Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Yeni, Partnerku, Mantan Istri Temanku

update.. ritual di kamar mandi.





Pagi-pagi Ketika aku terbangun, Yeni sudah gak ada di atas sisiku. Rupanya dia baru keluar kamar mandi, masih dalam kondisi telanjang bulat.

“Eeeh Pras baru bangun..?” Yeni tersenyum manis. Kecantikan alaminya masih terpancar meski baru bangun tidur.

“Dah lama bangun Yen…?”tanyaku menahan kantuk.

“Baru…, ini baru habis pipis…” jawab Yeni.

“Pipis.. gak ngajak-ngajak…”, aku berdiri dan meremas memek Yeni yang tebal.

“Aww.. pelecehan seksual tau..” protes Yeni.

“Hahaha…sok lu.. semalam dientotin gak protes…” aku pun ngeloyor ke kamar mandi untuk kencing dan gosok gigi.

Sekembalinya dari kamar mandi nampak Yeni sedang menyeduh kopi. Kupeluk tubuh telanjangnya dari belakang.

“Eeh.. minum kopi dulu Pras..” tawarnya sambil menyodorkan cangkir kopi ke mukaku.

“Makasih sayang…” aku pun menyeruput kopi yang dibuatkan Yeni.

Setelah menghabiskan kopi dan sedikit makanan kecil, aku pun mengajak Yeni mandi bareng.

“Yen, mandi yuuk…, kayaknya enak berendam di bathtub pake air hangat…”

“Pasti mandinya akan lama… hehehe…” goda Yeni.

“Pastilah…, kan sekalian ngentotin bu Bos…” balasku..”Eh.. Yen, jadi kan mau cukur jembut…?” lanjutku.

“Boleeh.., ada kan cukurannya…?”

“Ada laah, tadi malam aku sudah beli di minimarket…”

“Iiih niat banget…, tapi pake gunting dulu deh.. jembutku kan sudah panjang dan lebat, aku ada gunting kecil di kantong alat tulis..”

Aku pun segera menyiapkan alat cukur, sementara Yeni sudah masuk ke kamar mandi untuk mengisi bathtub.

Sambil menunggu air di bathtub, aku minta Yeni duduk di atas toilet yang tertutup. Akupun sudah siap dalam posisi jongkok di depan selangkangan Yeni. Paha Yeni yang gempal dan putih terlihat makin montok dalam posisi tersebut.

“Maaf Bu, buka pahanya..” godaku.

Yeni membuka pahanya lebih lebar…, lalu kress..kress kugunting jembut Yeni yang lebat dan panjang sampai pendek dan rata.

“Waaah.. banyak juga jembutku ya..?” ujar Yeni sambil melihat rambut-rambut yang sudah berserakan.

“Halaaah.. kagak nyadar punya jembut lebat..” godaku.., “Oke.. tinggal pakai gillet aja..” lanjutku sambil melumuri memek Yeni dengan busa sabun sampai merata.

Pelan-pelan aku cukur jembut Yeni yang sudah pendek tersebut, di mulai dari atas pas di bawah pusarnya. Sambil mencukur, jempol kiriku kumasukin ke celah memek Yeni.

“Iiih.. ngapain Pras jarimu dimasukin?” protes Yeni.

“Biar gak ada rambut yang masuk..” aku beralasan.

“Jangan dikocokin ya.., ntar aku gak tahan…” pintanya.

Tak lama kemudian memek Yeni pun sudah bersih dari jembut, lalu kubasuh dengan air untuk membersihkan busa sabun dan potongan kecil jembutnya.

“Wow.. memek gundul.. mulus dan indah banget Yen..” pujiku.

“Hehe lucu ya…” jawab Yeni sambil memperhatikan memeknya yang kini sudah gundul.

Setelah bersih dari jembut, memek Yeni terlihat cukup putih juga, meskipun bibir memeknya berwarna agak gelap. Yang jelas sih memek Yeni makin terlihat tembemnya. Sebenarnya aku sudah gak tahan lihat memek Yeni yang mulus itu, pengen segera ngentotin Yeni.

“Memekmu gede juga Yen..” pujiku sambil mengelus memeknya yang mulus dan empuk.

“Hehehe.. namanya orang gendut mah gede semua, memek gede, pantat gede, payudara gede..”

Ketika aku mengelus sampai bawah aku merasakan masih ada sedikit rambut dekat belahan pantatnya.

“Yen.., kayaknya masih ada rambut dekat belahan pantatmu.., biar kubersihin sekalian…”

“Aku harus gimana? Agak susah nih..” tanya Yeni.

“Nungging aja coba…” pintaku.

Lalu Yeni pun menungging sambil berpegangan pada toilet duduk. Bongkahan pantat gedenya terpampang lagi di depanku. Pantatnya lumayan putih, meskipun agak menghitam di bagian bawahnya. Lalu kuambil alat cukur dan kubersihkan sedikit rambut di bagian bawah belahan pantatnya. Kini seluruh selangkangan Yeni sudah bersih dari rambut dan jembut.

“Sudah Pras..?” tanya Yeni, “Malu nih dilihatin pantatnya terus..”

“Bentar Yen,” jawabku yang sudah dari tadi menahan nafsu. Lalu kuciumi belahan pantat Yeni yang sudah bersih tersebut, sambil kujilati lubang mataharinya.

“Aaaw Pras.. kok malah jilatin pantatku… aaah” protes Yeni, tapi dia tetap bertahan dengan posisi pantat nunggingnya.

Aku gak mempedulikan protesnya, karena aku tahu Yeni pun sebenarnya menikmati. Mulut dan hidungku kini tenggelam dalam pantat Yeni yang gede. Setelah basah oleh air liurku, kumasukin jari tengahku ke lubang pantat Yeni. Yeni melonjak kaget..

“Aaaw.. Pras.. ngapain kamu masukin jari ke situ…?” protesnya.

“Yen, kamu pernah dianal gak?” tanyaku.

“Gak tau.., udah aaah…” jawabannya mengambang…”Mandi yuk.., tuh bathtubnya sudah penuh..”

Kami pun segera berendam di dalam bathtub yang sudah penuh dengan air hangat dan busa sabun. Terasa agak sempit bathtubnya untuk kami berdua, ditambah lagi badan Yeni yang gede. Dalam posisi duduk behadapan kamipun berciuman dengan penuh nafsu. Yang kusuka dari Yeni, selain jago ciuman, mulutnya wangi dan giginya rapih. Sambil berciuman tak kusia-siakan payudara Yeni yang menggantung bebas, kuremas-remas kedua payudara yang gede dan empuk tersebut.

“Hmmm.. Pras.. entot aku.. “ pintanya. Kalau sedang nafsu memang Yeni tak sungkan untuk meminta duluan. Itu juga yang kusuka dari dia, wanita alim tapi binal.

“Sudah basah memekmu..?”godaku

“Sudah keles.. sejak tadi kamu cukur jembutku..” jawab Yeni.

“Coba aku cek memekmu..” aku beralasan agar bisa mainini dan jilatin memek Yeni yang sudah mulus, dari tadi sebenarnya sudah gemes sama memek Yeni yang gundul.

Yeni pun duduk di pinggiran bathtub yang datar sambil bersender ke dinding kamar mandi. Kuminta Yeni menaikan kedua kakinya dalam posisi mengangkang, sehingga nampak memeknya merekah. Yang kusuka dari memek Yeni, meskipun telah dimasuki oleh empat kontol yang berbeda, bentuknya masih bagus, tidak terlihat lubang yang menganga hanya terlihat tonjolan daging merah. Sekarang itilnya lebih terlihat menonjol keluar.

“Hmmm.. indah banget memekmu.. hasil karyaku..” langsung kuciumi memek tembem Yeni. Terasa lebih leluasa menciumi dan menjilati memek Yeni yang tanpa jembut.

“Aaach… Pras.. uuuch… aaach… enak banget.. lebih kerasa kalau gak ada rambutnya….aaach” rintih Yeni sambil terpejam.

Kujilati seluruh permukaan memek Yeni yang sudah mulus, sebelum akhirnya aku fokuskan pada belahan memeknya yang terbuka. Aku sangat menikmati memek wanita idamanku, baunya enak wangi sabun, dan rasanya sedikit asin-asin nikmat. Jilatanku tak hanya sebatas belahan memeknya tapi terus ke bawah sampe lubang pantatnya.

“OOoh… aaach… Pras.. kenapa ke lubang pantat lagiiih..” Yeni protes.

“Aku pengen merasakan lobang pantatmu.. Yen..” pintaku.

“Kenapa harus lubang pantat sih.., kamu mau anal?” Yeni menatap tajam ke arahku.

Waduuh.. gawat sih.., kalau Bu Bos marah.

“Hmm… sorry.. Yen, aku gak maksa.. Cuma penasaran saja sama pantatmu, aku nafsu kalo lihat pantatmu…” aku mencoba beralasan.

“Hm.. Cuma sekali ini aja ya.. jujur dulu aku pernah dianal sama Anto, Cuma gak nyaman dan sakit karena kontol dia gede…” wajahnya berubah sayu.

“Aku gak akan maksa sayang…” kataku sambil memeluk Yeni, “Yuk ngentot memek kamu aja” kataku sambil menarik Yeni masuk lagi bathtub.

“Terima kasih Pras…, aku masukin kontolmu…” dalam posisi berhadapan, Yeni sudah menempatkan dirinya duduk di pangkuanku, tangannya sudah menggenggam kontolku dan diarahkan ke liang memeknya di dalam air bathtub. Bless.. bleeseeek.. kontolku pun masuk ke liang memek Yeni saat Yeni menurunkan tubuhnya. Terasa agak keset liang memeknya karena berada dalam air.

“Uuuh Yen.. enak banget memekmu… jadi keset..” desahku sambil memeluk Yeni yang sudah duduk di atas pahaku.

“Puasin aku Prass… aaaach.. entotin… aaaach” Yeni langsung menggoyangkan tubuhnya.

“Aaah.. enak banget… Yen… ngentotin kamu di dalam air…” aku pun mengimbangi goyangan Yeni dengan menyodok-nyodok kontolku ke atas.

Air di dalam bathtub pun ikut beriak dan bergelombang seiring dengan goyangan kami berdua. Kuciumi leher jenjang Yeni untuk lebih memberikan rangsangan pada dia, sementara tanganku memegang pantat Yeni untuk membantunya bergoyang.

“Aaah… Pras… enak Pras… aaah.. kontol.. kontool kamu enak…” rintih Yeni.

“Memek.. kamu juga enak Yen.. memek paling enak… aaah.. Yen…” balasku.



“Aaachh Pras… kayaknya agak susah geraknya… apa badanku yang kegendutan ya?”

“Mau ganti posisi Yen?” tawarku

“Nungging yuk.., kamu kan nafsu sama pantatku..” godanya.

Kami pun turun dari bathtub, lalu dalam posisi berdiri sambil memegang tembok kamar mandi, Yeni menunggingkan pantatnya yang gede. Karena tinggiku hampir sama dengan Yeni, maka posisinya cukup pas. Blesss…blesseeek… kontolku masuk ke liang memek Yeni dari belakang.

Sambil berpegangan pada pantat Yeni kugenjot memeknya dari belakang. Seperti biasanya kalau dalam posisi nungging, memek Yeni terasa lebih sempit.

“Uuuh Yen.. enak banget.. memekmu jadi sempit…”

“Aaach iya.. Pras.. enaaak… aaach.. kontolmu.. terasa banget…sodok.. yang daleeem.. aaach” Yeni turut menggoyangkan pantatnya.

Kulihat pada cermin kamar mandi adegan persetubuhan kami membuatku semakin bernafsu, seolah melihat film hotnya Yeni. Wajah Yeni yang cantik tampak meresapi kenikmatan dari persetubuhan kami.

“Yen.. lihat tuh di cermin.. wajahmu mesum banget…” godaku.

“Iih.. apaaan, kamu tuh yang mesum kalau lihat pantatku..” balasnya.

“Mau.. masuk lebih dalem Yen?” tanyaku. Yeni menganggukan kepalanya.

“Aww… Pras..” Yeni menjerit kaget saat aku angkat sebelah kakinya dengan tanganku. Kutahan pahanya yang gempal itu.

“Lebih dalem kan masuknya…” kataku sambil menyodok lebih kuat memek Yeni.

“Aaww.. aaach.. iyaaah.. enak banget.. aaah.. kencengin.. lagggih..” rintih Yeni

“Yeen… lihat tuh di cermin.. kelihatan memekmu lagi disodok kontollku…” kataku sambil mengangkat lebih tinggi paha Yeni sehingga lebih terbuka.

“Aaah iyaaah.. , kontolmu.. di memekkuh… aaah Pras.. bentar lagih… aku gak tahann…” rintih Yeni keenakan.

“Mau.. orgasme.. Yen?” aku bertekad memberikan kepuasan terlebih dahulu pada Yeni, lalu kuberikan rangsangan pada itilnya yang terbuka.

“Iyaaaah…aaach.. enak…kamu.. apain itilkuh… aaah Pras.. aku orgasme….” Yeni menggelinjang hebat. Terasa.. memeknya mengejan dan menjepit kuat kontolku… “Aaaah.. Praaas… kontoooool…., aku sampe…. Kontoool…. Aaaach” Yeni menjerit cukup kenceng.. dan kata “kontool” selalu tak ketinggalan.

Tak lama kemudian.. tubuh Yeni melemas, aku menahannya supaya jangan sampai jatuh ke lantai kamar mandi. Akhirnya kami pun terduduk di lantai kamar mandi dalam posisi Yeni di atas pangkuanku. Kontolku masih tetap tertanam dalam memek Yeni.

Yeni menyandarkan kepalanya ke pundakku meresapi kepuasan yang baru didapatnya. Kucium pipi Yeni, “Enak sayang? Kamu capek ya..?” bisikku dengan mesra.

“Iya.. Pras.. enak banget.. sampe lemes…” Yeni memejamkan matanya, “ tapi kamu belum ngecrot ya..?”

“Gak apa-apa.. sayang, kamu istirahat dulu.. aja” kupeluk tubuh montok Yeni lebih merapat ke tubuhku.

“Praas.., kamu pengen anal ya?” tanya Yeni.

“Aku gak maksa sayang.. kalau kamu gak mau..”

“Tapi.. kontolmu.. kok tiba-tiba bergerak-gerak dalam memekku.. hehehe..” goda Yeni, “Gak apa-apa kalau kamu mau anal.., tapi pelan-pelan ya.. sudah lama aku gak dianal..”

“Emang dulu sering dianal sama Anto?” Anto adalah mantan suaminya dulu.

“Gak sering sih, Cuma beberapa kali.., tapi kadang sakit karena kontolnya gede..”

“Kontol aku kan gak segede Anto.. hehehe” godaku.

“Makanya.. pengen nyobain lagi…, tapi kalo sakit.. jangan dipaksain ya..” pinta Yeni.

“Siap Bu Bos..” candaku.

“Bu Bos Bu Bos.. tapi dientotin terus..” balasnya.

Yeni bangkit dari pangkuanku sehingga kontolku terlepas dari memeknya. Lalu dia memposisikan dirinya menungging di lantai kamar mandi.

“Praas.. basahin lubang pantatku..” pinta Yeni.

“Ini sudah basah juga sama cairan memekmu..” kataku sambil meratakan cairan memek Yeni ke lubang pantatnya, “aku tes dulu pake jari..” lalu kumasukan jariku ke lubang tersebut.

“Aaaw.. kaget..” Yeni menggerinjal, tapi dia membiarkan jariku menusuk-nusuk lubang pantatnya.

“Sudah siap nih lubang pantatnya, aku pake kontol ya..” pintaku.

“Iyaaah.. pelan-pelan…” Yeni merintih saat kontolku sudah menempel di lubang pantatnya.

Kudorong pelan-pelan kontolku, sleeb.. kepala kontolku berhasil masuk, gila sempit dan menjepit banget lubang pantatnya.

“Aaw.. masuk Pras…” rintih Yeni.

“Iya.. kepalanya sudah masuk.. sakit gak…, aku masukin lagi ya…”

“Gak.. masukin lagi pelan-pelan.., gak sesakit kontolnya Anto..”

Kudorong lagi kontolku supaya lebih masuk.. sleeb.. kontolku masuk lagi sampe beberapa centi, terasa ketat banget pantat Yeni.

“Aaaw.. tahan dulu..” rintih Yeni, “ayook masukin lagi..”

“Aah gila.. pantatmu sempit banget…kontolku susah nafas… hehehe” godaku sambil mendorong kontolku lagi… sleeb..bless.. setengah kontolku masuk.

“Aaaw.. cukup dulu Pras…, entot pantatku segitu aja…” pinta Yeni.

“Yen.., serasa memperawani kamu… enak banget… sempit banget pantat kamu..” kataku sambil memaju mundurkan kontolku di dalam lubang pantat Yeni. Untuk memberi rangsangan pada Yeni, aku raba-raba memek Yeni, lalu kugosok-gosok itilnya.

“AAah.. iya Pras… terus.. enak banget.. itilku..Pras.. itil..” rintih Yeni.

Meski masih ketat banget.. lama kelamaan lubang pantat Yeni sedikit sedikit mengembang…

“Aaah Yen.., akhirnya aku ngentotin.. pantatmu.. pantat gede.. Yeni.. pantaaat..” racauku keeenakan.

“Dorong lagi.. Pras… aaah.. memekku juga enak.. aaach..” desah Yeni saat liang memeknya kumasukin jari tengahku.

“Yeeen… enak banget… aku gak tahan.. sama lubang pantatmu.. sempit dan hangat…” aku merancau sambil mendorong lebih kuat.. sleeeb… blesss… akhirnya kontolku amblas masuk seluruhnya ke lubang pantat Yeni.

“Aaaaw.. Praas.. pelan-pelan..” Yeni menjerit, dan lubang pantatnya makin menjepit.

“Aah.. Yen.. tahan Yen.. aku mau keluar.. aku mau ngecroot..” racauku sambil menggenjot kontolku, disertai kocokan jariku di liang memek Yeni.

Tiba-tiba broot..broot.. rupanya genjotan kontolku membuat Yeni tak sadar membuang gasnya lewat lubang pantatnya. Aku tak peduli, aku sedang mengejar kenikmatan lewat lubang pantat Yeni. Sempat kulihat wajah Yeni memerah.

“Aaah cepetin.. Pras.. pantatku sudah ngilu.., kocokin memekkuh…” Yeni merintih-rintih.

“Yeni… pantaaaat… ngentot..pantaat… aaaah enak banget.. Yeni pantaat…” aku mengejan dan mendorong kuat kontolku… crrooot… crooot…croooots.. spermaku menyembur dalam lubang pantat Yeni. Bersamaan dengan itu.. seeer…seer.. tanganku merasa hangat karena semprotan air dari liang memek Yeni. Rupanya Yeni pun sampai terkencing-kencing.

“Aaah.. Praas… ampuuun.. hek..hik..” aku baru nyadar Yeni seperti terisak. Buru-buru kucabut kontolku dari pantat Yeni, kubalikin tubuhnya dan kupeluk erat Yeni dalam posisi duduk.

“Yeen, maafin aku ya.. kamu nangis sayang..” aku mengelus kepalanya.

“Gak.. Pras.. cuma agak ngilu aja.., perutku agak mules…” Yeni berusaha tersenyum menatapku, tapi seperti ada genangan air di sudut matanya.

“Maafin aku Yen.. kalau membuatmu sakit..” ucapku sambil mencium bibirnya.

Yeni mengangguk pelan, lalu memeluk erat tubuhku.

“Praas, sudah cukup ya analnya...., mendingan kita mandi yuk..” ajak Yeni.

Kami pun beranjak menuju bathtub.. lalu berendam berdua di dalamnya. Sambil bersender pada pinggiran bathtub kubiarkan Yeni merebahkan tubuhnya di atasku.

“Aku sabunin kamu ya sayang..” kataku sambil mengusapkan sabun cair ke payudaranya.

“Hmm.. langsung ke toket aja..modus banget” goda Yeni.

“Aku suka toketmu… bisa montok gini sekarang…, si Anto gak kebagian toket gede..” ledekku

“Kan.. sudah diwakili temennya… hehehe..” jawabnya sambil meremas kontolku.

“Tuuh kan kamu juga modus..” kataku sambil membalas ngobel memeknya yang gundul.

“Aaah.. Pras.. jangan mainin memek… ntar pengen lagi..” Yeni mendesah

“Tenang aja.. kontolku sudah dijinakkan sama lubang pantatmu..” godaku..”Eh..Yen, tadi kamu kentut bukan, pas kuentot pantatmu..?”

“Iiih.. sudah gak usah dibahas.. malu tahu…” Yeni merengek manja.

“Yaelah.. kentut aja malu.., kamu telanjang, kamu ngentot, mandi bareng gak malu..tuh” ledekku

“Kentut itu aib.. awas kalo bilang-bilang lagi..” ancamnya.

“Tadi juga juga kamu sampe pipis ya…” aku terus meledeknya.

“Iiih.. awas kamu kalo meledek terus.. gak kukasih ngentot lagi..” ancamnya lagi sambil mencubit keras pahaku.

“Ampuuun bu Bos…, ngentot sama kamu adalah impianku sejak dulu… plis..” aku memohon sambil meremas memeknya yang empuk.

“Udahan yuk mandinya…, ntar terlambat sarapan.. kita juga kan mau ke kantor Dinas juga hari ini..” ajak Yeni sambil bangkit dan keluar dari bathtub.

Akupun menyusulnya. Kubantu Yeni mengeringkan tubuhnya dengan handuk. Setelah itu baru gantian Yeni yang menghanduki tubuhku. Kamipun keluar kamar mandi setelah menyelesaikan ritual ngentot dan mandi bareng.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd