doubtfulman
Pendekar Semprot
- Daftar
- 24 Jan 2015
- Post
- 1.932
- Like diterima
- 3.366
Wah rumit ini
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
-
Alamat alternatif sudah baru gan.
Bookmark alamat ini gan : https://bit.ly/ceksemprot
Atau buka dengan VPNIkuti alamat terbaru dari forum di : Follow Twitter @SemprotCom
CERBUNG - TAMAT Aku, Kamu Dan Dia
- Status
Wibowo hadi
Semprot Sejati
- Daftar
- 5 Jul 2016
- Post
- 19.300
- Like diterima
- 53.897
Suwun Alif99
manu ferara
Guru Semprot
- Daftar
- 23 Oct 2016
- Post
- 612
- Like diterima
- 749
Walah mlh incest beneran 
anak_manusia
Suhu Semprot
Wow
Plot twist yg menarik
Plot twist yg menarik
Gewor29
Guru Semprot
- Daftar
- 23 Nov 2021
- Post
- 689
- Like diterima
- 3.611
Makasih update-nya, Casper @alif99
Makin seru nih ceritanya!!
Seandainya gak ada chart itu, plot twist nya akan lebih keliatan. Gimana gak.. Kebayang kan kalo tiba-tiba ceritanya akan seperti ini.. Ternyata Devi ama Jordy adik-kakak dari seorang ayah bernama Wijaya dan dari 2 ibu yang berbeda.
Devi dari ibu bernama Nadine sedangkan Jordy dari ibu bernama Isti.
Yang mana kakak dan yang mana adik...??
Kalo dibaca seksama kan Tante Isti itu istri kedua dari ayah Wijaya, tapi kebacanya si Jordy malah keliatan lebih tua ketimbang Devi yang notabene terlahir dari istri pertamanya Wijaya yang bernama Nadine.
Perkiraan aku... Yang jadi maasalah nya ada pada kelahiran anak, ditambah kalo secara umum istri kedua itu terkadang jadi yang lebih dicintai oleh suaminya. Tante isti jadi bisa mempengaruhi Wijaya, sehingga mama Nadine tersisihkan...
Rasanya.. Kalo permasalahan anak - Mamah Nadine ini awalnya susah mendapatkan momongan. Sehingga ayah Wijaya mencari wanita lain sebagai istri kedua untuk bisa memperoleh momongan. Akhirnya ayah Wijaya mendapatkan tante isti dan dijadikan istri kedua.
Awal mungkin baik-baik aja... Tapi setelah tante isti hamil, auto ayah Wijaya lebih sayang dan memperhatikan tante isti. Nahh... Ternyata pula gak berapa lama mama Nadine ternyata adalah bisa hamil juga. Tapi ayah Wijaya sudah terlanjur lebih sayang ke tante isti.
Jadi lahir lahh yang lebih awal Jordy dari tante isti baru kemudian lahir Devi dari mama Nadine.
Entah.. Perceraian itu terjadi sebelum atau sesudah mama Nadine hamil si Devi...??
Yang seru sih kalo seandainya kehamilan mama Nadine itu tidak diakui oleh ayah Wijaya sebagai anaknya.. Seru ini!!
Tentunya Kusuma yang mempersunting mama Nadine sebagai istri nya, seperti nya Kusuma ini ditinggal mati oleh istri pertamanya yang telah memiliki seorang anak bernama Reynold. Jadi sejak Rey orok mama Nadine yang merawat Rey sambil menunggu kelahiran jabang bayi si Devi... Kalo seandainya cerita itu seperti diuraikan di atas tadi.
Lalu kenapa Rey makin marah ke Jordy...??
Jelas donk... Kan yang pecahin perawan Devi adalah kakaknya sendiri yaitu Jordy.
Menarik kan.. ???
Makin seru nih ceritanya!!
Seandainya gak ada chart itu, plot twist nya akan lebih keliatan. Gimana gak.. Kebayang kan kalo tiba-tiba ceritanya akan seperti ini.. Ternyata Devi ama Jordy adik-kakak dari seorang ayah bernama Wijaya dan dari 2 ibu yang berbeda.
Devi dari ibu bernama Nadine sedangkan Jordy dari ibu bernama Isti.
Yang mana kakak dan yang mana adik...??
Kalo dibaca seksama kan Tante Isti itu istri kedua dari ayah Wijaya, tapi kebacanya si Jordy malah keliatan lebih tua ketimbang Devi yang notabene terlahir dari istri pertamanya Wijaya yang bernama Nadine.
Perkiraan aku... Yang jadi maasalah nya ada pada kelahiran anak, ditambah kalo secara umum istri kedua itu terkadang jadi yang lebih dicintai oleh suaminya. Tante isti jadi bisa mempengaruhi Wijaya, sehingga mama Nadine tersisihkan...
Rasanya.. Kalo permasalahan anak - Mamah Nadine ini awalnya susah mendapatkan momongan. Sehingga ayah Wijaya mencari wanita lain sebagai istri kedua untuk bisa memperoleh momongan. Akhirnya ayah Wijaya mendapatkan tante isti dan dijadikan istri kedua.
Awal mungkin baik-baik aja... Tapi setelah tante isti hamil, auto ayah Wijaya lebih sayang dan memperhatikan tante isti. Nahh... Ternyata pula gak berapa lama mama Nadine ternyata adalah bisa hamil juga. Tapi ayah Wijaya sudah terlanjur lebih sayang ke tante isti.
Jadi lahir lahh yang lebih awal Jordy dari tante isti baru kemudian lahir Devi dari mama Nadine.
Entah.. Perceraian itu terjadi sebelum atau sesudah mama Nadine hamil si Devi...??
Yang seru sih kalo seandainya kehamilan mama Nadine itu tidak diakui oleh ayah Wijaya sebagai anaknya.. Seru ini!!
Tentunya Kusuma yang mempersunting mama Nadine sebagai istri nya, seperti nya Kusuma ini ditinggal mati oleh istri pertamanya yang telah memiliki seorang anak bernama Reynold. Jadi sejak Rey orok mama Nadine yang merawat Rey sambil menunggu kelahiran jabang bayi si Devi... Kalo seandainya cerita itu seperti diuraikan di atas tadi.
Lalu kenapa Rey makin marah ke Jordy...??
Jelas donk... Kan yang pecahin perawan Devi adalah kakaknya sendiri yaitu Jordy.
Menarik kan.. ???
Terakhir diubah:
Asamketek
Guru Semprot
Mulai ada intrik yg lebih berat nih hehehehe
check_mate
Pertapa Semprot
- Daftar
- 23 Apr 2018
- Post
- 4.956
- Like diterima
- 22.194
Gewor29
Guru Semprot
- Daftar
- 23 Nov 2021
- Post
- 689
- Like diterima
- 3.611
Ihhh kunaon kitu, teteh...?
Gasss keun lahhh!!
yg kek gini nih yg bkin penulis malas nglanjutin cerita nyaMakasih update-nya, Casper @alif99
Makin seru nih ceritanya!!
Seandainya gak ada chart itu, plot twist nya akan lebih keliatan. Gimana gak.. Kebayang kan kalo tiba-tiba ceritanya akan seperti ini.. Ternyata Devi ama Jordy adik-kakak dari seorang ayah bernama Wijaya dan dari 2 ibu yang berbeda.
Devi dari ibu bernama Nadine sedangkan Jordy dari ibu bernama Isti.
Yang mana kakak dan yang mana adik...??
Kalo dibaca seksama kan Tante Isti itu istri kedua dari ayah Wijaya, tapi kebacanya si Jordy malah keliatan lebih tua ketimbang Devi yang notabene terlahir dari istri pertamanya Wijaya yang bernama Nadine.
Perkiraan aku... Yang jadi maasalah nya ada pada kelahiran anak, ditambah kalo secara umum istri kedua itu terkadang jadi yang lebih dicintai oleh suaminya. Tante isti jadi bisa mempengaruhi Wijaya, sehingga mama Nadine tersisihkan...
Rasanya.. Kalo permasalahan anak - Mamah Nadine ini awalnya susah mendapatkan momongan. Sehingga ayah Wijaya mencari wanita lain sebagai istri kedua untuk bisa memperoleh momongan. Akhirnya ayah Wijaya mendapatkan tante isti dan dijadikan istri kedua.
Awal mungkin baik-baik aja... Tapi setelah tante isti hamil, auto ayah Wijaya lebih sayang dan memperhatikan tante isti. Nahh... Ternyata pula gak berapa lama mama Nadine ternyata adalah bisa hamil juga. Tapi ayah Wijaya sudah terlanjur lebih sayang ke tante isti.
Jadi lahir lahh yang lebih awal Jordy dari tante isti baru kemudian lahir Devi dari mama Nadine.
Entah.. Perceraian itu terjadi sebelum atau sesudah mama Nadine hamil si Devi...??
Yang seru sih kalo seandainya kehamilan mama Nadine itu tidak diakui oleh ayah Wijaya sebagai anaknya.. Seru ini!!
Tentunya Kusuma yang mempersunting mama Nadine sebagai istri nya, seperti nya Kusuma ini ditinggal mati oleh istri pertamanya yang telah memiliki seorang anak bernama Reynold. Jadi sejak Rey orok mama Nadine yang merawat Rey sambil menunggu kelahiran jabang bayi si Devi... Kalo seandainya cerita itu seperti diuraikan di atas tadi.
Lalu kenapa Rey makin marah ke Jordy...??
Jelas donk... Kan yang pecahin perawan Devi adalah kakaknya sendiri yaitu Jordy.
Menarik kan.. ???
alif99
Senpai Semprot
- Daftar
- 30 Jan 2023
- Post
- 809
- Like diterima
- 5.360
Wahahaha. Bisa jadi
Trima kasih. Yang berat akan jadi ringan.
Tuh kan. Mulai gemes-gemesan.Ihhh kunaon kitu, teteh...?
Gasss keun lahhh!!
Casper malah seneng ada yg review tulisan. Casp bisa improvisasi apa yang ada di pikiran dan menuangkan dalam tulisan.
manu ferara
Guru Semprot
- Daftar
- 23 Oct 2016
- Post
- 612
- Like diterima
- 749
Jadi penasaran selanjutnya nya nih.... Kapan nih adegan DP renata / catty 
manu ferara
Guru Semprot
- Daftar
- 23 Oct 2016
- Post
- 612
- Like diterima
- 749
Gas mulu....
ayo casp gas juga
alif99
Senpai Semprot
- Daftar
- 30 Jan 2023
- Post
- 809
- Like diterima
- 5.360
“HAAAH.. JADI DEVI DAN JORDY ADIK KAKAK???!!!!” Rey terkejut dan sedikit marah sampai mengeluarkan nada keras.
“Sabar Rey.. sabar. Papa belum selesai ceritanya....” Halau Pak Ricky membuat Rey menarik nafas panjang.
“Aaahhh.... terus sayang... enak banget... ohhh.. genjot memek aku sayangg...” Desah Isti yang sedang menangkat kedua kakinya dan penis Wijaya yang asyik memompa vagina Isti.
“Memek kamu masih legit.. jauh sama Nadine.. ini yang ternikmaat.. oowwhhh.. isti sayaanggg... aku kamu genjotin kamu tiap hari...” Ucap Wijaya menikmati persetubuhan malam itu.
“Genjotin Isti tiap hari sayang.. kontol kamu paling enak.. aaahhh.. iyaaaa.. terus sayang.. oohhh!!” erangan dari mulut Isti menambah gairah Wijaya yang terus bersemangat.
“Isti sayaangg... aku mau keluaarr.. keluarin di dalam ya sayang... penuhi rahim kamu.. aaaaarrggghh.. ISTTTII... NIKMAAATT.. AAARRGGHH...“ Wijaya pun orgasme memenuhi rahim Isti, lalu memeluk Isti erat-erat.
“Wijaya.. aku sayang kamu.. kamu laki-laki hebat yang pernah aku temui. Aku benar-benar butuh sosok pria seperti kamu.” Ucap Isti.
“Tapi aku masih beristri. Kamu ngga keberatan?” jawab Wijaya Sambil mengganti posisinya kini tiduran di samping Isti.
“Tapi aku ngga mau kehilangan kamu sayang. Aku nyaman sama kamu. Kamu bisa nikah siri sama aku. Jangan tinggalin aku. Aku lagi masa subur, tadi kamu udah penuhi rahim aku. Aku mau serius sama kamu.” Jelas Isti.
“Kamu ngga KB? Aku kan udah bilang, minum pil KB nya.” Kejut Wijaya mendengar permintaan Isti.
“Aku mau anak dari kamu. Aku ngga mau lagi melahirkan anak seperti Jordy, yang ngga tau siapa bapaknya. Aku bener-bener mau serius berumah tangga. Aku lelah harus muasin lelaki lain. Kamu kan tau, setahun ini aku hanya berhubungan sama kamu. Kita tau libido kita sama-sama besar. Nikahin aku ya Wijaya.” Ucap Isti panjang lebar.
“Kalau gitu. Aku tunggu, jika kamu benar-benar hamil anak aku. Aku akan bertanggung jawab. Kedepannya kita pikirin lagi begitu pula dengan Nadine.” Balas Wijaya lalu menarik nafas panjang.
“Huuuaaaaaa.... hhuuaaaaaa.... kyyaaaaa.....” suara tangisan Jordy di kamar sebelah.
“Jordy bangun. Kamu mau nginep disini atau bagaimana?” ucap Isti yang beranjak dari kasur dan segera memakai dasternya tanpa bra dan cd.
“Sebentar lagi ya, aku pulang. Takut Nadine curiga.” Jawab Wijaya.
Isti pun langsung meninggalkan Wijaya di kasurnya dan segera menggendong Jordy yang berusia 2 tahun untuk segera meredakan tangisannya.
2 bulan sudah, Isti mengalami mual-mual. Isti yang sudah siap dengan testpack yang ia beli sebelumnya. Isti pun segera memeriksa hasil urin yang sudah ia tampung dalam wadah. Hasil testpack itu menyatakan 2 garis merah. Isti mengandung anak Wijaya. Segera mungkin Isti mengabari Wijaya tentang kehamilannya. Wijaya pun datang ke kontrakan Isti pulang kerja, memastikan kehamilan Isti.
“Benar, kamu hamil anak aku? Bukan anak lelaki lain kan?” tanya Wijaya tegas.
“Sayang, ini udah bukti dan aku selalu kabarin kamu setiap hari. Apakah aku bohong klo aku bermain sama lelaki lain? Aku udah bilang, aku mau serius berumah tangga.” Jujur Isti.
Wijaya pun duduk di kursi sambil menatap hasil testpack tersebut. Isti pun duduk disamping Wijaya.
“Ini anak kamu. Benar-benar anak kamu.” Isti terus meyakinkan Wijaya.
“Aku akan nikahi kamu. Tapi kamu harus sabar ya. Prosesnya tidak akan mudah.” Jawab Wijaya sambil menatap Isti.
“Iya, aku akan sabar bersama kamu.” Jawab Isti langsung mencium bibir Wijaya dengan lembut.
Wijaya pun menyambut kecupan Isti di bibirnya yang semakin lama semakin bergairah. Lidah mereka berpangutan, saling bertukar liur. Tangan Wijaya tidak tinggal diam. Pelan-pelan Wijaya meremas payudara Isti dari balik piyamanya. Dengan mudahnya payudara itu diremasnya, Isti selalu tidak pernah memakai bra jika dirumah. Pelan-pelan Wijaya membuka kancing piyama Isti sehingga tampaklah payudara Isti berukuran 36B dengan aerola lebar. Wijaya langsung menghisap payudara Isti secara bergantian. Begitu bergairah dan suasana semakin panas di ruang tamu. Lidah Wijaya bermain di puting payudara Isti.
“Aaaahh.. enak banget sayang.. terusin.. kenyot terus.. nanti susuku keluar lagi, kamu ikut minum ya sayang... Oohhh.. terusss.. kenyott teruss.. aaahhh... luar biasa.. iyaaa... sayangg.. kenyot sayang... aaahhh...” ucapan Isti menambah gairah Wijaya untuk terus memainkan payudaranya. Wijaya pun kembali menciumi bibir Isti dengan ganas.
“Berdiri sayang. Lepaskan piyamanya.” Isti pun berdiri dan melepakan piyamanya. Kini Isti berdiri tanpa penutup apapun. Wijaya menatapi badan Isti yang padat berisi lalu mencium perut Isti.
“Didalam sini ada anakku?” tanya Wijaya yang terus menciumin perut Isti.
“Anakmu didalam situ sayang.” Balas Isti.
Wijaya menjilati perut Isti sambil jari tengahnya mengelus klitoris Isti yang tersembunyi di balik bulu-bulu rimbunnya.
“Aaahh.. sayangg.. kamu nakal ya.. mmhhh..” Isti mulai mendesah.
Jilatan Wijaya pun sampai di ujung vagina Istri.
“Kamar yuk. Jordy masih tidurkan?” Ajak Wijaya.
Isti pun menggandeng Wijaya menuju kamar lalu menutupnya walau tidak rapat agar bisa mendengar suara tangisan Jordy. Isti langsung merebahkan diri di kasur sementara Wijaya melepaskan baju dan celana panjangnya, menyisakan CD putih bermerek. Wijaya tak kuasa melihat vagina Isti yang mulai merekah dan segera dijilatinya dan menyibakan bulu kemaluannya.
“Sayang. Bulunya ganggu nih.” Gairah Isti pun menurun setelah mendengar ucapan Wijaya.
Wijaya langsung mengambil cukuran jenggotnya yang sempat ia beli sebelumnya.
“Ehh.. kamu mau ngapain?” bingung Isti.
Wijaya segera mencukur bulu-bulu sekitar vagina Isti yang lebat. Pelan-pelan Wijaya lakukan. Gairah Isti kembali bangkit, karena klitorisnya selalu tersentuh oleh jari-jari Wijaya.
“Aahh.. dingin sayang..” ucap Isti merasakan dingin setelah bulu-bulu itu di cukur.
“Cantik juga memek ini setelah di cukur. Mulai sekarang, rajin cukur ya sayang. Atau nanti aku yang cukurin. Saatnya memek ini perlu di manjain.” Ucap Wijaya dan langsung membuka vagina Isti dan menjilati klutoris yang menonjol.
“AAAAHHHHHH....SAYANG..!! Kejut Isti dengan perbedaan perubahan tanpa berbulu.
“Aaahh.. sayang gelii... aahh.. aahhhh... sayaaaaangg.. ohhhh.. lebih terasa sayang.. terusss...” desah Isti yang mulai mengeluarkan cairan-cairan dari dalam Vaginanya.
“Sssluurrpp... aahhh.. lebih lezat sayang.. ssluupphh..” Wijaya benar-benar menikmati cairan vagina Isti tanpa penghalang apapun.
“Aaahh.. lebih berasa sedotan kamu sayangg... oohhh... aku ngga tahan sayang...” Isti semakin bergairah dan dengan cepat mengeluarkan cairan cintanya.
Wijaya langsung menjilatinya, melahapnya sampai habis.
“Nunging sayang. Aku ngga kuat. Penuhi rahim kamu lagi ya..” pinta Wijaya.
“Iya sayang.. penuhi lagi.. biar anakmu kuat.” Jawab Isti.
Penis Wijaya pun diarahkan ke vagina Isti dan dengan mudah, penis itu dengan mudahnya masuk dalam vagina Isti. Lalu Wijaya mulai memaju mundurkan pinggulnya sambil meremas pantat Isti.
“Lebih enak sayang... aahhh.. terusss.. genjotin memek Isti.. terusss...” Desah Isti.
Plaaakk... plaakkk... pantat kanan Isti di pukulnya, menambah gairah Isti hingga Isti ikut memaju mundurkan badannya.
“Enak sayang...? Mau lagi sayang?” Tanya Wijaya.
Plaakkk.. plaakk.. kini giliran pantat kiri Isti.
“Memekmu masih ngempot.. aaahhh.. rasakan semburan pejuku sayang.. aaaaahhh... Aaarrghh.. aku keluar sayaangg.. oohhh..” Wijaya orgasme sambil menekan penisnya dalam vagina Isti.
“Aaahh.. sayang kamu hebat.. bikin anakmu pintar nanti. “ balas Isti.
Malam itu Wijaya tidak kembali pada Nadine dengan alasan Wijaya ada lemburan sampai tertidur di kantor.
Wijaya sudah menyiapkan dokumen perceraiannya dengan Nadine. Wijaya memilih Isti di bandingkan Nadine. Dokumen itu ia taruh di meja kerja ruangan Wijaya. Nadine selalu merapikan ruang kerja Wijaya setiap hari lalu melihat map merah di atas meja. Nadine pun membuka map tersebut.
“Surat Cerai?” Nadine terkejut melihat namanya ada di kertas tersebut.
Nadine pun segera meninggalkan ruang kerja sambil membawa map tersebut.
“Mas, maksudnya apa ini? Mas mau cerai sama aku?” Tanya Nadine dengan nada marah.
“Tanda tangan ya, aku muak sama kamu yang udah jarang kasih aku kepuasan. Seorang istri itu harus memenuhi kepuasan pada suaminya. Sementara kamu, sudah jarang kasih aku kepuasan.” Jawab Wijaya.
“Mas kan tahu aku punya masalah setiap kali berhubungan sama mas. Aku selalu kesakitan.” Jawab Nadine.
“Ah kamu banyak alasan. Bilang saja tidak mau melayani aku dalam soal sex. Aku butuh sex, Nadine. Kamu juga tau aku doyan sex, libidoku tinggi. Masa kamu tidak mau kasih memek kamu lagi?” Kesal Wijaya.
“Mas tega bikin aku sengsara. Sakit mas badan aku. Aku ga kuat nahan rasa sakitnya.” Sahut Nadine.
“Ah.. sudahlah.. cepat tanda tangani surat itu. Aku mau cerai sama kamu. Bawa Devi sama kamu dan aku tidak akan kasih sepeser pun untuk Devi. Itu karena ulah kamu sendiri tidak mau kasih kepuasan sex sama aku. Camkan itu ya.” Ujar Wijaya yang benar-benar ingin menceraikan Nadine.
“Baik! Aku akan tanda tangan. Ini dikarenakan kamu sudah tidak punya hati lagi sama aku. Di otakmu hanyalah sex, sex dan sex!! Tidak pernah perduli sama kesehatan aku.” Balas Nadine yang langsung menandatangani surat tersebut.
“Aku kasih kamu waktu seminggu untuk tinggalkan rumah ini. Angkat semua barang-barang kamu berikut barang-barangnya Devi. Terserah kamu mau tinggal di rumah kumuh sekalipun aku tidak perduli. Tak ada pembagian harta untuk kamu dan Devi.” Tegas Wijaya.
“Baik. Aku akan buktikan kalau aku bisa lebih baik dari kamu.” Kesal Nadine yang langsung meninggalkan Wijaya.
Wijaya amat senang setelah mendapatkan tanda tangan Nadine diatas surat cerai tersebut.
“Sabar Rey.. sabar. Papa belum selesai ceritanya....” Halau Pak Ricky membuat Rey menarik nafas panjang.
“Aaahhh.... terus sayang... enak banget... ohhh.. genjot memek aku sayangg...” Desah Isti yang sedang menangkat kedua kakinya dan penis Wijaya yang asyik memompa vagina Isti.
“Memek kamu masih legit.. jauh sama Nadine.. ini yang ternikmaat.. oowwhhh.. isti sayaanggg... aku kamu genjotin kamu tiap hari...” Ucap Wijaya menikmati persetubuhan malam itu.
“Genjotin Isti tiap hari sayang.. kontol kamu paling enak.. aaahhh.. iyaaaa.. terus sayang.. oohhh!!” erangan dari mulut Isti menambah gairah Wijaya yang terus bersemangat.
“Isti sayaangg... aku mau keluaarr.. keluarin di dalam ya sayang... penuhi rahim kamu.. aaaaarrggghh.. ISTTTII... NIKMAAATT.. AAARRGGHH...“ Wijaya pun orgasme memenuhi rahim Isti, lalu memeluk Isti erat-erat.
“Wijaya.. aku sayang kamu.. kamu laki-laki hebat yang pernah aku temui. Aku benar-benar butuh sosok pria seperti kamu.” Ucap Isti.
“Tapi aku masih beristri. Kamu ngga keberatan?” jawab Wijaya Sambil mengganti posisinya kini tiduran di samping Isti.
“Tapi aku ngga mau kehilangan kamu sayang. Aku nyaman sama kamu. Kamu bisa nikah siri sama aku. Jangan tinggalin aku. Aku lagi masa subur, tadi kamu udah penuhi rahim aku. Aku mau serius sama kamu.” Jelas Isti.
“Kamu ngga KB? Aku kan udah bilang, minum pil KB nya.” Kejut Wijaya mendengar permintaan Isti.
“Aku mau anak dari kamu. Aku ngga mau lagi melahirkan anak seperti Jordy, yang ngga tau siapa bapaknya. Aku bener-bener mau serius berumah tangga. Aku lelah harus muasin lelaki lain. Kamu kan tau, setahun ini aku hanya berhubungan sama kamu. Kita tau libido kita sama-sama besar. Nikahin aku ya Wijaya.” Ucap Isti panjang lebar.
“Kalau gitu. Aku tunggu, jika kamu benar-benar hamil anak aku. Aku akan bertanggung jawab. Kedepannya kita pikirin lagi begitu pula dengan Nadine.” Balas Wijaya lalu menarik nafas panjang.
“Huuuaaaaaa.... hhuuaaaaaa.... kyyaaaaa.....” suara tangisan Jordy di kamar sebelah.
“Jordy bangun. Kamu mau nginep disini atau bagaimana?” ucap Isti yang beranjak dari kasur dan segera memakai dasternya tanpa bra dan cd.
“Sebentar lagi ya, aku pulang. Takut Nadine curiga.” Jawab Wijaya.
Isti pun langsung meninggalkan Wijaya di kasurnya dan segera menggendong Jordy yang berusia 2 tahun untuk segera meredakan tangisannya.
2 bulan sudah, Isti mengalami mual-mual. Isti yang sudah siap dengan testpack yang ia beli sebelumnya. Isti pun segera memeriksa hasil urin yang sudah ia tampung dalam wadah. Hasil testpack itu menyatakan 2 garis merah. Isti mengandung anak Wijaya. Segera mungkin Isti mengabari Wijaya tentang kehamilannya. Wijaya pun datang ke kontrakan Isti pulang kerja, memastikan kehamilan Isti.
“Benar, kamu hamil anak aku? Bukan anak lelaki lain kan?” tanya Wijaya tegas.
“Sayang, ini udah bukti dan aku selalu kabarin kamu setiap hari. Apakah aku bohong klo aku bermain sama lelaki lain? Aku udah bilang, aku mau serius berumah tangga.” Jujur Isti.
Wijaya pun duduk di kursi sambil menatap hasil testpack tersebut. Isti pun duduk disamping Wijaya.
“Ini anak kamu. Benar-benar anak kamu.” Isti terus meyakinkan Wijaya.
“Aku akan nikahi kamu. Tapi kamu harus sabar ya. Prosesnya tidak akan mudah.” Jawab Wijaya sambil menatap Isti.
“Iya, aku akan sabar bersama kamu.” Jawab Isti langsung mencium bibir Wijaya dengan lembut.
Wijaya pun menyambut kecupan Isti di bibirnya yang semakin lama semakin bergairah. Lidah mereka berpangutan, saling bertukar liur. Tangan Wijaya tidak tinggal diam. Pelan-pelan Wijaya meremas payudara Isti dari balik piyamanya. Dengan mudahnya payudara itu diremasnya, Isti selalu tidak pernah memakai bra jika dirumah. Pelan-pelan Wijaya membuka kancing piyama Isti sehingga tampaklah payudara Isti berukuran 36B dengan aerola lebar. Wijaya langsung menghisap payudara Isti secara bergantian. Begitu bergairah dan suasana semakin panas di ruang tamu. Lidah Wijaya bermain di puting payudara Isti.
“Aaaahh.. enak banget sayang.. terusin.. kenyot terus.. nanti susuku keluar lagi, kamu ikut minum ya sayang... Oohhh.. terusss.. kenyott teruss.. aaahhh... luar biasa.. iyaaa... sayangg.. kenyot sayang... aaahhh...” ucapan Isti menambah gairah Wijaya untuk terus memainkan payudaranya. Wijaya pun kembali menciumi bibir Isti dengan ganas.
“Berdiri sayang. Lepaskan piyamanya.” Isti pun berdiri dan melepakan piyamanya. Kini Isti berdiri tanpa penutup apapun. Wijaya menatapi badan Isti yang padat berisi lalu mencium perut Isti.
“Didalam sini ada anakku?” tanya Wijaya yang terus menciumin perut Isti.
“Anakmu didalam situ sayang.” Balas Isti.
Wijaya menjilati perut Isti sambil jari tengahnya mengelus klitoris Isti yang tersembunyi di balik bulu-bulu rimbunnya.
“Aaahh.. sayangg.. kamu nakal ya.. mmhhh..” Isti mulai mendesah.
Jilatan Wijaya pun sampai di ujung vagina Istri.
“Kamar yuk. Jordy masih tidurkan?” Ajak Wijaya.
Isti pun menggandeng Wijaya menuju kamar lalu menutupnya walau tidak rapat agar bisa mendengar suara tangisan Jordy. Isti langsung merebahkan diri di kasur sementara Wijaya melepaskan baju dan celana panjangnya, menyisakan CD putih bermerek. Wijaya tak kuasa melihat vagina Isti yang mulai merekah dan segera dijilatinya dan menyibakan bulu kemaluannya.
“Sayang. Bulunya ganggu nih.” Gairah Isti pun menurun setelah mendengar ucapan Wijaya.
Wijaya langsung mengambil cukuran jenggotnya yang sempat ia beli sebelumnya.
“Ehh.. kamu mau ngapain?” bingung Isti.
Wijaya segera mencukur bulu-bulu sekitar vagina Isti yang lebat. Pelan-pelan Wijaya lakukan. Gairah Isti kembali bangkit, karena klitorisnya selalu tersentuh oleh jari-jari Wijaya.
“Aahh.. dingin sayang..” ucap Isti merasakan dingin setelah bulu-bulu itu di cukur.
“Cantik juga memek ini setelah di cukur. Mulai sekarang, rajin cukur ya sayang. Atau nanti aku yang cukurin. Saatnya memek ini perlu di manjain.” Ucap Wijaya dan langsung membuka vagina Isti dan menjilati klutoris yang menonjol.
“AAAAHHHHHH....SAYANG..!! Kejut Isti dengan perbedaan perubahan tanpa berbulu.
“Aaahh.. sayang gelii... aahh.. aahhhh... sayaaaaangg.. ohhhh.. lebih terasa sayang.. terusss...” desah Isti yang mulai mengeluarkan cairan-cairan dari dalam Vaginanya.
“Sssluurrpp... aahhh.. lebih lezat sayang.. ssluupphh..” Wijaya benar-benar menikmati cairan vagina Isti tanpa penghalang apapun.
“Aaahh.. lebih berasa sedotan kamu sayangg... oohhh... aku ngga tahan sayang...” Isti semakin bergairah dan dengan cepat mengeluarkan cairan cintanya.
Wijaya langsung menjilatinya, melahapnya sampai habis.
“Nunging sayang. Aku ngga kuat. Penuhi rahim kamu lagi ya..” pinta Wijaya.
“Iya sayang.. penuhi lagi.. biar anakmu kuat.” Jawab Isti.
Penis Wijaya pun diarahkan ke vagina Isti dan dengan mudah, penis itu dengan mudahnya masuk dalam vagina Isti. Lalu Wijaya mulai memaju mundurkan pinggulnya sambil meremas pantat Isti.
“Lebih enak sayang... aahhh.. terusss.. genjotin memek Isti.. terusss...” Desah Isti.
Plaaakk... plaakkk... pantat kanan Isti di pukulnya, menambah gairah Isti hingga Isti ikut memaju mundurkan badannya.
“Enak sayang...? Mau lagi sayang?” Tanya Wijaya.
Plaakkk.. plaakk.. kini giliran pantat kiri Isti.
“Memekmu masih ngempot.. aaahhh.. rasakan semburan pejuku sayang.. aaaaahhh... Aaarrghh.. aku keluar sayaangg.. oohhh..” Wijaya orgasme sambil menekan penisnya dalam vagina Isti.
“Aaahh.. sayang kamu hebat.. bikin anakmu pintar nanti. “ balas Isti.
Malam itu Wijaya tidak kembali pada Nadine dengan alasan Wijaya ada lemburan sampai tertidur di kantor.
Wijaya sudah menyiapkan dokumen perceraiannya dengan Nadine. Wijaya memilih Isti di bandingkan Nadine. Dokumen itu ia taruh di meja kerja ruangan Wijaya. Nadine selalu merapikan ruang kerja Wijaya setiap hari lalu melihat map merah di atas meja. Nadine pun membuka map tersebut.
“Surat Cerai?” Nadine terkejut melihat namanya ada di kertas tersebut.
Nadine pun segera meninggalkan ruang kerja sambil membawa map tersebut.
“Mas, maksudnya apa ini? Mas mau cerai sama aku?” Tanya Nadine dengan nada marah.
“Tanda tangan ya, aku muak sama kamu yang udah jarang kasih aku kepuasan. Seorang istri itu harus memenuhi kepuasan pada suaminya. Sementara kamu, sudah jarang kasih aku kepuasan.” Jawab Wijaya.
“Mas kan tahu aku punya masalah setiap kali berhubungan sama mas. Aku selalu kesakitan.” Jawab Nadine.
“Ah kamu banyak alasan. Bilang saja tidak mau melayani aku dalam soal sex. Aku butuh sex, Nadine. Kamu juga tau aku doyan sex, libidoku tinggi. Masa kamu tidak mau kasih memek kamu lagi?” Kesal Wijaya.
“Mas tega bikin aku sengsara. Sakit mas badan aku. Aku ga kuat nahan rasa sakitnya.” Sahut Nadine.
“Ah.. sudahlah.. cepat tanda tangani surat itu. Aku mau cerai sama kamu. Bawa Devi sama kamu dan aku tidak akan kasih sepeser pun untuk Devi. Itu karena ulah kamu sendiri tidak mau kasih kepuasan sex sama aku. Camkan itu ya.” Ujar Wijaya yang benar-benar ingin menceraikan Nadine.
“Baik! Aku akan tanda tangan. Ini dikarenakan kamu sudah tidak punya hati lagi sama aku. Di otakmu hanyalah sex, sex dan sex!! Tidak pernah perduli sama kesehatan aku.” Balas Nadine yang langsung menandatangani surat tersebut.
“Aku kasih kamu waktu seminggu untuk tinggalkan rumah ini. Angkat semua barang-barang kamu berikut barang-barangnya Devi. Terserah kamu mau tinggal di rumah kumuh sekalipun aku tidak perduli. Tak ada pembagian harta untuk kamu dan Devi.” Tegas Wijaya.
“Baik. Aku akan buktikan kalau aku bisa lebih baik dari kamu.” Kesal Nadine yang langsung meninggalkan Wijaya.
Wijaya amat senang setelah mendapatkan tanda tangan Nadine diatas surat cerai tersebut.
Terakhir diubah:
- Status
Similar threads
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
