Part 32: LDR
(Bagian ke dua)
Pov: Bram kusuma
Pagi hari aku bangun pagi dan shalat shubuh di kamar dan melakukan kegiatan rotin olah raga baik itu renang atau olag raga yang lain untuk membuang rasa enggan dan menjaga kebugaran dan setelah itu minum kopi tubruk yang aku buat sendiri baca Koran pagi di pendopo dan setelahnya aku siap siap ke kantor tanpa menunggu sarapan baru jam 10 han aku keluar dari dalam kantor mencari sesuatu yang bisa saya makan biasaya makanan kecil untuk sekedar ganjal perut sebab jam 12 nanti aku baru makan di cafeteria kantor bersama seluruh karyawan Larasati Group itulah kegiatan aku selama ini kalau Tasya tidak ada di rumah ini
Waktu berjalan dengan pesat tidak terasa 2 bulan berlalu tanpa ketegangan, hubungan ku dengan mantan cucu aku Tasya semakin mesra dan semakin lengket sehinga banyak juga teman teman aku yang semaki banyak yang tahu walau aku tidak pernah memperkenalkan Tasya kepada mereka tapi memeng sebagian rekan rekan ku tau langsung dari aku, demikian juga para meneger dan karyawan Larasati Group sudah pada tahu tentang hubungan ku dengan mereka dan mereka menggagap Tasya bukan cucu kandungku sebab dalam akta kelahiran merupakan anak dari Margono dan Sulastri
Hubungan ku dengan anak ku Rini semenjak peristiwa penggrebekkan dirinya dengan Lionif dan Hartono menjadi semakin baik sebab Rini juga menginginkan aku bisa menjadi wali nya memeng seharusnya demilian karena Rini merupakan anak semata wayang aku dengan Niken dan hubungan anak ku Rini dengan Harono semakin mesra karena keluarga besan mau menerima Rini sebagai memantunya pengganti mamanya Ester
Pada saat seperti ini aku tidak mau terlalu mengganggu konsentrasi Tasya dalam menggahapi Ujian Nasional 2 bulan lagi masa seperti ini boleh di katakan masa kritis bagi seseorang karena dari sinilah awal seorang untuk menentukan masa depan kalaupun aku dan Tasya bertemu tidak semua waktu yang ada di habiskan oleh percintaan hanya ala kadarnya sebagai seorang berkeluarga sex tentu masih jalan tapi fekwensi sunggung sangat berkurang lebih censerung ke sekedar percintaan biasa ala remaja ciuman mencari hiburan di luar belanja di mol lihat flim atau kegiatan lain yang jau dari kata sex
Tapi kesibuakan ku semakin bertambah untuk ikut menangani kasus Hartono calon suami Rini anakku sendiri dan Leonif yang terjerat sebuah khasus yang rumit terlibat dalam jaringan internasional pencuci uang dari Negara tetangga dengan dana ratusan milyar USD, dengan ancaman 5 – 7 tahun kurungan jika terbukti
Kurang lebih sepuluh hari setelah Rini bercerai Rini datang ke tempat ku dan di antar oleh calon mertuanya sendiri dan minta supaya aku mau ikut campur dalam kasus yang menjerat anaknya Hartono dan meyakinkan pemeritah untuk dapat meringankan hukuman atau mambebaskan hukuman tersebut berapa pun biayanya
Bram melihat suatu peluang untuk membebaskan Hartono setelah aku ketemu dengan pengacara Hartono dan menceritakan kasus Hartono secara gamblang tinggal membuktikan uang Transfer dari bank dunia ke rekening Hartono senilai lebih dari 100 Milyar USD itu adalah memang uang MMC Group yang ada di luar negeri untuk di tarik ke Indonesia sebagai uang perusahaan MMC milik ayahnya
Bram tidak mengiyakan sebelum mendapat perseyujuan dariTasya sang kekasih pada malam itu juga Bram menghubungi Tasya melalui VC
“Assalamualaikum Canti” kata Bram setelah VC nya di buka oleh Tasya
“Wallaikumsalam sayang” jawab Tasya dengan manja. lanjutnya “Ada apa mas kok sekarang udah VC masing kurang ya semalam”
“Ngak jeng ada masalah yang harus mendapat persetujuam dari Jeng Tasya” kata Bram
“Masalah apa mas” tanya Tasya
“Ini masalah Rini mamamu” kata Bram
“Ada apa dengan mama Rini mas” kata Tasya
“Begini ceritanya dengarkan sampai mas selesai cerita sehingga jeng punya gambaran yang jelas mengemai kasus Rini mamamu” kata Bram diam sejenak sambil menghirup udara yang cukup banyak, lanjutnya” Tadi sekitas jam 5 sore mama mu Rini datang ke Solo diamtar oeh calon mertuamya sendiri dan beberapa pengawal ketika mas baru pulang dari Larasati Group”
Mamamu minta ke mas untuk mendampingi Hartono menjalankan pemeriksaan untuk kasus yang baru di jalaninya sebagai pendamping pengacaranya agar dapat menyakinkan para penyelidik kasus nya Hartono, sebab menurut papanya Hartono yang datang bersama mamamu Rini hampir semua penyelidik adalah mantan anak buah ku saat aku masih dinas di BIN dan Interpol
“Kasus yang sebenarnya ala sih mas kok kelihatannya gawat” kata Tasya
“Kasusnya memang cukup berat sih sampai ancaman penjara 5 – 10 tahun dan denda milyatan rupiah, kasus pencucian uang dari beberapa negara asia seperti Jepang, Hong kong, Singapura yang melibatlan ratusan milyar USD di transfer ke rekening Hartono dan tugas Hartono melegalkan uang uang tersebut untuk memdirikan proyek proyek bersekala raksasa di berbagai pelosok Indonesia dan ini tercium Interpol dan penyelidikan di tangani oleh Interpol seksi Indonesia”
‘Jadi begini Tasya, sebelum aku melangkah tidak tenang kalau aku belum dapat peersetujuan dari mu jeng sebagai istri aku harus tau dan mendukung supaya aku juga mantab untuk menjalankan misi ini dan aku tidak menghendaki bayaran sepeserpun dari kasus ini karena aku merasakan wajib melindung Rini dan keluargnya walau Rini dan Hartono masih belum jelas statesnya saat ini tapi aku melihat suatu keseriusan hubugan Rini dan Hartono untuk kedepannya dan inilah yang menjadikan motifasi untuk aku untuk membela dan menjaga semua keluargaku”
“Ia mas aku mendukung keinginan mas untuk menjaga semua keluarga ini sebab saat ini mas Bram seorang yang bisa menjaga mereka dan aku juga senang mas menjaga mereka tanpa pamrih apapun” kata Tasya
“Ia jeng jadi jeng Tasya setuju kalau aku membantu mereka walau mungkin aku akan bolak balik Jakarta, Solo dan Semarang mungkin juga sampai Tokio, Hongkong dan Singapura sekalipun” kata ku
“Mas pada dasarnya aku akan mendukung semua keputusan mas Bram dan hanya satu pesanku si Kopral tetap milik aku seorang buka untuk orang lain” kata Tasya sambil tersenym manis
“Ya cantik aku akan menjaga si kopral untuk mu seorang dan aku juga mau kamu juga menjaga memek kamu untuk aku seorang ya” kata ku
“Tentu mas aku akan selalu menjaganya dan akan selalu berdoa untuk mas Bram, jaga kesehatan dan ingat selalu sholat 5 waktu untu rasa bersyukur ke pada Allah” kata Tasya
“Amin”jawab mas ku, lanjutnya” sudah ya jeng lain kali di sambung lagi, selamat belajar dan teriring doa untuk Tasya seorang, Assalamualaikum”
“Anim,Wallaikumsalam” jawab Tasta mengakhiri VC saat ini.
Setelah aku mendapat persetujuan dari Tasya langsung menyanggupi untuk membantu kasus yang di hadapi oleh keluarga Hartono
Selama hampir 1 bulan bersama dengan pengacara handal dari pihak MMC dan Notaris nya dapat menyelssaikan dan membuktikan Tranfer tramsfer ke rekening Hartono itu dari perusahaan akan cabang dari MMC Group yang ada di luar negeri walau tidak mungkin mencantum kan nama MMC Group di sama akhirnya Hartono dan Leonif bebas tanpa sayarat dan sebagai rasa terima kasih MMC Group untuk Larasati Group sendiri dapat manfaat untuk memantap rencana pembuatan Holel bintang 5 dengan investor dari MMC dan kepemilikan 75 % milik Larasati dan 25 % milik MMC itu sangat menguntungkan buat masa depan Larasati Group
Pov: 3rd
Setelah selasai urusan dengan keluarga Hartono dan membawa manfaat juga buat Larasati Group ini memdapat invertor tanpa di duga duga dan tak terasa kurang ½ bulan mendatang Tasya menempuh ujian Nasional dan selama ini pembuatan café terus berjalan sesuai jadwal dan kini tinggal fenissing dan pamasangan fotniture untuk café dan semua perlengkapan akhir yang di rencanakan akan di resmikan setelah Tasya selesai Ujian Nasional
Saat ini Tasya baru menjalani ujian Negara selama 5 hari yang di lalui dengan rasa tenang dan percaya diri sebab selama Ujian Negara Tasya selalu di runggu oleh Bram yang selalu mendampingi Tasya dalam belajar dan antar jemput selama ujian dan juga pada bimbingan belajar yang Tasya ikuti dalam mempersiapkan diri untuk ujian hari berikutnya dan Bram selalu ada untuk Tasya
Dengan kehadiran Bram di sisi Tasya membuat Tasya lebih bersemangat lagi dalam menjalani hidup ini rasa tentram, damai dan nyaman yang dirasakan Tasya dan ini membawa dampak bagi Tasya yang baru menempuh Ujian Nasional rasa syukur yang dalam selama menjalani Ujian Nasional ini Tasya selalu berwajah ceria dan ini disebabkan seorang laki laki Bram yang masih kakeknya sendiri yang kini menjadi calon suaminya dan setelah ini Tasya akan meresmikan perkawinannya dengan Bram
Lima hari dalam Ujian Nasional ditempuhnya dengan penuh semangat dan Bram memang sengaja tidak menyentuhnya sama sekali takut Tasya kecapaian dalam melaksanaman Ujian Nasional tapi pada hari ke lima setelah Tasya selesai mereka bercinta habis habisan sampai 2 hari hubungan sex tanpa leleh dan sudah berapa puluh kali kontol Bram bersangkar di memek Tasya, entah berapa ratus kali Tasya mengalami Orgasme yang berkepanjangan hanya istirahat ketika melaksanaan kewajiban 5 waktu dan tidur tentunya sehabis bangun lanjut lagi bercinta tanpa leleh sampai Minggu siang mereka masih melakukan aktifitas bersetubuh dan mereka senang senang saja bahkan Tasya merasakan nyaman yang amat sangat walau badannya capai bukan main
Pada Minggu sore mereka berencana ke Solo dan Senin ini Tasya sudah akan mulai bekerja sebagai owner perusahaan Larasati Group
Minggu jam 12 siang setelah mereka melakukam shalat Luhur bersama Tasya masih menggunakan mukena yang dan tidak ada lapisan apa apa lagi demikinan juga Bram hanya memakai sarung dan kaus lengan pendek untuk melakukan sholat Luhur mereka
“Tasya ngak capai” kata Bram
“Capai sih mas, tapi hawanya kalau berdekatan dengan mas Bram selalu ingin ini” kata Tasya sambil merabain pemis Bram yang hanya terbungkus selembar kain sarung, lanjutnya “Padahal baru jam 11 san sang kopral masuk ke memek aku he he he”
“Ia nih mas juga merasakan hal yang sama dan herannya sang kopral juga ngak leleh lelehnya untuk bertemu dengan memek mu jeng” kata Bram
Ditariknya tubuh Tasya lebih dekat dan di ciumnya bibir Tasya hanya bisa menurut atas kemaunan Bram kekasih hatinga Tasya mengadahkan wajahnya samba mengeluarkan lidahnya dan Bram pun langsung melumat bibir Tasya yang merekah merah muda dan sangat menggairahkan sebagai laki laki setengah baya yang sunggung mencintai Tasya yang masih remaja dan penuh gairah dan mau tidak mau Bram pun harus menjaga stamina dengan menambah suplemen untuk menguwatkan otot tubuh dan menjaga kebugaran yang senantiasa di lakukan dengan teratur minilmal 2 jam olah raga untuk menjaga kebugaran tubuh di luar ngntotin Tasya.
Dengan begitu cekatan Bram melepas mukena yang di pakainya dan bibir nya langsung nyosor di putting Tasya yang tampak membesat hampur 2 kali jari kelingking dan buah dada Tasya pun sudah tambah besar karena hampir tiap hari selama 4 bulan terakhir ini selalu menjadi mainan tangan Bram yang paling suka membelai, meremasnya pelan buah dada Tasya bagi Tasya sendiri juga paling suka kalau di remas remas buah dadanya dan di kenyot kenyot putingnya baik kiri dan kanan
Diarea buah dada Tasya sudah banyak tanda merah merah di hampir semua bagian buah dadanya dan juga pada leher trutama pada bagian bawah telingan baik kiri maupun kanan sebab Tasya bisa merasakan kenikmatan dan rasa geli bila baru di cupangin di bagian itu.
Cupangan dari mulut Bram juga terdapat di selakangan kiri dan kanannya sebelum mencium memek Tasya Bram selalu memciumi paha bagian dalan yang dekat dengan memeknya dan Tasya juga paling suka di ciumi bagian itu bisa bisa Tasya bergelegotan menahan geli yang amat sangat
Kenakalan Tasya sendiri dalam mengeksplotasi tubuh Bram juga ngak kalah selain memberi tanda di sekitar leher dan Bram pun paling suka kalau di daerah leher di cupangin dan bagian perut di sekitar pusar nya sambil merabai buah peler Bram dengan tangan tangan halus Tasya selalu mendapat belaian disamping sedotan oleh mulut Tasya yang selalu siap memberi kepuasan terhadap kekasih hatinya.
Tidak berlangsung lama ciumam mereka diatas sajadah yang baru mereka pakai untuk sholat dan segera tubuh Tasya di angkatnya di bawa ke tempat tidur yang masih acak acakan habis untuk area pertempuran sebelummya
Dibarngkan Tasya di tempat tidur sudah dalam keadaan telanjang bulat tanpa sehelai benag pun menutupi tubuh moleknya demikina juga denga tubuh Bram juga sudah dalam keadaan telanjang sebentar mereka melakukan pemanasan saling membasahi alat kelamin masih masing denga n ludah mereka
Setelah terasa basah maka langsung Bram memutar tubuhnya kini berhadapan hadapan dan kontol besarnya sudah di depan selakangan Tasya yang sudah membuka lebar lebar dan di dorongnya kontol Bram masuk ke memek Tasya yang sudah basah karena dan bleeessss dengan sekali dorong
“Aahhhhhh mmaaaasssss” teriak Tasya menggema di ruangan itu
Bram pun mengatur posisi yang enak untuk sebelum menggoyang pinggulnya maju mundur, di tempelkan perut nya di atas perut Tasya dan tangan nya ada di bawah pinggag Tasya untuk menguranga berat badan yang menekan di tubuh Tasya.
Tasyapun sedikit menggeser tubuhnya dan memposisikan selakangannya tepat mengapit tubuh Bram di bagian bawah dan mengakitkan kaki kaki ke atas pinggul Bram dan setelah terasa enak Tasya mulai mencium bibir Bram sebagai tanda kesiapan tubuh nya menerima goyangan pinggul Bram
Dipandangannya wajah ayu Tasya yang tersenyum penuh gairah dan itu membuat Bram gemes dan segera menciumi leher Tasya dengan ganas sambil menggoyangkan kontolmya keluar masuk ke memek Tasya dan tangan yang satunya lagi mengusap usap buah dada dan meremasnya dengan lembut
Tangan Tasya yang bebes di atas tubuh Bram segera merabai pantat Bram dan merasakan gerakan pinggl Bram sambil meremas remas bongkahan pantat Bram dan erangan dari mulut Tasya membuat Bram tambah semangat dlam menjalankan tugas seakan Tasya memberi semangat ke Bram supaya tetap semangat
“Maaassss iinniii ennaakkk sekklaaliii” kata tasa di selah erangan aahhh … aahhhh ….aahhhh … seirama denga tekanan pada pinggul Bram yang bergoyang berirama
“Maaassss….AAhhhhh….aaahhh… mmasss” kepala Tasya ikut bergoyang dan pantat Tasya pun mulai bergoyang seirama tekanan kontol Bram di daam memek Tasya
Tiga puluh menit berlalu Tasya masih merasakan akibat tekanan yang berulang ulang di dalam memeknya dan semakin lama semakin cepat
“Leeebbiihhh cceeeppaatttt mmaaassss” kata Tasya memberi semangat kepada Bram
Akhir dari pertempuran ini pun terjadi pada menit ke 38 Tasya memberi tekanan ke atas dan dan sebaliknya Bram memberi tekanan pada kontol nya ke bawah sehingga persatuan antara kontol dan vagina Tasya dan Bram sunggung menyatu sempurna dan pada detik berikutnya tubuh mereka sama sama diam tak bergerak hanya kaki dan pinggul mereka tampak kejang kejang sempurna dan setelah itu Bram mengambil nafas yang dalam sambil melepas ciumannya di bibir Tasya dan bergukir ke samping kirinya dan Tasya ikut memiringkan tubuh nya sehingga posisi mereka tetap berhadapan walau kedua kelamin mereka sudah terpisah detelah orga yang berkepanjang
Lemas dan sangat leletubuh mereka tergeletak sempurna di tempat tidur
“Makasih ya jeng”ucap Bram ambil menciumi kening Tasya tiga kali dan Tasya menerima kecupan di kening dengan memejamkan dan Tasya meresapi momoen seperti ini dengan senyuman di bibirnya
----skip----
Pov: Tasya Anggraeni
Setelah pertarunga aku dan mas Bram siang itu aku langsung tertidur kecapaian dan selelah 2 jam aku tertidur di samping mas Bram dan masih dalam keadan telanjang bulat berdua dan kami sampat mandi besar bersama dan sehabisnya melakukan shalat ashar bersama
Karena sesuai rencana aku dan mas Bram sore ini akan langsung kembali Solo dan aku akan menjalankan tugas aku sebagai owner Larasati Group dan aku mulai ngepak beberapa pakaian yang akan aku bawa ke solo tidak banya hanya be berapa selel pakaian sebab pakaian dinas untuk kerja semuanya di tinggal di Solo
Setelah melakukan sholat magrib aku dan mas Bram berangjat ke solo dengan mobil mas Bram sedangkan mobil aku sendiri udah di bawa oleh sopir Larasati Group ke solo semenjak Ujian Nasional berlangsung
“Santai aja mas ngak usah ngebut” kataku ke mas Bram begitu meninggalkan aparteman ku yang penuh kenangan
“Iya jeng santai aja ya dekat ini, nanti makan malam di rest area aja ya jeng sebelum masuk ungaran” kata mas Bram dan aku hanya menganggukkan kepalaku saja tanda setuju
Sekitar jam 10 han kami berdua baru sampai ke rumah Joglo peninggalan eyang putri Niken yang kini menjadi tempat tingga aku dan mas Bram dan setelah sampai aku langsung tidur di kamar mas Bram tanpa melaukan aktifitas sex lagi dan di kamar mas Bram kepalaku bersandar di dada mas Bram yang alih fungsi manjadi bantal untuk kepalaku Tubuh ku di pekuknya dan rasa damai menyelimuti rasa kami berdua.
Pagi harinya aku bangun dengan badan segar walau masih terasa sedikit kelelahhan terutama memek aku terasa njarem habis 2 hari 2 malam di hajar kontol mas Bram terus memerus seperti biasanya mas Bram mulai aktifitas pagi dengan olah raga ringan lari lari kecil dan di sekirar rumah dan aku mulai beraktifitas sebagai ibu rumah tangga menyiapkan pakaian mas Bram yang mau di pakai nanti menyiapkan sarapan utuk kami berdua
Jam 7.30 pagi aku dan mas Bram sudah berada di mobil kembali menuju kantor Larasati Group
“Mas masih njarem nih memek aku” kataku di samping mas Bram mengemudikan mobilnya
“Kontol aku kok ngak njarem ya jeng” kata mas Bram ambil tersenym
“Ya ya lah kontol mas Bram gondal gandul di luar mana bisa njarem kalau memek aku tetaknya di dalam kan ya pastilah” terangaku ke mas Bram
“Tapi sepadan kan denga kepuasan yang di dapat” kata mas Bram sambil tangan kirinya membelai rambutku dengan penuh kasih sayang
“Ya ya lah kalau di nilai dari tingkat kepuasan memang puas banget mas” kata ku
Obrolan di lanjutkan ke masalah ngak penting lainnya dan hanya senyuman kecil ketika mas Bram mengeluarkan cerita lucu dan setengah jam kemudian aku dan mas Bram sudah sampai di parkiran Larasati Group dan aku melihat banyak karyawan yang sudah datang tapi masih bergerombol di halaman mereka tidak masuk halaman dan sepanduk besar terbentang di pintu masuk utama “SEMAMAT DATANG MBAK TASYA ANGGRAENI SEBAGAI OWNER” dan selamat berkerja kami selalu ada untuk Larasati Group (serikat pekerja)
Sungguh aku terharu atas penyambutan para karyawan Larasati Group ini dan aku berjanji untuk membuat mereka sejahtera dengan program program yang akan aku jalankan.
Aku turun dari mobil mas Bram di sambut mas Bagas Surya Mustika sebagai ketua serikat pekarja dengan bersalaman dan di lankutkan dengan semua karyawan dari berbagai bagian dan setelahnya aku dan mas Bram masuk ke dalam ruangan kerjaku dan sebentar kemudian masuk sekretarisku mbak Nurmala dan aku berpesan nanti sehabis makan siang para manager kumpul di ruang pertemuan dan ingin tau sampai mana proram yang sudah tersusun dapat di laksanalan dan buat surat undangan resminya.
Bersambung dulu ya ....
Dinanti Part 33 mendatang
(Bagian ke dua)
Pov: Bram kusuma
Pagi hari aku bangun pagi dan shalat shubuh di kamar dan melakukan kegiatan rotin olah raga baik itu renang atau olag raga yang lain untuk membuang rasa enggan dan menjaga kebugaran dan setelah itu minum kopi tubruk yang aku buat sendiri baca Koran pagi di pendopo dan setelahnya aku siap siap ke kantor tanpa menunggu sarapan baru jam 10 han aku keluar dari dalam kantor mencari sesuatu yang bisa saya makan biasaya makanan kecil untuk sekedar ganjal perut sebab jam 12 nanti aku baru makan di cafeteria kantor bersama seluruh karyawan Larasati Group itulah kegiatan aku selama ini kalau Tasya tidak ada di rumah ini
Waktu berjalan dengan pesat tidak terasa 2 bulan berlalu tanpa ketegangan, hubungan ku dengan mantan cucu aku Tasya semakin mesra dan semakin lengket sehinga banyak juga teman teman aku yang semaki banyak yang tahu walau aku tidak pernah memperkenalkan Tasya kepada mereka tapi memeng sebagian rekan rekan ku tau langsung dari aku, demikian juga para meneger dan karyawan Larasati Group sudah pada tahu tentang hubungan ku dengan mereka dan mereka menggagap Tasya bukan cucu kandungku sebab dalam akta kelahiran merupakan anak dari Margono dan Sulastri
Hubungan ku dengan anak ku Rini semenjak peristiwa penggrebekkan dirinya dengan Lionif dan Hartono menjadi semakin baik sebab Rini juga menginginkan aku bisa menjadi wali nya memeng seharusnya demilian karena Rini merupakan anak semata wayang aku dengan Niken dan hubungan anak ku Rini dengan Harono semakin mesra karena keluarga besan mau menerima Rini sebagai memantunya pengganti mamanya Ester
Pada saat seperti ini aku tidak mau terlalu mengganggu konsentrasi Tasya dalam menggahapi Ujian Nasional 2 bulan lagi masa seperti ini boleh di katakan masa kritis bagi seseorang karena dari sinilah awal seorang untuk menentukan masa depan kalaupun aku dan Tasya bertemu tidak semua waktu yang ada di habiskan oleh percintaan hanya ala kadarnya sebagai seorang berkeluarga sex tentu masih jalan tapi fekwensi sunggung sangat berkurang lebih censerung ke sekedar percintaan biasa ala remaja ciuman mencari hiburan di luar belanja di mol lihat flim atau kegiatan lain yang jau dari kata sex
Tapi kesibuakan ku semakin bertambah untuk ikut menangani kasus Hartono calon suami Rini anakku sendiri dan Leonif yang terjerat sebuah khasus yang rumit terlibat dalam jaringan internasional pencuci uang dari Negara tetangga dengan dana ratusan milyar USD, dengan ancaman 5 – 7 tahun kurungan jika terbukti
Kurang lebih sepuluh hari setelah Rini bercerai Rini datang ke tempat ku dan di antar oleh calon mertuanya sendiri dan minta supaya aku mau ikut campur dalam kasus yang menjerat anaknya Hartono dan meyakinkan pemeritah untuk dapat meringankan hukuman atau mambebaskan hukuman tersebut berapa pun biayanya
Bram melihat suatu peluang untuk membebaskan Hartono setelah aku ketemu dengan pengacara Hartono dan menceritakan kasus Hartono secara gamblang tinggal membuktikan uang Transfer dari bank dunia ke rekening Hartono senilai lebih dari 100 Milyar USD itu adalah memang uang MMC Group yang ada di luar negeri untuk di tarik ke Indonesia sebagai uang perusahaan MMC milik ayahnya
Bram tidak mengiyakan sebelum mendapat perseyujuan dariTasya sang kekasih pada malam itu juga Bram menghubungi Tasya melalui VC
“Assalamualaikum Canti” kata Bram setelah VC nya di buka oleh Tasya
“Wallaikumsalam sayang” jawab Tasya dengan manja. lanjutnya “Ada apa mas kok sekarang udah VC masing kurang ya semalam”
“Ngak jeng ada masalah yang harus mendapat persetujuam dari Jeng Tasya” kata Bram
“Masalah apa mas” tanya Tasya
“Ini masalah Rini mamamu” kata Bram
“Ada apa dengan mama Rini mas” kata Tasya
“Begini ceritanya dengarkan sampai mas selesai cerita sehingga jeng punya gambaran yang jelas mengemai kasus Rini mamamu” kata Bram diam sejenak sambil menghirup udara yang cukup banyak, lanjutnya” Tadi sekitas jam 5 sore mama mu Rini datang ke Solo diamtar oeh calon mertuamya sendiri dan beberapa pengawal ketika mas baru pulang dari Larasati Group”
Mamamu minta ke mas untuk mendampingi Hartono menjalankan pemeriksaan untuk kasus yang baru di jalaninya sebagai pendamping pengacaranya agar dapat menyakinkan para penyelidik kasus nya Hartono, sebab menurut papanya Hartono yang datang bersama mamamu Rini hampir semua penyelidik adalah mantan anak buah ku saat aku masih dinas di BIN dan Interpol
“Kasus yang sebenarnya ala sih mas kok kelihatannya gawat” kata Tasya
“Kasusnya memang cukup berat sih sampai ancaman penjara 5 – 10 tahun dan denda milyatan rupiah, kasus pencucian uang dari beberapa negara asia seperti Jepang, Hong kong, Singapura yang melibatlan ratusan milyar USD di transfer ke rekening Hartono dan tugas Hartono melegalkan uang uang tersebut untuk memdirikan proyek proyek bersekala raksasa di berbagai pelosok Indonesia dan ini tercium Interpol dan penyelidikan di tangani oleh Interpol seksi Indonesia”
‘Jadi begini Tasya, sebelum aku melangkah tidak tenang kalau aku belum dapat peersetujuan dari mu jeng sebagai istri aku harus tau dan mendukung supaya aku juga mantab untuk menjalankan misi ini dan aku tidak menghendaki bayaran sepeserpun dari kasus ini karena aku merasakan wajib melindung Rini dan keluargnya walau Rini dan Hartono masih belum jelas statesnya saat ini tapi aku melihat suatu keseriusan hubugan Rini dan Hartono untuk kedepannya dan inilah yang menjadikan motifasi untuk aku untuk membela dan menjaga semua keluargaku”
“Ia mas aku mendukung keinginan mas untuk menjaga semua keluarga ini sebab saat ini mas Bram seorang yang bisa menjaga mereka dan aku juga senang mas menjaga mereka tanpa pamrih apapun” kata Tasya
“Ia jeng jadi jeng Tasya setuju kalau aku membantu mereka walau mungkin aku akan bolak balik Jakarta, Solo dan Semarang mungkin juga sampai Tokio, Hongkong dan Singapura sekalipun” kata ku
“Mas pada dasarnya aku akan mendukung semua keputusan mas Bram dan hanya satu pesanku si Kopral tetap milik aku seorang buka untuk orang lain” kata Tasya sambil tersenym manis
“Ya cantik aku akan menjaga si kopral untuk mu seorang dan aku juga mau kamu juga menjaga memek kamu untuk aku seorang ya” kata ku
“Tentu mas aku akan selalu menjaganya dan akan selalu berdoa untuk mas Bram, jaga kesehatan dan ingat selalu sholat 5 waktu untu rasa bersyukur ke pada Allah” kata Tasya
“Amin”jawab mas ku, lanjutnya” sudah ya jeng lain kali di sambung lagi, selamat belajar dan teriring doa untuk Tasya seorang, Assalamualaikum”
“Anim,Wallaikumsalam” jawab Tasta mengakhiri VC saat ini.
Setelah aku mendapat persetujuan dari Tasya langsung menyanggupi untuk membantu kasus yang di hadapi oleh keluarga Hartono
Selama hampir 1 bulan bersama dengan pengacara handal dari pihak MMC dan Notaris nya dapat menyelssaikan dan membuktikan Tranfer tramsfer ke rekening Hartono itu dari perusahaan akan cabang dari MMC Group yang ada di luar negeri walau tidak mungkin mencantum kan nama MMC Group di sama akhirnya Hartono dan Leonif bebas tanpa sayarat dan sebagai rasa terima kasih MMC Group untuk Larasati Group sendiri dapat manfaat untuk memantap rencana pembuatan Holel bintang 5 dengan investor dari MMC dan kepemilikan 75 % milik Larasati dan 25 % milik MMC itu sangat menguntungkan buat masa depan Larasati Group
Pov: 3rd
Setelah selasai urusan dengan keluarga Hartono dan membawa manfaat juga buat Larasati Group ini memdapat invertor tanpa di duga duga dan tak terasa kurang ½ bulan mendatang Tasya menempuh ujian Nasional dan selama ini pembuatan café terus berjalan sesuai jadwal dan kini tinggal fenissing dan pamasangan fotniture untuk café dan semua perlengkapan akhir yang di rencanakan akan di resmikan setelah Tasya selesai Ujian Nasional
Saat ini Tasya baru menjalani ujian Negara selama 5 hari yang di lalui dengan rasa tenang dan percaya diri sebab selama Ujian Negara Tasya selalu di runggu oleh Bram yang selalu mendampingi Tasya dalam belajar dan antar jemput selama ujian dan juga pada bimbingan belajar yang Tasya ikuti dalam mempersiapkan diri untuk ujian hari berikutnya dan Bram selalu ada untuk Tasya
Dengan kehadiran Bram di sisi Tasya membuat Tasya lebih bersemangat lagi dalam menjalani hidup ini rasa tentram, damai dan nyaman yang dirasakan Tasya dan ini membawa dampak bagi Tasya yang baru menempuh Ujian Nasional rasa syukur yang dalam selama menjalani Ujian Nasional ini Tasya selalu berwajah ceria dan ini disebabkan seorang laki laki Bram yang masih kakeknya sendiri yang kini menjadi calon suaminya dan setelah ini Tasya akan meresmikan perkawinannya dengan Bram
Lima hari dalam Ujian Nasional ditempuhnya dengan penuh semangat dan Bram memang sengaja tidak menyentuhnya sama sekali takut Tasya kecapaian dalam melaksanaman Ujian Nasional tapi pada hari ke lima setelah Tasya selesai mereka bercinta habis habisan sampai 2 hari hubungan sex tanpa leleh dan sudah berapa puluh kali kontol Bram bersangkar di memek Tasya, entah berapa ratus kali Tasya mengalami Orgasme yang berkepanjangan hanya istirahat ketika melaksanaan kewajiban 5 waktu dan tidur tentunya sehabis bangun lanjut lagi bercinta tanpa leleh sampai Minggu siang mereka masih melakukan aktifitas bersetubuh dan mereka senang senang saja bahkan Tasya merasakan nyaman yang amat sangat walau badannya capai bukan main
Pada Minggu sore mereka berencana ke Solo dan Senin ini Tasya sudah akan mulai bekerja sebagai owner perusahaan Larasati Group
Minggu jam 12 siang setelah mereka melakukam shalat Luhur bersama Tasya masih menggunakan mukena yang dan tidak ada lapisan apa apa lagi demikinan juga Bram hanya memakai sarung dan kaus lengan pendek untuk melakukan sholat Luhur mereka
“Tasya ngak capai” kata Bram
“Capai sih mas, tapi hawanya kalau berdekatan dengan mas Bram selalu ingin ini” kata Tasya sambil merabain pemis Bram yang hanya terbungkus selembar kain sarung, lanjutnya “Padahal baru jam 11 san sang kopral masuk ke memek aku he he he”
“Ia nih mas juga merasakan hal yang sama dan herannya sang kopral juga ngak leleh lelehnya untuk bertemu dengan memek mu jeng” kata Bram
Ditariknya tubuh Tasya lebih dekat dan di ciumnya bibir Tasya hanya bisa menurut atas kemaunan Bram kekasih hatinga Tasya mengadahkan wajahnya samba mengeluarkan lidahnya dan Bram pun langsung melumat bibir Tasya yang merekah merah muda dan sangat menggairahkan sebagai laki laki setengah baya yang sunggung mencintai Tasya yang masih remaja dan penuh gairah dan mau tidak mau Bram pun harus menjaga stamina dengan menambah suplemen untuk menguwatkan otot tubuh dan menjaga kebugaran yang senantiasa di lakukan dengan teratur minilmal 2 jam olah raga untuk menjaga kebugaran tubuh di luar ngntotin Tasya.
Dengan begitu cekatan Bram melepas mukena yang di pakainya dan bibir nya langsung nyosor di putting Tasya yang tampak membesat hampur 2 kali jari kelingking dan buah dada Tasya pun sudah tambah besar karena hampir tiap hari selama 4 bulan terakhir ini selalu menjadi mainan tangan Bram yang paling suka membelai, meremasnya pelan buah dada Tasya bagi Tasya sendiri juga paling suka kalau di remas remas buah dadanya dan di kenyot kenyot putingnya baik kiri dan kanan
Diarea buah dada Tasya sudah banyak tanda merah merah di hampir semua bagian buah dadanya dan juga pada leher trutama pada bagian bawah telingan baik kiri maupun kanan sebab Tasya bisa merasakan kenikmatan dan rasa geli bila baru di cupangin di bagian itu.
Cupangan dari mulut Bram juga terdapat di selakangan kiri dan kanannya sebelum mencium memek Tasya Bram selalu memciumi paha bagian dalan yang dekat dengan memeknya dan Tasya juga paling suka di ciumi bagian itu bisa bisa Tasya bergelegotan menahan geli yang amat sangat
Kenakalan Tasya sendiri dalam mengeksplotasi tubuh Bram juga ngak kalah selain memberi tanda di sekitar leher dan Bram pun paling suka kalau di daerah leher di cupangin dan bagian perut di sekitar pusar nya sambil merabai buah peler Bram dengan tangan tangan halus Tasya selalu mendapat belaian disamping sedotan oleh mulut Tasya yang selalu siap memberi kepuasan terhadap kekasih hatinya.
Tidak berlangsung lama ciumam mereka diatas sajadah yang baru mereka pakai untuk sholat dan segera tubuh Tasya di angkatnya di bawa ke tempat tidur yang masih acak acakan habis untuk area pertempuran sebelummya
Dibarngkan Tasya di tempat tidur sudah dalam keadaan telanjang bulat tanpa sehelai benag pun menutupi tubuh moleknya demikina juga denga tubuh Bram juga sudah dalam keadaan telanjang sebentar mereka melakukan pemanasan saling membasahi alat kelamin masih masing denga n ludah mereka
Setelah terasa basah maka langsung Bram memutar tubuhnya kini berhadapan hadapan dan kontol besarnya sudah di depan selakangan Tasya yang sudah membuka lebar lebar dan di dorongnya kontol Bram masuk ke memek Tasya yang sudah basah karena dan bleeessss dengan sekali dorong
“Aahhhhhh mmaaaasssss” teriak Tasya menggema di ruangan itu
Bram pun mengatur posisi yang enak untuk sebelum menggoyang pinggulnya maju mundur, di tempelkan perut nya di atas perut Tasya dan tangan nya ada di bawah pinggag Tasya untuk menguranga berat badan yang menekan di tubuh Tasya.
Tasyapun sedikit menggeser tubuhnya dan memposisikan selakangannya tepat mengapit tubuh Bram di bagian bawah dan mengakitkan kaki kaki ke atas pinggul Bram dan setelah terasa enak Tasya mulai mencium bibir Bram sebagai tanda kesiapan tubuh nya menerima goyangan pinggul Bram
Dipandangannya wajah ayu Tasya yang tersenyum penuh gairah dan itu membuat Bram gemes dan segera menciumi leher Tasya dengan ganas sambil menggoyangkan kontolmya keluar masuk ke memek Tasya dan tangan yang satunya lagi mengusap usap buah dada dan meremasnya dengan lembut
Tangan Tasya yang bebes di atas tubuh Bram segera merabai pantat Bram dan merasakan gerakan pinggl Bram sambil meremas remas bongkahan pantat Bram dan erangan dari mulut Tasya membuat Bram tambah semangat dlam menjalankan tugas seakan Tasya memberi semangat ke Bram supaya tetap semangat
“Maaassss iinniii ennaakkk sekklaaliii” kata tasa di selah erangan aahhh … aahhhh ….aahhhh … seirama denga tekanan pada pinggul Bram yang bergoyang berirama
“Maaassss….AAhhhhh….aaahhh… mmasss” kepala Tasya ikut bergoyang dan pantat Tasya pun mulai bergoyang seirama tekanan kontol Bram di daam memek Tasya
Tiga puluh menit berlalu Tasya masih merasakan akibat tekanan yang berulang ulang di dalam memeknya dan semakin lama semakin cepat
“Leeebbiihhh cceeeppaatttt mmaaassss” kata Tasya memberi semangat kepada Bram
Akhir dari pertempuran ini pun terjadi pada menit ke 38 Tasya memberi tekanan ke atas dan dan sebaliknya Bram memberi tekanan pada kontol nya ke bawah sehingga persatuan antara kontol dan vagina Tasya dan Bram sunggung menyatu sempurna dan pada detik berikutnya tubuh mereka sama sama diam tak bergerak hanya kaki dan pinggul mereka tampak kejang kejang sempurna dan setelah itu Bram mengambil nafas yang dalam sambil melepas ciumannya di bibir Tasya dan bergukir ke samping kirinya dan Tasya ikut memiringkan tubuh nya sehingga posisi mereka tetap berhadapan walau kedua kelamin mereka sudah terpisah detelah orga yang berkepanjang
Lemas dan sangat leletubuh mereka tergeletak sempurna di tempat tidur
“Makasih ya jeng”ucap Bram ambil menciumi kening Tasya tiga kali dan Tasya menerima kecupan di kening dengan memejamkan dan Tasya meresapi momoen seperti ini dengan senyuman di bibirnya
----skip----
Pov: Tasya Anggraeni
Setelah pertarunga aku dan mas Bram siang itu aku langsung tertidur kecapaian dan selelah 2 jam aku tertidur di samping mas Bram dan masih dalam keadan telanjang bulat berdua dan kami sampat mandi besar bersama dan sehabisnya melakukan shalat ashar bersama
Karena sesuai rencana aku dan mas Bram sore ini akan langsung kembali Solo dan aku akan menjalankan tugas aku sebagai owner Larasati Group dan aku mulai ngepak beberapa pakaian yang akan aku bawa ke solo tidak banya hanya be berapa selel pakaian sebab pakaian dinas untuk kerja semuanya di tinggal di Solo
Setelah melakukan sholat magrib aku dan mas Bram berangjat ke solo dengan mobil mas Bram sedangkan mobil aku sendiri udah di bawa oleh sopir Larasati Group ke solo semenjak Ujian Nasional berlangsung
“Santai aja mas ngak usah ngebut” kataku ke mas Bram begitu meninggalkan aparteman ku yang penuh kenangan
“Iya jeng santai aja ya dekat ini, nanti makan malam di rest area aja ya jeng sebelum masuk ungaran” kata mas Bram dan aku hanya menganggukkan kepalaku saja tanda setuju
Sekitar jam 10 han kami berdua baru sampai ke rumah Joglo peninggalan eyang putri Niken yang kini menjadi tempat tingga aku dan mas Bram dan setelah sampai aku langsung tidur di kamar mas Bram tanpa melaukan aktifitas sex lagi dan di kamar mas Bram kepalaku bersandar di dada mas Bram yang alih fungsi manjadi bantal untuk kepalaku Tubuh ku di pekuknya dan rasa damai menyelimuti rasa kami berdua.
Pagi harinya aku bangun dengan badan segar walau masih terasa sedikit kelelahhan terutama memek aku terasa njarem habis 2 hari 2 malam di hajar kontol mas Bram terus memerus seperti biasanya mas Bram mulai aktifitas pagi dengan olah raga ringan lari lari kecil dan di sekirar rumah dan aku mulai beraktifitas sebagai ibu rumah tangga menyiapkan pakaian mas Bram yang mau di pakai nanti menyiapkan sarapan utuk kami berdua
Jam 7.30 pagi aku dan mas Bram sudah berada di mobil kembali menuju kantor Larasati Group
“Mas masih njarem nih memek aku” kataku di samping mas Bram mengemudikan mobilnya
“Kontol aku kok ngak njarem ya jeng” kata mas Bram ambil tersenym
“Ya ya lah kontol mas Bram gondal gandul di luar mana bisa njarem kalau memek aku tetaknya di dalam kan ya pastilah” terangaku ke mas Bram
“Tapi sepadan kan denga kepuasan yang di dapat” kata mas Bram sambil tangan kirinya membelai rambutku dengan penuh kasih sayang
“Ya ya lah kalau di nilai dari tingkat kepuasan memang puas banget mas” kata ku
Obrolan di lanjutkan ke masalah ngak penting lainnya dan hanya senyuman kecil ketika mas Bram mengeluarkan cerita lucu dan setengah jam kemudian aku dan mas Bram sudah sampai di parkiran Larasati Group dan aku melihat banyak karyawan yang sudah datang tapi masih bergerombol di halaman mereka tidak masuk halaman dan sepanduk besar terbentang di pintu masuk utama “SEMAMAT DATANG MBAK TASYA ANGGRAENI SEBAGAI OWNER” dan selamat berkerja kami selalu ada untuk Larasati Group (serikat pekerja)
Sungguh aku terharu atas penyambutan para karyawan Larasati Group ini dan aku berjanji untuk membuat mereka sejahtera dengan program program yang akan aku jalankan.
Aku turun dari mobil mas Bram di sambut mas Bagas Surya Mustika sebagai ketua serikat pekarja dengan bersalaman dan di lankutkan dengan semua karyawan dari berbagai bagian dan setelahnya aku dan mas Bram masuk ke dalam ruangan kerjaku dan sebentar kemudian masuk sekretarisku mbak Nurmala dan aku berpesan nanti sehabis makan siang para manager kumpul di ruang pertemuan dan ingin tau sampai mana proram yang sudah tersusun dapat di laksanalan dan buat surat undangan resminya.
Bersambung dulu ya ....
Dinanti Part 33 mendatang
Terakhir diubah: