jadi, begini begini ceritanya.
demon lord dantalian hanya tersenyum dengan sarkastik, menatap barbatoss seakan hal terakhir yang dinginkannya hanyalah mengubur tumpukan daging kotor didepannya dan menginjak tanah berlumpur tempat dimana ia disemayamkan. selanjurnya ia akan menari - nari diatas pusaranya, menumpahkan anggur berumur ribuan tahun dengan campuran darah dari berbagai ras sebagai resepnya, lalu bernyanyi tentang pembunuhan absurd yang saat ini beterbangan didalam kepalanya yang bertanduk. oh, dan satu hal yang takkan ia lupakan..
"jadi, apa kau siap dibunuh? "
barbatoss hanya merengut. ia merasakan hal yang aneh dimana dantalian hanya bermaksud menggodanya, lalu setelah sesi kecanggungan ini berlalu, kemudian dantalian hanya akan berkata bahwa ia hanya berbicara omong kosong. ia tak serius sama sekali. pasti.
"Mengapa kau memasang tampang idiot didepanku? oh, tentu saja hal itu dibenarkan mengingat kapasitas otakmu yang bahkan tidak bisa memuat sebutir padi busuk. lalu selanjutnya, mengapa kau tetap bersikap seperti aku punya hutang kepadamu? apa kau tak berpikir bahwa peringkatku berada pada nomor 8, sedangkan kau 71 menyedihkan? ada apa dengan drama emosi menyedihkan yang kau ajukan didepan jari kakiku yang mulia ini? kau lelah hidup, hah?" barbatoss mendelik sehingga urat kemerahan mencuat dari matanya yang kecil dan imut.
"barbatos, kau tau apa yang paling kubenci? oh, tentu saja kau takkan tahu karena selain payudara kecilmu yang sangat menyedihkan itu, kau juga tak punya otak untuk menampung bobot tubuhmu yang sebesar kelingking, tak usah dipikirkan bagaimana cara kau hidup selama ini. lau, dengan pikiranku yan agung, aku akan memberi tahu kepadamu, hal hal yang sangat kubenci." dantalian kemudian mendesah seakan melihat barbatoss hanyalah serangga yang memasuki cangkir kopinya.
barbatoss merajut alisnya. sepertinya hal ini sangat penting.
" yang pertama, aku benci ketika hujan akan berhenti, karena wakt tidurku yang nikmat disaat hujan akan terputus."
"Yang kedua, aku benci wanita sepertimu, yang tidak memiliki otak, pikiran, tubuh yang, yah.. menyedihkan. payudaramu yang seharusnya bisa dikatakan hanya gundukan daging tumbuh tak berguna tanpa sensualitas sama sekali."
"lalu, yang terakhir adalah... AKU BENCI CERITA COPAS"
dantalian menendang barbatoss dari kursi kehormatannya. barbatoss terpental ke dinding, menyipratkan darah segar dari sudut bibir dan hidungnya.
barbatoss yang bermata merah menatap dantalian seakan tiada hal yang sangat menyenangkan baginya selain melumat tubuh didepannya menjadi potongan - potongan dalam celah - celah giginya.
TAMAT