rahman_vandorm
Pendekar Semprot
masih blur arah nya...
atau ane yg gagalpaham......
izin nyimak......
atau ane yg gagalpaham......
izin nyimak......
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
-
Alamat alternatif sudah baru gan.
Bookmark alamat ini gan : https://bit.ly/ceksemprot
Atau buka dengan VPNIkuti alamat terbaru dari forum di : Follow Twitter @SemprotCom
MISTERI Kyai Walang Sungsang
- Thread starter Roo238
- Start date
- Status
Skyemon
Calon Pertapa Semprot
Melu antri ahh
ardia kontge
Tukang Semprot
- Daftar
- 7 Mar 2016
- Post
- 1.477
- Like diterima
- 1.265
mantap ceritanya kyai...
Sehat sehat suhu
Rangga diam2 ternyata garangan
Bukan garangan suhu tapi luwak suka kopi susu juga
sehat guru
Jagan jangan Andhini ini Kuntilanak..... Dan masih ada paku Yang menancap di Ubun ubunnya
Kuntilanak suhu ... siang siang juga ya ....
Takut ....
Misteri apa nh yg bakal dibaca romo dari seorang rangga.?
Apa rangga bakalan ketemu cinta.?
Mungkin juga Rangg sedang jatuh cinta suhu @eleazar1
Makasih updatenya @Roo238
Cerita mengalir enak utk di baca, jadi tidak harus mengulang utk mengerti maksud kalimatnya.
Utk tipe x sudah berkurang, jari2 nya keriting ga ?
Ok suhu @sirohak
Masih banyal Typo ya suhu
Semoga ...
Kalau masih ada ... maaf ya ,,,
direstui sang suami
Itulah suhu Ki Sudibyo udah 80 tahun udah bosan hidup kali ....
ha ha ha .....
Suaminya juga sudah sepuh kali
Mungkin masih part 3 ya masih jauh dari bayangan
ikuti terus suhu pasti ada hubungannya satu dengan yang lain
Sop iler ....
Ki Sudibyo masuk kamar melepas celana panjangnya mengganti dengan sarung dan melilitkan di pinggangnya sedang celana dalam dan kaus nya juga sudah dilepas dengan telanjang dada ki Sudibyo menanti Andini dengan duduk di tepi ranjang tempat tidurnya
Andini pun masuk kamarnya melepas semua pakaianmya termasuk celana dalam dan BH nya dan mengenakan baju tidur yang terbuat dari saten tipis berwarna merah maron sehingga kontras dengan kulitnya yang tampak putih cemerlang dengan sedikit transparan sehingga kedua putingnya menonjol masih kelihatan kencang dan belahan memeknya terekspos walau hanya lamat lamat. Andini tau maksud ki Sudibyo meminta menemani tidur yang sudah hampir 2.5 tahun tidak pernah memintanya untuk menemani tidur kecuali ki Sudibyo dalam keadaan anfal penyakit DM atau Jantungnya tapi kali ini ki Sudibyo dalam keadan sehat memintanya menemani tidur Andini tersenum sendiri bakalan malam ini akan mendapat yang enek enak yang sudah lama ngak pernah di rasakan, ketika Andini meminta nya, tapi ki Sudibyo selalu menolaknya yah dengan berbagai dalih dan berbagai alasan dan Andini ngak berani memaksanya mengingat usia ki Sudibyo sudah tiga perempat abat
Andini masuk kamar ki Sudibyo dan mengunci pintu dari dalan dan ki Sudibyo berdiri mereka saling pandang dan saling melempar senyum ki Sudibyo melihat penampilan Andini malam itu tersenyum penuh gairah kedua puttingnya yang menonjol membuat adrenalinnya mengalir deras degub jantungnya berirama semakin cepat, sedang Andini melihat penampilan ki Sudubyo yang hanya menggunakan sarong dan daerah selangkangannya sangat mebonjol sehingga sarong yang dipakainya membentuk seperti kerucut gunung berapi.
Andini berjalan menghampiri ki Sudibyo sambil mengucap “Romo Dini kangen ini“ sambil meraba selakangan ki Sudibyo yang sudah mengacung keras
“Romo juga kangen dengan ini nya Dini, ia nanti di puasin ya“ jawan ki Sudibyo sambil tangannya meraba memek Dini di luar baju tidurnya
Tangan dini berpindah merangkul leher suaminya dan memejamkan mata meresapi moment seperti ini yang sangat jarang di dapat ki Sudibyo mengangkat dagu Andini sedikit keatas dan mulai mencium bibir Andini yang ranum di hisapnya bibir indah Andini dengan penuh perasaan dan ki Sudibyo membuka mulutnya sedikit mengeluarkan lidahnya dan nenyapukannya di sepanjang bibir yang mungil berkali kali sehingga Andini merespon dengan membuka mulutnya dan mengeluarkan bibirnya dan setelah lidah Andini keluar dari rongga mulutnya ki Sudubyo lidah mereka saling bertemu mereka saling isap, air liur mereka sampai keluar dan saling bertukar mambasai bibir dan dagu Andin menghisap kuat mulut dan lidah ki Sudibyo dan dibalasnya dengan isapan yang tak kalah kuatnya Andini mulai mendesah desah ketika tangan ki Sudibyo mulai meraba kedua nenen Andini secara bergantian dengan lembut dan bibir ki Sudibyo sudah berpindah ke area telinga dan leher nya di bawah telinganya
Ha ha ha
Kentang kon ....
Ki Sudibyo masuk kamar melepas celana panjangnya mengganti dengan sarung dan melilitkan di pinggangnya sedang celana dalam dan kaus nya juga sudah dilepas dengan telanjang dada ki Sudibyo menanti Andini dengan duduk di tepi ranjang tempat tidurnya
Andini pun masuk kamarnya melepas semua pakaianmya termasuk celana dalam dan BH nya dan mengenakan baju tidur yang terbuat dari saten tipis berwarna merah maron sehingga kontras dengan kulitnya yang tampak putih cemerlang dengan sedikit transparan sehingga kedua putingnya menonjol masih kelihatan kencang dan belahan memeknya terekspos walau hanya lamat lamat. Andini tau maksud ki Sudibyo meminta menemani tidur yang sudah hampir 2.5 tahun tidak pernah memintanya untuk menemani tidur kecuali ki Sudibyo dalam keadaan anfal penyakit DM atau Jantungnya tapi kali ini ki Sudibyo dalam keadan sehat memintanya menemani tidur Andini tersenum sendiri bakalan malam ini akan mendapat yang enek enak yang sudah lama ngak pernah di rasakan, ketika Andini meminta nya, tapi ki Sudibyo selalu menolaknya yah dengan berbagai dalih dan berbagai alasan dan Andini ngak berani memaksanya mengingat usia ki Sudibyo sudah tiga perempat abat
Andini masuk kamar ki Sudibyo dan mengunci pintu dari dalan dan ki Sudibyo berdiri mereka saling pandang dan saling melempar senyum ki Sudibyo melihat penampilan Andini malam itu tersenyum penuh gairah kedua puttingnya yang menonjol membuat adrenalinnya mengalir deras degub jantungnya berirama semakin cepat, sedang Andini melihat penampilan ki Sudubyo yang hanya menggunakan sarong dan daerah selangkangannya sangat mebonjol sehingga sarong yang dipakainya membentuk seperti kerucut gunung berapi.
Andini berjalan menghampiri ki Sudibyo sambil mengucap “Romo Dini kangen ini“ sambil meraba selakangan ki Sudibyo yang sudah mengacung keras
“Romo juga kangen dengan ini nya Dini, ia nanti di puasin ya“ jawan ki Sudibyo sambil tangannya meraba memek Dini di luar baju tidurnya
Tangan dini berpindah merangkul leher suaminya dan memejamkan mata meresapi moment seperti ini yang sangat jarang di dapat ki Sudibyo mengangkat dagu Andini sedikit keatas dan mulai mencium bibir Andini yang ranum di hisapnya bibir indah Andini dengan penuh perasaan dan ki Sudibyo membuka mulutnya sedikit mengeluarkan lidahnya dan nenyapukannya di sepanjang bibir yang mungil berkali kali sehingga Andini merespon dengan membuka mulutnya dan mengeluarkan bibirnya dan setelah lidah Andini keluar dari rongga mulutnya ki Sudubyo lidah mereka saling bertemu mereka saling isap, air liur mereka sampai keluar dan saling bertukar mambasai bibir dan dagu Andin menghisap kuat mulut dan lidah ki Sudibyo dan dibalasnya dengan isapan yang tak kalah kuatnya Andini mulai mendesah desah ketika tangan ki Sudibyo mulai meraba kedua nenen Andini secara bergantian dengan lembut dan bibir ki Sudibyo sudah berpindah ke area telinga dan leher nya di bawah telinganya
Ha ha ha
Kentang kon ....
- Status
Similar threads
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
