Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Ada Apa Dengan Putri

Kl dari adegan inii sih dgn putri terus mengatakan cemen ke cowok nya tp dy ttp ngarang kebohongan nya dy mungkin mancing si cowok biarr cpet2 horny n exe dy,dan lupain kesalahn dy..atau mungkin jg si putri sudah tau cow nya cuck..
Ending yg agak susah ditebak akhirnya: kl dr awal ga ada kebohongn drr putri mungkin bs happy ending buat mereka,tp kl diawal udah bohong gini mungkin jg ada alternatif ending yg win win solution
 
Apakah tanda tanda tamat kah hu?..
Kalo tamat, lanjut season 2 aja hu...
 
Part 6 – AKHIR YANG MANIS

POV PUTRI

Aku sering datang ke Studio milik Mas Doni untuk menemani pacarku. Suatu hari disaat aku sedang gabut sendirian, aku melihat seorang cowok muda, yang curi curi pandang kepadaku. Karena bt yang teramat sangat, akhirnya aku putuskan untuk mengusilinya. Aku sering melakukan pose nakak dan membungkan dada ke arahnya. Aku mau lihat sejauh mana dia berani melakuan pandangan mesum itu ke arahku .

“Sendirian aja kak?” Katanya tiba tiba mendekatiku.
“Iya nih” Jawabku sedikit mengoda.

Setelah itu kami pun berkenalan. Setelah saling tukeran nomer hp, kami berbalas pesan ria. Namanya Kevin, 2 tahun lebih muda dari padaku. Kevin ini aslinya putih dan lebih tinggi dariku dan Mas Hendra. Selain itu, badannya bagus dan berotot. Entah kenapa aku bisa dekat dengan Kevin. Dengan kesibukan pacarku dalam menyiapkan tugas akhirnya, aku sering terabaikan.

“Ya udah jalan sama aku saja kak dari pada bt di kos” Ajak kevin.
“Ih kamu ya, berani ajak pacar orang jalan” Balasku.
“Kalau pacar orangnya mau, ya gas aja kak” Tulis Kevin.

Karena penasaran dengan tingkah pantang menyerah anak ini dalam merayuku, akhirnya ku pun memberikan kesempatan buat dia mengajaku jalan. Kelakuannya yang sering memberiku perhatian dan kat kata manis, sejernak menghilangkan ingtanku kepada pacarku. Aku akhirnya pergi berdu dengan kevin. Dia datang menjemputku ke kost ku dengan mobilnya.

“Kok kamu ngak kuliah dek?” Tanyaku ke kevin, saat berda di dalam mobilnya.
“Ortu lebih menyuruhku untuk bantu usahanya kak” Jawab Kevin sambil tersenyum.

Kevin ini sangat ganteng dan wangi. Aku merasa nyaman dan betah bersamanya.

“Ngak apa apa emang aku bawa kakak jalan?” Tanya Kevin.
“Emang kenapa dek?”
“Cowok kakak gimana?” Kembali Kevin bertanya.

Aku hanya tersenyum dan melihat ke arah Kevin.

“Kakak nakal juga ya ternyata” Ujar Kevin.
“Ish.. kamu tuh yang nakal, baw bawa jalan cewek orang” Ucapku.
“Ah ngak apa apa mah klo Cuma di bawa jalan, kan ngak aku bawa ngamar” Ujar Kevin sambil bercanda.
“Emangnya berani bawa pacar orang ngamar?” tantangku.

Aku pun merasa tertantang dengan rayuan Kevin. Entah kenapa ada sedikit cipratan birahi yang timbul, disaat cowok ganteng itu merayuku dengan sedikit kata kata nakalnya.

“Kalau pacar orang itu ngizinin ya aku sikat donk kak.. hehehehe” Jawab Kevin.
“Ish.. sikat apanya ah” Tanyaku penasaran.

Kevin hanya diam. Dia terus mengemudikan mobilnya ke arah pantai. Setelah sampai di sebuah tempat yang lumayan sepi, Kevin menghentikan mobilnya. Aku terkejut ketika Kevin mulai memegang kedua pipiku. Jantungku bergetak kencang, mataku menjadi saya mendapat perlakuan seperti itu. Kemudian dengan jantannya Kevin mulai mengecup bibirku.
“Mhmmmm... sluppp...”Bunyi bibir Kevin melumat bibirku.

“Oh aku kenapa bisa seperti ini. Aku tidak bisa menolak perlakun cowok muda ini” Desahku dalam hati.

Kevin terus melumat bibirku. Ciuman Kevin kemudian membangkitkan gairahku.

“Slupp.. ah.. slupp.. ah.. sluppp” Kevin dengan buas melahap bibir indahku.

Aku semakin terlena. Cowok ini sangat jantan, dia tidak menyianyiakn kesempatan. Aku kemudian kagum dengan perlkuanya yang mampu membuatku tidak berkutik. Aku hanya mampu membalas perlakuan Kevin itu dengan ciuman dan elusan mesra di dadanya.

Kevin kemudian menarikku pindah ke kursi belakang mobilnya. Dengan buasnya kemudian Kevin meremasi payudaraku. Ciumn dan jilatan di leherku, membuatku semakin lupa daratan.

“Oh.. mhmmm ah.. mhmmmm” Desahku.

“Dasar nakal” Ucap kevin sambil membuka kancing kemejaku.
“Ohhhh... ahhhh..” Aku itu yang mampu aku keluarkan dari mulutku.

Aku tidak bisa melarang cowok itu menjamah payudaraku. Payudara yang seharusnya milik Mas Hendra, lagi lagi kedahuluan laki laki lain.

“Oh Mas Hendra.. maafkan aku.. ini terlalu nikmat” Desahku dalam hati, saat Kevin mulai melumat puting kecil payudaraku.
“Mhmmm.. sluppp... mhmmmmm” Suara mulut Kevin kesetanan melumat kedua puting payudaraku.

“Ah...kakak nakal juga ya... masak horni dengan orang lain dibelakang pacarnya” Kata Kevin setelah menghentikan hisapannya di putingku.
“Kamu yang nakal.. kamuuuu ihhhj” katamu sambil menarik kepalanya dan mengarhkannya kembali ke puting payudaraku.
“Slupppp... slupppp.. sluppp” Kembali Kevin melahap putingku.

Tidak lam.setelah itu, Kevin dengan paksa melespakan celana dalamku. Aku saat itu mengunakan rok panjang.

“Udah dek, jangan” Pintaku menolak.

Tib tiba muncul kesadaran di otakku. Aku tidak ingin menghianati Mas Hendra. Tadinya aku Cuma ingin memberikan Kevin pelajaran karena dulu telah berani menatap mesum ke payudaraku. Madsudku yang berniat hanya memberikan bagian atas kepada Kevin, menjadi sia sia saat dia berhasil melepaskan celana dalamku dan kemudian mendaratkan mulutnya di vaginaku.

“Ini aja udah becek kak, dasar nakal” Kata Kevin yang kemudian mulai menjulurkan lidahnya ke permukaan vaginaku.

“Ouhhhhh” Desahku saat merasakan aliran listrik mengjalar di kelaminku.
“Mhmmm sluppp... mhmmmm... mhmmmmm” Suara mulut Kevin yang kesetanan mejilati vaginaku.

Aku hanya mampu mendesah dan menikmati permainan Kevin. Lagi lagi aku di taklukan laki laki yang jauh lebih muda dariku itu. “Oh Mas Hendra, kenapa kamu tidak sejantan laki laki ini” Desahku mengutuk pacarku yang tidak senekat Kevin.

Aku terus mendesah dan mendesah. Tanpa aku sadari Kevin sudah mengeluarkan penisnya, dan memasang pelindung pada penisnya itu.

“Ah.. jangan” Tolakku saat Kevin mulai menempelkan kepala penisnya kebibir vaginaku.

Selain tidak ingin menghianati mas hendra, penis Kevin membuatku takut. Besar dan gemuk, lebih besar dari punya Om Billy.

“Ini udah basah kak, minta dimasukin nih” Ucap Kevin sambil mencolek lobang vaginaku.
“jangan dek, kakak takut” Kataku.
“Jangan takut kak, ngk apa apa kok”Bujuk Kevin.
“Ngak dek, itu gede banget, kakak isep aja ya” Bujukku sambil mendekarkan mulutku ke penisnya.

Kevin diam cukup lama. Setelah itu dia tersenyum dan mulai mendorong penisnya kedalam mulutku. Meski susah, aku terus berupaya memasukan seluruh batang penis gemuk itu ke dalam mulutku.

“Grooogg.. grogggg.. uokkkkk” Suara mulutku disodok batang penis Kevin.

Selain susah bernafas, aku ingin muntah karena batang penis Kevin menusuk dalam hingga kerongkonganku. Kevin bukannya kasihan, dia malah semakin semangat menyiksaku.
“slulppp groggggg.. groggggg” Bunyi mulutku di genjot Kevin.
Hampir 15 menit Kevin menyetubuhi mulutku. Dengan sekali hentakan keras, penis kevin kemudian menyemburkan isinya kedalam mulutku.

“Ouhhhh.. ahhh.. telan kak” Perintahnya sambil menahan wajahku.

Setelah beberapa menit kemudian, Kevin mencabut penisnya dari mulutkku.

“Uwekkkk” Suaraku memuntahkan sisa sperna Kevin bercampur air ludahku.

“Kakak seksi bgt wajahnya seperti itu” Ucap Kevin yang kemudian mulai menjepretku.

“Ih.. kamu apaan sih, hapus” Teriaku.
“Udah kak, buat kenang kenangan” Kata Kevin.

Setelah itu kami pergi makan ke sebuah restoran. Kevin pun kemudian mengajakku ke sebuah butik, dan membelikanku beberapa pakaian haram. Meski tadi sempat dibuat kesal oleh Kevin, aku akhirnya senang. Kami sering melakukan ciuman dan elusan saat Kevin mengantarku balik ke kost. Aku pun sama sekali tidak mengingat Mas Hendra karena terbuai oleh perlakuan Kevin.

#

Hubunganku dan Kevin pun terus berlanjut tanpa sepengetahuan Mas Hendra. Kevin semakin membuatku nyaman dan sejernak melupakan kesepianku, karena ketidak pekaan Mas Hendra. Hampir setiap kali jalan dengan Kevin kami melakukan petting. Hanya sebatas itu aku mau melakukannya, aku tidak ingin memberikan vaginaku lagi dengan mudahnya.

Suatu hari aku di undang Kevin untuk makan malam di rumahnya. Aku terkejut ketika sampai di rumah Kevin. Rumahnya sangat besar dan mewah. Aku disambut dengan baik oleh keluarganya. Meski beda keyakinan, tapi keluarga Kevin senang kepadaku.

Setelah selesai makan malam, Kevin mengantarku ke kost ku. Sebelum aku turun dari mobilnya, Kevin meberiku sebuah bunga. Aku terkejut, sungguh romantis sekali apa yang dilakukan Kevin. Dia kembali mampu mengalahkan Mas Hendra.

“Jadilah pacarku” Kata Kevin sambil menunjukan sebuah kalung.

Sebagai wanita, aku tergoda dengan keromantisan itu. Sungguh jantan dan manis perlakuan Kevin kepadaku.

“Maaf, aku tidak bisa” Tolaku.
“Tapi kita sudah sejauh ini. Kamu juga nyaman dan senang bersamaku dari pada pacarmu itu” Ucap Kevin.
“Sekali lagi aku minta maaf, aku tidak bisa meninggalkan pacarku, aku hanya menganggapmu teman”.
“Jadi kamu hanya menjadikanku pelarian?” Tanya Kevin sedikit marah.

Aku terkejut dan tidak bisa berkata apa apa lagi. Kenyataannya memang aku menjadikan Kevin pelarian. Tapi disatu sisi, aku merasa nyaman dan senang saat bersama Kevin dibandingkan Mas Hendra.

“Kamu sungguh terlalu, aku kecewa, turun dari mobilku” Bentak Kevin.

Setelah itu Kevin pergi dengan kekecewaan hatinya. Aku galau dan sedih melihat Kevin yang sudah baik kepadaku itu kecewa. Beberapa hari aku terus mencoba untuk meminta maaf kepada Kevin, tapi tidak mendapatkan respon. Disaat itu kegalauan semakin melandaku.

Akhirmya disaat aku sedang pergi dengan Mas Hendra, tiba tiba Kevin mengirimiku pesan.

“Aku sudah rela menerima keputusanmu. Malam minggu ini aku ulang tahun, aku berharap kamu bisa pergi bersamaku untuk terkahir kalinya” Tulis Kevin.

Aku tersenyum akhirnya Kevin mau kembali berkomunikasi denganku. Aku yang saat itu sedang di bonceng Mas Hendra, beberapa kali tidak fokus saat Mas Hendra mengajakku berbicara.

2 hari sebelum hari pertemuanku dengan Kevin, aku menerima sebuah paket di kostku. Itu ternyata dari Kevin. Sebuah dress sexy yang mahal.

“Pakai ini dihari specialku ya” Tulisnya.

Aku sempat galau dengan kemauan Kevin itu. Seumur hidupku, aku baru pertama mempunyai pakaian seseksi ini. Tapi karena tidak ingin membuat Kevin kecewa, akhirnya hatiku luluh.

#

Malam itu aku pergi dengan Kevin ke sebuah club malam. Sesampainya disana, teman teman Kevin sudah menunggu. Jodi dan Sam, teman dekat Kevin. Mereka seumuran dan sama sama berasak dari keluarga kaya. Meski sedikit merasa kurang nyaman dengan pakaian seksi ini, aku berusaha untuk tidak mempermasalahkannya.


“Ayo kak diminum” Tawar Sam yang memberiku segelas kecik minuman.
“Aku ngak biasa minum” Tolakku halus.
“Coba dulu kak, enak” Jodi menimpali.

Kevin kemudian menatapku. Sepertinya dia berharap aku bisa membuatnya senang malam ini. Karena tidak ingin membuat Kevin kecewa, akhirnya aku meminum minuman yang telah mereka pesan.

“Ayo kak terus” Jodi memberiku semangat untuk menghabiskan minuman itu.

Awalnya aku merasa kurang nyaman kepada tatapan mereka. Pakaian ini membuat seluruh bodyku tercetak jelas. Belahan dada rendah membuat payudaraku tercetak jelas. Pengaruh minuman dan candaan mereka akhirnya membuat pikiranku berubah. Candaan mesum mereka juga membuatku semakin tertantang. Aku kemudian mulai menikmati dentuman musik keras dan mengikuti mereka bergoyang di lantai dansa.

“Deg” Jatungku seolah terasa berhenti.

Aku tidak menyangka bisa bertemu Mas Hendra di tempat seperti ini. Apalagi dengan pakaianku ini. Disaat pikiranku mulai terganggu, aku tiba tiba sadar, “Mas Hendra kan tidak pernah lihat aku tanpa penutup kepala, aku pura pura jadi orang lain saja” Pikirku. Tapi semuanya tampat akan sirna, Mas Hendra terus menatapku tajam. Elusan dan rabaan dari Kevin dan teman temannya membuat aku semakin takut, karena panik aku tiba tiba saja berlari keluar. Kemudian Mas Hendra mengejarku.

Aku binggung apa yang harus aku lakukan. Aku merasa kecewa dengan diriku, yang tidak bisa memegang kepercayaan dari pacarku. Entah apa yang ada dipikiran Mas Hendra jika dia tahu kelakuan nakalku diluar.

Aku terhenti setelah mendengar teriakan dari Mas Hendra. Setelah aku menoleh kebelakang, aku lihat Mas Hendra sudah tersungkur. Kevin dan teman temannya langsung aku mulut dengan teman teman Mas Hendra.

“Maaf mas teman saya mabuk” Kata Teman mas Hendra yang kemudian membopong Mas Hendra yang sudah pingsan itu.
“kamu kenapa sih Mas lemah gitu” Ucapku dalam hati saat menyaksikan pacarku yang tengah pingsan itu.
“Udah lanjut lagi yuk” Ajak Kevin padaku.
“Kamu kenal dia?” Tanya Kevin kepadaku.
“Eh ngak, orang iseng kali” Ucapku menutupi.

Aku terpaksa berbohong karena aku malu. Aku tidak ingin Kevin dan teman temannya tahu bahwa laki laki yang ia pukul tadi pacarku. “Ah bodo amat” Pikirku. “Coba kamu jantan Mas, aku bisa kamu bawa dari sini” Ucapku kesal.

Semakin lama suasana jadi semakin meriah. Minuman bertambah banyak dan aku pun semakin terlena. Aku seperti orang gila yang meracau tidak jelas. Pengaruh alkohol membuatku tidak malu malu lagi. Sering celana dalamku terlihat oleh orang orang karena aku sudah tidak bisa mengendalikan diri. Dan akhirnya aku tumbang.

Aku kemudian tersadar. Perlahan mataku terbuka.

“Sstttsss” Desahku ketika merasakan sebuah jilatan di vaginaku.
“Ohhhh.. Kevin stoppppp stsss geli” Pintaku setelah tahu Kevin sedang mengerjai Vaginaku.
“Nikamatin aja, dulu kamu suka aku jilatin” Ujar Kevin.

Kemudian aku melihat ke sekeliling. Ternyata aku berada disebuah kamar yang cukup besar. “deg” aku terkejut karena Kevin membawaku yang sedang mabuk tadi ke hotel. Aku semakin terkejut ketika melihat Jodi dan Sam juga berada di ruangan itu.

“Udah Kevin stop.. ada teman teman kamu” Kataku sambil menahan kepala Kevin yang terus menjilati lobang kelaminku.

Kevin tidak mengindahkanku. Dengan cepat dia pun menarik pakaianku. “blessss” Kedua payudaraku terbebas dan jelas terlihat oleh teman teman Kevin.

“Apa yang kamu lakukan, stopppp.. aku tidak mau” Bentakku.
“Ayo bro sikat” Perintah Kevin kepada teman temannya.

Jodi dan Sam pun kemudian bergabung naik atas ranjang. Meski aku terus berontak, tenagaku tidak cukup untuk menghentikan mereka menelangiku.

“Bngstttt kalian” Pekikku sambil menangis.

Air mataku terus mengalir mengingat apa yang akan terjadi. Aku merasa bersalah karena telah membohongi Mas Hendra. Tapi penyesalanku itu sudah terlambat, saat ini aku tengah berada diantara 3 singa jantan muda yang siap menikmati tubuhku.

“Ahhhh.. gelii...” Teriakku saat Jodi mulai mengisap putingku.
“Ah... shhh.. ahhhh... auuuuuu” Kevin dengan buasnya menjilati dan melahap vaginaku.
“Basah juga nih cewek” Ejek Kevin.

Rangsangan demi rangsangan aku dapatkan. Rasa takut dan marahku berganti menjadi birahi yang mumuncak.

“Sluppppl” Bunyi penis Sam yang tiba tiba masuk ke mulutku.

Aku kemudian merasakan sensasi yang baru. Sensasi itu membuatku semakin hilang kendali. Jodi memainkan payudaraku, Sam menusuk mulutku dan Kevin membombardir vaginaku dengan mulutnya.

“Ohhhhhhhhh keluarrrrrr” Teriakku setelah melepaskan penis Sam dari mulutku.

Tubuhku bergetar hebat. Aku mengelinyang seperti cacing kepanasan menikmati orgasme itu. Kevin tersenyum dan pergi mengambil minuman. Kemudian Jodi mengarahkan penisnya ke dalam mulutku.

“zlupppp slupppp.. sluppp”Bunyi mulutku yang tanpa dikendalikan mulai mengoral penis Jodi.

Tiba tiba aku merasakan sebuah benda yang akan memasuki vaginaku.

“Tunggu bro, perawan dia buatku” Tiba tiba Kevin berkata.

Aku yang sedang mengoral Jodi pun terkejut. Ternyata Kevin mengangapku masih perawan. Dengan berat hati pun Sam pergi dan mengambil minuman.

“Ini hukuman karena kamu menolakku” Kata Kevin yang kemudian mulai menusuk vaginaku.
“Oughhhhhh” Desah tertahanku mendapatkan tusukan penis besar Kevin itu.
“Bngsattt” Teriak Kevin.
“Kenapa njing?” Tanya Jodi yang terkejut.
“Los bro, udah ngak perawan” Jawab Kevin.
“Baguskan” Tiba tiba Sam ikut bicara.
“Bagus apanya, sini ambilin pelindung” Kata Kevin ke Sam, sambil melepaskan penisnya dari lobang vaginaku.
“Takut gua make vagina bekas tanpa pelindung” Ujar Kevin yang kemudian memasang pelindung ke penisnya.

Aku merasa terhina, tapi itulah kenyataannya. Kemudian Sam mulai bergabung kembali. Dia meremas dan memainkan payudaraku yang menganggur.

“Lonte juga kamu ternyata kak, udah ngak perawan” Ujar Sam sambil tersenyum.
“Uhhhhhhhhh” Teriakku saat merasakan penis Kevin kembali membelah bibir vaginaku.

Kevin kemudian mulai mengenjotku. Sam dengan buas melahap payudaraku seperti mainan. Aku yang merasakan keenakan yang luar biasa, kemudian mengisap penis Jodi dengan lahap.

“shhhhsss mhmmm mantap hisapannya” Kata Jodi.
“Benerkan gue ngak bohong” Kata Kevin.
“Oh... mhmmm shh... ya broi... shhh ahhh dapet dimana nih lont” Tanya Jodi sambil mempercepat sodokan dimulutku.
“ Ahhh enakkk ouhhhh terussss” Pintaku yang sedikit lagi mau orgasme kembali.

Tiba tiba Kevin menghentikan genjotannya. Dia kemudian mencabut penisnya dan tidur disampingku. Aku kemudian pelepaskan hisapanku dari penis Jodi dan kemudian menatap kecewa ke Kevin.

“Eh lont.. kami bukan mau puasin kamu, tapi kamu yang muasin kami, sini naik” Kata Kevin.
“Bngsttt gue padahal mau crottt” Ucap Jodi.

Karena masih dikuasai nafsu dan ingin merasakan orgasme, aku kemudian naik ke atas tubuh Kevin.

“Blesssss” Suara vaginaku melahap penis kevin.

Aku mulai bergoyang diatas tubuh Kevin.

“,Shsss ahhh... enakkkk.. ahhhh” Desahku.

Sam kemudian mulai merabai pantatku dari belakang. Aku merasakan geli saat jari Sam mengelus lobang anusku.

“Uhhhh jangan aku tidak pernah” Teriakku sambil menahan Sam yang mencoba memasukan jarinya ke dalam lobang anusku.
“Terus goyang anjnggg jangan brenti” Kata Kevin sambil menamparku.

Disaat aku kembali mengoyangkan pantatku mengenjot Kevin. Jodi kemudian memelukku dan mengunci tubuhku. Dia terlihat tersenyum sambil memberi kode kepada Sam.

“Ahhhhh anjggggg” Teriaku saat merasakan sakit dilobang anusku.
“Sakitttt anjgggg” Teriakku kepada Sam yang terus mendorong penisnya kedalam lobang anusku.

Kemudian Jodi mencium bibirku.

“sluppp.. sluppp” Bunyi mulut Jodi melahap habis mulutku.

Kevin kemudian mengenjotku dengan cepat dari bawah. Sementara itu Sam mulai memaju mundurkan penisnya dalam lobang anusku. Perlahan rasa sakit dan perih di anusku pun berganti dengan rasa nikmat. Aku kemudian mengeluarkan desahan demi desahan dan membuat ketiga cowok muda ini tersenyum.

“Mulai menikmati nih lont” Kata Kevin.

Aku tidak peduli dengan ejekan dan hinaan mereka. Kenikmatan yang mereka berikan kepadaku saat ini jauh lebih penting. Setelah Jodi kembali memasukan penisnya kedalam mulutku, cukup sudah semua lobangku dimasuki penis.


POV HENDRA

Mataku melotot setelah mendengar pengakuan Putri itu. Aku tidak menyangka bahwa dia telah mengalami peristiwa yang cukup membuat aku tercengang.

“Mereka terus memakai ketiga lobangku sampai siang” Sambung Putri.
“Kamu menikmatinya?” Tanyaku.
“Sangat”Jawab Putri.

Entah kenapa nafsuku langsung memuncak. Aku kemudian menjadi seperti kerasukan setan. Aku langsung menerkam Putri bagai singa lapar.

“Berapa kali ahhh mereka mengeluarkan peju di dalam vsgina nakal kamu ini?” Tanyaku sambil meraba dengan kasar vagina Putri yang sudah basah kembali itu.
“Ahhh sayang enakkkk... mereka tidak mengeluarkan spermanya langsung sayang... ahhhh... terussd... sayang... ahhhh... mereka pakai pelindung” Jawab Putri sambil mendesah.

Aku kemudian dengan tergesa gesa melepaskan celanaku.

“Oh sayang.. kamu sudah tidak tahan ya” Tanya Putri melihat penisku yang sudah keras.
Aku tidak menjawabnya. Aku kemudian dengan tergesa gesa langsung mencoba menusuk vaginanya, tapi meleset. Putri kemudian tersenyum. Menyadari aku baru pertama melakukan itu, ia kemudian memegang penisku dan menuntun penisku memasuki lobang vaginanya.

“Blessss” Penisku yang tidak terlalu besar itu sukses masuk tanpa halangan kedalam vagina Putri.

Putri tersenyum melihatku yang kesetanan mengenjotnya. Aku sadar dia tidak merasakan keenakan dari penis kecilku itu, tapi aku tidak peduli. Aku terus mengenjot vagina yang sudah dahulu dimasuki beberapa penis besar.

“Ahhhhhhhhhh” Teriakku ssmbil menghentakan penisku sedalam mungkin kedalam vagina Putri.
“Crotttt... crot... crotttt...” Spermaku memenuhi lobang vagina Putri.

Setelah itu semua mereda, aku tiduran disamping Putri. Dia terus memelukku dan seakan tidak ingin melepaskanku.

“Terima kasih” Katanya sambil mengecup bibirku dan kemudian dia menangis.

Aku hanya diam dan larut dalam pemikiranku. Setelah nafsuku reda, kekesalanku kepada Putri kembali muncul.

“Bagaimana dengan Om Bily waktu kamu bertemu di Mall?” Tanyaku.
“Maaf” Jawab Putri.
“Ayo ceritakan” Pintaku.
“Maafkan aku” Katanya sambil terus menangis.
“Apa dia kembali menyetubuhimu?” Tanyaku.
“Maafkan aku sayang” Jawab Putri.
“Ayo jawab” Bentaku.
“Iya.. tapi itu pakai pelindung.. aku khilafff” Ujarnya.
“Kamu membodohiku untuk bersetubuh dengan orang lain” Kataku emosi.
“Maaf sayang, itu yang terakhir, dia tidak akan mencariku lagi” Terang Putri.
“Aku tidak percaya” Kataku sambil memakai pakaianku.
“Sayang.. aku berani sumpah”Ucap Putri sambil menyusulku.
“Kamu tega, aku tidak percaya, entah sekali atau berkali kali dia menumpahkan spermanya divagina kamu” Bentakku kesal.
“Maaf sayang aku jujur aku berani sumpah tidak bohong” Ujar Putri.

Aku kembali diam dan bersiap pergi dari kost Putri.

“Hari itu saat kita jalan di mall, aku tidak sengaja bertemu dengannya. Aku masih marah dan benci padanya” Putri mulai bercerita.
“Kemudian karena merasa risih, aku pergi ke toilet untuk menghindarinya” Sambung Putri.
“Kenapa kamu tidak mengajakku pergi saja dari mall itu?” Tanyaku.
“Aku sebenarnya masih ingin menikmati suasana di mall itu dengan kamu sayang” jawab Putri.
“Lalu?” Tanyaku.
“Lalu...” Jawab Putri terhenti.

Aku kemudian menatap tajam kepada Putri. Karena dia takut aku semakin marah, dia kembali melanjutkan ceritanya.

“Lalu Om Billy menyusulku ke toilet” Jawabnya gugup.
“Maafkan aku sayang” Sambung Putri.
“Lanjutkan ceritanya”Pintaku.
“Om Billy kemudian menyerangku. Ciuman dan elusannya pada vaginamu, membuatku birahi. Dia memang pintar dan tahu cara menaikan birahiku. Karena sudah tidak sabar, dia menungingkanku dan mencoba melespakan celanaku. Aku tahu dia ingin segera menyetubuhiku. Tapi aku aku menolak karena tidak ada pelindung” Terang Putri.
“Akhirnya kalian tidak jadi bersetubuh?”Tanyaku.

Aku merasa sedikit lega mendengar Putri tidak mau disetubuhi Om Billy.

“Jadi” Jawab Putri.

Lagi lagi aku bagai tersambar petir. Tubuhku seperti kehilangan tenaga mendengar Putri mengatakan kata jadi. Setelah aku terduduk di kursi belajar Putri, dia kembali melanjutkan ceritanya.

“Dia mengatakan pelindung ada di mobilnya. Kemudian aku akhirnya mengikuti Om Billy ke mobilnya. Aku tidak tahu kenapa aku bisa patuh dan mengikuti Om Billy begitu saja. Aku sempat melihat kamu saat berjalan berdua dengan Om Billy. Tapi bayangan persetubuhan panas dan keperkasaan Om Billy saat mengauliku,membuatku kembali ingin merasakan kenikmatan dari kejantanan Om Billy” Terang Putri.
“Maafkan aku sayang. Walau aku kembali bersetubuh dengan Om Billy, tapi aku tidak mengizinkannya memasuki tubuhku tanpa pelindung, bahkan tadi, kami sempat bersetubuh 4 kali di hotel, itu semua pakai pelindung sayang” Sambung Putri.

Hatiku hancur lebur sudah. ternyata saat tadi Putri tidak bisa bertemu dengaku dengan alasan sibuk kuliah, dia nyatanya sibuk mengapai kenikmatan birahi dengan orang lain. Aku merasa sudah bukan siapa siapa lagi baginya. Dia lebih mementingkan bersetubuh dengan orang lain ketimbang bertemu denganku pacarnya sendiri.

“Sudah cukup.. semua berakhir disini” Kataku lalu pergi dari kost Putri.

Disaat pergi dari kamar kost Putri, aku sempat mendengar dia meraung raung memanggilku. Tapi itu percuma, hatiku sudah hancur lebur dan harapanku padanya sudah pupus.

#

3 Tahun kemudian..

Setelah aku wisuda, aku pergi meninggalkan kota asalku. Aku kemudian berhasil diterima bekerja di sebuah kementrian. Saat ini kehidupanku sudah mapan tapi aku masih saja single. Trauma masa lalu yang jauh aku tinggalkan di kota asalku, membuatku susah Move on.

Hari itu Kementrian tempat aku bekerja mengadakan acara disebuah kampus negeri ternama di Ibukota. Beberapa saat setelah acara itu selesai, aku di kejutkan oleh sebuah sapaan.

“Kak Hendra” Tanya seorang wanita berhijab.

Aku kemudian memandangi wanita yang menegurku itu. Dia sangat anggun dan cantik. Senyumnya yang indah membuatku terpana.

“kak....” Kembali dia memanggilku.
“Eh iya.. siappppp”
“Tikaaa..” Kataku.

Dia kemudian tersenyum dan mengangguk. Akhirnya hari itu aku pergi mengajak Tika ngopi disebuah cafe. Kami pun mulai bercerita tentang diri masing masing. Setelah wisuda, Tika mendapatkan beasiswa S2 di kampus tempat ia mengajar sekarang. Kami terus bercerita, tanpa sedikit pun membahasa soal Putri yang notabene adalah sabahat Tika. Mungkin Tika juga tidak ingin membahasnya karena itu adalah masa lalu yang menyakitkan bagiku.

“Eh itu anak kamu?” Tanyaku setelah melihat wallpaper di hp Tika.

DI wallpaper itu tampak Tika sedang berfoto dengan gadis kecil. Saling peluk dan tersenyum. Keduanya tampak manis bagiku.

“Ia, dia anakku, tepatnya anak angkatku. Tapi aku sudah merawatnya dari bayi dan menganggapnya anakku sendiri” Jawab Tika.
“Terus kok ngak foto bareng suami kamu?” Aku kembali bertanya.
“Nanti kalau sudah nikah” Jawabnya sambil tersenyum.

Karena kami berasal dari kota yang sama dan telah lama kenal, hubungan kami semakin dekat. Aku sering menjemput Tika pulang dia bekerka dan pergi jalan dengannya. Kedekatan itu membuatku berani untuk melamarnya.

“Datanglah ke rumahku, bawa keluarga kakak” Pinta Tika.

#

Akhirnya hari itu tiba, setelah sama sama minta cuti,kami pulang ke kota asal kami. Keesokan harinya keluargaku mendatangi rumah Tika. Acara lamaran pun berjalan lancar. Setelah itu Tika keluar dari kamarnya. Dengan hijab dan balutan gamisnya, Tika sungguh cantik dan sangat sempurna, dia adalah bidadariku yang sesungguhnya.

Kemudian aku dan Tika duduk bersenda gurau di taman depan rumahnya. Kami ingin menghabiskan waktu berdua, sebelum di pingit. Tika lalu meminta izin kepadaku untuk masuk kedalam rumah sebentar. Lalu ia keluar bersama seorang gadis kecil. Gadis kecil yang ada di walllaper hp nga itu.

Sambil memeluk gadis kecil yang memandang heran ke arahkku. Dengan mata yang berkaca kaca Tika berkata kepadaku.

“Ini hadiah terakhir dari Putri untuk Kakak” Ucap Tika yang membuatku kembali seperti disambar petir.

Tika kemudian bercerita. Setelah aku pergi dari kota ini, Putri positif hamil. Keluarganya sangat murka dan akhirnya dia dibuang oleh keluarganya. Kemudian dia berhenti kuliah dan bekerja di toko bunga Tante Tika. Tika terkejut mendengar penjelasan Putri tentang kehamilannya yang sangat rentan itu. Sebenarnya Putri tidak boleh hamil, tapi karena dia sangat mencintaiku, dia memaksakan kehamilan itu. Karena janin yang ads ditubuhnya itu adalah kenangan terakhir dariku.

Aku mulai meneteskan air mata mendengar penjelasan Tika. Kenanganku tentang Putri pun kembali hadir di benakku.

“Beberapa bulan kemudian aku menerima telepon dari Putri. Dengan susah payah dia berkata memintaku datang kesebuah klinik. Sesampainya di klinik, aku melihat Putri sudah terbaring lemah. Dia kemudian tersenyum sambil menunjuk bayi kecil yang tertidur disampingnya” Tika kembali melanjutkan ceritanya.
“Tolong jaga dan rawat anak ini, aku tidak mampu membesarkan anak dari Mas Hendra ini. Pinta Putri kepada Tika sambil menangis” Sambung Tika yang juga menanggis.

Setelah Tika setuju menuruti permintaan Putri itu, Putri akhirnya pergi selama lamanya sambil tersenyum. Tangisku pun pecah, aku kemudian memeluk gadis kecil itu, hadiah yang sangat berhaga dari Putri itu. Wajahnya sangat mirip denganku, begitulah kata Tika. Tika pun berkata bahwa Putri tidak takut jika nanti seandainya aku tidak percaya bahwa gadis kecil itu adalah darah dagingku, silahkan tes dna. Karena kata Putri, hanya aku yang diizinkan menyiram rahimnya tanpa pelindung.

Hari itu juga kami pergi ziarah ke makam Putri. Sambil memeluk anakku dan Putri itu, aku berkata.

“Aku janji akan rawat dan jaga anak kita dengan baik, kamu tenang disana ya, terima kasih telah memberikanku hadiah terindah dalam hidupku” Kataku sambil menitikan air mata.

Kemudian aku merasskan hembusan angin dingin menerpa tubuhku. Itu adalah pelukan terakhir dari Putri, sekarang dia sudah pergi untuk selama lamanya. TAMAT
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd