Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Akhirnya.....

Bimabet
Saat wulan mencapai klimax, tubuh wulan kaku dan bergetar, seirama dengan getaran wulan penis kakak mulai peneyrasi...
 
Tuntasin hu cepeeetan
Nanggung banget nih udh di ujung
;)

Dek ayu malah ilang nih hu berapa kali update
Kasihan lho hu kan dek ayu juga pengen kaya wulan
 
Episode 12

Bodoh dan lugu sepertinya beda tipis. Saking tipisnya aku tidak mampu mendefinisikan diriku ini termasuk golongan orang lugu apa golongan orang bodoh. Alam menyediakan sumber daya wanita yang berlimpah, tapi aku justru menyia-nyikannya. Terbukti hingga detik ini aku masih belum mampu menyalurkan aspirasi seksualku pada tempat sebagaimana mestinya. Ada banyak kesempatan yang gagal aku manfaatkan hingga tak jarang aku aku tegang meradang sendirian. Atau justru aku seorang lelaki pengecut yang gentar saat saat naluri seksualnya bergetar..... ah...

Peristiwa barusan.... moment yang melibatkan, aku, Wulan, di dalam kamar mandi mau tak mau membuat agenda hariku menjadi kacau balau. Kondisi libidoku yang mendapat rangsangan hingga mencapai level tertinggi, kemudian sudah..... ya sudah begitu saja.... mencapai level tertinggi saja, tak ada kelanjutannya...selesai tanpa solusi... rrrggrrr... apa lama-lama tidak membikin rambutku rontok karena tubuhku mengalami pemanasan global oleh birahi. Wulan sudah beres urusannya dengan tubuhnya, dia sudah menuntaskan tuntutan birahi. Dan sedikit banyak atas bantuanku, namun ibarat air susu dibalas air tuba, setelah mencapai orgasme dia melakukan pembiaran terhadap penisku yang mengharap belaian.

Masih jelas diingatan, setelah Wulan menjelang puncak kenikmatan surga dunia, kedutan-kedutan bibir luar kemaluannya membuat pijatan halus menghadirkan sensasi rasa tak terkatakan pada batang kemaluanku yang terjepit di antaranya. Sayang prosesi kedutan-kedutan itu berakhir saat Wulan telah sampai pada titik orgasme. Padahal yang aku butuhkan hanya tinggal 2 -3 kedutan lagi agar batang kemaluanku terstimulus untuk ejakulasi..... ini malah berhenti, sudah gitu buah zakarku dia gencet dengan pantat sepenuh tenaga....aduh...duh...duh......ampuuuuun deh..... #@*!?#*!

Apalagi saat tubuhnya yang lunglai di pangkuanku tidak segera berpindah tidak membuatku berani mengambil kesempatan. Kan harusnya aku bisa meneruskan meremas-remas payudaranya dan aktif menggesek-gesekkan penisku pada labiya mayoranya. Bukannya malah menuntaskan birahi, eeee....akupun ikutan berhenti seiring berhentinya aktivitas kubah vulva Wulan.

Setelah nafas Wulan berangsur normal, Wulan membuka mata dan menatap wajahku. Tersenyum. Cup.... cup.... mendaratkan dua kecupan di pipiku. Kemudian dia merubah posisi duduknya, menyamping di pangkuanku.

"Eh.... masih ada yang berdiri ya.....xixixi... Kacian..," Tawa lirih Wulan menggoda saat pantat dan pahanya menyenggol batang kemaluanku yang masih tegak ketika dia beralih posisi duduk.

Dengan kepala bersandar dan tangan mengelus dadaku, Wulan kembali berkata, "Maafkan Wulan ya Kaak.... Wulan terbawa suasana.... Wulan nggak mampu mengontrol nafsu Wulan.... Maaf ya Kak?!"

Wulan mendongakan wajah menunggu jawabanku. Akupun menggangguk.

"Makasih ya Kak....," Wulan tersenyum, lanjutnya, "Kakak memang baik, gentle banget deh.... nggak mengambil kesempatan kejadian tadi. Tau' kalo bukan Kakak... Wulan pasti sudah diperkosa habis-habisan....."

Wulan kian merapatkan tubuhnya pada tubuhku, Bahkan tangan kirinya kini melingkar dipinggangku. Dadakupun merasakan tekanan payudara Wulan lembut dan kenyal.

"Kaaaak...."

"Ehhhh...."

"Kakak nggak kecewa dengan Wulan kan....?!"

"Nggak...."

"Kak... Wulan akan bertanggung jawab dengan semua kejadian ini.... Kak...."

Haaaa.....! Bukannya aku yang harus mengatakan itu......... Kok kebalik ya...??! Apa kiranya maksud Wulan???

Untuk beberapa saat kami berdua hanya diam, menikmati romansa mesum..... tiba-tiba Wulan melompat dari pangkuanku dan berteriak....

"Adddduuuhh...... Wulan kan mesti ke kampus pagi-pagi, mengumpulkan laporan praktek......!"

Segera Wulan meraih celana pendek dan koasnya yang menggantung di gantungan baju, terburu-buru dia memakainya tanpa melapisi terlebih dulu dengan daleman. Dia buka sedikit pintu kamar mandi, mengintip keluar melihat kondisi luar, begitu di rasa aman, Wulan segera lari keluar. Membiarkan pintu kamar mandi terbuka lebar, meninggalkan aku yang duduk telanjang duduk sendirian di kloset. Tak menghiraukan lagi kondisiku yang seperti badak kurus dijungkirkan hingga culanya yang tegak kencang berada di bawah.

Dan cula itu masih tegak kaku sampai saat ini. Telah aku upayakan melemaskannya dengan berbagai metode,... onani, mandi keramas, berendam gagal..... semuanya gagal.... Ku putuskan aku berangkat kerja sore-sorean, menjelang toko tutup. Ku telepon toko, keberi sedikit arahan kepada mBak Sylvi apa-apa yang harus dilakukan, sembari aku mengenakan kimono mandi menutupi tubuhku yang sedari telanjang. Habis mau pake celana rasanya nganjel banget....

Aku harus ganti suasana, selama aku masih di kamar tidurku, nuansa mesum akan membuat culaku tidak akan melemas, rencanaku aku akan menikmati kopi di taman belakang siapa tahu suasana hati menjadi tenang. Baru saja satu langkah keluar kamar, aku balik lagi, teringat celana dalam dan bra Wulan masih tercantel di gantungan baju kamar mandi. Harus segera di kembalikan ke kamar yang empunya, dari pada nanti ketahuan ibu malah menimbulkan tanda tanya.

"Hoeek... puach.....puach..." Aroma yang kurang sedap masuk ke hidungku saat iseng aku cium celana dalam Wulan. Perpaduan antara amis dan pesing.... wah... aku dibohongi selama ini ... menurut legenda yang beredar katanya celana dalam bekas pakai perawan itu bau nya harummmm..... hoax ternyata. Saat aku cengar-cengir karena bau celana dalam Wulan aku mendengar suara tawa geli dari arah belakangku....

"Xixixixi.... ya jelas bau dong Kak.... Iseng banget pake dicium segala......," Lho kaya kenal suara itu.., aku berbalik badan... dan benar... Putri berdiri di depan pintu masuk kamarku sambil tertawa geli...

"Lagi kangen sama istri ya kak.... sampai cium-cium celana dalamnya?" Putri mengajukan pertanyaan masih sambil tertawa geli, "Xixixixi...."

"Haa... Istri?" Maksud kamu...... ini... cel.... Ooo..... hahaha....," Aku semula bingung dengan pertanyaan Putri, namun ganti aku yang tertawa setelah tahu maksud dia.

"Ye.... ditanya malah ketawa.... Bener kata Wulan Kakak orangnya aneh...."

"Aku itu tertawa karena pertanyaanmu lucu.... hahahaha....... Sudah itu nggak usah dibahas.... itu rahasia Kakak. Oke?!"

Wulan menjawab dengan senyum dan anggukan, "Lha kamu sendiri ngapain masih di rumah? Bukannya kamu sama Wulan mustinya ke kampus?"

"Harusnya sih Kak.... Tapi tau' Wulan sudah hilang...."

"Lho.... jadi Wulan berangkat ke kampus sendiri.... trus kamu di tinggal di rumah?"

"Gitu deh, Orang tadi aku habis mandi kan,.... perutku sakit lagi Kak. Aku cari Wulan nggak ada, trus aku pergi ke Warung beli Mylanta..... Ee... ganti Wulannya yang gag ada....".

"Lha trus gimana ini.... mau Kakak antar ke Kampus?"

"Nggak... nggak.... nggak usah,...kan rencana mampir rumah putri dulu ambil ganti baju. lagian kalau semalem nggak pulang, pulang-pulang ke rumah diantar cowok, waaah bisa jadi Skandal buat keluargaku Kak.... aku bisa di hajar habis-habisan sama Papaku..... nggak deh... terima kasih...?!"

"Lha trus.... Kakak panggilkan taxi ya?!"

"Makasih Kak... nggak usah.... aku tunggu Wulan pulang saja. Berangkatnya Wulan jemput, pulangnya biar Papa Mama nggak mikir macem-macem ya biar di antar Wulan juga...."

"Ooooo ya sudah kalau gitu.... Emm...Putri sudah sarapan?"

"Hehehe.... belum, tapi masih kenyang kok Kak."

"Kenyang atau sungkan....? Hehehe... Yuk sarapan... entar kalau masuk angin lagi lho.... Kakak temani deh... biasanya di meja makan ada roti bakar.... nanti makannya biar santai di taman belakang saja.... Yuk....!" Tanpa menunggu jawabannya aku tarik tangan, aku ajak sarapan bersama.

Halaman belakang rumahku masih menyisakan tanah yang lumayan luas. Rencananya kemarin sih pingin bikin kolam renang pribadi. Perencanaan sudah, penggarapan pun dimulai, dipikir-pikir kok kayaknya mubazir. Siapa juga yang mau berenang tiap hari, belum lagi biaya perawatan. Rencanapun diubah dari kolam renang menjadi kolam ikan koi sekalian taman. Lengkapdengan gazebo.... bisa jadi tempat untuk bersantai keluarga saat suntuk di dalam rumah.

Putri lebih memilih menikmati sarapan dengan duduk di tepi kolam koi dari pada di gazebo. Ikan Koi warna warni dan jinak membuat dia gemas menjadi alasan atas pilihannya itu. Jadilah kami duduk berdua ditepi kolam ngobrol sana-sini ditemani ikan koi yang berenang lincah. Obrolan yang mengalir lancar, dan candaan segar sejanak menjadi pelipur dari ketegangan birahiku yang melanda. Apa lagi ketika aku kejadian sebenarnya saat aku mengantar Dik Ayu untuk periksa payudara, bagaimana kami mengaku sebagai sepayang suami istri, Putri ketawa terpingkal-pingkal. Sengaja aku ceritakan bagian-bagian yang lucu saja, khusus moment dewasa yang melibatkan aku dan Dik Ayu aku sensor, terlebih kecelakaan ejakulasi dengannya tidak aku ungkap, takut nanti dia malu dan obrolan kami menjadi canggung, kan sayang.....

"Hahahaha.... lucu banget kak.... itu hal teriseng, terkonyol yang pernah Putri dengar.... hahahaha.... jadi sebenarnya kakak belum menikah tho.... ?!" Komentar Putri mendengar ceritaku.

"Belum lah Put.... sebenarnya kami sudah ingin segera menikah, tapi ayah Dik Ayu meminta kami menunda sampai pabrik garmennya yang baru rampung. Nah nanti menikah sekalian peresmian Pabrik... begitu."

Sambil Putri manggugut-manggut dan dengan masih menyisakan tawa gelinya, lalu Putri menggulung celana panjang yang di pakainya tepat sebatas lutut. Kemudian dia celupkan kedua kakinya ke dalam kolam Koi. Senandung ceria meski terdengar lirih mengalun dari bibirnya yang mungil. Kalau dasarnya memiliki wajah manis, meski tanpa make-up dan berdandan pun tetaplah menyenangkan untuk di pandang. Pakaian yang Putri kenakan, jaket katun dan celana baggy kedodoran milik Wulan, tidak menghilangkan pesona "kemanisan" wajah Putri. Ahhhh..... ada yang bergerak di balik kimono mandiku..... Ya ammmmpunnnn.... baru ingat kalau di balik kimono mandiku aku tubuhku polos.... Waduh harus berusaha maksimal untuk tidak ereksi ini..... ketahuan Putri bisa tengsin....

Saat aku aku larut dengan pikiranku..... tiba-tiba....

"Aaaahhhhh.......! Jleggguurrrr.....!"

Putri berteriak dan jatuh terjerembab ke dalam Koi.... namun dia segera mampu bangkit berdiri karena memang kedalaman kolam itu paling hanya semeter kurang meski dengan basah kuyup...

Aku yang melihat kejadian itu tidak segera menolong namun malah tertawa.... karena sungguh itu adalah kejadian lucu......

"Huuu.... ada orang jatuh tidak di tolong, malah ketawa... di tolong kek....!" dengan wajah cemperut Putri berteriak kepadaku...

"Aku kira kamu memeng ingin berenang dengan ikan koi.... hahahaha...!"

"Yeeee.... orang tadi kaget. Ada beberapa ikan koi yang seperti menggigit-gigit jari kakiku....dasar Kai nakal..... Koi nakal....!," Dengan gemas tangannya memukul-mukul air. Aku yang berdiri di tepi kolam terkena percikan air kolam.

" Hahaha... sudah..sudah... buruan naik lagi gih.... nanti masuk angin lagi lho....!"

"Aduuh.... hp ku Kak.... Hp ku tadi aku taruh di saku jaket... nggak ada.... aduhhh.... gimana nih....?!" Putri kelihatan cemas, dengan berjongkok tangannya menyusuri dasar kolam.

Segera aku turun ke kolam, tanpa melepas Kimono mandiku, sambil berkata, "Waduh.... ceroboh banget sih kamu..... Bisa rusak Hpmu kerendem air.....!?

"Aduh... kalau rusak bisa di marahi mama aku kak.... bantuin cari dong.... ?! Coba Kakak nyelem di tempat Putri jatuh.... !??"

Tanpa menunggu Putri mengulang perintahnya, segera aku tarik nafas dan menyelam melihat dasar kolam di sekitaran tempat Putri kecebur kolam tadi. Namun aku tidak melihat HP Putri. Aku ambil nafas kepermukan dan menyelam memperluas lokasi pencarian. Namun Hp Putri tidak kunjung aku temukan. Setelah beberapa kali aku lakukan penyelaman, saat aku timbul dipermukaan kolam aku justru mendengar tawa Putri.....

"Hahahaha..... Mandi pagi ni ye..... hahahaha...... Lomba nyelam dengan ikan ya Kak..... hahaha....."

Kurang ajaarrrr..... Sadarlah aku kalau ternyata sedang mengerjaiku Putri.... tertipu dengan aktingnya yang meyakinan.....

"Pinter ya kamu... ya.... hahahaha..... berani-beraninya mengerjai yang punya rumah... kuwalat baru tahu rasa......hahaha...," Akupun ikut tertawa, mentertawakan kebodohanku yang begitu mudah kena keisengan Putri..

"Salah sendiri... tadi pas Putri malah diketawain weekk.... xixixixi..."

"Awas kamu ya.... sini.... ayo sini.... Kamu harus Kakak hukum!"

"Enak saja.... tangkap Putri dulu kalau bisa.... hahahaha!"

"Begitu ya....???! Kamu lari sampai kuujung dunia pasti Kakak tangkap... Hiyaaaa....!" Aku berteriak bagai superhero, melompat ke arah Putri...

Putri dengan sigap menghidar dan berlari dengan susah payah karena ketinggian air yang merendam tubunya sebatas pinggang, dan juga dasar kolam yang licin. Tak mau kalah, aku pun segera mengejarnya meskipun jauh lebih susah, karena kimono mandiku menjadi lebih berat karena menyerap air. Gerakan tubuhkupun jadi tidak selincah Putri.

Maka Kolam Koi yang biasanya tenang, kini riuh dengan suara riak air ditingkahi jeritan dan tawa kami. Yang kasihan Ikan Koinya.... ketentraman habitatnya terganggu.... hehehe.... bodo' ah...

Kegesitan Putri lambat laun mulai berkurang.... karena beraktivitas di air memang melelahkan. Beberapa kali aku aku hampir dapat menangkapnya. Namun Putri masih bisa berkelit. Sampai pada suatu kesempatan aku dapat menangkap ujung topi jaketnya. Aku tarik kuat agar dia tidak bisa berlari. Putri dengan menjerit dan tertawa keras berusaha keras melepaskan diri. Jaketnya yang kedodoran menguntungkan dirinya, dengan sedikit usaha Putri mampu melolos diri dari jaket yang dipakainya dan kembali bisa melarikan diri dari sergapanku. Putri tertawa riang merayakan kemenangan.

Dengan gemas aku lempar jaket itu sekuat tenaga... wuuuuuut... melayang tinggi dan jatuh di genting gazebo....

"Hahahaha.... Nah loooo.... itu jaket Wulan lho Kak.... bukan jaket Putri.... awas nanti kena marah.... hahaha....."

"Hehehe... biarin...." Jawabku dengan nafas ngos-ngosan. "Sudah ahhhhh..... Kakak menyerah.... habis nafas Kakak ngejar kamu....."

"Yeeeeeeeeee!...... Aku menaaaaang....!" Putri berteriak senang dan melompat-melompat di kolam, tapi tak lama berselang... tiba-tiba Putri mengaduh dengan memegangi Kakinya....

"Aduhhh... Kak... Aduuhhh Kak... Kaki Putri Kram... aduh....akhh sakit...aduh....!"

"Sudah ahhh becandanya.... ayo naik trus ganti baju.....!"

"Addduuuh kak.... beneran ini..... sakit ini aduhhhh.... sakiiitt.....!" Ekpresi Putri benar-benar menunjukkan kesakitan....

Wah..... ternyata benaran.... Kaki Putri bener-bener kram. Segera Putriaku mampiri dan ku bopong tubuhnya...

" Aduhhhh kamu ini..... makanya jangan kebanyakan becanda..... hampir saja Kakak nggak percaya tadi..... "

Putri tidak menjawab hanya meringis menahan sakit sambil memengangi kaki kanannya keras dan kaku...

Dengan susah payah aku bopong ke luar kolam..... lantas aku baringkan tubuhnya di tepi kolam.....

Deeeeg........!

"Ohhhhh nooooooo....... not again.......!

Payudara Putri nampak menarawang di balik kaos putih basah yang dipakainya. Bahkan areola dan putingnya jelas menyeplak dan kecil menonjol. Putri yang merasakan tidak menyadari hal itu. Tapi batang kemaluan yang bereaksi cepat. Apalagi sebelumnya sudah menyimpan dendam birahi yang tak selesai. Aku hanya mampu menelan ludah. Melihat Putri yang tergeletak basah, lemah, dengan lekak lekuk tubuhnya membayang indah.

"Akkk sakiiit Kakk..... uch.... "

Suara lirih rintihannya menyadarkan lamunanku dan juga meyadarkan birahi. Suara rintihanya yang lirih dan agak serak terdengar bak rintihan seorang gadis yang sedang menikmati birahi.... aaahhhh....

"Buat jalan bisa ngga?"

"Sakit kakkk..."

"Ya sudah kalau Kakak bopong saja lagi ya.....," Segera tubuh Putri dengan penampakan menggiurkan itu aku bopong ke dalam rumah.

Sesampai dalam rumah aku bingung.... enaknya tubuh Putri aku rebahkan dimana? Mau di kasur.... tubuh dan pakaiannya basah.... Di lantai...?? Kok kesian.... aaaaahhhh masa bodo dehhhh

Akhirnya kuputuskan tubuh Putri aku bopong ke kamarku.... mau basah.... basah deh sekalian.....

sambungber










"
 
Terakhir diubah:
Nie kasihan bener dr awal dapet kentang mulu...bisa cm coli doang dy :bata:
Hhhha :haha:
 
Masih tanpa ayu

Sini sini dek ayu sama kakak aja
 
Beberapa kali update, kentang melulu cowoknya tuh. Kasihan.......
 
Akhirnya..... Ceritanya keren bgt suhu,,menurut ane sih lebih seru yg ky gini,,minim SSnya tp feelnya dpt..ayu jangan di umpetin suhu..
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd