Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Ada Apa Dengan Putri

PART 4 – PUTRI YANG TERNODA

Setelah menyaksikan kejadian pahit itu, kepercayaanku ke Putri sudah pudar. Dari pagi sampai siang, aku hanya tenggelam dalam pikiran yang menyakitkan.

Kejadian itu membuat Putri yang dulunya aku anggap bersih dan suci, sekarang jadi PUTRI YANG TERNODA.

Beberapa hari setelah itu aku sibuk menyelesaikan tugas akhirku. Dalam minggu ini aku menargetkan untuk menyerahkan tugas itu kepada dosen pembimbingku.

Hubunganku dengan Putri biasa saja, kami masih saling berkomunikasi melalui pesan.
Untuk kejadian perselingkuhan Putri, belum aku bahas dengannya. Aku ingin membahasa itu setelah menyerahkan tugas akhirku nanti. Bagai sebuah bom waktu, tapi aku harus bendung dulu bom itu.

#

“Akhirnya... “ Kataku senang setelah menyelesaikan sidang.

Perasaanku sedikit lega. Aku hanya tinggal wisuda saja. Inilah waktunya untukku selesaikan semua dengan Putri.

Aku saat itu masih berada di kampus. Karena ini waktu yang tepat, aku coba hubungi Putri, tapi tidak di jawab. Tidak lama kemudian, aku menerima pesan dari Putri.

“Sayang.. aku masih sibuk kuliah, kayaknya sampai sore deh”.

Jam 12.45 itulah waktu aku menerima pesan dari Putri. Karena aku merasa haus dan lapar, aku memutuskan pergi ke tempat makan yang ada dikampus itu.

Disaat ingin memesan makanan, aku melihat Tika, teman akrab Putri yang juga satu kelas dengannya.
Setelah saling tegur dan berbasa basi, aku kemudian bertanya kepada Tika.

“Kok kamu ngak masuk kelas dek?” bukankah hari ini ada kuliah sampai sore?” Tanyaku.

Tika tersenyum, senyumnya sangat manis. Tika ini adalah seorang anak yang kalem. Tapi dia enak kalau di ajak ngobrol. Dia selalu mengenakan gamis longgar setiap pergi kemanapun.

“Udah selesai kok kak kuliahnya hari ini” Jawab Tika dan lagi lagi Putri membohongiku.

Karena sudah terbiasa akan kebohongan Putri, akhirnya aku cuek dan malah melanjutkan obrolanku dengan Tika. Setelah aku perhatikan, Tika ini anaknya manis, eh tapi juga cantik.

Aku merasakan kenyaman saat berinteraksi dengannya.

“Pacar kamu kemana dek? Kok kamu sendian saja?” Tanyaku menyelidik.

“Hihihi.. aku tidak ingin pacaran kak, dosa” Jawab Tika.

“Aku ingin jika ada laki laki yang serius denganku, dia datang menemui orang tuaku dan langsung saja meminang” Sambung Tika.

Aku tersenyum mendengar keinginan mulia dari gadis ini. Setelah hampir 1 jam berada disana, Tika memohon pamit kepadaku, dia ingin balik ke kos untuk beribadah dan istirahat.

“Sekalian kakak antar” Tawarku.

“Apa tidak merepotkan kak?” Tanya Tika.

“Santai mah dek, lagian kakak mau sekalian balik ke rumah” Jawabku.

“Eh, bukankah kakak tadi ingin bertemu dengan Putri?”Tika kembali bertanya.

“Sepertinya keinginan itu sudah hilang, kakak sudah muak dengan segala kebohongannya” Jawabku sedih.

“Maafkan dia kak” Tiba – tiba Tika berkata sambil matanya berkaca kaca.

Aku akhirnya mengantarkan Tika ke kost nya. Sesampainya di kost tika, aku langsung balik. Pas ketika aku lewat di depan kostnya Dimas, aku tidak sengaja melihat Putri turun dari sebuah mobil.

Kemudian aku segera menuju kesana. Disaat Putri sedang berbicara dengan pria yang mengantarnya dengan mobil tadi, aku berhenti di depan mobil itu.

Putri sangat terkejut melihat kedatanganku, begitu juga laki laki setengah baya yang sedang berbicara dengan Putri itu. Lelaki itu adalah lelaki yang aku temui di parkiran dulu. Laki laki yang Putri bilang adalah mantan Bos Ibunya itu.

“Katanya kuliah sampai sore” Ejekku.

“Eh.. ituuuu” Kata Putri seraya tidak mampu melanjutkan kata katanya.

Kemudian lelaki itu segera pergi begitu saja. Tinggal aku dan Putri yang sama sama diam terpaku.

“Masuk saja kedalam, aku jelaskan semuanya” Ucap Putri.

“Jelaskan dengan kebongan lagi” Kataku emosi.

“Ayo kedalam sayang” Putri menarik tanganku.

Ternyata benar, kamar Putri persis berada di depan kamar Dimas. Memikirkan semua kejadian yang aku alami, aku merasa sudah penuh amarah, hari ini aku akan menghakiminya dan menyelesaikan semuanya.

“Tadi aku diundang makan siang” Tiba tiba Putri berkata sambil menutup pintu kamarnya.

Aku hanya diam sambil memperhatikan isi kamar kost Putri itu. Aku tidak menjawab karena aku yakin dia berbohong kembali.

“Kok diam sayang, sini duduk” Kata Putri sambil menyuruhku duduk disampingnya.

“Alah.. paling itu bohong” Ucapku.

“Kok kamu gitu sih sayang, aku tuh kangen kamu loh” Bujuk Putri sambil menarik tanganku ke tempat tidurnya.

“Udah jujur aja, kamu habis di pake dia kan?” Tanyaku setelah duduk disampingnya.

“Jangan kurang aja ya kamu” Bentak Putri.

“Sok munafik lu, lu aja sering dipake orang, dikamar ini aja lu sering di entot orang” Kataku membalas bentakan Putri.

“Kamu jangan ngomong sembarangan ya, keluar dari sini, aku benci kamu” Usir Putri marah.

“Ok baiklah, setelah aku selesaikan ini dan memutuskanmu, aku akan pergi dari sini” Kataku sambil mengeluarkan hpku, dan memperlihatkan video Putri yang sedang bersetubuh itu.

“Astaga” Kata yang terucap dari bibir putri disaat video itu tersaji.
Airmatanya kemudian membasahi wajahnya. Dia menangis seakan tidak percaya dengan apa yang dia lihat.

“Aku minta maaf sayang” Ucapnya sambil berlutut.

“Maaf? Kamu dengan segampang itu minta maaf?” Kataku marah.

“Ampuni aku sayang, aku tidak mau kehilangan kamu” Ujar Putri sambil menyembah ke arahku.

“Setiap aku minta cium, kamu selalu menolak, setiap kali aku ingin menyentuhmu , kamu selalu bilang bukan muhrim. Tapi ketika orang lain menyetubuhimu, kamu malah senang dan menikmatinya” Terangku .

“Ampun sayang.. maafkan aku” Putri terus memohon ampun kepadaku.

Aku tidak menghiraukannya, aku melangkah menuju pintu kamar kost Putri untuk segera pergi dari sana. Putri kemudian mengejarku, lalu memelukku dari belakang.

“Jangan tinggalkan aku sayang” Katanya sambil terus menangis.

“Baiklah, aku akan persembahkan tubuhku sekarang untukmu, silahkan setubuhi aku sepuasmu” Sambung Putri.

“Sorry, aku tidak bisa” Jawabku.

Putri terkejut mendengar penolakanku. Dia seolah tidak percaya dengan apa yang dia dengar.

“Baru kali ini ada laki laki yang menolak. Selama ini, hampir semua laki laki yang aku kenal, mereka mempunyai keinginan untuk menjamah tubuhku, menyetubuhiku dan menikmati setiap inci tubuhku ini” kata Putri sambil berdiri dan melepaskan pakaiannya.

Tubuhnya memang sangat indah dan mengairahkan. Wajar saya semua laki laki ingin menikmati tubuh muda mengairahkan milik pacarku ini.

Sekarang dia sudah berdiri telanjang di depanku. Sepasang payudara ranum itu siap untum di santap. Vaginanya masih terlihat rapat, botak tanpa bulu.

“Ceritakan semuanya kepadaku, aku tidak ingin lagi mendengar kebohongan dari mulutmu” Ucapku.

“Baiklah, tapi setelah mendengar ceritaku, kamu jangan marah lagi ya sayang, aku berjanji tidak akan berbohong” Kata Putri sambil menarik aku ke kasurnya.

“Nanti kamu jangan marah dengar semua ceritaku, aku tidak mau kehilangan kamu, aku sangat mencintaimu” Sambung Putri.
“Ok”Kataku.

#

“Semua di mulai sekitar 1 tahun lalu. Aku mengenal hubungan badan, tidak lama setelah taman sekolah”Putri memelulai ceritanya.

“Setelah tamat sekolah, aku tidak ada kegiatan. Karena bosan hanya dirumah saja, aku akhirnya jadi sering ikut ibu bekerja”.

“Ibu bekerja sebagai PRT pada sebuah keluarga yang cukup berada”Kata Putri sambil mengingat masa lalu.

“Orang tadi?” Tanyaku.

“Ya.. namanya Om Billy”Jawab Putri.

“Ibuku bekerja pada Istri Om Billy, Tanta Viona. Tante Viona bekerja di kantor pemerintahan, sementara Om Billy adalah seorang kontraktor”Jelas Putri.

Kemudian Putri melanjutkan cerita masa lalunya.

POV PUTRI

Namaku Cantika Amelia Putri. Aku sehari hari di panggil Putri. Sementara Ibuku mempunyai panggilan kesayangan untukku, yaitu Cantik. Tinggiku 160 dengan bobot 45 Kg. Aku memiliki hidung yang mancung. Kulit putih dan mulusku, membuatku sering di goda laki – laki.

Aku anak bungsu dari 4 bersaudara. Meski sering dimanja, tapi aku tidak dimanja dengar harta dan barang barang mewah. Aku dimanja dengan kasih sayang dari keluargaku.

Keluargaku termasuk keluarga dengan ekonomi kelas bawah. Ayahku bekerja sebagai kuli proyek dan Ibuku hanya seorang pambantu rumah tangga.

Setelah tamat sekolah, aku ingin melanjutkan ke tingkat perguruan tinggi. Tapi semua itu sirna, orang tuaku tidak mampu menguliahkanku. Akhirnya aku hanya dirumah saja. Karena sering merasa bosan sendirian di rumah, aku memutuskan untuk ikut Ibuku bekerja, Hitung hitung membantunya.

Majikan Ibuku bernama Tante Viona. Suaminya bernama Om Billy. Mereka adalah keluarga yang kaya dan harmonis. Mereka mempunyai 2 orang anak laki laki. Anak pertama mereka bernama Mas Yudha. Anak kedua mereka bernama Mas Rangga.

Mas Yudha saat ini sudah bekerja di sebuah pengeboran minyak lepas pantai, jadi dia pulang ke rumah ketika cuti saja. Untuk Mas Rangga, dia kuliah di kota tetangga. Dengan kesibukannya sebagai kepala, Tante Viona jarang sekali berada di rumah.

Sebaliknya dengan Om Billy. Om Billy lebih sering berada dirumah. Dia keluar rumah hanya sesekali, itu pun saat urgent. Om Billy lebih banyak menyibukan diri di ruang kerjanya. Aku juga sering berada di ruang kerja Om Billy karena ruang kerjanya sangat nyaman.

Ruangan kerja Om Billy terdapat di lantai 2 rumah itu. Ruang kerja itu berada di pojok paling belakang. Ruangan yang sangat privasi karena kedap suara. Om Billy mendesain ruangan itu karena tidak ingin ada gangguan disaat dia bekerja.

Dalam ruangan itu terdapat kamar mandi, sofa besar dan sebuah tempat tidur.
Awalnya aku masuk ke ruangan kerja Om Billy karena disuruh Ibu mengantar minuman ke Om Billy. Setelah meletakan minuman di meja kerja Om Billy, aku tertegun melihat sebuah komputer. Saat itu semua orang pasti bangga jika bisa mengoperasikan komputer, beda denganku yang gaptek.

“Kamu bisa pakai komputer Put?” Tanya Om Billy.

“Ngak bisa Om, tapi aku pengen bisa Om” Jawabku.

“Bagaimana kalau Om ajari” Ujar Om Billy, yang membuatku sangat senang.

Aku pun kemudian memberitahukannya kepada Ibuku, yang selalu sibuk bekerja mengurus rumah majikannya itu.

“Baguslah kalau begitu, jadi kamu bisa komputer dan mudah mencari kerja” Ucap Ibuku.

Akhirnya aku kursus komputer pribadi dengan Om Billy. Seminggu kemudian aku sudah bisa mengunakan MS Word.
Pada keesokannya, aku kembali bersemangat datang ke rumah majikanku.

Hari ini Om Billy aku mengajariku Ms Excel. Sesampainya disana, aku melihat Om Billy sudah berpakaian rapi, dia akan pergi sepertinya.

“Oh ya Put, Om ada keperluan mendadak pagi ini. Kamu belajar sendiri dulu ya, mungkin Om balik nanti setelah makan siang” Kata Om Billy.

Akhirnya aku pagi itu aku sendirian saja berada di ruang kerja Om Billy. Aku merasa senang karena Om Billy memberikanku akses khusus yang bisa masuk sesuka hatiku keruangan kerja itu. Ibuku saja tidak diizinkan masuk kesana.

POV HENDRA

“Udah, langsung ke intinya saja” Kataku memotong cerita Putri.

“Ih kamu udah ngak sabaran dengar cerita panasku ya sayang” Goda Putri sambil memelukku.

Otomatis payudara ranum itu menempel ke bahu dan lenganku.

“Oh kenyalnya” Desahku dalam hati.

Perlahan tapi pasti penisku pun terbangun.

Putri kembali melanjutkan ceritanya, seraya tangannya yang memelukku mulai bergerak dibagian dadaku, dia mengelus elus sambil kembali mengingat kejadian masa lalunya.

“Hari itu aku sudah mengerti tentang Ms Word. Aku bosan dan mulai membuka isi komputer Om Billy. Isinya biasa saja, file pekerjaan Om Billy dan foto foto kekuarganya”Cerita Putri.

“Lalu tidak sengaja aku menemukan folder yang berisi foto foto telanjang. Aku sangat terkejut. Itu pertama kalinya aku melihat foto foto telanjang orang sedang bersetubuh” Lanjut Putri.

“Trus kamu nafsu?” Tanyaku.

“Ih kamu.. ngak sabaran banget ke adegan hotnya ya sayang” Kata Putri sambil mencubit hidungku.

“Aku kemudian menutup folder itu. Aku takut karena aku sebelumnya diajarkan dengan baik soal religi oleh orang tuaku. Bahkan aku selalu memakai pakaian sangat tertutup.

Kamu bayangkan saja, aku pakai baju kurung, didalamnya pakai tanktop dan bra. Untuk bagian bawah, aku memakai celana pendek, tidak langsung celana dalam” Jelas Putri.

“Saat itu jantungku berdetak tidak karuan. Berbagai macam rasa aku rasakan. Rasa takutku akhirnya di kalahkan dengan rasa penasaranku. Aku kembali membuka folder itu dan menelusurinya” Sambung Putri.

Aku dengan serius mendengar cerita dari pacarku itu. Melihat wajah cantiknya, rambut panjangnya yang wangi itu, aku kemudian tidur menyamping menghadap Putri. Dengan posisi seperti itu, aku kemudian mengelus ramput Putri yang kembali melanjutkan ceritanya.

“Sebuah gejolak terlahir dalam diriku. Aku tidak tahu itu apa karena aku masihlah seorang gadis lugu pada saat itu. Melihat gambar gambar vulgar yang menampilkan dimana alat kelamin besar pria merobek alat kelamin si wanita, timbullah sebuah gairah yang seharusnya belum saatnya bagiku” Terang Putri.

“Aku kemudian menemukan sebuah folder lagi, ya itu adalah folder film porno. Kembali rasa penasaran merayuku, aku memutar film itu. Adegan demi adegan aku saksikan. Bayangkan saja, seorang gadis polos yang sedang puber, mendapatkan tontonan vulgar yang baru pertama kali dia saksisakan” Lanjut Putri.

“Kamu terangsang?” Tanyaku sambil terus memandangi tubuh telanjang Putri.

“Pastinya” Jawab Putri yang kemudian mengambil tanganku, lalu mengarahkan ke payudaranya.

“Aku kemudian mulai merabai tubuhku. Gejolak rasa yang muncul itu, seolah mengendalikan diriku. Elus – elusan yang aku lakukan kepada tubuhku, membuat nafsu birahi menguasai tubuhku ini sayang... ohhh sayang... remas terus” Pinta Putri kepadaku.

Aku kemudian mulai meremas payudara Putri yang kenyal itu. Putri kemudian tidur terlentang, seolah memberikanku akses untuk menjamah tubuh indahnya itu.

“Teruskan ceritanya”Pintaku disela kedua tanganku menjamah kedua payudara indah yang sudah sangat lama aku idamkan itu.

“Ouhhh... iyaaaa... ahhhh.. kumasukan tanganku kedalam bajuku, aku elus puting payudaraku yang waktu itu masih imut” Lanjut Putri.

“Sekarang kok sudah gede?” Tanyaku.

“Oh.. terusss sayang... ouhhhhh remas trussssss.. ah.. iyaaa... karrnaaa sudahhhhh ahhhh seringggg ouhhhh... diiijamaahhhh... ahhhhh.. dannn.. ahhh... ahhh.. di...iisaappppp.. ahhhh” Jawab Putri disela desahannya.

“Teruskan ceritanya” Perintahku.

Nafsuku juga semakin meninggi. Cerita Putri dan tubuh Putri yang sedang dilanda birahi itu membuatku terangsang.

“Tidak puas dengan itu saja, aku kemudian melepaskan celana pendek dan celana dalam yang aku pakai. Kemudian aku menaikan rok yang aku pakai, sambil menonton gadis yang sedang dimainkan vaginanya di video itu” Ujar Putri.

“Ini juga elus sayang” Pinta Putri sambil mengarahkan tanganku ke selangkangannya.

“Aku mulai mengelus bibir vaginaku. Rasanya nikmat sekali. Rasanya enak sekali sayang. Bayangankan saja, seorang gadis yang terbakar birahi, mendapatkan elusan serta rangsangan di alat kelaminnya. Ouhhhhh.. iyaaa sayang... ahhhh... terusss... ahhhh.. ahh.... elusss... ahh teruss... ahhh” Desah Putri menhentikan ceritanya sejernak.

“Aku bermastubrasi dengan panasnya waktu itu, gejolak yang membakar tubuhku, membuat tanganku bebas memainkan vaginaku. Elusan dan elusan semakin membuatku melayang.. ahhhhhh.. aku keluar” Teriak Putri sambil kejang kejang.

Aku terkejut melihat reaksi Putri pada saat itu. Tubuhnya bergetar hebat, nafasnya ngos ngosan.

Kemudian Putri mengelus vaginanya, tampak cairan di jarinya. Setelah menjilat carian itu, Putri kembali berbaring dengan tenang, siap untuk melanjutkan ceritanya.

“Terus kapan kamu?... Eh.. sabar donk ah, belum sampai kesana sayang” kata Putri memotong pertanyaanku.

“Setelah itu aku jadi semakin ketagihan masturbasi. Hampir setiap hari aku masturbrasi. Di kamar dan di kamar mandi lantai 2 rumah Om Billy, adalah tempat favoritku bermasturbrasi ria” Jelas Putri.

“Kamu ketagiahan?”Pertanyaan bodoh yang terucap dariku pada saat itu.

“Jelaslah sayang, itu enak sekali” Jawab Putri sambil tersenyum manis dan kemudian memelukku kembali.

#

POV PUTRI

Karena keseringan datang kerumah majikan Ibuku, aku mulai dekat dengan keluarga itu. Setiap kali Mas Yudha cuti, dia sering memintaku untuk menemaninya jalan jalan. Dia selalu memanjakan aku.

Mas Yudha sering mengajakku ke mall dan membelikan aku pakaian serta barang barang. Aku pikir dia mengapku sebagai adiknya, karena dia tidak punya adik perempuan.

Mas Yudha jauh beda dengan adiknya, Mas Rangga. Mas Rangga kalai sedang libur kuliah, dia hanya menyibukan diri di rumah, lebih tepatnya di kamarnya. Mas Rangga orangnya cool, tidak banyak bicara.

Aku sering memperhatikan Mas Rangga setiap kali dia ada dirumah. Parasnya dan tingkah lakunya, bagiku dia adalah laki laki sejati, lelaki tampan dan jantan. Aku sekarang sering membayangkan Mas Rangga saat bermasturbasi.

Nafsuku menjadi tidak bisa dibendung saat membayangkan Mas Rangga mengumuliku, mengexplore setiap inci tubuh mudaku ini.

“Oh Mas Rangga, setubuhi aku Mas” Kata kata yang keluar setiap kali aku memainkan bagian luar vaginaku.

Akhirnya Tante Viona pun kesal dengan perangai anaknya itu. Disaat anak muda lainnya lebih suka menghabiskan waktu di luar, Mas Rangga malah betah sekali mendekam di dalam rumah.

“Kamu itu keluar kek sesekali, jangan kayak anak perawan aja yang mendem dirumah trus” Ejek Tante Viona.

“Males mah, ngak ada temen” Ujar Mas Rangga yang sibuk dengan hp nya.

“Itu ajak Putri, dia suka di ajak jalan jalan” Perintah Ibunya.

“Ngak ah, nanti pacarnya marah” Lanjut Mas Rangga.

“Ehh ngak.. aku ngak punya pacar” Selaku memotong obrolan ibu dan anak itu.
Tante Viona kemudian tersenyum kepadaku.

“Tuh denger sendiri, jomblo dia. Ya dah nanti sore jalan sama Putri sana” Perintah Tante Viona.

“Iya mah” Jawab Mas Rangga.

Mendengar itu semua aku jadi deg degan. Aku akhirnya bisa berjalan dengan orang yang aku sukai. Aku tersenyum sendiri dan kemudian di ejek Ibuku.

“Cieee..”.

#

Semakin hari hubunganku dengan Mas Rangga semakin dekat. Segala kekurangan yang ada di mantan pacarku dulu, terpenuhi oleh Mas Rangga.

Setiap kali bersama Mas Rangga, nafsuku pun selalu naik. Kami hanya pernah berciuman saja. Setiap kali berciuman, aku ingin Mas Rangga berbuat lebih.

“Ouhhh mhmmm slupplp.. sluppppp.. jamah aku Mas, Elus aku” Pintaku kepada Mas Rangga.

“Belum saatnya sayang” Kata Mas Rangga sambil menyudahi ciuman kami.

POV HENDRA

“Trus kapan dia jebol kamu?” Tanyaku kepada Putri.

“Ishhh.. ngak sabaran banget deh” Jawab Putri yang kemudian tiba tiba menarik tanganku untuk menjamah payudaranya kembali.

Aku cukup senang karena sekarang Putri sudah mengizinkanku untuk melihat tubuh telanjangnya, menjamah payudaranya dan memainkan vaginanya.

“Ini sebuah kemajuan pesat” Desahku dalam hati.

Kemesraan yang pertama kali lakukan ini juga merupakan prestasi bagiku. Walau tubuhnya sudah bekas orang lain, tapi kemolekan tubuhnya itu tetap hal yang sangat aku impikan.

Aku tidak sabar kembali ingin mendengar ceritanya itu. Aku berharap dia juga kembali nafsu dan kemudian mengajakku bersetubuh.

“Duh.. mimpi apa aku semalam, sebentar lagi aku akan menyetubuhi pacarku yang cantik dan seksi ini” Kembali aku berkata dalam hati.

“Aku selalu bermasturbasi setiap habis berciuman dengan Mas Rangga. Semakin lama aku sudah bukan gadis polos lagi. Aku sekarang jarang mengenakan tanktop dan celana pendek di balik pakaianku.

Pakaianku pun mulai berubah. Dari baju panjang, jadi kemeja, atau kaos, dipadu celana jeans ketat”

“Kok bisa begitu?”Tanyaku.

“Elus lagi” Pinta Putri kepadaku untum mengelus payudaranya.

“Aku setiap kali dibelikan baju oleh Mas Yudha, dia memilihkan baju model tren terbaru. Katanya agar aku tidak ketinggalan jaman dan aku akan tambah lebih cantik.

Aku pun jadi senang. Karena jika aku jadi tambah cantik, pasti Mas Rangga akan semakin cinta kepadaku”. Jawab Putri.

“Setelah Mas Rangga balik ke kota tetangga untuk kuliah, kami berhubungan hanya melalui hp. Bulan demi bulan beralu, tiba tiba hubungan kamu retak, ketika aku mengetahui Mas Rangga dekat dengan seorang cewek, anak temannya Om Billy”. Lanjut Putri.

Aku diam dan tidak menanggapi itu.

“Aku bersedih karena itu. Aku selalu murung dan akhirnya Mas Yudha yang sedang cuti sering mengajakku keluar. Perlahan kesedihanku mereda. Mas Yudha berhasil membalikan senyumku.

"Aku yang sudah terlanjur marah dengan Mas Rangga, tidak pernah menghiraukannya lagi”. Sambung Putri.

“Kamu kemudian jadian sama Mas Yudha?” Tanyaku.

“Ngak, kami tidak pernah ada ikatan hubungan apapun” Jawab Putri tegas.

“Trus siapa yang menjebol kamu pertama kali?” Tanyaku penasaran.

“Nih jariku” Jawab Putri sambil memgarahkan jarinya ke wajahku.

“Ah serius dong.. masak jari kamu yang ambil perawan kamu?” Tanyaku.

“Kalau iya gimana?” Jawab Putri tersenyum.

Aku kemudian lega mendengar jawaban Putri itu. Ketakutanku adalah yang mengambil perawannya adalah laki laki lain. Aku sebenarnya belum siap jika yang membuka segel Putri itu adalah laki laki.

“Lanjut sayang” Kataku sambil tersenyum.

“Nah gitu donk senyum, aku senang kamu sudah tidak marah lagi kepadaku sayang” Kata Putri sambil mencium keningku.

“Kok ngak bibir sayang?”Tanyaku kecewa.

“Ish... belum saatnya, sabar” Kembali Putri mencubit perutku.

“Mau dilanjut ngak ceritanya?” Tanya Putri.

“Iya sayangku” Jawabku bersemangat.

“Kemudian hubunganku dengan Mas Yudha semakin dekat. Sampai suatu ketika, saat kami sedang berada di dalam mobil Mas Yudha, pulang jalan jalan dari Mall. Mas Yudha membawa mobilnya kesebuah kawasan sepi. Dan disana dia tiba tiba menciumku”Cerita Putri.

“Rasa marah ke Mas Rangga dan rasa nyaman yang diberikan Mas Yudha, membuat aku larut dalam ciuman itu. Ciuman Mas Yudha lebih baik dari ciuman Mas Rangga. Ciuman panas yang kemudian membuat birahiku muncul” Sambung Putri, sambil menuntun tanganku untuk kembali menjamah payudaranya.

“Mmhmmm terusss sayang” Putri mulai mengeluarkan desahannya.

“Kami berdua saling menghisap bibir satu sama lainnya. Tangan Mas Yudha mulai naik dari pinggang ke dadaku. Ah.... mhmmm teruss sayanng... ahhhh maininnnninn... ahhhh putingnyaa.. ouhhh” Putri semakin bersemangat.
Sambil memejamkan matanya, Putri terlihat sudah sangat birahi. Melihat itu aku tidak tinggal diam, aku kemudian ingin mencium bibirnya.

“ pasti enak sekali berciuman dengan Putri yang sedang dilanda birahi itu” Pikirku.

“Stop.. mainin payudaraku dulu sayang... ahh... putingnya.. ahhhh... uh... elussss...ahh... remasss.. ahhhh” Desah Putri setelah menghalangiku untuk mencium bibirnya yang sudah lama aku idamkan itu.

Meski sedikit kesal karena penolakan dia tadi, aku tetap menuruti keinginannya.

“Mas Yudha kemudia membuka kancing kancing baju kemejaku, dia menatap belahan payudaraku kemudian menciumnya.. ouhhhhhh...” Desah Putri saatku jepit puting payudaranya yang sudah mengeras itu.
Perasaan marah pun kembali datang menghampiriku.

“Ouhhhhhh terusssss Masssssss.. ahhh” Aku terkejut mendengar kata Mas itu.

Tidak pernah Putri memanggilku Mas. Apa dia sedang membayangkan dijamah oleh Mas Yudha. Emosiku meninggi, tapi birahi mendorongku untuk ingin melihat expresi wajah mesum putri saat sedang dilanda birahi.

“Ah... ouhjhh... mhmmm... ah... terusssss” Pintanya.

“Ya sambil cerita” Perintahku.

“Iya... ahh... kemudian Mas Yudha mengeluarkan payudara kiriku. Ahjh... dia langsung melahapnya.. ahhh... ouh.... ahhh enak... Mmmmmasss Yudha menjilati dan menghisap puting merah muda kecilku ah..... ohjjh... ahhjj.. terussss” Desah Putri sambil berpacu dengan birahi.

“Jilat.. aku... ahh... jilat aku” Pinta Putri sambil mengangkangi wajahku.

“Tidak, aku belum pernah dan tidak bisa” Tolakku.

Vagina Putri terlihat sangat jelas dimataku. Vagina tanpa bulu itu sangat mengoda untuk dinikmati. Tapi entah kenapa aku selalu menjadi jijik jika melihat orang menjilat vagina wanita.

“Ishhhhh...” Desah Putri kesal kemudian kembali berbaring di sebelahku.

“Ya sudah, elus saja” perintahnya.

Aku kemudian mengelus bibir vagina Putri.

“Basah sekali” desahku.

“Ahh...” Kembali desah Putri terdengar.

“Terus Mas Yudha mulai menurunkan cup bra ku yang satunya, dan melahap payudara kananku itu. Dengan buas Mas Yudha melahap kedua payudaraku secara bergantian. Mhmmmm.. uhh...” Lanjut Putri.

“Enak sayang” Potongku saat mulai meraba klitoris Putri.

“Ouhhhhhhh.. yesss... ahhh... Mas Yudha juga mulai memasukan tangan kanannya ke dalam celana jeansku. Ahhhh... dia mulai mengelus vaginaku. Ahhjh... tangannya enak banget” Ucap Putri sambil mengangkat dadanya ke atas.

“Ouh.. Mas Yudha... ah... dia dengan buas melahap kedua putingku kembali. “Basah banget sayang” Bisiknya saat berhasil menyentuh bibir dalam vaginaku. Ouhhh masss Yudha.. ahhh enakk bannghhett masss ouhhhh” Sambung Putri dengan diiringi desahan.

Mata Putri kemudian terbuka, dia menatap tajam ke arahku.

“Cepettttinnnn..” Perintahnya memaksaku.

Aku seperti tersihir. Aku menuruti perintah Putri. Kupercepat tanganku memainkan vaginanya. Rasa marah, cemburu mendengar cerita tadi membuatku semakin kesetanan menjamah vagina Putri.

“ahhhh enakkk bngsttt ahhhh Ouuuuuuuu ahhhhhh anjggggg ahhhh” Keluar kata kata kasar dari mulut Putri.

Gadis yang dulunya selalu bertutur sopan, sekarang berubah 360 derjat karena dikuasai nafsu. Tiba tiba kesedihan menyelimuti. Sirna sudah harapanku mendapat pasangan yang mempunyai tutur kata lembut dan sopan.

“Anjgggg... enakk... ahhh.. ouuuuu..... ahhhh... ceptinnn.. lagiiii... ahhh... anjng... ahhhhh” Putri semakin tidak bisa mengontrol kata katanya.

Dengan kesedihan hati aku terus membantu Putri untuk mendapatkankan kepuasannya. Nafsuku hilang sudah menerima kenyataan pahit ini.

“Trussss.... ahhh... dddddiiiikiiittt lagi ajh.. anjgghh ahhh enakkk... ahhh ouuu..... diiiiikittt laaagiiii ajjhhjh”Putri terus saya meracau tanpa memperhatikan perubahan di raut wajahku.

“Kkkkkkluuuuuarrrrr anjjjngggggg bngstttttt” Teriak Putri, diiringi semburan air mancur yang cukup deras dari dalam vaginanya.

Tubuh Putri bergetar hebat, dia seperti orang yang sedang mengigil. Matanya terbelalak dengan mulut yang menganga. Dia masih saja menikmati orgasmenya itu, kepuasaan tergambar di wajahnya, beda dengan wajahku yang saat ini tergambar kesedihan.

“Kau sudah ternoda” Ucapku.
Putri kini sudah ternoda, Putri yang dulu baik, lembut dan sopan, sekarang sudah tidak ada lagi. Aku pun mulai menitikan air mataku.

Bersambung Part 5 – Si Pembogol gawang yang beruntung

Terima kasih atas dukungan para suhu sekalian. Saya sebenarnya bukan penulis yang baik. Keingginan saya menulis murni untuk menghibur para suhu sekalian. Semoga cerita saya bisa menjadi hiburan. Mohon maaf jika ada salah kata dalam penulisan cerita ini.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd