enak…. Eeeegh…” tubuh Yeni mengejan dibarengi jepitan memeknya yang kenceng. Berbarengan dengan itu… crrooot…. Crooot… crooot spermaku menyembur kencang di dalam memek Yeni. Tak sadar aku pun menggigit leher Yeni yang terttutup jilbabnya.
Nafas kami tersengal-sengal sambil merasakan kenikmatan orgasme yang dicapai bersamaan. Kutatap wajah cantik Yeni yang nampak puas. Aku cukup bangga bisa muasin Yeni, wanita cantik yang doyan dan jago ngentot.
“Hss.. Praas.. enak banget.. aku sampe orgasme dua kali…, puaas banget.. tapi lemes..” kata Yeni sambil mengatur nafasnya.
“Aku juga puas banget ngentotin kamu Yen.., aku jadi ketagihan memek kamu…” pujiku sambil mengelus pipi Yeni yang halus.
“Wuuih… bahaya.. ketagihan memek istri orang… hehehehe…” canda Yeni.
“Habis istrinya si Abi juga doyan ngentot…, eeeh.. ama si Abi sering ngentot gak Yen..?”tanyaku
“Ya dientotlah… Cuma jarang.. hehehe… seminggu palingan 1-2 kali..”
“Bodoh banget si Abi, punya istri cantik, montok, memeknya enak.. dianggurin terus…”
“Sekarang kan ada kamu Pras…, ntar pulang ke Jakarta sering sering ya kita ngentot…” pintanya.
“Siap Bu Bos.., gak akan pernah nolak kalo ngentot sama kamu mah..”
“Prass.. kayaknya kontolmu sudah lemes… hehehe…, sudahan yuk kita ke kamar mandi..” ajak Yeni.
Kamipun segera bangun dari kasur dan bersama-sama menuju kamar mandi. Sesampainya di dalam, Yeni langsung jongkok dan menyemprot memeknya dengan semprotan shower.
“Spermamu banyak terus Pras..” katanya sambil memperhatikan lelehan spermaku di belahan memeknya yang terbawa air.
“Gak akan bikin kamu hamil kan Yen..?”
“Kayaknya gak, kan sudah empat kontol yang masuk tidak berhasil membuatku hamil.. hehehe”
Setelah beres mencuci memeknya Yeni pun berdiri di depan wastafel lalu membuka jilbabnya.
“Pras.. kamu tadi nyupangin aku di leher ya?” katanya sambil memperhatikan lehernya.
“Tapi gak merah kan? Tadi kan kehalang jilbab…” aku membela diri
“Ihh ada merah-merahnya tau…, tapi dikit sih.. mudah-mudahan besok ilang” hibur Yeni.
“Habis.. gak nyadar.. keenakan orgasme…” kataku sambil memeluk Yeni, lalu kucium pipinya di depan kaca.
Setelah bersih-bersih di kamar mandi, kami pun berbaring kembali di atas kasur dengan kondisi sama-sama telanjang bulat.
“Sekarang jarang loh Pras aku tidur telanjang… semenjak badanku melar.. jadi gak pede..”
“Ya mumpung sama aku, kamu telanjang terus ya Yen kalo di kamar.., aku suka kok sama body montokmu.. sexy banget…” pujiku.
“Makasih Pras…, bobo yuk” ajaknya.
Kami pun menarik selimut untuk menutupi tubuh kami berdua. Sambil berbaring miring berhadapan, aku mendekap payudara Yeni. Yeni pun menjepit kontolku dengan pahanya yang gempal sehingga bisa saling menghangatkan. Tak terasa.. karena kelelahan kamipun tertidur berpelukan.
Pagi-pagi Ketika aku terbangun, Yeni sudah gak ada di sisiku...., kemanakah dia?
Terakhir diubah:
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
