Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

3 - Buronan [Full Pic Mulustrasi]

#3 – Bir Cinta

"Cuma ini saja daftar pembeliannya Pak Wang Can?" Tanya Alex. Ketika itu dirinya sedang berada di rumahnya.

Sementara itu Nikita baru saja datang dari arah belakang, membawakan secangkir minuman untuk Alex. Alex tersenyum ramah kepada putrinya yang sangat cantik itu.

"Iya Mas Alex. Itu adalah catatan pembelian selama satu tahun terakhir yang sudah saya print." Sahut Wang Can.

Wajah Alex langsung muram. Tidak ada nama kedua tersangka disana, yaitu Rita dan Nita.

"Hmm.., apakah selama satu tahun terakhir ini ada yang membeli Veratrum Pak?" Tanya Alex kemudian.

"Banyak Mas Alex. Catatannya kan ada disitu semua." Jawab Wang Can.

"Tetapi.., ada puluhan orang yang membelinya. Soalnya, tanaman itu memang sangat berkhasiat untuk obat sesak nafas." Sambung Wang Can.

"Iya sih. Tetapi biji bunganya itu sangat beracun Pak Wang. Dan aku mendapatkan kasus orang yang keracunan karenanya." Sahut Alex.
"Siapa yang berbuat hal seperti itu Mas Alex? Itu benar-benar perbuatan yang sangat keji." Sahut Wang Can.

"Entahlah Pak. Saya belum berani untuk mengambil keputusan. Soalnya, seperti kata Pak Wang tadi, ada puluhan orang yang membeli tanaman itu. Dan aku harus mengeceknya satu-persatu." Sahut Alex.

Alex kemudian pergi dari rumah Pak Wang Can dengan rasa kecewa. Kepalanya menjadi pusing karena harus memeriksa setiap orang yang membeli Veratrum dan jumlahnya mencapai puluhan orang.

Malam itu Alex langsung pulang ke rumahnya. Alex membawa setumpuk kertas yang belum selesai-selesai juga di periksanya di kantor. Masih ada 37 orang lagi pembeli Veratrum yang belum diperiksanya. Sementara kekasihnya Ann tidak terlihat sama sekali di kantor polisi. Alex juga tidak mencoba untuk menghubunginya setelah kemarin menghilang dari dalam kamarnya, sehabis berhubungan seks.

"Paling nanti dia juga akan pulang ke rumahku." Pikir Alex.

Ann memang sering menginap di rumahnya. Alex dan Ann telah menjalin hubungan selama tiga tahun. Bahkan Alex sempat ingin menikahinya. Namun Ann tidak ingin menikah padahal usianya sudah sangat cukup untuk membangun rumah tangga. Alasannya adalah ingin mengejar karirnya hingga mapan terlebih dahulu.

Selain itu, Alex juga sama sekali tidak mengetahui tentang latar belakang keluarga Ann. Wanita itu tidak pernah membicarakan tentang kedua orang-tuanya.

Alex pernah menyelidiki tentang asal muasal wanita tersebut namun hasilnya nihil. Seakan-akan Ann terlahir ke dunia ini secara misterius. Tiba-tiba saja Ann sudah ada di dunia, tanpa ada orang tua ataupun keluarganya.

Di kamarnya, Alex meletakkan setumpuk kertas tersebut di atas meja lalu melihat ada sebotol bir di sampingnya dengan sebuah surat kecil berwarna pink.

Alex membuka surat kecil itu,

"Maaf Yank, aku sedang ada urusan. Besok pagi aku baru pulang. Ini ada sebotol bir kesukaanmu. Tetapi bir itu telah aku campur dengan obat khusus dan kunamakan Bir Cinta, hehehehe.., supaya besok pagi kamu menjadi garang dan siap untuk bertempur lima ronde." Sahut Ann pada surat kecil tersebut.

Alex meletakkan surat kecil tersebut dan mulai bekerja kembali melacak nama orang-orang yang telah membeli Veratrum.

Satu-persatu dirinya mencoret nama-nama di dalam daftar pembelian obat hingga tersisa tinggal 18 orang. Semuanya itu tidak ada yang berkaitan ataupun mengarah kepada dua tersangka yaitu Rita dan Nita.
Tanpa sadar dirinya bekerja hingga larut malam,

"Ternyata sudah jam setengah tiga pagi. Pantas saja kalau aku merasa capek sekali." Pikir Alex. Alex pun langsung tertidur sangat lelap.

Di keesokan harinya Alex terbangun sambil melirik ke arah jam dinding.

"Sudah jam setengah sembilan pagi." Pikir Alex.

Kemudian Alex memandangi tumpukan kertas tersebut dan langsung merasa kecewa. Apalagi dirinya melihat kekasihnya Ann yang ternyata tidak ada disana, membuat dirinya menjadi semakin kecewa.

Alex merasa malas sekali hari ini. Dirinya enggan masuk ke kantor. Meskipun begitu, Alex memaksakan dirinya untuk pergi bekerja. Masih ada harapan yang akan membuat hari-hari nya menjadi ceria, yaitu dirinya akan bertemu dengan Ann di kantor.

Alex mengambil handuknya dan berniat untuk pergi mandi. Dirinya juga mengambil sebotol bir yang terletak di atas meja dan meminumnya lalu pergi mandi setelah meletakkan botol itu di ruang tengah.

Sementara itu, adiknya Linda baru saja keluar dari kamarnya. Saat itu, Linda hendak pergi kuliah.

Linda dan Alex memang hanya tinggal berdua saja di rumah mereka. Kedua orang tua mereka telah tiada semenjak Linda masih sekolah.

Setelah itu, praktis Alex lah yang langsung menjadi kepala keluarga dan bekerja menafkahi adiknya. Untung saja Alex di terima di kepolisian dan saat ini sudah memiliki gaji yang lumayan untuk menghidupinya sekaligus mengkuliahi adiknya.

Sementara itu Linda sedang mencari-cari sesuatu di laci meja. Ternyata saat itu dirinya sedang mencari kacamatanya.

Kemudian Linda melihat sebotol bir disana dan meminumnya. Linda juga menyukai bir, sama seperti kakaknya.

"Nyari apa kamu Lin?" Tanya Alex yang saat itu baru selesai mandi.

"Aku lagi nyari kacamataku Kak. Apakah kamu melihatnya?" Tanya Linda.

a2bgr-1.jpg


"Tidak. Memangnya kamu ada kuliah hari ini Lin?" - "Ada Kak, cuma satu aja. Sehabis itu ya bebas. Oh iya, kemarin Tommy bilang kepadaku kalau dia mempunyai sesuatu untukmu." Sahut Linda.

"Eh? Apa itu Lin?" - "Entahlah. Dia tidak mau memberitahukannya kepadaku. Dia bilang, nanti pukul 11 Kakak disuruh datang ke kampus." Sahut Linda dengan muka sewot.

"Hmm.., Kamu masih kesal ya sama Tommy? Sudahlah Lin. Seorang pria memang terkadang seperti itu. Suka selingkuh. Tetapi seumuran Tommy itu memang lagi semangat-semangatnya kalau soal wanita. Kamu harus memahaminya Lin. Pada dasarnya, Tommy itu orang yang baik kok. Aku percaya itu." Sahut Alex.

"Entahlah Kak. Sepertinya aku sudah tidak menyukainya lagi, hehehehe..," jawab Linda sambil pergi ke kamarnya untuk mengambil buku pelajarannya. Ternyata kacamatanya ada di dalam tas kuliahnya.

"Hufft..!! Ada disini ternyata. Sialan." Pikir Linda sambil merapihkan tasnya dan pergi kuliah.

Sementara Linda pergi ke kampus, Alex pun juga pergi ke kantornya setelah mengantarkan Linda. Dua hari ini Tommy tidak menjadi tukang ojek Linda karena pertengkaran mereka.

Di kantor, Alex sama sekali tidak bertemu dengan Ann. Entah pergi kemana kekasihnya itu. Hal ini membuat hari Alex menjadi semakin buruk. Ditambah lagi, kontolnya mulai berdenyut-denyut tidak nyaman.

Kemudian Alex teringat akan bir cinta yang diberikan oleh Ann. Mungkin mengerasnya batang kontolnya adalah akibat bir pemberian Ann tersebut.
"Sial. Kemana Ann? Dirinya benar-benar tidak bertanggung jawab." Pikir Alex dengan sewot dan kontol yang semakin keras.

Kemudian Alex memandangi tumpukan kertas data pembelian tanaman obat masih di bawanya. Akhirnya Alex memutuskan untuk meneruskan pekerjaannya, yaitu memeriksa nama-nama pembeli Veratrum yang tinggal 18 orang.

Beberapa jam kemudian daftar nama-nama orang itu sudah menyusut hingga tinggal dua orang saja yang membeli Veratrum.

Harapan Alex menjadi semakin tipis untuk menangkap Rita maupun Nita karena dirinya tidak memiliki bukti yang cukup kuat.

"Keterangan Tommy saja tidak mampu untuk dijadikan sebuah bukti. Harus ada yang lain. Hmm.., Rita ataupun Nita benar-benar lihai. Sepertinya mereka memesan tanaman itu lewat jalur tidak resmi." Pikir Alex.

Alex merasa semakin frustasi, karena melacak pembelian Veratrum melalui jalur tidak resmi sama saja dengan mencari sebuah jarum di tumpukan jerami.

Namun ketika dirinya sedang melihat jam di dinding, tiba-tiba saja Alex teringat sesuatu.

"Oh iya. Tadi kata Linda Tommy punya sesuatu untukku. Dan sekarang sudah jam 11 siang. Lebih baik aku pergi kesana sekarang." Pikir Alex sambil meraih kunci mobilnya.

Setengah jam kemudian dirinya tiba di kampus Redstone. Kemudian Alex langsung menelpon adiknya karena Tommy biasanya akan dapat ditemukan sedang bersama dengan Linda.

"Aku ada di taman Kak." - "Oh? Baiklah. Aku akan segera kesana." Jawab Alex di telepon.

Alex langsung menutup teleponnya dan berjalan ke arah taman yang berada di depan kampus Redstone.

Saat itu Alex memang melihat Linda, namun dirinya tidak melihat Tommy.

Alex mendekati adiknya yang saat itu tengah membaca buku di taman.

a3b.jpg


"Dimana Tommy Lin?" Tanya Alex.

"Dia nggak ada Kak. Aku dan dia sudah putus." Sahut Linda sambil tersenyum.

a3d-1.jpg


"Eh? Kok bisa? Kenapa Lin? Ayo ceritakan kepadaku." - "Nggak apa-apa Kak. Aku memang sudah lama ingin memutuskannya. Dia sudah terlalu sering selingkuh di belakangku. Sepertinya, aku memang sudah sepantasnya memutuskan hubungan dengannya." Sahut Linda sambil berbaring terlentang.

Alex menemaninya dengan berbaring di sampingnya.

"Ya kalau itu memang keputusanmu sih aku tidak akan menghalanginya Lin. Asalkan kamu bahagia aku pun senang." Jawab Alex.

"Iya Kak. Sepertinya aku merasa sangat bahagia sekarang. Aku merasa bebas." Sahut Linda.

a3dbc-2.jpg


"Hmm.., sebenarnya, kriteria laki-laki idamanmu itu yang seperti apa Lin?" Tanya Alex.

"Kalau soal itu, emm..?? Aku tidak lagi menginginkan laki-laki yang ganteng Kak. Karena laki-laki seperti itu tidak akan pernah puas dengan satu wanita. Dan kalau bisa..," tiba-tiba saja Linda tersenyum penuh arti.

"Kalau bisa apa Lin?" Tanya Alex ingin tahu

"Kalau bisa.., laki-laki itu harus mirip seperti kamu Kak, hehehehe.., soalnya, aku suka laki-laki yang setia, seperti kamu yang setia dengan Kak Ann." Sahut Linda.

Alex tersenyum singkat, "nanti juga kamu akan mendapatkannya Lin. Kamu sabar saja." Sahut Alex.

"Iya Kak. Oh iya? Sudah berapa tahun ya kamu bersama dengan Kak Ann?" - "Sudah tiga tahun lebih Lin. Kenapa?" Tanya Alex.

"Hebat sekali Kak. Aku belum pernah menjalani hubungan selama itu. Aku menjadi semakin iri denganmu Kak." Sahut Linda.

"Ah sudahlah. Nanti juga kamu akan mendapatkannya." Sahut Alex.

"Hmm.., Sudah mulai panas nih mataharinya. Kita pulang saja yuk?" Ajak Alex.

"Iya Kak. Kuliahku juga sudah selesai." Jawab Linda.

Mereka berdua pun langsung pergi pulang.

Pada saat itu, Linda sebenarnya merasa sangat horny sekali. Entah kenapa dirinya menjadi sangat ingin sekali berhubungan seks.

Kemudian tiba-tiba saja dirinya memandangi kakaknya. Dirinya benar-benar mengagumi kakaknya, bahkan Linda mulai berpikir dan membayangkan kalau kakaknya itu itu adalah pria pilihannya, pria sejati yang telah menjatuhkan hatinya.

"Mungkin ini gara-gara aku memutuskan Tommy. Jadinya aku malah horny berat dan memikirkan yang tidak-tidak deh. Sialan." Pikir Linda.

Sementara itu Alex sama sekali tidak sadar kalau adiknya itu ternyata telah memiliki pikiran yang aneh kepadanya.

Alex hanya berpikir tentang satu hal, yaitu tidur. Sebab, dengan tidur siang, mungkin akan dapat meredakan ereksi batang kontolnya yang terasa berdenyut-denyut.

Sesampainya dirumah, Alex meletakkan kunci mobil di atas meja lalu meraih botol bir yang berada disana dan meminumnya kembali dan langsung pergi ke kamarnya untuk tidur.

Sementara itu Linda mengikutinya dari belakang dan meminum bir bekas kakaknya.

Pengaruh bir cinta itu semakin menjadi-jadi. Batang kontol Alex menjadi semakin keras sementara Linda menjadi semakin memikirkan kakaknya yang tampan dan sangat setia. Linda menginginkannya.

Alex akhirnya tidak tahan lagi dan langsung berjalan keluar kamarnya dengan harapan udara segar akan membuat ereksinya mereda.

"Mau kemana Kak?" Tanya Linda dengan tatapan yang membara, penuh dengan birahi.

dbv-1-1.jpg



Saat itu Alex memandangi wajah cantik adiknya. Tiba-tiba saja birahinya meluap-luap. Baru kali ini dia menyadari kalau ternyata adiknya itu sangat cantik, lebih cantik dari kekasihnya Ann.

"Aku mau keluar sebentar Lin. Mau cari angin." Jawab Alex.

"Kenapa nggak cari angin dirumah saja Kak? Kan kamu bisa menemaniku disini. Lagipula, saat ini aku kan sedang patah hati karena baru saja putus dengan Tommy." Sahut Linda sambil mendekati Alex.

Tubuh mereka berdua kini merapat. Jantung Linda berdebar-debar dan birahinya semakin berkobar sementara Alex tanpa sadar telah memeluk tubuh adiknya.

Mereka berdua saling bertatapan dengan nafsu setan yang mempengaruhi keduanya semakin dalam.

dbv-1-bc-2.jpg


Akhirnya keduanya tidak mampu lagi untuk menahan godaan birahi yang terlalu hebat.

Keduanya langsung berciuman, memadukan bibir mereka sambil menautkan lidah dengan diiringi oleh nafsu birahi yang semakin hebat.

dbv-1-bcd-4



Tangan Alex kini menaikkan kaos adiknya. Ternyata saat itu Linda sama sekali tidak memakai bh dan teteknya yang bulat langsung membuat birahi Alex menjadi semakin mendidih.

Dengan tangan yang gemetar Alex melepaskan kacamatanya, "kamu akan terlihat lebih cantik kalau tidak mengenakan ini Lin." Sahut Alex.

dbv-1-bcdc.jpg



Linda mundur ke arah sofa dan duduk di lengannya sementara Alex mengikutinya.

Linda mengangkat kaos kakaknya sambil memandanginya dengan penuh nafsu birahi, "Aku sangat mencintaimu Kak. Aku benar-benar berharap bisa mendapatkan kekasih sepertimu."

Namun Alex tidak menjawabnya. Saat ini dirinya benar-benar sudah sangat terangsang dan pandangan matanya terhadap adiknya benar-benar telah berubah. Dirinya telah menganggap Linda sebagai wanita yang sangat menggairahkan dan bukan adik kandungnya lagi.

Rupanya otak kotornya telah mengesampingkan fakta bahwa Linda adalah adik kandungnya, adik yang seharusnya di jaganya dengan jiwa raganya. Dan hal itu adalah karena pengaruh dari bir cinta.

Alex langsung menciumi mulut adiknya dengan beringas. Linda pun ternyata juga membalas ciuman kakaknya dengan sama bernafsunya.

dbv-5-gg.jpg


Kini mereka berdua telah benar-benar tenggelam ke dalam arus birahi yang begitu deras dan membutakan mata hati mereka.

Keduanya sama-sama melepaskan kaos mereka dan mereka berdua kini telah bertelanjang dada.

Alex membalikkan tubuh adiknya dan kini menurunkan celana pendeknya.

dbv-5-gic-2.jpg


Tubuh adiknya yang sangat mulus itu benar-benar telah menggetarkan jantung Alex. Birahinya semakin meluap-luap tidak terkendali lagi.

Alex langsung melahap liang memeknya dan menjilatinya dengan rakus.

"OWWHH..?!! KAKK..?!!"

dbv-7-b-2.jpg



Linda langsung merasakan sebuah sentuhan yang luar biasa nikmat pada liang memeknya. Linda sangat menyukai permainan lidah kakaknya dan kini mengangkat kaki kirinya.

Alex pun langsung menjilati liang memek adiknya semakin beringas dengan diiringi desahan Linda yang semakin kuat.

dbv-13.jpg



Kini Linda telah benar-benar sangat terangsang. Linda berbalik dan melumat mulut kakaknya dengan brutal sementara tangan Alex mulai merayap turun dan meremas-remas pantat adiknya dengan gemas.

dbv-15-hmmnn.jpg


Linda pun semakin tidak sabar lagi ingin memuaskan birahinya. Tangannya langsung bergerak ke bawah, melepaskan ikat pinggang dan celana kakaknya dengan terburu-buru.

dbv-15-hmmnndgg-2.jpg



Linda berjongkok dan mulai menarik keluar batang kontol kakaknya. Jantung Alex pun menjadi berdetak dengan sangat kencang. Dirinya sungguh tidak menyangka bahwa ini benar-benar terjadi. Adiknya akan mengeluarkan batang kontolnya.

Mata Linda melebar ketika melihat batang kontol kakaknya yang besar itu mengeras dan mengacung di depan wajahnya.

Birahinya semakin menjadi-jadi. Linda langsung menggenggam batang kontol itu dan mulai menghisap-hisapnya dengan gemas.

dbv-20-2.jpg


Alex mendesah tertahan. Ternyata hisapan adiknya itu benar-benar telah membuatnya melayang ke alam surga dunia.

Dirinya benar-benar tidak menyangka kalau adiknya itu menjadi sangat pandai dalam hal menghisap batang kontol.

"Pasti dia sudah sering melakukannya bersama dengan Tommy." Pikir Alex.

Namun Alex sudah tidak mampu untuk berpikir lebih jauh lagi. Dirinya sudah benar-benar sangat terangsang oleh permainan blowjob adiknya. Dirinya sudah tidak perduli lagi akan darimana adiknya mempelajari skill blowjob yang sangat luar biasa itu. Saat ini yang ada di pikiran Alex hanyalah mengentot.

Alex langsung mengangkat adiknya dan mendorongnya ke belakang.

Kini Linda duduk di kepala sofa dengan kedua kaki terangkat sementara Alex tengah bersiap-siap dengan kontolnya yang sudah berada di hadapan liang memeknya.

dbv-23-db-1.jpg


Alex mulai mendorong batang kontolnya ke dalam liang memek adiknya yang sangat sempit.

"Sreeett..!!" - "OWWWHH..!!"

Linda mendesah dengan kuat akibat desakan batang kontol kakaknya yang lumayan besar terhadap liang memeknya.

"Sleesseeeb..!!" - "OWWWHH..!!"

Linda mendesah kembali sambil memejamkan matanya karena kenikmatan yang sangat hebat ketika batang kontol kakaknya telah merangsek masuk seluruhnya ke dalam liang memeknya.

dbv-25-ba-3.jpg



Sementara itu Alex benar-benar telah merasakan sebuah kenikmatan yang tiada taranya. Liang memek adiknya benar-benar sangat mengagumkan. Membuat batang kontolnya sampai berdenyut-denyut karena saking rapatnya. Bahkan Alex sampai berpikir kalau adiknya itu masih perawan.

Namun lagi-lagi Alex tidak mampu untuk berpikir lebih jauh lagi. Dirinya kini sudah termakan oleh nafsu setan. Yang ada di pikirannya adalah hanya mencari kenikmatan sesaat saja.

Alex langsung menggenjot adiknya dengan gerakan yang cepat dan kuat. Kontolnya bergerak keluar masuk liang memek adiknya semakin lincah dan menimbulkan kenikmatan yang semakin hebat.


dbv-29-gc-2.jpg



Sementara itu Linda sudah tidak kuat lagi untuk menahan gelombang kenikmatan yang amat dahsyat. Tubuhnya pun mulai bergetar seiring dengan kenikmatan yang sudah memuncak.

"OWWHH..?!! KAAKK..!! AKU..?! OWWWHH..!! Creett..!! Creett..!! OWWWHH..!! Creett..!! Creett..!!"

Namun tiba-tiba saja Alex telah menghentikan desahan Linda yang tengah dimabukkan oleh puncak orgasmenya itu dengan sebuah ciuman yang sangat buas.

Alex melumat mulut adiknya itu dengan penuh nafsu sambil terus menggenjotnya tanpa memperdulikan bahwa adiknya itu tengah menikmati puncak orgasmenya.

dbv-29-gca-1.jpg


Alex memeluk tubuh adiknya dan memutarnya. Posisi mereka berdua kini berdiri dengan batang kontol Alex yang masih menancap di dalam liang memek adiknya.

Alex mengentotnya kembali dengan posisi sulit seperti itu sementara Linda malah melumat bibir kakaknya dengan semakin bernafsu. Rupanya Linda juga sangat menyukai gaya mengentot yang aneh dan sulit tersebut.

dbv-29-gcabcd.jpg


Lagi-lagi Alex mempercepat genjotannya sehingga membuat Linda harus mendesah-desah keenakan. Permainan seks kakaknya itu benar-benar membuatnya kagum dan dirinya menjadi semakin tenggelam ke dalam arus birahi yang begitu nikmat dan memabukkan.

dbv-29-gcd-3.jpg


Lagi-lagi Linda terpaksa harus mendapatkan sebuah gelombang kenikmatan yang tiada taranya. Dirinya mendesah dengan kuat tatkala kenikmatan itu sudah memuncak..,

"OOWWHHH..!! creett..!! Creett..!! Creett..!! Creett..!!"

dbv-29-gcg-2.jpg


Tubuh Linda langsung bergetar dan menjadi lemas. Puncak orgasmenya untuk yang kedua kalinya itu benar-benar telah merampas seluruh tenaganya.

Sementara itu Alex masih belum puas karena dirinya belum juga mencapai puncak orgasmenya.

Kini Alex membaringkan tubuh adiknya yang lemas itu menungging di kepala sofa dan langsung mengarahkan batang kontolnya kembali ke dalam liang memek adiknya dan melesakkannya.

"Sreeett..!!" - "OWWHH..!!" - "Sleeeeeebbb…!!" - "OWWWHH..!!"

dbv-29-gcgbba-3.jpg



"Lin? Kamu pakai pil KB nggak?" Tanya Alex sambil terus mengentot adiknya sementara adiknya masih terus mendesah-desah keenakan.

"Iya Kak. OWWHH..!! Nggak apa-apa kalau kamu mau ngecrot di dalam Kak.., OWWHH..!! Aman Kak..!! OWWHH..!!" Jawab Linda sambil terus mendesah-desah keenakan.


dbv-31.jpg



Kata-kata Linda itu bagaikan sebuah lampu hijau bagi Alex. Alex menjadi sangat girang dan langsung melesakkan batang kontolnya dalam-dalam ke liang memek adiknya.

Kontolnya langsung berdenyut-denyut dengan sangat kuat dan Alex merasakan sebuah kenikmatan yang sangat dahsyat.

"OGHH…!! croott..!! Croott..!! Croott..!! Croott..!!"

dbv-33-b-6.jpg


Alex benar-benar merasa sangat puas. Wajahnya menjadi ceria dan suasana hatinya langsung berubah setelah sebelumnya dipenuhi oleh kekecewaan.

Alex mencabut batang kontolnya dari dalam liang memek adiknya. Air pejunya langsung meluap keluar.

dbv-34-bf.jpg



"Untung saja Linda meminum pil KB." Pikirnya sambil tersenyum.

"Tetapi? Kalau dia sudah mengerti dan meminum pil tersebut, itu kan artinya dia sudah pernah melakukannya. Hmm.., Ternyata, adikku itu sudah dewasa sekarang. Pasti Tommy yang mengajarinya." Pikir Alex sambil tersenyum agak sewot.

"Pasti Tommy lah yang telah memperawani adikku. Sialan dia." Pikir Alex kembali.

"Tetapi, sepertinya mereka berdua hanya berhubungan seks beberapa kali saja. Soalnya, memek adikku benar-benar sangat rapat dan nikmat. Hampir seperti memek seorang perawan." Pikirnya kembali.

Kemudian di saat Alex sedang asyik memikirkan tentang keperawanan adiknya, tiba-tiba saja datang kekasihnya Ann.

Wajah Ann tampak sangat terkejut.

Linda dan Alex pun sama terkejutnya, mereka berdua bahkan tidak mampu untuk berkata apa-apa.

Linda langsung menyingkir dengan cepat sambil membawa pakaiannya dan masuk ke dalam kamarnya.

Ann berjalan santai melewati Alex, senyum tipis kini muncul di wajahnya.

"Hmm.., Ternyata kamu memiliki rahasia yang sangat mengejutkan Yank. Aku benar-benar tidak menyangka kalau kamu akan melakukan hubungan yang sangat terlarang itu." Sahut Ann.

"Maafkan aku Ann. Aku.., aku benar-benar tidak sengaja melakukan hal itu." Sahut Alex sambil mengenakan pakaiannya.

Kemudian Ann melihat sebuah botol bir di atas meja. Itu adalah bir pemberiannya yang telah dicampurkan oleh obat perangsang.
Ann menarik nafasnya sejenak. Mungkin karena bir itu lah Alex dan adiknya tergoda untuk berhubungan intim. Tiba-tiba saja Ann merasa agak sedikit bersalah.

"Sudahlah. Aku tidak perduli dengan perbuatan kalian. Aku kesini hanya ingin menanyakan sesuatu. Bagaimana perkembangan kasus Veratrum itu? Apakah kamu sudah mendapatkan daftar-daftar pembelian tanaman itu?" Tanya Ann.

"Aku sudah mendapatkannya Ann. Tetapi, aku belum mendapatkan sebuah petunjuk yang jelas tentang siapa pelakunya. Instingku sudah mengatakan bahwa Rita dan Nita lah pelakunya. Tetapi aku tidak mendapatkan bukti-bukti yang kuat untuk menjeratnya. Ucapan Tommy saja tidak cukup untuk dijadikan bukti." Sahut Alex.

"Sebaiknya kamu jangan terlalu percaya dengan ucapan Tommy. Dia itu bukan sebaik yang kamu kira." Sahut Ann. Ann teringat akan kejadian di rumah Wang Can, saat itu dirinya sedang berusaha mengambil catatan daftar pembelian Veratrum. Saat itu juga dirinya telah melihat Tommy yang sedang asyik berhubungan seks dengan Nikita, putri Wang Can. Padahal Tommy adalah kekasih dari Linda.

"Kenapa dengan Tommy Ann? Menurutku dia dapat dipercaya." Sahut Alex yang membela Tommy.

"Aku kurang suka saja dengannya. Menurutku dia itu seorang playboy murahan. Kuharap adikmu itu memutuskan hubungan dengannya." Sahut Ann.
"Aku memang sudah putus dengannya Kak." Sahut Linda yang tiba-tiba saja keluar dari dalam kamarnya.

"Benar katamu Kak Ann. Tommy memang seorang playboy murahan." Sahut Linda sambil menyerahkan selembar kertas kepada kakaknya.

"Eh? Apa ini Lin?" - "Itu titipan dari Tommy. Tadi Tommy memberikannya kepadaku sebelum kakak datang. Katanya, itu akan membantu kakak dalam penyelidikannya." Sahut Linda.

Alex melihat kertas itu. Ternyata itu adalah daftar pembelian tanaman obat. Dan nama Nita jelas-jelas tercantum disana.

"Apa itu Yank?" Tanya Ann dengan curiga.

"Ini adalah daftar pembelian tanaman obat. Mungkin ini keselip entah dimana dan ada nama Nita disana. Aku benar-benar beruntung." Sahut Alex dengan tersenyum lebar.

Tiba-tiba saja jantung Ann berdetak dengan kencang dan dirinya mengambil kertas itu dan membacanya.

"Sial. Ternyata benar ada nama Nita disini. Darimana anak sialan itu mendapatkan ini? Hmm…, sepertinya dia mengambilnya sebelum asyik mengentot dengan putri peramu obat itu." Pikir Ann dengan marah.

*****
 
anjiiiiirrr mulustrasinya bikin junior Kon@x maksimal om TS...
Petite tocil paling uenak emang.
Lanjut suhu.
 
#4 – Pelarian Nita

"Kamu harus menyembunyikan Nita untuk sekarang ini. Berbahaya untuknya kalau dia masih tinggal di asrama Redstone. Alex bisa kapan saja meringkusnya. Dia tinggal menunggu surat penangkapan keluar dari pengadilan." Sahut Ann di telepon.

"Sialan si Alex itu. Kenapa sih kamu masih saja berpacaran dengannya? Bukankah lebih baik di singkirkan saja dia." Jawab Rita di telepon.

"Heh? Bukankah kamu sendiri yang mencari-cari masalah? Dan bukankah kamu sendiri malah menikah dengan kriminal itu? Kenapa kamu salahkan aku yang memiliki kekasih seorang polisi? Asal kamu tahu ya, Alex itu lima kali lipat lebih baik daripada suamimu Ronald." Sahut Ann.

Rita tersenyum sinis lalu menutup teleponnya.

Sementara itu Ann langsung pergi ke dapur. Saat itu dirinya sedang berada di rumah Alex. Ternyata Ann telah melupakan kejadian kemarin, yaitu kejadian dimana dirinya melihat dengan mata kepalanya sendiri, kekasihnya Alex sedang berhubungan intim dengan adiknya.

Entah kenapa Ann tidak merasa terganggu sedikitpun, meskipun awalnya dia juga merasa sangat terkejut.

Sementara itu di kampus Redstone, Nita tengah berada di dalam ruang kelas. Saat itu ada pelajaran tentang Metodologi Kedokteran hHewan.

Handphone Nita tiba-tiba saja bergetar dan ada pesan masuk disana.

"Kita pergi ke rumahku sekarang. Kamu sudah ketahuan, polisi akan segera datang ke kampus. Bawa barang-barangmu yang menurutmu penting saja."

Begitu isi pesan yang dikirimkan oleh Bibinya, Rita.

Jantung Nita langsung berdetak dengan kencang. Dirinya tidak ingin masuk penjara atas perbuatannya menanam Veratrum di hutan belakang kampus.

Oleh karena itu itu Nita langsung meminta ijin keluar kelas dan langsung berlari ke arah asramanya. Nita memang tinggal di asrama kampus Redstone.

Sementara itu, di belakang gedung kampus, di sebuah taman yang agak tersembunyi, telah duduk dua insan manusia yang berlainan jenis. Mereka berdua rupanya sedang asyik bermain rujak lidah. Mereka berdua adalah Tommy dan Nikita.

Mereka berdua rupanya telah menjalin hubungan spesial mereka kembali secara rahasia. Padahal saat itu Nikita sudah akan menjadi istri orang.
Kemudian tiba-tiba saja Tommy melihat Nita yang berjalan ke arah asrama. Asrama itu memang terletak di belakang kampus dan melewati taman tempat Tommy dan Nikita sedang bermesraan. Nita tidak melihat keduanya karena Tommy dan Nikita memang sengaja memilih spot yang agak tersembunyi.

Kemudian saat itu pula Jenny datang menyusulnya. Rupanya saat itu Jenny tidak sedang mengejar Nita, tetapi dia sedang mencari-cari keberadaan Tommy.

Jenny berbeda dengan Nita, Jenny memiliki mata yang cukup tajam. Seekor semut pun tidak akan terlepas dari pandangannya, apalagi Tommy dan Nikita yang hanya bersembunyi di balik semak-semak.

"Emmph? Ada Jenny Nik." Sahut Tommy.

Mereka berdua langsung terburu-buru merapihkan pakaian mereka.

"Sudah kuduga aku akan menemukanmu disini Tom." Sahut Jenny.

Kemudian Jenny melirik gadis yang berada disampingnya dan merasa terkejut,

"Nikita..?! Apa yang sedang kamu lakukan disini bersama dengan Tommy? Bukankah kalian sudah putus? Dan lagi? Bukankah kamu akan segera menikah?" Tanya Jenny.
Saat itu Nikita tiba-tiba saja muntah-muntah.

Jenny mengerutkan keningnya. Menurut instingnya, Nikita sepertinya sedang sakit. Tetapi, itu bukanlah sakit biasa. Sepertinya Nikita sedang hamil.

"Apakah Tommy yang telah menghamilinya?" Pikir Jenny.

"Apakah kamu tidak apa-apa Nik?" Tanya Tommy sambil mengurut-urut pundaknya.

Nikita menggelengkan kepalanya sambil menutupi mulutnya dengan telapak tangannya. Kemudian tiba-tiba saja wajahnya nampak sangat mual dan Nikita langsung berlari meninggalkan mereka berdua.

"Dia hamil ya Tom?" Tanya Jenny dengan pandangan mata yang jelas-jelas menuduh.

"Eh? Apa iya?" - "Iya Tom. Dia hamil. Aku tahu tanda-tanda orang hamil itu. Apakah itu perbuatanmu? Kalau iya, berarti kamu benar-benar laki-laki yang tidak bertanggung jawab Tom. Dia itu sudah mau menikah. Hmm..? atau jangan-jangan..? dia itu mau menikah hanya karena hamil atas perbuatanmu?" Sahut Jenny.

Tommy mengerutkan keningnya. Sepertinya tidak mungkin kalau dirinya lah yang membuat Nikita hamil. Soalnya, dirinya baru beberapa hari yang lalu mengentot dengan Nikita meskipun saat itu, dirinya juga telah mengeluarkan air pejunya di dalam liang memeknya.

Kemudian tiba-tiba dirinya teringat akan kata-kata Nikita ketika mereka berdua mengentot,

"OGHH..?! Niki..?? Kalau aku menghamilimu bagaimana? OGHH..!!" - "OWWHH..!! Nggak apa-apa Kak.., hehehehe.., malah.., OWHH..?!! Aku senang karena calon suamiku itu akan mendapatkan sebuah bonus, hehehehe..," jawab Nikita.

Ternyata calon suami Nikita akan benar-benar mendapatkan sebuah bonus. Jantung Tommy berdetak dengan kencang. Ini adalah yang pertama kali baginya menghamili seorang gadis. Ternyata, air pejunya itu benar-benar tokcer.

Namun Tommy merasa bersalah juga. Tidak sepantasnya dirinya melakukan hal tersebut kepada calon suami Nikita. Tommy juga telah mengambil keperawanan Nikita selain menghamilinya.

"Kenapa kamu diam Tom?" Sahut Jenny kembali.

"Eh? Nggak Jen. Aku harus berbicara dengannya." Sahut Tommy sambil berlari mengejar Nikita.

"Eh? Jadi benar kamu yang menghamilinya? Hei..?? Tom..!! Jadi nggak hari ini kita mengunjungi Eddy di rumah sakit?" Teriak Jenny.
"Jadi..!! Tetapi tunggu sebentar Jen..," sahut Tommy sambil berlari semakin jauh.

Insting Tommy mengatakan bahwa Nikita akan pergi ke toilet. Dan benar saja, Tommy langsung melihat Nikita yang sedang memasuki toilet kampus.

Kemudian tiba-tiba saja seorang wanita bertubuh besar menghalang-halangi Tommy yang hendak masuk ke dalam toilet.

"Ini hanya untuk wanita. Kamu tidak boleh masuk kesini. Untuk laki-laki ada disana." Sahut wanita itu dengan marah.

"Heh? Ini juga untuk wanita. Malah wanita sangat menyukainya." Sahut Tommy sambil menunjuk-nunjuk ke arah batang kontolnya. Dan akhirnya mereka berdua pun bertengkar mulut.

Nikita yang berada di dalam toilet akhirnya mendengar pertengkaran tersebut. Nikita berjalan keluar ketika dirinya mendengar suara Tommy yang sedang bertengkar.

"Kak Tommy? Apa yang kamu lakukan disini?" Tanya Nikita.

Tommy langsung menarik tangan Nikita dan membawanya ke sebuah sudut.

"Aku mencintaimu Niki. Aku inhin menikahimu." Sahut Tommy.

Wajah Nikita langsung terkejut,

"Eh? Kenapa kamu Kak? Apa kamu kesambet setan kampus?" Tanya Nikita dengan heran.

"Aku tahu kamu hamil Niki. Dan aku akan bertanggung jawab sepenuhnya." Sahut Tommy dengan wajah yang serius.

"Lho? Darimana kamu tahu kalau aku hamil Kak?" Tanya Nikita dengan wajah yang sangat terkejut.

"Kamu muntah-muntah. Dan kemarin itu, aku memang melepaskan cairan spermaku ke dalam rahimmu." Sahut Tommy.

Tiba-tiba saja Nikita terkikik geli.

"Eh? Kamu kenapa Niki?" Tanya Tommy yang merasa heran melihat perubahan sikap Nikita yang drastis.

"Aku tidak hamil kok Kak, hehehehe.., aku hanya mual saja Kak." jawab Nikita sambil tertawa kecil.

"Lagipula, kita kan baru berhubungan seks kemarin. Jadi, tidak mungkin aku hamil secepat itu." Sambung Nikita kembali.
"Eh? Benarkah Nik?" - "Iya benar Kak." Jawab Nikita.

"Syukurlah." Sahut Tommy sambil tersenyum lega.

"Tetapi..? Apa kamu sudah benar-benar yakin ingin menikah dengan orang yang sama sekali belum kamu kenal Nik?" Tanya Tommy.

"Iya Kak. Memangnya kenapa?" Tanya Nikita.

"Hmmm., Nikita.., aku benar-benar telah jatuh cinta kepadamu Nik. Aku ingin memilikimu." Sahut Tommy dengan jujur.

"Ah, jangan berbicara seperti itu Kak, hehehehe. Masih banyak kok wanita yang lain. Lagipula, Kak Linda mau dikemanain?" Sahut Nikita.

"Aku sudah tidak mempunyai hubungan lagi dengannya Nik. Aku baru sadar kalau cintaku itu hanyalah milikmu seorang Niki." Sahut Tommy.

Namun Nikita kembali tertawa kecil,

"Sudahlah Kak. Lupakan saja tentang keinginanmu itu. Itu tidak mungkin Kak, hehehehe. Sudah dulu ya, aku ada kelas nih Kak." Sahut Nikita sambil berjalan pergi meninggalkannya.

"Tetapi..?? Tetapi Niki...? Aku benar-benar tidak dapat melupakanmu..?* Sahut Tommy.

"Tenang saja Kak. Besok pasti kamu sudah lupa kok. Asalkan ada wanita yang lebih cantik dariku, kamu akan melupakanku. Hehehe..," jawab Nikita sambil meneruskan langkahnya sementara Tommy memandangi gadis cantik itu pergi dari pelukannya dengan wajah yang sedih.

Baru kali ini dirinya merasa patah hati. Ternyata, seorang playboy cap orang-aring macam Tommy bisa juga patah hatinya. Hal ini karena entah kenapa Tommy memang merasa benar-benar jatuh cinta kepadanya.

Nikita benar-benar telah mampu menggetarkan jantung hatinya. Wajahnya yang cantik, imut dan tubuhnya yang amat seksi benar-benar telah membuat Tommy bertekuk lutut kepadanya.

Saat itu dirinya melihat Nita yang masuk ke dalam sebuah mobil sedan. Mobil itu adalah milik Bu Rita.

"Sepertinya mereka akan merencanakan sesuatu lagi." Pikir Tommy.

Saat itu pula Jenny datang menyusul Tommy. "Tom..? Kamu kemana aja sih. Jadi nggak kita ke rumah sakit?" Sahut Jenny.

"Kamu duluan saja Jen. Aku ada urusan sebentar. Tolong jaga Eddy. Sepertinya bahaya masih mengintainya." Sahut Tommy.

"Kamu mau kemana Tom?" Tanya Jenny dengan heran.

Namun Tommy sudah keburu pergi dan mengambil motornya.

Tommy langsung memacu motornya mengikuti mobil Rita. Sepertinya Rita sedang menuju ke rumahnya.

"Sepertinya Bu Rita ingin menyembunyikan Nita." Pikir Tommy ketika dirinya sudah sampai di sebuah tempat yang agak jauh dengan rumah Bu Rita.

Dirinya memotret Bu Rita dan Nita yang sedang memasuki rumahnya.

Namun saat itu tiba-tiba saja dari arah belakang punggungnya di tepuk oleh seseorang.

"Hei Tommy. Sedang apa kamu disini?" Sahut seorang wanita yang berwajah bulat dan cantik.

"Eh? Sofia? Kok kamu tiba-tiba saja ada disini sih?" Sahut Tommy yang malah bertanya balik.

"Yang seharusnya bertanya itu aku Tom, bukan kamu. Ngapain juga kamu ada disini? Apakah kamu sedang mengintaiku ya? Soalnya aku kan juga tinggal disini?" Sahut Sofia.

Tommy mengerutkan keningnya. Dirinya merasa heran karena Sofia telah mengaku tinggal di pemukiman yang elit ini. Padahal, pekerjaan Sofia hanyalah sebagai seorang hostes dan terapis di diskotik VW.

"Mungkin gajinya sangat besar sehingga dia mampu untuk membeli rumah di sini." Pikir Tommy.

"Iya Sof. Aku memang sedang mengintai dirimu, hehehehe..," jawab Tommy santai sambil menekan-nekan handphonenya, berusaha untuk mengirim foto-foto Rita dan Nita kepada Alex.

Namun rupanya Tommy telah salah kirim, dirinya telah mengirimkannya kepada adiknya dan yang lebih parah lagi, Tommy malah mengirimkan sebuah video seks threesome yang didapatkannya dari internet. Padahal dirinya dan Linda sudah tidak memiliki hubungan lagi. Hal itu membuat Tommy ingin menelan handphonenya karena saking kesalnya.

"Kenapa kamu mengintaiku Tom?" Tanya Sofia.

"Emmhh?? Itu karena aku sangat menyukaimu Sof." Sahut Tommy asal jeplak dan insting playboynya telah aktif secara otomatis.
Tiba-tiba saja Sofia tersenyum manis. "Kalau kamu memang suka denganku, tinggal bilang saja Tom. Nggak usah mengintai-intai segala. Oh iya, kamu bertemu Nikita nggak hari ini?" Tanya Sofia.

"Ketemu Sof. Kenapa?" - "Oh nggak apa-apa Tom. Pantas saja kalau anakku minta dijemput, rupanya Nikita ada kuliah, sepertinya dia tidak sempat menjemput anakku tadi.” Sahut Sofia.

"Lho terus anakmu dimana Sof?" Tanya Tommy yang heran melihat Sofia sendiran saja.

"Dia sedang mengikuti les belajar Tom. Bagaimana kalau kita lanjutkan ngobrol rumahku aja. Disana sepi sekarang. Kedua orang-tuaku dan adikku sedang tidak ada." Sahut Sofia.

Wajah Tommy langsung bersinar-sinar. "Baiklah. Ayo kita kesana." Sahut Tommy dengan wajah yang gembira.

Sementara itu di tempat yang lain, Linda yang sekarang sudah menjadi mantan kekasih Tommy, saat itu sedang berada di rumahnya sedangkan Alex, kakak kandungnya sedang mengurus surat penangkapan Nita di pengadilan. Saat itu Linda sedang berada di dalam kamarnya, sedang asyik berbaring sambil memikirkan kakaknya.

Linda tidak dapat melupakan kejadian kemarin itu. Kejadian ketika dirinya dan kakaknya berhubungan seks. Saat itu benar-benar sangat nikmat dan sebuah perasaan cinta yang terlarang kini mulai mekar di dalam hatinya, sebuah perasaan cinta kepada kakaknya.

Tiba-tiba saja rasa cemburu mulai hinggap di hatinya. Ternyata Linda cemburu kepada Ann, kekasih kakaknya.

"Saat ini dia sedang ada di rumah. Hmmm.., kenapa dia masih berada disini? Bukankah kemarin dia melihatku sedang berhubungan seks dengan kakakku? Apakah dia sama sekali tidak marah?" Pikir Linda.

Tiba-tiba saja handphonenya berdering. Linda melihat ada sebuah pesan masuk dari Tommy. Isinya adalah video tentang tiga orang yang sedang berhubungan badan. Satu laki-laki dan dua orang wanita.

"Sialan Tommy. Kenapa dia mengirimkanku video seperti ini? Pasti dia salah kirim." Pikir Linda. Linda memang sudah kenal betul akan tabiat dan sifat Tommy yang asal-asalan. Sudah sering dia salah mengirim pesan sehingga Linda akhirnya tahu kalau Tommy telah mempunyai wanita atau selingkuhannya yang lain. Oleh karena itulah Linda terpaksa memutuskan hubungan dengannya.

Namun tiba-tiba saja Linda merasa tertarik melihat isi video tersebut. Dirinya mulai terangsang hebat. Kemudian dirinya mulai membayangkan bahwa dia lah yang melakukannya bersama dengan kakaknya dan juga pastinya, Ann kekasih kakaknya.


"Hmm.., pasti akan sangat menyenangkan." Pikir Linda.

Namun Linda kembali berpikir, "sepertinya Kak Ann tidak akan mau untuk melakukan perbuatan yang sangat menyimpang seperti itu." Pikir Linda.

Namun kemudian Linda mengerutkan keningnya, "Tetapi? Bukankah aneh kalau dia masih berada disini? Bukankah seharusnya dia sudah putus dengan kakakku setelah melihat kami berhubungan seks di depan mukanya? Apakah itu artinya dia tidak berkeberatan dengan hubungan kami? Hmm.., bagaimana kalau aku coba berbicara saja dengannya." Pikir Linda sambil berjalan keluar dari kamarnya.


"Siang Kak Ann." Sahut Linda sambil berusaha untuk tetap ramah.

"Siang juga Lin." Jawab Ann sambil tersenyum pula. Ann bersikap seperti biasanya, sikapnya sama seperti sebelum dirinya melihat Linda dan kakaknya berhubungan seks.

4b-1.jpg



"Hari ini masak apa Kak?" - "Masak spaghetti dan daging bakar." Jawab Ann.

Linda menghirup aroma sedap daging bakar itu, "Hmm.., sepertinya enak Kak." - "Hmm? belum kamu coba kok sudah bilang enak sih Lin? Hehehe..," jawab Ann.

"Ah kalau masakan Kak Ann sih sudah pasti enak. Oh iya, maafkan aku ya Kak. Aku belum sempat meminta maaf karena kejadian yang kemarin itu." Sahut Linda.

Linda tersenyum lirih, "Tidak apa-apa kok Lin. Aku tahu kalau sedang horny itu memang sangat sulit untuk dilawan." Jawab Ann.

"Iya Kak Ann. Aku boleh tanya sesuatu nggak?" - "Kenapa Lin?" Tanya Ann.

"Setelah melihat perbuatanku dan Kak Alex, bagaimana kelanjutan hubungan kalian Kak? Aku harap kalian masih tetap bersama." Sahut Linda dengan jantung yang berdebar-debar.

"Tenang saja Lin. Kami masih bersama kok." Jawab Ann.

"Syukurlah kalau begitu. Apakah Kak Ann tidak marah? Soalnya aku dan Kak Alex melakukannya di hadapanmu." Sahut Linda dengan hati-hati.

"Sebenarnya sih waktu itu, hhmm.., aku agak terkejut. Tetapi kemudian aku sadar kalau saat itu kalian mungkin telah benar-benar horny karena perbuatanku. Aku sendiri juga merasa sangat bersalah karena telah memberikan Alex bir yang telah kucampur dengan obat perangsang. Namun aku benar-benar tidak tahu kalau kamu juga ternyata telah meminumnya." Sahut Ann.

"Eh? Apakah itu bir yang berada di meja sewaktu aku dan Kak Alex sedang berhungan seks?" - "Iya Lin. Sebenarnya bir itu kubuat dan kumaksudkan hanya untuk Alex. Tetapi, entah kenapa Alex sepertinya lupa dan menaruh bir itu sembarangan. Padahal bir itu telah kucampurkan obat perangsang yang sangat kuat." Sahut Ann.

"Jadi..?? Kemarin itu ketika aku merasa sangat horny adalah karena bir itu? Hmmm.., sebenarnya itu adalah salah Kak Ann." Pikir Linda.

Tetapi kemudian Linda tiba-tiba saja merasa bersyukur. Karena akibat bir itu, Linda bisa merasakan sebuah kenikmatan yang amat dahsyat bersama dengan kakaknya.

"Oh iya Kak? Bagaimana perasaan kakak ketika melihatku dan kakakku sedang berhubungan intim? Apakah Kak Ann juga merasa horny?" Tanya Linda dengan hati-hati.

Ann mengerutkan keningnya, "hmm.., bagaimana ya? Kalau horny sih sudah pasti. Tetapi saat itu aku juga sedang memikirkan hal yang lain yaitu tentang kasus Alex." Jawab Ann.

"Kalau begitu.., apakah Kak Ann tidak berkeberatan kalau aku melakukannya lagi?" Tanya Linda kembali dengan sangat hati-hati.

Ann menatapnya dengan tajam sehingga membuat jantung Linda semakin berdetak tidak karuan.

Kemudian dirinya berkata, "Sudah kukatakan aku tidak mau tahu ataupun ikut campur dalam rahasia kalian. Kamu bisa melakukannya kapanpun juga. Aku tidak akan membocorkan rahasia kalian." Sahut Ann.

Linda tersenyum lega. Namun kemudian Linda berkata lagi,

"Kalau misalkan, hmm.., maaf ya Kak Ann." - "katakan saja isi hatimu Lin." Sahut Ann.

"Iya. Kalau misalkan aku sedang berhubungan seks dengan Kak Alex dan tiba-tiba saja Kak Ann melihatnya dan merasa sangat horny. Apakah Kak Ann mau bergabung bersama kami?" Tanya Linda.

Tiba-tiba saja Ann tersenyum penuh arti, "Kalau untuk itu sebenarnya membutuhkan persetujuan dari tiga orang Lin. Aku, kamu dan kakakmu. Kalau ada salah satu yang tidak setuju maka hal tersebut tidak mungkin terjadi." Sahut Ann.

"Misalkan aku dan Kak Alex setuju bagaimana Kak? Apakah Kak Ann akan bergabung bersama dengan kami?" Tanya Linda kembali.

Ann tersenyum penuh arti dan menjawab,

"Entahlah Lin. Pertanyaanmu sangat sulit. Sudahlah, hentikan pembicaraan yang tidak berguna ini. Kamu ada kuliah nggak nanti sore?"

"Nggak ada Kak." Jawab Linda.

"Ya sudah kalau begitu. Ayo kita makan sama-sama." Sahut Ann.

Sementara itu Alex baru saja mendapatkan surat penangkapan Nita. Saat itu dirinya sedang berada di gedung pengadilan kota Orchid.

"Ini suratnya Lex dan ini undangan pernikahanku." Sahut seorang wanita cantik sambil tersenyum.

6d-1.jpg


Wanita itu bernama Silvia Brown, dia adalah seorang hakim agung di kota Orchid. Meskipun wanita itu masih terlihat muda, namun tidak ada yang menyangka kalau wanita itu sudah berumur 41 tahun dan sudah memiliki seorang putri yang sudah dewasa. Hal itu karena kecantikannya dan tubuhnya yang luar biasa seksi.

"Eh? Ibu mau menikah lagi nih? Hehehehe.., kapan Bu?" Tanya Alex sambil menggodanya.

"Kamu ini ya, aku kan baru menikah dua kali Lex. Kamu datang ya bersama dengan Ann." - "Kapan Bu?" Tanya Alex kembali.

"Acaranya nanti malam di kota Vinca." - "Hah? Hari ini?" Sahut Alex dengan wajah terkejut.

"Maaf aku baru sempat memberitahumu sekarang Lex, hehehe. Kalau kamu dan Ann kapan nih? Aku menunggu undanganmu lho?" Sahut Silvia.

Alex tersenyum hambar, "Entahlah Bu. Mungkin nanti." - "Nanti kapan? Jangan lama-lama Lex. Bukankah kamu sudah berpacaran lama dengan Ann? Nanti dia diambil orang lho? Hehehe.., sudah dulu ya. Aku mau berangkat sekarang ke kota Vinca." Sahut Silvia.

"Iya Bu." Jawab Alex singkat.

Alex tersenyum sedih sambil memandangi sang hakim agung kota Orchid itu pergi.

"Bu Silvia masih tetap terlihat cantik saja dan tubuhnya juga menjadi semakin menarik. Terutama teteknya itu, hmmm, besar sekali." Pikir Alex.

Kemudian Alex teringat akan ucapan Silvia mengenai kapan dirinya akan menikah dengan Ann. Alex tersenyum kecut karena harapannya untuk bisa menikah dengan kekasihnya itu semakin tipis semenjak kemarin dirinya ketahuan berhubungan seks dengan adiknya.

Otaknya menjadi semakin semwarut. Ditambah lagi adiknya yang telah mulai membuat hatinya tertarik. Alex kini menjadi bingung oleh kedua wanita tersebut. Disatu sisi, dia mencintai Ann dan ingin menikahinya. Namun disisi lain, Alex juga telah tersentuh oleh kecantikan adiknya dengan tubuhnya yang luar biasa seksinya. Sepercik perasaan cinta kepada adiknya itu kini mulai tumbuh, dan itu bukan perasaan cinta yang normal antara kakak dan adik, namun lebih kepada seorang kekasih.

"Ah sudahlah. Aku tidak boleh memikirkan tentang hal itu sekarang. Saat ini aku mempunyai tugas yang lebih penting, yaitu menangkap Nita." Pikir Alex.

Alex langsung membawa satu tim yang terdiri dari empat orang pergi meluncur ke arah kampus Redstone.

Namun disaat Alex sedang berada di dalam mobil yang melaju kencang, tiba-tiba saja handphonenya berdering. Ada telepon dari Tommy.

Alex tidak ragu-ragu lagi untuk menjawabnya. Alex memang sangat menyukai Tommy yang memang sudah terbukti sangat membantu dalam kasus Veratrum. Meskipun Tommy sudah tidak lagi menjadi pacar adiknya, namun Alex sangat mempercayainya. "Setiap keterangan Tommy sangat berarti buatku." Pikir Alex.

"Halo Tom, ada apa?" Tanya Alex di telepon.

"Ini soal Nita Lex. Aku melihat Nita ada di rumah Bu Rita sekarang." Sahut Tommy.

"Heh? Jadi dia tidak ada di kampus?" - "Kalau kamu mencarinya di kampus ya kamu nggak akan ketemu dengannya Lex. Sebenarnya aku sudah mengirimkan foto bukti bahwa dia saat ini sedang berada di rumah Bu Rita, tetapi aku malah salah kirim dan foto itu malah kukirimkan kepada adikmu." Jawab Tommy.

"Oh iya. Soal adikku itu. Maafkan dia Tom. Kuharap kamu tidak menjadi dendam karenanya. Aku tahu kalau hubungan kalian sudah berakhir." Sahut Alex.

"Tidak apa-apa kok Lex, Aku maklum." Jawab Tommy.


Saat itu suara indah Sofia langsung memanggil Tommy,

"Sayang..?? Kesini dong. Kamu lagi telepon siapa sih? Cepetan dong. Nanti keburu adikku dan orangtuaku datang.., hehehehe..," sahut Sofia sambil tersenyum penuh arti dan berbaring di atas ranjang dengan posisi yang sangat menggugah birahi.

5b.jpg


Tommy memandangi Sofia dengan wajah yang teramat senang. Birahinya langsung menggelegak.

"Sudah dulu Lex. Semoga kamu berhasil meringkus Nita." Sahut Tommy sambil menutup teleponnya dan bergabung bersama dengan Sofia di atas ranjang.

Sementara itu Alex langsung membawa tim sergapnya ke rumah Rita. Alex merasa sangat bahagia, dan saking bahagianya, dia mengirimkan pesan singkat kepada Ann, kekasihnya.

"Hari ini aku akan mendapatkan tangkapan yang besar sayang. Nita dan Rita ternyata ada di rumah Rita. Sekali mendayung, dua pulau terlampaui, aku sudah tidak memerlukan bukti lagi tentang keterlibatan Rita. Ini saja sudah cukup."
Ann yang pada saat itu sedang makan siang bersama dengan Linda, langsung terkejut ketika melihat isi pesan tersebut.

"Oh iya. Aku lupa kalau hari ini aku belum memberikan laporan kepada atasanku bahwa hari ini aku sudah berada disini. Aku pergi ke kantor dulu Lin." Sahut Ann.

Linda menganggukkan kepalanya tanpa curiga dan melanjutkan makan siangnya.

Ann langsung berjalan menuju ke arah mobilnya lalu mengendarainya. Sambil menyetir mobilnya, Ann berusaha untuk menelpon Rita. Namun handphone Rita sepertinya mati karena Ann sudah berkali-kali mencoba untuk menelponnya namun tetap tidak tersambung.

"Jarak dari sini ke arah rumah Rita lebih dekat dari kantor polisi ke rumahnya." Pikir Ann.

"Aku masih sanggup untuk mengejarnya." Pikirnya kembali sambil membanting setir mobilnya berbelok dan langsung melaju dengan kecepatan yang sangat tinggi.

Ann menyalip mobil-mobil yang berada di depannya dengan sangat lihai. Ann sudah menjadi seperti seorang pembalap professional saja. Dan hasilnya, Ann benar-benar telah berhasil lebih dulu tiba di rumah Rita.

"Kak Rita..?! Dimana kamu..?" Teriak Ann yang pada saat itu telah memasuki rumahnya yang besar.

"Kami ada disini Ann." Jawab Rita.

Saat itu Rita tengah duduk santai bersama dengan keponakannya Nita. Mereka berdua sedang asyik minum teh.

Ann menaikkan alisnya, "Ngapain kalian berdua ada disini? Apa kamu tahu kalau polisi sekarang sedang menuju kemari." Sahut Ann.

"Eh? Apa itu benar Ann?" - Tanya Rita dengan nada terkejut.

Ann tersenyum sinis, "Alex tahu kalau kalian berada disini. Dia itu pintar. Kupikir kamu bisa lebih pintar darinya, ternyata dugaanku salah. Percuma kalau kamu menyandang status sebagai seorang dosen di universitas bergengsi. Ternyata kamu masih kalah pintar dengan Alex." Sahut Ann.

"Sialan kekasihmu itu Ann. Darimana dia bisa tahu kalau Nita sedang berada disini? Pasti ada yang melihat dan melaporkan kita." Sahut Rita.

"Kemaskan kembali pakaianmu Nita. Kita pergi ke rumah Ann." Sahut Rita.

"Eh? Kenapa kalian pergi ke rumahku?" Tanya Ann yang tiba-tiba saja tidak menyukai ide kakaknya tersebut.

"Ya karena di rumahmu itu merupakan tempat persembunyian yang paling aman. Lagipula, siapa yang akan menerka bahwa buronan polisi tinggal di rumah seorang polisi? Jangan bilang ya kalau Alex juga tahu dimana rumahmu? kurasa kamu tidak sebodoh itu kan?" Sahut Rita.

"Dia tidak tahu rumah asliku." Sahut Ann yang sebenarnya merasa kurang setuju kalau Nita akan bersembunyi di rumahnya.

Namun pada akhirnya mereka semua akhirnya pergi ke rumah Ann dengan mengendarai mobilnya.

"Bagaimana keadaan Vicky Ann? Aku Sudah lama tidak bertemu dengannya." Tanya Rita.

"Putriku baik-baik saja. Dan kuharap kalian tidak mengajarinya hal yang aneh-aneh. Dia masih polos, tidak seperti kalian. Dan aku ingin Vicky bisa hidup normal." Sahut Ann.

"Hmm.., anggota keluarga 'Dinasti' tidak mungkin bisa hidup dengan normal Ann. Itu adalah kutukan dan juga anugerah." Jawab Rita. Ann tidak menjawabnya, dirinya menggigit bibirnya sambil terus mengendarai mobilnya.

Sementara itu Alex dan timnya telah tiba di rumah Rita dan mendapati bahwa rumah itu ternyata telah kosong melompong. Rasa kecewa dan marah kini bercampur aduk di dalam hatinya.

"Mereka sudah pergi. Rita dan Nita benar-benar licin seperti seekor belut dan sepertinya berita tentang penangkapannya telah bocor terlebih dahulu." Sahut Alex kepada timnya.

"Iya Pak. Sepertinya mereka memang telah mengetahui kalau kita akan menangkap Nita. Tetapi siapa?" Sahut salah seorang anggota tim sergapnya.

"Entahlah. Aku juga tidak tahu." Jawab Alex sambil duduk lesu di depan rumah Rita.

"Bagaimana kalau kita kembali ke kampus saja Pak? Barangkali dia ada disana." Tanya salah seorang anggota tim sergap Alex.

"Tidak mungkin. Lihat ini? Ini adalah foto barusan." Sahut Alex sambil menunjukkan foto yang dikirimkan Tommy kepadanya.

"Jadi, mereka berdua tidak akan mungkin pergi ke kampus lagi. Mereka berdua pasti sudah menyiapkan sebuah rencana pelarian Nita." Sahut Alex kembali.

"Hmm.., Tetapi..? Bukankah kita dapat menangkap Rita Pak? Soalnya foto ini jelas-jelas memperlihatkan Nita yang berada di rumahnya." Sahut salah seorang anggota tim sergapnya.

"Tidak bisa. Foto itu kurang jelas. Kamu hanya bisa melihat bagian punggung Nita saja. Sedangkan Rita sama sekali tidak terlihat. Selain itu, Rita dapat berkilah dengan mudah, bisa saja dia mengaku bahwa foto itu adalah foto salah seorang mahasiswinya yang sedang belajar dengannya." Sahut Alex.

Seluruh tim serbu Alex memahami akan hal itu. Ternyata, kali ini mereka mendapatkan buronan yang sangat licin dan pintar. Maklum saja, lawannya kali ini adalah seorang dosen di Universitas Redstone yang sangat bergengsi di kota Orchid.

Setelah itu Alex langsung pulang ke rumahnya untuk menyegarkan pikirannya. Dirinya harus bisa menjernihkan pikirannya untuk melawan penjahat yang memiliki otak yang sangat cerdas.

"Dimana Ann Lin?" Tanya Alex ketika Alex sudah berada di rumahnya.

Saat itu Linda sedang asyik tidur-tiduran dengan memakai gaun rumah yang seksi.

"Dia keluar Kak. Katanya dia belum memberikan laporan kepada atasannya." Sahut Linda sambil melepaskan ikatan rambutnya.

ab.jpg


Tiba-tiba saja saat itu Alex tersadar akan sesuatu, "aneh? Bukankah dia sudah laporan kepada atasannya tadi? Hmm.., Apakah Ann mempunyai sangkut paut dengan kasus ini? Apakah dia yang telah membocorkan rahasia bahwa aku sedang meluncur ke rumah Rita?"

Alex mulai berpikir tentang asal muasal kekasihnya itu yang sama sekali tidak diketahuinya. "Terlalu banyak yang tidak aku ketahui tentangnya, apakah dia memang mempunyai hubungan dengan kasus Veratrum ini? Hmm.., lebih baik aku pergi ke kantor sekarang untuk menemuinya." Pikir Alex.

"Bagaimana tadi penangkapannya Kak?" Sahut Linda.

"Gagal total Lin. Ternyata, Nita sudah kabur duluan." Sahut Alex. Saat itu Alex memandangi wajah adiknya yang sepertinya semakin bertambah cantik saja.

Namun saat ini dirinya harus menemui Ann. Dia harus mendapatkan kepastian tentang kecurigaannya.

"Lho? Kakak mau kemana?" Tanya Linda.

"Aku..? Aku mau ke kantor dulu Lin. Ada hal yang mau kutanyakan kepada Ann." Sahut Alex dan saat itu Alex langsung mengecup bibir adiknya karena tidak tahan akan kecantikannya.

acbd-1.jpg



Namun saat itu Linda malah membalasnya. Linda malah melumat bibir kakaknya dengan sangat bernafsu.

acbdbg-2.jpg


"Apa Kakak tidak ingin tinggal sebentar dan bermain dulu denganku?" Sahut Linda sambil mendorong kakaknya ke tepi sofa dan mengangkat kaki kanannya.

"Eh? Bagaimana ya? Sebenarnya sih aku ingin Lin, tetapi..?" - "tetapi apa? Emmhh..? Kakak memilih aku atau Kak Ann? Emmhh..!!" Sahut Linda sambil menciumi bibir kakaknya dengan sangat bernafsu.

adf-3.jpg



Padahal saat itu otak Alex telah berontak. Ini adalah sesuatu yang sangat salah. Tidak seharusnya dirinya melakukan hal seperti ini dengan adiknya. Namun nafsu birahi rupanya telah mengambil alih kendali tubuhnya dan dirinya kini mulai ikut terhanyut ke dalam ciuman yang liar bersama dengan adiknya.

Linda kini berdiri dan melepaskan pakaiannya. Teteknya yang bulat membusung itu kini terlihat jelas oleh mata kakaknya yang mulai kelaparan.

Tangan Linda langsung meraba batang kontol Alex yang mulai mengeras. Linda tersenyum singkat lalu membuka celana kakaknya.

"Kontolmu sudah sangat keras Kak, hehehe.., apakah saat ini kamu sudah sangat terangsang?" Sahut Linda sambil mengocok-ngocok batang kontolnya.

bbe-2.jpg


Alex tersenyum senang, "Ini karenamu Linda sayang.., soalnya kamu sangat cantik..," jawab Alex.

Alex langsung melepaskan pakaiannya dan mulai menciumi adiknya sambil meremas-remas tetek mungilnya dengan nafsu yang mulai memanas.

Linda pun tidak henti-hentinya mengocok batang kontol kakaknya yang semakin mengeras sambil membalas lumatan mulut kakaknya dengan nafsu yang membara.

bbf.jpg


Kemudian Alex berlutut di hadapan adiknya dan mulai melepaskan seluruh pakaiannya. Linda pun tersenyum senang. Linda memang menjadi ketagihan semenjak merasakan nikmatnya berhubungan seks dengan kakaknya.

Kini Linda berbaring telentang dan membuka kedua belah kakinya. Linda sudah pasrah dan menyerahkan tubuhnya kepada kakaknya.

Alex menundukkan kepalanya dan langsung menjulurkan lidahnya ke liang memek adiknya.

"OWWHH..!!"

Linda mendesah tertahan ketika merasakan sebuah sentuhan nikmat dari lidah kakaknya yang menyusuri liang persenggamaannya. Birahi Linda kini benar-benar mendidih dengan sangat cepat akibat perbuatan kakaknya tersebut.

bcb.jpg



Namun kemudian Linda menghentikan perbuatan kakaknya dan kini dirinya berjongkok di hadapan kontolnya.

Linda langsung menggenggam dan mengocok batang kontol kakaknya kemudian mulai menghisapnya dengan gemas.

Alex pun sampai tergetar oleh kenikmatan yang sangat dahsyat.

"Oggghh..!! Linda..?! Kamu benar-benar hebat sayang..!!"


bcf-3.jpg


Kini kontol Alex sudah sangat keras dan berdenyut-denyut akibat perbuatan adiknya. Alex akhirnya sudah tidak tahan lagi ingin segera mengentot adiknya.

Alex mencabut batang kontolnya yang sangat keras itu dari dalam mulut adiknya dan menyuruhnya untuk berbaring terlentang.

Alex menggenggam batang kontolnya dan mulai menusuk liang memek adiknya.

"Sreettt..!!" - "OWWWHH..!!" - "Sressseeett..!!!" - "OWWWHHH..!!" - Sleesseeeb...!!"

bd.jpg


Keduanya langsung merasakan sebuah getaran nikmat yang sangat hebat dari bersatunya kedua alat kelamin mereka.

Alex tidak menunggu lama lagi dan langsung menggenjot liang memek adiknya. Mereka berdua langsung merasakan kenikmatan yang semakin memuncak dengan cepat.

Sambil mengentot, mereka berdua berciuman dan melakukan sebuah tarian lidah yang dipengaruhi oleh nafsu birahi yang amat hebat, membuat mereka berdua seakan-akan melayang ke alam surga dunia.

bdf.jpg


Namun posisi itu hanya berlangsung beberapa menit saja. Alex langsung menggendong adiknya dan membawanya ke sofa. Rupanya Alex ingin merasakan goyangan adiknya yang berada di atas tubuhnya.

Namun Linda bukanlah seorang newbie dalam soal seks. Dirinya benar-benar telah mengerti akan maksud kakaknya. Oleh karena itu Linda pun langsung menggoyangkan pantatnya naik-turun untuk mengocok batang kontol kakaknya.

Dan akibatnya sangatlah hebat. Kenikmatan yang mereka berdua rasakan kini menjadi semakin meningkat dengan sangat cepat.

cbc-3.jpg


Tubuh Linda tiba-tiba saja seperti dialiri oleh kenikmatan yang amat dahsyat. Dirinya sudah tidak tahan lagi akan gelombang kenikmatan yang telah menerpa tubuhnya. Kenikmatan yang dirasakan olehnya kini sudah kian memuncak.

"OWWHH..?! KAAKK..!! OWWWHH..!! Creett..!! Creett..!! OWWWHHH..!! Creett..!! Creett..!! Creett..!!"

cbdb.jpg




Tubuh Linda langsung menjadi lemas tidak bertenaga. Dirinya benar-benar terpukau oleh puncak orgasmenya yang sangat hebat dan nikmat.

Linda langsung menciumi dan melumat bibir kakaknya dengan rasa puas yang tiada taranya, sambil bergerak pelan mengocok batang kontol kakaknya yang masih berada di dalam liang memeknya.

cbdbab.jpg



Namun tiba-tiba saja Linda merasa gerakan batang kontol kakaknya mengocok-ngocok semakin cepat di dalam liang memeknya. Linda pun mendesah-desah keenakan kembali akibat gerakan tersebut.

Ternyata Alex telah menggerakkan batang kontolnya dengan cepat dan kuat. Alex sudah tinggal sedikit lagi mencapai puncaknya.

cbeb.jpg


Sementara itu Linda ternyata kembali lagi merasakan datangnya puncak orgasmenya untuk yang kedua kalinya dengan sangat cepat.

Ternyata berhubungan seks dengan kakaknya itu memang sangat luar biasa. Linda menjadi sangat ingin untuk memilikinya.

Kemudian gelombang dahsyat puncak kenikmatan itu akhirnya tiba. Mereka berdua sama-sama mendesah dengan kuat.

"OGHH..!! Croott..!! Croott..!! Croott..!! Croott..!!" - "OWWWHH..!! Creett..!! Creett..!! OWWWHH..!! creett..!! Creett..!! Creett..!!"

cbh.jpg





Akhirnya hubungan terlarang antara kedua kakak beradik itu semakin bersemi. Linda menjadi semakin menginginkan kakaknya untuk menjadi kekasihnya sementara Alex juga menjadi semakin mencintai adiknya, melebihi rasa cintanya kepada kekasihnya Ann. Apalagi ditambah oleh rasa curiga Alex kepada Ann yang dituduhnya telah membantu pelarian Rita.

Sepertinya hal ini akan membuat keadaan menjadi semakin rumit saja.

*****
 
#5 – Buku Nita

Rumah itu tampak mewah. Rumah itu juga memiliki pagar tinggi di sekelilingnya, sepertinya pemilik rumah tersebut tidak menginginkan orang-orang disekitarnya mengetahui apa yang sedang dilakukan oleh pemilik rumah tersebut.

Rumah itu merupakan milik Ann Laura. Seorang wanita yang sama sekali tidak diketahui asal-usulnya. Rumah itu mempunyai dua orang penghuni, yaitu putrinya yang masih gadis dan bernama Vicky Olimpia dan keponakannya Miranda. Sedangkan Ann sendiri jarang pulang.

Pagi itu rumah itu telah kedatangan dua orang tamu, yaitu Rita yang merupakan seorang dosen di sebuah universitas elit yaitu Redstone Dan salah satu mahasiswinya yaitu Nita.

"Bangun Vicky. Sudah siang. Dimana Mira?" Sahut Ann yang sudah berada di dalam kamar putrinya.

"Eh? Ada Mama? Hehehehe.., kapan pulang Mah?" Sahut Vicky sambil meregangkan tubuhnya.

3bc.jpg



"Baru saja. Kita kedatangan tamu hari ini. Tantemu Rita dan keponakannya Nita." Sahut Ann.

"Tante Rita datang ya? Hehehehe.., apakah dia ingin menengok Mira?" Sahut Vicky.

3bf-1.jpg



"Iya. Dia datang hanya ingin berkunjung saja. Lebih baik kamu sekarang pergi mandi dan berpakaian. Kamu sekolah jam berapa? Lalu dimana Mira?" Tanya Ann.

"Nanti jam delapan Mah. Kalau Kak Mira mungkin sudah berangkat kuliah Mah." Jawab Vicky.

3bg-1.jpg



"Ayo cepat mandi sana. Oh iya, kamu jangan bilang kepada siapa-siapa ya tentang kedatangan Tantemu dan Nita." - "Eh? Kenapa Mah?" Tanya Vicky.

"Tidak apa-apa. Mereka berdua tidak ingin ada orang yang tahu." Sahut Ann kembali.

Vicky pun menganggukkan kepalanya dan pergi mandi tanpa ada rasa curiga sekalipun. Vicky memang seorang gadis yang polos.

"Dimana Mira?" Tanya Rita kepada Ann ketika Ann Sudah kembali ke ruang tengah.

"Dia pergi kuliah." Jawab Ann.

"Apakah dia masih suka syuting?" - "Dia sudah sering muncul di TV. Memangnya kamu tidak pernah nonton TV?" Sahut Ann.

"Tidak pernah. Menurutku acara tv itu hanya membual saja, tidak seperti kenyataan. Seharusnya Mira lebih konsentrasi saja kepada kuliahnya daripada ikut-ikutan main film yang tidak berguna." Sahut Rita.

"Daripada kamu berbicara seperti itu, bukankah lebih baik bagi kamu untuk lebih sering mengunjunginya jadi kamu bisa mempunyai waktu yang lebih banyak dengan putrimu sendiri dan berusaha mencari tahu kenapa dia lebih suka dengan dunia akting? Menurutku itu cukup bagus untuknya." Jawab Ann.

"Oh iya. Kamu tidak meninggalkan sesuatu di rumah Rita kan Nit?" Tanya Ann kepada Nita.

"Tidak Tante. Semua barang-barangku ada di dalam tas." Jawab Nita.

"Baguslah kalau begitu. Sepertinya kamu aman disini. Tetapi, kamu tidak bisa selamanya berada disini. Kamu harus mencari rumah sendiri di kota ini." Sahut Ann.

"Soal itu, urusanku Ann. Aku yang akan membelikannya." Jawab Rita.

*****

Sementara itu kampus Redstone, di dalam sebuah kamar asrama putri, Alex sedang menyelidiki kamar Nita, dirinya mencari petunjuk yang mungkin akan berguna dan memberikannya informasi tentang tempat persembunyiannya.

Namun saat itu pikiran Alex sedang tidak tenang karena ucapan adiknya. Rupanya Linda telah menjadi semakin liar dalam hal seks dan dirinya ingin melakukan sesuatu yang sangat liar namun menggairahkan, yaitu seks bertiga dengan Ann.

Otaknya masih saja terngiang-ngiang akan kata-kata adiknya yang benar-benar gila.

"Sepertinya Kak Ann tidak keberatan kok Kak, hehehehe.., bagaimana? Kita lakukan saja ya? Nanti kamu yang bilang ya Kak? Hehehehe..," sahut adiknya.

"Hufft..!! Apakah Ann memang mau melakukan hal seperti itu? Hmm.., Entahlah. Tetapi, seks bertiga itu sepertinya memang kedengarannya sangat menyenangkan. Barangkali nanti akan kucoba bicara dengannya." Pikir Alex.

Kemudian disaat Alex sedang memeriksa rak tinggi yang berisikan buku-buku tebal, mata Alex langsung tertuju ke sebuah undakan kecil di bawah rak tersebut.

Alex merabanya dan menemukan sebuah celah kecil. Alex menyongkelnya dan ada sebuah buku aneh, sepertinya sebuah buku cerita dongeng.

Alex membaca judul buku tersebut dan langsung mengerutkan keningnya,

"Legenda Alpha & Harta Tak Terbatas"

"Kenapa ada buku cerita disini? Dan aku juga belum pernah mendengar tentang cerita ini." Pikir Alex sambil membolak-balik halaman bukunya.

Kemudian sebuah emblem kecil dan sebuah kertas tiba-tiba saja terjatuh dari lepitan buku cerita dongeng tersebut.

Alex mengambil emblem tersembut dan membaca tulisan yang ada disana,


DINASTI.., apa ini?" Pikir Alex sambil mengerutkan keningnya.

Insting Alex mengatakan bahwa ada hubungan antara emblem ini dengan buku cerita tersebut.

Alex memperhatikan emblem yang bertuliskan 'DINASTI' tersebut dengan seksama lalu tiba-tiba saja wajahnya terperangah.

"Sepertinya ini terbuat dari emas asli..?! Kenapa Nita meninggalkan benda mahal seperti ini di kamarnya? Apakah dia lupa atau memang sengaja meninggalkannya? Ah, sepertinya dia memang telah melupakannya." Pikir Alex.

Setelah itu Alex langsung pergi ke perpustakaan kampus Redstone. Dirinya ingin menyelidiki lebih lanjut lagi tentang temuannya ini.

Alex mencari-cari buku yang bertuliskan 'DINASTI' disana. Barangkali dirinya akan menemukan petunjuk tentang emblem tersebut.

Namun hasilnya nihil. Tidak ada buku-buku yang dapat menjelaskan tentang 'DINASTI'. Yang ada hanyalah tentang dinasti kerajaan-kerajaan kuno.

Kemudian Alex duduk sambil menghela nafasnya. Alex memandangi buku cerita yang di ambil dari kamar Nita. Alex memutuskan untuk membacanya.

- Legenda Alpha dan Harta Tak Terbatas -

Pada suatu kala, hiduplah seorang pria yang memiliki wajah yang sangat buruk. Pria itu bernama Alpha dan sudah berumur nyaris lima puluh tahun. Dahulu, Alpha berasal dari sebuah keluarga yang kaya raya dan memiliki tujuh orang adik yang kesemuanya adalah wanita.

Semua adik-adik Alpha berparas sangat cantik bagaikan seorang bidadari. Hanya Alpha sendirilah yang merupakan seorang pria dan memiliki wajah yang sangat buruk.

Kedua orang tua Alpha tidak menyukai Alpha. Menurut mereka Alpha adalah anak yang tidak diinginkannya. Karena selain memiliki jenis kelamin yang berbeda dengan ketujuh adiknya, Alpha juga memiliki wajah yang sangat buruk.

Oleh karena itulah, kedua orang tua Alpha telah memutuskan untuk membuang Alpha dan tidak mengakuinya sebagai keluarga mereka.

Kini Alpha hidup sendirian, miskin dan sama sekali tidak pernah memiliki seorang pasangan hidup. Meskipun begitu, selama bertahun-tahun Alpha terus mencoba berusaha untuk bekerja dan mencari seorang wanita yang akan dijadikannya seorang istri. Namun hasilnya masih saja gagal.

Tidak ada wanita yang mau untuk menjadi istrinya karena dirinya memiliki wajah yang sangat buruk dan juga hidupnya selalu kekurangan.

Hal ini membuat semangat Alpha terus berkurang seiring dengan bertambahnya umurnya.

Saat ini umur Alpha sudah 49 tahun dan sudah tidak memiliki semangat hidup lagi. Alpha memutuskan untuk mengakhiri hidupnya saja. Dirinya merasa bahwa dia sudah tidak diinginkan lagi oleh dunia karena tidak ada seorang wanita pun yang mau mencintainya.

Alpha mulai pergi ke sebuah hutan yang terpencil. Hutan itu sangat sepi, tidak ada sesosok mahluk pun berada disana.

"Ini adalah tempat yang cocok buatku untuk mengakhiri hidupku." Pikir Alpha.

Kemudian Alpha terus berjalan semakin dalam meskipun hawa dingin mulai menusuk hingga ke tulang. Hutan pun menjadi semakin pekat dan gelap.

Namun tiba-tiba saja Alpha melihat sebuah cahaya api berada di tengah-tengah hutan tersebut. Api tersebut berasal dari sebuah api unggun.

Alpha yang merasa heran kemudian mendekati arah cahaya tersebut dan melihat sesosok aneh bin ajaib.

Seorang laki-laki yang luar biasa tampan, berambut putih panjang, tengah duduk di depan perapian. Pakaian laki-laki itu juga serba putih, mirip seperti daster dan di kepalanya ada sebuah mahkota yang terbuat dari dedaunan.

"Silahkan duduk Alpha." Sahut laki-laki itu sambil tersenyum ramah.

Alpha terkejut, "apa aku mengenalnya? Sepertinya tidak, tetapi kok dia mengetahui namaku?" Pikir Alpha.

Meskipun begitu, Alpha tetap duduk dengan jarak yang agak jauh dari laki-laki tersebut. Alpha masih penasaran terhadapnya.

Kemudian laki-laki tersebut memutar tangannya menghadap ke angkasa. Tiba-tiba saja api unggun itu membesar dan memiliki cahaya yang berwarna biru. Dalam sekejap, suasana hutan yang dingin tersebut langsung berubah menjadi hangat dan menyenangkan. Alpha benar-benar terpesona akan keadaan tersebut.

"Apakah aku sedang bermimpi? Atau apakah aku memang sudah mati sehingga bertemu dengan malaikat di hutan ini?" Pikir Alpha.

"Kamu tidak bermimpi Alpha dan kamu juga belum mati." Sahut laki-laki itu.

"Eh? Lalu? Bagaimana cara Anda membuat api unggun menjadi seperti itu? Dan..?? Siapakah anda?" Tanya Alpha dengan heran.

Laki-laki itu tersenyum ramah,

"Namaku adalah Zeus. Aku datang kesini hanya ingin melihatmu saja." Sahut laki-laki yang bernama Zeus tersebut.

"Eh? Zeus? Apakah anda ini seorang dewa Yunani?" Tanya Alpha.

Zeus memandanginya sesaat dengan tatapan serius, lalu tersenyum kembali sambil menyodok-nyodok api unggun yang berwarna biru.

"Soal aku dewa atau bukan, itu tidaklah penting Alpha. Aku hanya datang kesini untuk bertemu denganmu dan berbagi cerita denganmu." Sahut Zeus.

"Cerita apa?" Tanya Alpha.

"Aku adalah seorang pria yang sangat berbeda denganmu. Tetapi aku juga seorang pria yang memiliki kesamaan yang sama denganmu." Sahut Zeus.

"Kenapa bisa begitu?" Sahut Alpha.

Zeus tersenyum penuh arti,

"Perbedaan kita adalah bahwa aku tampan dan kamu jelek. Sedangkan kesamaan kita adalah kita sama-sama menyukai keindahan, dan keindahan sejati itu hanya ada di dalam diri wanita. Benarkan?" Sahut Zeus.

Kali ini Alpha lah yang tersenyum sinis.

"Kalau wanita sih, memang setiap pria pasti menyukainya. Tetapi aku memiliki nasib yang sangat buruk kalau tentang wanita." Sahut Alpha.

"Aku tahu Alpha. Oleh karena itu aku merasa kasihan denganmu dan aku ingin memberikanmu sebuah penawaran daripada harus mengakhiri hidupmu disini." Sahut Zeus.

"Eh? Darimana Anda tahu kalau saya ingin mengakhiri hidupku? Dan penawaran apa yang anda maksudkan itu?" Tanya Alpha.

"Tujuh." Sahut Zeus tiba-tiba.

"Eh? Kenapa dengan angka itu?" Tanya Alpha.

Zeus kembali tersenyum geli,

"Tujuh adalah jumlah wanita yang kuakui keindahannya. Yang pertama adalah Hera, dia adalah istriku. Dia memang sangat cantik namun kejam. Kemudian ada Lo, seorang pendeta yang amat cantik namun aku terpaksa mengubahnya menjadi seeokor sapi karena takut ketahuan istriku." Sahut Zeus sambil tertawa terpingkal-pingkal.

"Lalu ada Semele, dia juga seorang pendeta dan seorang putri dari kerajaan Thebes. Dia adalah seorang wanita yang benar-benar menganggumkan." Sahut Zeus sambil menarik nafasnya sejenak.

"Kemudian ada Kallisto. Dia adalah putri dari raja Likaon di Arkadia. Kallisto memiliki keperawanan yang tiada bandingnya. Dia benar-benar sangat nikmat." Sahut Zeus sambil tersenyum penuh arti.

"Oh iya. Ada Letto, gadis itu tidak akan pernah kulupakan. Dia adalah wanita yang sangat lembut dan memiliki aura keindahan yang sangat unik. Sayangnya, istriku Hera telah mengusirnya dari Olimpus." Sahut Zeus.

"Yang keenam adalah Aigina. Dia adalah putri dari dewa sungai Asopus. Dia adalah salah satu kekasih favoritku. Dia sangat cantik dan terlebih itu, dia itu penurut. Mau melakukan apapun yang aku suruh, hehehehe.., kami berdua benar-benar telah melakukan sebuah hubungan yang aneh namun menakjubkan. Tetapi sayang, aku harus mengubahnya menjadi seekor burung elang supaya istriku tidak mengetahuinya." Sahut Zeus sambil tersenyum-senyum sendiri.

"Yang terakhir adalah Aphrodite. Dia adalah seorang Dewi yang memiliki segalanya. Kecantikan, keindahan, kemolekan, semuanya ada pada dirinya. Aku tidak pernah berhenti kagum terhadapnya." Sahut Zeus sambil tersenyum-senyum sendiri.

"Kenapa anda menceritakan tentang wanita-wanita tersebut? Apa maksud anda?" Sahut Alpha.

"Mereka bertujuh adalah wanita-wanita luar biasa yang pernah kupetik dan kurasakan keindahannya. Oleh karena itulah mereka kusebut sebagai angka tujuh yang sempurna." Sahut Zeus.

"Terus apa hubungannya denganku? Apakah anda hanya ingin memamerkannya saja kepadaku? Sebab, kalau memang hal itu benar, aku sama sekali tidak perduli. Aku sudah tidak menginginkan kecantikan ataupun keindahan seperti itu. Aku sadar akan diriku yang memang jelek dan miskin." Sahut Alpha yang kini merasa tertekan.

"Hehehe.., sabar dulu Alpha. Aku kan sudah mengatakan kalau tujuh adalah nomor favoritku." Sahut Zeus.

"Sabar sih boleh-boleh aja. Tetapi apa hubungannya cerita anda denganku? Kenapa tidak langsung to the point saja? Penawaran apa yang akan anda berikan kepadaku?" Sahut Alpha dengan tidak sabar.

"Baiklah, kalau kamu memang sudah tidak sabar Alpha. Aku ingin membuat sebuah penawaran. Kebetulan aku suka dengan adik-adikmu yang berjumlah tujuh orang. Persis seperti angka favoritku dan mereka semua memiliki kecantikan yang sangat luar biasa." Sahut Zeus.

"Hmm.., Apakah anda ingin memetik kecantikan mereka semua heh? Kalau itu yang anda inginkan, maka anda harus melangkahi nyawaku terlebih dahulu." Sahut Alpha dengan berang.

Zeus tersenyum hampa. "Sebenarnya sih iya, hehehehe.., tetapi.., setelah melihat hidupmu yang menyedihkan, aku akhirnya mengurungkan niatku dan memutuskan untuk membuat sebuah permainan." Sahut Zeus.

"Permainan apa?" Tanya Alpha dengan penuh selidik.

Tiba-tiba saja tangan Zeus teracung ke arahnya dan sebuah sinar terang langsung melesat ke dalam diri Alpha.

Alpha terkejut, tubuhnya bagaikan di sengat oleh aliran listrik yang sangat dahsyat, dirinya menjadi sulit untuk bernafas dan pandangannya langsung gelap gulita.

"Buka matamu Alpha." Terdengar suara Zeus di kejauhan.

Alpha membuka matanya. Kini dirinya mendadak silau oleh cahaya berwarna putih yang memenuhi sekitarnya.

Alpha sudah tidak berada di dalam hutan lagi, dirinya kini telah berada di sebuah tempat yang amat bersih, seluruhnya serba putih dan menyilaukan.

Tubuhnya terasa amat ringan, "Apakah aku sudah mati?" Tanya Alpha.

Zeus tertawa kembali, "kamu belum mati Alpha." - "Lalu? Sekarang aku berada dimana?" Tanya Alpha.

"Kamu berada di Olympus dan kamu baru saja mendapatkan sebuah anugrah dariku." Sahut Zeus.

"Eh? Tempat apa ini? Dan anugrah apa yang kamu maksud?" Tanya Alpha.

Zeus membuat putaran di udara dan sebuah cermin langsung muncul entah darimana. Zeus langsung memberikan cermin tersebut kepada Alpha.

Alpha langsung terkejut setelah melihat bayangan dirinya di cermin. Wajahnya langsung berubah. Kini Alpha sudah tidak dapat mengenali dirinya sendiri. Wajahnya telah berubah menjadi sangat tampan dan muda.

Alpha meraba wajahnya sendiri yang terasa halus sekali, "Apa yang anda lakukan terhadapku?" Tanyanya.

"Aku hanya ingin membuatmu bisa merasakan menjadi seorang pria tampan, sama seperti aku, hehehehe..," sahut Zeus.

"Benarkah? Benarkah ini Zeus?" Sahut Alpha dengan terbata-bata.

"Iya Alpha. Tetapi, bentuk wajahmu yang seperti sekarang ini hanya untuk sementara saja. Kecuali..," - "kecuali apa?" Tanya Alpha.

"Kecuali kamu mau ikut ke dalam permainan kecilku." Sahut Zeus sambil tersenyum penuh arti.

"Permainan apa?" Tanya Alpha.

Zeus kini tersenyum licik, "Aku mau kamu lah yang akan memetik keindahan dan kecantikan ketujuh adikmu. Jika hal itu kamu lakukan, kamu boleh menyimpan wajah tampanmu itu selama-lamanya." Sahut Zeus.

"Kenapa Anda menginginkan hal yang sangat aneh tersebut?" Tanya Alpha.

"Kenapa? Hehehehe.., ya jelas karena aku mau dan aku bisa, hahahaha.., jadi bagaimana? Kamu mau kan? Adik-adikmu itu sangat cantik lho." Sahut Zeus.

"Tidak.., aku tidak mau. Apakah Anda pikir aku sudah gila mau memperawani adik-adikku sendiri? dan semua itu hanya demi wajah tampan ini? Aku masih mempunyai harga diri." Sahut Alpha.

"Oke, aku tahu kalau kamu pasti akan berkata seperti itu. Tetapi bagaimana kalau aku menaikkan tawaranku. Seperti misalnya harta yang tidak akan habis? Apakah kamu mau melakukannya?" Sahut Zeus kembali.

Alpha tergetar jantungnya. Dirinya memang sudah lama mendambakan harta kekayaan disamping seorang istri yang cantik.

Tetapi tawaran Zeus kepadanya sangatlah berat. Dirinya harus memperawani ketujuh adiknya. Dan hal itu membuatnya harus berpikir ulang meskipun tawaran Zeus sangatlah menggoda.

"Entahlah Zeus.., aku..," sahut Alpha dengan bimbang.

"Bagaimana kalau aku tambahkan lagi Alpha. Kamu juga akan mendapatkan hidup yang abadi. Bagaimana? Kamu pasti tertarik bukan?" Sahut Zeus.

Wajah Alpha kini tersenyum culas. Tawaran Zeus benar-benar telah membutakan mata hatinya. Tidak ada seorang pria pun yang akan menolak tawaran gila Zeus, yaitu memiliki wajah tampan, kekayaan yang tidak ada habis-habisnya, dan juga hidup yang abadi. Alpha akhirnya mengambil tawaran itu meskipun dirinya harus memperawani ketujuh adik-adiknya.

"Sebenarnya, apa keuntungan anda dari hal ini?" Tanya Alpha.

"Aku hanya ingin berbagi kesenangan denganmu Alpha. Itu saja." Sahut Zeus sambil tersenyum lalu pergi menghilang secepat angin lalu.

Alpha kini kembali ke hutan yang sepi dan dingin. Dirinya lalu pergi pulang dan mencari-cari sebuah kaca yang ada di rumah gubuknya.

Setelah menemukannya, jantung Alpha langsung berdetak sangat kencang. Ini bukan mimpi ataupun khayalan, ternyata wajahnya benar-benar telah menjadi sangat tampan. Namun ketampanannya ini hanyalah sementara. Dirinya harus ikut kedalam permainan Zeus yang sangat aneh tersebut.

Beberapa hari kemudian, Alpha mulai melakukan keinginan Zeus. Dirinya mendapatkan hati ketujuh adik-adiknya dengan sangat mudah. Hal ini karena wajahnya yang amat tampan dan juga Alpha merahasiakan identitas yang sesungguhnya kepada adik-adiknya.

Alpha berhasil memperawani ketujuh adik-adiknya yang sangat cantik dengan sangat mudah sementara ketujuh adik-adiknya sama sekali tidak mengetahui kalau yang memperawani mereka adalah kakak kandung mereka sendiri.

Harta pun mulai mengalir tanpa henti entah darimana datangnya. Alpha kini sudah kaya raya dan sudah memiliki putri dari ketujuh adiknya.

Meskipun hidup Alpha kini serba berkecukupan dan dikelilingi oleh ketujuh adik-adiknya yang cantiknya bagaikan seorang bidadari, namun entah kenapa hati Alpha terasa semakin sakit.

Hal ini adalah karena kebohongannya kepada ketujuh adik-adiknya. Alpha sudah tidak sanggup lagi untuk menahan rasa sakit di hatinya dan akhirnya dirinya membocorkan rahasianya kepada ketujuh adik-adiknya.

Semula ketujuh adik-adiknya itu merasa sangat terkejut atas pernyataan Alpha. Namun mereka semua sudah terlanjur sayang dan cinta kepada kakak mereka, apalagi mereka semua sudah memiliki anak dengannya. Akhirnya ketujuh adiknya memutuskan untuk meneruskan saja hubungan mereka meskipun mereka tahu kalau hal itu salah.

Namun tidak demikian halnya dengan Alpha. Dia merasa sangat berdosa kepada ketujuh adik-adiknya. Dan pada suatu malam, Alpha menyelinap keluar dari dalam rumahnya yang megah bagaikan istana, berjalan menuju ke sebuah hutan yang sangat terpencil. Hutan itu adalah tempat dimana dirinya bertemu dengan Zeus untuk yang pertama kalinya.

Alpha mendatangi tempat dimana dirinya melihat Zeus, yaitu sebuah lapangan kecil di tengah hutan dengan api unggun yang berwarna biru.

Namun di lapangan itu sudah tidak ada lagi api unggun dan Zeus pun juga tidak nampak batang hidungnya.

Alpha tertawa kecil, namun kemudian suara tawanya semakin membesar.

"Zeuss..?!! Dimana kau..??!! Hahahaha..!! Aku mau berterima kasih kepadamu Zeus..!! Karena kamu lah aku bisa merasakan indahnya tubuh wanita..!! Hahahaha..!! Dan.., dan aku.., juga bisa merasakan hidup mewah yang selama ini aku idam-idamkan..!! Hehehehe..!!" Teriak Alpha.

Beberapa detik kemudian suara Alpha mengecil, bahkan suara tawanya hampir tidak terdengar.

"Tetapi.., wanita-wanita cantik yang kupetik bunganya itu adalah adik-adikku sendiri Zeus..!! Oh My God..!! Aku sudah tidak tahan lagi akan kegilaan ini Zeus..!!" Sahut Alpha yang kini menangis sambil meraung-raung.

Kemudian Alpha memanjat pohon tertinggi yang berada di hutan itu sampai ke pucuknya.

"Aku sudah selesai mendapatkan semua kenikmatan yana ada di dunia ini Zeus. Sekarang aku akan pergi meninggalkan dunia ini untuk menghapus dosa-dosaku. Adik-adikku semuanya, maafkan kakakmu..," sahut Alpha yang kemudian terjun bebas dari atas pohon dengan tinggi hampir lima belas meter.

Alpha pun langsung jatuh di atas bebatuan padat dengan kepala yang pecah berserakan.

TAMAT


Alex telah sampai pada akhir cerita tersebut. Dirinya mengerutkan keningnya. Sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan emblem yang terbuat dari emas dan bertuliskan 'DINASTI'.

"cerita yang aneh." Pikir Alex.

Kemudian ketika Alex hendak menutup buku 'Legenda Alpha & Harta Tak Terbatas' itu tiba-tiba saja Alex melihat sebuah garis terang di belakang kertas terakhir buku cerita tersebut. Lalu Alex menyorotinya dengan lampu perpustakaan.

Disana ada tulisan berwarna putih, namun tidak akan terlihat kalau tanpa penerangan yang jelas.

Ada beberapa nama tertulis disana. Lebih tepatnya ada tujuh buah nama.

Davis

Inwood

Nevall

Akita

Savannah

Thompson

Ivans


"Nama-nama ini? Apakah artinya? Dan Thompson? Sepertinya aku pernah mendengar nama itu." Sahut Alex.

Tiba-tiba saja wajahnya nampak terkejut,


"Thompson adalah nama keluarga dari Rita, yaitu Rita Victoria Thompson. Selain itu, keponakannya yang bernama Eddy juga memiliki nama belakang yang sama. Namun kenapa Rita meracuni keponakannya sendiri itu yang menjadi masalah. Sepertinya keluarga mereka memang ada hubungannya dengan 'DINASTI' ini. Hmm.., sepertinya keluarga mereka menyimpan sebuah rahasia yang sangat besar." Pikir Alex.

Kemudian Alex pergi ke kantor catatan sipil. Dirinya ingin menyelidiki nama-nama yang ada di buku cerita tersebut. Menurut instingnya, nama-nama itu adalah nama keluarga dan akan ada hubungannya dengan kasus Veratrum yang sedang di selidikinya sekaligus juga mungkin akan mengungkap dimana Nita bersembunyi.

Namun sial, ketika Alex tiba disana ternyata kantor catatan sipil sudah ditutup.

"Baru jam dua siang, tetapi kenapa kantornya ditutup?" Pikir Alex sambil melihat jam tangannya.

Memang semenjak kantor catatan sipil menggunakan sistem baru yaitu online, kantor ini sudah mulai sepi penghuninya. Kantor yang terletak di belakang gedung kejaksaan ini tampak seperti kuburan saja, sama sekali tidak ada penghuninya.

Kemudian Alex melihat ada petugas kebersihan di sana, "Siang Pak. Saya Alex, dari kepolisian. Saya ingin mencari sesuatu di dalam. Apakah Bapak yang memegang kuncinya?" Tanya Alex.

"Oh kuncinya hanya ada satu Pak Alex. Dan kunci itu kini dipegang oleh Bu Silvia." Jawab Petugas tersebut.

"Bu Silvia hakim?" - "Iya Pak. Semenjak online, kantor ini selalu sepi. Oleh karena itu Bu Silvia menutupnya. Sudah tidak pernah buka sejak dua minggu terakhir ini Pak." Sahut Petugas tersebut.

"Oh begitu, baiklah, terima kasih Pak." Sahut Alex.


*****
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd