Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT ANTARA CINTA DAN NAFSU

Suhu, bisa main tebak-tebakan kan?

Ingatan Ratih pulih, ia bisa mengingat kejadian itu. Ayah angkatnya memperkosanya karena menyadari kalo Ratih anak kandung dari orang yang ia benci. Itu sebabnya waktu Dewo memperkosanya, tidak ada lagi selaput dara yang robek.

Terus ayah kandungnya (Ayah Alex) menolong Ratih, berkelahi dengan ayah angkatnya (Ayah Ana), dan dalam perkelahian itu, Ratih tanpa sengaja membunuh ayah angkatnya itu. Peristiwa yang mengerikan itu menyebabkan ia kehilangan ingatan.

Ketika Dewo memperkosanya, ia kembali teringat peristiwa itu. Ia sadar apa yang terjadi, dan bersaksi melawan Eveline di pengadilan, serta mencabut tuntutannya.

Dewo ditahan, dan mempersalahkan Evelin... sedangkan Evelin sendiri jatuh miskin karena kasus itu..

Apa benar yah? Hehehe... maaf suhu, soalnya ceritanya bikin penasaran. Terus sampai tamat yah...
 
Suhu, bisa main tebak-tebakan kan?

Ingatan Ratih pulih, ia bisa mengingat kejadian itu. Ayah angkatnya memperkosanya karena menyadari kalo Ratih anak kandung dari orang yang ia benci. Itu sebabnya waktu Dewo memperkosanya, tidak ada lagi selaput dara yang robek.

Terus ayah kandungnya (Ayah Alex) menolong Ratih, berkelahi dengan ayah angkatnya (Ayah Ana), dan dalam perkelahian itu, Ratih tanpa sengaja membunuh ayah angkatnya itu. Peristiwa yang mengerikan itu menyebabkan ia kehilangan ingatan.

Ketika Dewo memperkosanya, ia kembali teringat peristiwa itu. Ia sadar apa yang terjadi, dan bersaksi melawan Eveline di pengadilan, serta mencabut tuntutannya.

Dewo ditahan, dan mempersalahkan Evelin... sedangkan Evelin sendiri jatuh miskin karena kasus itu..

Apa benar yah? Hehehe... maaf suhu, soalnya ceritanya bikin penasaran. Terus sampai tamat yah...
jangan2, tante ini istrinya Om @Big_O12 :eek:
 
Suhu, bisa main tebak-tebakan kan?

Ingatan Ratih pulih, ia bisa mengingat kejadian itu. Ayah angkatnya memperkosanya karena menyadari kalo Ratih anak kandung dari orang yang ia benci. Itu sebabnya waktu Dewo memperkosanya, tidak ada lagi selaput dara yang robek.

Terus ayah kandungnya (Ayah Alex) menolong Ratih, berkelahi dengan ayah angkatnya (Ayah Ana), dan dalam perkelahian itu, Ratih tanpa sengaja membunuh ayah angkatnya itu. Peristiwa yang mengerikan itu menyebabkan ia kehilangan ingatan.

Ketika Dewo memperkosanya, ia kembali teringat peristiwa itu. Ia sadar apa yang terjadi, dan bersaksi melawan Eveline di pengadilan, serta mencabut tuntutannya.

Dewo ditahan, dan mempersalahkan Evelin... sedangkan Evelin sendiri jatuh miskin karena kasus itu..

Apa benar yah? Hehehe... maaf suhu, soalnya ceritanya bikin penasaran. Terus sampai tamat yah...
Bukannya Ratih itu anak kandung Seno (ayahnya Anna) dg ny.Wiwaha ( ibu Alex).... :bingung:
 
Bagian 24

Tidak sulit bagi Eveline untuk memasuki rumah Alex. Satpam sudah sangat mengenalnya dan dengan suka hati membuka gerbang saat Eveline menyampaikan maksud kedatangannya untuk menemui Alex. Eveline juga tidak perlu mengetuk pintu. Ia masih memiliki kunci duplikat seluruh pintu yang ada di kediaman Alex. Eveline melangkah masuk, langsung menuju pintu kamar Alex dan membukanya. Kamar itu kosong. Namun suara gemercik air di kamar mandi menandakan Alex tengah membersihkan diri. Eveline menanggalkan seluruh pakaiannya dengan terburu buru dan bergegas memasuki kamar mandi yang tidak terkunci.
Bayangan Alex tampak buram oleh uap air panas di balik kaca bilik mandi. Eveline menyelinap, memeluk tubuh telanjang Alex dari arah belakang.
"Eve???" seru Alex saat rasa terkejutnya hilang, membalik badannya dan melihat senyuman Eveline dihadapannya "Apa yang kamu lakukan disini??"
"Aku rindu padamu ..." rajuk Eveline, memeluk erat Alex kali ini dari arah depan. Tubuh telanjangnya mulai basah tersiram shower yang masih menyala. Buah Dadanya menekan dada telanjang Alex. Sebelah kakinya dilingkarkan kebelakang kaki Alex sehingga vaginanya menyentuh penis Alex yang masih terkulai lemah.
"Gila kamu!!" seru Alex melepas pelukan Eveline dan mendorongnya pelan. "Bagaimana kalau isteriku tahu?"
"Isterimu ...?" Eveliene tertawa sinis, "Tidak usah berpura pura bahwa kalian baik baik saja Lex .. aku berani bertaruh kamu tidak tahu kalau isterimu saat ini tidak ada dirumah kan?"
Alex terkesiap. Ia tidak menjawab, menyambar handuknya, mengeringkan badannya dan keluar meninggalkan Eveline. Eveline berlari memburu Alex.
"Alex!! Kamu tidak bisa memperlakukan aku seperti ini!!' seru Eveline, jeritannya membahana. Alex berbalik, menatapnya tajam.
"Kenapa tidak bisa?" hardik Alex tak kalah keras. "Lihat apa yang sudah kamu lakukan kepada Papi! Kamu sudah memasukkan Ayahku kedalam penjara!"
Eveline terdiam, memandang Alex lekat lekat. Tubuh Alex kurus, wajahnya pucat. Mungkin karena sakit dan pengobatan panjang yang harus dilaluinya. Namun ia masih terlihat mempesona, apalagi hanya dengan balutan selembar handuk putih yang melilit di pinggangnya. Nafsu sex Eveline kembali bangkit.
"Look .. Alex, Baby .." ujar Eveline santai. Tanpa canggung ia berjalan mendekati tempat tidur Alex dan duduk di atasnya. Tangannya terjulur ke belakang menopang tubuhnya. Dadanya yang besar terbusung ke depan. Kaki jenjangnya dibiarkan terjulur, membuat Alex bebas menatap setiap lekuk tubuhnya. "Kamu tahu aku begitu terluka karena .. kamu lebih memilih menikahi dokter sialan itu .. jadi .. aku terpaksa melakukan semuanya agar kamu juga terluka."
Rahang Alex mengeras menahan emosi.
"Tapi .. dengan sekejap mata pula aku bisa membebaskan Ayahmu .." bujuk Eveline tenang. "Persidangan akhir hanya tinggal beberapa hari saja .. jadi semua keputusan ada di tanganmu malam ini''
"Keputusan apa??" desis Alex sinis.
"Well ... apakah kamu akan membebaskan Papimu atau tidak ...?" ujar Eveline tertawa santai. "Come on Alex .. Aku tahu kamu juga kecewa dengan apa yang dilakukan Ayahmu bukan? kalau kamu bisa menerima perbuatannya, kamu tentu tidak akan memilih untuk meninggalkan isterimu dan tinggal di kamar terpisah seperti ini berbulan bulan lamanya."
Wajah Alex merah padam. Dalam hati ia mengakui kebenaran kata kata Eveline.
"Jadi ....." lanjut Eveline seraya bangkit mendekati Alex. Dengan jemari lentiknya diusapnya dada Alex lembut, berlama lama menggelitik puting Alex, mencoba memberikan rangsangan awal pada gairah sex Alex. "Apakah kamu akan tetap membiarkan Tuan Wiwaha berada di penjara, ataukah kamu akan membebaskannya?"
"Penawaran apa yang akan kamu berikan?" tanya Alex. Emosinya mulai menurun. Ia mulai memperhatikan tubuh mulus Eveline dihadapannya. Eveline tertawa senang, mendekatkan bibirnya ke telinga Alex dan sengaja menyentuhkan sebelah tangannya kearah penis Alex di balik handuknya.
"Mudah saja .. puaskan aku dulu .. dan setelah itu, apapun yang kamu minta akan aku lakukan." Eveline menjilat telinga Alex lembut, menggigit kecil leher Alex, bagian yang ia tahu dulu adalah titik sensitif Alex. "Setelah aku puas .. katakan saja apa maumu .. aku adalah penentu .. bebas, atau tetap ada di penjara."

Nafas Alex terasa cepat dan panas menerpa wajah Eveline. Ia tahu, ia masih memiliki pesona yang tidak akan mudah ditolak oleh laki laki manapun. Namun seumur hidupnya, tidak ada yang lebih ia inginkan selain Alex kembali menjadi miliknya.
"Baiklah ..." Alex menyerah. Pertahanan dirinya runtuh. Tangannya merangkul pinggang ramping Eveline. Ia mulai mendekatkan bibirnya kepada bibir Eveline. "Kita lihat apakah aku masih bisa memuaskanmu diatas ranjang .. dan layak mendapatkan penawaran istimewa darimu itu .."
Kata kata Alex menjadi isyarat bagi Eveline untuk segera menyerang Alex. Dengan penuh nafsu ia melumat bibir Alex dan merasa semakin bergairah saat Alex juga melumat bibirnya kuat kuat. Nafas mereka memburu. Bibir mereka saling memagut sementara tangan mereka menjelajah setiap lekuk tubuh telanjang dihadapannya dengan liar.
Alex mengeluarkan seluruh nafsu sex nya yang selama ini tertahan. Entah sudah berapa bulan ia menyendiri, memisahkan dirinya dari Ana. Ia laki laki biasa yang memerlukan sex sebagai pemenuhan kebutuhan biologis. Sementara disisi lain, semenjak Ana hamil dan melakukan kesalahan di mata Alex, Alex tidak lagi pernah menyentuh Ana dan mendapatkan apa yang dibutuhkannya sebagai seorang laki laki. Pikiran Alex sempat melayang pada Ana, namun Eveline dihadapannya bak sebuah kado tak terduga dalam kesendirian Alex. Seperti anak kecil yang menemukan harta karun gula gula, Alex melahap Eveline dengan buasnya.
Alex menggenggam erat bokong Eveline yang bulat penuh, meremas payudara yang menggantung sempurna seraya tak henti melumat bibir Eveline kuat kuat. Sesekali ia mendengar desahan Eveline yang terdengar begitu merdu, merasakan rangsangan sentuhan tangan Eveline pada penisnya yang entah kapan tak lagi tertutup handuk. Alex seperti seorang pengelana yang kehausan, ingin mereguk setiap tetes kesejukan dari tubuh Eveline. Ia terhanyut, larut dalam kehangatan sex yang dimainkan oleh Eveline.
Alex masih hafal betul apa yang disukai oleh Eveline. Ia mengangkat tubuh langsing Eveline sambil tetap menciuminya, dan menghempaskannya keatas Kasur empuk miliknya. Alex menindih Eveline, menghisap kuat puting payudara kiri Eveline sementara tangannya sibuk menggetarkan klitoris Eveline dengan cepat dan kuat.
"Ooohhh ..." Eveline menggelinjang. Tidak ada yang bisa menirukan vibrator berkekuatan super seperti ini kecuali jemari milik Alex. Eveline mendesah keras, menggoyangkan pinggulnya menikmati permainan tangan Alex. "Alex ... mmmhhh ...."
Eveline sangat yakin Alex juga merindukannya. Alex masih sangat ingat apa yang ia sukai. Nafas Eveline memburu, tubuhnya melenggak lenggok liar.
"Cukup!" jerit Eveline penuh nafsu. Alex mengerti. Ia merebahkan dirinya disamping Eveline dan membiarkan Eveline yang dengan cepat bangkit, melangkah dan membuka kedua pahanya lebar lebar, menempatkan vaginanya tepat di atas mulut Alex yang terbaring terlentang dibawahnya.
"Puaskan aku Bad Boy !!" seru Eveline. Ia menurunkan pinggulnya, vaginanya segera di sambut oleh mulut Alex yang menganga lebar. Alex menjilat seluruh lekuk vagina Eveline tanpa ampun, mempermainkan lidahnya menyapu seluruh celah sempit, menggelitik klitorisnya dan menghisapnya cepat. Eveline menjerit
"Aaaahh ... Ooohh Alex ... mmh .. lebih kerasss .. hisap lebih keraaass!!" Evelin meliukkan pinggulnya menikmati jamuan Alex yang sangat nikmat. "Yeaahh ... ooowwhhh Babyyy .. that's it .. fuck!! This is sooo goood"
Jeritan Eveline yang meracau tak terarah meningkahi gerak pinggulnya yang semakin meliuk kencang. Alex semakin bernafsu. Permainan lincahnya semakin cepat. Kedua tangan kokohnya berusaha sebisa mungkin memilin puting Payudara Eveline, menambah Eveline semakin memekik keras.
"Aaawwwgghhh Aleexxx ... uuhhhh "
Gerakan pinggulnya semakin cepat, tubuhnya menegang menerima dua kenikmatan dari Alex sekaligus : pada vaginanya dan puting payudaranya.
"Uh .. Uh .. Uh .. Uhhhh ..." Eveline mendesah desah, sekujur tubuhnya mengejang, kepalanya menengadah, rahangnya mengeras ditingkah lenguhan panjang menandakan ia mencapai orgasmenya yang pertama "Mmmmhhhhhhhhhhh ...."
Sesaat kemudian tubuh lunglainya terhempas di samping Alex, terlentang tak bergerak. Hanya nafasnya yang cepat memburu dan tetes peluh terlihat di sekujur tubuhnya. Alex menyeringai, bangkit, menghujani Eveline dengan ciuman pada lehernya. Alex menggigit kuat, meninggalkan jejas merah pada leher mulus Eveline. "Give up already Baby?" bisiknya di telinga Eveline "I'm not sure ...'
Alex membalik tubuh Eveline hingga menelungkup, menampar bokong mulus Eveline, meraih pinggulnya tinggi tinggi, membuka lebar kedua pahanya dan menghujamkan penisnya tanpa ampun ke Vagina Eveline dari arah belakang. Eveline menjerit nikmat. Alex menyeringai, menampar bokong Eveline berkali kali dan sesekali menarik Puting Payudara Eveline dengan kasar.
"Let's play hard Baby!!" Alex membabi buta. Eveline sedikit terkejut namun sangat bergairah. Ia mengira, hasrat sex Alex yang telah lama terpendam, serta emosi yang tengah ia alami lah yang membuat Alex sangat emosional seperti ini. Eveline sama sekali tidak keberatan. Alex mulai memompa penisnya dengan cepat. Sangat cepat hingga pinggulnya bergoyang, mengeluarkan bunyi saat bertemu dengan bokong bulat eveline.
"Squeeze it Babe!!" hardik alex menampar bokong Eveline berkali kali "Come on Babe .. make me Cum!!"
Eveline berteriak penuh kenikmatan. Tusukan penis Alex dari arah belakang terasa sangat nikmat, dalam dan kuat. Membuat ia kembali menanjak mencapai puncak. Eveline ikut menggerakan pinggulnya untuk mencari tambahan kenikmatan. Surga dunia dirasa oleh Eveline. Teriakan Alex dan desah suaranya melebur menjadi satu. Eveline meremas kuat Sprei tempat tidur Alex. Kenikmatan ditambahkan Alex dengan melakukan getaran vibrator pada klitoris milik Eveline.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd