Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

[Kompilasi] Rumput Tetangga 'Nampak' Selalu Lebih Hijau.. (CoPasEdit dari Tetangga)

--------------------------------------------------------------------

Cerita 150 –
Tetangga Bibi yang Ngacengin

Badan Adi
terasa pegal-pegal pagi itu.. setelah kemarin malam tiba di rumah bibinya di Tasikmalaya.
Perjalanan dari Jakarta dengan bis selama lebih dari lima jam membuatnya lelah.

Karenanya pagi itu bibinya menyuruhnya untuk dipijat guna melemaskan otot-ototnya.
Semula Adi menolak karena dia tidak terbiasa dipijat.

Tetapi setelah dia tau yang akan memijatnya adalah Diah.. perempuan yang setiap pagi membantu bibinya sehari-hari..
dan menyiapkan segala keperluan sebelum ke pasar untuk berjualan.. akhirnya Adi berminat juga.

Sebagai remaja yang baru saja menamatkan SMA-nya..
pikiran-pikiran kotor tentang dipijiti perempuan melintas di benaknya.
Siapa tau dapat bonus setelah dipijat. Batinnya mulai berpikir mesum.

Sebelumnya Adi telah melihat Diah pagi itu.. ketika mempersiapkan keperluan bibinya yang akan berjualan di pasar.
Diah.. perempuan berusia duapuluhan tahun.. berwajah sangat lumayan..
Dengan kulitnya yang kuning langsat dan tubuhnya yang padat berisi.. terlihat di balik kebaya yang dipakainya.

Diah bukanlah pembantu.. ia adalah tetangga bibinya..
sementara tugas utamanya hanya menemani sambil menunggui rumah ketika bibinya yang janda berdagang di pasar.
Diah masih kerabat jauh dari bibinya.. sedangkan suaminya sedang bekerja di Arab Saudi.

Kini sambil tengkurap di lantai beralaskan kasur tipis dengan hanya mengenakan kaus singlet dan kain sarung..
Adi sedang menikmati pijatan Diah.

Jemari tangan perempuan itu mulai memijati betisnya yang kaku. Pijatannya lembut tapi cukup bertenaga.
"Pijatan Eceu enak.. belajar di mana..?” Tanya Adi membuka pembicaraan

"Ah.. tidak belajar dari mana-mana.. bisa sendiri..” jawab Diah dengan logat Sunda yang kental.
"Oh begitu..” kata Adi sambil terus merasakan pijatan

"Eceu sudah lama ikut Bibi..?” Tanyanya lagi
"Sudah sekitar tujuh bulan..” jawab Diah. "Sejak Kang Sudin, suami saya kerja ke Arab Saudi.."

"Sudah lama juga ya..” timpal Adi.. ”Kang Sudin suka pulang..?”
"Belum pernah. Habis dikontraknya satu tahun, sih. Jadi satu tahun baru boleh pulang..” jelas Diah.

"Waduh.. lama juga ya. Apa ngga kesepian..?” Tanya Adi memancing
"Yah.. gimana lagi. Namanya juga cari rezeki..” jawab Diah yang jemarinya mulai memijati paha Adi.

Dipijatinya paha itu mulai dari belakang lutut terus ke atas menyusup ke balik kain sarung yang dipakai Adi.
Diah agak jengah ketika tangannya menyusup hingga pinggul Adi.. lalu menyadari pemuda itu tidak mengenakan celana dalam.

Sontak mukanya agak memerah.. tetapi tetap diteruskan pijatannya.
Bahkan sambil merenggangkan kedua paha Adi.. tangannya menyusuri pijatan hingga mendekati pangkal paha.

Dan karena licin oleh minyak.. slappp..! Jemarinya nyelonong hingga menyentuh biji peler Adi.
"Aduh jangan disodok dong..!” Seru Adi pura-pura kaget.
"Aduh maaf.. licin sih..” ucap Diah menahan malu.

"Habis aden tidak pakai celana sih.."
"Eh maaf.. saya pikir biar semuanya kepijat..” jawab Adi nakal.

Akhirnya.. setelah bagian paha Diah pindah ke bagian pinggang dan Adi membuka kaus singletnya..
ketika pijatan itu terus ke punggung dan pundaknya.

Pijatan Diah memang terasa enak buat Adi.. atau karena yang memijatnya perempuan. Entahlah.
Tapi yang terang.. selusuran jemari berminyak di sekujur badannya telah membuat Adi merem-melek bersensasi..
hingga tanpa ia sadari secara perlahan batang kontolnya menegang.

Hal ini yang membuatnya gelagapan ketika Diah menyuruhnya terlentang untuk dipijat bagian depan tubuhnya.
"Eh bagian depannya juga ya..?” Tanyanya gugup.
"Iya.. biar sekalian..” jawab Diah terdengar merdu di telinga Adi.

Dengan perlahan diputar tubuhnya celentang..
sementara tangannya sibuk membereskan kain sarungnya agar acungan batang kontolnya tidak terlihat.

Sebenarnya Diah tau apa yang terjadi.. tapi ia pura-pura tak melihat.
Dan sambil tersenyum kecil Diah meneruskan pijatannya.. mulai dari kaki lagi.

Sambil berbaring Adi berusaha bersikap tenang dan menikmati pijitan Diah. sambil menatapi wajah Diah yang menunduk.
Wajah Diah cukup menarik.. rambutnya yang panjang digelung ke belakang.. hidungnya bangir.

Bibirnya yang merah alami.. dengan bulu-bulu hitam halus di atasmya..
Mengingatkan Adi pada penyanyi dangdut Iis Dahlia. Demikian juga dengan tangannya berbulu halus.

Dan sesuatu yang menyembul di balik baju kebayanya.. membuat Adi semakin naik spaning.
Baju kebaya dengan belahan yang cukup rendah itu.. telah menampilkan juga belahan buah dada Diah yang putih.

Ditambah dengan posisi Diah yang berlutut dan membungkuk.. hingga belahan itu semakin mencuat.
Apalagi kedua tangannya yang sedang memijat.. menekan buah dadanya dari samping..

Sehingga gunung kembar yang padat berisi itu makin membusung padat.
Glekk..! Adi menelan ludah melihat itu.. sehingga membuat batang kontolnya semakin tegang.

Kemudian.. dengan malu-malu diberesi kain sarungnya agar menyamarkan tonjolan yang terjadi.
Adi semakin gelisah ketika tangan Diah mulai merambahi pahanya.

Disamping semakin jelasnya pemandangan pada buah dada itu..
juga karena pijatan jemari Diah semakin mendekati pangkal pahanya.

Diah juga telah melihat perubahan itu sejak tadi.
Perlahan namun pasti.. hasratnya sebagai perempuan yang ditinggal lama oleh suami, bangkit.

Tapi ada keraguan di dirinya.. antara hasrat yang mulai menggelora dan kesetiaan kepada suami.
Sambil menimbang-nimbang.. jemari tangannya terus memijati kedua paha Adi..
yang kain sarungnya telah tersingkap ke atas hingga hanya menutupi pangkal pahanya.

Adi.. pemuda delapanbelas tahun yang masih hijau soal seks.
Pengetahuan yang didapatnya cuma dari cerita teman.. buku dan VCD porno.

Hingga menghadapi situasi itu membuat dirinya grogi.
Mau menerkam.. dia takut Diah berteriak dan menuduhnya mau memperkosa.

Dia belum bisa melihat dan membedakan reaksi seorang perempuan.
Akhirnya dia memilih diam dan terus menikmati pijatan Diah yang kini makin ke atas..
menyusup ke balik kain sarungnya.

Jemari Diah memijiti pinggul di kiri kanan pangkal paha Adi.
Hal mana membuat Adi semakin blingsatan.

Apalagi secara sengaja atau tidak.. jemari Diah sesekali menyentuh bulu-bulu jembutnya.
"Manuknya bangun ya..?” Tanya Diah akhirnya.. sambil tertawa kecil.

Saat menyadari burung di selangkangan pemuda itu semakin mengacung.
Hasratnya rupanya telah mengalahkan kesetiaan.

Tapi seperti juga Adi.. Diah masih ragu-ragu terhadap reaksi pemuda itu.
"Ehh..iya..” jawab Adi gelagapan..

”Habis pijitan Eceu enak sekali sih.."
"Ah masa’.. tapi itu artinya aden normal..” kata Diah menimpali

"Eceu ngga apa-apa..? Ngga tersinggung..?” Tanya Adi.
"Ah.. nggak apa-apa. Saya pan sudah biasa lihat punya suami..” jawab Diah makin berani.
"Oh iya.. ya..” kata Adi juga semakin berani.

"Ngomong-ngomong.. bagus mana punya saya sama punya Kang Sudin..?” Tanyanya lagi.
"Ah.. mana saya tau.. saya kan belum pernah lihat punya aden..” jawab Diah memancing.

”Kalau mau lihat.. ya dibuka saja..” kata Adi sambil menyibakkan kain sarungnya..
Hingga.. Tuink..!! Mencuatlah batang kontol yang telah sepenuhnya ngaceng.

Diah sedikit terkejut.. tapi dilihat juga batang kontol yang sudah tegang itu.
"Bagaimana..?” Tanya Adi mulai bernafsu.

"Eeee..nggg. sama saja bagusnya. Cuma punya aden lebih besar dan panjang..” jawab Diah sambil tertawa kecil..
hingga tak sadar.. jemarinya yang memang berada di sekitar pangkal paha itu..
mulai membelai bulu-bulu jembut keriting yang mulai tumbuh subur di selangkangan Adi.

"Kata orang.. perempuan lebih suka burung yang gede..” pancing Adi berani.
"Ah.. kata siapa..” jawab Diah tersipu..

Sambil matanya tetap menatap batang kontol pemuda itu yang mengangguk-angguk..
Sementara itu jemarinya masih membelai bulu jembut menghitam.

Deru nafasnya terdengar mulai memburu.
Heran juga dia.. masih ‘bocah’ tapi burungnya sudah sebesar itu.

Memang batang kontol Adi lebih besar dan panjang dari kepunyaan Sudin suaminya.
Dan Diah juga telah mendengar dari Elis, saudarinya..
bahwa semakin besar batang kontol lelaki semakin nikmat hujamannya dirasakan oleh memek perempuan.

"Ya.. kata orang. Saya juga belum tau..” jawab Adi
"Belum tau. Memang aden belum pernah gituan..?” Tanya Diah antusias.

"Belum. Saya kan masih perjaka ting-ting nih. Ajarin dong..” kata Adi semakin berani.
"Ah.. aden bisa saja. Diajarkan apa sih..?” Tanya Diah pura-pura bodoh.

"Diajarin bagaimana melakukannya..” kata Adi yang tangannya sudah memegang tangan Diah..
lalu mendorongnya agar menyentuh batang kontolnya.

Dan Diah menuruti.. dengan membelai perlahan otot kenyal nan tegang itu.
"Benar aden belum pernah..?” Tanya Diah lagi.
"Berani sumpah..!” Kata Adi meyakinkan..

”Melihat perempuan telanjang saja saya belum pernah.."
Ujar Adi lagi dengan suara bergetar menahan nafsu.

Diah semakin tergerak.. jemarinya semakin berani meremasi batang kontol Adi.
Yang tentu saja membuat pemuda itu semakin bernafsu.

Demikian juga dengan Adi.. tangannya mulai berani merabai buah dada Diah dan meremasnya.
Diah mengelinjang menikmati remasan itu. Telah lama ia tidak menikmati sentuhan lelaki.

Dan Adi semakin berani. Jemarinya mulai membuka satu per satu peniti di baju kebaya Diah yang telah pasrah.
Mata Adi berbinar ketika peniti itu telah lepas semua..

Hingga buah dada ranum yang masih terbungkus oleh BH semakin menonjol keluar.
Segera saja ia bangkit duduk dan memegang pundak Diah yang juga bersimpuh pasrah.

Dipandanginya seputar belahan putih mulus yang juga ditumbuhi bulu-bulu halus..
sngat kontras dengan kulitnya yang putih bersih kekuningan.

Diusap-usapnya belahan dada itu perlahan.. yang membuat Diah semakin bergetar.
Seperti tanpa penolakan lagi.. tangan Adi terus naik ke leher hingga ke dagu.

Diangkatnya dagu itu hingga muka Diah menengadah.
Matanya terlihat pasrah namun menyimpan hasrat yang mengelora.

Bibirnya merekah basah.. mengundang untuk dikecup.
Crupp..! Maka diciumnya bibir merah merekah itu dengan bernafsu.

Diah pun menyambut ciuman itu dengan hangat..
sementara tangannya makin keras meremasi batang kontol Adi.

Naluri saja.. tangan Adi juga tidak tinggal diam. Setelah membuka baju kebaya Diah..
meski sedikit kesulitan pada awalnya..
segera saja tangannya membuka pengait BH yang membungkus buah dada yang montok itu.

Blubb..! Maka mencuatlah sepasang gunung montok yang sedari tadi menarik minat Adi.
Sontak Diah secara refleks semakin meremas dan mengocok batang kontol Adi..
ketika pemuda itu dengan bernafsu meremasi buah dadanya yang telah terbuka.

Sementara itu ciuman mereka semakin bernafsu. Meski belum pernah bercinta dengan perempuan..
tapi soal ciuman dan rabaan.. Adi cukup pengalaman. Hanya sebatas itulah yang dapat dilakukan bersama pacarnya, Dewi.

Adi mengeluarkan semua jurus menciumnya. Lidahnya menjulur menjelajah ke dalam mulut Diah.
Demikian juga dengan Diah.. berusaha mengimbangi dengan kemampuan yang dimiliki.

Melihat kemampuan pemuda itu.. Diah ragu akan pengakuannya belum pernah bercinta dengan perempuan.
Namun nafsu yang kian menggebu menghapus semua keraguannya.. yang penting hasratnya harus tertuntaskan.

Setelah puas menciumi mulut Diah.. perlahan mulut Adi mulai menyusuri leher perempuan itu..
terus ke bawah.. ke belahan dadanya yang ranum.

Diah mendesah ketika ujung lidah Adi mulai menjilati seputar buah dadanya yang ranum..
terus ke putingnya yang semakin mengeras dan mengisapnya seperti bayi.

"Ahh.. den, gelii..” rintih Diah.
Adi dengan bernafsu terus meremasi dan mengisap buah dada ranum yang itu.

Dikeluarkan semua jurus bercinta yang dia ingat.. untuk memuaskan hasratnya yang kian menggebu.
Baru pertamakali itulah ia menciumi buah dada wanita secara utuh.

Dengan Dewi pacarnya.. hanya sebatas meraba dan meremas.. itu pun masih berpakaian.
Buah dada Diah yang padat berisi memang sangat menarik hasrat lelaki.

Bentuknya padat berisi.. tidak terlalu besar tapi montok.
Ditambahi dengan bulu-bulu halus di sekitarnya.. menambah daya tarik alias semakin nafsuin.

Demikian juga dengan Adi.. dengan tidak puas-puasnya mulut dan tangannya secara bergantian..
meremasi dan melumati sepasang gunung montok nan lembut.

Diah dengan penuh gairah menikmati semua sentuhan itu.
Dan Adi yang batang kontolnya terus dirangsang remasan tangan Diah.

Secara perlahan nafsunya semakin tinggi. Kocokan dan remasan itu dirasakan semakin nikmat..
sehingga batang kontolnya semakin tegang dan sensitif.

Seketika Adi bangkit berlutut dan melepaskan kulumannya dari buah dada Diah.
Batang kontolnya yang telah sepenuhnya tegang itu ditempelkan di antara buah dada Diah yang montok..
lalu digesek-gesekkan turun-naik.

Diah mula-mula bingung.. tapi kemudian mengimbangi..
dengan menekan kedua bongkah buah dadanya hingga batang kontol itu terjepit diantaranya.

Hal ini semakin menambah kenikmatan bagi Adi.. yang semakin giat mengesekkan batang kontolnya.
Demikian juga dengan Diah.. yang baru pertama melakukan posisi itu.

Dirasakan ada sensasi lain batang ketika kontol lelaki mengesek-gesek di antara belahan dadanya.
Sementara itu Adi juga merasakan sensasi yang sama..

Sehingga tidak beberapa lama kemudian Adi merasa bahwa ia akan segera orgasme.
Maka dipercepat kocokannya.. hingga tak lama kemudian.. tanpa bisa dicegahnya lagi..

Muncratlah cairan hangat dari lubang kontolnya yang masih terjepit diantara buah dada Diah.
Crett.. crett.. crett..crett..crett.. "Akkkh..!” Rintih Adi sambil melepaskan hasratnya. "......!!!"

Sesaat Adi merasa persendiannya meregang oleh perasaan nikmat yang beberapa detik dirasakan.
Diah terkejut tidak menyadari pemuda itu telah orgasme.

Diah baru sadar ketika dadanya yang menjepit batang kontol itu..
telah dilumuri cairan hangat yang sebagian lagi memerciki leher dan dagunya.

"Hi hi.. sudah keluar ya den..?” Kata Diah terkikik..
melihat batang kontol pemuda itu menumpahkan lahar panasnya di antara jepitan buah dadanya.

Tapi jepitan buah dadanya pada batang kontol itu tidak dilepaskan.
Diah juga merasakan nikmat ketika seputar dadanya terasa hangat..
oleh percikan cairan putih kental yang dikeluarkan kontol pemuda itu

"Habis jepitan Eceu enak sekali..” jawab Adi menutupi rasa malunya.
Sebenarnya posisi itu dilakukan refleks saja.. ketika dirasakan mendekati orgasme.

Dia tiba-tiba teringat film porno yang pernah ditonton dan ingin mempraktekkannya..
dengan hasil nikmat yang luar biasa.

Keduanya kemudian terduduk.
Diah sibuk membersihkan lumuran sperma di dadanya dengan melap pada kainnya yang sudah terlanjur terkena.
Nafasnya masih memburu.

Sementara Adi masih mengatur nafasnya sambil membersihkan batang kontolnya yang masih separuh tegang.
Nampak keduanya masih bernafsu untuk meneruskan ronde selanjutnya.
Terutama Diah.. yang nafsu birahinya belum terlampiaskan.

Diah lalu bangkit berdiri dan segera membuka kainnya sambil mengeraikan rambutnya yang panjang.
Adi menatap perempuan itu yang kini cuma memakai celana dalam.

Ahhh.. Tubuh telanjang Diah memang semakin terlihat menggairahkan.
Kakinya dihiasi paha yang berisi dan betis yang ramping mulus.
Semuanya.. meski Diah perempuan desa.. terkesan sangat terawat.

Apalagi ketika Diah membuka celana dalamnya.. semakin jelasnya keseksian perempuan itu.
Terpampanglah dengan jelas pangkal paha dengan bulu-bulu jembut menghitam lebat..
sangat kontras dengan kulitnya yang putih.

Bulu-bulu jembut itu tidak hanya tumbuh di seputar pangkal pahanya..
tapi merebak tipis ke atas hingga ke sekitar pusarnya.

Glekk..! Adi menelan ludah. Tak lama.. tanpa aba-aba lagi..
Rrrbbb.. Perlahan batang kontolnya mulai bangkit menegang lagi.
Hal itu memang yang dimaksud Diah.. untuk segera menaikkan nafsu pemuda itu.

"Tubuh Eceu bagus betul.. mengairahkan..” kata Adi sambil menelan ludah..
kemudian segera bangkit berdiri hingga mereka saling berhadapan.

Batang kontol Adi yang telah tegang mengacung bebas..
Ctapp..!! Segera ditangkap tangan Diah dan diremas-remasnya.

Demikian juga dengan Adi.
Tangannya segera menggerayangi buah dada ranum yang mempesonanya.

Sementara tangan yang satunya menyusuri ke selangkangan Diah.
Dirabanya bulu-bulu jembut yang lebat dan hitam itu.

Dan sesuatu di baliknya pastilah lebih menggairahkan.
“Ahhhh..” Diah mendesah ketika jemari pemuda itu mulai merambahi bagian-bagian sensitifnya.

Lalu mereka saling berciuman kembali untuk semakin menaikkan nafsu masing-masing.
"Oh den.. terus den..ahhhh..” rintih Diah kian bernafsu..
ketika jemari Adi mulai menyusup ke selangkangannya.. lalu menyentuh bibir memeknya yang telah basah.

Dengan ujung jarinya disusupkan ke belahan memek Diah yang telah merenggangkan kedua pahanya.
Kembali Adi ingin mempraktekkan film porno yang pernah ditontonnya.

Disuruhnya Diah untuk berbaring terlentang.. sedangkan ia berada di atasnya.
Kepalanya tepat di atas selangkangan Diah dan selangkangannya di atas kepala Diah.

Diah mula-mula bingung. Di depan mukanya terbentang batang kontol yang mengacung..
menggantung tegang seolah mau menghujamnya. Dengan polos batang kontol itu cuma Diah remas-remas.

"Oghhhh.." rintih Diah lembut. Tubuhnya bergetar seketika..
Saat dirasakannya tangan.. mulut dan lidah Adi mulai menjelajahi bibir memeknya dengan penuh nafsu.

Memang Adi mulai merambah lembah di pangkal paha wanita itu.
Disibakkannya bulu-bulu jembut keriting yang melingkari lubang memek di selangkangan Diah.

Matanya nanar melihat kemaluan perempuan untuk yang pertama.
Belahan itu terlihat lembab dan ketika dengan jemarinya dikuakkan..
Plass..!! Kini terlihatlah memek yang putih kemerahan.. telah basah karena lendir birahi.

Clrupp.. slrupp..! Dengan tidak sabar dicium dan dijilatinya belahan itu. Emhhh.. Harum.
"Ahh.. den, geli..” Rintih Diah sembari mneggeliatkan tubuh sintalnya.

Ia sangat menikmati sentuhan lidah pada memeknya yang belum pernah dirasakan sebelumnya.
Sudin suaminya dalam bercinta tidak memakai teknik macam-macam.

Mencium bibir.. meraba dada.. lalu langsung memasukkan batang kontol ke dalam memeknya.
Dan gayanya itu-itu juga.. Sudin di atas.. Diah di bawah.

Beberapa menit kemudian Sudin keluar tanpa mempedulikan apakah istrinya juga puas.
Selama Diah menikah.. dia belum pernah merasakan dan tau tentang apa itu orgasme.

Karena itu.. apa yang dilakukan Adi terhadapnya merupakan pengalaman pertama yang sangat menggairahkan.
Sekarang bukan Diah yang mengajari Adi.. tapi malah sebaliknya.. Adi yang pegang kendali.

“Ayo dong Ceu.. manukku diisap..”
Kata Adi ketika dirasakannya Diah hanya memegang dan meremasi kontolnya saja.

Diah tertegun.. ia belum pernah melakukannya. Tapi keinginantaunya lebih besar untuk mencoba.
Perlahan didekatkan batang kontol dalam genggaman tangannya yang telah tegang itu ke mulutnya yang terbuka.

Terasa asing ketika kepala kontol yang keras dan kecoklatan itu menyentuh bibirnya.
"Pakai lidahnya Ceu.. jilati..” perintah Adi.

Diah menuruti.. ujung lidahnya perlahan dijulurkan menyentuh kepala kontol dan mulai menjilati.
Clupp..! "Ahh.. ya terus Ceu.. begitu, nikmat euy..!”

Desah Adi di antara kesibukannya merambah hutan lebat berdanau hangat.
Sentuhan lidah Diah terasa nikmat.. tapi Adi ingin yang lebih hot.

Maka diturunkan pinggulnya hingga batang kontolnya itu semakin masuk ke mulut Diah.
Diah menyambutnya dengan membuka mulutnya lebih lebar..
hingga kepala kontol yang besar itu masuk semua ke dalam mulutnya yang kecil.

Digunakan lidahnya untuk mengelitik dan mengisap kepala kontol itu..
"Akhhh.." sontak Adi menggeram.. membuat Adi menggerinjal kenikmatan.

Diah ternyata cepat belajar.
Kini mulut dan lidahnya semakin aktif mengulum dan menjilati batang kontol pemuda itu..
Meski masih kaku.. tapi tetap dirasakan Adi nikmatnya luar biasa.

Diah juga merasakan sensasi lain dalam melakukannya. Mengingatkannya sewaktu mengulum es lilin.
Disamping juga nikmat yang dirasakan dari jilatan lidah Adi di lubang memeknya.

Mulut mereka terus melakukan tugasnya masing-masing.
Keduanya sama-sama belum pengalaman melakukannya..

Karenanya buat mereka sensasi yang dirasakan sangat luar biasa. KONTIECROTT..!!
--------------------------------oOo--------------------------------
 
:kopi: Yuuukk Ngupi eperibadi..

Noh.. di atas Nubi posting Cerita 150..

Sialkan dikenyot.. :nenen: n KEEP SEMPROT..!!
 
Gurih....gurih....lanjut terus hu...***s poool.....SEMONGKO!!!!!
 
------------------------------------------------------------------

Cerita 150 – Tetangga Bibi yang Ngacengin [Part 2]

Adi
yang pada awalnya berencana hanya dua hari di rumah bibinya..
kini malah bertekad selama mungkin tinggal di rumah bibinya itu.

Ya.. untuk apalagi..
kalau tidak untuk dapat terus bercinta dengan perempuan yang telah membuatnya kepelet.
Sepuluhkali sehari juga dia sanggup melakukan.

Dia merasa tidak rugi keperjakaannya hilang direnggut oleh perempuan ini.
Demikian juga dengan Diah.. pengalaman yang tengah dialami kini telah membuatnya mabuk kepayang.

Belum pernah selama ini dia merasakan nikmat yang sangat mengebu saat bercinta seperti sekarang.
Kulumanan dan jilatannya pada batang kontol..

Lalu lubang memeknya yang dijilati mulut pemuda itu..
membuat seluruh tubuhnya bergetar dialiri setrum kenikmatan yang memabukkan.
Hingga gairahnya semakin membubung dan kian meninggi..

Dan tanpa dia sadari.. orgasme yang belum pernah dirasakan mulai melandanya.
"Aduh gusti..! Achh..” desahnya parau ketika dirasakan sesuatu di dalam memeknya berdesir-desir.

Kemudian menjalar ke seluruh tubuhnya.. mendatangkan kenikmatan luar biasa.. yang belum pernah dirasakan.
Tiba-tiba tubuh Diah menjadi sangat sensitif.. mengerinjal kegelian menerima jilatan mulut Adi..

Hingga tanpa disadari.. secara refleks ditolaknya tubuh pemuda itu dari atas tubuhnya.
"Hi.. hi geli ah..!” Desisnya menahan tawa.

Adi bingung menanggapi kelakuan Diah.. dia juga sama bodohnya.
"Eh kenapa sih..?” Tanyanya bingung melihat Diah yang kini berbaring meringkuk..
mendekapkan kedua tangannya ke dada sambil senyum-senyum.

"Engga tau ya.. perasaan tadi mau pipis.. tapi cuma terasa keluar di dalam.. dan tiba-tiba kerasa geli semua..”
Jawabnya juga bingung.

"Oh begitu.. itu artinya Eceu tadi orgasme..” kata Adi setelah menganalisis jawaban Diah.
"Orgasme..? Apa itu..?” Tanya Diah masih bingung.

"Itu sama seperti saya tadi keluarin air mani..” jawab Adi.
"Oh begitu.. tapi kok ngga keluar keluar airnya..?” Tanyanya lagi

"Itu karena Eceu perempuan.. keluarnya di dalem..” jawab Adi sekenanya.
Soalnya dia juga kurang paham masalah itu.. disamping nafsunya masih tinggi.. dan belum terlampiaskan.

"Ayo atuh dilanjutkan.. si otong masih ngaceng nih..”
Ajak Adi sambil mengacungkan batang kontolnya yang memang masih tegang.

Diah tersenyum penuh arti.. langsung berbaring celentang dengan kaki ditekuk dan kedua pahanya mengangkang.
Rambutnya yang panjang tergerai di atas kasur.

Adi segera pengatur posisi di atas tubuh Diah.
Rupanya Adi ingin segera melakukan hubungan seks yang sebenarnya.

Dengan jantung berdebar.. diarahkan batang kontolnya ke lubang memek Diah yang sudah basah.
Serrr..! Tubuhnya berdesir ketika kepala kontolnya menyentuh bibir memek yang telah merekah.

Slebbb.. "Ahhh..!” Desis Diah merasakan nikmat sentuhan..
Juga selusuran kepala kontol Adi yang besar di lubang memeknya yang sempit.

Slebbb..! Adi perlahan mendorong pinggulnya..
hingga kepala kontolnya semakin menyelusup ke belahan memek yang telah basah itu.

"Ah.. den terus masukin..” desis Diah memberi semangat.
Telah beberapa bulan lubang memeknya tidak disinggahi kontol lelaki..
hingga debaran yang dirasakan seperti pada malam pertama.

Demikian juga dengan Adi.. selusuran batang kontolnya pada lubang memek Diah yang lembut..
mendatangkan sensasi yang selama ini cuma dia angankan lewat mimpi.

Jlebb.. jlebb..!! Dengan kekuatan penuh didorongnya batang kontolnya..
Blesskk..!! Batang kontolnya menerobos lubang kenikmatan yang paling dalam.

"Aduh gusti..!” Teriak Diah tertahan..
ketika merasakan hujaman batang kontol yang besar dan keras itu di liang memeknya yang sempit.

Memang batang kontol Adi yang besar cukup seret masuk ke dalam lubang memek Diah..
yang meski pun sudah tidak perawan.. tapi masih cukup sempit.

Apalagi memang telah beberapa bulan belakangan ini memeknya tidak pernah lagi sodokan kontol.
Untung cairan birahi di dalam lubang memek Diah cukup licin..

Hingga cukup membantu masuknya batang kontol itu lebih dalam.
"Ah..! Enak euy..” desis Adi ketika seluruh batang kontolnya telah tertancap di lubang memek Diah.

"Nghhh.." Diah merasa nyeri sedikit pada lubang memeknya.. akibat besar dan panjangnya batang kontol itu.
Tapi perasaan nyeri itu tak lama hilang..
ketika perlahan Adi mulai mengerakkan batang kontolnya keluar-masuk lubang memeknya.

“Shhhh.. aaahhh.. ohhhh.. ohhh.. aahhh...”
Diah merintih kenikmatan.. merasakan gesekan di dalam lubang memeknya.

Kedua pahanya semakin dia regangkan..
memberi akses pinggul Adi agar dapat lebih rapat menghujamkan batang kontolnya.

Demikian juga dengan Adi.. gerakan maju-mundur batang kontolnya di dalam memek Diah..
betul-betul mendatangkan kenikmatan yang luar biasa.

Adi merasa semakin bernafsu mengerakkan batang kontolnya yang kian keras dan tegang..
hingga mendatangkan rasa nikmat yang selama ini cuma dikhayalkan lewat mimpi.

Kini secara nyata.. ia melakukan persetubuhan dengan perempuan yang bukan saja cantik dan bertubuh indah..
tapi juga goyangan pinggulnya memberi kenikmatan yang lebih.

Memang Diah yang secara tak sadar.. berusaha mengimbangi gerakan Adi di atasnya..
Ia menggerak-gerakkan pinggulnya bagaikan penari jaipongan.

Memutar-mutar.. kadang menghentak maju. Hal mana membuat Adi semakin syurr.
"Ah..! Ceu.. yeah begitu. Enak sekali..!” Desis Adi

"Ayo den.. goyang terus.. biar tuntas..” Diah juga tidak mau kalah memberi semangat.
Dan mereka semakin hot mengerakkan tubuhnya.. untuk mencari kenikmatan masing-masing.

Mereka tidak mempedulikan lagi keadaan sekelilingnya.
Dalam pikiran mereka cuma ada bagaimana mencapai kenikmatan setinggi mungkin.

Tanpa mereka sadari.. sepasang mata memperhatikan perbuatan mereka dari balik jendela.
Sepasang mata yang berbinar penuh nafsu.. dan syahwat birahi.

Adi mendekap tubuh Diah dan membalikkan posisi mereka menjadi Adi di bawah dan Diah di atas.
"Ayo Ceu.. lagi goyangannya..” pinta Adi agar perempuan itu lebih aktif.

Dan Diah yang berada di atas.. kini menjadi lebih leluasa menggerakkan pinggulnya.
Bukan hanya naik-turun tapi juga memutar.. dan mengempit..

"Ahhh..!” Desis Adi ketika terasa batang kontolnya bagai dipelintir..
bila Diah memutar pinggulnya seperti orang sedang mengulek.

Tangan Adi tidak tinggal diam.. diremasinya buah dada montok yang menggantung itu..
sehingga mendatangkan rangsangan bagi Diah.

Tubuh Diah menghentak-hentak bagaikan penunggang kuda liar.
Belum pernah dia merasa senikmat ini dalam melakukan senggama.

Semua gerakannya dilakukan secara naluri..
karena dia belum pernah melakukannya dalam gaya demikian.

Tapi bagi Diah benar-benar mendatangkan kenikmatan yang sangat.
Demikian juga dengan Adi.. ini menjadi pengalaman pertama yang benar-benar tak akan terlupakan.

Mereka terus melakukannya dengan lebih giat.
Diah yang berada di atas seolah mengendalikan permainan.
Perlahan dia tau gerakan apa yang mendatangkan nikmat yang lebih buat dirinya dan juga pemuda itu.

Gerakan batang kontol yang besar dan keras di dalam lubang memeknya..
telah pula menggesek-gesek kelentitnya.. hingga semakin menambah gairahnya.

Perlahan tapi pasti.. nafsu keduanya semakin tinggi. Adi merasakan batang kontolnya semakin sensitif.
Demikian juga dengan Diah.. yang di dalam lubang memeknya semakin berdenyut nikmat..

Sehingga semakin dipercepat goyangannya. Clrebb-crebb-clebb-clebb-clebb-clebb..
"Ayo Ceu.. gayang terus sampai tuntas..!!” Teriak Adi keenakan..

Bersamaan dengan itu.. batang kontolnya berdenyut-denyut.. lalu Crott.. crott.. crott.. crott..!!
Hingga tanpa bisa dicegah kontolnya memuncratkan cairan kenikmatan di dalam lubang memek Diah.

“........!!! Erghhh..ahhh..!” Geram Adi parau.. merasakan kenikmatan yang luar biasa.
"Ayo den keluarkan semuanya..!!” Teriak Diah yang goyangannya semakin menggila..

Karena ia tengah merasakan juga nikmat oleh semburan cairan hangat dari kontol Adi di dalam liang memeknya.
Sehingga tanpa disadari.. membuatnya mencapai klimaks yang belum pernah dirasakan.

”Duh Gusti..! Niikmatthhhhnyaaa..hhhh..” Desisnya panjang..
Ketika dirasakan otot-otot di dalam lubang memeknya meregang dan terasa berdesir-desir nikmat.

Lebih nikmat dari yang dirasakan sebelumnya.. karena adanya gesekan batang kontol di dalamnya.
Tubuh Diah ambruk menindih tubuh Adi. Tulang-tulangnya terasa mau copot.

Nafasnya memburu.. dengan butiran keringat membasahi sekujur tubuhnya.
Adi mendekap tubuh telanjang itu. Nafasnya juga memburu.

Mencoba mengingat apa yang barusan dialami.. tapi sukar dia bayangkan.
Sementara itu kemaluan mereka masih saling bertaut.

Tiba-tiba mereka dikejutkan oleh pintu samping yang terbuka.
Seketika itu mereka segera melepaskan dekapan dan membereskan diri.

Adi segera meraih kain sarungnya.. demikian juga dengan Diah.. segera menutupi tubuhnya dengan kain kebayanya.
----oOo----

Dari pintu tengah muncul perempuan muda.. mirip sekali dengan Diah.
Wajahnya memerah.. dengan senyum yang bergairah.

Rupanya perempuan ini yang mengintip perbuatan keduanya.. dan tak mampu lagi menahan hasrat..
atas apa yang disaksikan.. hingga menerobos masuk untuk nimbrung.

"Maaf ya Di.. Iis tidak tahan ngeliatnya..” katanya sambil mendekati keduanya.
"Eh Iis.. ada apa..?” Tanya Diah gugup.. sambil terus merapikan pakaiannya.

"Ahh.. kamu. Jangan malu-malu. Iis sudah lihat dari tadi..” katanya lagi
Adi bengong melihat semuanya. Seorang perempuan.. sangat mirip Diah kini berada di hadapannya.

"Eh Di.. punya pacar tidak bilang-bilang. Siapa ini..?”
Tanya perempuan yang dipanggil Iis sambil melirik Adi dengan tersenyum menggoda.

"Ini Den Adi.. keponakannya teteh Karta..” jawab Diah..
”Jangan bilang kang Sudin ya, Is.." lanjut Diah dengan wajah memelas.

"Oh.. pantes ganteng. Ngga heran Dede kepincut..” kata Iis menggoda Diah.
"Maaf ya den.. ini Iis.. saudara kembar saya..” kata Diah menerangkan.
"Ya.. ya..” ucap Adi baru mengerti.. pantas saja sangat mirip.

"Maaf ya den.. bikin kaget. Habis permainan aden dan Dede seru sekali.. saya jadi ngga tahan..”
Kata Iis lagi tanpa malu-malu.
"Eh.. ngga apa-apa..” jawab Adi gugup.

Diah segera menarik Iis ke kamar dan berbicara serius.
Tak lama Diah keluar dengan wajah memerah dan mendekati Adi.

"Maaf ya den.. Iis kepingin juga main dengan Aden..” kata Diah sambil menunduk.
"Hah..!?” Adi sedikit kaget..

”Suaminya di mana..?”
"Iis janda, den..” jawab Diah menerangkan status saudari kembarnya.

"Oh.. begitu..” kata Adi ragu.
Berarti dia harus melayani dua perempuan sekaligus.. kembar lagi..!? Pikirnya.

"Kamu sendiri bagaimana..? Keberatan tidak..?” Tanya Adi pada Diah.. menegaskan.
"Itu sih terserah Aden..” kata Diah lembut dan pasrah.

"Boleh deh.. tapi kamu ikut juga, ya..” kata Adi mengajak.
"Maksud aden..?” Tanya Diah tak mengerti.

"Iya.. kita main bertiga..” kata Adi lagi.
"Bertiga..? Bagaimana caranya..?” Tanya Diah lagi.. masih belum mengerti.

"Gampang Di.. bisa diatur..” celetuk Iis yang menguping pembicaraan mereka.
"Ayo den..” ajak Iis tak sabar.. dan tanpa malu-malu segera membuka pakaiannya.

Tidak berbeda dengan Diah.. Iis juga berkulit putih bersih. Hanya tubuhnya sedikit lebih tinggi.
Tapi wajahnya memang mirip Diah.. bak pinang dibelah dua. Namanya juga kembar, kan..? Hehe..

Dan ketika Iis telah telanjang bulat.. maka terlihat sama seksinya dengan Diah.
Buah dadanya padat berisi.. dengan puting susu yang kecoklatan.. pinggangnya ramping.

Pinggulnya montok.. dengan bulu-bulu jembut di pangkal pahanya hitam lebat dan keriting.
Glekk..! Adi menelan ludah..
Tidak terbayangkan sebelumnya harus bercinta dengan dua perempuan kembar sekaligus.

Iis ternyata lebih agresif dari Diah. Didekatinya Adi dan langsung mengulum bibir pemuda itu dengan bernafsu..
membuat Adi sedikit gelagapan dan mencoba mengimbangi.

Maka keduanya segera terlibat dalam cumbuaan yang bergelora.. disaksikan Diah yang masih tertegun.
Pengalaman hari ini benar-benar luar biasa bagi Diah.

Pertamakali ia tidur dengan lelaki lain yang bukan suaminya..
dan mendapatkan kenikmatan yang menggetarkan.

Sekarang ia menyaksikan saudara kembarnya sedang bergelut mesra dengan Adi.
Baru pertama itu dia menyaksikan perempuan dan lelaki bercinta.. di depan matanya pula.

Tanpa sadar ia menyimak semua perbuatan mereka dengan gairah yang perlahan bangkit.
Rupanya Iis memang lebih punya pengalaman dengan lelaki. Ia telah kawin cerai duakali.

Sedangkan tidur atau selingkuh dengan lelaki lain entah sudah berapa banyak.
Karena itu Iis lebih aktif.. dan tau bagaimana mencumbui lelaki..
serta memberikan rangsangan bagi pasangannya dan dirinya.

Kini mulutnya mulai merambahi dada Adi yang telah terlentang pasrah..
sementara tangannya telah meremasi batang kontol besar yang telah tegang itu.

Jilatan lidahnya di dada Adi memberikan rangsangan yang nikmat bagi pemuda itu.
Apalagi ketika mulutnya semakin turun ke bawah.. ke perutnya terus ke pangkal pahanya.

Adi merem-melek keenakan ketika batang kontolnya mulai dijilati mulut Iis dengan penuh nafsu.
Kuluman dan jilatan mulut Iis memang jauh lebih pintar dari Diah yang masih amatiran.

Apalagi ketika Iis mengajak Diah untuk ikut nimbrung.. menjilati batang kontol yang semakin tegang mengeras itu.
Dengan patuh.. Diah yang juga telah dilanda nafsu mengikuti ajakan Iis.

Maka batang kontol itu kini dikerubuti oleh jilatan dan kuluman mulut dua perempuan kembar.
Iis seperti mengajari Diah bagaimana caranya memperlakukan kemaluan lelaki.

Karena sehabis ia melakukan gerakan tertentu dengan mulutnya.. disuruhnya Diah melakukan hal yang sama..
sehingga batang kontol Adi secara bergantian dikulum.. dijilat dan diisap oleh mulut kedua perempuan kembar itu.

Adi benar-benar merasakan kenikmatan diperlakukan seperti itu..
tubuhnya bergetar menahan rangsangan yang sedang melandanya.

Sementara itu Adi juga tidak tinggal diam.
Kedua tangannya juga mulai merambahi pinggul kedua perempuan itu yang dalam posisi menungging.

Tangannya merambahi belahan kemaluan si kembar yang juga telah merekah.
Dengan jemarinya dirabai bibir kemaluan di antara lembah berbulu lebat itu.

Jari tengahnya disusupkan ke dalam lubang memek yang basah..
Setelah sebelumnya menggelitiki kelentit yang membuat kedua perempuan itu mengelinjang geli.

"Ayo den terus.. Eenak ahhhh..” desis Iis keenakan.
Ketiganya terus saling merangsangi pasangannya..

Hingga akhirnya Iis menghentikan kulumannya dan bangkit.
Rupanya ia telah sangat bernafsu untuk menuntaskan birahinya.

Langsung saja diatur posisinya sambil berjongkok..
Ia lants mengangkangi batang kontol yang tegang dan masih dipegang Diah.

"Ayo De.. arahkan..” pintanya. Diturunkan pinggulnya.. plepp..!
Dan Diah dengan patuh.. mengarahkan batang kontol Adi yang dipegangnya..
tepat ke belahan daging lubang memek Iis yang merekah basah.

Blesskk..!! Iis segera menekan pinggulnya ketika kepala kontol itu telah tepat di depan lubang memeknya..
Sehingga dengan lancar.. Jlebb..! Batang kontol itu terhujam masuk ke dalam lubang kenikmatannya.

"Duh uhhhh.. sedappnyaa..hhhh..” desisnya merasakan nikmat.. ketika batang kontol yang besar dan keras itu..
menggelosor terbenam masuk ke dalam lubang memeknya yang telah gatal-gatal nikmat.

Adi juga merasakan kenikmatan yang sama.. Clebb.. clebb.. crebb.. crebb.. crebb.. clobb-clobb..
Dan semakin nikmat ketika Iis mulai mengerakkan pinggulnya turun-naik dengan berirama.

Adi mulai bisa merasakan bahwa goyangan Iis memang lebih pintar daripada Diah.
Tapi lubang memek Iis terasa lebih longgar dibandingkan punya Diah.
Mungkin karena Iis telah tidur dengan banyak lelaki.. sehingga lubangnya terasa lebih besar.

Namun tidak demikian dengan Iis.
Hujaman batang kontol Adi dirasakan cukup besar dan keras..
sehingga mendatangkan kenikmatan yang sangat.

Tubuh Iis menghentak-hentak bagaikan penunggang kuda liar.
Ditariknya Diah yang bengong agar menempatkan selangkangannya di atas mulut Adi untuk dijilati.

Maka.. kembali ketiganya terlibat dalam pertandingan yang seru dan nikmat.
Adi sambil celantang menikmati batang kontolnya yang keluar-masuk memek Iis..

Sambil mulutnya mulai menjilati lubang memek Diah..
yang setengah berjongkok.. dengan kedua paha yang mengangkang.

Sementara.. mulut Diah ikut pula melumati puting buah dada Iis..
yang sudah berdiri tegak dengan sombongnya karena birahi yang amat sangat yang melandanya.

Hujaman kontol Adi di lubang memeknya dirasakan sangat nikmat oleh Iis..
Entah karena sudah cukup lama tidak melakukan persetubuhan..
Atau memang karena kontol itu panjang dan besar..

Sehingga makin lama gerakan dan goyangan pinggul Iis makin menggila.
Karena dirasakan puncak syahwatnya semakin dekat.

Akhirnya.. dengan gerakan yang menghentak.. Jleghh..!! Ditekannya pinggulnya ke bawah..
Sehingga batang kontol itu menghujam sedalam-dalamnya ke dalam lubang memeknya.

"Duhh..! Aahhhh..!” Pekiknya panjang.. ketika dirasakan sesuatu berdesir di dalam lubang memeknya..
dan mendatangkan kenikmatan yang luar biasa.

Tubuhnya terasa lunglai dan ambruk mendekap tubuh Diah yang masih menjilati buah dadanya.
"Aduh De enaknya..” desisnya.

"Sudah keluar Is..?” Tanya Diah.. yang dijawab Iis dengan anggukan lemas.
"Ayo atuh gantian.. Dede juga sudah mau lagi..” kata Diah tidak malu-malu lagi.

Iis sebenarnya masih mau melanjutkan gerakannya.. karena dirasakan batang kontol Adi yang masih kokoh..
terhujam di lubang memeknya masih terasa mengacung.

"Shhh.. iya.. Silakan..” kata Iis sambil bangkit dan terlepaslah pertautan kemaluan mereka.
Memang batang kontol Adi masih keras mengacung dan keras kejal.

Rupanya kondisi Adi masih fit.. biar pun telah bertempur dengan dua perempuan.
Kini ia ingin cari posisi lain.. disuruhnya Diah menungging.. Adi pingin menyodoknya dari belakang.

Terlihat pinggul Diah yang putih mulus dan montok mendongak ke atas..
dengan belahan jembutnya yang berbulu lebat.. mengintip di antara pangkal pahanya.

Glukk..!! Adi menelan ludah melihat pemandangan itu.
Sambil mengelus-elus batang kontolnya didekati pinggul perempuan itu yang nungging sudah menunggu.

Diarahkan batang kontolnya ke belahan yang terjepit di antara paha yang juga putih mulus.
Slebb.. Dengan dorongan lembut.. dimasukkan batang kontolnya ke dalam lubang memek itu.

Ughhh.. terasa sempit.. karena dengan posisi itu lubang memek itu terjepit kedua paha.
"Ahhh..!” Desis Diah nikmat..
ketika dirasakannya batang kontol yang besar dan tegang menyelusup ke dalam lubang memeknya.

Dengan memegang pinggul perempuan itu perlahan digerakkan pinggulnya.. clebb.. clebb.. clebb..
Batang kontolnya mundur-maju di dalam lubang memek yang masih terasa sempit itu.

Diah menggigit bibirnya merasakan nikmat demikian juga dengan Adi.
Gesekan batang kontol Adi di dalam lubang memeknya itu mendatangkan sensasi yang luar biasa.

Adi mengerakkan pinggulnya semakin cepat dan berirama.
Clebb.. clebb.. crebb.. crebb.. crebb.. crebb.. clekk.. clekk.. clebb.. clebb..

Tubuh Diah ikut terguncang-guncang mengikuti gerakan sodokan Adi di memeknya itu.
"Ah.. Den.. terussss Den..” desis Diah semakin bernafsu.

Sementara itu.. Iis juga mulai bernafsu lagi.. menyaksikan adegan yang tengah berlangsung.
Perlahan ditempatkan tubuhnya di bawah tubuh Diah.. dengan kepalanya berada di antara paha Diah.

Sedangkan pangkal pahanya yang mengangkang.. di bawah muka Diah untuk dijilati.
Tangan Iis merabai selangkangan Adi.. lalu mengusap-usap biji pelernya..
serta merabai bibir kemaluan Diah yang sedang dihujami batang kontol Adi.

Sementara Diah telah pula menjilati selangkangan Iis..
terutama bibir memeknya yang ditutupi rimbunan bulu-bulu jembut keriting.

Kembali ketiganya bertarung mencari dan mengejar kenikmatan.
Adi berpikir.. berarti sehabis Diah.. dia harus melayani Iis yang sudah mulai birahi lagi.

Gila..!! Pikirnya. Tapi ia yakin sanggup mengatasinya.
Memang.. semangat mudanya membuatnya semakin penuh keyakinan untuk melakukannya.

Maka goyangannya semakin cepat saja.. menyodoki liang memek Diah makin cepat.
Clebb-clebb-crebb-crebb-crebb-clekk-clekk-crebb-crebb..

“Oghh... ahhh.. ahhh.. ahhh.. oghhh denn..hhh..” Diah mendesah-desah merasakan semakin nikmat.
Apalagi kelentitnya yang dirabai Iis membuatnya semakin naik birahi.

Hingga akhirnya sesuatu mendesir di dalam kemaluannya. Serrr.. srrrr.. srrr.. srrrr..
"Ahuhh.. ahhh..!” Pekiknya kesetanan.. ketika merasakan orgasme yang kesekiankali di pagi ini.

Adi tau Diah sudah klimaks.. tapi dirinya belum merasakan.
"Gantian De.. memekku sudah gatel lagi..” pinta Iis.

Diah paham.. Plop..! Adi segera mencabut batang kontolnya dari jepitan memek Diah.
"Ayo Den.. tuntaskan..” pinta Iis masih terbaring dengan kedua kaki mengangkang.

Adi segera mengatur posisi di atas tubuh Iis.. lalu..
Blesskk..! Langsung menghujamkan batang kontolnya ke lubang memek Iis yang telah menganga.

"Ahh..!” Desis Iis sambil langsung mendekap tubuh Adi erat.
Kembali keduanya berpacu menggapai nikmat masing-masing.

Adi dengan hentakan-hentakan keras.. mengerakkan pinggulnya maju-mundur..
Clebb-clebb-crebb-crebb-crebb-clekk-clekk-crebb-crebb..

Menghujam-hujamkan batang kontolnya ke dalam liang memek Iis.
"Ayo den.. tancap terus..” desah Iis menikmati hujaman Adi yang secara perlahan merasakan..

Bahwa batang kontolnya semakin keras dan sensitif.
Demikian juga dengan Iis.. lubang memeknya semakin licin dan nikmat.

Nampaknya keduanya akan segera mencapai puncak persenggamaan.
Segera mereka berpacu semakin binal dan liar.

Keduanya ingin menuntaskan permainan dengan kenikmatan yang setinggi-tingginya.
Hingga akhirnya Iis mendekap keras tubuh Adi sambil melenguh kenikmatan.. "Ahhhhh..!!!"

Dan bersamaan dengan itu Adi juga mengerang. "Errrggghh.. ahhhh.. ahhh..”
Crett.. crett.. crett.. crett.. Adi melepas nikmat dan menyemrotkan pejunya di memek Iis.

"Duh.. oohhh.. enak sekali..” desis Iis hampir bersamaan.
Tubuh keduanya meregang.. tapi berdekapan erat. Keringat bercucuran dan bersatu.

Tuntas sudah pertempuran segitiga di pagi itu. Dengan Hasil Akhir.. ' DRAW'..!!
Lantaran ketiganya sama-sama lemas namun puas.. lalu terkapar.. dan langsung tertidur. Hahaha.. (. ) ( .)
------------------------------------oOo----------------------------------
 
Terakhir diubah:
:pandapeace: .. malaM dooG
Eperibadi..

Noh.. di atas Nubi posting Part 2 .. Cerita 150..

Sialkan dikenyot.. :nenen: n KEEP SEMPROT..!!
 
Mak nyuuusss......thanx buat updatenya ya hu.....SEMONGKO!!!
 
----------------------------------------------------------------------------

Cerita 151 – ‘Kecelakaan Nikmat’

Akibat Tidur Seranjang - Episode Teman Istriku, Ena


Cerita ini adalah kisah nyata yang pernah aku alami.. bahkan hingga kini masih kujalani.
Isteriku punya teman atau sahabat yang sangat akrab.. bernama Ena.

Ena adalah seorang janda yang masih muda belia.. yang sudah kuanggap seperti adikku sendiri.
Ena anaknya cantik.. manis.. dan yang pasti toketnya pas untuk tangan yang pengen remes toketnya yang imut itu.
Singkatnya.. Ena manis.. kulitnya bersih kuning langsat.

Aku dan isteriku hanya tinggal berdua saja di rumah di salahsatu kota di Riau.
Keluarga Ena dulunya berdomisili di Riau juga.

Rumahnya di seberang rumah kami.. sebelum akhirnya 3 tahun lalu orangtua dan dua orang adik Ena pindah ke Medan.
Namun Ena yang sudah bekerja di sini.. lebih memilih untuk ngontrak di dekat kantornya sekarang.

Nah.. karena hampir ‘seumuran’.. ditambah kenal sejak gadis Ena memang sudah akrab dengan Bety istriku..
Makanya ia jadi sering tidur di rumahku.. kalau dia sedang malas pulang ke kontrakan atau kemalaman.
Boleh dikatakan rumah kami sudah dianggapnya seperti rumahnya sendiri.

Sampai-sampai.. kalau Ena nginap di rumahku.. kami selalu tidur bertiga di kamar dalam satu kasur.
Isteriku sedikit pun tak pernah menaruh rasa cemburu terhadap aku dengan Ena.

Saking percayanya.. jika pagi isteriku keluar rumah mencari sarapan..
aku dan Ena yang dalam keadaan tidur sering ditinggalkan berduaan saja.

Terus terang.. dari kecantikan dan penampilan Ena yang seksi..
ditambah lagi karena aku sering melihat Ena yang tertidur di atas kasurku..
hanya menggunakan celana pendek dan kaos t-shirt tipis yang tersingkap.. sering aku harus menahan birahi.

Bahkan aku sering mendapat kesempatan melihat selangkangannya yang terbuka..
dari celah celana pendeknya yang tersingkap saat Ena sedang tidur..

Terus ditambah lagi dengan sikap Ena yang juga sering seakan memancingku.
Tentunya sebagai lelaki normal nafsu kelelakianku jadi tidak terkontrol hingga memuncak.

Demi dapat memuaskan hasrat setanku..
yang pingin sekali merasakan bagaimana rasanya ML dengan Ena.. aku jadi terobsesi.

Waktu itu persisnya malam Senin.. bulan Agustus tahun 2010.. tanggalnya aku lupa.
Tepat sekitar pukul 22.15 WIB.. terdengar pintu rumah kami seperti ada yang mengetuk.

Saat pintu kubuka dan kulihat.. ternyata yang datang Ena bersama Edi pacar barunya.
Ketika mereka kusuruh masuk.. Ena pun langsung menanyakan isteriku.

“Mana Bety bang..?” Ujarnya menanyakan isteriku.
“Tuh di belakang.. lagi goreng kerupuk..” jawabku.

Melihat Ena yang langsung saja berlalu meninggalkan Edi pacarnya..
aku menyilakan Edi untuk duduk di kursi yang berada di ruangan tengah di mana aku sedang menonton tv.
Hingga akhirnya terlibat perbincanganku dengan Edi.

Tak terasa hampir satu jam kami berbincang..
kulihat sambil berkata Edi seperti sedang melihat jam yang ada di tangan kirinya..

“Wahh ternyata udah larut malam..” cetus Edi.
“Emangnya udah jam berapa Di..?” Tanyaku balik.

Ternyata tak terasa jam sudah menunjukan hampir pulkul 12.00 tengah malam.
Setelah tau udah tengah malam.. Edi pun bergegas bangun dari tempat duduknya.

“Nanti ajalah pulangnya Di..” kataku.
“Ga enak bang.. ini udah malam.. saya harus pamit..” ujar Edi sembari langsung melangkah mau keluar.

“Na.. ni Edi mau pulang..!” Kataku memberitau Ena.
“Iya bang.. ini aku ke depan..!” Jawab Ena cepat-cepat sambil berlari kecil dari arah dapur keluar.

Karena kupikir Ena juga pulang bersama Edi.. akhirnya akupun keluar untuk mengunci pintu rumah.
Namun baru saja aku melangkah hendak ke depan.. Plass.. aku kaget..

Di ruangan tengah di kursi tamu rumahku aku melihat sebuah pertunjukan..
'adegan panas' antara Ena dengan pacarnya sedang berciuman.

Takut ketauan.. aku pun langsung balik kanan..
hingga tak lama kemudian setelah tendengar bunyi sepeda motor Edi pergi.

Aku pun kembali keluar untuk mengunci pintu.
Namun apa yang kulihat ternyata Ena tidak ikut bersama Edi.

“Tak ikut Edi Na..?” Tanyaku pada Ena.
“Tidak bang.. malam ini aku nginap di sini aja. Kan udah lama juga aku tak nginap di sini..” ujar Ena.

“Ya udah kalo gitu. Udah dikunci belum pintunya..?” Tanyaku lagi sekedar memastikan.
“Udah bang..” ujarnya menjawab.

Sudah tak merasa canggung lagi.. kulihat Ena pun langsung masuk ke kamar tidurku..
Sementara aku melangkah ke dapur untuk mencari isteriku.. namun kulihat isteriku tidak ada lagi di dapur.

Karena penasaran akhirnya akupun melangkah menuju kamar.
Dari pintu kamar yang sedikit terbuka kulihat ternyata isteriku sudah terbaring dan tertidur pulas di kasur.

Aneh.. tadi kulihat Ena masuk ke kamar ini.. tapi koq ga ada ya..?
Gumamku dalam hati sambil membuka pintu sedikit lebih lebar.

Tapi apa yang kudapati..?
Aku melihat saat itu Ena dalam keadaan setengah Bugil sedang mengganti pakaiannya.

Woww..!! Seruku dalam hati. Aku terpana melihat keseksian tubuhnya.
Jantungku pun berdegub kencang.. tak sekedip pun kusia-siakan pandanganku untuk melihat tubuh Ena saat itu.

Takut diketahui Ena.. saat kulihat Ena siap berganti pakaian dan sepertinya mau melangkah keluar.
Aku pun bergegas kembali ke ruangan tengah.. langsung aku duduk di lantai sambil pura-pura sedang menonton tv.

Untungnya cepat.. karena tak lama setelah itu kulihat Ena keluar dari kamar.
Kalau tidak.. bisa malu aku jika dia tau perbuatanku tadi.. ujarku dalam hati.

Entah apa yang sedang dibuat Ena di dapur..
saat itu yang terdengar hanya bunyi sendok beradu dengan gelas.

Tak lama Ena muncul.. ”Abang mau minum teh ya..?” Tanya Ena padaku.
“Terserah Ena ajalah..” jawabku.

“Ya udah.. kalau gitu abang minum teh aja ya..?”
Katanya lagi sambil menaruh teh yang dibuatnya di atas meja buatku.

“Makasih ya..” jawabku sambil memperhatikan belahan dada Ena yang membungkal..
tepat tak jauh di depanku saat dia menghidangkan teh itu.

Sesekali kulirik betis Ena yang mulus sambil kutelan ludahku..
karena terpesona melihat betis Ena yang mulus bersih yang hanya mengenakan celana pendek.

Itulah sikap Ena. Dia selalu saja seperti sengaja menggodaku dengan caranya..
yang selalu bolak-balik di hadapanku.. yang menurutku itu hanyalah akal-akalannya mencari perhatianku.

Meskipun demikian.. di depan Ena aku selalu menjaga sikapku yang seakan tak terpengaruh dengan tingkahnya itu.
Padahal.. kalau pas lagi suasananya seperti itu.. jantungku selalu berdegub tak keruan.

Seperti biasanya.. malam itu tidak ada apapun yang terjadi.
Setelah hampir setelah satu jam Ena masuk ke kamar.. mataku pun terasa mengantuk..

Kemudian aku pun memilih untuk masuk juga ke kamar untuk tidur.
Saat aku masuk kamar.. sebelum baring di sebelah isteriku aku kembali dapat 'tontonan vulgar'.

Kutatap Ena yang sudah tertidur dengan posisi membelakangi isteriku.
Saking pendek celananya.. pantatnya yang montok dan mulus itu dapat kulihat dengan jelas sekali.

Erghhh.. Terbayangkan di benakku bagaimana kalau saat itu aku menyetubuhi Ena ala Doggie.
Pasti nikmat sekali..! Gerutuku dalam hati.

Sembari aku terbaring tepat di sebelah isteriku.. kupejamkan mataku.
Sambil kuberkhayal.. akhirnya akupun teridur.

Rasanya baru saja tidur.. tau-tau aku dibangunkan.. namun saat aku sadar dan membuka mataku..
kulihat ternyata waktu itu jam sedang telah menunjukkan pukul 05.00 WIB pagi.

Melihat mataku terbuka.. isteriku pun berkata..
”Bang.. aku pergi ke rumah ibu dulu ya. Aku mau nemani ibu masak untuk kenduri nanti senja..” ujar isteriku.

Aku yang masih mengantuk langsung menjawab.. ”Ya udah.. pergilah.. hati-hati..” ujarku.
“Nanti sampaikan juga sama Ena ya bang..” ujar isteriku menitip pesan padaku.

“Ya.. ya..” jawabku masih belum sepenuhnya sadar dari kantuk.
Tak lama setelah kudengar pintu ditutup yang aku tau isteriku sudah pergi.

Namun setelah kutoleh ke samping.. aku baru sadar bahwa ternyata ada Ena di sampingku.
Otakku yang memang sudah kotor membuat mataku jadi segar dan memilih untuk bangun..

Lalu aku bergegas ke kamar mandi untuk menggosok gigiku.
Saat aku kembali ke kamar dan hendak berbaring lagi.. kulihat Ena pun terjaga dan bangun dari tempat tidur.

Serupa dengan apa yang kulakukan.. Ena pun langsung menuju kamar mandi..
dan tak lama setelah itu dia kembali lagi ke kamar.

Seperti tak ada kejadian.. tanpa banyak bertanya Ena pun kembali berbaring di kasur.. tepat di sebelahku.
Ini kesempatan baik.. aku harus dapat mengolah Ena..! Tuturku dalam Hati.

Entah Ena sudah kembali tertidur atau tidak..
dengan posisinya yang membelakangiku.. akupun langsung memulai aksiku.

Pertama.. kukumpulkan keberanian untuk mulai dengan tangan gemetar..
aku berpura-pura bahwa aku sedang teridur.. tanpa sengaja memeluk Ena dari belakang.

Erghh.. Awalnya aku gugup sekali.. Tapi kapan lagi ada kesempatan seperti ini..?
Pikirku menguatkan tekad.

Dengan perasaan yang sangat gugup aku mencoba memberanikan diri..
untuk pura-pura tak sadar telah memeluknya.

Saat tanganku sudah mulai mendarat di pinggangnya..
–Posisi memeluknya dari belakang..– aku sama sekali tak merasakan berontakan darinya.

Aku tak peduli dia tertidur atau pura-pura.. kali ini aku bukan hanya meletakkan tanganku di tubuhnya saja..
tapi tanganku itu sudah mulai mencari.. dan mulai meraba-raba dadanya..
yang masih dalam bungkus bajunya.. tepat di bagian buah dadanya.

Karena Ena masih diam juga.. akhirnya aku mencoba untuk lebih berani..
dengan memasukkan tanganku ke dalam bajunya..
untuk mencari dan meremas susunya yang sudah lama aku idamkan.

Hanya dalam waktu singkat aku berhasil membuka penyangkut Bra-nya hingga Bra-nya dapat kutanggalkan.
Sempat curiga di benakku.. bahwa sebenarnya Ena hanya pura-pura tidur.

Aku penasaran..!
Karena saat kumainkan pentil susunya.. meski samar-smar kudengar desahan Ena keluar dari birbinya.

Nafsuku yang semakin membludak.. membuatku semakin berani dan tak terkendali..
Hingga saat tubuhnya berbalik menghadapku.. yang ada di benakku saat itu..

Aku ingin sekali melumat bibirnya..!!
Sejenak aku tatap wajahnya dari dekat, dan aku akui ternyata Ena memang cantik.

Tanpa berpikir panjang dan ragu-ragu lagi aku mulai isep mulutnya.. dan ia bergerak pelan..
Aku kaget.. kemudian kulepas ciumanku.. Ena tampak tertidur lagi.

Terus aku cium lagi bibirnya.. sambil tanganku membelai-belai teteknya masih dalam bungkus bajunya.
Aku jadi penasaran.. ia betul-betul tidur atau tidak.. Aku takut juga.

Dengan jantung yang berdegub semakin kencang lantaran gugup..
dengan nekatnya akupun langsung melumat bibir Ena.

Kukecup bibir Ena perlahan.. ”Ohhh..” kutarik napasku dan sejenak kurasakan aroma napas Ena.
Ahhh.. sudah lama aku menantikan kesempatan seperti ini..! Tukasku dalam hati.

Saat kucoba menjilati bibirnya.. ternyata barulah aku tau bahwa ternyata Ena hanya pura-pura tidur.
Entah mungkin sudah terangsang dengan rangsanganku.. aku kaget setengah mati ternyata bibirku pun dilumatnya.

“Abang nakal..” bisiknya sambil mendesah di telingaku.
My God.. semoga saja ini bukan mimpi.!! Batinku senang senang khawatir gitu.

Ragu bercampur rasa tidak percaya dalam hati, akupun mulai memasukkan lidahku kemulutnya.
Dalam keadaan yang masih gugup bercampur nafsu dan rasa tidak percaya.. sambil terus kulumat bibrinya..
akupun mulai menikmati kedua payudara Ena dengan kedua tanganku.

Perlahan tetapi pasti kujelajahi kedua bukit kembar..
yang untuk pertamakalinya kudapati tanpa sebuah perjuangan yang berarti.

Semakin lama aku permainkan dengan sekali duakali kucubit putingnya yang menonjol menantang..
mengalunlah suara yang terengah-engah..
“Oohh.. Bannng.. ohhkh.. aku juga sudah lama pengen gini sama abang..”

Dan suara itu.. Ya, suara itu membangkitkan kemaluanku dengan cepat tegak berdiri dan sialan..!
Ena menyadari itu..!

Diam-diam kurasakan tangan Ena ternyata sudah berada di balik celanaku meremas-remas zakarku.
Sungguh.. aku terbuai oleh sentuhan tangan Ena yang memain-mainkan kontolku.

Sesekali tangannya juga meremas buah zakarku, pelan tapi pasti.
Entah setan apa yang telah merasuk.. tanpa permisi.. tiba-tiba Ena melorotkan celanaku..
juga sekaligus celana dalamku.. sampai aku benar-benar bugil.

“Waww.. Bang, punya abang sudah minta segera diberi sentuhan nih..!
Woowww.. burung abang bengkok.. bisa masuk nggak ya..? Ohhkh..” desah Ena berulang-ulang.

Jujur saja sebenarnya burungku tidaklah istimewa.. batangnya bengkok dan diameternya lumayan.
Aku sempat ragu juga apa bisa memuaskan Ena. Maklum.. ini pengalaman pertamaku dengannya.

Sambil terus kami berciuman..
perlahan tanganku juga mencoba melorotkan celana pendek yang masih dikenakan Ena.

Buset..! Ternyata Ena sudah tidak pakai celana dalam..
sehingga hanya dalam hitungan detik dan sebelah tangan saja aku sudah dapat membuatnya bugil.

Kini tanpa ragu-ragu akupun langsung mengubah posisi..
dengan membalikkan tubuh Ena.. hingga posisiku sekarang berada di atas tubuhnya.

Sebelum mulai kuserang bagian bawahnya.. aku kembali melumat bibir Ena dengan penuh mesranya.
Ternyata apa yang kuperbuat tak dapat ditahan oleh Ena. Ena tiba-tiba saja bangun.

Dengan posisi setengah berjongkok Ena berdiri sambil menarik tanganku..
memberi tanda agar aku juga melakukan posisi yang sama dengannya.

Dalam keadaan sama-sama setengah jongkok saling berhadapan..
kami kembali saling berciuman semakin liar.. dan saling kami memainkan kemaluan satu sama lain.

Puas dengan gaya itu.. aku turun dari ranjang dan meminta Ena juga turun.
Saat kami telah sama-sama sudah saling berdiri dan berhadapan.. tanpa diinstruksi..

Ena langsung mengambil posisi jongkok..
sambil mengarahkan kontolku yang daritadi digenggamnya ke arah mulutnya.

Slopp..! Perlahan tapi pasti.. Ena mulai mengulum dan memain-mainkan kontolku dengan lidahnya.
“Ahhh.. Ena.. isap sayang..” bisikku pelan.
Sudah lama aku ingin sekali merasakan sentuhan bibir Ena yang sangat seksi itu menelan kontolku ke dalam mulutnya.

Sesekali aku tersentak menarik pantatku ke belakang saat merasakan ngilu ketika Ena menjilati lubang kontolku.
“Erghh.. enak Naa.. OooooKkhhhh.. Terus..!!”

Tak tahan dengan permainan Ena.. aku pun menarik tangannya..
memintanya berdiri dan menyudahi isapan kontolku pada mulutnya.

Tepat di tepi ranjang aku baringkan Ena di kasur dengan posisi tengkurap..
lalu sedikit kuganjal bagian perutnya dengan bantal..

Posisi kakinya melipat di atas ranjang.. hingga terlihatlah menyembul vagina Ena yang terlihat baru habis dicukur..
bak sebuah apem yang menantang di bawah anusnya.

Perlahan kudekatkan wajahku di antara belahan pantat Ena.. Ehmm.. tercium di hidungku aroma vaginanya..
yang semakin memacu adrenalinku untuk menikmati vagina Ena.

Saat wajahku semakin mendekat di belahan pantatnya. Pertama aku mulai menjilati anusnnya..
Dengan lahap kujilat lubang anusnya hingga bibir vaginanya yang tampak kecoklatan itu.

“Bannnng.. ohhh.. Enak bang.. Owhhhh..”
Desah Ena semakin membuat nafsuku terbakar mendengar erangan kenikmatan yang dirasakannya.

Saat kucoba menusukkan lidahku ke liang vaginanya.. Ena sesaat tersentak mengangkat pantatnya..
seakan ingin menelan seluruh lidahku agar masuk lebih dalam lagi ke dalam liang vaginanya yang sudah basah membecek.

“Udah bang.. sekarang masukin bang..” pinta Ena merangsang.
Sudah seperti layaknya suami dan istri.. kami seakan lupa dengan segalanya.

Aku yang juga sudah tak tahan lagi.. segera berdiri sambil menuntun kontolku ke bibir vaginanya.
Sebelumnya kutusukkan kontolku ke bibir vaginanya..

Slepp.. slepp.. kuoles-oleskan dulu kepala kontolku di bibir lubang vaginanya yang basah itu.
Ena yang memang nafsunya sudah memuncak..

Lalu dengan sigap tangannya merampas kontol untuk menuntun ke vaginanya.
“Masukkan bang.. Tekan sekarang bang..!” Pintanya..

Sambil meletakkan kepala kontolku tepat di bibir vagina dengan kelentitnya yang kecoklatan itu..
sambil ia mengangkat pantatnya sedikit lebih tinggi.. hingga agak menungging karena tak sabar lagi.

Slebb..! Dengan perlahan kutekan kontolku di bibir vaginanya..
Jelas sekali terlihat kepala zakarku saat itu menyeruak masuk di belahan bibir vagnina Ena yang sudah sangat basah.

Blessepp.. Tanpa waktu yang lama kontolku berhasil kutanamkan seluruhnya ke dalam lubang vagina Ena.
“Ooooohhhh.. Baaang.. Tekan lagi bang..“ pinta Ena mulai meracau.

Sejenak aku terdiam merasakan kontolku hangat di dalam pepeknya..
– memek, vagina, kemaluan perempuan..–

Dengan perlahan aku pun mulai menggenjot pepek Ena yang basah.
Kunaikkan sebelah kaki kiriku ke atas ranjang..
sambil kedua tanganku berpegang pada pinggul Ena yang posisinya sedikit menungging.

Sembari aku mulai menarik dan kembali memasukkan kontolku pelan..
hingga pada tempo yang sedikit kencang. Plokk..! Plekk..! Plokk.. plokk.. plokk.. plokk..

“Bang.. enak bang..” erang Ena merasakan kenikmatan sambil dia menggoyangkan pantatnya seperti lagi ngebor.
“Ooooowh..” erangan nikmat kami berdua, terdengar sangat romantis saat itu.

Pepek Ena ternyata masih sempit.. mungkin karena lama tak dijejal dengan kontol..
Gerutuku dalam hati sambil menarik keluar kontolku dari lubang vaginanya.

“Kenapa dicabut bang..?” Tanya Ena padaku.. masygul.
“Coba Ena berdiri..” ujarku menjawab.. sambil kutarik tangannya.

Dalam posisi berdiri dan saling berhadapan..
tanpa aba-aba kami pun kembali berciuman dan saling melumat bibir satu sama lain.

Dengan penuh nafsunya aku julurkan lidahku ke dalam mulutnya..
sambil kedua tanganku meremas-remas pantat Ena.. dia pun sayik mengocok kontolku dengan tangannya.

“Bang.. masukin lagi ya..?” Pinta Ena dengan penuh manja..
sambil menggenggam kontolku mengarahkan ke bibir vaginanya yang semakin basah.
“Iya sayang..” bisikku pelan di telinganya.

Tanpa buang waktu lagi.. sambil kuangkat sebelah kakinya ke atas kasur aku kutekan pantatku kembali.
Jlebb.. hingga seluruh kontolku pun masuk ke dalam liang vaginanya yang sudah banjir.

Ughhh.. Hangat sekali rasanya kontolku di dalam lubang vaginanya.

Hampir 20 menit kami main dalam posisi berdiri sambil saling terus berciuman.
Seperti diringi irama.. aku terus menggenjot mengeluar-masukkan kontolku ke dalam liang vagina Ena.

Ena pun terus merintih keenakan.. sambil terus menggoyangkan pantatnya seperti inul yang lagi ngebor.
Sesekali juga kujilati leher Ena hingga sisi telinganya.. kurasakan di mulutku terasa agak asin oleh keringat Ena.

“Capek bang.. kita ganti posisi yok..?” Pintanya manja.
“Boleh..” jawabku sambil menarik kontolku keluar dari vaginanya.

“Sebentar ya..” kataku sambil meraih handuk yang tergantung di dinding pintu..
sembari melihat tubuhku dan tubuh Ena serta rambutnya yang basah oleh keringat seperti baru habis mandi.

Dengan mesra saat kuusap handuk di rambut dan kulap seluruh tubuhnya yang basah oleh keringat.
Ena pun masih terus saja memain-mainkan kontolku.
“Sini aku lap-kan juga tubuh abang..” ujar Ena menarik handuk yang ada di tanganku.

Sambil matanya sesekali menatap wajahku.. Ena pun ganti mengelapkan tubuhku dengan handuk..
yang tadi kugunakan untuk mengeringkan keringat di tubuhnya.

Sambil melemparkan handuk yang ada di tangannya..
tanpa aba-aba Ena langsung naik ke atas ranjang sambil tangannya menarik tanganku seraya memintaku mengikutinya.

Entah apa maksudnya.. kulihat Ena meraih dua buah bantal..
lalu meletakkan bantal tersebut berlapis dua tepat di sisi ranjang yang menempel dinding.

Gaya apa ni ya..? Gerutuku bertanya dalam hati. Belum habis pertanyaanku tadi..
kulihat Ena langsung duduk di atas bantal tadi sambil membentangkan kedua kakinya mengahadapku.

Ooohh.. dia mau main posisi duduk.. jawabku sendiri dalam hati..
sambil kutertegun seakan masih tidak percaya dengan apa yang kualami..

Kulihat vagina Ena yang berwarna kecoklatan tanpa bulu itu tanpak jelas..
seakan menunggu kehadiran kontolku.

“Sinilah bang..” pinta Ena.
“Eh, i-iya..” jawabku terbata-bata.

Dengan poisi yang di inginkan Ena.. terpaksa aku pun mendekatinya dengan setengah jongkok..
Berdiri hanya dengan lutut dengan kakiku melipat.. aku pun lantas mendekati tubuh Ena.

Baru saja aku mendekat..
dengan ganasnya ema langsung menarik leherku dan langsung mencium dan melumati bibirku.

Ooh..! Kami kembali terbuai. Sambil saling berciuman aku memain-mainkan bibir vaginanya.
Ena pun asyik mengocok-ngocok kontolku.

Puas berciuman.. kulihat Ena menatapku. “Kenapa Yang..?” Tanyaku padanya.
Sambil menggeleng-gelengkan kepalanya seraya menjawab pertanyaanku..

Tanpa kata-kata.. kulihat wajahnya tersenyum..
sambil tangannya menarik kontolku yang kini sudah berada di bibir vaginanya.

Ohhh.. minta ditusuk lagi..!? Jawabku dalam hati yang mengerti apa yang dimaukan Ena.
Maka.. Slebbb.. Dengan perlahan aku mulai kembali menusukkan kontolku ke dalam vagina Ena.

Perlahan tapi pasti akhirnya seluruh batang penisku kembali menyeruak masuk..
tertanam lagi seluruhnya di liang vaginanya.

Sambil kembali kugoyang maju-mundur pantatku.. agar penisku keluar-masuk menancap pepek Ena..
pantat Enapun terus bergoyang mengimbangi goyanganku.

Dalam posisi berduduk.. aku merasakan kontolku hangat menyentuh dinding vagina Ena.
Sambil saling memeluk kami terus saling berciuman dengan penuh lembutnya dan terus saling bergoyang.

“Baaaaang..!!” Tiba-tiba kurasakan tangan Ena saat itu erat mencengkram bahuku..
seraya semakin mempercepat goyangan ngebornya.. memelintir kontolku yang keluar-masuk menancap liang vaginanya.

“Akuuu.. Maauuu.. Ooohhhhh..!!” Teriak Ena yang ternyata sudah mencapai klimaks.
“Abang sedikit lagi ni..!!” Jawabku sambil juga mempercepat goyangan pantatku maju-mundur.

Kurasakan kontolku hangat terendam oleh air kepuasan yang keluar dari rahimnya.
“Ooooohhhhhh..!!”
Teriakku membalas rintihan Ena dengan memeluknya semakin erat menancapkan kontolku dan menenkannya kuat.

Crott..crott.. crott.. crott..!! Air maniku pun muncrat.. tumpah membanjiri vagina Ena.
“Abang.. Tekan lebih kuat lagi..!!” Pinta Ena sambil memelukku dan menekan pantatku..
seakan hendak menelan kontolku dengan vaginanya.

Cukup lama kami terdiam dalam posisi saling berpelukan..
Saling merasakan nikmatnya detik-detik akhir dari permainan kami.

Sebelum melepaskan kontolku dari vaginanya.. masih dalam posisi berpelukan kami kembali saling berciuman..
perlahan dengan mesranya.. hingga saat aku hendak mencabut kemaluanku dari vaginanya..

Kukecup kening Ena lalu kubisikkan di telinganya..
“Kita istirahat yok..” ajakku sambil merebahkan tubuhnya di atas kasur.

Seakan tak mau terpisahkan.. dalam kedaan terbaring Ena langsung bangkit..
dan langsung merebahkan tubuhnya tepat di atas tubuhku

“Ini hanya rahasia kita berdua ya bang..” ucap Ena.. sambil
kurasakan tangan Ena yang mengusap-usap kemaluanku yang sudah lemas terkulai.

“Iya.. ini cuma rahasia kita..” jawabku sambil membelai rambutnya dengan penuh mesra..
seakan kami saat itu adalah sepasang kekasih yang saling mencinta.

“Eh.. jangan tidur dulu..” ucapku sadar bahwa hari pun sudah siang.
“Iya ya bang.. Aku mandi dulu ya..”
Jawab Ena seakan mengerti apa maksudku yang takut kalau tiba-tiba nanti isteriku datang.

Usai Mandi.. seperti layaknya sepasang suami isteri.. tak seperti biasanya.. kali ini tanpa malu-malu..
kulihat Ena santai saja berbugil-ria di depanku melepaskan handuknya ketika hendak berpakaian.

Selesai mengenakan pakaiannya.. Ena langsung mendekati dan langsung mencium keningku.
Karena memang posisiku masih dalam keadaan telanjang..
dangan santai pula tangan Ena pun membelai-belai kemaluanku yang terkulai lemas.

“Woowww.. dia bangun lagi..!!” Teriak Ena mengejutkanku..
sambil kulihat wajahnya mendekati kontolku yang kembali keras menegang.

“Sayang.. sudah duyu ya..” ujarnya manja.
“Tanggungjawab dong..” ucapku sambil menyinggungnya.

"Aku pulang dulu.. ntar kalau memang si dia tidak pulang abang telpon aja aku..” ujarnya.
“Dedek sabar ya..” cumbunya seakan mengajak kontolku yang ada di tangannya berbicara.

“Ya udah..” jawabku seakan kesal.
“Daaaaghhhh..” tukasnya sambil melambai.

“Mmmuachh..!!”
Seraya Ena ber-KissbBye ke arahku sambil tersenyum berjalan keluar dari kamar berlalu meninggalkanku.
Setelah itu aku pun teridur pulas.
----oOo----

Nah.. sejak hari itu.. setiap ada kesempatan kami selalu melakukan hubungan seks.
Terkadang kalau dia lagi sendiri di rumahnya dia menelponku.. dan kamipun melakukan hubungan seks di rumahnya.

Sekian lama hubungan kami.. aku dengan isteriku.. Ena dengan pacarnya baik-baik saja.
Bahkan hingga kini hubungan intim kami masih terjaga kerahasiaannya.. alias tidak ada siapapun yang tau. (. ) ( .)
--------------------------------------oOo-------------------------------------
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd