Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
PART 4

1Lez6elP_o.jpg


Aku jadi makin penasaran, ada hubungan apa antara Yovie sama Gracia? Apa mereka pacaran? Tiap aku mau tanya Yovie...


Aku gengsi...


Ngapain juga kepo...


Tapi aku penasaran!


Aku diam-diam menghubungi Yuvia adik Yovie melalui telepon, menanyakan tentang hubungan kakaknya dengan Gracia, dan ternyata...


"Yup, kakakmu sama Gracia ada hubungan apa sih?"
"Gaada apa-apa kok kak, Gracia cuman jablaynya kak Yovie."


HAH?


Apa maksudnya jablay?


"Maksudnya? Jablay?"
"Iya. Pokoknya intinya Gracia itu jablaynya kak Yovie. Udah aku males bahas dia. Udah dulu ya kak, aku ada kelas..."


Yuvia menutup teleponnya sementara aku hanya melongo kaget, tatapanku kosong tapi pikiranku terus berjalan...


Jablay? Apaansih?


Tapi aku kaget seorang Yuvia yang aku kenal anak baik-baik bisa menilai seorang cewek jablay? Apa jangan-jangan mereka berdua pernah...

Berhubungan badan?


DEG...


Ah, nggak mungkin!


Aku jadi makin penasaran. Tapi kalo seandainya bener mereka pernah berhubungan badan...


Kok Yovie jadi gitu sih?


Apa gegara aku mau pegang tititnya waktu itu? Ah tapi itu kan masih kecil, masa mesumnya baru sekarang?


***


Aku duduk terdiam di kursi teras rumahku, aku nggak ngerti aku kenapa, karena sekarang apapun yang aku lihat, yang aku rasa, jadi satu nama...


Yovie...


"Shan...


Aku kaget lalu menoleh kearah pager, disana berdiri sosok yang selama ini semenjak kejadian itu jadi dingin kepadaku...


Sosok yang terus aku pikirkan...


Sosok yang mungkin aku rindukan...


"Mau ngapain kesini?" Aku ketus,

"Gue cuman gamau jadi gini, gue sama Gracia itu gaada apa-apa. Dia cuman....


Yovie terdiam tidak melanjutkan kata-katanya.


"Cuman apa? Cuman orang yang bikin lo lupa sama tugas presentasi?"


"Iya, gue salah... Gue minta maaf..."


"Gampang banget minta maaf..." Aku masih berusaha ketus,


"Gue minta maaf udah ngelanggar janji gue, selama 19 tahun gue gapernah ngelanggar tapi gue terlalu bodoh kemaren...


"Udah, stop!" Aku memotong kata-katanya
"Gue gatau ya, tapi gue ngerasa lo masih nutupin sesuatu dari gue, gue tau loh, Yov..." Lanjutku,
"Jadi mending sekarang lo pulang aja..."


Maafin aku, Yov...


Aku melangkah masuk rumah meninggalkan dia yang terdiam di pagar rumahku...


"Iya. Pokoknya intinya Gracia itu jablaynya kak Yovie. Udah aku males bahas dia."



Kata-kata Yuvia masih terngiang di kupingku, apa maksudnya? Aku nggak ngerti. Aku masih nggak ngerti. Makin aku cari kenyataannya justru makin sulit. Kenapa harus jadi gini sih?



"Oi, bengong aja!"

Aku kaget lalu menoleh menuju sumber suara, ternyata itu Yovie membawa dua buah es-krim nyengir menatapku lalu duduk di sebelahku...

"Nih ambil, lo lagi bete kan? Makan es-krim aja..."

"Emang makan es-krim bisa ngilangin bete?" Tanyaku menatapnya,
"Bisa lah, es-krim tuh bisa ngilangin apa aja. Bete, kesel, sedih, kecewa, sakit ati, apa aja lah..." Yovie menjilat es-krimnya...




Aku mendengus,

"Bete, kesel, sedih, kecewa, sakit ati? Sekarang itu semua gue rasain gegara lo..."


***

8YHpTuvq_o.jpg


Aku malas masuk kelas hari ini, pikiranku makin kacau. Kenapa aku sebegitu kecewa gini sama dia? Rasanya udah lama banget aku nggak berbicara dengannya. Sekarang kami seperti dua orang yang tidak saling kenal...

Mataku menangkap seseorang berdiri di sekitarku, memperhatikanku...


DEG...


Aku berusaha bergegas tapi tanganku keburu ditahan, ditarik berbalik dan...

Aku bisa merasakan kembali hangat tubuh ini, hangat yang seolah lama hilang kini kembali menyambut dengan sapaan lembut. Aku masih terdiam walau sebenernya mau nangis...


"Kenapa sih lo selalu menghindar dari gue?"

"Salah gue apa sama lo, Shan?"

"Gracia cuman junior, bukan siapa-siapa. Gue nggak suka sama dia. Gue cuman seneng-seneng sama... Dia..."


Aku mendorongnya pelan,


"Maksudnya seneng-seneng sama dia?"
"Lo udah ngapain aja sama dia?" Tanyaku menatap matanya tajam.


Seandainya kamu tau, Yov. Aku sayang sama kamu. Kamu yang dulu selalu ada buat aku, kamu yang selalu jadi penghibur aku, kamu yang selalu bikin aku ngerasa bahagia setiap harinya...

Tapi...

Orang yang sekarang berdiri di depan aku ini adalah orang yang sama dengan sifat yang berbeda...

Aku bisa ngerasain... Semakin aku sangkal... Semakin banyak bukti kalo kamu udah berubah, Yov!

NGERTI NGGAK SIH?!


Dia cuman diam...


"Jawab aku..." Aku mulai bergetar, Stop! Jangan nangis, Shan!


"Maaf..."


Dia gemetar lalu bergegas menjauh meninggalkanku yang terdiam lesu menatapnya menjauh...


Lagi...


Aku menangis untuk hal yang nggak penting...


LO CENGENG SHAN! DIA NGGAK PANTES LO TANGISIN!


***

JmYzusvM_o.jpg


Aku kembali menuju koridor tadi, tapi aku tidak menemukan Yovie, terdiam sejenak...

Apa mungkin di balkon? Dia kan suka menyendiri di balkon...

Aku naik ke lantai delapan kampus lalu menuju balkon, tidak ada siapa-siapa. Pintunya dikunci...

Kamu kemana, Yov?

Aku mulai khawatir, menuju auditorium melewati toilet, tidak ada siapa-siapa juga. Makin bingung aku melangkah menuju toilet...

"Iyaahh... Enakk... Gree... NNGGHHH..."

DEG...

Aku mendengar suara Yovie dari toilet perempuan, tiba-tiba aku gemetaran takut, terdiam sesaat, perlahan memberanikan diri...

"KaaKK... AKUU... MO KUAARRR..."

"Tahannn... Barengan sayang..."

DEG...

Aku terkejut, aku kaget, aku tidak menyangka dengan apa yang aku lihat sekarang...

Yovie? Nggak! Nggak mungkin!

Bukan! Itu bukan Yovie! Itu orang lain! BUKAN!!

Aku berlari bergegas meninggalkan tempat itu...




"YOVIE!!!"


Aku terbangun...


Lagi...


Aku mimpiin Yovie...


Kali ini sama Gracia...


"AH SIALAN!" Teriakku,


Hari ini Yovie nggak masuk kelas, ada sedikit perasaan khawatir, tapi langsung buyar begitu mengingat kejadian seperti ini pernah terjadi dan aku presentasi sendirian...


Dan...


Dampaknya membuat hubungan kami jadi kusut seperti ini...


Tapi kenapa aku jadi sebenci ini sama dia? Aku benci karena presentasi atau benci karena dia deket sama Gracia? Apa aku... Apa aku suka sama kamu...


"Oke, kelas saya bubarkan... Ketemu lagi minggu depan..."


Dosen menutup kelas, aku terkejut sesaat karena melamun tadi, lalu dengan cepat berberes dan keluar kelas. Di lorong koridor aku menemukan sosok Yovie sedang duduk termenung, nampak memikirkan sesuatu. Entah kenapa aku ingin sekali menegurnya...


Jangan tegur shan, please...


"Lo kenapa, Yov?"


Aku nyesel...


Dia menoleh, menatapku, berdiri lalu mendekatiku dan memelukku...


Aku masih terdiam, pikiranku berusaha melepas pelukan ini tapi tubuhku tidak mau bergerak...


Perlahan aku dengar dia sesugukan...

Ada apa? Apa dia putus dari Gracia?


"Lo kenapa? Yov?" Tanyaku bingung,
"Gue takut, Shan..." Jawabnya.


"Takut? Takut apa?"


Dia melepas pelukannya, pertama kalinya aku melihat Yovie menangis seperti ini. Semua perasaan kecewa serta benciku seolah runtuh ketika melihatnya menangis seperti ini. Kamu kenapa sih?


"Tiga hari lagi orang tua gue pulang..." Jelasnya,

"Loh bagus dong, kalian bisa kumpul lagi! Lo ama Yuvia nggak kesepian lagi..." Aku berusaha tersenyum,

"Masalahnya...

"Masalahnya?"

...Yuvia...

"Yuvia kenapa?"

...Yuvia...

AH GUE KAKAK YANG BODOH!"


Aku kaget tiba-tiba Yovie berteriak, apa maksudnya? Aku jadi makin bingung...


"GUE! GUE KAKAK YANG NGANCURIN ADEK SENDIRI LO TAU SHAN? GUE ITU KAKAK YANG TOLOL!"


Aku terdiam melihat Yovie tiba-tiba jadi seperti ini. Ini anak kenapa? Tapi pasti ada masalah yang cukup fatal kalo seperti ini...


"Lo kenapa sih? Tenang dulu tenang..."


Aku berusaha menenangkannya, tubuhnya bergetar, wajahnya sedikit memerah. Apa yang lo lakuin sama adek lo sih?


"Apa... Yuvia kenapa?" Aku menatap wajahnya yang merunduk.


Dia terdiam, nafasnya berantakan...


"Yov? Apapun masalah lo, lo harus berani tanggung jawab. Meskipun itu fatal. Soalnya lo udah ngelakuin itu... Ngerti?"


Tidak ada reaksi berarti darinya, tapi perlahan nafasnya sudah mulai teratur. Dia mengusap matanya. Lalu menatapku...


"Meskipun fatal?" Tanyanya,
"Ya... Lagian apa sih masalah lo? Sefatal-fatalnya adik-kakak... Tunggu, nggak mungkin lo hamilin Yuvia kan?" Tanyaku,


Dia kaget...


"Ng-nggak lah. Mana ada gue hamilin adek sendiri..." Dia berusaha tersenyum,


Aku ragu... Apa mungkin bener? Dia ngehamilin adik sendiri?


"Ya... Oke... Pokoknya apapun masalah lo yang berhubungan sama Yuvia dan orang tua kalian, lo harus berani tanggung jawab. Please, jangan jadi pengecut karena gue ga suka cowok pengecut. Dan lo bukan cowok pengecut!"


Ada pesan tersampaikan dari kata-kataku, sengaja. Reaksinya hanya terdiam...


BEGO. PEKA DONG!


Ah... Percuma...


"...Gue tinggal ya, gue ada kelas..." Aku berbohong,

Dia masih tetap terdiam, aku bergegas meninggalkannya,

"Tunggu. Lo... Emang ada kelas lagi hari ini?" Dia bingung,
"Ya... Ya ada, kelas pengganti..." Aku makin ngarang.

"Oh, tapi kan jadwal kuliah kita sama...
...Harusnya kalo lo ada kelas pengganti berarti gue juga..."

Dia makin bingung menatapku,


BODOH LO SHAN!


"Eee... Astaga! Ada kegiatan mahasiswa ternyata!" Aku menepuk dahiku,

"Jadi... Ada kelas apa ada kegiatan mahasiswa?" Dia makin bingung tapi wajahnya polos.

"Ah bawel lo, gue ada kegiatan mahasiswa! Udah ya..."


Aku bergegas meninggalkannya dalam keadaan bingung, setelah berjalan agak jauh, aku kembali menoleh kearahnya. Berharap dia masih memperhatikanku, tapi ternyata tidak. Gracia menghampirinya dan mereka terlihat mengobrol...


Entah kenapa aku berubah kesal lagi, kutarik nafasku panjang lalu cepat-cepat berlalu dari sana...


***

QQkUa8HF_o.jpg


"GUE! GUE KAKAK YANG NGANCURIN ADEK SENDIRI LO TAU SHAN? GUE ITU KAKAK YANG TOLOL!"


Tiba-tiba perkataan Yovie muncul di pikiranku, aku melihatnya seperti terpukul. Aku nggak tau pasti masalahnya tapi yang jelas pasti fatal... Tapi apa?


"Iya. Pokoknya intinya Gracia itu jablaynya kak Yovie. Udah aku males bahas dia. Udah dulu ya kak, aku ada kelas..."


Yuvia nggak seperti ini, ini bukan Yuvia yang aku kenal dari kecil... Kenapa dia bisa ngomong gini?


"Aku juga diajak ke balkon buat...
"Buat... Buat... Buat nongkrong kak, enak suasananya adem!"



Ada apa sih antara mereka bertiga? Aku nggak paham. Semakin aku pikirkan semakin aku merasa bodoh. Tapi setiap aku nggak mau mikirin malah terngiang terus begini...


"Aku cuman mau seneng-seneng sama Gracia..."


Aku nggak ngerti... ADA APA?

AKU HARUS TAU KEBENARANNYA!



Aku bergegas cepat mencari Yovie, keseluruh penjuru kampus. Aku nggak ketemu dia dimanapun...


"Shan, mau ikut gue ke tempat asyik ga? Gue baru nemuin tempat asyik di kampus..." Yovie nyengir menatapku,

"Emang dimana? Nanti aja abis kelas..." Balasku santai.


Selesai kelas Yovie mengajakku naik ke lantai atas kampus lalu naik lagi ke balkon. Yap, disini emang asyik, kita bisa merasakan semilir angin menerpa kulit dan menerbangkan helai rambut kita. Entah kenapa saat itu aku senang...


"Di balkon..."


Bisikku bergegas naik ke lantai paling atas kampus...


"Nggak ada orang..."


Aku mencari sekeliling lantai delapan. Lantai delapan kampus kami hanya ada ruang auditorium yang biasa digunakan untuk Welcoming Freshment atau wisuda kelulusan dan ada beberapa ruangan olahraga...


"NNGHH... KAAKK... SSSHHH..."


Astaga... Suara siapa itu?


Aku kaget sesaat melewati toilet. Aku mencoba mendekati toilet, entah kenapa perasaanku sedikit takut, deg-degan...


Aku mendekati toilet, suaranya makin samar-samar dari toilet perempuan, suara seperti ini mirip dengan suara orang mendesah...


"MMHH... MMHHH..."


Suara Gracia?


DEG...


Aku terkejut...

Ini mimpi kan?

Mimpi itu terulang lagi...

Tolong siapapun kasih tau kalo ini mimpi... TOLONG...


Aku nggak percaya...


"KaaKK... AKUU... MO KUAARRR..."

"Tahannn... Barengan sayang..."

Gracia menggeleng liar, wajahnya memerah nampak kacau...

"NGGAK KUAATTT!!!"


Gracia dan Yovie bersetubuh....

Didepan mataku...

Aku masih terdiam melihat itu...


Kamu brengsek, Yov!



Air mataku reflek terjatuh, aku menangis...

Untuk kesekian kalinya aku kembali menangis, kali ini mungkin puncaknya... Aku emosi, tapi aku nggak bisa melakukan apa-apa! Kenapa aku begitu bodoh bisa suka sama manusia brengsek perusak moral kayak dia?!


Aku berlalu meninggalkan mereka dengan tangisan...


Hatiku remuk...

AAAARRRGGHHHH!!!



Aku nggak tau kemana...

Kakiku terus berlari tanpa bisa terkontrol, aku hanya mengikuti langkah kakiku...


"Yovie... Kamu bajingan!"

Fs0XLDU3_o.jpg


BERSAMBUNG...


Ehehehe, segitu dulu ya apdetannya! Selamat menikmati dan selamat tahun baru dari Shania, Yuvia, Gracia, sama Yovie WKWKWKWK monggo...
 
Terakhir diubah:
Jangankan elo Shan...
Gue ajah bingung :pusing:

Perpindahan tempat terlalu ngebut mabro
Jadi pembaca ikut eungap .
Terus ini belom ada progress ya Shanianya , kasian dia bingung mulu ... :tidak:

Next update coba lebih santai lagi , ,
Sotoy bat gua wqwqwq
 
Jangankan elo Shan...
Gue ajah bingung

Perpindahan tempat terlalu ngebut mabro
Jadi pembaca ikut eungap .
Terus ini belom ada progress ya Shanianya , kasian dia bingung mulu ...

Next update coba lebih santai lagi , ,
Sotoy bat gua wqwqwq
Jadi gini, soal Shania masih mau main2 perasaan dulu, soal perpindahan tempat nanti di bikin lebih smooth, soalnya gue juga masih ngeraba dada yona eh perpindahan tempat yg smooth mksdnya, maap typo. WKWKWKWKWK
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Lah ini mah bentar lg tamat Jatohnya, Shania dah tau yovie gimana, agak ga logis kalo Shania masih bisa enak sama yovie
 
Bang maaf nih kalok bisa, itu Shani jangan sampe di awa-ewe lah, kasian gw hahaha. Kalo pun harus, biarkan itu terjadi di dalam mimpinya aja bang. :mantap:
 
Bang maaf nih kalok bisa, itu Shani jangan sampe di awa-ewe lah, kasian gw hahaha. Kalo pun harus, biarkan itu terjadi di dalam mimpinya aja bang.
Shani? Kurang A belakangnya tuh wkwk Shania kok bukan shani tenang aja..
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd