Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Impianku

Status
Please reply by conversation.
Chapter 9

Setelah orang itu melihat ku dengan tatapan marahnya, dia langsung pergi meninggalkan kantin. Aku yang mengetahui itu langsung bilang ke Rani kalau aku lagi ada urusan.

"Ran, aku masuk kelas dulu ya, aku lupa belum mengerjakan tugas yang di berikan guru tadi, " ujarku berbohong

"Oh iya Gus, makasih ya tadi udah mau nyuapin aku," ujarnya kepadaku

"Iya Ran, Sama-sama, " jawabku

Setelah membayar semua makanan ku, aku langsung pergi ke kelas orang yang melihat ku dengan Rani tadi.

Drrrtttt. .drrrtttt

Saat di jalan hendak ke kelas, Hp ku tiba-tiba bergetar. Ku ambil Hp yang kutaruh di kocek celana, kulihat ada satu notif pesan masuk. Langsung saja ku buka, dan ternyata SMS dari Novi.

"Udah ya kamu gak usah dekatin aku lagi, aku udah tau semuanya !!," isi SMS dari Novi

J****K (berhubung puasa ane sensor hu hehe)
pasti si Erna tadi yang sudah ngasih tau semua ke Novi. Ku putuskan untuk menelepon Novi saja.

"Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif, cobalah untuk menghubungi beberapa saat lagi", terdengar suara mbak operator di Hp ku

Berkali-kali ku telpon Novi, masih juga suara mbak operator yang kudengar. Aku tak kehabisan akal, aku telpon saja si Erna. Ini semua kan gara-gara dia yang berani mengadu ke Novi.

Tutt. .tutt. .tuttt
(Bunyi ponsel ku terhubung ke ponsel Erna)

"Hallo, ada apa Gus kamu telepon aku, " ujar Erna dari seberang telepon

"Gak usah pura-pura gak tau deh, aku tunggu kamu di pohon beringin dekat kantin sekarang, " ujarku

Aku langsung beranjak menuju pohon beringin yang tempo hari menjadi tempat awal perkenalku dengan Novi. Setelah sampai ditempat pohon beringin yang ku janjikan untuk bertemu dengan Erna. aku menunggu Erna sekitar 5 menitan, baru lah dia sampai di lokasi.

"Kamu ngomong apa saja tadi ke
Novi ?, " ujarku ke Erna langsung ke inti permasalahan

"Ya seperti yang kulihat di kantin tadi, saat kamu sedang mesra-mesraan dengan kakak kelas, pakai suap-suapan segala, " ujarnya dengan santai

"Hadeh, aku sama Rani tuh cuma temenan Er, gak ada hubungan lebih," ujarku

"Ngaku cuma temenan, tapi kok seperti orang pacaran," ujarnya

"Berani bersumpah aku Er kalau aku gak ada hubungan apa-apa dengan Rani," Ujarku

"Oke kali ini aku percaya sama kamu Gus, tapi sekali lagi aku lihat kamu menyakiti sahabatku, jangan harap kamu bisa hidup tenang, " ujarnya dengan tatapan membunuh

Gila, perempuan seperti apa sebenarnya Erna nih, hawa membunuh yang di pancarkannya sungguh menusuk tubuh ku, jangan-jangan Erna ini seorang anggota mafia pembunuh, atau bisa jadi dia ini seorang psikopat. Hii kok jadi serem begini ya.

"Iya aku janji Er, sekarang kamu jelaskan ke Novi ya yaa," ujarku sembari tersenyum

"Iya udah aku ke kelas dulu. Tapi ingat ya janjimu," ujarnya

"Iya-iya bawel," ujarku

"Apa kamu bilang ?, " ujarnya dengan galak

"Hehe, cuma bercanda kok," ujarku salah tingkah

Tak lama Erna pergi ke kelasnya. Dan Dari pada bosan mendingan aku keluar nongkrong di kedai mamisa saja pikirku. Baru juga aku melangkah kan kakiku, suara bel selesai istirahat terdengar, berarti bertanda istirahat sudah selesai.

Persetan dengan bel masuk, yang penting aku bisa sampai ke kedai mamisa. Berhubung sekolah ku yang "MEWAH " alias ( MEPET SAWAH ), aku menuju parkiran yang dekat sawah untuk melewati jalan setapak yang menjadi pembatas sawah sampai ke depan tepat di samping gerbang sekolahku.

Sampai di kedai mamisa aku pesan Es Tape Susu dan dua batang rokok surya. Kunikmati minuman ku di tengah-tengah cuaca yang panas siang ini dan sambil kuhisap rokok ku dalam-dalam. Ohh betapa nikmatnya kan, memang indah surga dunia ini coy haha
( Yang sedang menunaikan ibadah puasa, mohon bersabar ini ujian haha )

Setelah dari kedai mamisa aku langsung masuk kelas. Guru yang mengajar pun tidak curiga aku dari mana, soalnya aku tadi udah bilang ke temanku untuk bilang ke guru kalau aku telat masuk,aku suruh bilang saja ke teman ku kalau aku lagi sakit perut hehe.

Waktu belajar mengajar pun selesai, aku menuju ke parkiran untuk mengambil motorku, dan saat di parkiran aku ketemu dengan Novi. Ku dekati Novi dan ku ajak dia ke tempat yang agak jauh dari teman-teman ku.

"Maafkan aku ya Nov, yang Erna lihat di kantin itu tidak benar, "ujarku menjelaskan tentang kejadian di kantin tadi

"Iya awalnya aku juga sempat marah mendengar kamu dekat dengan cewek lain, tapi Erna menjelaskan semuanya tadi ke aku kalau kamu udah bilang yang sebenarnya ke Erna," ujarnya Novi

"Jadi kamu sudah maafin aku ni," ujarku

"Hahh siapa yang bilang kalau aku udah maafin kamu," ujarnya dengan memanyunkan bibirnya

"Jadi belum di maafin nih aku," Ujarku dengan muka sok sedih

"Traktir dulu baru aku maafin," ujarnya

"Siapa takut," ujarku

"Tapi aku yang jemput kamu ya," imbuhku lagi

"Hmmm, terserah kamu deh, yang penting aku di traktir hehe," ujarnya sambil tersenyum

"Iya sayang, " balasku dengan mengedipkan mataku

"Dasar anehh, " ujarnya sambil tersenyum.

"Ya udah aku pulang dulu ya," ujarnya lagi

"Iya hati-hati ya," ujarku

"Iya kamu juga hati - hati ya di jalan, "jawabnya.

Lega sekali rasanya bisa melihat senyuman Novi lagi. Sekarang waktunya untuk jemput ibu.

Tiba di sekolah ibu, kulihat ibu sudah menunggu ku di dekat pos security. Lalu ku hampiri ibu dan kuserahkan helm yang di motorku kepadanya. Ibu menerima helm pemberianku, tapi sepintas ku lihat muka ibu yang masih murung saja. Sudah lah nanti saja aku jelaskan semuanya kepada ibu kalau sudah sampai di rumah.

****

Sampai di rumah, ibu langsung masuk ke kamarnya. Mungkin ibu sedang letih habis mengajar di sekolah tadi, nanti malam saja lah aku ngomong sama ibu.

Aku lalu masuk ke kamar, ku rebahkan badanku sambil memainkan ponsel.
Bosan bermain dengan ponsel, aku keluar dari kamar menuju ruang makan. Ku buka tudung saji, dan kulihat ada tempe goreng dan blendrang tewel (sayur nangka sisa kemarin yang dipanaskan lagi). Tanpa lama-lama lagi aku mengambil nasi beserta lauk pauknya. Aku makan dengan lahap sekali, seperti orang yang belum makan tiga bulan saja haha.

"Pelan-pelan makannya, nanti kamu kesedak lagi baru tau rasa ! ", ujar ibuku yang tiba-tiba sudah berada di belakangku

"Ii-yaa bu," ujarku kaget dengan kedatangan ibu

Ibu lalu pergi meninggalkan ku, menuju ke ruang tengah biasa untuk menonton film Turki kesukaannya. Ibu hari ini kuperhatikan memakai daster berwarna coklat selutut dengan potongan lehernya agak rendah sehingga belahan payudaranya malu-malu terlihat. Akhir-akhir ini aku jadi sering memperhatikan penampilan ibu, sungguh gila aku nih, gimana kalau aku sampai di kutuk ibu seperti malin kundang, cuman malin kundang durhaka sama ibunya, tapi kalau aku berani berbuat mesum dengan ibuku sendiri hehe, memang anak tidak tau di untung aku ini haha.

Setelah selesai mengisi perut, aku mendekati ibuku yang tengah asyik nonton. Aku duduk di sofa di belakang ibu, sedangkan ibu duduk di karpet dekat televisi. Aku mengatur nafasku sejenak, lantas aku berjalan mendekati ibu. Aku lalu duduk tepat di samping ibu. Ibu yang melihat aku duduk di sampingnya lantas menoleh ke arah ku, tapi tak berselang lama pandangan ibu kembali fokus kearah televisi. Sekitar 10 menit kemudian, ku beranikan membuka obrolan kepada ibu.

"Buu," ujarku

"Iya ada apaa," ujar ibu tanpa menoleh ke arah ku

"Agus mau minta maaf soal kejadian kemarin bu, Agus khilaf," ujarku dengan menyesal

"Ohh," jawab ibu dengan singkat

"Lihat Agus bu, atau Agus pergi saja dari rumah biar ibu puas ! ," ujarku kesal atas perlakuan ibu kepada ku. Kehadiran ku disini hanya dianggap angin berlalu saja.

"Baiklah kalau kamu mau pergi, tapi jangan harap ibu akan mengakui kamu sebagai anak, " ujar Ibu dengan suara yang bergetar dan kulihat di ujung matanya sedikit basah

Aku yang mendengar jawaban dari ibu langsung mendekat kearahnya dan bersujud di depannya.

"Maafkan Agus bu, Agus gak akan pergi untuk meninggalkan ibu sendirian di rumah," ujarku dengan dada yang bergetar

"Hiks. .Hiks. , sudah nak cepat bangun, ibu sudah maafin kamu," ujar Ibu sambil mengangkat tubuhku untuk berdiri.

Aku lantas memeluk ibu dengan erat. Ku keluarkan semua perasaan yang mengganjal di dadaku, aku pun menangis sejadi-jadinya di pelukan ibuku.

"Hiks. .Hiks, Maafkan ibu juga ya nak, selama ini ibu selalu melarang kamu dekat dengan cewek. Ibu takut kalau kamu punya cewek, kamu akan melupakan ibu. Harta terbesar ibu hanya kamu di dunia ini nak. Hiks. . Hiks.

Aku yang mendengar penjelasan ibu makin kuat aku memeluknya. Bodoh sekali aku ini, ibu yang merawat ku selama ini dengan kasih sayangnya, malah aku membuatnya bersedih gara-gara hanya seorang cewek.

"Sudah nak jangan nangis lagi, masa anak ibu cengeng sih," ujar ibu sambil tersenyum

"Hehe, terbawa suasana bu, ujarku juga tersenyum

"Jangan tinggalin ibu sendiri ya nak," ujar ibu

"Iya bu, Agus akan selalu ada kok untuk ibu," ujarku

"Jadi kamu sudah punya pacar belum nih ?," ujar ibu kemudian

"Hmmm, belum tau bu, masih di suruh nunggu seminggu lagi, " ucapku lebih tenang sekarang

"Seperti apa sih cewek yang sudah berani merebut hati anak ibu nih, ibu mau tau orangnya," ujar ibuku dengan tersenyum

"Ada dehh bu, hehe," ujarku sembari tersenyum

"Kalau kamu sudah diterima sama dia, jangan lupa dikenalkan sama ibu," ujar ibu

"Siap bu," jawabku


Hening kemudian. . .


"Buu," ucapku memanggil ibu

"Hmmm," balas ibu berdehem

"Soal kejadian di kamar mandi kemarin ," ujarku

"Ohh soal yang itu, ibu sudah melupakannya kok," jawab ibuku dengan tenangnya

"Kok bisa bu," ujarku penasaran

"Karena ibu sayang sama kamu nak, semua yang ada di badan ibu ini milik kamu semuanya," ujar ibu sambil merapatkan badannya ke badanku

Aku yang terkejut melihat sikap ibu yang menurut ku gimana gitu, hanya bisa diam saja. Kepala ibu lalu bersandar dilenganku sambil tangannya dilingkarkan di tubuhku.

"Nak, " ujar Ibuku

"Iya bu," ujarku melihat kesamping kearah ibu, dan dalam waktu seperkian detik tiba-tiba bibir ibu sudah sangat dekat dengan bibirku. Kurasakan hangat nafas ibu menerjang wajahku dan tak lama bibir kami **** (INGAT PUASA COY HAHAHA )


BERSAMBUNG. . . .
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd