" Wooooh..anjiiing..memekmu mantabs..woooh.." Andika terus menyodokkan kontolnya sambil menciumi leherku..
" Aaaaah..yaaah..aaaaduuh " Memekku semakin terasa geli dan gatal sampai dasar tempikku. Aku pegang pantat Andika dan mendorongnya agar lebih dalam menusuk.
" Uuuh enaaak Taan.."
Andika kemudian membalikkan tubuhku telungkup di tikar.
" Coba gini Tan..uuuh.*** sabar akuu.."
Andika kemudian kembali memasukkan kontolnya ke memekku dari belakang.
" Aaaaaaaah ...iyaaaaah..ooouuuh..maaaas " Aku merasakan seolah olah kontol Andika hampir menyentuh dasar memekku.
Dada Andika mulai semakin berkeringat , aku merasakannya saat dadanya menempel di punggungku.
" Uuuh ini lebih enaaak..bilang lagi Tan..kamu suka ngentot sama aku..! ".
" Ehmmm..mmmm..iyaaaah...aaaah..iyaaaah" Aku merasakan kenikkmatan yang berbeda kali ini, meskipun aku merasa tubuhku sudah kehilangan tulang. Badanku terasa lemah namun ada rasa geli dan gatal yang berkepanjangan di memekku.
" Ayo cepat bilang !! Dasar memek bangsaat "
" Aaaah...iyaaaah..aaaah..aaaaah..aaaaah iyaah "
Andika semakin mempercepat lagi sodokan kontolnya..
Tiba-tiba Andika mencabut kontolnya dan mengarahkannya ke lubangku yang lain..
" Maas..aaah..sakiit " Aku segera berbalik dan menutupi pantatku dengan tanganku..
" Gapapa..Tan..aku pengen rasain semuanya dari dirimu.."
" Ayooh.." Andika kembali menarik tubuhku dan menyuruhku menungging. Tanganku terasa berat menopang tubuhku, akhirnya aku harus menyandarkan kepala dan tanganku rebah di tikar sementara pantatku tetap kuangkat menerima kontol Andika yang berusaha menerobos lubang di pantatku..aku tidak tahu kenapa aku merasa sedemikian pasrah hingga..
" Aaaaaaaaah...sakiiiit.." Aku menjerit menahan sakit saat ujung kontol Andika sudah sedikit terbenam di lubang anusku..