Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Decision of Heart (No SARA)

Part 34: Sebuah Perjuanga

Bagian ke lima




Rini



Mami

Pov : 3rd

Jam sudah menunjukkan pukul 13 siang papi dan mami sudah berada di villa mereka di puncak yang menurut rencana akan menjadi tempat weekand bersama anak nya dan calom mantunya begitu sampai mami langsung menuju kolam renang yang ada di villa tersebut sambil berendam dan menyusun tenaga untuk bercinta bersama dengan suaminya, anaknya serta calon menantunya baru pukul 14.30 Rini dan Tono sampai di Villa tersebut dan langsung bergabung dengan mami dan papi

“Apa kabar sayang” kata mami begitu melihat Tono dan Rini masuk ke dalam villa dan menuju ke kolam renang kerena mami dan papi berada disana Tono langsung menghampiri mami dan mencium bibir mami dengan sangat mesra

“Baik mami” kata Tono, lanjutnya “Apa kabar papi” kata Hartono sambil merangkul papi dalam pelukannya

“Baik Ton bagaimana baik juga kan” kata papi, Hartono menjawabnya dengan agungan kepalanya

“Hallo nak Rini apa kabar” kata papi sambil berjalan mendekati Rini dan mencium bibir Rini dengan mesra dan Rini juga membalas ciuman yang diberikan oleh papi, kemudian Rini melangkah kearah mami dan mereka saling bercipika cipiki saja

Mami keluar dari dalam kolam dan bergabung dengan papi, Rini dan Hartono yang duduk di bangku bangku yang berada di tepi kolam renang tersebut

“Papi, mami maaf kaimi terlambat datang” kata Rini

“Ngak papa Rini” kata mami, lanjutnya “Kamu berdua kan ngak ada apa apa tho, bikin mami kawatir saja”

“Maaf mi, kalau kemarin sikap saya membuat mami kawatir, terus terang dan jujur aku kemarin belum bisa menerima sepenuh nya tapi dik Rini telah menyadarkan aku supaya tidak egois lagi dan maaf papi atas sikap Tono kemarin” kata Hartono

“Papi juga minta maaf kalau papi terlalu agresif terhadap mantu papi sendiri yang cantik ini dan aku juga menyadari kalau situasi sekarang sungguh berbeda sekali kita saling terbuka” kata papi

“Saya mengharap kalau kita sedang berempat saja atau berdua atau bertiga boleh lah kita saling bercinta tapi kalau ada orang ke tiga di luar kita jaga sikap soal nya mami ngak mau nama keluarga kita di rusak oleh isu dari kita bikin sendiri” kata mami

“Aku sangat setuju atas usul mami” kata Rini sambil tersenyum manis

“Aku juga sependapat dengan mami untuk menghindari mis komonikasi di antara kita” kata Tono

“Dan satu lagi mas, papi dan mami, kita selalu terbuka satu dengan yang lain untuk menghidari kecemburuan di antara kita misalnya aku akan ML dengan papi aku harus minta ijin ke mas Hartono terlebih dahulu kalau mas Hartono ngak boleh ya sudah ngak jadi acara ML dengan papi batal tapi mas Hartono juga garus memberi alasan yang jelas dan masuk akal mengapa tidak memperbolehkan aku ML dengan papi demikinan juga kalau mas Tono mau ML dengan mami harus sepengetahuan aku dan papi kalau aku keberatan dengan alasan yang masuk akal maka mas Hartono juga harus patuh” kata Rini

“Aku setuju atas usul nak Rini, mulai dari sekarang kita bukan lagi empat tapi satu” kata papi

“Bagaimana kalu kita buka WA Group yang beranggotakan kita berempat biar komonikasi kita lancar” kata Hartono

“Ya kamulah yang menjadi adminnya Tono dan hanya beranggotakan kita berempat papi, mami, Tono dan Rini” kata papi

Sementara Tono mengambil Hp nya dan membuat Group di WA yang dinamakan empat sekawan

Masih ada satu lagi untuk pemakaian villa yang kita namakan De A More yang artinya Cinta berlaku bagi kita berempat saja kalau berada di lantai 2 dan 3 semua pakaian haris lepas termasuk cd dan bra” kata mami, lanjutnya “nak Rini jelas”

“Jelas mami, kalau di lantai dasar berlaku tidak” kata Rini

“Kalau di lantai dasar tidak berlaku boleh memekai pakaian komplit seperti biasanya dan ada larangan tidak boleh membawa tamu masuk ke lantai 2 dan tiga siapapun dia” kata mami

Di Villa de a more ini memeng terdiri dari 3 lantai, pada lantai dasar di disain untuk kegiatan keluarga ada kolam renang ruang fitness ruang makan dapur dan 2 kamar tidur seperti lataknya villa biasa, pada lantai 2 hanya terdapat bar, ruang makan, ruang keluarga yang berisi 2 sofa yang cukup besar dan di lantai juga ada kasur lantai yang berjumlah tiga berjejer di depan ada TV yang cukup besar di lengkapi dengan audio set dan juga ada kamar mandi yang cukup besar seukuran kamar biasa dan satu lagi kamar berisi lemari dan meja rias dan lantai 3 untuk ruang kerja jika harus mengerjakan pekerjaan kantor atau perusaan dan tempat metting denga staf yang di lakukan denga video conferens dengan relasi atau direksi juga dengan karyawan tentu saja dengan pakaian lengkap tapi kalau sudah selesai metting harus segera kembali tanpa busana dan memberi tahu anggaota empat sekawan yang lain agar tidak naik ke lantai atas

“Nanti nak Rini dan Hartono nenempati kamar sebelah kiri dan aku dan papi menempati kamar di sebelah kanan, di dalam kamar bentuk dan modelnya sama perabotnya juga sama di dalam almari juga tersedia baju baju dan segala kebutuhan suami istri” kata mami mengatur semuanya sebab villa ini wewenang mammi sepenuhnya.
Aku dan mas Tono melangkah meninggalkan kolam renang menuhju kamar yang sudah di sediakan untuk beristirahat sejenak sebelum acara kebersaman keluarga dimulai jam 7 atau jam 8 malam sesuai kesepakatan di WA group empat sekawan

“Mas merinding aku” kata Rini ke Hartono setelah mereka masuk kamar di sebelah kiri yang terdapat tempat tidur yang cukup luas, meja dan korsi rias, kamar mandi cukup besar dilengkapi dengan bathtub yang cukup mewah bernuansa merah muda dan antara kamar tidur dan kamar mandi hanya di batasi oleh kaca tranfaran saja

“Kenapa dik, apanya yang membuat merinding” kata Hartono

“Dengar cerita mami tadi kalau masuk ke lantai 2 dan 3 harus dalam keadan bugil, itu yang membuat aku merindung mas, tapi kalau dari kamar kita mau ke lantai 2 apa harus telanjang juga mas” kata Rini

“Ya ngak lah kan kita bisa pakai kimono yang mudah di lepas di lantai 2 nanti” kata mas Tono

“Ia ya he he he, aku mau mandi dulu ah dari hotel sehabis ML belum juga mandi” kat Rini sambil membuka almari yang ada di sana dan melihat di dalamnya dan matanya tertarik pada kimono dari sutera warna merah mudah yang cukup pendek di atas lutut dan memilih bra dengan tong dan cd model g – sting yang cukup seksi

“Aku mandi dulu ya mas” pamit Rini ke Tono yang duduk di sofa di dalam kamar itu

“Apa perlu di temani” kata Hartono

“Ngak perlu ah” kata Rini sambil masuk kamar mandi yang berada di dalam kamar itu

Rini masuk kamr mandi cukup luas juga dan sunguh nyaman hampir 30 menit aku di dalam kamar mandi untuk bersih bersih dan nyaman berlama lama di kamar mandi yang sungguh nyaman ini

Aku keluar dari kamar mandi dengan memakai kimono merah muda yang cukup pendek juga hanya menutupi setengah paha ku yang masih kelihatan seksi mas Tono pun sampai mata nya mau terlepas ketika melihat penampilan aku saat ini

“Apa sih mas lihat aku kok kayak gitu banget” kataku

“Kamu tu cantik banget sayang, tu lihat dadek aku juga ikut terbangun melihat kamu berpakaian seperti itu” kata mas Tomo

“Ngak ah aku mau istirahat dulu dari pagi di gempur habis habis habisan dengan penis mas sampai memek aku masih terasa ngilu” kata ku

“Ya sayang istirahat dulu siapkan tenaga utuk nanti malam” kata mas Tono
----skip----

Pov Papi

Semenjak Maylan mantu kesayanganku meninggal dunia kerena kecelakaan di tol cipularang aku merasa kehilanhan yah dengan susah payah aku bisa mengatasi keadaan terlebih dahulu dari pada anak ku Hartono yang sampai 3 bulan susah untuk diajak bangkit, sebenarnya aku maklum atas semua itu aku juga pernah kehilangan semacam itu ketika aku masih duduk di bangku SMA mama tercinta pergi karena sakit yang berkepanjangan dan aku sampai tidak naik kelas karena banyak ngak masuk sekolah

Kini aku juga merasa kehilangan demikian juga dengan istriku juga merasa kehilangan dan kami saling menguwatkan sehingga dalam waktu 15 hari aku dan istriku baru bisa bangun dan melanjutkan kehidupan kami saling menguwatkan satu dengan yang lain

Tiga bulan telah berlalu tapi anakku Tono juga belum bangun juga dari rasa bersalah dan pada suatu malam aku dan istriku mulai berbincang mengenai permasalahan Hartono anak kami berdua

“Pap Kamu sebenarnya sayang ngak sih dengan Hatrtono anakmu sendiri” kata mami

“Kok kamu bilang seperti itu sih mam” jawab papi

“Kamu sadar ngak, betapa sayangannya anakmu dengan istrinya kini sudah hampir 3 bulan tapi Hartono juga belum bisa bangun dari rasa bersalahnya” kata mami, lanjutnya ”Hanya usul mami yang kemarin bisa mengurangi rasa bersalah pada Hartono dengan mengungkapkan sekandal istrinya dengan papi sehingga Hartono tidak di akan merasa bersalah 100% dan itu bisa di pastikan kalau Hartono akan marah besar ke papi hanya ada satu jalan untuk mencairkan kemarahan Hartono dengan mami menyerahkan tubuh mami ke Hartono untuk di gauli sehingga semua impas”

Aku hanya merenung pada dasarnya aku tidak setuju atas usul mami tapi aku juga ngak mau menang sendiri setelah aku menikmati tubuh istri anakku sendiri apakah aku akan seegois itu terhadap anakku senduri putra tunggalku yang akan mewarisi MMC group yang dengan susuah payah aku besarkan

“Ya mami aku setuju atas usul mami, tapi aku ngak akan berhadapan langsung dengan nya aku serahkan semua ke pada mami bagaimana pelaksanaan nya terserah” kata ku sambil aku dekati mami dan aku cium keningnya tanda sayangku ke mami
Mami membalas ciuman keningnya dengan lumatan di bibirku, aku angkat tubuh mami dan aku pangku badan nya sambil melanjutkan ciumam bibirnya dan dengan ketrampiam khusus aku mulai melepas kimono yang di pakainya dan ternyata di dalam nya sudah tidak memakai apa apa lagi bibir aku langsung menyomoti payudara istriku dan melumatnya penuh nafsu dan aku curahkan rasa cemburuku tubuh istriku yang sangat aku cintai melebihi apa pun di dunia ini

Pagi harinya aku ijin ke Surabaya untuk urusan bisnis ke Surabaya selama 3 hari ke depan untuk membeikan waktu yang cukup ke istriku agar lebih bebes mengarungi asmara dengan anak kandungnya sendiri dan membuat rasa nyaman ke anak ku Hartono mersama maminya.

Setelah tiga hari, siang itu aku sudah ada di ruang kerjaku sebagai komosaris utama MMC Group baru saja masuk dan duduk di tempat duduk ku Hartono anakku masuk dalam ruanganku dan seperti biasa kalau aku baru datang dari luar kota Hartono paling pertama menyambut kedatanganku dan kami berjabatan tangan seolah tidak terjadi apa apa

“Hai apa kabar mas, udah mulai kerja ya, sejak kapan” kata ku

“Ia nih pap bosen juga di rumah terus baru tadi pagi kok pa” jawab Hartono

Lalu pembicaraan di lanjutkan ke ranah bisnis tanpa menyinggung mami di dalammya dan aku juga ngak mau tau, nanti sampai di rumah pasti mereka berberita sendiri
Jam 16 aku pulang dulu karena aku merasa capai baru datang dari Surabaya dan sesampainya di rumah langsung di sambut dengan kecupan di bibir oleh mami setelah bersih bersih aku berbaring di sisi istriku yang baru istirahat

“Mam cerita dong gimana hasilnya” kataku

“Hasilnya sudah tampak kok papi, dan mami berhasil membuat anakmu Hartono bangkit dari tidurnya dan pagi ini Hartono sudah aktif kembali ke kantor dan papi tentunya sudah ketemu bukan” kata mami

“Memamg papi sudah ketemu dari pertama aku masuk ke ruang kerjaku lantas Tono menghampiriku dan kami sempat bercerita tentang bisnis tanpa menyinggung keberadaan mami” kataku

Gimana mam sudah ML belum dengan Hartono” kata papi sambil memiringkan tubuhnya menghadap kearah mami” kata ku

“Sudah papi sayang, makanya Hartono begitu semangat ketika dia tau aku mau menyerahkan tubuh ke untuk di nikmatinya sebagai konpensasi tubuh istrinya Maylan yang juga sudah di nikmati oleh papi” kata mami

“Ya nakal juga si mami” kata papi sambil merabai nenen dan memeknya

“Gimana perasaan mami setelah ML dengan Hartono anakmu senduiri” kataku

“Bagai mimpi papi, semenjak papi ML dengan Maylan ketika kita bermain bertiga aku sebenarnya sudah terobsessi untuk bersetubuh dengan anakmu Hartono tapi baru kemarin terlaksana setelah hampir 4 tahum menunggu” kata mami, lanjutnya “Nanti malam kita main bertiga ya pap”

“Okey aku ngikut” kataku

Sampai disini lamunanku terputus sebab mami masuk ke ruangan kerjaku dilantai 3 dengan tanpa busana demikinan juga aku juga tanpa busana Aku berdiri menyambut kedatangan istriku tercinta dalam pelukan yang sangat panjang

“Mami sudah siap” kataku

“Sudah siap 100% banget pap” kata mami, lanjutnya “Ini nih yang paling suka malam ini dapat memeknya Rini calon mamtunya sendiri” sambil merabai penis aku yag bergelantungan tak bertenaga

“Ini juga” kataku sambil merabai memek mami sampai menyentuh belahan memek mami yang sudah mulai basah
Mami duduk di sofa di sebelahnya dan mengangkat kaki yang kiri ke atas sofa dan bibir mami mulai menciumi penis aku mau tidak mau penis aku juga mulai tegang kembali walau semalem memek mami sudah mendapatkan berkali kaki dari penis ku ini

“Maaaaa ahhhhhgeeeliiiii bbaaanggeetttt” takaku ngak tahan menerima serangan dari bibir mami di penis aku aku angkat kepalanya dan memberi ciuman di bibirnya akupun ikut duduk di sofa di sebelah mami dam mengangkat tubuh mami dalam pangkuanku, aku cium buah dada istriku dan memeinkan putingnya

Lama lama aku baringkan tubuh mami di atas sofa panjang dan aku mulai memasukan penis aku ke dalam memeknya dan setelah 15 menit berlalu aku dan mami orgasme bersamaan dan setelah itu aku mandi bersama sama di lantai 3 dan setelahnya aku turun ke lantai 1 bersama mami dengan hanya memekai kimono dan duduk di ruang keluarga sambil menikmati siaran TV dari stasiun TV swasta nasional yang baru menyiarkan warta berita dan mami duduk di samping aku

Pov 3rd

Tak lama kemudian Rini dan Hartono keluar dari dalam kamar mereka Hartono memakai kimono warna biru dan Rini juga memakai kimono merah muda dari saten dan di hiasi bunga bunga hanya di atas lututnya sehingga pantat dan nenennya ter ekspos sempurna dan papi melihat penampilan Rini saat itu sunggung terpesono dengan tatapan mata penuh kekaguman

“Papi sadar ngak Rini tu anak mamtu kita sadar pi” kata mami membangunkan kesadaran papi dan kami berempat tertawa bersama

“Sini nak Rini duduk dekat mami jangan dekat dekat papi di habisi kamu he he he” candaan mami

“Mami bisa aja candanya” kata Rini sambil tersenyum malu

Rini melangkah duduk di samping mami sedang papi dan Hartono duduk di seberangnya mata tua papi tidakbisa lepas dari penampilan Rini saat ini dan Hartono hanya tersenyum melihat polah tingkah papi kali ini

“Mam laper nih udah siap makan malamnya” kata papi

“Ayo sudah di siapkan dari tadi kok” kata mami

Kami berempat berdiri dan melangkah menuju ruang makan dan di ruangan ini hanya ada satu meja makan denga 4 kursi yang saling berhada hadapan dua saling berdekatan papi duduk berhadapan dengan mami dan Hartono berhadapan dengan Rini tapi susunannya menjadi papi bersebelahan dengan Rini dan Hartono bersebelahan dengan mami

Mami mengambil nasi dan lauk dan di berikan Hartono dan mengambil lagi untuk dirinya sendiri dan setelahnya Rini pun mengambil nasi dan lauknya dan di berikan untuk papi setelahnya mengambil nasi dan lauknya untuk dirinya sendiri

Kami hanya bercerita yang ringan ringan saja dan di selingi dengan canda tawa seperti layaknya suatu keluarga yang terdiri dari ayah ibu anak dan mantunya biasa setelah makan papi dan Hartono langsung ke lantai 2 Rini dan mami membersikan dulu sisi makan kami dan setelahnya menyusul di lantai 2

Ketika Rini dan mami masuk ke lantai 2 papi dan Hartono sudah telanjang bulat tanpa sehelai benangpun dan duduk aku duduk di sofa sebelah kiri dan Hartono duduk di sofa sebelah kanan mami pun sudah bertelanjang bulat menghampiri Hartono kemudian duduk di pangkuan anak kandungnya sendiri sambil berciuman mesra sedang Rini pun langsung menghampiri papi juga sudah dalam keadaan sudah telanjang bulat dan ke dua buah dadanya tergantung sempurna terayun ayun kekiri dan ke kanan dan kini duduk di pangkuan papi dengan menyamping dan papi sambut dengan ciuman dibibirnya dengan masra sekali sambil berbisik

“Nak Rini papi udah kangen sekali ingin bercinta dengan nak Rini” kataku

“Ia papi Rini juga kangen baru tiga hari tidak becinta dengan papi rasanya ada suatu yang hilang” kata Rini

Tangan kanan papi yang berada di depan Rini langsung merabai payudara Rini yang cukup besar sambil meremasnya dengan lembut dan tangan kiriku berada di pundak
Rini dan menariknya kedalam pelukan papi dan bibir papi kini berada di atas telinga kanannya memainkan anak telinganya dan menjilati leher di bawah telingga kanan nya

Sementara itu di samping kanan Rini dan papi yang sedang bercinta Hartono dan mami ibu kandungnya sendiri dengan lembut saling meraba badan masing masing tangan Hartomo udah mulai meremas lembut buah dada mami uang tak kalah besarnya dengan buah dada Rini anak calon mamtunya sedanga tangan yang satunya lagi sudah berada di atas memek mami dan kini sedang membuat basah memek mami

“Mi, kini mami milik aku sepenuhnya setelah aku dapat negosiasi dengan Rini dan mami di mataku adalah nomer satu tak ada yang bisa menggantikan kasih sayang mami yang semanjak aku bayi merah mami sudah selalu ada untuk aku bahkan Rini pun juga tidak” kata Hartomo

“Mami juga merasakan kasih sayangmu juga semenjak kamu masih kecil selalu ada untuk mami” kata mami

Diangkatnya mami di tempat tidur yang cukup besar sebab 2 tempat tidur di jadikan satu di bentangkan tubuh mami di tengahnya dan Hartono mulai mmencimi bibir mami dengan sangat efektif dan tangan nya yang satu meremasi buah dada mami sedang yang satu lagi diatas memek mami yang sudag kelihatan mengkilap oleh cairan pelumas yang di produksi oleh memek mami sendiri

“Mi tengkurep” bisik Hartono di celah celah ciuman lembut dan mami mengabulkan permintaan Hartono anaknya, pantat mami yang sama sama bersar denga pantat Rini kini tengkurep dan Hartono ada diatas punggungnya bibir Hartono berada di atas tungkuk mami kemudian mami menoleh sedikit sehingga mulut mereka saking berhadapan dan Hartono langsung memberi ciuman tangan kiri untuk menyangga tubuhnya sedang tangan kanan menyusup di bali dada mami dan memainkan putting mami yang sudah muali mengeras pinggul Hartono berada di atas pinggul mami dan pinggung mami agak di geser ke atas sehingga sedikit nungging dan kontol Hartono yang sudah sejak tadi mengeras menyunduk nyundul memek mami yang sudah basah

“Nak Rini pindah yo di delat masmu” kata papi dan Rini hanya mengangukan kepalanya saja sementara ciuman mereka dilanjutkan lagi dan Rini mulai berdiri dengan pelan pelan dan di ikuti papi juga berdiri dan setahap demi setahap mereka bergeser kea rah tempat tidur yang sudah menjadi satu dengan tempat tidur yang di pakai mami dan
Hartono

Pelan tapi pasti sesampainya di tempat tidur Rini mendorong tubuh papi sehingga terlentang di samping mami yang sedang tengkurep Rini pun merangkak dan ciumannya terus berlanjut dari ujung kaki bergeser sedikit demi sedikit ke atas dan menciumi semua inci tubuh mampi yang terlentang

Ciuman Hartono juga bergeser dari tungkuk ke bawah menciumi punggung mami dan akhirnya sampai pada pinggan mami dan pandangan mata Hartono dan Rini yang kini diatas kontol papi saling tersenuym dan bibir mereka besatu sejenak melihat Hartono dan Rini saling berciuman maka tangan papi menyentuh kepala mami dan bergeser menekat dan bibir mereka saling bersatu tapi hanua sejenak Hartono melepas ciumannya dengan Rini dan kini kontolnya sudah sangat dekat dengan memek mami dan langsung masuk tanpa permisi dan Rini pun sudah berjongkok di atas pinggul papi dan memainkan kontolnya dan sebentar bleeesss kontol papi sudah masuk ke dalam memek Rini dan terlepas ciuman mami dan papi sementara papi berusaha untuk duduk dan Rini menolongnya dengan menarik badan papi sehingga persetubuhan sempurna terjadi papi duduk dengan kaki terbentang dan Rini menduduki penis papi dan kini buah dada Rini menjadi sasaran ciuman papi

Hartono melepas kontolnya dan meminta mammi untuk terlentang dan dengan segera kontol Harton memposisikan di atas mami dan bleeesss kontol hartono sukses masuk dalam memek mami

“Mi memek mami sunggung terasa empot empot tannya sugung terasa kontol alu akyak di peras pesar gitu” kata Hartono di sela selah genjotan pinggulnya

“Pah lihat pah memek aku di genjot sama anak mu pah” kata mami ke papi

“Tapi kamu juga suka kan” kata papi di selah sela sela kenyotannya pada putting Rini

“Ia sih pap ini salah satu obsesi aku kali ya” jawab mami

“Dik Rini nyaman kan kontol papi” kata Hartono di selah jenjotannya di memek mami

“Iya mas kontol papi juga nyaman kok seperti komtol mas juga nyaman” jawab Rini

“Enakan mana sih” kata Hartono

“Masing masing punya kelebihan masing masing tapi secara keseluruhan sama enaknya kok” jawab Rini penuh diplomasi

“Pap gimana memek nak Rini calon mamtu aku” kata mami

“Sama legitnya kok mih sama punyak mami” jawab papi

“Kalau dengan punyak maylan” Tanya mami

“Jauh mam enak nya memek mantumu yang sekarang” kata papi, tanya aja pada anakmu Hartono”

“Ya mas bener ngak kata papi” kata mami

“Bener kok mih, aku sependapat dengan papi” kata Hartono

“Ohhh ppiiihhhh iinniiii ennakk sekali” teriak Rini, lanjutnya “Terus pih di kencengin pih”

“Pihhhh aku mau piipiiissss” teriak Rini tekanan pada pinggul Rini menekan kontol papi dengan sempurna

“Massss ennakk bangeeetttt teerruuuusss mmaaassss aahhhhh” teiak memi kemudian kejang kejang

Sebelum kontol Hartono lepas dari memek mami Hartoni dengan sigap menahan tubuh Rini yang oleng ke belakang dan mendengar teriakan mami sambil menekan pinggulnya sampai peranakan mami

Hartono langsung mencium bibir tunangannya dan melepas kontol nya yang bersarang di memek mami dan Rini pun sudah melepas kontol papi dari memek Rini

“Dik nungging” ucap Hartono langsung memasukan kontolnya ke dalam memek Rini yang terbuka dan masih basah dengan posisi doggy sambil berciuman kontol dan memek Harton dan Rini bersatu dalam satu kesatuan cinta

Mami bergeser masih dalam pisisi terlentang dan papi berada di samping tubuh mami dan memposisikan tubuh mami menbelakangi tubuh papi , di bukanya selakangan mami agak ke atas sehingga kontol papi yang nsaih ngaceng penuh langsung masuk ke memek mammi yang sudah basah kucup blleessss kontolpapi langsung bessangkar di memek mami

Dua puluh menit mereka berpacu dalam birahi dan lagi lagi

“Pah maammiii mauu keluarrrrrr” teriak mami

“Papi jugaaaa maaammmm, terimalah calon adik Harrrrttoooonnoooo” teriak papi seeerrrrrtttt ssseeerrrrttttt seeeerrrrttttt cchhootttt cchhhoooottttt cchhhoooottttt

Tubuh mami di dekap dari belakang denga sangat ketat dan nafas mereka saling beekejar kejarran bagai lomba lari 100 dan sertelahnya mereka istirahat sejenah sambil memyaksikan aksi anak nya dan calon menemtunya dalam berpaju dalam birahi lima menit memudian Rini kejang dan merosot tubuhnya sejajar dengan kasur tapi pantat tetap nunggung dan Hartono dengan kecepatan tingga bergera dengan leluasa

“Diikkkk akuuu keluuarrrrrr” teriak Hartono

“Akuuuu jjuuuugaaaaa mmmaaaasssss” teriak Rini mengimbangi teriakan Hartono cchhoootttt ccchhhoooottttt ccchhhooooottttt seeeerrrrttttt sseeerrrrtttt sseeeerrrrttttt dan tubuh Hartono menimpa Rini yang masih dalam keadaan tengkurup

Dan Party mereka berlanjut sampai menjengan fajar dan mereka terkapar kelelahan masih di lantai dua dam masih sama sama telanjang pinggir kiri papi sebelahnya Rini sedang selelah Rini mami dam di tepi Hartono mereka sling berpelukan dan akhirnya rerridur

Bersambung ….
Bagian ke enam
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd