Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Kalau dibikin season 2, kira - kira pada??? (Bahan cerita udah ada semua)

  • Setuju

    Votes: 9 90,0%
  • Enggak setuju

    Votes: 0 0,0%
  • B aja

    Votes: 1 10,0%

  • Total voters
    10
  • Poll closed .
Part 3,1

lVqXq2Jy_o.jpg


Pagi hari di Sirkuit Sentul, Bogor. Aku serta sebagian teman – temanku mengadakan trackday untuk latihan bersama. Aku serta teman ku melakukan trackday di Sirkuit Sentul baru, karena yang lama sedang digunakan oleh komunitas Lamborghini Jakarta untuk kumpul bersama.

Y2PXnL4w_o.jpg


Teman – temanku yang lain sedang melihat – lihat mobil Lamborghini yang sedang dipajang di pit Sirkuit Sentul lama dan aku serta mekanik pribadiku sedang memasang body fairing SV-650X. Aku mengajak mekanik pribadiku untuk berjaga – jaga kalau motorku ada masalah. Disaat aku dan mekanik pribadiku menyelesaikan memasang body fairing SV-650X, teman – temanku kembali ke pit.

MJcrzslQ_o.jpg


“Gini kan lebih bagus, No”

“Kan cuman buat trackday aja”

“Kalo mau, gw bayarin dah SV-650X lu”
“Sama fairingnya tapi”

“Gw pikir kalo itu”

“Kontak – kontak aja”

“Kalo harganya sesuai tapi”

Setelah itu, aku serta teman – temanku bersiap menggunakan helm dan wearpack yang biasanya ku gunakan untuk event balap. Aku pun mengeluarkan motorku dari pit dan bersiap – siap untuk 1-lap santai sebelum memulai trackday. Setelah memasuki garis start, ku lihat beberapa temanku sudah bersiap – siap. Kali ini, ku lihat ada teman – temanku yang menggunakan Triumph Daytona 675r, MV Agusta F3 675, Kawasaki ZX-636, dan yang lainnya.

TMiF15uV_o.jpg


RN6B7pDd_o.jpg


6pdzdRcN_o.jpg



Disaat trackday sedang berlangsung, tiba – tiba sebuah motor Yamaha R6 tahun 2010 langsung mengejar motorku disaat track sedang lurus yang membuat aku cukup kaget.

Bqt4mPIQ_o.jpg


-----XXX-----

1-Jam berlalu dan aku menempati posisi ke 4 karena ditikungan terakhir track, karena ban belakang mengalami slip. Aku serta teman – temanku kini beristirahat di pit sembari memakan makanan yang kami pesan sendiri.

“No, gimana tawaran gw???”

“Barter sama F3 675”
“Gimana?”

“Waduhhh”
“Lu nambah dah, No”

“Lu coba aja SV gw nanti”
“Biar lu nilai sendiri”

Setelah beristirahat, salahsatu temanku mencoba SV-650X punyaku selama 2-lap. Disaat aku menunggu teman ku yang mencoba SV-650X punya ku, aku melihat rider yang membawa Yamaha R6 berwarna hitam velg emas menuju tenda disebelah mobil pick-up ku. Aku pun mencoba menghampiri rider tersebut untuk membantu membawa motornya.

“Sini aku bantu”

“Makasih” kata rider yang suaranya tertahan oleh helm fullface yang dipakainya

Setelah aku membantu mendorong motornya menuju tenda, dia pun membuka helm yang dipakainya dan cukup membuat aku kaget karena rider itu seorang perempuan.

1Wa4nk9E_o.jpg


“Kamu cewek?”
“Jarang banget ada rider cewek yang pake motor sport tulen”

“Aku suka motor sport kok hehe”

“Aku boleh nyalain motor kamu?”

“Silakan aja”


Vvrrrooommm... Suara mesin Yamaha R6 dengan spesifikasi DOHC, 16-valve, liquid-cooled, 4-tak, inline 4-silinder, dan menggunakan knalpot bermerk Akrapovic tipe Megaphone GP... Yang dapat memuntahkan tenaga sekitar 130-hp, cukup terdengar sekitar tempat kami. Setelah mencoba mendengar suara motor dari dekat, aku pun mematikan kembali mesin motornya agar tidak berisik.

Cukup lama berbincang – bincang tentang motor dan tiba – tiba seorang perempuan lain datang menghampiri perempuan yang sedang aku ajak bicara.

2YPA7Kl9_o.jpg


“Kakak gimana?”
“Lancar tadi?”

“Iya, dek”

Aku melihat temanku yang sudah mencoba SV-650X punyaku dan aku pamit kembali ke teman – temanku.

“Ngomong – ngomong, nama kamu siapa?”

“Rona”

“Adik kamu namanya siapa?”

“Aby”

Rona pun memberikan kartu namanya sebelum aku kembali ke teman – temanku. Setelah itu, aku kembali bertanya ke temanku yang mencoba SV-650X. dan temanku setuju untuk tukar motor.

“Dapet berapa tadi?”

“250-an sih”
“Enak parah motor lu, No”
“Enteng, larinya dapet, handlingnya mantep”

“Gw kan bangun SV-650X dari nol”
“Lu juga tau apa – apa aja yang udah gw ganti”
“Jadinya gimana?”

“Sikat aja udah” kata salahsatu temanku yang lain

“Hmm...”
“Boleh dah”

“Besok aja lu ke bengkel gw”
“Bawa motor lu sama surat – suratnya”

“Siap, No”

“Deal ya jadinya?”

“Deal” kata temanku yang menjabat tanganku

Ku lihat jam smartwatchku menunjukan pukul 2-siang dan aku serta teman – temanku kembali kerumah masing – masing. Diperjalanan pun, aku berbicara ke mekanik pribadiku.

“Bang Coy, minggu besok... Lu masuk?”

“Masuk, No”
“Emang kenapa?”

“Besok kan F3 675 temen gw ada”
“Langsung lu service aja”

“Siap – siap, No”

-----XXX-----

Malam hari pukul 7. Aku sedang makan bersama kedua orang tuaku dan ibuku masih berbicara ke aku kalau aku disuruh menikah.

“Wǒ xīwàng nǐ yǒu yīgè qīzi, Dì nò” kata ibuku... Maksud ibuku yang menginginkan aku segera menikah, karena ibuku ingin segera mempunyai seorang cucu

“Dàn wǒ zhǐyǒu 22 suì, Māmā” kataku yang menjelaskan ke ibuku kalau aku tidak mau menikah karena masih berumur 22-tahun

“Ma, Rino masih umur 22”
“Enggak usah dipaksa dulu”

Itulah sedikit pembicaraan dari meja makan dengan topik yang sama. Setelah makan pun, aku menghubungi mekanik pribadiku kalau aku mengubah jadwal untuk memperbaiki F3 menjadi hari senin dan aku juga memberitaukan ke temanku.

-----XXX-----

Hari senin pukul 10-pagi. Aku berada di bengkel punyaku dan menunggu temanku untuk tukar motor antara SV-650X dan MV Agusta F3 675. Sembari menunggu temanku, aku mencoba menghubungi Sinka melalui video call line untuk mengajaknya jalan – jalan malam nanti.

“Sinka, nanti kamu mau jalan malam nanti?”

“Pas banget sih”
“Aku selesai shift jam 5”

“Nanti mau kemana kira – kira?”

“Terserah kamu aja”

“Gandaria City aja”
“Gimana?”

“Boleh, Rino”

“Aku jemput kamu dirumah jam 6-an ya”

“Ok”

Setelah video call, temanku tiba dengan membawa MV Agusta F3 675nya. Aku pun langsung menuju ruang bengkel dan berbicara ke mekanikku.

“Bang Coy, langsung cek F3nya ya” kataku yang memberikan kunci motor

“Siap, No”

Aku mengajak temanku ke ruanganku. Diruanganku, aku dan temanku menyerahkan surat – surat kendaraan SV-650X dan MV Agusta F3 675.

“Kalo gitu sah ya ini”

“Sah!!!”

-----XXX-----

Pukul 4-sore, aku kembali menuju rumah menggunakan MV Agusta F3 675 yang sudah dicek kondisinya oleh mekanik pribadiku.

“Bang Coy, thanks ya udah dicek”

“Sama – sama, No”

“Nanti, jangan lupa gembok gerbangnya”

“Siap, No”


Vvrrrooommm... Suara mesin MV Agusta F3 675 dengan spesifikasi mesin DOHC, transverse 3-silinder, 4-valve per silinder, knalpot bermerk racer... Yang dapat memuntahkan tenaga sebesar 135-hp karena remapping ECU, begitu terdengar di sekitar bengkelku. Aku pun menuju rumah dan tiba pukul 4.30-sore. Setelah mandi dan mengganti baju, aku berpamitan ke kedua orang tuaku.

“Ma, Pa”
“Rino hari ini nginep dirumah temen”

“Jangan ngerepotin temen kamu” kata ayahku

Setelah berpamitan, aku menggunakan MV Agusta F3 675 lagi untuk menjemput Sinka. Tidak sampai 5-menit untuk sampai di rumahnya dan aku melihat dia sudah menunggu di depan rumahnya dan ku lihat dia menggunakan pakaian seperti sweater berwarna biru muda.

swpywAWo_o.png


“Kamu hari ini cantik banget” kataku yang memberikan helm untuk dipakainya

“Makasih, Rino”

Setelah ku lihat dia sudah menggunakan helm tambahan dan duduk dibelakangku, aku mulai berkendara lagi. Selama dijalan, Sinka memelukku cukup erat dan aku bisa merasakan kekenyalan payudaranya itu. ½-Jam dari Perumahan Pondok Indah menuju Gandaria City, karena pertigaan menuju pintu masuk utama mengalami kemacetan. Setibanya di parkiran khusus motor 400cc keatas, aku dan Sinka berjalan – jalan mengitari dalam mall.

TttEf2xp_o.jpg


“Sinka, nanti mau makan malam di Sushi Tei?”

“Emangnya kamu udah lapar?”

“Belom sih”
“Nanti aja kalo kamu udah mulai lapar”

“Ok”
“Aku mau kok, kalo kamu mau”

4e6fb4vW_o.jpg


Aku dan Sinka berjalan – jalan mengitari isi mall dan sesekali Sinka masuk kedalam tempat pakaian. Sesekali dia menunjukan pakaian yang dia pegang kearahku.

“Rino, ini bagus ya” katanya yang menunjukan sweater putih

“Kalo kamu mau, langsung ke kasir aja”

“Maksudnya gimana?”

“Kamu ke kasir, aku yang bayar”

“Serius, Rino?”
“Kamu yang bayar?”

“Kamu bahagia, aku juga bahagia”

“Makasih, Rino!!!” katanya yang langsung memelukku dengan eratnya

“Udah – udah... Ini ditempat umum”
“Kamu coba dulu pakaiannya”

Ku lihat Sinka menuju ruang ganti dengan membawa pakaian yang ingin ku belikan ke dia. Setelah mencobanya, ku lihat dia semakin cantik dengan pakaian yang akan ku belikan.

0pkgXp0Z_o.png


“Rino, gimana?”

“Bagus kok”

“Aku ganti lagi ya”

Tidak menunggu lama untuk menunggu Sinka mengganti lagi pakaiannya dan ku lihat dia sudah keluar dengan pakaiannya yang lama. Setelah aku membayar, aku menawarkan ke Sinka untuk makan malam di Sushi Tei.

“Mau makan sekarang?”

“Mau”

nwY7EiFH_o.jpg


Karena ke Sushi Tei hanya melewati 5-pertokoan baju, aku dan Sinka sampai di Sushi Tei. Selama makan, aku menawarkan janji yang ku janjikan pada jumat kemarin.

“Sinka?”

“Iya?”

“Aku mau nawarin janjiku yang jumat kemarin”
“Kamu mau coba?”

“Gimana ya?”

“Kalo mau, disini ada hotel”
“Aku tinggal berkabar ke orang resepsionisnya”

“Aku takut aja kalo ketauan”

“Kan cobanya enggak di rumah kamu atau rumahku”
“Enggak ketauan kok”

“Aku pikir dulu ya”

Sekitar 1-jam aku dan Sinka makan sushi dan yang lainnya. Setelah makan, aku kembali bertanya ke Sinka tentang janjiku ke dia.

“Gimana, Sinka?”

“Hmm...”
“Boleh deh”

Aku pun menghubungi resepsionis hotel Sheraton yang berada dibelakang Gandaria City yang merupakan temanku juga. Setelah menkonfirmasi ke temanku, aku dan Sinka langsung menuju resepsionis hotel. Basa – basi ku lakukan ke temanku sendiri yang notabene adalah resepsionis hotel itu. Setelah mendapatkan kunci kamar, kami berdua menuju kamar bernomor 446 dilantai 4. Kami berdua masuk kedalam kamar dan tidak lupa ku kunci pintu kamar agar tidak ada yang mengganggu.

pTDN3kZJ_o.jpg


“Rino, ini termasuk mahal banget pasti”

“Tenang aja, Sinka”

Ku lihat Sinka sedang tiduran di kasur dan menyalakan tv. Sementara aku sedang bermain game yang ada dismartphoneku hingga aku melihat jam dismartphoneku pukul 10-malam.

“Sinka, gimana?”

“Bingung aja, Rino”
“Aku enggak pernah ngelakuin hal ini”

“Coba kamu diatas aku”
“Tatap mata aku seperti yang dulu itu”

Setelah Sinka berada diatas badanku, ku lihat dia mulai memejamkan matanya dan mulai mendekatkan mukanya kearahku. Semakin dekat – semakin dekat mukanya ke mukaku dan kami berdua memulai ciuman bibir dengan lembut. Perlahan aku mengelus pipinya dengan lembut disaat kami berdua sedang berciuman. Suara – suara bercumbu kami berdua begitu terdengar seisi kamar hotel.

Seakan tau kalau lidahku ingin bermain dengan lidahnya, mulutnya Sinka mulai membuka agar lidahku dapat bermain dengan lidahnya.

“Rinoooo....”
“Aku sukaaaa....”

Suara bisikan Sinka yang membuat aku makin bersemangat untuk bercumbu dengannya. Kedua tanganku mulai memeluknya dengan erat disaat kami berdua sedang bercumbu terus – menerus. Aku lupa sudah berapa lama kami berdua bercumbu cukup lama yang membuat selimut disampingku terlihat bekas air liur.

“Sinkaaa...”
“Berhenti sebentar”

Aku dan Sinka menghentikan kegiatan bercumbu dan aku menyuruh Sinka untuk tiduran dikasur.

“Rileks aja”

Dengan perlahan, aku kembali mencium bibirnya dengan lembut. Tetapi tangan kiriku mulai memainkan payudaranya yang terhalang oleh pakaiannya itu.

“Rinooooo.... Ahhhhhhhhh”

“Rileks aja kataku” bisiku disaat bercumbu

Terus – menerus tangan kiriku memainkan payudaranya dan mulai tangan kananku yang memainkannya dengan lembut agar Sinka dapat menikmati apa yang kuberikan ke dia.

“Sinka...”
“Boleh aku buka baju kamu?”




Bersambung...
 
Terakhir diubah:
Lumayan, tapi kenapa sex scene nya pas ending dan kentang
 
Part 3,2

HXQnxzZP_o.png


“Hmm...”
“Boleh” katanya yang mulai mengangkat kedua tangannya

Perlahan aku mulai melepas sweater berwarna biru muda yang dipakainya daritadi dan ku lihat dengan jelas sepasang payudara yang berukuran sekitar 34B menurutku dengan puting berwarna coklat tua. Kedua tanganku mulai mengelus – elus kedua puting payudaranya dengan perlahan dan sesekali ku cubit kedua putingnya agar tampak mengeras.

“Rinooooo.... Ahhhhhhhh....”
“Pelan – pelannnnn.......” Bisiknya

Suara demi suara desahannya yang berasal dari mulutnya yang membuat aku semakin nafsu untuk “bermain” dengan Sinka. Wajahku mulai mendekatkan ke payudara kanannya dan mulai aku jilati puting bagian kanannya. Suara desahannya lebih terdengar dari yang pertama kali aku lakukan. Cukup lama aku “bermain” dengan kedua payudaranya dan aku mulai membuka celana yang Sinka pakai.

Tanpa aba – aba, dia sendiri yang ternyata membukakan celananya dan menyisakan celana dalam berwarna hitam.

“Boleh aku lepas?”

“Boleh kok” katanya yang tersenyum kearahku

Perlahan aku mulai menarik celana dalam yang dia pakai dan aku pun dapat melihat dengan jelas vaginanya yang berwarna pink kemerahan yang ditutupi rambut- rambut halus. Aku pun mulai menjilati vaginanya yang terhalang oleh rambut – rambut halus.

“Rinooooo..... AHHHHHHHHHH...... GELIIIIIIIIII......”

“Nikmatin aja”

“Hmmmm..... Ohhhhhhhhh... Enakkkkk.....”

Tubuhnya bergejolak akibat rasa geli yang dia dapat ketika aku menjilati dan memainkan klitorisnya hampir 5-menit perkiraanku. Disaat aku terus memainkan klitorisnya, tiba – tiba cairan keluar dari vaginanya dan mengenai seluruh wajahku yang menandakan Sinka orgasm untuk pertama kali. Tubuhnya begitu bergetar akibat tidak kuat menahan rasa dari orgasm. Aku pun langsung mencium bibirnya dan memeluknya dengan erat agak tubuhnya tidak bergetar lagi.

“Maaf ya, Rino...”

“Enggak apa – apa kok”

Sinka pun seakan mulai paham dengan cara melakukan pemanasan sebelum berhubungan badan. Dia mulai mengelus – elus penisku yang tertahan oleh celana jeans yang ku pakai. Aku pun mulai melepaskan celana dan baju agar tidak mengganggu disaat berhubungan badan nanti. Dia pun cukup kaget ketika melihat penisku yang sudah on – fire daritadi.

“Coba kamu kocok, Sinka” kataku yang mengarahkan tangan kanannya ke penisku

Perlahan demi perlahan, tangannya mulai mengatas – bawahkan penisku. Entah setan apa yang merasuki tubuh dan pikirannya, ku lihat dia cepat paham soal memuaskan hasrat. Genggaman tangannya di penisku begitu terasa disaat dia terus mengocok penisku.

“Sin, pelan – pelan... Ohhhhhhhh.... Pelan – pelan...”

“Iya deh wkwk”

Tiba – tiba dia langsung mengulum penisku tanpa ku beritau sebelumnya bagaimana caranya. Slllrrrruuupppp... Bunyi kuluman yang berasal dari mulutnya begitu terdengar seisi kamar hotel yang kami tempati sekarang.

“Ennnaakkkk... Ahhhhh... Sinnnnnn”

“Slllrrrruuuppppp... Besar jugaaaa..... Punya kamu..... Sllllrrruuuppppp...”

Terus berlanjut kulumannya dan sesekali dia mengocok penisku dan menjilati ujung kepala penisku dengan lembut. Tiba – tiba dia menghentikan blowjob yang dilakukannya dan langsung tiduran dikasur.

gweuwLLT_o.jpg


“Rinooo... Aku mau cobaaaa...” katanya yang rebahan dikasur dan menunjukan vaginanya dengan jari telunjuknya disertai senyuman manis yang nakal

“Yakin mau sekarang? ? ?”

“Iya...”

Kedua pahanya aku angkat agar mempermudah aku untuk memasukan penisku ke vaginanya. Perlahan aku mulai mengarahkan penisku ke lubang vaginanya. Ku gesek – gesekan sebelum mulai aku masukan dan jlebbbb... Penisku kini masuk kedalam vaginanya.

“AHHHHHHHHHHHHHHH...........”

Sinka pun berteriak cukup kencang karena merasakan selaput dara yang robek akibat aku memasukan penisku kedalam vaginanya. Aku pun dengan sigap langsung mencium bibirnya disaat aku mulai memompanya agar dia tidak berteriak. Perlahan demi perlahan Sinka mulai menikmati tempo permainan awal yang aku berikan.

“Ahhhhh... Yaaaaaaaaa.... Rinoooooo... Enakkkkkk”

“Vagina kamu........ Enakkkkkkkk.......”

“Terusssss.... OHHHHHH... Nikmattttttttt..... AHHHHHHHH....”
“AHHHHH... Yaaaaaa..... Enakkkkk.....”

Aku mulai mempercepat gerak pinggulku ke selangkangannya. Plek... Plek... Plek... Bunyi selangkangan bertemu selangkangan begitu terdengar lagi seisi kamar hotel. Suara desahan yang berasal dari mulutnya Sinka yang membuat aku semakin bernafsu ke dia. Kedua tanganku mulai menggerakkan kedua payudaranya. Penisku seperti diurut oleh dinding vaginanya yang sangat enak bagiku.

“Sin... Enak benerrrr...”

“Akkkuuuu.... AHHHHHHHH.... Enaakkkkk”

Sesekali aku kembali mencium bibirnya hingga lidahku “bermain” dengan lidahnya disaat aku terus – menerus memompa. Suara ciuman juga terdengar dalam kamar, karena aku mencium bibirnya terlalu kasar. Tiba – tiba Sinka orgasm untuk kedua kalinya disaat aku masih memompanya dan langsung aku peluk dia dengan erat disaat badannya bergetar. Posisi tubuhku kini berada dibawah badannya. Aku pun dengan jelas bisa melihat lekukan badannya yang cukup bagus.

zTTLHS1k_o.jpg


“Aku coba ya, Rino...” katanya yang tersenyum kearahku

Sinka pun mulai menggerakan pinggulnya keatas dan kebawah dan menggoyangkannya. Disaat dia terus menggerakan pinggulnya aku sedikit bertanya ke dia.

“Sinka... Kamuuuu aman kan? ? ?”

“Amannnn...”

Kata aman yang membuat aku berpikir untuk keluar didalam vaginanya. 5-Menit lebih dia terus menggerakkan pinggulnya dan aku mulai merasakan spermaku ingin keluar.

“Sinnnn... Akuuuu... Pengennnn keluarrrrrr...”

“Aaaakkkuuuu... Ahhhhhh... Jugaaaaaa....”

Aku pun langsung memeluknya dan menggerakan pinggulku dengan cepat dan.......

“SINKAAAAAAA........”

“RINOOOOO.... AHHHHHHHHHHHHHH......”

Kami berdua pun orgasm berbarengan untuk pertama kalinya. Satu, dua, tiga, empat, lima, enam kali yang kurasakan spermaku menyembur ke dalam vaginanya. Aku mulai mencabut penisku yang berada didalam vaginanya setelah penisku menyemburkan spermaku kedalam vaginanya enam kali.

“Maaf... Aku keluar didalam...”

“Enggak apa – apa kok” katanya yang tersenyum dan mencium bibirku dengan halus

“Kamu manis banget, Sin hehe”

Aku pun mengelus- elus rambutnya yang terurai akibat permainan kami berdua dan menatap wajahnya cukup lama. Setelah itupun kami berdua mandi untuk membersihkan badan dan disaat mandi pun kami melakukannya lagi dengan cepat. Tetapi kali ini tidak keluar didalam vaginanya. Aku pun menyuruh Sinka untuk mengulum penisku disaat aku ingin mengeluarkan spermaku lagi. 4 – 5-kali ku ledakan didalam mulutnya Sinka hingga ke tenggorokan.

Aku keluar dari kamar mandi duluan setelah mandi dan disaat setelah berpakaian lagi, aku melihat ada notifikasi line di smartphoneku kalau aku diundang temanku untuk menjadi pembalap pada hari jumat di Sirkuit Sentul dan ku lihat jam di smartphoneku sudah menunjukan pukul 1-subuh. Setelah Sinka keluar dari kamar mandi aku pun menyuruh dia untuk tidur agar staminanya kembali pulih dan kami berdua pun tidur dalam keadaan tanpa busana sedikitpun.

-----XXX-----

Pagi hari, pukul 9-pagi, hari selasa. Aku dan Sinka sudah sarapan pagi karena pengguna hotel mendapatkan kupon sarapan. Kami berdua bersiap – siap untuk meninggalkan hotel karena aku tidak ingin ada kecurigaan dari keluarganya Sinka.

“Nanti aku anter ke rumah ya”

“Iya, Rino...”

Setelah kami semua beres – beres, kami pun menuju resepsionis hotel untuk mengembalikan kunci kamar hotel dan menuju parkiran motor diatas 400-cc. Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk tiba didepan rumahnya Sinka karena jarak dari Hotel Sheraton menuju rumahnya sangat dekat.

“Untung orang tua aku lagi pergi”
“Mobilnya enggak ada”

“Untung aja ya”

“Makasih ya buat yang kemarin, Rino” katanya yang mencium visor helm yang kupakai

“Berkabar lagi kalo kamu mau coba – coba lagi”

“Iya, Rino” katanya yang tersenyum dan masuk menuju rumahnya

Disaat aku ingin menyalakan mesin motorku, kakaknya Sinka yang bernama Naomi tiba – tiba menghampiriku.

“Kamu tadi ngapain sama Sinka?”

“Enggak apa – apain kok, kak”

“Yaudah”

Aku pun lalu meninggalkannya dan kembali kerumah.

“Judes amat” kataku dalam pikiran

-----XXX-----

UqHK7Txy_o.jpg


Pagi hari, hari jumat, di Sirkuit Sentul. Aku pun bersiap – siap untuk balapan funrace karena diundang oleh temanku. Motor yang kugunakan adalah Suzuki GSX-R600. Aku pun melihat para rider – rider yang lain dan ternyata ada Rona dengan R6nya. Disaat aku menunggu diatas motor, para umbrella girl pun mulai menghampiri para setiap pembalap dan disaat salah satu umbrella girl menghampiriku, aku pun tidak asing oleh wajahnya.

“Kakak, bukannya kakaknya Sinka?”

“Loh? ? ?... Kamu? ? ?”

Aku cukup kaget karena umbrella girl yang disebelahku adalah kakaknya Sinka, Naomi. Pakaian yang digunakannya sangat ketat dan bisa ku lihat dengan jelas pahanya yang begitu mulus.

“Kak Naomi udah dari kapan jadi umbrella girl?”

“Udah lama kok”
“Tapi aku diem – diem jadi umbrella girl”
“Kamu sendiri?”

“Ini aku diundang temen aku, kak”

1-Menit lagi yang menandakan bahwa race akan segera dimulai dan sebelum para umbrella girl pergi, aku memberitaukan ke Naomi untuk datang ke pit aku setelah race berakhir. Para pit crew mulai menyalakan mesin motor yang kugunakan untuk race.


Vrrrooommm... Suara mesin DOHC 599-CC dengan total 16-klep yang menggunakan knalpot Leo Vince yang dapat memuntahkan tenaga sekitar 130-hp, begitu terdengar sekali hingga suaranya terdengar disaat aku sudah menggunakan helm.

-----XXX-----

Funrace pun selesai dan aku menduduki posisi 1 disaat tikungan terakhir musuhku terlalu melebar disaat menikung. Disaat aku menuju pit, Rona menghampiriku dan memberikan ucapan selamat atas posisi 1 yang kuraih.

“Selamat ya, Rino”

“Makasih ya, Rona”

Setibanya aku di pit, aku dan para pit crew sedang merayakan kemenanganku dan salah satu pit crew memberitaukan ke aku kalau ada seorang perempuan yang mencariku dan aku langsung menghampirinya dan ternyata Naomi.

zBO8o1Hd_o.jpg


“Tadi mau ngomong apa lagi?”

“Mau mampir ke bengkel aku, kak?”

“Emangnya dimana tempatnya”

“Nanti aku kasih tau alamatnya”

“Sini hp kamu”

Aku pun memberikan smartphoneku ke Naomi dan dia menuliskan nomor handphonenya.

“Whatsapp aja nanti” katanya yang tersenyum lalu pergi meninggalkan aku.

Setelah itupun aku kembali melanjutkan perayaan atas kemenanganku dan tidak berlangsung lama, aku kembali kerumah dan tiba pukul 7-malam.

“Gimana balapannya, Rino?” tanya ayahku

“Sukses, pa...” kataku yang menunjukan foto mengangkat piala

“Selamat, Rino”

“Zhùhè Rino de chénggōng” kata ibuku

“Māmā, xièxiè nǐ”

Aku lanjut menuju kamar untuk mandi di kamar mandi dalam dan setelah mandi, aku mencoba menghubungi Naomi untuk memberitaukan alamat bengkelku dan dia pun bisa untuk datang esok hari.

-----XXX-----

Pukul 10-pagi di bengkelku. Aku menunggu kedatangan Naomi, kakaknya Sinka. Disaat menunggu kedatangannya, aku bermain game PS4, Ride 2. Tidak menunggu lama, suara ketukan pintu terdengar dan aku pun menyuruh masuk dan ternyata Naomi pun datang dengan menggunakan pakaian tank top hitam yang ditutupi dengan kemeja biru muda dengan menggunakan celana hotpants diatas lutut yang membuat pantatnya sedikit naik.

xPEoDDQD_o.jpg


“Maaf ya nunggu lama”

“Enggak apa – apa kok, kak”

“Panggil nama aja, Rino” katanya yang tersenyum kearahku

“Enggak sopan kalo panggil nama aja, kak”

“Yaudah kalo itu maunya kamu”

Terpintas dipikiranku untuk menyetubuhinya disaat kami berdua sedang berbincang – bincang dan sesekali aku melirik pahanya yang begitu putih. Aku menawarinya untuk memesan 1box donut J.Co setelah kami berdua berbincang – bincang.

“Kak Naomi, mau donut?”
“Nanti aku pesenin”

“Boleh, Rino”

Aku pun memesan 1-dus J.Co besar dan 1-dus J.Co kecil untuk diantarkan ke bengkeku. Tidak menunggu lama, pesanan yang aku pesan tiba melalui ojek online.

L1db6BbZ_o.jpg


“Yang kecil, dibawa pulang aja nanti”
“Buat Kak Naomi sama Sinka”

“Makasih ya”
“Aku ambilin minum buat kamu ya, Rino”

“Ok, Kak Naomi”

AnVNytF3_o.jpg


Disaat dia mengambil minuman, aku melihat dengan jelas lekukan pantatnya yang bagiku seksi sekali. Setelah dia mengambil minuman untuk kami berdua, tiba – tiba dia meminta ijin untuk ke toilet di dalam ruangan kantor bengkelku dan itu merupakan saat yang tepat untuk memberikan isi dari kapsul viagra yang ku simpan di tas aku. Setelah menuangkan bubuk kapsul viagra ke minumannya dan tidak lupa aku mengaduk – aduk minumannya agar bubuk obat viagra tidak terlihat dengan jelas. Tidak menunggu lama, Naomi pun kembali dari toilet dan kami berdua mulai memakan donut yang aku pesan tadi.

Setelah memakan hampir semua donut, Naomi pun mulai meminum minumannya yang telah ku campur dengan isi kapsul viagra. Basa – basi kembali kami lakukan dan keanehan dari gerak – gerik badannya Naomi mulai terlihat, mungkin akibat efek dari isi kapsul viagra.

“Ehhhh... Kak Naomi”
“Kak Naomi, enggak apa - apa?”

“Enggak apa – apa kok...”

Mukanya mulai memerah dan gerak – gerik tubuhnya semakin aneh. Tiba – tiba Naomi melihat wajahku seperti perempuan yang ingin “dimanja”. Mukanya mulai mendekatkan ke mukaku dan bibirnya mulai menyentuh bibirku. Kami berduapun melakukan french kiss dengan liar karena Naomi dan rangsangan dari bubuk kapsul viagra.

“Rinoooo....”
“Kamuuuu.... Bisa ajaaaaa.....” sela – sela melakukan french kiss

“Kak Naomi, nafsuin sih...”




Bersambung...
 
Kak naomi & mulustrasinya menghairahkan sekali hu......nambah hot cerita :ampun:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd