PART IV
Kini aku telah benar benar memastikan bahwa wanita yg tak lain adalah ibu kandungku ini benar2 sudah menjadi budak seksku bahkan menjadi tempatku untuk menampung benih unggulan dari kontol gede ini. Hinggap di pikiranku untuk mem-brainwash pikiran ibuku agar ibuku bisa yakin dan menyembah kontol anaknya ini, serta menjadi alat agar aku dapat lebih leluasa mengontoli wanita yg aku inginkan ditambah aku ingin membuat ibuku menjadi wanita liar dan binal dihadapanku. Tersadar dari lamunanku dan ide brilian ini akupun bangun dari singgah sanaku dan berjalan mencari lonte betinaku, dengan hanya menggunakan sarung yg menutupi batang perkasa ini. Seperti biasa ibuku sedang berada di ruang tengah sembari melipat baju yg sudah selesai di jemur.
"Naaahhh disini nih kantong peju, ngontol dulu sini"
Tanpa aba2 seperti biasanya kontol setengah bangunku menerobos bibir dan mulut ibu.
"SSSSHHHHHH aaahhhh angetnyaaa" kuluarkan lagi
"Aduhhhh sekarang main tancep aja anak ibu ini yah" keluh ibuku.
"Ahaha ya udah jadi kewajiban ibukan buat manjain kontolku kan"
"Ehehe jadi malu, iyaa anakku sayang, eh ngomong2 lucu yakk kontol belom disunat tuh"
"Nahh istimewa kan, coba deh buka kulupnya tp pake mulut jgn make tangan bu"
Tanpa jeda lgsg saja dilumat dan di dikeluarkan kepala kontolku dr sarangnya sampe mentok dengan bibir dan mulut ibuku.
"RRRRGGGGHHHHH BANGSATT GELI BGT" racauku dengan perlahan memegangi kepala ibuku yg terbungkus jilbab syar'i itu
"Sssssshhhh aaahhhhh telen nih!" Gertaku seraya mendorong kepala ibuku keselangkanku, terasa batang penisku mengacak acak tenggorokannya. Ibuku hanya memekik sembari memejamkan mata.
"Hhhhggghhhhhhh gglookkkk glllookkkk" tak lama kandung kemihku bergejolak dan ingin rasanya mengekuarkan air seni dengan deras.
"Buu aku pengen ngencing"
"Hhhhheeeeeccckkkkk" mata ibuku melotot menerima dengan deras tanpa bisa dibendung karna lgsg mengalir ke tenggorokan.
SSSSSRRRRRR CCRRUUUTTTTT CCCCUUURRRRR SSSRRRRRRTTTTTTT CCUUUURRRRR
"GLEK GLEK" Suara tegukan ibuku menelan kencingku.
"Ehehehe maaf ya bu suka kencing sembarangan"
"Hhhhaaahhh gggghhhhh gapapa demi anakku"
"Bu kangen gak sih deeptalk sm anaknya?" Mencoba mengarahkan pembicaraan utk mem-brainwash ibuku.
"Tumben tanya gitu?"
"Iyaa soalnya seminggu kan mulut dan memekmu kesumpel kontolku" candaku.
"Iiihhhh becandanya bisa aja, emang dasar! Anak kok ngontolin ibunya"
"Ahahaha ya gimana ibunya udh ikrar jd lonte anaknya" seraya kurebahkan tubuhku dan membelai muka ibuku dengan kontolku yg tertidur ini.
Kini aku coba membuka pembicaraan ini.
"Ibu tau gak sih fakta yg sebetulnya di tutupi selama ini"
"Ahh kamu nihhh kebanyakan asupan teori konspirasi nak"
"Konstolasi kali ahhh" gurauku sambil menepokan kontolku ke arah badannya.
"Tuhhh kann ibunya di kontolin lagi"
"Ahahah nih serius bu, ibu harus tau fakta yg disembunyiin selama ini"
"Iyaa nih ibu dengerin, emg fakta apa kok serius bgt"
"Hampir secara turun temurun kita di bodohi bu"
"Dalam hal?" Jawab ibuku seraya mengerutkan dahi.
"Ajaran yg kita terima dr dulu adl bahwa anak itu suruh berbakti kepada org tua dan wanita di lahirkan sebagai makhkuk yg dimuliakan"
"Memang secara agama juga demikian nak"
"Engga dong, faktanya anak itu ada adl hasil dr perbuatan kedua org tuanya jd sebensrnya merekalah yg mempunyai tanggung jawab penuh atas anaknya entah itu laki laki atau cowo"
"Eeeuuummmm lantas?"
"Ya seharusnya seorang org tua ya spt ibu ini, mau menjadi apapun seperti kemauan anaknya dan memuliakan anaknya"
"Tapi yg kita lakukan ini kan hal tabu"
"Enggak dong, yg bner seorang ibu ya harus mau diapain aja bahkan mengabdi untuk anak cowonya bu, kontol anak laki2nya adl sesuatu kemuliaan utk sesook ibu"
"Hloooo beneran ta?"
"Yaaa secara logika kan spt itu kan, ibu menjadi tmpt penampungan pejuku itu merupakan sebuah ibadah dan amalan mulia"
"Jadi selama ini ibu dibodohi dong?"
"NAAAHH IYAAA. Karna sejarah itu diciptakan oleh pemenang bu, jd ya kita terima ampas2 rekaya mereka"
"Ya ampun maafin ibu yah nak, selama ini ibu belum bisa jd org tua yg berbakti dan mengabdi kepadamu nak"
YASSSHHHH MASHOKKK sorakku dalam hati.
"Gapapa kok bu, lagian ibu juga udah nunjukin etikat baik baik buatku untuk bisa jd wanita yg siap sedia kupejuhi dan kencingi" pujiku
"Maafin ibu, ibu sama skali gatau fakta ini nak"
"Tenang aja bu, relax semua jasa baikmu dl menyusuiku akan aku balaskan dengan air maniku bu"
"Makasih yah nak udah kasih pengertian dan fakta yg sesungguhnya"
"Iya sama sama bu, sebenarnya sedari lama aku ingin bilang cuman belom pernah ada waktu yg pas aja. Nahhh klo bayiku aku kenyot susumu skrang giliran ibu yg mengenyot kontolku bu"
"Allhamdulilah bgt punya anak se-sholeh km yg bisa bimbing org tua ke jalan yg bener"
"Sama sama bu, maafkan aku juga tak mengungkapkan ini dr dulu, makanya bukan maksudku untuk menjadikanmu budak tp memang sewajarnya dan selantasnya kontol amak laki2 dimuliakan ibunya"
"Iya nak ibu akan mengabdi untuk kontol dan anak laki2 ibu"
"Dan kalo ibu mau tau lagi, wanita itu diciptakan memang sebagai tempat kontol dan tempat buat apapun yg keluar dr kontol bu"
"Ya ampun nak beruntungnya ibu dikarunai anak sepertimu"
"Nah makanya nih mulai dr sekarang kalo mau pergi salim dan cium kontolku pokoknya pamit deh karna dia jalan ridhomu bu"
"Pasti akan ibu laksanakan nak"
"Mantap! Jadilah ibu yg liar dan binal untuk anaknya yah! Gausah segan ngmong kasar"
"Baikkk anak ibu si kontol super!" Seringai bahagia ibuku.
"Nah sebagai tanda sahnya ini semua skrang berjongkok di di depan kontolku bu" akupun bangit dan menyingkap sarungku dan terbukalah kontol hitam berurat dan berkulup ini mengacung ngacung di hadapan ibuku.
Ibuku sudah berjongkok di depan selangkanganku dan kini kuletakan batang kontolku di atas kepala ibu yg berjilbab itu.
"Nahhh ini sebagai bai'at bahwa ibu siap mengabdi kpd anak dan kontolnya"
"Baik nak, akan semaksimal mungkin ibu menjalani qodrat ini"
Lalu ide liarku muncul dan segera menyelipkan kontolku di antara sela2 dahi dan kerudung ibuku.
"Aduhhh ada2 aja deh anak kontol satu ini"
"Wakakakaka biar aku siram sm kencingku biar lbh sah bu"
"Dasarrr"
SSSSSSRRRRRRR CCCCCCUUURRRRR SSSSRRRTTTTT kerudung ibu mulai basah air kencingku dan mengenai rambutnya sementara itu ibu menikmati sembari mengeram di biji pelerku yg menabrak nabrak muka cantiknya.
Bersambung .........
