-----------------------------------------------------------------------
Cerita 147 – Hasrat dan Nafsu [Part 7]
Kupejamkan kedua mataku menikmati sensasi seks yang luarbiasa ini.
Kubiarkan segenap perasaanku turut merasakan kenikmatan seperti yang sedang Yeni alami.
Saat ini. Kedua puting susunya yang keras menusuk makin geli kulit dadaku.
Daging kenyalnya itu berguncang lembut sambil terus menekan dadaku yang bidang. Nikmat sekali.
Sementara adegan goyang-goyang nikmat di selangkanganku masih terus berlangsung dan semakin seru.
Menghentak-hentak semakin kuat dan cepat.
Kedua jemari tanganku yang sedang berada di atas bokong montoknya yang berkeringat..
ikut terguncang naik turun begitu cepat seperti ikutan memompa.
Semakin lama tubuh Yeni menggeliat-geliat makin kuat..
pertanda ia sudah tak mampu lagi menahan rasa nikmat senggama itu.
Aaaaahhhh.. alat vitalku terasa semakin keras dan tebal.. terasa makin panas dan basah..
karena daging liang vaginanya begitu cepat dan hebatnya menggesek keluar-masuk.
Melumat dan meremat-remat nikmat seluruh permukaan otot penisku.
Oooouuuhh.. aku merasa di bagian tertentu liang vaginanya kurasakan memang agak sedikit kasar..
seperti banyak tonjolan daging-daging kecil yang lembut.
Sedikit geli rasanya setiapkali kepala penisku menyodok kebagian itu.
Baru kali ini aku merasakan dan menyadarinya. Mungkin itu yang dinamakan daerah G liang vaginanya.
Tak terasa aku tersenyum sendiri menikmati kesemua itu.
"Maassssss.. ooouuuuhhh.. mas Eryyyyy.. nnnnghghhhhh.. aaaahhh..!” Yeni mengerang dan memekik semakin hebat.
Pinggulnya yang sedang bergerak turun naik menyetubuhiku bergetar makin kuat seolah berusaha ingin meredam rasa kenikmatannya.
Ia mulai bergerak memutar dan mendesak batang penisku semakin ke dalam menyodok cerviks-nya.
Aku seakan dipilin-pilin dan merasa geli sendiri.
Oooouuuhh.. indah rasanya melihat kekasihku Yeni ini begitu bernafsu mendaki puncak kenikmatannya.
Aku begitu bangga bisa memberikan kenikmatan seksual seperti yang diinginkannya.
"Yaaahhhh sayang.. teruss.. hentakkan sayang.. Iyaaahh.. baguss.. teruss.. puaskan keinginanmu sayaang.. yaaaahh..!!”
Teriakku gemas campur geram.. melihatnya gemetaran pertanda orgasmenya makin memuncak.
Kutampar-tamparkan telapak tanganku dengan cukup keras ke bulatan bokong montoknya..
yang sedang gemetaran turun naik. Plak.. plak.. plak.. .plak..!!
"Massssss.. aaauuuwwww..!! Aaauuuuuwwww..!! Masssss..!!”
Pekik Yeni sedikit kesakitan acapkali telapak tanganku menampar kulit bokongnya yang mulus.
Meski begitu ia tampak semakin buas kuperlakukan demikian.
Mulutnya kini begitu ganas mencumbu bibirku, bahkan kadang sedikit menggigit gemas.
Aku tak peduli pula. Telapak tanganku makin gemas pula menampar-nampar kulit bokongnya secara bergantian kiri dan kanan..
setiapkali pinggulnya bergerak ke bawah menyodokkan batang penisku ke dalam liang vagina rapatnya yang makin basah berlendir.
Kedua paha mulusnya begitu kuatnya mengapit pinggangku seolah tak ingin melepaskanku.
Wwuuuiiihhh.. Gadis cantik kekasihku ini benar-benar betina sejati.
Ia seakan ingin meluluhlantakkan segenap kejantananku.
Mmmm.. nggak bakalan sayang.. bisikku dalam hati.
Plak.. plak.. plak.. plak.. jemari tanganku terus menampari kulit bokongnya yang putih mulus.
"Maaaasss.. aaauuuuuuuwwwwwwwww.. massssssssss..!”
Pekiknya di antara rasa kenikmatan dan sakit yang bercampur baur menjadi satu.
"Yeeaahhh.. sayang.. terusss.. plak.. plak.. bagus.. hentakkan lagi.. puaskan dirimu sayang.. terussss.. yeaahh..!!
Lumatkan penisku dengan vaginamu sayang.. plaak.. yeeaahh.. lumatkan dengan vaginamu sayang..” ujarku makin bergairah.
Namun 10.. 20.. 30 detik.. sampai hampir 1 menit.. meski Yeni sudah merintih dan mengerang nikmat tak karuan..
tetap saja puncak kenikmatannya belum juga sampai.
Aku jadi geregetan dan makin gemes.. mmm.. dasar betina.. pikirku dalam hati.
"Sini sayang biar kupuasi engkau sayang.. mmmmm.. kau ini seperti perawan saja sayang..” bisikku mesra.
Kupegangi erat-erat bokongnya yang masih asyik masyuk bergerak naik turun menikmati sodokan alat vitalku.
"Masssss.. aaaaahhh.. nngghhh.. sedikit lagi mass..” rintihnya seperti akan menangis.
"Yeaah sayang..” bisikku gemas.
Kuelus mesra kulit bokongnya yang mungkin sedikit panas karena kutampari tadi..
lalu secepat kilat kuangkat tubuh bugilnya yang masih mendekapku erat.
Bluuggg..!! Sambil terus berdekapan dengan posisi senggama lalu kuhempaskan tubuhnya ke samping kiri.
Kini gantian aku yang menindih tubuh bugilnya.
Nikmat rasanya mengeloni tubuh montok dan hangat yang sedang diambang orgasme ini.
"Yeahhh sayang.. sekarang kurajam kau dengan nikmat kejantananku sayang..” bisikku gemas.
"Aaaahhh.. masss.. aaauuuuwwww..!!” Pekiknya sedikit kesakitan ketika tanpa basa-basi lagi..
kusodokkan dengan kuat sedalam mungkin.. seluruh otot penisku mengoyak liang vagina rapatnya.
Dengan cepat aku mulai mengayuh pinggulku turun naik ganti menyetubuhinya.
Crrkkkk.. crrrrkkk.. ccrrrkkkkk.. terdengar bunyi aneh setiapkali otot penisku melesak masuk..
menembus dan menggesek keluar-masuk liang vaginanya yang basah berlendir.
Aaahhhh.. nikmatnya ketika daging vaginanya mulai meremat dan mengenyot seluruh alat vitalku.
Kuaduk-aduk batang penisku di dalam liang vaginanya memberinya kenikmatan..
Terutama sekali di bagian yang sedikit bergerigi atau di daerah G-nya..
hingga kulihat Yeni sampai mendelik-delik takjub keenakan.
"Aaaaahhh.. mas Erryyy.. yaaaahhhh.. oooh yaaaaahhhhhh.. sedikit lagi masssss..!!” Jeritnya keenakan tanpa malu-malu lagi.
Kedua tangannya sedikit gemetaran saat mendekap tubuhku mesra.
Payudaranya yang bulat kenyal berguncang lembut setiapkali aku mengayuh otot kejantananku memasuki tubuhnya.
Kucumbu bibir merahnya yang sedang mendendangkan desah irama kenikmatan.
Sekitar 2 menit kemudian.. akhirnya Yeni memekik keras..
"Maaaaasssssssssssssssss.. aa.. aku mau kenciing masssss..” erangnya keras sekali.
Lalu.. prruuuttt.. prrrruuutttt.. prruutttttt.. aku merasa kepala penisku seperti tersiram sesuatu yang hangat dan licin.
"Aaaaaahhhh.. yeeaaaahh.. heerlijk sayang..” bisikku puas melihatnya meregang nikmat di puncak orgasmenya.
"Nnngggghhhhhhhh.. nngggnnnhhhhhhh..” rintihnya seperti orang mau menangis.
Kukayuh pinggulku turun naik sedikit perlahan..
agar batang penisku tidak terlalu keras menyodok liang vaginanya yang sedang orgasme itu.
Sodokanku terus kupusatkan pada daerah G-spot liang vaginanya.. agar Yeni dapat menikmati orgasmenya senikmat mungkin.
"Maasssssssssssssss.. masssssssssss.. uuuuuhhhhhhhgghhhhh..!” .
Selama kurang lebih 10 detik Yeni menggeliat hebat dan merintih keras di bawah tindihanku.
Sebelum akhirnya ia terkulai lemas dan terengah-engah tanpa bisa berkata apa-apa lagi.
Kedua matanya yang indah terbuka lebar memandangku takjub..
seolah tak percaya dengan puncak kenikmatan yang baru saja dialaminya.
Dengan lembut kucium bibirnya mesra.
Lalu dahi.. pipi.. telinganya dan kedua puting-puting susunya secara bergantian saking gemasnya aku padanya.
Aku tersenyum puas melihatnya sangat lemas dan kelelahan..
menandakan kenikmatan yang dialaminya sangat hebat dan luar biasa.
Aaahh.. aku benar-benar bangga bisa memuasi seluruh hasrat dan nafsu kewanitaannya.
oOo
Keesokan harinya selama hampir 3 hari berturut-turut..
aku berusaha menyegarkan diri bersama-sama teman sekost-anku refreshing ke luar kota.
Terus terang selama hampir dua bulan ini semenjak kali pertama hubungan intimku dengan mbak Marisa..
aku sering merasa letih dan kelelahan.
Bagaimana nggak.. dalam seminggu paling tidak selama 3-4 hari aku harus melayani hasrat birahi mbak Marisa dan Yeni.
Bukan salah mereka sebenarnya sih.. tapi aku juga selalu terangsang jika berdekatan dengan mereka.
Hasratku untuk ingin selalu menyetubuhi kedua wanita cantik itu besar sekali.
Sebaliknya.. mbak Marisa mau pun Yeni hampir tak pernah menolak jika aku mengajak berhubungan intim.
Mereka melayaniku dengan tak kalah bergairah dan dengan nafsu yang menggebu pula.
Bahkan terkadang tak peduli meski mereka sedang haid sekalipun. Gila memang.. tapi toh mereka sendiri yang meminta.
Dan biasanya aku langsung mencuci kemaluanku sampai bersih selepas senggama..
Aku ngeri juga seandainya sampai ketularan penyakit.
Selama 3 hari kami berlima melanglang keluar kota.. aku tau pasti mbak Marisa dan Yeni pasti bingung mencariku.
Karena biasanya lebih dari 2 hari aku tidak muncul Yeni pasti kelimpungan gatel-gatel.
Maklum dia termasuk cewe yang horny dan doyanan.
Aku hanya berharap dia tidak tidur lagi dengan Agus.. karena aku sudah terlanjur menyayanginya..
meski aku sudah punya kekasih yang lain.. Silvi.. yang masih suci dan perawan.
oOo
Berlima kami berangkat membawa mobil.. dengan tujuan pertama adalah kota Surabaya.
Tapi sebelumnya kami sempat muter-muter tak tentu tujuan melewati pedesaan di antara kedua kota besar itu.
Perlu pembaca ketahui, teman-temanku adalah Hendrik.. Ucok.. Ryan dan Wanto.
Mereka semua adalah rekan satu kost-kost-an dan satu kampus.. meski lain jurusan.
Agus sendiri tidak turut dalam acara ngelencer itu karena dia sedang sibuk ngurusi skripsinya yang belum kelar juga.
Maklum sih.. dia kebanyakan ngurusi cewe daripada nyelesaikan kuliah.
Kami tiba di Surabaya sekitar pukul 4 sore hari.
Wanto yang saat itu berada di belakang kemudi langsung tancap gas ke arah kawasan Margorejo.
"Kita sarapan dulu yaa.. guys.. udah kebelet nih..” ujar Wanto bersemangat.
"Waaaahhhh..!”
Aku mencoba protes.. karena aku tau yang dimaksudnya adalah menemui tante Soraya dan tante Dian..
Pasangan lesbi yang sudah kami kenal semenjak hampir 5 bulan yang lalu.
Aku masih ingat sekali bagaimana kami berlima berkenalan dengan mereka di sebuah café –rhs..– di Surabaya.
Secara tidak sengaja pertemuan tersebut.. sewaktu Wanto salah masuk ke kamar kecil wanita.
Singkat cerita.. akhirnya kami semua berkenalan dan terus berlanjut selama hampir 2 hari berturut-turut.
Di hari kedua itulah baru terbongkar bahwa mereka sebenarnya adalah pasangan lesbi yang juga biseks.
Entah bagaimana mulanya dan siapa yang memulai.. perkenalan itu akhirnya berakhir di sebuah ranjang Hotel ’M’ Surabaya.
'Three in two' atau Gang Bang kalo boleh aku beristilah. Itulah kenyataannya..
3 pria dan 2 wanita bercinta dalam satu ranjang. Wanto.. Hendrik dan Ryan versus tante Soraya dan Dian.
Wuuuiiihh.. andai saja pembaca melihat apa yang mereka lakukan..
persis seperti dalam film-film biru yang banyak beredar sekarang.
Mereka berlima bersenggama secara bergantian dan saling berganti pasangan sampai orgasme berulang-ulangkali.
Gila.. kalo boleh aku katakan.. karena aku belum pernah menyaksikan sebelumnya di depan mata kepala sendiri.
Bayangkan saja.. tante Soraya dan tante Dian dapat diibaratkan seperti bak penampungan.
Gimana nggak.. seolah satu kekompakan.. Wanto.. Hendrik.. dan Ryan yang sudah ereksi dan telanjang bulat..
secara bergiliran mencumbu dan menyetubuhi tante Soraya.
Dimulai dari Wanto.. selama kurang lebih 10 menit ia menggoyang dan menggagahi tante Soraya..
hingga ejakulasi dan memuntahkan semennya.. –tanpa kondom..– ke dalam vagina tante Soraya.
Begitu selesai.. tante Dian yang juga sudah bugil segera menyambut Wanto dengan cumbuan mautnya.
Lalu mereka berdua kembali bersenggama dengan bernafsu.
Sementara tante Soraya ganti mengajak Hendrik untuk bercumbu dan bersenggama.
Lagi-lagi tidak lama kemudian Hendrik pun ejakulasi dan terlihat ikut memuntahkan air maninya di vagina tante Soraya..
sampai wanita itu mendesah nikmat seperti sedang merasakan enaknya semburan air mani Hendrik.
Sementara Wanto masih sibuk menggoyang dan menggagahi tante Dian.
Hendrik yang tampak loyo terhempas pucat di samping kedua pasangan mesum itu.
Ryan yang jadi peserta terakhir rupanya sudah ngempet juga..
dan langsung melompat ke atas tubuh tante Soraya yang memang sangat aduhai dan montok.
Tante Soraya tertawa renyah dan merintih nikmat..
ketika dengan ganas Ryan langsung menancapkan batang penisnya yang sudah ereksi semenjak tadi.
Tapi dasar pengalaman pertama.. karena saat itu aku tau persis dia memang masih perjaka..
–seperti juga aku sendiri..– baru pertamakali merasakan nikmatnya surga dunianya kaum wanita.
Baru juga satu menit, dia. Tante Soraya sampai megap-megap dan ketawa cekikikan..
melihat laki-laki muda yang belum lama menyetubuhinya sudah muncrat ejakulasi.
"Aduuuuhhh.. hikk...hik.. adik ini.. kayak masih perjaka yaa dik Ryan..?
Hikk.. hik.. kok itunya udah muncrat sih..? Pasti deh..” rintih tante Soraya keenakan.
Namun tak henti-hentinya ia memuji Ryan karena katanya sperma yang ia keluarkan banyak sekali.
Aku tak dapat membayangkan betapa banyaknya air mani ketiga temanku itu bercampur jadi satu..
di dalam liang kemaluan tante Soraya..
Sementara itu.. kulihat Wanto baru saja selesai menyetubuhi tante Dian dan ia tergeletak lemas di pinggir tempat tidur.
Napasnya megap-megap seperti habis lari maraton. Tampak sekali ia memang baru saja ejakulasi untuk keduakalinya.
Sambil tertawa kecil melihat lawannya tak berdaya.. tante Dian kemudian merangkak pelan mendekati Hendrik..
yang berada di samping kirinya.. kelihatan sekali tante Dian ini orangnya tampak lebih aktif.
Tanpa basa-basi ia lalu menindih tubuh Hendrik.. yang langsung menyambutnya dengan bernafsu pula.
Jemari tangan tante Dian yang lentik dan halus meremasi alat vital Hendrik yang sudah mulai ereksi kembali.
Semenit kemudian.. sambil bercumbu bibir mereka berdua..
akhirnya saling memadukan alat kelamin dan bersenggama dengan asyiknya.
Sementara kuperhatikan Ryan masih asyik mencumbu dan menciumi bibir tante Soraya.
Kelihatannya Ryan merasa masih belum cukup puas memuaskan nafsu birahinya.
Pinggulnya bergerak naik turun kembali, dan meski terlihat lembek..
ia berusaha keras mengeluar-masukan penisnya kembali ke dalam vagina tante Soraya yang sedikit terbuka.
Aku yang sejak tadi hanya bisa melongo takjub dari atas kursi.. saking tak percayanya kejadian mesum tersebut..
memanfaatkan kesempatan ini untuk langsung ngeloyor keluar kamar.
Kuajak Ucok yang sedang berada di sudut kamar dengan kamera handy cam milik Agus..
asyik dengan pekerjaannya men-shoot seluruh adegan mesum tersebut.
Namun ia menolak.. karena katanya kapan lagi bisa melakukan shooting mesum ini.
Tetapi baru sekitar 10 menit kemudian kulihat Ucok mengejar dan mengikutiku.. katanya tante Soraya hendak memperkosanya.
Itulah pengalaman pertamaku di dunia seks.. meski saat itu aku sendiri tidak melakukannya.
Aku merasa aneh dengan pengalaman langka yang baru pertamakalinya aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri.
Bagiku itu adalah hal yang sangat memalukan.
Terus terang.. seandainya lima menit saja aku masih bertahan di kamar itu..
mungkin aku juga sudah habis dikerjai kedua tante lesbi tersebut.
Gimana nggak 'greeng'.. tante Soraya dan tante Dian selain cukup cantik.. juga memiliki bentuk tubuh yang sangat mempesona.
Disamping mulus dan seksi.. tubuhnya juga tinggi sedikit kurus.. persis seperti peragawati Okky Asokawati atau Donna Harun.
Libidoku sangat tinggi sekali saat itu.. karena terus terang saja aku sangat terangsang dengan wanita yang usianya di atas umurku sendiri.
Mungkin hanya karena perasaan risihku sajalah yang menyelamatkan keperjakaanku.
oOo
–Kembali ke awal..– singkat cerita akhirnya ketiga temanku selain Ucok.. mengulang kembali perbuatan mesum..
yang memang sudah biasa mereka lakukan di rumah besar dan mewah milik pasangan lesbi tersebut.
Aku dan Ucok hampir 3 jam-an sembunyi di dalam mobil.
Sebelumnya kami berdua sudah mewanti-wanti untuk tidak mengikut sertakan kehadiran kami.
Selepas pesta seks.. at last kami berlima melanjutkan perjalanan kembali ke Pasuruan.. dan selanjutnya menuju ke Tosari untuk menginap.
Dan baru keesokan pagi harinya kami berlima turun menuju ke kawasan Gunung Bromo.
Selama dua hari berturut-turut kami cukup betah juga menghabiskan waktu..
meski cuman hanya melihat-lihat kawasan pegunungan Tengger yang memang sangat indah.
Hawa pegunungan yang dingin membuat kami seperti beku bila malam menjelang.
Hal ini membuat Wanto kelimpungan ke sana ke mari mencari pasangan tidur..
–maklum.. dia memang maniak seks kelas kakap..–
Dan tidak sampai 3 jam.. herannya akhirnya dapat juga ia menggandeng 2 orang gadis muda belia yang entah darimana asalnya.
Melihat pakaian dan tas yang dibawanya.. sepertinya mereka itu pelajar SMU yang juga sedang melancong.
Hanya dari lagak dan cara berbicaranya aku dapat menduga kedua cewe kece ini rada-rada horny juga.
Tak usahlah aku ceritakan apa yang terjadi selanjutnya.
Yang jelas.. ketiga temanku Wanto.. Hendrik dan Ryan..
telah sukses mendapatkan apa yang mereka inginkan untuk melewatkan malam.
Dan lagi-lagi aku dan Ucok cuman jadi obat nyamuk menjelang tidur. Entah kenapa aku risih melihat kesemua itu.
Dan terus terang aku kasihan sekali melihat kedua gadis kece itu yang hanya jadi ajang pelampiasan nafsu seks mereka.
Hari ke 4.. sekembalinya kami ke Malang hari sudah menjelang senja..
sehingga begitu sampai di kos-kosan kami berlima langsung nyungsep klenger di kasur masing-masing.
Keesokan paginya aku langsung berangkat ke kampus.. mengurus sesuatu hal.
Dari bapak kost-ku aku menerima banyak pesan kedatangan cewe-cewe yang mencariku.
Aku jadi teringat sama kekasihku tersayang Silvi.. yang kutinggalkan selama hampir 5 hari ini.
Dia pasti ngambek berat karena kepergianku selama ini.
Aku juga nggak membayangkan reaksi Yeni dan mbak Marisa. Mereka pasti merindukanku juga.
Ada rasa kebanggaan tersendiri membuat semua wanita-wanita yang menyayangiku pada kebingungan mencariku.
Aku pikir tau rasa sedikitlah mereka.. karena selama ini yang mereka berdua..
–Yeni dan mbak Marisa..– pikirkan cuman sex.. sex.. dan sex.
Sepulang dari kampus.. sekitar jam 3 sore aku menjemput pacarku Silvi pulang.
Dan secara sengaja aku menunggu jauh di ujung jalan sekitar 50 meter dari Salon mbak Marisa.
Namun hampir setengah jam-an kutunggu Silvi nggak muncul juga.
Dari situ aku mencoba langsung menuju ke rumahnya.. karena mungkin ia sudah pulang terlebih dahulu.
Ternyata dari pembantunya baru aku tau semenjak kemarin Silvi memang sedang libur..
dan saat ini bersama Mamanya mereka sedang ada acara keluarga di kota Jember selama seminggu.
Busyeet dah.. salahku sendiri nggak pamit sebelumnya..
sekarang malah aku sendiri yang kelimpungan merindukannya karena sudah kangen berat padanya.
Geregetan juga rasanya ditinggal seperti ini.
Bila sudah kesal begini pengin rasanya kalo ketemu segera kulampiaskan saja semua nafsu seks-ku padanya.
Aku nggak peduli seandainya sampai harus merenggut kegadisannya.
Ketika aku kembali ke tempat kost-anku.. kulihat sebuah mobil sedan biru metalik Honda Cielo sudah nongkrong di depan pagar.
Dan aku tau persis itu adalah mobil tante Soraya dan mungkin juga bersama tante Dian.
Alamak.. kupikir.. baru saja 3-4 hari yang lalu mereka kencan.
Sekarang malah wanita-wanita lesbi itu yang datang sendiri ke mari. Sedang apa mereka sekarang pikirku heran..??
Di ruang tengah kamar-kamar kost kami yang memang saling berhadapan..
–3-3.. dengan satu kamar kosong..– kulihat pintu kamar Wanto sang maniak seks tertutup rapat-rapat.
Namun sayup-sayup aku masih bisa mendengar alunan musik lembut suara Enya.
Gilaa.. Meski aku tak tau persis apa yang sedang terjadi di dalam kamar.. setidaknya aku sudah bisa menduga.
Aku tidak terlalu ambil peduli karena itu urusan mereka sendiri.
Yang penting bagiku agar jangan sampai terlibat terlalu jauh dengan sikap free seks seperti yang mereka lakukan itu.
Di tempat kost ini mungkin hanya Ucok saja yang paling alim soal urusan cewek..
dia memang sudah bertunangan dengan pacarnya semenjak setahun yang lalu.
Dan dia memang laki-laki setia.. meski rada sableng juga hobinya.
Tak terhitung lagi berapa banyak koleksi film birunya yang seabreg.
Beberapa malah adalah hasil shooting-nya sendiri bersama Agus.
Antara lain film biru pendek rekaman seks antara Agus dengan beberapa perek kampus..
Wanto.. Hendrik dan juga Ryan saat di hotel dulu.. dan he.. he.. terus terang..
rekaman hubungan intim aku dengan mbak Marisa beberapa bulan yang lalu.
Malah kuingat sudah berkali-kali Ucok merengek kepadaku untuk mengijinkannya mengabadikan..
adegan senggamaku bersama Yeni.. karena dia tau termasuk pula teman-teman-satu kost-anku..
yang lain kalo selama ini aku juga menjalin hubungan gila dengan gadis cantik itu.. selain dengan pacar resmiku Silvi.
Bahkan dengan bersemangat Ucok sanggup membayariku menginap dua malam di hotel bintang lima..
asal kami berdua mau direkam ke dalam filmnya.
Dan pernah satukali permintaan Ucok ini aku konfirmasikan kembali kepada Yeni..
Ia malah mencak-mencak dan menudingku sama gilanya dengan Ucok.
Kalo kupikir satu kost-kost an nggak ada yang beres semua kelakuannya termasuk juga ..
"Mass..!” Aku terhenyak kaget mendengar seseorang memanggil dan menepuk pundakku.
Aku menoleh.. aaahhh ternyata mbak Sherly yang datang.
"Ke mana aja kamu selama ini hehh..!? Dicariin semua orang..!!” Ujar mbak Sherly setengah berteriak.
"Eeeh.. lhoh.. mbak.. kok ada di sini..? Sudah lama toh mbak..?” Tanyaku kaget campur heran.
Selama ini belum pernah sekali pun dia datang ke kost-an ku.
"Jawab dulu pertanyaanku.. kok balik nanya, sih..??" Ujarnya masih bersungut-sungut.
"Eeehh.. ooh.. anu mbak.. Ke.. eeh.. rekreasi sama anak-anak mbak.. memangnya kenapa..?”
Jawabku tanpa merasa bersalah.
"Rekreasi.. rekreasi.. enak yaa.. dicariin Silvi ama mbak Marisa tuh..!” Katanya masih kesal.
"Lhoh.. yang nyari khan bukan mbak.. kok situ yang marah..?” Jawabku sambil tersenyum geli.
Senang juga rasanya melihat wajahnya yang cantik itu memberengut.
Aaahh.. andai saja dia tau betapa aku juga sangat naksir padanya.
Takkan pernah kulupakan kenangan indah sewaktu di kamar mandi dulu.
Meski hanya sesaat.. aaahh.. bibirnya yang merah lembut dan basah itu begitu nikmatnya..
saat aku mengulumnya dan.. mmm.. rimbunan rambut jembut kemaluannya yang tebal..
"Heehhh.. ditanya kok malah melotot..” sahutnya lagi makin cemberut.
Aku makin tersenyum senang melihatnya makin kesal.
"Kau cantik sekali kalo sedang cemberut begini Sherly..!”
"Iddiiiihhhh.. Eryy.. sempat-sempatnya merayu lagi..” ujarnya tambah cemberut.
"Udah ah.. mbak Sherly.. apaan sih cemberut begitu.. memang ada apa sih mbak kok tumben datang kemari..?”
Tanyaku setengah geli.
"Hehh.. kamu ini Er.. mentang-mentang kamu ini laki-laki.. seenaknya sendiri yaa ..?"
"Lhoh.. kenapa sih mbak..?” Aku semakin heran. " Aku salah apa ..?"
"Dicariin mbak Marisa.. ngerti nggak..!!!"
"Lhoh.. tapi kok mbak Sherly yang sewot..!?”
"Iiihh.. hik.. hi...hi.. abis kamu sih Er.. nakalnya keterlaluan.. hi..hi..” ujarnya kemudian malah tertawa.
Aku jadi ikutan geli melihat tingkahnya yang langsung berubah dan makin menggemaskan itu.
"Keterlaluan gimana sih mbak..?” Tanyaku lega melihatnya tak cemberut lagi.
Mbak Sherly tersenyum lucu, lalu tangannya segera menarikku.
"Kita bicara di kamarmu saja Er..” katanya tiba-tiba.
"Apaan sih mbak.. kok kayaknya penting amat..?”
Tanyaku heran kembali sambil mengambil kunci dari saku celana lalu membuka pintu kamarku.
Beberapa saat kemudian kami berdua sudah duduk berdampingan di pinggir tempat tidur di dalam kamarku.
Meski hanya berdua mbak Sherly tak kelihatan risih sedikitpun. Seolah ia sudah terbiasa dengan hal seperti ini.
"Ayo ngaku Er.. benar kamu khan yang membuat mbak Marisa hamil..?” Tudingnya langsung.
Matanya yang bulat indah setengah memicing menuntut kejujuranku.
Aku kontan saja kaget sekali mendengar pertanyaannya yang tak terduga itu.
"Eehh.. mm..mbak Sherly kok.. kok tau..?” Sahutku spontan tanpa bisa berbohong lagi.
"Naaaahhh.. khan.. bener kalo gitu.. Gilaaa kamu Er..! Benar-benar gila..!!
Selama ini aku mengira kalian cuman selingkuhan biasa.. nggak taunya.. astaga aampuun deh Er..
Kenapa dia sampai kamu hamili heehh..?” Cecarnya nyerocos keras.
"Ssstttt.. mbak.. jangan keras-keras.. ntar kedengaran yang lain..” bisikku takut-takut.
"Ehh.. memangnya kenapa..? Biar saja satu kost-an ini tau semua kalo makhluk nakal yang namanya Ery ini..
sudah berani-beraninya mainin istri orang..!!” Ujarnya makin keras. Meski begitu kulihat bibirnya setengah tersenyum geli.
"Sssst aah mbak.. malu ah .."
"Hi ..hi.. rasain kamu.. Ery ..Ery.. nggak nyangka deh.. berani-beraninya kamu hamilin dia.
Memangnya dia istrimu yaahhh..? Hhaahhh..!? Gila kamu Er. Mikir apa kamu sayang..?
Apa kamu nggak mikirin risikonya sih..?” Ujarnya kemudian setengah nggak habis pikir.
"Sherly aaahhh.. pelan-pelan dong ahh.. mbak Sherly toh sudah tau hubungan aku dengan mbak Marisa selama ini khan..???"
"Hehh.. iya.. iya.. memang.. dan mbak juga bisa memaklumi.. wanita mana sih yang tahan ditinggal suami..
berbulan-bulan seperti mbak Marisa.. dan aku juga memaklumi Er .. kalo mbak Marisa sampai tertarik sama kamu..
dan tidur dengan kamu juga.. Tapi mestinya khan kalian bisa jaga diri.. Pakai kondom kek..” ujarnya gemas.
"Eh ..eh ..sebentar-sebentar.. yang hamil mbak Marisa.. kok mbak Sherly yang sewot..??”
Ujarku mulai senewen juga dengan gerutuannya.
Mbak Sherly mendelik lalu mencubit lenganku keras-keras.
"Dasar laki-laki nggak punya tanggung jawab.. awas yaaa mbak bilangin sama pacarmu Silvi..!”
"Auuuwwwww.. ampuun ..deh mbak.. lhoh.. lhoh ..waaah jangan dong mbak..
tega sekali kalo mbak Sherly berbuat begitu..” kataku setengah takut.
"Iiiihh.. dasar.. gemes deh mbak sama kamu Er.. hemmmm nakal.. nakal..!”
"Aduuhhh.. mbak sakit banget cubitannya.. Soal i..itu.. mbak Marisa sendiri yang meminta Sher..” ujarku membela diri.
"Meminta apa hahhh..!?” Katanya makin gemas. Jemari tangannya makin keras mencubit lenganku.
"Aauuuww.. Aa...anu.. minta a.. a..anak..!”
"Haaahhhhhhh..!!? Apaa..!!? Gilaa apaa..!?"
Meski begitu kali ini mbak Sherly mulai sedikit ragu dan mempercayai omonganku.
Sejenak ia merenung.. lalu berujar.. "Mmmmm.. mungkin juga omonganmu Er..
Aku juga tau mbak Marisa memang kepingin punya anak yaaa..??
Mmmmm.. tapi apa beneran begitu Er..? Bohong kamu yaaa..!?” Tanyanya masih setengah tak percaya.
"Aduuhh.. lepasin dong mbak.. aa ..ahh.. bu..buat apa bohong sih.. samber geledek mbak..!”
"Hiihh.. samber geledek beneran kamu yaahhh.. gimana-gimana dia khan istri orang Ery.. nekat sekali kamu ini..!”
Lama-lama aku jadi ikutan gemas melihat sikapnya yang terusan begitu menyalahkanku.
"I ..iya.. mbak.. aku memang nakal.. abis enaak sih mbak..” sahutku kekanakan.
"Iiiidiiihh ..hi ..hik.. ngaco ah.. bangga yaa bisa hamilin istri orang.. hi...hi.. gilaa kamu Er..”
Katanya gemas sambil terus mencubitku.
"Auuuuwww.. iya mbak.. emang enaakk kok.. mbak Sherly mau coba juga..” tanyaku geregetan.
Mbak Sherly mendelik lalu.. ”Aaaaagggghhhh..!!” Aku memekik keras.. saat mbak Sherly kini bukan lagi mencubit lenganku..
Tapi tanpa malu-malu lagi saking gemesnya ia mencubit selangkanganku keras sekali.
Sialnya.. ia salah sasaran. Bukan alat vitalku yang kena jepit.. tapi telur-telur kesayanganku..
Wuuuuaaaduuhhh.. sakitnya bok.. amit-amit selangit..!!!
(. ) ( .)
-------------------------------------oOo------------------------------------
END OF CERITA 147..
SAMPAI JUMPA DI LAIN CERITA.. C U..
MOHON MANGAP..
CUMA SAMPAI DI SITU YANG SEMPAT NUBI SAVE N EDIT..!!