Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Florianrose

Semprot Holic
Daftar
3 Nov 2023
Post
349
Like diterima
1.957
Lokasi
sisi kanan
Bimabet
Halo para suhu sekalian, izin nubie berbagi hasil karya sendiri yang ditulis dalam 1 hari, mohon maaf jika masih kurang bagus karena baru pertama berani berkarya.

Index:

My Fantasy

Perkenalkan semua, namaku Sandi. Usiaku saat ini 32 tahun. Saat ini aku sudah menikah dengan Vita yang sudah berusia 28 tahun. Kami sudah 2 tahun menikah dan belum memiliki momongan. Kami sengaja menunda karena kami masih ingin berdua. Sebagai seorang suami, aku memiliki fantasy yang mungkin tidak biasa. Aku suka ketika ada yang melirik istriku dengan tatapan penuh nafsu. Ingin rasanya aku melihat Vita tidak hanya diperkosa, tapi juga digangbang banyak orang. Aku pernah mengutarakan fantasyku kepada Vita, namun respon darinya hanya diam saja.
Suatu hari aku dan Vita pergi ke pasar di malam hari. Kami ke pasar untuk berbelanja kebutuhan harian kami. Vita menggunakan cardigan dan kaos sebagai atasan dan celana jeans. Banyak orang melirik Vita di pasar. Awalnya kupikir karena pakaian Vita yang cukup ketat membentuk tubuhnya, namun ternyata karena ada bekas cupangan di leher yang kuberikan. Beberapa orang berkomentar seperti "wah habis digigit nyamuk besar", " wah lehernya", dan lain-lain.
Hingga akhirnya kami ke sebuah toko plastik yang berada di ujung pasar. Ketika Vita masuk ke toko, penjaga toko nyeletuk "Wih semalam kayanya hot banget mba". Aku sendiri menunggu di luar karena toko akan tutup. Seluruh karyawan toko sendiri merupakan laki-laki. Dari yang aku lihat, mereka menggoda Vita tipis-tipis. Vita yang memang supel hanya menanggapi dengan ikutan bercanda. Melihat hal tersebut, aku membayangkan meninggalkan Vita di sana saat toko tutup bersama ketiga karyawan tersebut dan akan aku jemput keesokan harinya. Ketika kujemput mungkin Vita masih dalam keadaan telanjang dan penuh sperma di seluruh lubangnya.
Lamunanku terbuyarkan ketika istriku tercinta memanggil namaku. Rupanya ia telah selesai berbelanja. Kami pun pulang ke rumah. Aku menceritakan kepada Vita lamunanku tadi. Ia hanya tertawa dan mengatakan bahwa aku sudah gila. Sampai di rumah, kami merapihkan seluruh belanjaan. Setelah itu, kami mengganti pakaian. Tanpa sengaja, aku lihat celana dalam Vita basah pada bagian tertentu. Melihat hal tersebut, aku merangsang Vita. Aku mulai mencumbu dirinya. Kulucuti seluruh pakaiannya dan kubelai lembut seluruh tubuhnya. Sambil berdiri kumainkan clitorisnya. Vita pun mendesah perlahan. Vita mulai meraba kontiku. Setelah itu, Vita pun menunduk.
Vita membuka celanaku dengan mulutnya. Setelah itu, ia mulai menjilati kontiku. Aku sangat suka sekali ketika Vita memBJ kontolku. Lidahnya bermain bagaikan menjilati permen. Ia juga kerap menjilati dan menyedot biji pelirku. Oh sungguh sensual permainan mulut Vita di kontolku. Setelah kontolku mengeras maksimal, aku meminta Vita menungging. Aku pun menggenjot Vita dengan liar. Aku membayangkan Vita sedang digangbang oleh ketiga karyawan toko tadi. Seluruh lubang Vita diisi oleh kontol mereka. Aku membayangkan Vita juga hingga pingsan tak berdaya.
Bayanganku membuatku benar-benar ingin melihat Vita dipakai banyak orang. Mekinya yang selalu sempit dan pintar menyedot-nyedot kontolku ingin sekali kubagikan. Di tengah sodokanku yang liar, Vita mendesah panjang. Vita mengalami orgasme karena sodokan liarku. Akibat fantasy liarku, aku pun menyusul Vita dan kutembakkan spermaku di dalam mulutnya. Vita pun mengatakan "kok cepet banget tumben? Aku baru sekali keluar loh". Aku pun terdiam.
Setelah itu kami rebahan di atas kasur. Vita menanyakan alasan aku keluar cepat apakah karena fantasyku? Aku pun mengatakan iya. Vita pun terdiam. Aku melihat Vita, sepertinya ia sedang berpikir. Di tengah keheningan malam, Vita pun mengatakan "kamu segitu sukanya ya lihat aku dipakai orang lain?" Aku pun menjawab "iya sayang, aku pengen lihat kamu dipuaskan orang lain." Vita membalas "baiklah sebagai istri yang baik, aku akan coba ikuti fantasy kamu." "Terima kasih sayangku" Jawabku. Kami pun tertidur telanjang sambil berpelukan.
Keesokan harinya aku membuat rencana. Aku pergi ke toko plastik kemarin. Aku menjumpai karyawan yang kemarin menggoda istriku. Aku berpura-pura bertanya soal toko dan apa saja yang dijual. Setelah memastikan bahwa kondisi akan aman, aku pun mulai mempersiapkan cara menjebak Vita. Vita memang sudah setuju tapi aku tidak memberitahu dia kapan hal itu akan terjadi.
Seminggu setelah kejadian pertama, aku berencana menjalankan rencana pertamaku hari ini. Aku mengajak Vita ke pasar untuk belanja. Semalam sebelumnya sengaja kucupang leher Vita dan meninggalkan bekas yang sangat jelas. Hal ini kulakukan untuk memancing godaan dari para pedagang di pasar. Aku juga memberikan tantangan kepada Vita untuk eksib. Aku meminta Vita untuk tidak memakai apa pun di balik jaket yang ia kenakan. Aku juga meminta Vita memakai celana pendek untuk memamerkan kakinya yang jenjang. Vita awalnya menolak, namun aku meyakinkan dirinya bahwa itu untuk meningkatkan nafsu birahiku. Setelah proses negosiasi yang panjang, akhirnya Vita menyetujui permintaan dariku.
Vita sendiri mengenakan jaket yang cukup tebal. Meskipun begitu, samar-samar puting dan payudaranya terbentuk. Kami pun berangkat ke pasar.
Di pasar, Vita menjadi pusat perhatian. Beberapa orang bahkan tanpa sengaja olehku terdengar berkomentar seperti "buset bidadari", "Minta banget diremes itu toket", "Punya bini kaya gitu, gue bikin pingsan tiap hari". Aku sengaja berjalan dengan menjaga jarak untuk mengetahui reaksi orang-orang. Mendengar komentar-komentar tersebut membuatku menjadi sangat nafsu. Rasanya ingin ku telanjangi Vita. Setiap membeli sesuatu, mata pedagang yang mayoritas laki-laki karena berjualan malam hari tidak lepas dari dada Vita. Mereka juga tersenyum ketika melihat bekas cupangan di leher istriku. Lirikan mata mereka bagaikan menelajangi istriku dan rasanya ingin sekali istriku telanjang di depan mereka.
Setelah berputar-putar, kami pergi ke toko plastik. Aku pun memisahkan diri dari istriku dan mengatakan bahwa aku akan ke toilet. Namun kenyataannya, aku bersembunyi dan mengamati interaksi Vita dengan para pedagang di toko plastik. Akibat berputar di pasar, Vita sendiri berkeringat dan menyebabkan jaket yang ia kenakan semakin nyeplak. Putingnya bahkan jelas membentuk. Mata ketiga karyawan di toko tersebut menjadi sangat liar. Aku dapat melihat mata mereka bagaikan harimau yang ingin menerkam rusa karena sangat lapar. Mereka bahkan tidak segan untuk mengeluarkan komentar panas kepada Vita. Tidak hanya atasan Vita saja yang mengetat, celananya pun kulihat sangat membentuk tubuhnya. Vita bagaikan telanjang dan hanya ditutup cat saja saat ini.
Semakin lama, para karyawan tersebut semakin berani saja. Mereka bahkan terlihat sengaja menyenggol pantat Vita. Tidak hanya itu, mereka juga berusaha mencuri-curi kesempatan untuk menyentuh dada Vita. Aku sudah sangat bernafsu sekali. Ingin rasanya aku segera kesana, menelanjangi Vita, dan meninggalkan dirinya di sana bersama para predator. Lokasi toko yang berada di pojok dan kondisi yang sudah malam hari membuat sekitar toko tersebut menjadi sepi. Bahkan saat ini hanya ada Vita dan 3 orang karyawan tersebut. Wajah Vita kulihat mulai memerah. Sepertinya sentuhan yang ia terima membuatnya terangsang. Melihat hal tersebut, aku buru-buru ke sana. Belum waktunya Vita untuk dieksekusi oleh mereka berdasarkan rencanaku. Rencanaku saat ini adalah membuat Vita menjadi seorang eksibisionis. Aku ingin Vita suka memamerkan tubuhnya dan senang ketika mendapatkan komen nakal.
Setelah aku muncul, semua terlihat kikuk. Para karyawan bersikap biasa dan Vita mulai bisa menenangkan diri. Vita pun segera menyelesaikan belanjanya. Setelah selesai membayar, Vita dan Aku pergi dari toko tersebut. Vita mengatakan bahwa ia ingin segera pulang. Ia ingin segera menuntaskan hasratnya. Aku sendiri mencoba memegang area selangkangannya. Celana Vita sudah sangat basah di area selangkangannya. Setibanya di rumah kami pun bercinta dengan sangat panas.
Malam itu Vita berhasil kubuat orgasme beberapa kali. Vita mengatakan padaku bahwa ia sudah sangat terangsang sejak tiba di pasar. Pandangan dan komentar nakal yang ia terima awalnya membuat dirinya tidak nyaman. Namun seiring berjalannya waktu, ia mulai menikmati dan membuat gairahnya bangkit. Nafsunya semakin memuncak di toko plastik. Sentuhan-sentuhan nakal karyawan tokonya membuat dirinya sangat terangsang. Bahkan ia mengatakan bahwa ia sudah pasrah jika diperkosa di sana. Mendengar ceritanya, aku kembali membara. Kembali kugarap Vita hingga kamu berdua terkulai lemas.
Keesokan harinya, aku meminta Vita untuk tidak mengenakan apa pun seharian. Aku sendiri berada di rumah karena memang hari itu adalah hari liburku. Vita menyetujui permintaan dariku. Vita melakukan berbagai aktivitas mulai dari memasak, beres-beres, hingga bersantai tanpa sehelai benang pun menutupi dirinya. Pada sore hari, aku sengaja memesan minuman dingin melalui aplikasi ojek online. Aku tidak memberitahu Vita dan berpura-pura tidur. Tanpa sepengetahuan Vita, semua pakaian Vita sudah kusimpan di dalam lemari dan lemarinya kukunci dan kusembunyikan kuncinya. Setelah memesan, aku pun pamit kepada Vita untuk pergi ke warung sebentar dengan alasan membeli rokok.
Aku kemudian bersembunyi di dekat rumahku. Kulihat notifikasi di aplikasi bahwa driver sudah mengatarkan pesanan ke rumah. Karena jarak yang tidak terlalu jauh, seharusnya tidak lama lagi driver akan sampai. Benar saja ketika aku sudah mendapatkan posisi yang pas, driver telah tiba di rumahku. Ia pun mengetuk pintu rumahku. Sekedar info, rumahku tidak ditutupi pagar karena memang komplek tempatku tinggal tidak boleh dipagari. Driver tersebut sempat menghubungi diriku, namun kujawab bahwa aku sedang di luar dan ada istriku di rumah. Ia pun akhirnya menunggu sambil sesekali mengetuk pintu rumah.
Setelah beberapa saat, akhirnya pintu terbuka. Vita berusaha menyembunyikan dirinya di balik pintu. Terlihat sekali dari pundaknya jika tak ada apa pun yang menutupi dirinya. Driver tersebut tentu saja terkejut melihat hal tersebut. Bagaimana tidak, ia bagaikan melihat bidadari ketika pintu dibuka. Kulihat raut wajah driver yang awalnya kesal karena menunggu berubah menjadi mupeng. Driver juga mulai memperbaiki posisi celananya. Setelah menyerahkan pesanan, driver meminta bayaran. Aku sengaja memesan dengan pembayaran tunai. Mengetahui hal tersebut, Vita mau tidak mau harus mengambil uang terlebih dahulu. Ia sempat akan menutup pintu dahulu agar tidak terlihat jelas bahwa ia sedang telanjang. Namun sang driver tidak sebodoh itu. Ia takut tidak dibayar dan kemudian dikira maling karena berada di depan rumah orang. Akhirnya dengan terpaksa Vita berlari ke kamar.
Driver tersebut semakin terpana. Ia melihat pantat sekal Vita dan bagian belakang tubuhnya yang sangat terekspos. Kulihat ia mulai celingak-celinguk ke kanan dan kiri. Ia seperti memeriksa keadaan. Merasa aman, ia masuk ke dalam rumahku. Ia pun menutup pintu rumahku. Aku pun berlari mengendap ke pekarangan rumahku. Kulihat sang driver mulai membuka resleting celananya. Vita tentu tidak mengetahui hal tersebut karena ia sedang sibuk mencari uang yang ada di dompetnya. Aku sengaja menyembunyikan pula dompetnya. Aku berhasil mengintip melalui jendela rumahku. Kulihat sang driver bersembunyi berusaha menyergap Vita saat ada kesempatan. Vita kemudian keluar dari kamar.
Kulihat mata sang driver sangat terpana. Penampakan Vita dari depan yang tidak tertutup apa pun membuatnya takjub. Ia pun menyergap Vita dan meraba seluruh tubuh Vita. Beberapa menit diraba, Vita sempat berujar "Jangan pak, suami saya sebentar lagi pulang". Sang driver sendiri menjawab " Udah nikmati aja, sengaja kan mancing-mancing." Kulihat wajah Vita sendiri sudah sangat terangsang. Sang driver kemudian mengarahkan mulut Vita ke arah kontolnya. Kontol sang driver sendiri tidaklah besar, bahkan terbilang kecil. Vita pun dipaksa menyepong kontolnya. Kulihat Vita mengeluarkan semua tekniknya agar sang driver cepat keluar dan menyelesaikan semua ini. Tidak perlu waktu lama, sang driver sendiri yang keenakan menikmati sepongan Vita sembari meremas payudaranya dan menyemburkan spermanya ke dalam mulut Vita. Vita sendiri terpaksa menelan seluruh sperma sang driver. Setelah itu sang driver berusaha merebahkan tubuh Vita. Melihat hal tersebut, aku pun berpura-pura berbicara dengan orang lain di depan rumah. Mendengar suaraku, sang driver panik. Ia pun merapihkan pakaiannya dan menunggu waktu yang tepat untuk kabur. Ia kemudian bersembunyi di balik pintu rumahku. Ia mengancam Vita untuk merahasiakan semua ini. Vita pun mengatakan bahwa ia akan ke kamar mandi agar ketika aku pulang aku mencarinya ketika masuk.
Kemudian aku pun mengikuti skenario mereka. Aku masuk ke dalam dan berpura-pura mencari Vita. Celah ketika aku masuk dan tidak melihay di balik pintu berhasil dimanfaatkan sang driver. Ia pun berhasil kabur dan meninggalkan rumahku. Tidak lama berselang Vita keluar dari kamar mandi seolah tidak ada apa pun yang terjadi. Vita kemudian menutup pintu rumahku. Kulihat ia sudah sangat dirasuki birahinya. Ia membuka celanaku dan mulai menyepong kontolku. Tidak lama berselang, kontolku sudah sangat keras karena memang sudah berdiri sejak Vita "diperkosa" oleh sang driver. Kami pun bercinta di ruang tamu dan Vita sendiri hingga lemas dan tertidur setelahnya.
Seminggu kemudian, kembali waktu bagi kami berbelanja ke pasar. Hari ini adalah hari eksekusi yang aku rencanakan. Seminggu ini Vita bahkan tidak mengenakan pakaian apa pun. Hari ini aku kembali memberinya tantangan. Namun kali ini, ia hanya mengenakan jaket saja. Jaket tersebut cukup menutupi hingga pahanya. Namun yang berbeda adalah, aku akan memasukkan vibrator ke dalam mekinya. Vita sendiri menrima tantangan tersebut. Satu hal yang tidak ia ketahui, aku berencana meninggalkan dirinya di toko plastik dan baru akan kujemput keesokan harinya.
Sepanjang perjalanan, aku pun menyalakan vibrator tersebut dengan getaran beragam. Terkadang getaran tinggi, terkadang rendah. Vita sendiri terdengar mendesah sesekali sepanjang perjalanan. Aku yakin jok belakang motorku sudah sangat basah akibat dirinya. Di tengah perjalanan, tepatnya pada lampu merah, aku mengubah getarannya menjadi sangat tinggi. Hal ini membuat Vita kelojotan dan terasa ada cairan yang mengalir di jok motorku. Setelah itu, kumatikan vibrator agar ia beristirahat sejenak sebelum memasuki puncaknya di pasar.
Di pasar, aku kembali menyalakan vibrator dengan getaran rendah. Hal ini membuat Vita berjalan agak canggung. Sedikit demi sedikit cairan menetes dari selangkangannya. Setiap ia berhenti, maka kunaikkan getarannya. Hal ini membuatnya tidak bisa diam. Para pedagang bahkan menanyakan apakah Vita baik-baik saja.
Kemudian seperti biasa kami pun menuju toko plastik. Semua belanjaan sebelumnya sengaja kupegang dahulu. Sampai di toko plastik, kembali kunyalakan vibrator dengan getaran maksimal. Vita sendiri sampai harus menggigit bibirnya agar tidak bersuara. Di toko plastik, Vita masuk ke dalam untuk mencari bahan sedangkan aku menunggu di luar. Para karyawan yang sebelumnya melecehkan Vita memperhatikan dirinya dengan seksama. Terlihat jelas bahwa ada cairan yang mengalir deras di kakinya. Salah satu karyawan toko pun menghampiri Vita dan menutup angle yg kulihat. Samar-samar kulihat jaket Vita sedikit terbuka dan terangkat. Melihat hal tersebut, aku memanggil karyawan lain.
"Bang, istri gue nafsuin ya? "
"Iya bos, berani banget deh bos dan binal banget"
"Yauda gini aja bang gue ada penawaran"
"Wah apa tuh bang? "
"Istri gue tinggal nih, terus tutup toko, nah kalian bebas pake deh itu istri gue sampe pagi, gimana? "
"Oke bos, siang aja gimana bos? "
"Yeee, dikasih hati minta jantung, yauda jam 11 gue ke sini ya"
"Oke bos"
Aku pun pergi tanpa sepatah kata pun kepada Vita. Kulihat pintu toko perlahan ditutup. Vita sendiri sempat bertanya kenapa, dan karyawan menjawab kalau toko memang akan tutup. Pintu ditutup dulu agar tidak ada pelanggan lain masuk. Mendengar jawaban yang masuk akal tersebut, Vita pun hanya mengiyakan. Setelah pintu toko tertutup rapat, aku pun pulang ke rumah.
POV Vita
Pintu toko tertutup rapat. Aku sedikit khawatir, getaran di selangkanganku tidak kunjung berkurang. Aku sudah tidak sanggup menahan untuk orgasme. Karyawan toko juga mulai mengerubungi diriku. Aku yakin mereka pasti melihat cairan yang mengalir dari selangkangan ku. Aku yang sudah tidak dapat menahan akhirnya klimaks di hadapan mereka hingga membanjiri lantai. Kakiku sangat lemas hingga aku pun terjatuh. Melihat hal tersebut, mereka pun tersenyum. Perlahan mereka mendekatiku. Mereka mulai meraba-raba tubuhku. Aku yang kelelahan hanya bisa pasrah.
Salah satu dari mereka yang akhirnya kuketahui bernama Cecep mengatakan "tenang aja neng, suaminya udah kasih izin ke kita untuk perkosa neng sampe besok" Mendengar hal tersebut, aku syok. Betapa teganya suamiku. Mereka pun mulai membuka seluruh pakaian mereka. Sekarang aku dikelilingi 3 pria telanjang. Kontol mereka semua tidak ada yg lebih kecil atau sama dengan suamiku. Aku pun merinding ketakutan. Mereka mulai membuka jaketku. Terpampang lah di hadapan mereka tubuhku. Mereka melucuti seluruh pakaian dan mengeluarkan vibrator dari memekku. Mereka merabai tubuhku, mencumbuku, dan memainkan vaginaku.
Dirangsang 3 orang sekaligus membuat pertahanan ku melemah. Aku menikmati perlakuan mereka. Dadaku dikenyot 2 orang sekaligus sedangkan Cecep menjilati vaginaku. Kedua orang yang menjilati payudaraku adalah Asep dan Budi. Mereka terus bergantian melakukan itu kepadaku. Aku sudah sangat bernafsu. Asep kemudian berpindah dan mengarahkan kontolnya kepadaku. "Hisap neng" Ujar Asep. Cecep dan Budi pun tidak mau kalah. Kini aku didudukkan dan dihadapan ku ada 3 kontol menanti untuk dihisap.
Puas dengan mulutku, Asep mengarahkan kontolnya ke vaginaku. Perlahan Asep memasukkan kontolnya ke dalam vaginaku yang sudah sangat basah. Asep pun memajumundurkan kontolnya dengan pelan-pelan. Nikmat sekali rasanya memekku. Genjotan Asep perlahan tapi pasti terus meningkat. Budi dan Cecep kemudian menyingkir dan menyaksikan aku digenjot Asep. Genjotan Asep sangatlah nikmat di vaginaku. Aku bahkan hampir mengalami orgasme. Mengetahui aku akan orgasme, Asep mencabut kontolnya. Aku yang merasa tanggung dibuat memohon olehnya. Akhirnya, karena tidak ingin cepat keluar, Asep mundur dan digantikan Budi. Budi pun menggenjotku dan melakukan hal yang sama. Ketika aku akan orgasme, ia mencabut kontolnya dan digantikan Cecep. Ketiga orang tersebut terus melakukan hal tersebut untuk menyiksa birahiku.
Ketika Asep sedang menggenjotku, Cecep datang dan meminta diblowjob. Sekitar 5 menit 2 lubangku terisi oleh Asep dan Cecep. Budi kemudian datang dan memainkan lubang anusku. Ia memasukkan 1 jarinya dan membuat lubang analku sedikit nyeri. Kemudian aku merasakan sesuatu yang tumpul mulai menempel di sana. Budi ingin menganalku. Aku tidak pernah melakukan anal sex sebelumnya. Perlahan kontol Budi memasuki lubang pantatku. Sakit sekali rasanya. Budi pun mendiamkan kontolnya ketika berhasil masuk seluruhnya setelah beberapa percobaan. Rasa sakit yang kurasakan mulai kalah akibat kenikmatan kontol Asep di vaginaku. Lobang analku pun mulai berubah dari yang sebelumnya sakit menjadi nikmat. Kini mereka menggenjotku di ketiga lubangku. Aku pun akhirnya mencapai orgasmeku. Mereka cukup pengertian dengan berhenti sejenak agar aku dapat menikmati orgasmeku. Setelah itu mereka terus melanjutkan kegiatan mereka menikmati tubuhku.
Aku tidak tahu sudah berapa kali aku orgasme. Yang aku tahu, tidak satu pun dari mereka sudah menembakkan spermanya. Mereka silih berganti menggenjot ketiga lubangku. Aku sudah sangat berantakan. Keringat mengalir di tubuh kami. Mereka sangat perkasa. Hingga akhirnya, pukul 1 pagi, mereka menembakkan sperma mereka di mulutku satu per satu. Aku dibiarkan istirahat sejenak. Setelah beristirahat 1 jam, mereka kembali menggarap tubuhku. Aku terus digangbang hingga aku tidak sadarkan diri karena kelelahan. Pukul 6 pagi aku terbangun dengan sperma mengalir dari vaginaku. Asep, Budi, dan Cecep terlihat sedang bersantai.
"Udah bangun neng? Sampe pingsan gitu keenakan"
Melihat aku sudah sadar, mereka kembali mendekati ku dan menikmati tubuhku. Selama 4 jam mereka tidak berhenti menjadikanku boneka sex mereka. Digangbang terus menerus membuatku orgasme tanpa henti. Pukul 10 akhirnya semua ini berakhir. Aku dibiarkan telentang sendirian. Mereka bersiap untuk membuka toko. Jam 11 suamiku sudah tiba. Ia pun berbincang dengan ketiga orang tersebut. Mereka tertawa sambil melihatku. Aku terkulai lemas tak berdaya. Sperma terus mengalir dari vaginaku. Setelah mengumpulkan tenaga, aku pulang dengan suamiku.
POV Sandi
Kulihat Vita sudah sangat tidak berdaya. Aku takjub dan penasaran apa saja yang sudah ia lewati semalaman. Setelah memberikan pakaian ganti, kami pun pulang. Sampai di rumah, Vita langsung tidur tanpa membersihkan diri. Malamnya setelah ia bangun, ia menceritakan semuanya. Aku sangat bernafsu mendengar ceritanya. Malam itu kami pun bercinta. Untuk pertama kalinya aku merasakan lobang boolnya. Sungguh nikmat sekali rasanya bercinta dengan istriku. Aku semakin mencintai istriku setelah kejadian tersebut.
POV Vita
Setelah melewati malam yang panjang dengan Asep, Budi, dan Cecep. Aku tidak lagi bisa menikmati bercinta dengan suamiku. Gelombang orgasme yang ku alami membuatku ketagihan. Ingin sekali rasanya mengulangi semua itu. Semoga suatu hari nanti, aku bisa kembali bercinta dengan ketiga pejantan tersebut.
 
Terakhir diubah:
vita ketagihan di gb kontol yg gede gede dan secara diam diam mendatangi toko sendiri tanpa suami...
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd