Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Mba Novi, ternyata..

BumBumPaw

Suka Semprot
Daftar
21 Feb 2012
Post
19
Like diterima
11
Lokasi
di balik celana dalam pacarmu
Bimabet
Namaku Reni, baru saja tamat dari bangku SMA. Aku sudah mengikuti beberapa ujian masuk perguruan tinggi untuk melanjutkan pendidikanku ke tahap selajutnya. Aku beruntung masih memiliki keluarga yang bisa mendukung pendidikanku hingga tingkat kuliah karena memang orang tua ku bertekad untuk menyekolahkan anak-anaknya setinggi mungkin. Sementara menunggu hasil ujian masuk perguruan tinggi, aku mencoba mencari pengalaman dengan menjadi seorang penjaga toko di toko perlengkapan yoga.

Aku bukan satu-satunya penjaga toko disana, ada seniorku seorang wanita yang sudah 1 tahun lebih dulu bekerja disana. Dia manis, berambut sebahu dengan kulit kecoklatan. namanya Novi, dia terlihat baik, dan santun bahasanya. Novi inilah yang banyak mengajari dan memperkenalkanku dengan segala sesuatu mengenai yoga, sebuah metode olahraga yang sebelum nya masih sangat asing buatku. Bekerja di toko yoga tersebut sangatlah santai, karena aku dan Novi sama-sama pekerja paruh waktu, jadi jam operasional dalam sehari yang hanya 8jam kami kerjakan berdua, masing-masing mendapat giliran 4 jam, tinggal kami atur saja shift nya. Ownernya pun sangat terbuka, santai, dan sabar.

Setelah 2 minggu bekerja disana, aku semakin akrab dengan mba Novi, panggilanku kepada Novi rekan kerjaku. Sampai ketika aku mengetahui bahwa aku tidak diterima di universitas incaran pun, aku menangis dan bercerita kepadanya. Betul-betul dia sudah seperti sahabatku sendiri, dia juga banyak bercerita mengenai kehidupan, keluarga, dan percintaannya. Walaupun dia orangnya baik, tapi kadang aku ngeri juga mendengar ceritanya mengenai kehidupan percintaannya, ternyata mba Novi ini adalah seorang yang dominan dalam hal bercinta, ia mempunyai masa lalu yang agak kelam sehingga memilik obsesi dalam menaklukan pasangannya terutama dalam urusan sex. Yang menakutkan adalah ceritanya mengenai kesukaan dan fantasinya dalam memuaskan pasangan yang menurutku agak berlebihan, karena dia lebih menikmati ketika melihat pasangannya kesakitan. Kami memang sering bertukar cerita mengenai pengalaman sex masing-masing. Walaupun aku baru lulus SMA, tapi bukan berarti aku minim pengalaman. Ketika masih sekolah, aku sering melakukan hubungan suami-istri bersama pacarku yang sekarang sudah menjadi mantan. Memang mantanku itu yang merenggut keperawananku, dan cuma dia laki-laki yang pernah tidur denganku.

Akhirnya aku sudah ikhlas bahwa keinginanku untuk kuliah harus ditunda sampai tahun depan supaya aku bisa kembali mencoba mengikuti ujian di kampus impianku. Dan aku sudah mempunyai pekerjaan walaupun sifatnya paruh waktu beserta rekan kerja yang mengasyikan yang sangat mendukung keinginanku untuk kuliah. Aku menjadi semangat, seringkali aku datang lebih awal ketika kebagian shift sore, hanya untuk ngobrol dan belajar bersama mba Novi. Begitu pula sebaliknya, pulang lebih larut ketika kebagian shift pagi. Mungkin memang yoga olahraga yang kurang populer dan juga tidak semua orang menggeluti, toko ini keseringannya sepi. Sehingga kami berdua memiliki banyak waktu luang yang bisa diisi dengan ngobrol atau membaca.

Hari ini aku masuk shift sore dari jam 1 siang sampai jam 5 ketika toko tutup, namun aku memutuskan untuk berangkat dari jam 10 pagi supaya bisa ngobrol lebih lama bersama mba Novi. Ketika aku sampai di toko, aku langsung masuk seperti biasa, tapi aku tidak menemukan mba Novi. Di gudang belakang tempat menyimpan stok barang dan sekaligus menjadi tempat kami beristirahat santai juga tidak aku temui keberadaan mba Novi. Hanya ada alas yoga seperti habis dipakai dan aroma terapi yang sudah menyala. "mungkin mba Novi mau yoga" pikirku. Tanpa menaruh curiga aku menyimpan barang-barangku dan berganti pakaian mengenakan seragam toko. Seragam toko ini juga lucu, atasan berbahan lembut yang tidak terlalu ketat, tapi juga tidak longgar, dan bawahan berupa rok mini yang berbahan serupa dengan atasannya. Aku menyukai seragam ini, karena aku terlihat lebih seksi dengan seragam ini. Aku sering berlama-lama mengaca karenanya. yah namanya juga perempuan.

Ketika aku sedang asyik mengagumi diriku tiba-tiba pintu depan toko terbuka, aku segera keluar dari gudang untuk menyambut tamu yang aku pikir mungkin adalah calon costumer. Gudang ini letaknya dibelakang meja kasir, sehingga tidak membutuhkan waktu lama untukku segera keluar dan bertemu siapa yang baru saja masuk. "loh, udah dateng Ren?" ternyata yang baru masuk adalah mba Novi, dan dia datang bersama seorang pria yang diperkenalkannya sebagai pacarnya. "dari mana mba?" tanyaku kepada mba Novi. "abis beli gorengan didepan, sekalian nungguin dia noh.." jawab mba Novi sambil melirik kepada pria tersebut. Pria itu hanya tersenyum memandang mba Novi dan melirik canggung kepadaku.

Mba Novi melanjutkan obrolannya dengan pacarnya tersebut, dan aku memilih untuk duduk di sebuah sofa yang ada didalam toko sambil membaca majalah yang memang ada di toko. Selintas terdengar mereka berdua cekikikan dan berbicara berbisik-bisik. "mau gorengan ga Ren?" tanya mba Novi kepadaku. "ngga.." aku menjawab sambil tetap tidak mengalihkan pandanganku pada sebuah iklan tas bermerk yang ada didalam majalah tersebut. "Nov, gue mau minta tolong nih.." tiba-tiba mba Novi duduk disebelahku sambil mengeluarkan sebuah borgol. "he, buat apaan itu mba?" tanyaku sambil memperhatikan borgol yang ada ditangan mba Novi. Borgolnya agak kinky menurutku, tidak seperti borgol yang dimiliki oleh polisi, borgol itu berbulu-bulu warna pink. "wah, beneran gila sex kali ya mba Novi, sampe punya alat begituan" pikirku dalem hati. "kan lo udah dateng nih, tolong jagain toko dulu ya, gue mau bikin laki gue tepar dulu nih…" lanjut mba Novi sambil tertawa. "lo bediri di kasir aja, jagain pintu gudang, yahh…" ujar mba Novi sambil berdiri dari sofa. Aku cuma bisa terdiam sambil menuruti langkahnya. Mba Novi masuk gudang, dan pacarnya itu tersenyum mengangguk kepadaku. "ya ampun, aku jaga toko sementara dibalik pintu di belakangku mba Novi akan melakukan persetubuhan bersama pacarnya.." dalam hati aku bergumul, bingung. Memang aku sudah pernah melakukan apa yang akan mereka perbuat sekarang ini, tapi ya tidak seperti ini. Tidak ditempat yang ngga semestinya, dan tidak pernah ada orang lain yang tahu selain pacarku sendiri.

Tak lama terdengar desahan dan gumaman pria dari balik pintu itu, "aaaah, terus sayang…" bunyi suara pria dari balik pintu itu. "waduh, lagi diapain tuh sama mba Novi.." pikirku. Pikiranku sudah melayang, kembali pada kenangan masa SMA ketika aku melakukannya terhadap pacarku. Dulu pacarku paling suka kalau aku sudah memainkan kemaluannya, terutama ketika aku mengocok batangnya dan menjilati bolanya. Tak lama berselang kembali terdengar suara-suara erotis dari dalam gudang, kali ini lenguhan dan teriakan mba Novi yang mendominasi. "aaaahh…uuuggh.. eeenn..nakkk sayaaannnggghh…" jelas sekali suara mba Novi. Aku mulai panik, takut kalau terdengar dari luar toko. Segera aku kencangkan suara alunan musik yang memenuhi toko dengan harapan bisa menyelimur suara erangan mba Novi dan pacarnya. Tapi ternyata suara musik yang kencang pun tidak membantu, karena musik yang diputar di toko adalah lagu-lagu chill out pengiring yoga. "aduh, apa yang musti kulakukan?" kebingungan melanda apalagi suara kenikmatan mereka tidak kunjung reda, malah makin menjadi terutama mba Novi.

Akhirnya ku beranikan diri untuk mengetuk pintu gudang tempat mereka berbuat mesum. "mbaa, mba Novii…" panggilku dari luar pintu. Namun sepertinya panggilanku sudah tidak digubris oleh mereka yang sudah terbalut nafsu. Aku buka perlahan pintunya, tiba-tiba "HEH!! berani-beraninya lo ngintip kita!" bentak mba Novi kepadaku. "astaga, salah deh.." pikirku dalam hati. Kepanikan melanda, dengan posisi mba Novi diatas memunggungi pacarnya aku bisa melihat jelas tubuh mba Novi dan toketnya yang bundar. Ngga besar sih, tapi bentuknya bagus. Kalau boleh sombong sih masih besaran punyaku. Pacarnya mba Novi pun hanya bisa terdiam, dia duduk bersandar sambil tangannya diborgol ke rak tempat menyimpan stok barang. urat kemaluan dan bolanya pun terlihat besar, warnanya coklat muda. "sorry mba, aku panik. suara kalian kedengeran sampe depan, takut kedengeran kalo ada yang dateng.." jawabku panik. "iye, iye.. gw pelanin. lo sekarang keluar, jaga didepan..! ngilangin mood kita aja…" jawab mba Novi ketus. "astaga, kalo urusan sex galak amat ya mba Novi" pikirku lagi. Padahal dia orang yang ramah, baik, dan santun bahasanya.

Tak berapa lama mba Novi keluar dari gudang, sudah memakai seragamnya lagi dengan lengkap. "emang kenceng ya suara gue?" tanya mba Novi kepadaku. "lumayan mba, sampe aku bingung musti gimana.." jawabku lega karena nada bicara mba Novi sudah kembali seperti biasa. "loh, pacar mba mana?" tanyaku pada mba Novi karena pacarnya ga juga keluar dari dalem gudang. "lagi beres-beres didalem, lumayan berantakan..hehehe" jawab mba Novi sambil cengengesan.
"lo kalo panik seksi juga ya.." tiba-tiba mba Novi mengatakan sesuatu yang membuat aku kaget. "seksi gimana mba?" tanyaku. Aku berusaha mencerna kemana arah pembicaraan mba Novi, terus terang bingung juga karena tidak menyangka sama sekali mba Novi akan mengatakan itu. "kalo gue cowo, lo udah gue entot kali.." lanjut mba Novi. "waduh.." jawabku saking kaget dan bingungnya. Memang aku baru kenal dengan mba Novi ini sekitar 3 mingguan, tapi percakapan ini sama sekali tidak kuduga. Semakin aku tidak mengerti arah pembicaraan ini.

"hahahahaha…!" meledak tawa pacarnya mba Novi ketika mba Novi menceritakan pendapatnya mengenai ekspresi panikku. "Yaudah lo entot aja dia!" kata pacarnya mba Novi sambil melihat ke arahku. "enak aja!" teriak ku. kembali mereka berdua tertawa di sofa yang ada di dalam toko. Jam sudah menunjukkan pukul 1 siang. Shift kerjaku sudah mulai, dan shift kerja mba Novi sudah selesai. Tapi karena hujan sedang lebat-lebatnya, mereka belum bisa pulang. "nih gantian Ren, lo gue temenin kerja yeee…" kata mba Novi memecah keheningan. "asiik..makasih mba" jawabku. Mba Novi dan pacarnya kembali ngobrol, dan aku kembali melanjutkan membaca artikel fashion yang ada di majalah. Tak terasa 1jam berlalu, sudah jam 2 siang hujan tetap turun dengan lebat, petir sesekali menyambar. walaupun aku konsentrasi membaca majalah, tapi aku bisa merasakan bahwa pacarnya mba Novi dan mba Novi sesekali memperhatikanku. Entah apa yang mereka bicarakan, aku tidak mau ge er dulu apakah mereka membicarakanku atau hanya memperhatikan tubuhku, ah aku tak peduli.

Dingin semakin menyerang, aku memutuskan untuk mematikan AC yang ada didalam toko, diluar pun semakin gelap karena awan gelap menyelimuti. "pahalu putih, pantatlu nyembul juga ya.." sahut mba Novi ketika aku berjalan untuk mematikan AC, "baru nyadar gue" lanjut mba Novi lagi sebelum aku memberi tanggapan. Aku cuma melihat ke arah mereka tanpa mengeluarkan sepatah katapun. "mekinya putih juga ga?" tanya pacarnya mba Novi tapi dia tidak berani menanyakan padaku, dia bermaksud bercanda kepada mba Novi. Aku hanya bisa ngedumel dalem hati, ternyata pacarnya mba Novi imut tapi otaknya ngga jauh dari selangkangan, aku jadi ilfill. "lo tanya aja langsung noh sama dia.." kata mba Novi pada pacarnya. "yah mba, kok malah mancing. apaan sih kok pada mesum gini!" protesku kepada mba Novi. Aku memberanikan diri untuk menunjukkan kekesalanku.

Kembali mereka berdua tertawa puas melihatku sewot digoda mereka. Mereka berbisik dan kemudian mba Novi berdiri berjalan kearah gudang. "deeeu, gitu aja marah…" ledek mba Novi kepadaku. Pacarnya mba Novi berdiri menghampiri meja kasir sehingga ia berdiri dihadapanku. "kamu marah ya, maaf ya kalo becanda kita kelewatan.." ujar pacarnya mba Novi. Terlihat jelas ia berusaha memperbaiki suasana, namun tidak aku gubris, aku tetap melanjutkan membaca majalah yang sedari tadi cukup menyita perhatianku. "tadi kan aku cuma nanya aja, kalo ga mau jawab jg gapapa kok, kita bisa liat sendiri.." lanjut pacarnya mba Novi. langsung aku melotot ke arahnya berusaha mencerna apa maksud kata-katanya. Tiba-tiba pacarnya mba Novi memegang kedua tanganku, dan ada seseorang dari belakang yang membekapku menggunakan kain, tercium bau menyengat, aku berusaha meronta tapi semua sia-sia, karena hanya lemas dan perlahan menjadi gelap yang kurasakan. Aku tak tahu apa itu.

Dingin dan sayup-sayup cekikikan yang kudengar. perlahan aku tersadar, aku berusaha mengingat ada dimana dan apa yang terjadi. Aku membuka kedua mataku, silau. ada sesosok bayangan pria di depanku, dia berlutut membuka sumpel mulutku. "oh, kamu sudah sadar.." ucapnya. "ah aku ingat, dia pacarnya mba Novi" pikirku dalam hati. "dimana aku, mana mba Novi?" kataku berusaha teriak tapi apa daya, lemas yang kurasa. "tenaaaang, gue disini.." sahut suara yang tak asing. Aku berusaha melihat, ke arah lain tapi aku susah bergerak, tanganku diborgol menggunakan borgol bulu yang tidak asing. aku melihat sekeliling. "berlutut dihadapanku ada pacarnya mba Novi, berdiri disampingku ada mba Novi, aku di gudang toko, tapi kenapa aku di borgol?" pikiranku berkecamuk. Dingin semilir kurasakan, padahal AC sudah kumatikan. diantara sadar dan tidak aku berusaha mencerna apa yang terjadi.

"kenapa aku disekap mba, aku mau diapain?" tanyaku sedikit memelas kepada mba Novi. "tenang aja Ren, kita cuma pengen senang-senang bareng elo.." jawab mba Novi. Mba Novi mengeluarkan BB dari sakunya, dan lampu dibelakang BB itu menyala. "nih, lo rekamin ya.." kata mba Novi ke pacarnya. "Astaga, aku mau diapain mba.." ujarku setengah panik. Mba Novi mendekati ku dan aku tersadar kalau rok ku sudah terlepas dan aku sudah tidak mengenakan apa-apa kecuali baju atasanku yang masih lengkap pada tempatnya. Tanganku di borgol seperti tadi ketika aku melihat pacarnya mba Novi sedang bersetubuh dengan mba Novi. Mba Novi mendekati arah selangkanganku, aku meronta berusaha menendang sebisa mungkin ke arah mba Novi. "mba, aku pikir kita temen baek mba!" teriakku. Mba Novi hanya tertawa "kita memang berteman, tapi kan gue udah bilang tadi kalo lo seksi kalo lagi panik.." lanjut mba Novi sambil berusaha membuka kakiku. Aku panik, rok seragam dan celana dalamku sudah hilang entah dimana, sinar lampu dari BB yang dipegang pacarnya mba Novi pun menyilaukan. Aku tau aku lagi direkam, itu juga yang menambah kepanikan. "mba mau ngapain?" tanyaku lagi, aku berusaha menendang mba Novi. BUKK!! aku berhasil menendang mba Novi di dadanya. "Anjing! kurang ajar lo ya! mau diajarin seneng-seneng malah nendang!!" teriak mba Novi sambil kemudian menghajarku. Aku ditempeleng, di toyor, bahkan di jambak. Hanya perih di pipi, dan sakit di rambut yang kurasa. Aku menangis, tak kuduga mba Novi tega berbuat seperti itu, aku dipermalukan, aku direkam dalam keadaan setengah telanjang. Aku merasa terhina. aku teriak sekuat tenaga untuk meluapkan kesedihan dan kekesalan yang aku rasa.

"silakan teriak, diluar hujan lebat, pintu toko udah gue kunci, pintu gudang lo liat sendiri, ketutup kan.." kata mba Novi sambil mencengkram pipiku. aku hanya pasrah, yang kulihat lampu BB berjalan-jalan disekujur tubuhku entah apa yang direkam. "lo nurut deh, enjoy aja, kaya belom pernah aja.." lanjut mba Novi, dia perlahan meraba tubuhku, mulai dari pingga, turun ke paha, betis, perlahan dan lembut. Tangannya yang hangat memberi sensasi sendiri ketika aku merasa kedinginan karena tak ada sehelai kain yang menutupi setengah tubuhku. Kemudian mba Novi meraba vaginaku, perlahan dan lembut dia usap bulu-bulu halus yang tumbuh di mulut vaginaku. Dia tau betul apa yang harus dilakukan terhadap vaginaku. "masih kering nih.." suara mba Novi membuyarkan pikiranku. "jangan mba, aku ngga mau…" kataku kepada mba Novi berharap dia menyudahinya.

"belom jg mulai udah minta udahan.." kata mba Novi. Kemudian dia mulai memasukkan jarinya ke dalam vagina ku. Sakit, karena masih kering, dia tambahkan ludahnya dijarinya, kemudian dia mulai memasukkan 2 jarinya ke dalam vaginaku. Sakit, tapi bercampur geli,nikmat, tapi sakit! pikiranku berkecamuk tak menentu, perlahan tapi pasti mba Novi mulai memainkan jari-jarinya di vaginaku, perlahan vaginaku juga sudah mulai basah. Aku berusaha melawan tapi percuma, semakin aku berusaha melawan, justru semakin geli dan nikmat yang kurasakan karena otot seputar rahim dan vagina malah semakin mencengkeram jari mba Novi. "enak kaaan, padahal baru 2 jari lho.." sahut mba Novi lagi, dia terus mengocok vaginaku secara perlahan, sementara pacarnya tetap merekam aktivitas ini. Aku tidak bisa berbuat apa-apa karena tanganku di borgol. satu-satunya yang bisa kugunakan untuk melawan adalah kakiku, tapi jika aku melawan menggunakan kakiku, otot yang bergerak justru akan membuatku semakin geli dan merasakan sensasi aneh. Kondisi yang belum pernah kuhadapi.

Mba Novi menambahkan 1 jari lagi menjadi 3 jari yang bermain dalam vaginaku. "aaaaggh..eeeegggh…" aku sudah tidak bisa mengontrol mulutku, benar-benar sensasi kenikmatan yang belum pernah kurasakan. "enak kaaan, lo sih muna, pake nendang segala tadi.." lanjut mba Novi sambil menambah kecepatan kocokannya. Bunyi tangan beradu dengan paha dalamku semakin terdengar, kulihat pacarnya mba Novi juga sudah terangsang, dia sibuk merekam sambil menelan ludah memperhatikan apa yang mba Novi lakukan. "aaaggghhh…uughh..aakk..kuuhh…kelll..luarrrhh..mbaaaaaa…!" teriakku ketika aku merasakan sensasi kenikmatan yang luar biasa. Geli, bercampur keinginan untuk pipis yang gabisa ditahan, dan tegangnya seluruh otot tubuhku, dan mba Novi yang tidak menurunkan kecepatan mengocok vaginaku. "aaaaaarrrrrgggghhhhh…..!" terasa seluruh ototku berkontraksi diiringi rasa basah yang ada diseluruh selangkanganku dan kemudian diikuti rasa lemas yang luar biasa di seluruh tubuhku. Tanganku sakit tertahan borgol ketika aku terduduk lunglai, rasanya tidak ada tenaga bahkan untuk membenarkan posisi tubuhku.

"dapet rekamannya?" tanya mba Novi pada pacarnya. "dapet dooong.." sahut pacarnya mba Novi. mereka mematikan rekamannya dan menontonnya berdua. "oke. dapet satu, satu lagi yuk" kata mba Novi. Astaga apalagi yang akan meeka lakukan, "dasar sepasang mahluk gila seks" pikirku dalam hati. "kalian gila! kalian sakit jiwa!" teriak ku perlahan.

Pacarnya mba Novi membuka celananya, terlihat batang kemaluannya yang tidak terlalu besar, tapi panjang. "mau yang gila? mau yang sakit jiwa? isep ini!" kata pacarnya mba Novi. Aku meronta, menutup mulutku rapat-rapat, berusaha mengerahkan sisa tenagaku, berusaha memalingkan muka ku dari selangkangannya lelaki busuk gila seks itu. Pacarnya mba Novi berusaha menjejali kemaluannya kedalam mulutku, tapi aku tetapi menutup mulutku rapat-rapat. Tiba-tiba terasa ada yang memencet hidungku membuatku tak bisa bernapas, terpaksa aku membuka mulutku untuk bernapas. Belum sempat aku bernapas batang kemaluan pacarnya mba Novi sudah menerobos kedalam mulutku. "ayo isep, nikmatin aja, jarang-jarang gw ijinin laki gue disepong cewe laen.." kata mba Novi. Dari tutur bahasanya aku tidak mengenali sosok wanita yang sebelumnya aku anggap bagai saudaraku sendiri. "egh..eughh..uhukk..slurrrpp..egh.." aku tersedak karena dorongan batang kemaluan yang menyodok kedalam mulutku. Panjangnya membuat ku ingin muntah, namun bernapas aja susah apalagi muntah.

Aku masih berusaha melawan sodokan titit dimulutku, tiba-tiba aku merasakan ada sesuatu yang besar berusaha masuk vaginaku. aku tidak bisa melihat apa yang terjadi, karena pacarnya mba Novi berdiri dihadapanku, dan titit nya yang sedang disodok-sodok kedalam mulutku membuatku tidak bisa menoleh untuk melihat apa yang terjadi. Hanya terasa ada desakan sesuatu yang besar memaksa untuk masuk kedalam vaginaku. "ayo kita nunggingin say.." kata mba Novi ke pacarnya. Dan pacarnya mba Novi pun melepaskan sodokan tititnya dari mulutku. Dalam upaya mereka membuatku nungging, aku bisa melihat dan merasakan ada lilin besar berwarna merah yang sebagian sudah masuk kedalam vaginaku, dan sepertinya tanpa kondom. "sakiiiiit! kalian gila!" teriakku sambil menitikkan air mata.

"yeee..ini tuh enak bego!" teriak mba Novi. Kemudian aku melihat lampu di BB mba Novi menyala lagi. "aku direkam lagi pikirku" berbagai perasaan menjadi satu. Vaginaku terasa penuh karena masih ada lilin besar yang menancap. "pelumasnya mana say?" tanya pacar mba Novi kepada mba Novi. Tak berapa lama dalam keadaan nungging aku bisa merasakan ada cairan dingin kental membasahi permukaan anus ku. Pergelangan tanganku yang di borgol sakit karena menahan tubuhku yang menungging. Perlahan pacarnya mba Novi mengoleskan cairan dingin tersebut dan berusaha memasukan jarinya ke dalam anusku. "jangan maaaas..! jangaaaan..! sakiiiiitt..!" teriakku ketika terasa jarinya perlahan masuk ke dalam anusku. PLAKK!! pantatku ditepuk dengan kerasnya, sensasi yang semakin aneh ku rasakan, perih, bercampur nikmat, dan ada sesuatu yang tak bisa kujelaskan, entah apa itu.

"AAAAGGGGHHHH…..!" jeritanku ketika aku merasa ada sesuatu yang lebih besar berusaha masuk ke dalam anusku. Rupanya pacarnya mba Novi berusaha memasukkan tititnya ke dalam anusku. Anusku terasa dibuka dengan paksa, perih, sakit! sepertinya setengah batang kemaluan pacarnya mba Nivi berhasil masuk. "sampe mentok dong say.." kata mba Novi sambil terus merekam aksi pacarnya. Akhirnya titit panjang itu berhasil masuk seluruhnya kedalam anusku. Perih, sakit, itu saja yang bisa kurasakan. Kemudian pacarnya mba Novi mulai memompa tititnya keluar masuk dari anusku. "AAAAAARRRGGGHHH… SAKIIIIIITTT….!" teriakku sekali lagi. "sabar sayang, nanti juga enak.." sergah pacarnya mba Novi. BUKK!! tiba-tiba mba Novi meninjuku tepat dimuka."kurang ajar lo ya, laki gue sampe manggil sayang sama lo!" teriak mba Novi. Aku menangis, bukan salah ku kalau dia memanggilku sayang, aku tidak terima, aku bingung, aku kesakitan. Semakin lama genjotan pacarnya mba Novi semakin kencang. Dan rasa perih dan sakit yang sebelumnya kurasakan mulai berubah menjadi kenikmatan yang lagi-lagi belum pernah kurasakan. "aaarrrgggh…eeegh..uuuugh…" suaraku berubah menjadi sebuah ekspresi kenikmatan yang tak terkira. "dasar murahan, doyan jg kan lo..!" kata mba Novi.

Tak terasa posisiku sudah berubah menjadi semakin menunggingkan pantatku supaya pompaan pacarnya mba Novi semakin terasa. aku terlena, aku diperkosa tapi aku menikmatinya. Entah apa yang kupikirkan, bayangan mantan pacarku muncul berkelebat didalam pikiranku, bayangan kedua orang tua ku, bayangan teman-temanku, bayangan wajah mba Novi dan pacarnya. Aku hina! "aku mau keluarrr..!" teriak pacarnya mba Novi memecah lamunan dan kenikmatanku. Kemudian pacarnya mba Novi mencabut tititnya dari anusku dan mengocoknya didepan mukaku. Crottt…Crottt…Crottt… muncratlah sperma pacarnya mba Novi membasahi muka, rambut dan sebagian baju atasan seragamku. "aaaarrgghhh…nikmat sayang.." ujar pacarnya mba Novi sambil mengecup bibir mba Novi. Dia terkulai lemas, sementara mba Novi tetap melanjutkan merekam wajahku yang penuh dengan sperma pacarnya, dilanjut dengan merekam vaginaku yang masih tersumbat lilin besar, dan ke arah anusku yang sedang berdenyut perih setelah diobrak abrik titit pacarnya.

"puas sayang?" tanya mba Novi kepada pacarnya diikuti dengan anggukan tanda setuju. "Enak kan Ren?" tanya mba Novi kepadaku. Aku tidak bisa menjawab, hanya bisa merasakan perihnya anusku dan sakitnya tanganku menahan beban tubuhku. "oke, kita dapet vidionya, 2 biji pula.." tukas mba Novi kepada pacarnya. "jangan kira ini sudah selesai sayang.." bisik mba Novi di telingaku. Aku tidak bisa berpikir, aku tidak tahu apa yang akan terjadi nanti, besok, dan selanjutnya. Hanya perih yang kurasa, sampai malam ini aku menuturkan kisahku...
 
si Novi mantep, update ya suhu
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd