Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

[KOMPILASI] FROM OFFICE AFFAIR (CopasEdit dari Tetangga)

-------------------------------------------------------------------------

Cerita 034 – Sekretarisku Tercinta [Part 2]

Tanpa terasa
pula aku sudah menjalin cinta dan berhubungan intim dengan Rita..
hampir empat tahun lamanya seperti layaknya suami isteri.. tanpa seorang pun yang mengetahui.


Dan hebatnya Rita tidak sampai mengandung.. karena kami menggunakan cara kalender yang ketat..
sehingga kami bersenggama jika Rita dalam keadaan tidak subur.

Pada suatu sore.. Rita meneleponku minta diantarkan untuk mengukur gaun pengantinnya..
di sebuah rumah mode langganannya di kawasan Slipi.

Kebetulan aku sedang agak rindu pada dia.
Kujemput dia di sebuah toko di Blok M selanjutnya kami meluncur ke arah Semanggi untuk menuju ke Slipi.

Di mobil dia agak diam, tidak seperti biasanya. "Rit.. kok tumben nggak bersuara..?” Kataku memecah hening.
Dia menatap mukaku perlahan.. tetap tanpa senyum. Airmatanya terlihat samar di pelupuk matanya.

"Mah, kenapa sayang..? Kok kelihatannya bersedih..?” Kataku sekali lagi.
Dia tetap menunduk dan air matanya mulai meluncur menetes di tanganku yang sedang mengelus mukanya.

"Bertambah dekat hari pernikahanku, aku bertambah sedih Pah..” ujarnya.
"Mamah membayangkan malam pengantin yang sama sekali tidak Mamah harapkan terjadi dengan lelaki lain.
Sayang sekali kamu sudah milik orang lain. Kenapa kita baru dipertemukan sekarang..?” Rita berceloteh setengah bergumam.

Aku merasa iba.. sekaligus juga mengasihani diriku yang tidak mampu berbuat banyak untuk membahagiakannya.
Kugenggam tangannya erat-erat seolah tak ingin terlepaskan.

Tanpa terasa, mobilku sudah memasuki pekarangan rumah mode yang ditunjukan Rita.
Hampir setengah jam aku menunggu di mobil sambil tiduran, mesin dan pendingin mobilku sengaja tak kumatikan.

Laser disk dengan lagu ‘Love will lead you back’ mengalun sayup menambah suasana sendu yang menyelimuti perasaanku.
Aku dikejutkan Rita yang masuk mobil dan membanting pintunya.

Setelah berada di jalan raya kutanya dia mau ke mana lagi dan dia menjawab terserahku.
Kuarahkan mobilku kembali ke jembatan Semanggi dan belok kiri ke jalan Jenderal Sudirman dan masuk ke Hotel Sahid.

Sementara aku mengurus check-in di Reception Desk.. Rita menungguku di lobby hotel.
Kemudian kami naik lift menuju kamar hotel di lantai dua.

"Pah, Mamah serahkan segalanya untukmu, Mamah khawatir sebentar lagi Mamah dipingit..
nggak boleh keluar sendirian lagi.. maklum tradisi kuno kejawen masih ketat..”

Tanpa malu-malu lagi karena kami memang sudah seperti suami isteri..
dia membuka satu per satu pakaian yang melekat di badannya..
sehingga kemontokan tubuhnya yang tak bisa kulupakan terlihat jelas di hadapanku.

Tanpa malu-malu pula dia mulai memelorotkan celana panjang sampai celana dalamku..
sehingga batang penisku yang masih tiduran terbangun.

Tanpa menungguku membuka baju dan kaus singlet..
Rita sudah membenamkan batang penisku ke mulutnya dan melumatnya dalam-dalam.

Aku mulai merasakan kenikmatan yang luar biasa dan batang penisku mulai mengembang besar dan keras seperti besi.
"Ogghh.. Maahh.. isep terus yaang ooghh, aduuhh.. gelli..” aku mulai melenguh nikmat..

Rita semakin cepat mengulum penisku dengan memaju-mundurkan mulutnya.. penisku semakin terasa menegang..
dan aliran darah terasa panas di batang penisku dan Rita semakin semangat melumat habis batang penisku.

"Ogghh, Paahh, enaakk asiin.. Paahh..” Wah.. batang penisku makin terasa senut-senut dan tegang sekali..
rasanya cairan spermaku sudah berkumpul di ujung kepala penisku yang semakin merah mengkilat dikulum habis Rita.

Aku minta Rita menghentikan isapannya dulu, kalau tidak rasanya spermaku sudah mau muncrat di mulutnya.
"Ooogghh, Maahh, sudah dulu doong, Papaahh moo.. keluaar..!”

Rita menuruti eranganku dan beranjak rebah dan telentang di tempat tidur.
"Uffhhh.." Aku mengambil nafas dalam-dalam untuk menahan muncratnya spermaku.

Aku ikut naik ke tempat tidur dan kutenggelamkan mukaku ke tengah selangkangannya..
yang mulus putih tiada cela tepat di depan kemaluannya yang merekah merah.

Kujulurkan lidahku untuk kemudian dengan meliuk-liuk memainkan kelentitnya..
turun ke bawah menjilat sekilas lubang pantatnya.

"Ohhhh.. Pahhh.." Rita melenguh kegelian dan mulai menaik-turunkan pantatnya yang putih dan gempal.
Kutarik ke atas lidahku dan kujilat langit-langit vaginanya yang mulai basah dan terasa manis dan asin.

Kutegangkan lidahku agar terasa seperti penis, terus kutekan lebih dalam menyapu langit-langit vagina Rita.
Rita semakin memundur-majukan pinggulnya sehingga lidahku menembus lubang vaginanya semakin dalam.

Aku sebenarnya ingat bahwa hasil operasi selaput daranya tempo hari di Singapore bisa jebol lagi..
tapi aku tak peduli kalau kenikmatan bersenggama dengan Rita telah memuncak ke ubun-ubunku.
"Paahh.. ooghh.. woowww.. ooghh.. paahh.. terus paahh.. enaakk.. paahh lidahnya kayaak kontooll..”

Goyangan pinggul Rita semakin menggila.. aku pun tambah semangat membabi buta..
memainkan lidah dan mulutku melumat habis vagina dan klitorisnya sampai cairan Rita semakin banyak mengalir.
Kuisap dan kutelan habis cairan vagina Rita yang asin manis itu sehingga lubang vaginanya selalu bersih kemerahan.

Rita terus menyodok-nyodokkan vaginanya ke mukaku sehingga lidahku terbenam semakin dalam di lubang vaginanya..
sampai mulai terasa pegal rasanya lidahku terus kutegangkan seperti penis.

"Paahh.. sudah naik sayaang, Mamah sudah nggak tahan, masukkan penisnya sayang..”
Rita menarik tanganku ke atas supaya aku segera menaikkan badanku di atas badannya.

Penisku memang sudah terasa panas dan tegang sekali. Rita tak sabar.. Ctap..! Ia pegang penisku..
Lalu menuntunnya ke lubang vaginanya yang sudah basah.. karena lendir kemaluan bercampur ludahku.

Maka.. bleesskkk..!! "Ogghh.. Paahh.. tekan terus sayaang.. Mamah udaahh rinduu.. oogghh emmgghh.. Paah..
Terus goyaag sayaang.. ooghh..” Pantat Rita mulai bergerak naik turun dengan liar..

Clebb.. clebb.. clebb.. Sementara penisku sebentar masuk sebentar keluar dari lubang vaginanya yang menyedot-nyedot lagi.
Kunaikkan kaki kanannya dan dengan posisi setengah miring dan posisiku setengan duduk aku sodok vagina Rita dari belakang.

Aku semakin bernafsu kalau melihat pantat dan pinggul Rita yang putih.
Penisku semakin ganas dan tegang menyodok mantap vaginanya dari belakang.

Rita membalikkan tubuhnya sehingga menungging membelakangiku dan penisku tak kucabut dari vaginanya.
"Paahh.. teruuss doong, Mamaah nikmaa.. ogghh.. teruuss.. sodook sayaang.. ogghh.. Paahh.. aaogghh.. uugghh..”

Pantatnya semakin menggila mundur maju dan aku pun semakin menggila menyodokkan penisku sampai rasanya mau patah.
Memang setiap senggama sama Rita rasanya habis-habisan.

Kutumpahkan semua kemampuan dan keperkasaanku untuk membahagiakan Ritaku.
Dia pun demikian, tidak ada yang tersisakan kalau kami bersenggama.
Harus habis-habisan supaya puas. Keringat kami membanjiri sprei hotel seperti habis mandi.

"Mmaahh.. ooghh, teruuss goyaang.. oogghh.. Maahh.. Papaahh moo keluaarr.. Gila Maahh.. vaginanyaa.. ooghh.. nikmaat.. sekalii..”
Aku mulai ribut dan Rita melenguh semakin panjang. Mungkin tamu kamar sebelah mendengar lengkingan dan lenguhan kami.

Masa bodoh! "Pahh.. emmghh.. oogghh.. Paapaahh.. adduuhh.. Paahh.. Aadduuhh.. Mamaahh.. mmoo kelluuaarr..
Eemmgg.. adduhh.. Paahh aduuhh.. Paahh.. adduuhh..”

Clobb.. clobb.. clobb.. clebb.. clebb.. crebb.. crebb.. crebb.. Kugenjot terus penisku keluar-masuk..
vagina Rita semakin banjir dengan cairan vaginanya.. terus kugenjot penisku sampai pegel aku tak peduli.
Keringat kami terus membanjiri sprei.

Beberapa sat kemudian kuminta Rita telentang kembali.. karena dengkulku mulai lemas.
Dia tersenyum sambil tetap memejamkan matanya.
Oh.. cantiknya bidadariku. Rasanya ingin kukeluarkan seluruh isi penisku untuknya.

Rita baru sadar bahwa hasil operasi selaput daranya mungkin jebol lagi.
Rita bilang masa bodoh.. yang penting semuanya telah diberikan buat Papah.
Biar saja suaminya curiga atau marah atau bahkan kalau mau cerai sekalipun kalau tau dia nggak perawan lagi.

Kali ini kami nggak menunggu waktu ketika Rita sedang tidak subur..
karena Rita ingin mengandung anakku dan orang tidak akan curiga karena Rita akan punya suami.
Memang kasihan nasib suami Rita nanti.. tapi bukan salah kami karena dia merebut cinta kami, ya kan,,?

"Cepat pah masukan lagi ach.. jangan mikirin orang lain..!”
Tuh kan.. betapa dia nggak ambil peduli tentang hari pernikahannya dan calon suaminya.
Sebab bagi dia akulah suami sesungguhnya dalam hati sanubarinya.

Bleessep..! "Ooogghh.. Paahh, enaak.. Paahh.. aaoogghh.. uuhhgg.. uughh.. genjot terus Paah..”
Aku tekan penisku sekuat-kuatnya sampai tembus semuanya ke lubang paling dalam vaginanya sampai terasa mentok.

"Ooogghh.. mmaahh.. nikmaatt.. istrikuu.. sayaangg.. oogghh.. aagghh.. eemmgghh..”
Aku setengah berdiri lagi dengan tumpuan ke dua dengkulku dan kurenggangkan kedua kaki Rita..

Slebb.. jleb.. jlebb.. kusodokkan terus penisku keluar-masuk vaginanya..
Bleess.. sreett.. blleess.. sreet.. vaginanya menimbulkan bunyi yang semakin memancing gairah kami berdua.

Rita memejamkan dan mengigit-gigit bibirnya dan mencakar-cakar punggung dan tanganku ketika mulai meregang.
"Ooogghh.. Paappaahh.. emmgg.. oogghh.. aduuhh.. Mamaah moo keeluuarr.. ooghh.. Paahh.." rintihnya lirih.

"Teruuss.. saayyaang, keluuaarriinn barreenng oogghh..” kian santer Rita melenguh.. seolah menyemangati.
"Hayyoo.. Maahh.. oogghh.. hayoo.. baarr.. ooghh.. reenng.. Maahh.. ooghh..!!” Teriakanku tak kalah serunya.

Crett.. crett.. crett.. crett.. srrrr.. srrrr.. srrr.. srrr.. Kami menggelepar.. meregang.. mengejang bersama-sama..
Ughhh.. serasa nafasku mau copot..

Rita melenguh panjang sambil merasakan cairan air maniku tertumpah ruah di lubang kemaluannya.
"Ahhh paaahh.. nikmat dan hangat banget.. di dalamku.. uuhh.." katanya lemas.

Biasanya sehabis merasakan klimaks yang sangat dahsyat Rita selalu memukul dan mencubit sayang badanku..
terus kelelahan mau tidur sehingga terbaring lunglai dengan keringat bercucuran.

Aku selalu memeluk dan menciumi keningnya.. hidungnya.. mulutnya, rambutnya..
sampai ke pantatnya.. biasanya dia menggelinjang dan marah-marah karena geli.

Jika Rita sudah terpuaskan dan tertidur, aku rasanya lelaki yang sangat berbahagia di dunia ini.
Sekian dulu,, –Akan kusambung setelah Rita kawin seminggu, tambah seru deh..!–
-----oOo-----

Telah seminggu Rita menikah dengan laki-laki pilihan orangtuanya.
Resepsi pernikahannya di Balai Kartini cukup meriah dan aku datang dengan isteriku untuk menyampaikan selamat.

Ketika aku menyalaminya, dia tertegun dan terasa agak kikuk dan serba salah.. aku pun merasakan hal yang sama.
"Terimakasih ya Pak..” katanya hampir tak terdengar.

Di hatiku berkecamuk seribu macam pikiran, tapi kuusahakan untuk tetap wajar.
Ritaku begitu cantik dan anggun dengan pakaian pengantinnya.

Aku membayangkan bahwa sebentar lagi Rita kekasihku.. isteriku..
yang beberapa tahun telah memadu cinta denganku akan menjadi isteri orang.

Meskipun kutau bahwa dia tetap mencintaiku.. tapi secara resmi dia akan menjadi isteri orang lain.
Tentu tidak akan sebebas dulu ketika dia masih single.

Sebentar lagi Rita akan tidur berdua-duaan dengan lelaki lain.. mungkin untuk selamanya..
karena aku pun tak ingin dia menjadi janda dan kalau Rita menjadi janda tentu akan menjadi gunjingan orang.
Tidak.. aku tak rela Ritaku menjadi gunjingan orang.

Sekilas aku berpikir untuk mengakhiri saja hubunganku dengan Rita.. karena dia telah menjadi isteri orang.
Tapi apakah bisa semudah itu aku melupakannya..?

Dunia rasanya sepi dan kejam dan aku melangkah gontai meninggalkan pesta perkawinannya..
yang masih penuh tawa dan canda teman-teman dan keluarganya.

Beberapa hari setelah pernikahannya aku membenamkan diri dengan pekerjaanku..
siang dan malam kusibukkan diriku dengan pekerjaan dan mengurus anak-anaku.

Aku tak mau membayangkan.. dan memang tak sanggup membayangkan sedang apa Rita beberapa hari setelah pernikahannya.
Aku cemburu.. marah.. masgul.. gundah jika membayangkan dirinya sedang bersenang-senang dengan suaminya..
Yang tentunya sudah tak sabar ingin menikmati kemontokan dan kemulusan tubuh Rita.. yang sudah resmi jadi isterinya.

Aku membayangkan Rita telanjang bulat bersama suaminya.. manja..
bersenggama bebas tanpa takut oleh siapapun.. dan melenguh mesra seperti ketika bersenggama denganku.

Tiba-tiba aku sangat benci padanya. Aku menganggap Rita nggak setia padaku.
Rita telah mengkhianati cintaku. Buktinya dia mau saja digilir oleh lelaki lain. Apakah itu yang namanya cinta dan kesetiaan..?

Aku bertekad untuk menjauhinya mulai sekarang dan aku tak akan menerima teleponnya.
Rita memang berjanji akan meneleponku paling lambat satu minggu setelah dia menikah dan sebelum ikut suaminya pindah ke Bandung.
Tidak..! Aku tak akan menerimanya jika dia meneleponku.. biar dia tau rasa. Aku tak mau ‘bekas orang’ lain.

Dan benar saja.. pada hari kelima setelah kawin dia meneleponku.
"Pak, ada telepon..” kata sekretarisku yang baru.. pengganti Rita.
Anehnya.. meskipun dia berparas lumayan.. aku tak tertarik sama sekali dengan sekretaris baruku itu.

Aku memang bukan tipe ‘hidung belang’ yang sekedar mau iseng bercumbu dengan perempuan.
Aku hanya jatuh hati duakali seumur hidupku.. kepada isteriku dan kepada Rita.

"Pak, kok melamun..? Ada telepon dari Ibu Rita.. katanya bekas sekretaris bapak..”
Sekretaris baruku kembali mengagetkan lamunanku.

"Ooh.. ya.. ya.. sebentar Rani.. emh.. dari siapa..? Rita..? Bilang saja Bapak sedang ke luar kantor ya..”
Aku mengajari dia bohong.

"Lho, Pak, kenapa..? Kan kasihan Pak, katanya penting sekali dan besok Ibu Rita mau pindah ke Bandung.."
Rani.. sekretaris baruku itu mulai mendesakku untuk menerima saja telepon Rita itu.

Aku sejenak merasa bingung.. aku rasanya masih benci tapi juga sangat rindu sama Rita.
Apalagi kata Rani besok akan jadi pindah mengikuti suaminya yang bekerja di Bandung.

Setelah berfikir sejenak.. "Oke.. Rani, sambungkan ke sini..” Dan aku agak gugup untuk kembali berbicara dengan Rita..
untuk kembali mendengar suaranya.. Rita yang sekarang sudah menjadi isteri orang lain.

"Halloo.. siapa nich..?” Kataku agak malas.
"Papah, ini Rita Pah, Papah kok gitu sih..?” Jawab Rita di ujung sana.

"Oh.. Nyonya Prayogo. Saya kira Rita Prameswara kawanku..” kataku menggoda.
"Nggak lucu ah.. Mamah sekarang tanya serius. Apa Papah mau nemui Mamah nggak..
sebelum besok Mamah pindah ke Bandung..?” Jawabnya lagi setengah mengancam.

Aku bingung juga ditanya begitu.. sebab jauh di dalam hatiku sebenarnya aku rindu berat sama Rita.
Tapi ‘kebencian’ dan kekesalan masih menempel erat di benakku.

Beberapa jenak.. aku nggak bisa menjawab sampai Rita nyerocos lagi.
"Mamah ngerti, Papah masih kesal dan benci sama Mamah.. tapi kamu kan sudah setuju kalau Mamah terpaksa harus kawin..
demi kebaikan hubungan kita dan demi menjaga nama baikmu juga.
Papah, dengar..! Mamah sudah seminggu nggak menstruasi lagi sampai sekarang..” ujar Rita tegas.

“Ingat hubungan kita di Hotel Sahid terakhirkali..? Sudahlah.. nanti Mamah ceritakan lebih lengkap.
Sekarang mau nggak jemput Mamah di toko biasa di Blok M..? Mumpung si Yudi pulang agak larut malam.."
Nama suaminya memang Yudi Prayogo dan hanya selisih dua tahun dengan Rita. Katanya sih ketemu di kursus Inggris LIA.

Hatiku mulai melunak mendengar pengakuannya dan serta merta aku menyetujui untuk menjemputnya di Blok M.
Aku memarkir mobilku di tempat parkir yang agak memojok dan sepi..
maklum kami harus semakin berhati-hati, karena Rita sudah menjadi isteri orang.

Rita segera hafal melihat mobilku dan setelah Rita duduk di sampingku, segera kukebut lagi keluar Blok M..
menuju ke utara melewati Sisingamangaraja.. Sudirman.. naik jembatan Semanggi.. terus memutar ke jalan Jenderal Subroto..
dan dengan cepat masuk ke halaman parkir Hotel Kartika Chandra.

Rita terlihat lebih cantik, sedikit gemuk dan tambah bersih dan putih mukanya.
Rambut dan bulu-bulu halus di sekitar jidatnya terlihat hilang, mungkin karena dikerok oleh perias pengantinnya.

Dia mengenakan celana panjang merah dan T-Shirt putih kembang-kembang ditutupi blazer warna hitam.
Terlihat serasi dengan kulitnya yang putih bersih.

Banyak yang nyangka dia keturunan Tionghoa, padahal Jatul. Tau jatul..? Jatul itu ‘Jowo Tenan’ atau ‘Jawa Tulen’.
Ibunya dari Purwokerto dan bapaknya dari Surakarta.
Katanya sih masih kerabat Kesultanan Surakarta, masih trah langsung Raja Paku Bowono.

Setelah check-in sebentar, aku sudah berdua-dua dengan Rita di kamar hotel.
Dan untuk pertamakalinya aku berduaan dengan isteri orang.

Ada perasaan berdosa menyelinap di hatiku.
Tapi semuanya menjadi hilang karena betapa besarnya cintaku pada Rita.

Juga sebaliknya.. jika Rita tak mencintaiku.. mana mungkin dia berani bertemu dengan lelaki lain..
padahal dia baru kawin lima hari lalu..?

"Papah.. Rita sedang mengandung janin anakmu. Biasanya tanggal lima minggu lalu Mamah menstruasi..
ternyata nggak keluar sampai sekarang..”
Rita menambahkan keterangannya tadi di telepon dan aku semakin cinta dan sayang rasanya.

Tapi tetap saja ingin menggodanya dan mengetes cintanya padaku.
"Oh, ya.. hampir lupa, gimana dong bulan madunya kemarin..? Ceritain dong Rit..!
Pasti seru dan rame dengan lenguhan. Dan apa suamimu nggak ribut tanya perawanmu kaya Farid Hardja..?”

Rita mendelikkan matanya dan mencubit pahaku keras sekali.
"Percaya atau tidak terserah Papah, yang pasti nggak ada lenguhan, nggak ada goyangan, persis kaya gedebong pisang.
Si Yudi memang sempat marah-marah karena mungkin Mamah ternyata begitu dingin dan nggak gairah..” tutur Rita.

“Tapi memang nggak bisa dipaksakan. Mamah hanya bergairah kalau bersenggama dengan Papah.
Dia nggak nanya tuh.. kenapa nggak ada darah perawan Mamah di sprei, ah.. sudah.. sudah..!
Nggak usah tanya gitu-gituan lagi. Nanti malah berantem terus. Pokoknya
Mamah sayaang benar sama Papah.. nggak ada duanya deh.."

Seperti bisa dia mulai mencopoti pakaianku satu per satu, sampai CD-ku dia pelorotin juga.
Begitu dibuka CD-ku, penisku langsung bergerak liar dan setengah tegang begitu tersentuh tangan halus Rita.

Tak buang waktu lama.. Rita melemparkan semua pakaiannya ke lantai karpet sampai terlihat bodinya yang seksi..
putih mulus dengan puting susu yang semakin ranum.
Mungkin pengaruh dari kehamilannya meskipun baru beberapa hari mengandung anakku.

Penisku yang masih setengah tertidur langsung dikulumnya ke dalam mulutnya dan diisapnya dalam-dalam..
padahal aku masih berdiri seperti patung dengan bersandar ke tembok.

Dengan ganas dia mengisap, menggigit dan menyedot penisku dalam-dalam sampai penisku mentok ke langit-langit mulutnya.
Tak lama penisku langsung tegang dan memerah dan mengkilap bercampur ludahnya.

"Ooogghh.. Maahh.. terus Maahh.. jilaat.. oogghh..”
Aku mulai terangsang dan kenikmatan setiap penisku diisapnya.

Rita memang suka sekali menjilat dan mengisap penisku..
tapi ketika kutanya apakah dia juga mengisap penis suaminya.. dia bilang amit-amit, nggak nafsu katanya.

Mulut Rita pindah mengisap dan menjilat penisku.. dia juga senang menggigit-gigit dua bakso penisku..
sampai aku kesakitan campur geli dan nikmat bukan kepalang.

"Oooghh.. Maahh.. jangan digigit, Papah sakiitt.."
Aku minta Rita berhenti dulu mengulum batang penisku.. aku juga sudah rindu untuk menjilat vagina dan klitorisnya.

Kuminta Rita tiduran di pinggir tempat tidur empuk itu dengan kaki terjuntai ke bawah..
dengan begitu aku bisa duduk di tengah-tengah selangkangannya.

Vagina dan klitorisnya terlihat jelas kalau begitu.
Oh.. begitu indah dengan warna merah jambu klitoris dan lubang vaginanya terlihat jelas di hadapan mukaku.

Kujilat dengkul dan pahanya, terus merayap kujilati selangkangannya yang mulus..
sesekali kujilatkan lidahku ke lubang pantat.. klitoris dan lubang vaginanya..

Rita melenguh-lenguh tertahan..
"Oooghh, Papaahh.. eemghh, aduuhh.. teruuss.. Paahh.. ooghh.. enaakk..”

Kalau Rita sudah mulai melenguh begitu aku semakin bernafsu untuk terus menjilat.. mengigit.. menyedot-nyedot klitoris..
juga lubang vaginanya.. sambil menyedot air maninya yang mulai meleleh keluar dan lubang vaginanya.
Oh.. nikmat.. manis dan sedikit asin, kaya kuah asinan Bogor.

Kukeraskan lidahku supaya semakin tegang dan kutusukkan ke dalam lubang vaginanya.. Rita semakin melenguh keenakan..
karena mungkin lidahku terasa seperti penis menyodok-nyodok semakin ke dalam lubang vaginanya.

Cairan vaginanya semakin banyak keluar dan kuisap dan kutelan dengan nikmat.
Kadang-kadang rambut kemaluan Rita ada yang putus dan ikut termakan.

"Paahh.. ooghh.. Paahh.. enaakk, teruuss.. Paahh.. oogghh.. aduuhh..”
Rita semakin ramai, barangkali suaranya terdengar tamu di sebelah atau room-boy yang sedang lewat.

Kujilatkan lidahku ke lubang pantatnya berkali-kali Rita bergelinjang kegelian.
"Papaahh.. gelii..” penisku menggesek pahanya yang mulus sehingga semakin tegang.

"Paahh.. penisnya geli tuch di paha Mamah, udahan dulu ngisepnya sayang.. ke sini deh, cium Mamah dan masukin penisnya..”
Kuhentikan jilatan lidahku, memang sudah mulai pegal juga menegangkan lidahku hampir seperempat jam.

Kugeserkan badanku ke atas, sejajar dengan tubuh Rita dan sambil kulumat mulutnya dalam-dalam..
kugesek-gesekkan penisku ke vaginanya yang basah.. Ooh.. betapa nikmatnya.

Kukulum dan kugigit lidahnya.
Rita menjerit tertahan, kemudian kujulurkan juga lidahku dan dia balas menggigit lidahku dengan bernafsu.
Aku gantian teriak.. sampai keluar sedikit air mata. Untung kenang-kenangan kalau Rita di Bandung katanya.

Kujilati kupingnya.. jidatnya.. hidungnya.. matanya sampai Rita menggelinjang-gelinjang ketika kujilati dan kugigit kupingnya.
"Tuuhh.. Paah lihat, sampai merinding.." katanya manja.

"Paahh, masukin penisnya Paahh, Mamah sudah rinduu..” Rita melenguh manja.
Rita merenggangkan selangkangannya untuk membuka lubang vaginanya lebih lebar lagi.

Penisku yang tambah keras nyasar-nyasar di lubang vaginanya..
setelah menembus bulu-bulu vaginanya yang mulai basah.. dan Bleess..!!

Rita berteriak keenakan sambil menggigit bibirku. "Paahh.. oogghh.. pelaan pelaann.. doongg..”
Matanya terpejam, nafasnya yang harum dan bau mulutnya yang wangi masuk semua terhirup oleh hidungku.

Kutarik dan kutekan penisku semakin kuat dan sering..
keringatku semakin bercucuran, mungkin berkat bir hitam cap kucing yang kuminum sebelum bermain dengan Rita tadi.

Rita juga semakin mengencangkan goyangan pinggul dan pantatnya turun naik..
sampai aku merasakan kepala penisku mentok di ujung lubang vaginanya.

"Paappaahh.. oogghh.. teruuss, cumbu Mamaah Paahh.. Mamaahh cintaa, Mamaahh.. sayy.. ooghh.. aduuhh.. aangg..”
Rita semakin ramai mengerang dan melenguh tak peduli suaranya akan didengar orang.

Kuminta Rita menungging setelah kucabut penisku.
Rita menurut dan wow! aku selalu semakin bernafsu kalau melihat pantat dan pinggul Rita yang mulus dan seksi.

Sambil setelah jongkok.. aku menyodokan penisku dari belakang..
setelah membuka lubang vaginanya sedikit dengan tanganku dan.. Bleezz..!!

Rita berteriak keenakan. "Aagghh, ooghh.. Paahh..!! Terus genjot Paahh..!! Woowww.. enaakk Paahh..!!”
Aku semakin mengencangkan sodokan penisku di liang vaginanya.

Rita melenguh.. merintih dan teriak-teriak kecil..
sementara itu keringat kami semakin bercucuran membasahi seprei.

Aku merasakan kenikmatan yang luar biasa setiap mempraktekkan berhubungan badan dengan gaya ‘doggy style’..
sehingga spermaku mulai meleleh keluar.. semakin meramaikan bunyi gesekan penisku dengan vagina Rita.

Rita semakin menunggingkan pantatnya.. sehingga penisku semakin amblas di dalam vaginanya.
Arrgghh..! Rasanya air maniku sudah mengumpul di kepala penisku.. menunggu dimuntahkan habis.

"Maahh.. ooghh.. aduuhh.. Maahh.. vaginanya enaakk.. punya Papah yaa sayaang..”
Rita menjawab sambil merintih.. "Iyaa.. sayaangg, semuanya punya Papaahh..”

Jlebb.. jlebb.. jlebb.. Jlegghh..!! Kusodokkan penisku semakin dalam.
"Maahh.. adduuhh.. Papaahh.. moo keluaarr..! Cabut dulu ya Maahh..?”

Rita setuju dan segera telentang kembali. Aku segera menggumulinya dari atas badannya.
Kulumat pentil buah dadanya.
Rita kenikmatan dan minta penisku segera dimasukkan kembali ke vaginanya.

Dia minta aku merasakan kenikmatan bersenggama dengannya..
sampai nanti bertemu lagi di Bandung dengan segala cara.

Slebb..! Kumasukan kembali penisku ke vaginanya yang semakin basah dengan cairan cinta kami yang sudah bercampur satu.
Bleesszz.. crrockk.. chhozkk.. breesszz.. crrockk.. bunyinya semakin gaduh.

Rita semakin membabi buta menggoyang dan menaik-turunkan pinggulnya dan aku juga demikian.
Kutekan dan kucabut penisku yang panas dan keras ke lubang vaginanya.

Ingin rasanya kutumpahkan semua sperma dan spermaku ke lubang vagina dan rahim Rita.
Supaya anakku semakin sehat dengan tambahan vitamin dan mineral dari sperma bapaknya.
Supaya kegantengan dan kepintarannya juga turun ke anakku yang ada di dalam rahim Rita.

Tiba-tiba kami merasakan kenikmatan yang sangat luar biasa.. kami meregang dan melenguh bersama-sama..
merasakan sorga dunia yang tiada taranya.. meregang.. meremas dan memeluk erat-erat..
dua badan anak manusia yang saling mencinta dan seakan tak mampu terpisahkan.

Rita mengejang badannya dan menggigit bibir dan lidahku.. pinggulnya terangkat sambil berteriak..
"Papaahh.. ooghh..!! Mamaah.. ooghh, keluaar.. sayaangg..” sambil mencubit dan mencakar punggungku.

Mendengar lenguhan dan teriakan ejakulasi Rita.. aku pun mulai tak tahan menahan desakan air maniku di kepala penisku.
Jleghh..!! Sambil menekan dalam-dalam penisku di vaginanya aku berteriak sambil mengejang.. kugigit lidahnya..

"Maahh.. oogghh.. Papaahh.. jugaa.. keelluuaarr.. ooghh.. sayaangg.. nikmaatt..”
Kami tertidur sejenak sambil berpelukan dengan mesra dan tersenyum puas.

Waktu sudah menunjukkan jam delapan lewat lima menit.. berarti kami bermain selama hampir dua jam lamanya.
Oh.. betapa nikmat dan puasnya.

Aku memeluk dan menciumi Rita erat-erat.. seolah tak ingin berpisah dengan kekasihku dan isteriku tercinta..
karena besok dia sudah akan pindah ke Bandung.

Rita berjanji untuk memberitaukan nomor telepon rumahnya di Bandung..
Dan aku diminta untuk datang paling tidak seminggu sekali. CONTIECROTT..!!
---------------------------------oOo-------------------------------
 
Makasih om @Pecah Utak pagi2 gini udh dikasih apdet lanjutan Rita...

Jangan lupa ngopi om biar tambah seger weekend pagi ini...
:beer: :beer:
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd