Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Menyambung cerita sebelumnya.

Dodi's Plan

Kali ini kita ambil POV pak Dodi. Pak Dodi adalah seorang driver ojek online. Ia berusia 42 tahun. Pak Dodi merupakan seorang mantan manajer. Pak Dodi adalah seorang manajer yang mesum. Semua karyawan di bawahnya adalah perempuan dan berbody molek. Pak Dodi juga sebelumnya telah memiliki keluarga. Pak Dodi telah menikah dan dikaruniai 1 orang anak. Semua berjalan baik bagi pak Dodi hingga usianya yang ke 40 tahun.
Pada usianya yang ke 40 tahun, pak Dodi harus kehilangan segala yang ia miliki. Ia difitnah oleh salah satu karyawati yang pernah ia tiduri. Pekerjaannya hilang, karirnya hancur, hartanya hilang, istrinya yang mengetahui semuanya pergi meninggalkan dirinya. Sedangkan anak pak Dodi ikut dengan mantan istrinya. Harta pak Dodi yang tersisa akhirnya dipakai untuk membeli sepeda motor dan mengontrak rumah. Bahkan untuk bertahan hidup saat itu, ia harus mengemis dahulu.
Hidupnya berantakan namun ia tidak menyerah. Berbekal keberanian, ia mencoba mendaftar sebagai ojek online. Bukan ia tidak ingin bekerja kembali, namun di usianya yang tidak muda lagi, sangat sulit baginya dalam mencari pekerjaan. Hidupnya yang sebelumnya menyenangkan kini berubah drastis. Harta dan tahtanya hilang. Namun yang paling ia sesali adalah kini ia sudah tidak memiliki keluarga bahagianya.
Berbulan-bulan hidup dengan kesedihan, pak Dodi menguatkan tekadnya untuk memperbaiki segalanya. Ia bekerja keras setiap hari. Ia berjanji kepada dirinya sendiri untuk bangkit. Pak Dodi yang sebelumnya hanya menyambung hidup, kini mulai membangun rencana untuk masa depannya. Ia bekerja keras dari pagi hingga malam sebagai ojek online. Ia selalu menyisihkan sebagian penghasilan yang ia terima. Meskipun dalam sehari tidak banyak orderan yang ia terima, hal itu tetap ia lakukan.
Suatu hari, pak Dodi yang sedang menjalankan orderannya menerima orderan atas nama Sandi. Pesanan tersebut adalah 2 gelas ice Thai tea. Ia sempat tidak ingin menerima orderan tersebut karena pembayaran yang dilakukan menggunakan cash. Ia khawatir jika pesanan tersebut adalah order fiktif. Namun karena saat dichat pemesan membalas pesan, ia pun menjalankan orderan tersebut.
Setelah pesanan selesai dibuat, ia pun pergi mengantarkan pesanan tersebut. Jarak yang cukup dekat membuatnya dapat dengan cepat sampai di tujuan. Ia berharap dapat segera menyelesaikan pesanan tersebut agar bisa segera menerima orderan lain. Tidak butuh waktu lama, ia pun tiba di tujuan pengantaran.
Sesampainya di tujuan, ia pun mengetuk pintu rumah pelanggan. Perumahan tersebut berada di dalam cluster yang tidak menggunakan pagar sehingga ia dapat langsung mengetuk pintu rumah. Setelah menunggu beberapa waktu, pemilik rumah tak kunjung keluar. Ia pun mencoba menghubungi pemesan dan dijawab bahwa pemesan tidak berada di rumah dan ada istrinya di rumah. Akhirnya pak Dodi kembali mengetuk pintu rumah.
Lama berselang akhirnya pintu rumah terbuka. Pak Dodi yang awalnya kesal ingin marah-marah hanya diam terpana. Ia bagaikan melihat sesosok bidadari membukakan pintu rumahnya. Di balik pintu tersebut terdapat Vita yang berusaha menyembunyikan dirinya karena tidak mengenakan apa pun. Pak Dodi hanya dapat menelan ludah melihat kecantikan Vita. Semakin pak Dodi lihat, pak Dodi sadar bahwa Vita seperti tidak mengenakan apa pun. Melalui pantulan kaca yang ada di rumah, pak Dodi dapat melihat sekilas bahwa wanita yang ada di depannya tidak mengenakan apa pun. Lamunan pak Dodi buyar ketika Vita menanyakan maksud tujuannya.
"Ada apa ya pak?"
Pak Dodi menjawab "Ini saya mau antar pesanan atas nama pak Sandi"
"Pesanan apa ya pak? Saya tidak tahu jika suami saya memesan sesuatu." Ujar Vita.
"Ini pesanan minuman ice thai tea 2." Ujar pak Dodi sembari memberikan pesanan tersebut.
"Oh baik, terima kasih ya pak" Ujar Vita sembari akan menutup pintu. Melihat hal tersebut, pak Dodi menahan pintu dan mengatakan "pesanannya belum dibayar bu, ini di aplikasi pesanannya dibayat tunai."
"Oh baik pak, mohon tunggu sebentar ya pak" Ujar Vita sembari berusaha menutup pintu agar tidak terlihat bahwa ia sedang telanjang. Pak Dodi menahan pintu dan mengatakan "Jangan ditutup bu, nanti saya ga dibayar dan kalau saya nunggu di sini tapi pintu ditutup, bisa dikira maling saya." Mendengar penjelasan pak Dodi yang masuk akal, Vita pun akhirnya terpaksa memperlihatkan tubuh telanjang nya dan berlari ke kamar mengambil uang. Pak Dodi semakin terpana karena berhasil melihat langsung bagian belakang tubuh Vita yang tidak tertutup apa pun. Ia pun berpikir untuk masuk ke dalam rumah dan bersembunyi menunggu waktu yang tepat untuk menyergap dan memperkosa Vita. Pikiran tersebut muncul karena pak Dodi memanglah berotak mesum dan sudah lama tidak mengeluarkan birahinya. Pak Dodi pun akhirnya masuk dan bersembunyi setelah menutup pintu.
Setelah beberapa saat, Vita keluar dari kamarnya. Ia tidak mengetahui bahwa pak Dodi bersembunyi dan menunggu untuk menerkamnya. Pal Dodi sendiri sangat terkagum melihat tubuh telanjang Vita seutuhnya. Ia ingin sekali menjadikan Vita budak seksnya seperti karyawan-karyawan yang dulu ia sering lecehkan. Ketika Vita sudah berada di titik yang tepat, pak Dodi akhirnya menerkam Vita. Ia meremas dada Vita dan menggosokan jarinya ke vagina Vita. Vita yang baru bangun tidur dan kalah tenaganya hanya bisa pasrah. Pelecehan yang dilakukan pak Dodi mulai membuatnya terangsang. Vaginanya pun mulai basah.
Melihat mangsanya mulai pasrah, pak Dodi mengeluarkan penisnya sambil tetap meremas payudara Vita. Setelah penisnya keluar, pak Dodi menggesekkan penisnya ke vagina Vita. Rasa hangat terasa di penis pak Dodi. Rasa yang sudah lama sekali ia tidak rasakan. Melihat mangsanya yang sudah mulai terbawa nafsu, pak Dodi menurunkan Vita dan mengarahkan penisnya ke mulut Vita. Vita yang mengerti maksudnya pun mulai menghisap penis pak Dodi. Vita ingin segera menyelesaikan semuanya karena khawatir suaminya datang.
Penis pak Dodi dijilat-jilat oleh Vita. Vita juga tidak meninggalkan untuk menjilati biji pelir pak Dodi. Penis pak Dodi terus dihisap-hisap dan dijilat oleh Vita. Melihat pemandangan yang indah tersebut membuat pertahanan pak Dodi menjadi sangat lemah. Tidak butuh waktu lama, ia pun orgasme. Crot crot crot ia menembakkan spermanya di dalam mulut Vita. Puas diblowjob oleh Vita, pak Dodi masih ingin merasakan vagina Vita. Namun, ketika pak Dodi berusaha merebahkan tubuh Vita, terdengar suara orang mengobrol di luar.
"Pak, sepertinya suami saya sudah pulang, bapak harus segera pergi." Ucap Vita.
Pak Dodi yang takut terjadi kejadian yang buruk pun tersadar. Ia pun bingung harus bagaimana. Vita pun memberinya ide melarikan diri dengan bersembunyi dahulu di balik pintu. Rencana tersebut berhasil. Ketika Sandi masuk, pak Dodi berlari secepat kilat. Pak Dodi kemudian langsung pergi dari lokasi tanpa menerima uang sepeser pun. Di tengah perjalanan ia baru mengingat bahwa pesanannya belum dibayar. Namun ia tidak terlalu kecewa karena telah melihat pemandangan dan menikmati mulut dari seorang bidadari. Ia pun berharap suatu hari nanti dapat menikmati seluruh tubuh Vita.
Beberapa bulan berselang.
Pak Dodi yang sedang sepi orderan menunggu di pinggir jalan. Tiba-tiba ada orderan masuk ke aplikasi yang ia gunakan. Orderan tersebut atas nama Vita. Ketika melihat tujuan pengantaran, ia merasa bahwa alamat tersebut tidak asing. Ia kembali teringat nikmatnya mulut Vita. Ia berpikir apakah orderan ini dari bidadari tersebut atau bukan. Setelah menerima orderan tersebut, pak Dodi berangkat menjemput penumpangnya. Ketika tiba di titik penjemputan, pak Dodi terpana. Pelanggannya ternyata benar adalah bidadari yang mulutnya pernah ia nikmati. Bidadari yang telah ia lihat seutuhnya.
"Permisi atas nama ibu Vita?" Ujar pak Dodi sembari menyerahkan helm.
"Iya pak, yuk langsung aja pak" Ujar Vita. Hari itu, Vita mengenakan pakaian yang sangat ketat. Ia mengenakan kaos tanpa BH dan rok selutut. Otak mesum pak Dodi kembali merasuki dirinya. Ia memikirkan cara untuk dapat menikmati tubuh penumpangnya. Ia teringat bahwa di perjalanan nanti, ia akan melewati bangunan perumahan yang belum selesai dibangun. Perumahan tersebut terbengkalai karena sengketa sehingga aktifitas pembangunan dihentikan sementara. Ia ingin sekali mencicipi tubuh penumpangnya di sana. Membayangkan bisa mengeksekusi penumpangnya di sana membuat penis pak Dodi kencang.
Mendekati perumahan terbengkalai tersebut, langit seakan mendukung rencana pak Dodi. Gerimis mulai turun dan angin semakin kencang. Semakin mendekati perumahan, angin semakin kencang dan hujan semakin deras. Di depan salah satu rumah terbengkalai, pak Dodi meminggirkan motornya dan mengajak Vita berteduh. "Mbak maaf, saya tidak bawa jas hujan, neduh bentar ya mbak" Ujar pak Dodi. "Iya pak gapapa" Ujar Vita. Mereka berteduh di bawah bangunan yang sudah setengah jadi. Rumah tersebut sebenarnya sudah terbentuk, namun pintu dan jendela belum terpasang.
Seluruh pakaian keduanya basah kuyup. Pak Dodi pun melepas jaketnya agar tidak lembab. Ia pun melihat Vita. Seluruh pakaiannya membentuk tubuhnya. Bahkan belahan pantat dan dada Vita dapat terlihat oleh pak Dodi. Mata pak Dodi tidak bisa lepas dari tubuh Vita. Dada yang indah dan pantat yang bulat membuat pak Dodi konak. Pentil payudara Vita membuat pak Dodi semakin bernafsu. Ingin pak Dodi menghisap nya. Mata pak Dodi sendiri tertangkap oleh Vita.
"Ayo liat apa pak?" Ujar Vita
"Eh maaf bu, badannya bagus banget bu" Ujar pak Dodi. Setelah itu keduanya pun menjadi canggung.
Pak Dodi tidak kehabisan akal. Ia pun mengajak Vita berbicara. Mulai dari membahas cuaca hingga bercerita suka duka menjadi ojek online. Hingga akhirnya pak Dodi bercerita "Saya pernah bu, di komplek ibu juga, saya antar pesanan tidak dibayar. Malah saya hampir digebukin karena dikira maling. Padahal yang saya anterin pesanannya cantik banget kaya ibu." Vita teringat sesuatu. Ia teringat penis pertama selain penis Sandi yang pernah ia blowjob. "Terus ga dibayar sama sekali pak itu?" Ujar Vita. "Sebenernya sih dibayar juga akhirnya, cuma ga pakai duit bu" Ujar pak Dodi. "Terus dibayar pakai apa pak?" Ujar Vita. "Hehe dibayar kenikmatan dunia bu" Ujar pak Dodi. "Maksudnya pak?" Ujar Vita. "Ya gitu lah bu, sayang sih ga sampe masuk kontol saya, cuma disepong aja" Ujar pak Dodi. Vita terkejut. Benar saja pak Dodi yang sedang bersamanya saat ini adalah driver yang pernah mencoba memperkosanya.
Vita pun terdiam. Sedangkan pak Dodi berusaha mendekat kepada Vita. "Bu, mau lagi dong, mumpung hujan kan, kita angetin badan bareng, gaada yang tahu juga kan." Ujar pak Dodi sembari memilin puting Vita. Vita berusaha untuk berontak dan teriak. Namun derasnya hujan, kencangnya angin, dan suara petir membuat teriakannya tidak terdengar oleh siapa pun. Selain itu, pak Dodi sengaja tidak melewati jalan utama. Ia ingin menghindari keramaian.
Tidak hanya memilin pentil payudara Vita, pak Dodi juga mulai memainkan jari di clitoris Vita. Pak Dodi juga menciumi tengkuk leher Vita. Dirangsang di 3 titik sekaligus, pertahanan Vita nelemah. Vita akhirnya mulai menikmati permainan pak Dodi. Melihat mangsanya sudah berada dalam genggamannya, pak Dodi mulai melucuti baju Vita. Karena Vita yang semakin eksibisionis, setelah kaos dibuka, tidak ada lagi penghalang yang menutupi dirinya. Pak Dodi pun mengeyot dada Vita. Vita hanya bisa terus mendesah dirangsang di 3 titik sekaligus. Puas menikmati payudara Vita, pak Dodi menurunkan rok Vita. Pak Dodi sangat terkagum melihat Vita yang mengenakan g-string. Pak Dodi pun meloloskan g-string tersebut dan kini Vita sudah telanjang bulat di hadapannya.
Pak Dodi kemudian membuka selangkangan Vita dan mulai menjilati vaginanya. Vita menggelinjang geli. Kumis pak Dodi yang cukup tebal memberikan sensasi geli di vagina Vita. Pak Dodi terus memainkan lidahnya sembari tangannya meremas payudara Vita. Dirangsang terus menerus, pertahanan Vita harus kalah. Ia pun mengalami orgasme dan terbaring lemas. Melihat korbannya tak berdaya, pak Dodi pun melepas seluruh pakaiannya. Kini kedua sejoli itu sudah telanjang bersama. Pak Dodi kemudian mendudukkan Vita menyender di tembok. Pak Dodi kemudian mengarahkan penisnya ke mulut Vita. Vita yang mengerti maksud pak Dodi pun membuka mulutnya dan memblowjob penis pak Dodi. Vita mengerahkan semua tekniknya agar pak Dodi cepat orgasme dan semua ini bisa cepat selesai dan ia bisa pulang. Benar saja, seperti sebelumnya, hanya butuh waktu sebentar saja pak Dodi sudah mengeluarkan spermanya di mulut Vita. Crot crot crot sperma pak Dodi menyembur di mulut Vita.
"Masih sama aja kaya dulu ya pak" Ujar Vita setelah ia mengeluarkan penis pak Dodi dari mulutnya.
"Wah nantangin ya kamu lonte, ini karena saya sudah lama tidak ngewe aja, waktu itu kamu jugaa beruntung ada suamimu, sekarang akan kubuat kamu pingsan keenakan ya" Balas pak Dodi. Pak Dodi yang ingin memanfaatkan kesempatan tersebut kemudian mengarahkan penisnya ke vagina Vita. Vita yang mengira bahwa pak Dodi tidak akan sanggup melanjutkan aksinya terkejut. Ternyata penis pak Dodi masih keras. Vagina Vita yang masih basah dan ukuran penis pak Dodi yang tidak terlalu besar membuatnya dengan mudah menusuk vagina Vita. Pak Dodi menggenjot vagina Vita dengan ritme sedang. Merasakan vaginanya terisi penis, Vita mendesah kenikmatan. Kedua insan tersebut bercinta dengan posisi missionary. Bosan dengan gaya seperti itu, pak Dody menunggingkan tubuh Vita. Pak Dodi menyodok Vita dari belakang dengan kencang. Vita sendiri sudah hampir orgasme sebelum mereka berganti gaya. Rupanya pak Dodi sengaja mengganti gaya sebelum Vita orgasme. Pak Dodi ingin menyiksa Vita dengan menahan orgasmenya. Ia ingin Vita memohon untuk mendapatkan orgasme dan menjadikannya budak seksnya.
Beberapa menit didoggy, Vita sadar bahwa ucapannya sebelumnya salah. Ternyata pak Dodi cukup perkasa. Pak Dodi terus menggenjot Vita dengan kencang sembari menciumi leher belakang Vita dan meremas dada Vita. Vita kembali akan mencapai orgasmenya. Merasa lawannya akan orgasme, pak Dodi kembali menghentikan aksinya. Vita semakin menggila. Pak Dodi mencabut penisnya dari vagina Vita. Tanpa sadar, Vita yang sudah dikuasai oleh birahinya mengatakan "pak tolong jangan begitu pak, aku ga sanggup pak, aku nanggung banget pak, biarkan aku klimaks pak."
Mendengar mangsanya telah takluk, pak Dodi tersenyum. Pak Dodi merasa bahwa ia telah berhasil menaklukkan Vita. Pak Dodi pun berujar "Heh lonte, kamu harus sopan. Kamu harus memohon sama saya. Ucapkan bahwa mulai saat ini kamu adalah lonte saya dan akan menuruti apa saja permintaan saya. Kalau tidak, saya tidak akan biarkan kamu orgasme, saya akan tinggalkan kamu sendirian di sini tanpa pakaianmu."
Vita yang akalnya sudah dikuasai nafsu akhirnya mengikuti permintaan pak Dodi. "Baik tuan, saya Vita Permata adalah lonte bapak Dodi. Saya akan mengikuti apa pun keinginan pak Dodi. Saya memohon kepada pak Dodi, tuan saya, untuk memuaskan saya. Izinkan saya klimaks tuan."
Pak Dodi tersenyum mendengar ucapan Vita. Ia juga berhasil mengabadikan momen tersebut. Ia merasa sudah menang dan kembali memiliki budak seks yang akan bisa ia gunakan kapan pun. "Baiklah, akan saya berikan keinginan kamu lonteku. Sini naik ke atas kontol saya." Ujar pak Dodi. Vita pun menurut dan akhirnya duduk di pangkuan pak Dodi. Vita mulai memasukkan penis pak Dodi ke vaginanya. "Goyang yang enak ya lonte" Ujar pak Dodi. Dalam posisi WOT, Vita berusaha menaik turunkan pinggulnya. Pak Dodi sendiri terkesima melihat bidadari menggerakkan pinggulnya. Payudara Vita yang ikut bergoyang membuat pak Dodi semakin nafsu. Dipilinnya pentil payudara kanan Vita dan diremas payudara kiri Vita. Goyangan Vita pun semakin liar. Bahkan Vita berusaha meremas penis pak Dodi dengan vaginanya. Keindahan tubuh Vita dan goyangannya yang mantap membuat pak Dodi tidak tahan. Crot crot crot sperma pak Dodi mengalir deras di dalam vagina Vita. Pak Dodi pun lemas karena sudah 2 kali mengeluarkan spermanya.
Vita sendiri merasa senang. Sedari awal ia tidak merasakan kenikmatan bercinta dengan pak Dodi. Terbiasa dengan penis besar para karyawan di pasar membuat penis pak Dodi tidaklah terasa bagi Vita. Vita senang akhirnya semua aksi cabul pak Dodi akan terhenti. Hujan yang juga mulai mereda membuatnya bisa segera pulang ke rumah. Vita ingin segera pulang karena ingin segera beristirahat. Vita pun berusaha berdiri. "Plop" Penis pak Dodi keluar dari vagina Vita dan sudah mengecil. Sperma pun mengalir dari vagina Vita. Vita berusaha mencari pakaiannya agar pak Dodi tidak bernafsu kembali. Saat Vita akan berpakaian, gerakan Vita tertahan. "Ehem. Ngapain dipakai neng?" Suara seseorang.
Rupanya selama pak Dodi dan Vita bercinta, ada 2 orang yang juga ikut berteduh. Mereka sengaja berdiam diri untuk menyaksikan semuanya. Mereka juga sempat mendokumentasikan aksi pak Dodi dan Vita.
"Mau layanin kita atau mau viral?" Ujar salah seorang pria tersebut.
"Ampun pak jangan pak." Ujar Vita. "Baik saya akan layani bapak-bapak, tapi mohon hapus video tersebut pak."
"Oke, sekarang juga layani kami berdua."
Kedua pria tersebut lantas menurunkan celana mereka. Vita pun mengerti dan langsung menservice penis mereka dengan mulutnya. Pria yang sebelumnya merekam video pak Dodi dan Vita lantas membackup video yang ia rekam. Ia berencana untuk memghapus video tersebut di depan Vita dan tanpa sepengetahuan Vita, video tersebut sudah terbackup di cloudnya. Sedangkan pria yang satu lagi mencuri-curi merekam Vita. Vita terus memblowjob kedua penis tersebut bergantian. Tidak hanya menghisap kedua penis tersebut, Vita juga menjilati biji pelir kedua pria tersebut. Penis kedua pria tersebut lebih besar dari pak Dodi. Bahkan keduanya lebih besar dari penis Sandi, suami Vita. Dengan senang hati Vita menservice kedua penis tersebut karena ia merasa bisa mendapatkan kepuasan dari 2 penis tersebut.
Pak Dodi sendiri saat ini sedang terkapar lemas. Ia melihat aksi ketiga insan tersebut sembari berpura-pura tertidur. Ia takut jika dipukuli kedua pria tersebut karena kedua pria tersebut bertubuh kekar dan berotot.
Puas dijilati penisnya, salah satu pria tersebut mulai menusukkan jarinya ke vagina Vita. Ia memainkan jarinya di dalam vagina Vita sedangkan pria yang satunya meremas dan memilin payudara Vita sembari menikmati permainan mulut Vita di penisnya. Dirangsang di 2 tempat sekaligus membuat Vita orgasme. Crit crit crit cairan mengalir dari vagina Vita. "Ha ha ha ha ha, baru segitu saja sudah keluar lonte ini." Ujar salah pria tersebut. Vita pun lemas dan hampir terjatuh namun ditahan oleh pria yang sedang ia blowjob. Pria yang memainkan vagina Vita pun berdiri. Ia mulai mengarahkan penisnya ke vagina Vita. Perlahan tapi pasti penisnya pun mulai masuk ke dalam vagina Vita yang sudah sangat becek. Setelah penisnya masuk seutuhnya, ia pun menggenjot vagina Vita. Vita pun hanya bisa mendesah "Ahhh.. Ahhh.. Ahhh.. Enak.. Ahhh.. Ahhh.. Ahhh..."
Pria yang satunya lagi pun menarik diri. Pria yang sedang menggenjot tubuh Vita akhirnya memberdirikan tubuh Vita. Ia ingin meremas payuda Vita yang sangat sekal. Pria tersebut tanpa henti terus menggenjot vagina Vita. Melihat pemandangan tersebut, pak Dodi kembali bangkit gairahnya. Pria yang satunya kemudian menyadari bahwa pak Dodi berpura-pura tepar. Ia pun menghampiri pak Dodi. "Udah 2 kali crot masih aja nafsu. Penis kecil gini masa bisa muasin lonte kaya gitu." Ujar pria tersebut. Pria tersebut kemudian menendang selangkangan pak Dodi. Duak suara tendangan kencang pria tersebut ke selangkangan pak Dodi. Pak Dodi akhirnya terbangun, ia tersungkur sembari memegangi selangkangannya. Meskipun sudah tersungkur tak berdaya, pria tersebut kembali menendang selangkangan pak Dodi dan kembali pak Dodi hanya bisa teriak mengaduh. Vita yang melihat hal tersebut tidak peduli. Ia hanya peduli dengan kenikmatan yang saat ini ia rasakan dari sodokan penis pria yang satu lagi. "Pergi lu sekarang juga, apa mau gue hancurin sekalian ini kontol sama peler lu?" Ujar pria tersebut. Mendengar ucapan tersebut, pak Dodi langsung menahan rasa sakitnya, berpakaian, dan melarikan diri. Pak Dodi kembali bernasib sial. Meskipun birahinya terpuaskan, namun lagi-lagi ia tidak menerima bayaran dari Vita. Ia juga harus menahan rasa sakitnya terus-menerus. Namun pak Dodi tidak kehabisan ide. Saat ia berkemas dan mengenakan pakaiannya, ia turut membawa seluruh pakaian dan tas Vita. Otomatis Vita akan pulang dengan telanjang tanpa satu pun barang miliknya. Ia berpikir bahwa dengan melakukan hal tersebut, ia akan dapat membalaskan dendamnya kepada Vita karena telah melukai perasaannya.
Setelah pak Dodi pergi, Vita kembali digarap kedua pria tersebut secara bergilir. Lubang anus dan vagina Vita kini telah terisi penis dari kedua pria tersebut. Kedua pria tersebut sangatlah perkasa. Bahkan ketika Vita telah orgasme berkali-kali, kedua pria tersebut tidak menunjukkan bahwa mereka akan orgasme dalam waktu dekat. Kedua pria tersebut juga tidak menghentikan gerakan mereka ketika Vita sedang orgasme. Vita sudah tidak sanggup menghadapi kedua pria tersebut. Beberapa kali ia hampir kehilangan kesadaran diri. Namun setiap ia hampir pingsan, salah satu dari mereka pasti menyadarkan Vita dengan cara menamparnya. Mereka terus menikmati tubuh Vita hingga hujan telah reda. Suara mereka kini menggema di dalam rumah terbengkalai tersebut. Hingga akhirnya kedua pria tersebut mencapai orgasmenya. Pria yang satu mengeluarkan spermanya dan menembakkan dalam-dalam di vagina Vita. Sedangkan pria satunya lagi mengeluarkan spermanya di dalam anus Vita. Setelah itu, mereka pun memcabut penis mereka dan melelehlah sperma mereka keluar dari vagina dan anus Vita.
Setelah itu, Vita pun tidak sadarkan diri. Kedua pria tersebut kemudian menyalakan rokok dan menikmatinya. Keduanya tidak lupa mendokumentasikan hasil karya mereka, Vita yang terkapar tak sadarkan diri dan penuh sperma di lubang Vagina dan Anusnya. Bahkan anus Vita sudah melebar akibat dari penis besar mereka. Setelah menghabiskan rokok, mereka pun bangkit. Rupanya mereka tidak mau membiarkan bidadari seperti Vita begitu saja. Mereka membangunkan Vita dengan paksa. Vita yang baru saja pingsan akhirnya tersadar dengan kepala yang sangat sakit. Ia hanya pasrah ketika kedua pria tersebut menjejali mulutnya dengan penis besar mereka. Vita kemudian kembali diperkosa di kedua lubangnya. Meskipun sudah tidak berdaya, Vita dipaksa untuk menggerakkan tubuhnya.
Kedua pria tersebut tertawa seraya menikmati tubuh Vita karena melihat Vita yang sudah tidak bertenaga masih menggerakkan tubuhnya. "Dasar lonte murahan, udah ga ada tenaga aja masih terus nyari kenikmatan. Gue hamilin juga lu. Eh, apa gue jual aja ya badan lu atau gue jadiin bintang bokep" Ujar salah satu pria tersebut. Dilecehkan seperti itu membuat Vita semakin terangsang. Vita pun mencapai klimaksnya. "Emang lonte ini cewek, bentar-bentar ngecrit" Ujar pria satunya lagi. Vita terus digarap hingga pukul 9 malam dimana kedua pria tersebut telah 2 kali lagi orgasme di seluruh tubuh Vita. Tubuh Vita penuh sperma. Dari wajah sampai dengan selangkangannya telah bermandikan sperma kedua pria tersebut. Puas menikmati tubuh Vita, kedua pria tersebur meminta Vita menuliskan nomor hpnya dan akun sosial medianya. Setelah memastikan kebenaran akun sosial media Vita, kedua pria tersebur meninggalkan Vita seorang diri terkapad dalam keadaan telanjang bulat berlumuran sperma. Vita sendiri kembali pingsan.
Pak Dodi yang sebelumnya melarikan diri ternyata tidak melakukannya. Ia bersembunyi di rumah lain. Mengetahui 2 pria tadi telah pergi, pak Dodi memeriksa keadaan Vita. Ia iba melihag Vita yang terkapar. Ia pun berusaha membangunkan Vita. Vita pun terbangun dan berkata "pak ampun pak, jangan perkosa saya lagi pak, saya sudah tidak sanggup pak." Pak Dodi kemudian berusaha membangunkan dan mendudukkan Vita. "Tenang bu, saya ga akan perkosa ibu lagi." Ujar pak Dodi. Pak Dodi kemudian memberikan Vita minum dan membiarkannya beristirahat. Setelah tenaganya sudah cukup, Vita pun bangkit dan meminta pak Dodi mengantarkannya pulang. Pak Dodi kemudian menyerahkan pakaian Vita dan mengantarnya pulang. Vita sendiri berjalan terkangkang karena lubang anusnya kesakitan. Lubang anusnya belum menutup sempurna. Hal ini dikarenakan lubang anusnya dipakai tanpa henti oleh penis besar kedua pria tersebut.
Sesampainya di rumah, Vita kemudian membayar pak Dodi. Ia pun masuk ke dalam rumah seorang diri. Pak Dodi yang melihat jalan Vita yang aneh justru malah menahan tawa. Ia belum menghapuskan dendamnya kepada Vita. Ia berjanji suatu saat akan kembali menikmati tubuh Vita. Bahkan ia berencana mengambil keuntungan dengan memanfaatkan Vita.
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd