Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

A-NoTheR 48 Story

blackbox360

Semprot Kecil
Daftar
24 Feb 2014
Post
90
Like diterima
32
Bimabet
Setelah sekian lama hanya menikmati konten yang ada dan numpang berkarya di beberapa thread orang, akhirnya hari ini Pecah Telor dengan membuat cerita di SF-Fiksi. Semoga bisa agan-agan, suhu-suhu, dan guru besar semprot menerima thread alakadarnya ini.

A-NoTheR-48 Story

Chapter 1​

3rd P.O.V Start

Disebuah kamar tampak dua orang insan manusia terduduk menghadap sebuah jendela, larut dalam kebersamaan mereka. Namun . . .

“Ahhh……kakhh!” cicit seorang gadis cantik yang duduk dipangkuan seorang pria,

“Kenapa?” jawaban singkat dari sipria,

“Ihhh pake nanya lagi!” dengan ketus sigadis menjawab

“Abis kamunya gak jelas, bilang dong kenapa kamunya sayang?” ledek sipria yang semakin giat melakukan kegiatan didada sigadis

“Katanya mau bantuin aku belajar, terus tangan kamu ngapain naik-naik ke dada aku?” Tanya sigadis

“Gapapalah biar aku konsen bantuin belajarnya ehehehe” jawaban singkat penuh arti dari sipria tanpa menghentikan ministrasinya didada sigadis tersebut,

Perbuatan membuat sigadis menoleh kebelakang melihat pria yang sedang meremas buah dadanya itu.

“Pasti itudeh alasannya”, Jawab si gadis dengan raut ngambek yang dibuat-buat seraya membuang muka, sebuah gesture yang hanya meningkatkan nafsu sipria, dalam hati sipria berkata “Imut kali kau my little usagi”.

“Tapi kamu sukakan?” ledek sang pria membuat sigadis mulai tersipu dan menunduk malu, “Licik ih . . . ! gimana aku bisa jawab itu” batin sang gadis penuh konflik,

“Tuhkan beneran suka” ledek sipria pada gadis cantik yang mulai bangkit birahinya.

“Blush” sigadis mulai merutuki dirinya karena begitu mudahnya ia dibuat tersipu,

“Jadi?” Tanya sipria yang dikuti dengan remasan lembut,

“Ahh ……..” desah sigadis yang makin larut oleh nafsu percumbuan itu,
*CUP*

kecupan ringan di pundak sigadis, kembali membuatnya menoleh. Reaksi yang memberi kesempatan bagi sipria untuk menangkap Bibir ranum sigadis,

Cluuphh . . . . . cluphph . . . . . . cluph . hanya suara itulah yang terdengar selama dua insan yang tengah mengadu lidah mereka dengan mesranya, kecupan yang semula ringan mulai mendalam dengan beradunya lidah keduanya. Tanpa henti sipria terus meremas payudara yang terasa begitu pas ditangannya itu. Hingga,

“Puahhhh . . . . .” menipis sudah kadar oksigen dirongga paru-paru keduanya, hingga mengharuskan terpisahnya kedua bibir mereka. “Ha . . . ha . . . ha . . .” bunyi nafas tak beraturan mereka,

Cluphhhh . . . . . Slurpppp . . . . Slurrrrppppppsss . . . . . Cluppphhhsss suara dua bibir yang kembali beradu, risih dengan posisi duduk sigadis yang memunggunginya, sipria mulai menggerakan tangannya dan memposisikan tubuh sigadis agar menyamping dipangkuannya.


Sebuah gerakan yang disambut dengan dikalungkannya kedua tangan sigadis keleher sipria yang tengah mencumbunya itu. sekian lama percumbuan itu kembali menghabiskan persedian oksigen paru-paru mereka, kembali memaksa keduanya untuk melepaskan tautan bibir mereka.

Dengan mesranya, sipria kemudian mengarahkan kedua tangan ajaibnya ke pinggang sigadis dan mulai membelai dan meremas pinggang ramping tersebut.

“Ekhhh . . . . .” jerit sigadis saat sipria tiba-tiba mengangkat tubuhnya dan menghadapkannya kearah wajah pria tersebut.

Berdebar, hanya kata itulah yang bisa menjelaskan suasana hati mereka, hingga kedua mata itu saling bertemu.

Saling tatap, antara sigadis dengan sipria terjadi. Membuat keduanya hanyut dalam romansa itu. “Ahem . . .” sebuah deheman dari sipria mengakhiri kontes menatap mereka. “Hihihihih . . . . .” diiringi tawa renyah dari sang gadis.

“Hei . . . aku buka bajunya boleh yah” pinta sipria tersebut. anggukan lemah, hanya itu yang mampu gadis itu lakukan untuk menunjukan kesediaannya.

Sreet . . . . ., disingkaplah kaus berwarna coklat itu dengan sigap. Menunjukan buah dada berkulit putih tanpa cacat berbalut BH dengan warna putih dengan tali dibagian depan.

“Ish . . . Ish . . . Ish . . . gak nyangka aku, kalo kamu punya yang model kaya gini hehehehe” ledek sipria sambil tertawa ringan.

“Hihihihi buat koleksi . . . .” kikih sigadis.

Gemas dengan jawaban sigadis, sipria kembali melahap bibir sigadis untuk kesekian kalinya hari itu. Sementara ciuman mereka makin dalam, diarahkan tangan kanan pria itu ke bongkahan dada sebelah kiri, sedangkan yang kiri mulai meraba pinggang sigadis bersiap untuk meremas pantat yang begitu bulat dan penuh itu. Semakin kuat sipria meremas kedua bongkahan daging itu, yang meningkatkan intesitas desahan nikmat sigadis.

“Akhhhhh….“,desah sigadis ketika tangan pria tersebut meremas payudara kirinya cukup keras, menimbulkan seringai diwajah pria itu.

Melihat keadaan sigadis semakin terlena, sipria mulai menarik tangan kirinya dari pantat sigadis dan mulai naik menyusuri tulang punggung menuju payudara kanan sigadis, meremas kedua bongkahan tersebut dengan telaten. Membuat sipria tidak tahan untuk segera menenggelamkan wajahnya diantara lembah dua gunung yang masih terlindung Bh itu.

“Empuknyaa . . . . . ehihihihihi . . . . .” hati sipria kegirangan.

“Akhhh . . . . Ukhkhkk . . . . . Uhmmm . . . . .” racau sigadis ketika merasakan nafas hangat sipria di area sensitifnya. Puas menghirup aroma tubuh sicantik. Sipria mulai mengecup bagian atas dada sigadis. Sementara tangannya mulai melepas tali pengikat BH sigadis, membuat sigadis memundurkan tubahnya agar sipenjantan semakin mudah melakukan aksinya.

Disingkaplah penopang buah dada itu kesamping, memberikan pemandangan indah untuk dinikmati oleh mata sipria, yang kembali terkagum akan bentuknya yang begitu indah, bulat, penuh, dengan kulit putih dan puting merah mudanya yang menegang karena nafsu.

“Dek, gak peduli berapa kalipun aku mainin dada kamu, bentuknya selalu membuatku kagum dan terlena”, puji sipria yang membuat sigadis tertawa dan menjawab

“Gombal nih . . . . mesti ada maunya!”, ledek sigadis

terkekeh mendengar jawaban gadisnya itu,

“Heheheheh . . . . keemut boleh yah?” pinta pria itu, yang dijawab dengan sebuah anggukan.

Dijilatnya puting kanannya, semantara yang kiri kembali diremas. *Sluurrrppph . . . . Slurppph . . . . Slurrrrpph* begitulah suara yang timbul akibat hisapan kuat pria itu pada payudara yang tengah ranum-ranumnya itu.

“Auchhh kenceng benget ngisepnya, mana lagi sensitive pula . . . . . Ughhh . . .” batin sigadis imut itu.

Seakan mengerti isi batin sigadis, sipria semakin kuat menghisap mereka bergantian dan diselingi dengan sebuah gigitan,

“Akhhh . . . . jangan digigit dong, mbekas nanti” rengek manja sigadis berponi yang baru melewati masa Sweet 17thnya beberapa bulan yang lalu itu.

“Hehehe . . . . kamu bilang gitu? Tapi kok banjir gini punya kamu?” ledek sipria sambil melepas dada sigadis yang sudah basah oleh liurnya itu dan melongok kearah pangkal paha sigadis yang begitu basah.

“Ah … ah …. Ah . . . salahnya siapa coba, udah tau nipple aku super sensitife masih dimainin“ jawab sigadis disela desahan manjanya, yang kembali dijawab dengan kekehan pelan sipria, sebelum kembali menghisap kedua buah surga itu.

“Ah . . . . Ah . . . . Uh . . . ah . . . . . uh . . . . ughhh . . . . . . “ desahan sigadis makin menjadi tanda ia mulai tak dapat menahan birahinya.

Mendengar itu, sipria semakin semangat melakukan hisapan dan remasannya. Kanan kiri bergantian tak ada yang terlewat dari hisapan kuatnya. Hanyut oleh birahinya, mulut sigadis mulai terbuka, membuat lidahnya yang panjang terjulur seakan mengundang sipria untuk kembali mengadu lidah mereka berdua.

Sebuah uandangan yang tidak dilewatkan oleh sipria, yang menyambutnya dengan lidahnya sendiri. beradu kembali lidah kedua insan tersebut, diselingi dengan bercampurnya ludah masing-masing yang tanpa ragu dihisap oleh keduanya.

Tangan sipria tanpa henti meneruskan aktifitas didada lawannya, “Ahmhmhmh . . . . Ahmmm . . . . . Uhmmmmm” membuat desahan tertahan sigadis semakin kuat menggema dimulut sipria.

Puas dengan mulut sigadis sipria kembali memainkan payudara yang sedari tadi hanya dimainkan kedua tangannya itu.

“Ahhhh ….. Ahhkkhkk . . . . . Ukhhh . . . . “, desahan yang semula tertahan oleh mulut sipria, kini menggema dipenjuru kamar sigadis.

Merasakan birahinya semakin tinggi, sipria menurunkan tangan kanannya kepangkal paha sigadis dan menyapa liang surgawinya dengan rabaan halus diluar CDnya yang banjir oleh cairan surgawinya itu.

*Sqouelch . . . . .squoeueelccccchhhh . . . . . squellllchhhhh . . . .* bunyi jari jari sipria yang memainkan bibir bawah sigadis.

“Ahhhh . . . Auhhhhh . . . Uahhhh . . .” desahan sigadis semakin kuat karena diserang dari dua arah, hingga membuat pertahanan sigadis makin melemah, hingga sigadis mulai meracau tidak jelas.

“Arghhhh . . . gak kuat, gak kuuuaattt mau . . . . . . keluarrrgggghghhh …” pekik sigadis.

Seakan mengerti derita yang dialami sigadis, sipria memutuskan untuk memberikan dorongan terakhir dengan sebuah gigitan ringan disertai pilinan pada puting merah muda sigadis cantik itu. “Jangan ditahan yang, lepaskan!” ujar sipria yang dijawab dengan lengkingan “Akhhhhh” *Syurrrr . . . . Syurrr ….. Syurrrrr* jerit sigadis bersamaan dengan lepasnya orgasme yang begitu nikmat itu.

Terkekeh melihat sigadis yang terbuai dalam kenikmatan sipria pun bertanya “Feeling good, baby?”

“Hah . . . ha . . . hahh . . . “ hanya suara nafas tak beraturan sang gadis yang baru mereguk kenikmatan tersebutlah jawaban yang diterima sipria.

“Jawab dong, cantik!” ledek sipria penuh tawa.

Tersipu, sigadispun hanya bisa mengangguk lemah mengiyakan. Membuat sipria tertawa karena sifatnya itu.
END 3rd P.O.V

+++=+++​

Start 1st P.O.V​

“Bil, boleh yah?” pintaku dengan penuh harap pada gadis cantik bernama Nabilah Ratna Ayu Azalia itu, ya kalian tidak salah baca. Gadis cantik dipangkuanku ini memang si Queen Usagi Nabilah Ayu,



“Engga ah, capek . . . ntar malah gak makin gak konsen akunya“ jawabnya santai. Membuatku tertunduk sambil menunjukan ekspresi kekecawaan, Karena aku tidak dapat merengguk kenikmatan dari tubuh indah bahan delusi semua VV.O.T.A seluruh dunia.

“Ugghhhhh . . . . mana bisa aku nolak kalo dia udah masang wajah seperti itu” aku tahu dia pasti membatin kalo aku make trik wajah melas yang lebih ampuh dari wajah melas Flint Rider ini.

“Hufft . . . . Sekali aja yah …” jawabnya pasrah. Membuat raut kecewa diwajahku berubah menjadi raut kebahagian yang penuh kemesuman yang akan membuat mentorku, Sang Guru Jiraiya menangis bangga :D .

“Hehehehe . . . You’re the best honey. . .” jawabku. Yang kukuatkan dengan kecupan manis di kening berponinya itu.

“Yadeh . . . tapi inget sekali aja, awas kalo kebablasan. Gak bakal aku kasih lagi” ancammya dengan wajah yang sengaja dibuatnya seseram mungkin, hal yang membuatku sedikit geli dengan wajahnya yang tidak mengintimadasiku sama sekali.

“Iya . . . . Dedek Kinci” ledekku dengan nada sedikit kumanjakan. “Let’s Feel good together, Baby” bisiku mesum ketelinganya yang kuakhiri dengan kecupan dibelakang daun telinganya itu.

Kugunakan tangan kiriku untuk menarik wajahnya mendekat agar bisa kupagut sepuasnya. sementara kugunakan yang satunya untuk kembali menggelitik kulit pinggangnya yang mulus itu.

*Cup . . . Cup . . . Slurrpppp* suara lidahku yang beradu dengan lidahnya yang begitu panjang itu. Kutekan kepalanya makin dalam, membuat ciuman kami makin dalam.



“Uhmmm . . . Ahmmmm . . . . Uhmmmmhhh . . . .” hanya itu suara yang mampu keluar dari mulutnya yang tersumpal lidah kami berdua. Kuteguk liurnya yang manis, begitupun ia yang juga meneguk miliku. Kurasakan pangkuan bergesekan dengan pangkal pahanya yang banjir oleh cairan cintanya.

“Puahhhh . . .” kulepas pagutanku setelah kurasakan nafasnya yang makin pendek. Kucium hidung mancungnya seraya kugerakan tanganku yang tadi hanya bermain dipinggangnya keatas menuju bagian paling sensitifnya. Bagian tubuh yang merupakan salah favoritku, karena selalu berhasil membuatnya hanyut dalam nafsu.

“Achhhhhhh . . . . . .” desahnya ketika kuremas dada kirinya lembut, membuatku semakin bersemangat melakukannya. Bersamaan dengan itu, mulai kuserang leher jenjangnya dengan kecupan dan hisapan lembut.



Apakah kugigit juga leher jenjang itu? No . . . No . . . No . . . takan sebodoh itu diriku untuk meninggalkan jejak percumbuan yang begitu jelas, dan MEMBUATKU menjadi sasaran AMUKAN MENGERIKAN para V.O.T.A garis keras yang lebih berbahaya dari ormas-ormas anarkis itu, “Well . . . HELL NO!” Let us PLAY on the safe side, brother.

“Ahmmmm . . . . remes sayang . . uhmm . . . remes terus . . . Uaaachhhh” pinta Oshi dari 2-Juta umat itu. Permintaan yang kubalas dengan tambahan tangan kiri dan mulutku yang mencaplok payudara indah itu dengan lahap.

*Slurrpppp . . . . . Slurppppppp . . . . . Slurppppp* suara yang mendominasi atmosfer ruangan yang terasa begitu panas bagiku kini. Uggghhhh . . . . Melihatnya mendesah penuh nafsu membuatku ingin membuatnya merasakan kenikmatan yang lebih besar lagi.

“Mnnnnhhh . . . . jilat sayangg . . . . teruzzzz jilaattt . . . .” desahnya semakin parau. Kujilat puncak kemerahan yang menegang karena nafsu itu, kuvariasikan jilatanku bergantian. Kanan dan kiri, tak satupun dari payudara indahnya yang kulewatkan.

“iyah . . . trusss. . . . gantian . . . . kanannya . . . . jilatin kenceng , , , , ,”



“Sayang . . . . . Ahhhhhhh . . . . . . .“ di tekannya wajahku kedadanya dengan tangan kananya sambil terus mengacak-acak rambutku dengan ganas, kubalas dengan kuarah tanganku ke vaginanya dan kugesek pelan dari luar CD yang sudah basah oleh orgasmenya. Kunaikan intesitas seranganku ditoketnya dengan mulai menghisap kuat-kuat putting-putingnya, Kuputuskan untuk melakukan lebih dengan menyusupkan tanganku kedalam CDnya, lalu kumainkan bibir bawahnya yang halus. Kugesek dengan cepat membuatnya mulai menggelinjang makin liar.

“Arrrrrggggghhh . . . .” jeritnya ketika telunjukku mulai kutusukan keliang surgawinya itu, tusukan pelan dan cepat bergantian membuatnya semakin kacau. Tak puas dengan satu jari kucoba masukan jari kedua membuatnya menggila

“AH. . . . . ah . . . . . .ah . . . . .uhmmm. . . .. . ahmmm . . . . pelanin sayanghhh ahhh . . . ” pintanya. Kuturuti permintaannya, namun mulai kutambahkan tanganku yang lain untuk mencari klitorisnya. Kucari benda kecil pembuat nikmat itu. Hingga akhirnya kutemukan klitorisnya dan kugaruk dengan kuku jariku

“Sayaaanmgggggggg . . . . . . . sakit . . . ahhh . . .jangan dicakar . . . ahhhhh . . ahhh . . .. . “ rengeknya disela sela keisenganku menggaruk klitorisnya dengan tiba-tiba. Membuatku muali memilin klitnya dengan dua jariku sementara kubuku resleting celanaku.

*Sreets* kubuka resleting celanaku dan kulepaskan tangannya dari leherku, kuarahkan tangan kecilnya ke kontolku yang masih terlindung CDku. Kuarahkan tangannya agar mulai mengurut penisku dengan lembut.

Tiba tiba “ARrrrrrgggghhhh . . . . .asem maen Ugghhhh remes aja uhhhh” jeritku diantara hisapan dan garukanku ketika ia meremas batangku kuat. Membalas semua ledekanku dengan serangan tiba-tiba.



Jeritan yang dibalasnya dengan tawa kecil meledek keadaanku. “Iyyyahhhh . . . jangan uhhhhh . . . . . . dicupanghhhh toketnyaaahhh sayangg . . . . “ pintanya yang tak kuturuti. Bicara tentang balas dendam yang manis.

“Bil . . . argghh . . . terusin . . . sayang” pintaku ketika agar dia meningkatkan intensitas serangannya dengan mengeluarkan batangku dari sarangnya dan mulai mengocoknya pelan dengan tangan halusnya.

*Sleeppp . . . Slep . . . . Sleppp* *Squelllchh . . . squelch . . . Slichh* suara yang dihasilan kemaluan yang kami mainkan penuh nafsu. Ugghhhh . . . enak banget kocokanmu sayang. Tak tahan dengan kegiatan ini, kulepas CD putihnya dan kugesekan kepala penisku ke belahan vaginanya, menghasilkan desahan nikmat


“Achhhh . . . Uchhh . . . uachhhh . . . .gesek sayang, trus sayang . . . yang kencenghhh . . . .sayanghhh” jeritnya disela gelinjangan nakalnya, setelah kurasa siap. Akupun memosisikan diriku untuk mulai percintaan ini.


“Siap siap yah sayang” ujarku seraya mengarahkan penisku kelubang vaginanya.


1St P.O.V End

Nabilah P.O.V Start​



“Ughhhhhh . . . .” desahku ketika kepala penisnya mulai membelah liang surgaku, kukuatkan diriku untuk beberapa saat sambil menunggu saat kami akan bersatu kembali. “Ahhhhhh . . . sempit sekali sayang” pujinya padaku ketika ia berhasil memasukan kepala penisnya kevagina sempitku ini. *Cup* diciumnya keningku penuh sayang dan berucap

“Sakit gak ?” pertayaan yang kujawawab dengan gelengan kepala dan ciuman dibibirnya, tanda agar ia melanjutkan penetrasinya.

“Lanjutin yah” ucapnya bersamaan dengan dilesakannya seluruh batang penisnya ke vaginaku. Hingga hanya rasa penuh dan nikmat yang memenuhi seluruh vaginaku. Didiamkannya sejenak sambil terus menciumi seluruh wajahku, kening pipi, hidung, hingga akhirnya ia kembali memagutku dengan semangat. Kubalas pagutannya dengan semangat pula, kujulurkan masuk lidahku yang panjang itu dan disambutnya dengan libatan dan hisapan kuat digigitnya pula dengan mesra, kuabsen seluruh rongga mulutnya dan keteguk liurnya.

“Uhmmmm . . . . uhmm. . Uhmmm . . Uahmmm . . . . Uhhmmmmm” desahku yang tertahan dimulutnya, ketika ia mulai memajumundurkan pinggangnya pelan menggesek liang vaginakus dengan lembut.

“Ahmmmppp . . . .” desahnya ketika kukuatkan jepitanku vaginaku membuatnya langsung membalasnya melesakan penisnya menghantam cervikku. “Ughhhhhh dalam sekali . . . penisnya dalam sekali” dapat kurasakan seringaiannya lewat ciumanku. Genjotannya mulai cepat setelah saling ledek tadi.

“Uhhmmmmm . . . . Puah” dilepasnya pagutanku dan mulai bermainlah tangannya kembali didadaku membuatku kembali menggelinjang liar dan mendesah keras

“Achhh . . . trus sayang . . . sodok sayang . . . yang dalamm . . . sayanggg . . . . ahhhh . .uhh . .ahhh” desahku yang dibalas dengan genjotan yang makin cepat.

*Plok . . plok . . . plok. . . .plok . . .* suara yang muncul dari aduan kelamin kami terdengar merdu dan menggairahkan “Ughhh . . . sempitin lagi sayang . . . . sempitin lagihh . . ughh”pintanya ketika kugerakan otot vaginaku menghimpit burungnya dengan keras. *cleph . . . .clepphhh. . . . slep* suara vagina basahku yang dibentur kuat oleh penis perkasa itu.

“sayang . . . uh . . uh . ..amhh . . .jilat putingku sayang . . . biar makin enak sayang . . .” pintaku disela desahku yang makin cepat, permintaan yang langsung dituruti dengan dilahapnya seluruh toketku *Slurppp . . Slurpppp . . slurppsss* suara yang dihasilkan dari mulutnya membuat birahuku makin tinggi. Tak puas hanya menghisap buah surga itu, ia mulai meremas yang satunya sambil mulai mengigit yang lain. “Achhh . . .” jeritku ketika ia mencupang dadaku untuk kesekian kalinya hari ini. Meninggalkan bekas kemerahan yang seakan menjadi tanda bahwa aku miliknya seorang. Sebuah tanda yang sebenarnya ingin sekali kutunjukan pada semuanya, persetan dengan VV.O.T.A ku. Namun aku tidak ingin membuat priaku ini terbunuh karena amukan mereka.



“Ahmmm . . . Ehmm , , , Uhmmm . . . . “ desahku semakin kuat ketika ia mulai memainkan jarinya diklitorisku. Membuat tubuh mungilku mengejang hebat karena nikmat yang kurasa. “Sayanggg . . teruss . . gesek . . iya . . .gesek . . .itilku sayang . . . gesekkk . . ughhhhh” membuatnya semakin gencarmenggosoknya membuatku semakin liar menaik turunkan tubuhku dan menggoyangkan pinggulku seirama penisnya itu.



Tubuhku semakin melayang ringan oleh nafsuku ini, vaginaku semakin berkedut tanda akan adanya badai orgasme menhayutkanku. Kujeritkan “Ughhhh Sayang uhhhh . . . . mau keluar . . . . . dedek klinci ayu . . . mau keluar . . .ach. . .. “ pompaanku masih kuat mamun kurasakan penis belum ada tanda orgasme. Inginku buat ia merasakan hal yang sama hingga mulai kumainkan kembali otot vaginaku membuat ia menjerit “Achhhh . . . dedek ayu nakal . . . .main licik” akhh. . . semakin dalam dan cepat dan tusukannya hingga mulai membelah mulut rahimku masuk semakin dalam. “dalem banget sayanghh. . . .ahhhhhhh . .kencwngin sayang . . . .dedek ayu mau keluarggggg” *plok.plok.plok.plok.plok.syurrrrr.syurrrr.squirt…..squirrrrttttt* kekeluarkan cairan cintaku membasahi batang perkasanya itu hingga ia “Arghhh ughh. . . aku keluarghhh . . .aghhh . . .” *Crotttt . . . crot . . . crot . . . crottttt* semburan sperma panasnya lansung mengisi seluruh Rahim dan menghangatkan perutku membuat Rahim sensitifku mengirimkan sinyal sinyal nikmat keseluruh tubuhka dan membuatkn orgasme kembali “Achhhhh . . . . . . crett. . . . crettt . . . crettt.. . . .” membuat cairan cinta kami bercampur didalam rahimku.

“Ah . . ah . . aghhh . uh. . .” deru nafas kami masih tidak beraturan, benar benar orgasme yang indah hari itu. Kugerakan pinggul berusaha memeras semua spermanya membuatnya mendesah “Argghhh . . enak bil . . .ngiluuuu . .” kuhentikan gerakanku ketika kurasakan penisnya berhenti berkedut dalam rahimku.



“ha . . ha . . .ha. . . puaskan sayang?” tanyaku padaka “kekasih”ku ini. Pertayaan yang diajwab denga sebuah pagutan mesra. “The best lah sayang . . . .”jawaban yang membawa senyum kewajah letihku.

Tapi . . . . .

“Kak ?” tanyaku ketika kurasakan batang itu belum menyusut dalam vaginaku

“Apa dedek klinciku yang cantik” jawabnya mesra kujawab dengan menunjuk penisnya yang basah oleh airan cinta kami berdua itu dan berkata “belum turunyah burungnya kak?” seperti dugaanku jawabannya hanya gelengan kepala dan dipompanya kembali penis itu membuatku pasrah memulai pergumulan kami kembali, “yah . . . tidak seburuk kelihatannya, lagipula aku juga menikmatinya” hingga kubalas pompaannya dengan kembali kugerakan pinggulku memburu nikmat hingga lelah menjemput.


Nabilah P.O.V End



To be continued . . . (perhaps)
Mungkin ane lanjutin kalo respon bagus, cuman masalahnya udah banyak thread Member JKT di SF-Fiksi. Namun, seperti kata salah satu member, membuat cerita pake karakter mereka termasuk gampang dapat imaginasinya. Maklum banyak pilihannya :D :D :D .

Disclaimer: Cerita terinspirasi dari sebuah manga dengan tambahan bumbu sana-sini, mulustrasi ane dapet dari google.

A/N: Maaf kalau ada typo dan bagian yang kurang jelas (Maklum NOOB). Kritik dan Saran yang membangun sangat diterima. Tebak-tebakan boleh asal jangan rusuh kaya anggota ORMAS. "Always respect the Rules and the people"

And like some wise semproter always said "Keep coli and hamburkan Mani" :D :D :D
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Keren ini,wota mah selalu antusias. Lanjut suhu,mau satu member aja suhu?
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Terakhir diubah:
Mantap gan, terusin lagi bikin cerita nya, ane tunggu
 
Walau di awal sengaja disamarkan, tapi pas bilang little usagi ah ini nabilah. Mantab! Detail, tidak tergesa2. Btw, ane menebak2 apakah si pria ini kakak kandungnya sendiri? Gokil lah kl emang dibikin genre incest hhhaayyy. Lanjutkan bosku!
 
Thank you buat yang udah respon, meski ane gak berharap banyak ditulisan pertama ini.

Chapter 2 Finished, tunggu revisi dulu baru diupdate.
 
Setelah turun gunung dari pertapaanku digunung Hua-Kio (Habis Kuota) :D akhirnya ane bisa juga memenuhi janjiku untuk mengupdate thread ini. Seperti biasa saran dan kritik sangat dianjurkan, Rusuh sangat dilaknatkan. :D jadi selamat menikmati.

A-NoTheR-48 Story

Chapter 2​

Seorang gadis tengah berdiri diantara kerumunan beberapa orang yang tengah sibuk dalam kecemasan mereka melihat hasil pengumuman tes seleksi masuk sebuah PTN. Ia terus mencari namanya apakah termasuk di papan pengumuman yang dipajang memanjang disalah satu dinding gedung suatu fakultas. Dicarinya namanya di bagian fakultas kedokteran sebuah jurusan yang sangat ia impikan itu, hingga iapun melonjak kegirangan ketika namanya termasuk didalam daftar diterima.

Nabilah P.O.V​

“Yesss . . . syukurlah, aku bisa lolos tes seleksinya” syukurku setelah melihat namaku tertera di papan nama daftar terima mahasiswa baru disalah satu universitas ternama dikota kelahiranku ini. “Yah meskipun fakultas dan angkatannya beda sih, setidaknya udah satu kampus ama dia” batinku sambil membayangkan pria yang telah membantuku “belajar” selama ini, tutor privateku yang sekarang merangkap sebagai “Kekasih”ku itu. Ya meskipun cara ngajarinnya aneh dan mesum, tapi hasilnya bisa jelas aku pahami.

“Kakak, kak nabilahkan?” Sebuah pertanyaan yang membangunkan dari lamunanku, Kuiyakan pertanyaan itu membuat ia melompat girang dan menjerit. Jeritan yang efektif membuat beberap fansku yang mulanya tidak ngeh dengan keberadaanku mulai mengurumuniku. “Haaaahhhh . . . resiko seorang idol, mau gimana lagi”. Syukurlah mayoritas mereka perempuan.

“Kak nabilah masuk universitas ini juga”, Kutengok sampingku ternyata seorang gadis seumuranku menggunakan kaus merah bertuliskan JKT48-lah yang bertanya. “Iya, kamu ngefans ama JKT48?”, jawabku membuatnya mulai mengenalkan namanya dan kawan-kawannya dan mulai melakukan hal-yang bisaa fans lakukan pada idola mereka.

“Terima kasih kak, terus berjuang yah dan semoga sukses selalu” ucap salah satu dari mereka setelah aku menyudahi rutinitas Fans dan idol itu, kujawab ungkapan terima kasih “Terimakasih ya dukungan kalian untuk aku dan semua member”. Kuhela nafasku setelah semua itu berakhir dan mulai berjalan meninggalkan lokasi itu dan membatin “Kok dia belum kelihatan yah, padahal udah aku minta buat ketemu aku disini abis ini” sambil terus berjalan menuju gerbang keluar area perkuliahan itu.

“As famous as ever” sebuah suara mengejutkanku dari dialog batinku, suara yang begitu familiar selama beberapa bulan ini. Kutengok asal suara itu, dan kutemukan yang bisa dibilang “kekasih”-ku ini. Kutolehkan kepalaku kearah suaranya, kutemukan ia bangkit dari sebuah bangku yang terlindungi sebuah taman dan mulai berjalan kearahku. Kulambatkan langkahku agar dapat berjalan beriringan dengannya.

“Huffftt kemana aja sih, aku tungguin dari tadi juga” keluh ku padanya yang ia jawab “Around, I’ve just found you a moment before you got swarmed with your fans” masih kurang percaya dengan alasannya akupun kembali bertanya “So . . . ?”, membuatnya kembali menjawab “So I decided it was a good idea to conceal my presence, unless you want to create a scandal”. Sebuah jawaban yang menunjukan betapa ia memperdulikan diriku jawabannya dengan aksen inggris yang kental meskipun ia tidak memiliki darah inggris sama sekali. Lalu kujawab dengan sebuah pertanyaan “Okelah, jadi gedung fakultas kamu yang mana?” tanyaku.

“Kamu lihat bangunan tiga lantai dengan dominasi kaca disamping lapangan itukan, itu gedung fakultasku” jelasnya sambil menunjuk sebuah bangunan yang ada jauh dikiriku. Membuatku hanya mengangguk tanda kepahamanku dengan apa yang ia katakan. “Jadi kamu chat aku suruh kesini kenapa?” balik ia bertanya alasanku menchatnya kemarin.

“Adadeh . . . pokoknya rahasia” godaku pada “kekasih”ku yang menggunakan jaket putih tanpa lengan dengan tudung yang ia gunakan menutupi sebagian wajahnya itu, membuatnya menaikan salah satu alisnya tanda bingung untuk sesaat sebelum ia mengangkat kedua bahunya tanda ia tidak mempersalahkan itu. “Gimana tesnya, berhasilkan?” tanyanya.

Kujawab dengan anggukan kepala dan “Uhum, tapi cuma dapat peringkat 2” keluhku kembali. Dan ia jawab “Yah, gak selamanya target kita bakal kecapai”, jawaban yang aku setujui. Tiba-tiba sebuah ide untuk menggodanya muncul “Iyasih, tapi coba aja kalau ‘tutor’ku gak ngajar dengan cara yang aneh dan mesum pasti dapet peringkat satu”.

“Hehehe” kekehnya pelan atas godaanku yang ia balas ledekan “Tapi sukakan?” yang membuat pipiku merona merah. “Ayu, gerbang ama parkir utamakan diutara, kok kita malah kesini?” tanyanya setelah ia tahu bahwa aku tidak membawanya kejalur keluar utama.

“Udah gapapa aku ada hadiah buat kamu, tanda terima kasih gitu” jawabku membuatnya paham dan diam dalam pikirannya selama sisa perjalanan menuju tempat aku memberikan ‘hadiah’ atas semua bantuannya.

1St. P.O.V​

“Apa dan kemana tujuanmu kali ini kelinci nakalku?” batinku setelah ia mengatakan bahwa ia akan memberiku sebuah hadiah. Kutahu bahwa ia membawaku ke area gedung fakultas yang belum padat oleh aktivitas para akademisi yang masih menikmati libur akhir semesternya. Selama perjalanan kuperhatikan ia hari ini ia menggunakan sebuah gaun selutut yang ia tutupi dengan atasan sebuah jas panjang dan stocking panjang selutut berwarna hitan serta membawa sebuah tas. Dengan riasan tipis dan bando tali membuatnya makin cantik.

Kami terus berjalan hingga kami mulai memasuki gedung sebuah fakultas. “Kak, temenin aku ke toilet dulu yach” ujarnya dengan gelagat aneh yang mulai membuatku curiga dengan maksudnya. “Ketoilet aja minta ditemenin, takut apa emangnya” jawab dan tanyaku yang semakin curiga, tak dijawabnya pertanyaanku dan ditariknya tanganku sambil berkata “Pokoknya Temenin, Titik” dengan nada marah.

Sigh, well I better follow her before she started to get angry. “Iyadeh aku temenin” akhirnya kuturuti permintaannya dan Ia mulai menuntunku mencari toilet digedung yang cukup besar itu. Aneh, kenapa ia milih toilet digedung ini, seingatku area ini jauh dari area pintu utama dan halaman utama.

“Sayang, aku masuk dulu yah . . . tungguin” ujarnya ketika ia hendak masuk ketoilet itu dengan apapun rencananya. “Jangan kelamaan yah, jauh loh ke gerbang utama” jawabku yang hanya ia respon dengan anggukan kepala. Great, I am a glorified doorkeeper now, keluhku sambil menyenderkan diriku menunggunya.

Kupejamkan mataku Kutunggu sekitar tiga menit hingga, “Kyaahhhh, tolong aku babe” jeritnya mengagetku. Membuatku berlari masuk ke dalam toilet itu. “Kenapa bil?” tanyaku yang ia jawab “Kuncinya macet aku gak bisa keluar”.

Syukurlah aku kira apa, “Yaudah kamu minggir dulu biar kudobrak pintunya” suruhku agar ia menyingkir dan tidak terkena hantaman pintu. “Iyah aku nyingkirnih” jawabnya “Awas!” ujarku memperingatkannya bersamaan dengan kutendang pintu itu terbuka.

*Brak* terbukalah pintu itu menunjukan pemandangan yang begitu mengejutkan.

Oh my sweet and buttery chesses . . . batinku ketika melihat gadis cantiku kini tengah duduk dengan kaki mengangkang dan roknya tersingkap memperlihatkan Vaginanya yang mulus dan indah tanpa celana dalamnya dan kaosnya diangkat diatas payudara besar yang terbungkus BH bermotif garis biru dan putih.

“Like what you see . . . honey” godanya membuat nafsuku mulai memuncah dan membuatnya tertawa melihat ekspresi terkejut bercampur horny. Seakan belum puas menggodaku ia kembali berkata “Do you wanna play with this titties . . . or . . . my pussy” dengan nada mendesah karena bernafsu dengan aksi perannya kali ini.

“Jadi ini hadiahnya sayang” ujarku sambil berjalan mendekat kearahnya membuatnya hanya terkekeh pelan dan mulai kuelus pipi chubbynya dengan tangan kananku membuatnya kembali menggoda dengan desahannya. Akupun berucap “Yah, mana mungkin aku menolak hadiah seindah ini” sambil mulai meremas payudara kirinya dengan semangat

“Uhmmm . . . terus sayang . . . remes tete-ku dong sayang” pintanya disela desahnya dan aku mulai meremas lembut gunung kembarnya itu. Membuatku mulai mendekatkan wajahku dan mulai menciumi wajahnya. Kening, pipi, hidung dan akhirnya mulutnya kubungkam dengan mulutku.

“Ahmm . . . Uhmm . . . . Slurppp . . . . Uhmmm . . . Slurpppsss” bunyi pagutan dua bibir kami mengisi ruangan kecil itu menggema begitu keras. Semoga gak ada yang masuk toilet ini, kalo gak abis dah gua” batinku ketika frekuensi desahannya semakin kencang dan keras. *Puah . . . .* tersengal nafas kami karena pagutan itu, membuatku memutuskan untuk menarik tubuhnya membungkuk semakin dekat mulai menyerang lehernya.

“Geliii sayang ach . . . uhhhhch geli yanghh . . .” desahnya ketika jilatanku juga mulai menyerang belakang telinganya. Kuteruskan jilatanku sambil terus memainkan payudaranya sampai kurasakan tangannya mulai mengelus bagian celana armyku. Belaian lembut yang membuat batang semakin tegang dalam kurungannya.

“Buka aja bil, biar kamunya gampang” pintaku yang ia turuti dengan mulai membuka resleting dan kancing celanaku dan meneluarkan penisku dari sarangnya yang mulai basah oleh cairan pre-cum. Memutuskan untuk memberikan kenikmatan yang setara juga baginya aku mulai menurunkan ciumanku menuju leher hingga sampai kepayudaranya dan mulia menghisap mereka bergantian, membuatnya kembali menyenderkan tubuhnya ditoilet.

Ughhhh . . . . enak banget kocokannya . . . batinku ketika ia mulai mengocok penisku dengan lambut, kugerakan tangan kiriku menuju liang surganya dan mulai memainkan bibir vaginya yang begitu lembut. “Ughhh . . . . terus sayang ah terus . . . achhh gesek terus sayang” desahnya ketika aku mulai memasukan dua jariku dan mulai mengeksplorasi liang kewanitaannya.

*Squelchh . . . . schlickkkkk . . . squellllchhhhh* bunyi erotis kemaluan basahnya bergesekan dengan jari jariku ditambah desahannya terdengar seperti alunan merdu yang membuat penis semakin besar digenggamannya. Kusudahi hisapanku dan mulai turun menuju targetku, membuatnya melepas penis tegangku. Kutelusuri dan kuhijani perutnya dengan ciuman lalu kujilat pusarnya membuatnya kembali tertawa geli.

“hihihi . . . geli yang. . . . . .geli . . . . .kamumah gituhihihih. . . seneng banget. hehe. .buat uh aku geli” ucapnya disela tawa dan desahnya. “Tapi nikmatkankan?” godaku pada gadis ini membuatnya tersipu dan terkekeh pelan. Sampailah aku pada vagina tujuanku. Benda yang tak pernah berhenti membuatku kagum akan keindahannya, bibirnya yang halus dan kemerahan melindungi liangnya yang basah oleh cairan cintanya yang memabukan itu.

“Nikmatin yah sayang” ucapku sebelumku lancarkan seranganku ke vaginya. Kucium bibir itu layaknya mulutnya sambil terus kuminum madu yang terus mengalir dari liang surgawinya.

*slurppp . . . Slurpppp . . . . slurpppp* suara yang muncul dari pagutanku terhadap vaginya ditambah lenguhannya membuat semakin bernafsu dan meningkatkan intensitas seranganku dengan mulai mencucukan lidahku kedalamnya, membuat sarinya kembali mengalir dengan deras. Kucucukan juga jari tengahku dan memijat otot-otot kencang yang terus menjepit lidah dan jariku dengan kuat. Kumainkan juga klitorisnya dengan jariku yang bebas membuat menggelinjang semakin liar.

“Ahhh . . . sayanggg ahhhh uchhh aku mauhhh . . . pipishhhh enakkkk.yang . . . terus sayang akhhh . . . . aku keluarchhhhhhh” jeritnya diiring semprotan cairan cinta yang sangat deras membasuh wajahku dan langsung kuhisap penuh nafsu.

“Hahahahaha” deru nafas tak beraturannya karena orgasmenya itu, kubagkitkan tubuhku dan menciumnya membagi rasa dari madu cintanya dengan pagutankami. “Uhmmm . . .Uhhhh . . clupppp . . . . ahmmm . . .ehmmmmm cluuuppppp . . . uhhhhh slurrppppp” suara lidah kami yang saling beradu.

Kulepaskan pagutan kami dan iapun berkata “Sayang, aku yang mau kasih hadiah kok malah aku yang dapet duluan” ujarnya disela deru nafasnya. “Gak papa,anggap aja itu hadiahku karena bisa lolos SNMPTN sayang, kamu hebat” pujiku yang membuat rona wajahnya berubah menjadi rona penuh kepuasan.

“Kamu masih tegangkan, sayang?” tanyanya yang kujawab dengan anggukan. Kemudian dibimbingnya penisku ke pintu masuk liang surganya, membuatku bertanya “Kamu udah siap, kalo belum istirahat aja sebentar” tanyaku khawatir dan dijawab dengan gelengan kepala dan digesekannya kepala penisku ke bibir vaginanya.

“Okelah, kalo itu maumu” ujarku sambil kutusukan penisku ke liang vaginanya. Ugghhhh masih aja sempit, meskipun udah sering aku mainin batinku ketika kurasakan dinding vaginanya menghimpit penisku begitu kuat. Kudorong pelan karena aku tak mau menyakitinya. “Ughhh” desahnya ketika penisku sudah masuk setengahnya, dan kulesakan dengan cepat membentur mulut rahimnya membuat ia melenguh “Arggghhhhh . . .mentok sayanghhh . . . ahhhh”.

Kudiamkan sejenak sebelum akhirya aku mulai menggoyangkan pinggul pelan membuatnya kembali melenguh ”ummmmhhhh. . . .uhmmm . .ahmmm . .” desahannya begitu indah ditelingaku. Kupercepat genjotanku membuat tubuhnya tergoncang oleh tusukan penisku.

“akhhh uhhh ehmmm terus sayanghh achhh tusuk sayanggghhh yang dalemmm . . . mentokin sayanghhhh uchhh” desahnya penuh nafsu.

“Terima ini . . . ini . . . dan ini . . . kugenjot kau gadis cantik kuentot kau kelinci nakal” ucapku yang makin bernafsu.


“akhhh iyaaahhh terussshhh entot klinci nakal ini …terussss ahhh terus. . . .tusuk terus . . .sayanghhh uchhh . . . dedek klinci harus dihukum sayanggg uchhh ahhhhh uhmmmm” desahnya disertai goyangan pinggul yang mulai meliar.

“terus bil . . .goyang terus . . . sayang . . terusshhh ahhhhhh . . .kencengin sayang . . kencengin terus mekimu syanggg . . .uchhh” desahku ditengah nafasku yang mulai tak beraturan

*Crokkkk . . .crokkkkkk . . . slepppppphhh . . . .shruckkkkk . . .sleppphhhh* suara kelaminku beradu dengan liangnya yang telah banjir cairan kenikmatannya membuat ia semakin liar dan menariku untuk mulai menciumi leherku ingin meninggalkan sebuah cupangan disana.

“akhh terus sayanggg . . .jilati sayangggg . . . gigit . .sayanggg ughhhh” pintaku yang ia turuti dengan penuh semangat. Kukencangkan tusukanku menghujam bagian terdalamnya dan mulai tembus mulut rahimnya menggelitiki rongga rahimnya itu.

“Uchhhh . . . dalem bangetss sayanggg ahhh uhhhh . . nikmat sayanggg uhhhhh uachhh aku mau keluar sayang . . . uchhh” jeritnya. Dan kurasakan dinding vaginya mulai meremasku lebih kuat dan berkedut kencang tanda orgasmenya akan segera datang.

“tungguin sayang . . . aku juga achhh mau keluar ugghhh nikmat sekali uhhmmm memekmu sayang” pintaku agar ia menungguku “Achhh gak kuat sayang uhhhh gak kuat aku keluar achhhhhh” jeritnya *Syurrrr surrrrrrrr surrrrrrr* diiring semburan hangat pada penisku membuatku menggerakan pingggulku dengan cepat dan berteriak “Aku keluar sayangg ahhhh aku keluarin uhhhhhh dirahimmu sayang uahhhh biar kamu hamil sayang ughhhh aku keluarghhhhhhhh”

*Crottttt . . . crottttt . . .crotssssss* berkali-kali penisku menyemburkan benihnya didalam rahim imutnya dan memenuhi setiap inchi ruang yang ada. Digerakannya otot vaginanya meremas semua isi testisku, membuatku merasakan nikmat yang luar biasa.

Deru nafas kami tak beraturan keringat membasahi tubuuh kami dan cairan cintanya yang bercampur mulai menetes kelaintai temoat kami memadu kasih ini. “Sayang, suka gak sama hadiahnya?” godanya dengan tatapan nakal dan kujawab “Banget sayang, terbaik kamu memang”

“Tapi masih ada lagi loh hadiahnya” ujarnya membuatku menatap wajah cantik penuh keringat itu dengan tatapan bahagia. “Tapi nggak disini aku ngasihnya” ujarnya dan kujawab sambil kukeluarkan penisku yang masih keras itu membuat cairan cinta kami mengalir keluar dengan sangat erotis “Trus mau ngasih dimana?”.

“Adadeh. . .dan kayaknya si dedek juga mau tuh” Ujarnya sambil menunjuk penisku yang masih tagang sempurna. “Hehehehe . . . . abis hadiah kamu luar biasa gak ada duanya didunia ini” gombalku. “Ihihihihi gombal deh, yuk kita bersih-bersih terus kesana” kemudian ia bangun dari duduknya dan berjongkok dan mengatakan “Sabar dulu yah sayangku, nanti kamu aku kasih hadiah lagi” pada penisku. Membuatku kami tertawa dengan tinggkahnya.

Selepas itu kamipun membersihkan diri kami dan mulai pergi menuju tempat rahasia keduanya, membuatku semakin tidak sabar menanti hadiah apa lagi yang akan ia berikan padaku.

Chapter 2 END

Berhubung masih di page satu dan ane gak mau pagenya jadi kepanjangan jadi ane spoiler. Tunggu kelanjutantannya suhu.
 
Boleh juga nih cerita...
Semoga aja dikelarin dan bisa bikin tentang member yang lainnya
 
Damn goood!!! Detailnya amazing. You made dedek kinci like a professional whore who need her pussy to fill with cock inside every single day... Lanjooot
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd