Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT 30 Days Fall in love in Bali

semacam mendapat inspirasi dari ngebaca punya koko 1 ini.. kalo blh tw punya inspirasi darimana hu? dari jaman baca hernest sama andera terus ini.. merasa minder kalo mw buat tulisan.. hehehe
 
Maap hu baru bisa baca

Seneng banget ada cerita soft kayak gini, kayak dulu cerita Jakartaku, sama cerita masa kampus skripsian sama maria (lupa judulnya :D )

Alur nya santai, emosi nya kebawa, dan bisa merasakan dari 2 macam pov masing2 karakter, bagus suhu

Sekali lagi ane sampaikan maaf, terima kasih atas karya nya, ditunggu karya selanjutnya hu, dan selamat atas tag Tamatnya !
 
Baru selesai baca marathon.
Terima kasih buat ceritanya.
Suka dengan alur cerita, namun sayang selain typo juga terdapat beberapa kalimat yang rancu di ucapkan. Tapi ide cerita nya menghibur sekali.
 
Epilog​

Rey-

Impian terbesar gue adalah hari ini, impian mempunyai keluarga kecil dan sekarang itu terwujud walau harus menunggu lima tahun lamanya.

Walau tak meriah seperti seharusnya, udah cukup shanty pakai gaun pengantin yang gue pilihin dan harsunya ia pakai lima tahun lalu.

Sekarang gue panggil mereka berdua mama, jadi gue punya tiga mama, mama asli, mama mertua, dan mama dari Maxwell.

Udah waktunya makan malam, shanty belum keluar dari kamarnya. Karena malam ini makan malam pertama untuk keluarga baru, sekaligus keluarga besar.

“Shan, udah di tunggu” ketukan pintu kamar hotelnya beberapa kali. Pintu langsung terbuka sedikit. Shanty keluar dengan dress hitam dengan belahan dada tak terlalu rendah.

“Apa harus pakai ginian?” tanyanya noleh ke kiri kekanan.

“iah, papa mama kamu juga pakai dress sama tuxedo,” jawab gue pegang tangannya,

“Bukan itu, tapi ini” ucapnya shanty tunjukin high heels,

“salah pakai, itu punya tresya, aku beliin yang gak terlalu tinggi kok,” gue masuk ke kamarnya cari high heels yang udah gue beliin, dan langsung pasang ke kakinya,

“yukk” gue julurin tangan, shanty langsung pegang erat tangan gue ke ruangan makan yang khusus buat malam ini.

“Ett, Pengantin baru lama banget datengnya, udah gak sabar?” teriak donny sekeras-keras membuat orang di dalam ketawa,

“isshh papa malu-maluin aku” ucap stella membuat gue ketawa kali ini, senjata makan tuan, emang enak di omelin sama anak sendiri.

Meja makan sengaja gue pilih bulat, masing-masing satu keluarga dan meja gue ada max sama shanty, kedua mama papa gue satu meja juga.

Makan malam berlangsung hangat, shanty sepertinya belum pernah makan makanan seperti ini. Shanty sibuk suapin max terlebih dahulu, baru dia makan, Gue suka make up nya saat pakai gaun pengantin, terlihat sangat natural. Dan juga malam ini juga, bibirnya sama seperti dulu sangat menggoda.

“Bsersulang” ucap donny yang lebih dominan seolah dia yang baru merayakan pernikahannya, tapi memang benar donny sama Amanda gak rayain dua kali seperti ini, Kejadian sama yang gue alami, bedanya gue lama ketemu sama shanty.

***

Acara makan malam gak berlangsung lama, hanya satu jam kurang. Karena semua sudah capek buat bantu persiapan acara,

Kalau boleh bilang, mereka semua terlibat dalam acara ini, dan satu yang paling gue senang dari saudara maupun kerabat dekat, yaiut saling menopang satu sama lain.

“Papa sama mama tidur dimana?” tanya max yang lagi gue gendong.

“Satu kamar kok, “ jawab gue pas shanty agak terkejut,

“Tidur sama opa sama oma yuk” lanjut papa mama shanty, karena kamar mereka berhadapan sama kamar gue.

“Gak ah, “

“Mereka mau honeymoon” lanjut papa mama gue,

“Hee??” pekik gue bersamaan dengan shanty.

“Apa itu hunymon?”

“Mereka mau bikin adik buat kamu max” sahut papa buat gue mau tepuk jidat gue sendiri.

“Ya udah” max langsung minta turun dan masuk ke kamar mama papanya shanty, sedangkan shanty masuk duluan. Tapi gak ada di dalam kamar,

“shan?”

“Lagi cucian,” ucapnya dari kamar mandi, gue langsung ke balkon hotel dan reflek ambil satu batang rokok. Tapi gak jadi karena langsung kepikiran shanty.

“Kamu gak mandi?” ucap shanty yang sudah selesai dan pakai kimono handuk, yang memang sudah di sediakan di hotel.

“iah, “ gue langsung buat satu bungkus yang masih penuh, malam ini gue berusaha gak namanya rokok lagi.

Sepuluh menit gue bersih-bersih, terutaram di bagian wajah. Rasanya sudah lama gak tatap wajah gue sendiri sedekat ini. Kayak bukan diri gue sendiri saat kemarin-kemarin.

Dengan kimono handuk gue keluar kamar mandi, shanty masih duduk di pinggir tempat tidur sambil nonton tv,

“Belum pakaian?” tanya gue keringin rambut. Dia gak jawab dan langsung berdiri membuka ikatan di pinggangnya.

“Besok aja, mala mini kita istirahat yah sayang” bisik gue pegang tangannya dan kembali ikat tali ke pinggangnya.

“Besok kita pagi-pagi kita perginya” lanjut gue. Karena belum kasih tau gue mau ajak dia ketempat yang buat khusus gue berdua.

“Kemana?”

“Sesuatu tempat, kita habisikan waktu seharian berdua”

“max bagaimana?”

“titip ke opa oma nya, sekarang max punya dua opa dan dua oma,” elusan di pipinya. Shanty cuman senyum sambil tanganya pegang erat pingang.

“Kamu gemukan dari sebelumnya,” ucapnya tatap wajah gue.

“Masa?”

“Kamu kurusan kok, diet?” tanya balik gue pegang pinggangnya agak sedikit mengecil,

“Iah, tapi gak pengaruh deh”

“apapun itu aku gak perduli, aku suka yang ada di kamu okeh,” ciuman langsung mendarat dibibirnya beberapa menit.

“Ganti pakaian, masa mau pakai kimononya terus?” protes gue pas udah ganti pakaian tidur, dia cuman senyumin gue dan seketika dia buka kimononya di depan gue,

“Wow” gumam gue kagum sama pinggulnya. Dan buah dadanya juga lebih besar dari kemarin. Ini mungkin karena efek sudah punya max. tapi tetap gue suka apa yang ada di shanty,

“apa?” gumamnya langsung pakai pakaian tidur juga. Shanty langsung masuk ke dalam selimut. Dekapan pelan dari belakang, sengaja gue pegang buah dadanya dan terasa shanty gak pakai bra,

Gak lama dia berbalik langsung peluk gue erat, lebih erat dari sebelumnya, “ Jangan suruh udahan, aku mau gini terus.” Ucapnya, gue cuman elus rambutnya sampai beberapa menit sampai shanty benar-benar tertidur dengan posisi ini,

***

Sampai pagi tetap gak berubah, shanty terus dekap gue. Ternyata masih jam enam pagi, sambil tunggu bagun gue ambil satu lembar kertas.

“lagi apa?” suara serak shanty berdiri di belakang gue.

“Nulis”

“Buat?”

“aku mundur jadi CEO di perusahaan aku sendiri, dan serahin ke tresya” ucap gue selesai nulis. Sekaligus tanda tangan, memang ini mendadak. Tapi entah kenapa gue mau lakuin ini, karena kinerja gue selama empat tahun sebelumnya semakin buruk, dan adik gue lebih cocok untuk posisi itu.

“Kenapa lakuin itu?”

“Aku mau perbaiki semuanya, hal-hal yang harusnya lima tahun kita lakuin bersama, “ gue berdiri dan dekap pelan,

“Lagi pula, kemampuan aku mulai menurun, jadi pasti banyak yang mau aku di ganti,” lanjut gue senyum lepas.

“Terus, kamu mau kerja sebagai apa ?”

“Mau buat sesuatu, setelah membuat adik buat max, aku mau kamu jadi saksi hidup perjuangan aku dari nol membangun perusahaan”, gue sendiri gak tau akan di bidang apa, tapi itu belakangan karena hari ini gue akan pergi honeymoon, shanty cuman angguk kecil dan langsung mandi.

Setelah pamit ke mama papa, termasuk max, gue ajak shanty ke private villa, dan di sekelilingin sawah yang lagi menghijau.

“tempat ini mirip waktu itu?” gumam shanty tunjuk kea rah beberapa villa,

“Iah, wilayah yang sama, tempat yang berbeda” tempatnya lebih ke dalam lagi, tapi kali ini lewatin pasar yang lumayan ramai.

“Sampai” kata gue, lihat sekelilingnya, benar-benar taka da orang, karena tak ada jalan lain, ini villa paling dalam dari sekitarnya, walaupun dekat dengan pasar.

“aku bawain”

“gak usah, tas pakaian aja kok, “

“Emang kepakai itu pakaian?”

“Pakai lah, pas pulang?? Kalau di dalam maunya pakai apa ngak?” tanyany sedikit manja, gue langsung gendong tubuhnya, terasa berat, tapi gue masih kuat untuk itu,

Shanty langsung bangun kearah balkon belakang, “Woaaahhh lagi hijau sawahnya” gumamnya, benar angin masih segar dan hanya ada suara daun yang bergesekan disini.

“Kamu suka?” bisik gue sambil buka jaketnya,

“iah, tenang rasanya” shanty langsung noleh ke samping, dan tepat wajah gue betatapan, gak pakai lama bibir kita saling berpangutan. Sesekali tangan gue remas pelan buah dadanya,

“Mau sekarang?” bisiknya pegang tangan gue.

“Aku ikut kamu” cium di ikutin remasan lagi,

“ada tempat berendam?” tanyanya,

“ada kok, udah siap 24 jam kalau mau berendam kenapa?” shanty gak jawab, dia langsung tarik tangan gue ke kamar dan di depannya tempat ada kolam kecil bisa untuk berendam,
pande-villas-spa-restaurant-1.jpg

1033289RPM780x390.jpg


Shanty langsung membuka pakaiannya, dan masuk ke dalam perlahan, pinggulnya lebih menggiurkan sekarang.

Gue juga langsung telanjang bulat dan ikut masuk ke dalam, tak terlalu kecil, cukup buat gue sama shanty disini.

Shanty mendekat dan langsung bersandar di bahu kanan gue tanpa sepatah kata sampai air berubah menjadi hangat.

“uhhm” lenguhnya saat tangan gue mulai ke selangkangannya, terasa bulu di vaginanya habis di cukur, dan terasa lebih tebal.

“Pasti kesepian yah” bisik gue sambil jari telunjuk elus klitorisnya yang lebih gampang di cari.

“gak kok, nafsu aku turun drastis dan gak berminat untuk manstrubasi ataupun untuk itu” jawabnya pelan, pegang penis gue yang masih tertidur.

“masih sama, tapi lebih kurus, “lanjutnya kocok pelan,

“Sama seperti kamu, gairah seksual aku hilang selama memikirkan kamu” potong gue pas dia mau berbicara lagi,

“aku penasran, kamu masih berisik apa ngak yah” lanjut gue masukin dua jari ke dalam vagiannya, shanty gak jawab cuman lengungah di ikuti kocokan di penis gue yang semakin menegang,

Agak lama memang karena butuh waktu untuk ekresi, tak seperti dulu. “butuh waktu agak lama buat bangkitin gairah seksual yah” bisik gue terus mainin vaginanya dan sesekali melahap buah dadanya.

Sekarang shanty duduk di pinggir kolam, lidah gue langsung bermain di belahan vaginanya sambil jari-jari gue buka belahan vaginanya, moment yang gue lewatin saat max keluar lewat sini.

“gentian” shanty kembali masuk kolam, dan gue yang duduk di pinggiran, shanty langsung lakuin blowjob beberapa menit,

“masih sama kan kerasnya” goda gue elus rambutnya yang lagi asik makan es mambo. Shanty cuman ketawa pelan langsung duduk di sebelah gue dengan kaki yang menangkang.

“READY?” bisik gue sambil cium lehernya, elusan pelan di vaginanya diikutin hentakan pelan. Rasanya masih sempit seperti pertama kali,

“kenapa?” tanya shanty gigit bibirnya pelan.

“masih terasa sesak di masukin,”

“masa??”anggukan gue pelan terus dorong dan maju mundur perlahan. Semakin lama semakin cepat,

“auhhh” lenguhan shanty sambilt erus gigit bibir bawahnya,

Setelah cukup shanty gue ajak ke dalam ke tempat tidur buat lanjutin posisi doggy, ini yang paling gue tunggu, remasan pelan sebelum penis gue masuk,

“auhh” lenguhnya gue hentakin pinggu lagi, dan langsung gerakin maju mundur agak cepat,
“plokkk.. plokkk” bunyi saat gue hentakin ke depan, membuat sensasi sendiri,

“ganti uhmm, aku mau di atas” ucap shanty langsung rebahin gue,

“auhhh, pelan-pelan sayang turunnya” protes gue pas dia dudukin perut gue, sekarang dia kocok penis gue sebelum di masukin, apapun posisinya jepitannya terasa sesak.

Gue turutin kemauan shanty sampai gue sama dia klimaks, posisi kali ini shanty rebahan, lututnya gue jadiin satu dan sedikit tekan ke perutnya. Vaginanya terlihat sangat tembem, sekaligus basah.

“blesshh” satu hentakan lagi,

“Keluarin dimana ?” tanya gue sambil terus gerakin pinggul.

“Maunya?. Kalau mau buat adik max dalem aja, banyakin” jawabnya terus mendesah pelan,

Hitungan menit, gue kerasa mau klimaks, “aahhh teruss, dikit lagi,, uhhmm” racaunya menjambak seprei, dan satu hentakan dalam,” CROTTTTTTTTTTTTTTT”,

“ouhhh shit,” rasanya membuat dengkul gue lemas, gue gak tau berapa semburan masuk ke vaginanya, tubuh shanty sempat menggeliat di tambah lenguhan panjangnya.

“Jangan lepas!” pintanya suruh tekan lebih dalam, terasa penis gue seperti mau di telan ke dalam,

Entah berapa menit, gue cabut perlahan, dan hanya sedikit cairan putih yang keluar dari vagina shanty, nafasnya juga masih terengah.

Selesai kita istirahat sejenak di kolam dengan pakaian seadanya, shanty yang aja ke pinggir kolam. Dia mau taruh kepala di pundaknya di gue.

“Terima Kasih” ucapnya pegang tangan gue.

“Telah berjuang dan kembali kehidupan aku yang sudah menghilang” lanjutnya.

“Love you” lanjutnya, kali ini rangkul.

Gue gak bisa berkata apa-apa kali ini, pelukan yang hanya bisa menjawab, “TERIMA KASIH”.

Selanjutnya shanty mau ajak makan siang dekat pasar sini, makanan kaki lima lumayan banyak. Setelah itu lanjut sesi kedua proses pembuatan adik Maxwell, istirahat makan malam, dan sesi ketiga proses selanjutnya.

***

#Note, Maaf sebelumnya, gak bisa balas satu persatu, karena emang lumayan sibuk di real, dan buat epilog sehari sekali, dan hari ini kelar haha. Lega~~~~

Dan satu hal, terima kasih buat pembaca cerita ane, termasuk kripik dan sarang. itu sangat membangun buat kedepannya, karena memang kelebihan ane yaitu Typo,.

Demikian sudah selesai. See you again di story lainnya. SalamSatuLendir...
 
Terakhir diubah:
Thx epilognya om
Bener-bener happy ending kalo gini... :)
Semoga cerita baru bisa berkurang... typo-nya
 
Bearkhir dgn indah...
Ditunggu karya2 selanjutnya suhu dan
Terima kasih atas karyanya, sehat dan sukses selalu
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Congrats suhu ceritanya bagus bnget pembawaany dpet feelny dpet nyampek. baper pum dapet lanjutkan cerita² yg laen suhu ditunggu serial cerita yg laen
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd