Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Liburan Membawa Kenikmatan, Jadi Pingin Liburan Terus

New Target: Nana, Silahkan Dinikmati

Hari itu aku sedang dalam perjalanan kembali ke Batam, aku berangkat dari Jakarta menggunakan Kapal karena waktu itu aku sedang ingin menikmati pemandangan laut dan memang tidak ada agenda mendadak, jadi aku santai aja.

Ketika naik kapal pada hari keberangkatan, hati ini terasa senang sekali. Aku langsung menuju kamar ku, kamar kelas satu, yang pasti sudah terbayang akan sangat enak rasanya, tapi aku kaget sekali, karena di dalam kamar sudah ada seorang wanita, yang terus terang saja ada sedikit rasa senang juga karena wanita tersebut tersenyum dengan manisnya ketika melihat aku agak terkejut.

“Oh maaf, mungkin Mbak ini salah kamar..?” tanya aku agak ragu.
Sebab setahu aku tidak mungkin, setauku, dalam satu kamar harusnya hanya ada satu jenis kelamin, kalau laki-laki ya laki-laki semua, atau kalau perempuan ya perempuan semua.

Tapi setelah dicocokkan ternyata nomer tiket kami sama, artinya kami satu kamar.
Wah, terus terang saja aku agak canggung juga rasanya, tapi di balik kecanggungan aku ada rasa senang juga lho, karena wanita yang satu ini cukup cantik juga dan bodinya cukup menggairahkan dan tentunya langsung aku membayangkan kalau nanti malam kami akan tidur berdua dan berpelukan dengan saling mengelus-elus ‘pusat’ kenikmatan masing-masing. Apalagi dibalik tubuhnya yang bagus, dia memiliki payudara yang lumayan besar, kuperkirakan Bra-nya berukuran 36G.

Pada waktu pemeriksaan tiket, tanpa ragu dia langsung mengatakan bahwa aku adalah sepupunya, jadi oleh petugas kami tidak dipindahkan.
Dia sempat cerita sehabis itu alasan dia tidak bilang ke petugas kalau kami tidak saling kenal adalah karena dia nggak mau dipindahin tapi nantinya malah sama yang resek dan dia lihat aku tidak resek, jadi dia ingin tetap bareng aku.
Wah, tambah senanglah hati ini dan sejak itu kami banyak sekali ngobrol-ngobrol.
Dari sini juga aku tahu kalau dia adalah pegawai sebuah bank swasta di Batam, bernama Nana, suaminya seorang dosen sebuah perguruan tinggi di Jakarta, dan yang lebih hebat lagi dia baru menikah, tapi karena penempatan mereka harus tinggal terpisah dan hanya bisa bertemu sekali sebulan, umurnya masih 25 tahun.

Setelah makan siang kami masih melanjutkan obrolan kami tentang berbagai hal di anjungan depan kapal.
Kapal sudah semakin jauh dari daratan, jarum jam sudah pukul dua, hawa terasa agak panas, mata mulai mengantuk diterpa angin laut, akhirnya kami memutuskan untuk beristirahat saja.

Tanpa sadar Nana menggandeng tanganku ketika kami berjalan menuju kamar, karena agak canggung, tangannya aku lepaskan.
Nana agak kaget tapi dia malah tersenyum manja, karena ketika berjalan di lorong kapal yang kebetulan aku berada di belakangnya, aku melihat pantatnya yang bulat yang terbalut celana jeans ketat dan rambutnya yang panjang sepunggung dan diikat, sehingga terlihat jenjang belakang lehernya yang putih dan mulus.

“Oooh! Indah sekali!” jerit batin aku.
Pada waktu itu aku ingin memeluknya dari belakang dan ingin langsung mencium lehernya itu, tapi sekali lagi hati ini rasanya canggung sekali.

Ketika kami bersama-sama masuk kamar Nana langsung menuju kamar mandi, katanya dia sudah kegerahan dan sebelum tidur siang ingin mandi dulu, sedangkan aku langsung rebahan di tempat tidur sambil membayangkan tubuh Nana yang pasti sintal dan menggairahkan kalau dilihat dari pantatnya yang bulat, tanpa sadar tangan kiri aku sudah memegang batang kemaluan yang mulai mengeras.

Tetapi tiba-tiba ada suara dari balik pintu kamar mandi, “Mas Lefi, tolong ambilkan handuk aku di dalam koper dong", sehingga aku terkejut setengah mati, karena pikir aku Nana sudah keluar dari kamar mandi.

Ketika mengambil handuk, aku melihat pakaian dalamnya yang bagus-bagus dan super mini, “Oooh..!” batin ini semakin menjerit, karena sebagai seorang laki-laki normal, pasti siapa saja tidak akan tahan dengan momen seperti ini.

SM1aRmQ.png

Pintu aku ketuk untuk memberikan handuknya, dan ketika pintu dibuka, betapa kagetnya aku karena Nana berdiri di depan pintu hanya dengan celana dalam yang sangat mini dengan bordiran yang apik dan bulu tipis di selangkangannya yang kontras dengan kulit putih mulusnya, saat melihat aku tertegun dengan handuk di tangan, dengan cueknya Nana menarik tangan aku untuk mandi bersama.

Pada waktu itu aku hanya seperti robot yang bergerak hanya kalau disetel untuk bergerak, karena terus terang saja, waktu itu pikiran aku seakan tidak percaya dengan apa yang sedang ada di hadapan aku, ternyata tubuh Nana lebih indah daripada apa yang aku bayangkan, dan lebih hebat lagi lebih cantik dalam keadaan telanjang.

Tanpa sadar aku melepaskan celana dalam Nana, dan tubuhnya aku sirami dengan air dari shower.
Nana melenggak-lenggokkan pantatnya yang bulat ketika air shower aku arahkan ke pantatnya dan ketika aku arahkan ke punggung, Nana meliuk-liukkan tubuhnya dengan sangat erotis.
Tiba-tiba Nana membalikkan tubuhnya dan langsung melahap bibir aku, dengan kencang dihisap dan disedot.
Tapi tiba-tiba Nana berhenti dan marah, “Hey, dicopot dong bajunya!”
Aku hanya dapat terawa kecil karena bersamaan dengan itu Nana pun dengan bergairahnya mencopot kaos dan celana panjang aku yang mana celana dalamnya langsung ikut terlepas.

“Wow, lucu sekali bentuk batang kamu Lefi..?” Nana bertanya dengan manjanya.
“Lho apa punya suami kamu nggak lucu tuh..?” aku balik tanya dan Nana hanya tertawa dengan ujung kemaluan aku yang sudah berada di dalam mulutnya.

Gila! Nana benar-benar luar biasa, mungkin karena dia sudah bersuami, dengan gemasnya Nana mengelus-elus buah zakar dan menghisap-hisap kepala penis ku dengan lembutnya.

Tidak terasa sudah lama sekali Nana menghisap batang penis dan akhirnya, “Hey, capek nih jongkok terus. Gantian dong..!”

Nana lalu aku gendong ke arah tempat tidur, lalu aku rebahkan dengan kakinya yang putih mulus terkulai di lantai.
Kaki Nana aku angkat perlahan-lahan, sambil memberikan sedikit sensasi di talapak kaki.
Nana kegelian dan mengelinjang, kemudian aku mulai menyerang payudaranya yang memang tidak begitu besar tapi cukup menggoda.

Ujung penis aku gosok-gosokkan di lubang vaginanya sambil menghisap-hisap puting payudara Nana.
Aku semakin menikmati permainan ketika Nana mulai mengerang-ngerang keenakkan dan ketika pinggulnya mulai digerak-gerakkan ke atas dan ke bawah aku mulai menyadari kalau Nana minta dicoblos liang vaginanya, tapi aku sengaja untuk mempermainkan ujung penis di mulut vagina Nana.

“Ayo Lefi, dimasukkan saja, jangan cuma diluar begitu dong..!” akhirnya Nana benar-benar tidak tahan.
Lalu aku mulai menekan panis aku untuk masuk ke dalam vagina Nana.
Uuuhhh..! Hangat dan enak sekali rasaya, Nana sambil mengerang keenakkan mangangkat pantatnya, sehingga penis aku semakin dalam masuknya dan Aaahhh..! Semakin enak saja rasanya

Ketika pantat Nana diturunkan, tiba-tiba penis aku terlepas dari lubangnya.
Nana menaikkan lagi pantatnya, dan ketika diturunkan lagi, terlepas lagi, begitu dan seterusnya hingga Nana marah-marah karena ternyata aku hanya diam saja.
“Ayo dong Lefi kamu goyang juga pantatmu maju mundur. Ayo… dongg..!”

Pantat Nana mulai diam dan pantat aku mulai digerakkan dan perlahan-lahan aku masukkan batang penis yang sudah sangat tegang ini, dan aku tarik lagi dengan satu hentakan keras.

Perlahan-lahan lagi aku masukkan dan aku tarik lagi dengan satu hentakan keras.
Nana merem melek ketika aku masukkan, dan Nana mengerang keras ketika aku tarik.
Begitu terus aku lakukan hingga akhirnya Nana bangun dan memeluk aku.

Dengan mesranya aku menggendong dan mencium bibir Nana, tapi aku terkejut ketika tiba-tiba Nana menggoyang dengan keras sekali pantatnya, diputar-putar pantatnya pada gendongan aku, dan pada saat itu aku semakin kaget ketika tiba-tiba pula lubang vaginanya terasa mengecil lalu dengan kerasnya Nana berteriak, “Lefi..!” dan keringat kecil-kecil mulai keluar di atas keningnya.

Kembali Nana marah, karena dia sudah kelelahan sementara batang kemaluan aku masih berdiri tegak dan yang pasti aku belum ejakulasi dan aku sudah sangat puas melihat dirinya puas dan senang dengan permainan aku.

Akhirnya kami mandi bersama, dan di kamar mandi kami masih mengulangi permainan-permainan yang lebih menyenangkan lagi.
Hampir setiap saat dan setiap kesempatan di kapal kami melakukannya lagi dan lagi.
Ketika sampai di Batam, dia memberikan alamat dan nomer teleponnya dan berharap sekali kalau aku mau mampir ke rumah atau kantornya.

Beberapa kali Nana pernah aku hubungi dan beberapa kali kami pernah berjumpa, hingga akhirnya sekarang kami tidak pernah lagi berjumpa karena terakhir kali aku hubungi alamatnya sudah pindah dan Entah dimana kamu Nana, tapi yang jelas aku selalu merindukan kamu.

Dan Tamat... Kebanyakan Liburan Tidak Baik, Hahahaha
 
ayo gan lanjutken
 
lanjut ke keluarganya lia lagi bos kali ini dirumah lia...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd