Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Aku, Kamu Dan Dia

Status
Please reply by conversation.
Matur niwun updatenya
Nice... Update tengah mlm
suwun updetnya
Thanks apdetnya @alif99
Suwun Alif99
Trims updatenya
Makasih apdetnya
Lanjutkan suhuuu
Titip Sandal Hu, Ditunggu Updatenya
seru juga ni
Mantep nih cerita... Izin pasang patok ah biar ga ketinggalan apdet
Trima kasih semuanya. Di tunggu updatenya ya.
 
Thanks updatenya, Casper @alif99


Ternyata adeknya Jordy cowok ya..? Namanya Jimmy - kirain yang diajak nonton film di bioskop itu. 🙈😁

Papa Ricky mengingatkan Rey untuk persiapan besok. Mungkin inilah yang sudah dibicarakan sebelumnya, agar Rey bisa membantu ayahnya dalam pekerjaan untuk menangani para klien.

Masih tetep menduga bahwa salah satu klien yang ditangani ayah Ricky adalah pak Wijaya.

Setelah kejadian mama Nadine diceraikan dan diusir dari tempat tinggal Pak Wijaya - kira-kira langkah awal apa yang dilakukan oleh Mama Nadine untuk hidup dan menghidupi anaknya yang bernama Devi yaa... ?

Karena dicerita ternyata Mama Nadine sudah dekat dengan Ricky. Ada kemungkinan bahwa di awal-awal kisah Mama Nadine ini, sepertinya dimulai dengan mencari lowongan kerja sesuai dengan kemampuan ilmu yang dikuasai oleh Mama Nadine.

Kenapa...?

Karena diceritakan sebelumnya bahwa Pak Wijaya ini mengusir Mama Nadine tanpa diberikan uang untuk kehidupan mereka berdua. Mau jadi gembel pun, Pak Wijaya sudah tidak peduli.

Seperti nya papa Ricky ini merasa cocok dengan Mama Nadine dalam hal mengurus anak. Selain itu juga... Memang secara kebetulan Rey butuh seorang adik untuk teman bermain di rumah agar tidak merasa kesepian - begitu pun sebaliknya dengan Devi yang butuh seorang kakak untuk menjaga dan melindungi dirinya.

Demikian review yang ringkas ini saya buat. Moga berkenan oleh TS--nya

Ditunggu kelanjutannya!!

Kompor gas lahhh!! 😁😁
 
Sebelumnya
Page 15



Rey sedikit menyesal tidak bisa menjaga Devi dengan baik. Dikamarnya, Rey masih mencari cara untuk menceritakan semuanya pada Devi. Tiba-tiba smartphone Rey pun berbunyi, panggilan dari nomer yang Rey tidak kenal. Rey mengabaikan panggilan tersebut. Namun panggilan itu berbunyi kembali untuk yang kedua kali, Rey pun terpaksa menjawab panggilannya.

“Ya Hallo.” Jawab Rey.

“Apa kabar Rey? Ini gue Renata. Gue ganggu ga?” tanya Renata.

“Tau nomer gue dari Adrian ya? Ada apa?” balas Rey.

“Besok loe ada acara? Gue mau ajak loe ngopi, bisa ya. Paling agak siang.” Ajak Renata.

“Sorry. Besok gue janjian sama bokap. Lain waktu aja ya Ta.” Tolak Rey.

“Kabarin gue ya kalo loe bisa. Gue pengen ketemu loe.” Sambung Renata.

Namun Rey langsung mengakhiri pembicaraannya dengan Renata.

“Ngapain lagi tuh cewek, pake telepon gue.” Bingung Rey yang langsung menutup wajahnya dengan bantal.

Sementara di kampus, Devi dan Hesti sedang dalam 1 mata kuliah. Devi memperhatikan penjelasan dosen di depan kelas.

“Gimana Jordy?” senggol Hesti pada Devi yang berada di sampingnya sambil berbisik.

“Gue udah putus sama dia. Jadi ngga perlu loe tanya lagi soal dia.” Jawab Devi sambil berbisik.

“Ya apa memang Jordy terima keputusan loe?” balas Hesti.

“Gue ngga mau tau. Pokoknya gue mau putus sama Jordy.” Kesal Devi.

“Devina, Hesti, dengar penjelasan saya?” Tanya Dosen yang melihat Hesti dan Devi sedikit tidak memperhatikan apa yang dosen ucapkan.

“Dengar Pak!” jawab Hesti.

“Coba ulangi, penjelasannya.” Pinta Dosen.

Dengan lugas Hesti mengulang penjelasan dari sang dosen.
Mata kuliah yang pertama pun telah berlalu, Devi dan Hesti menunggu 45 mnt untuk mata kuliah berikutnya dengan duduk di kursi yang tidak jauh dari kelasnya.

“Dev.. gue denger lu putus sama Jordy?” tanya Gita yang sempat melihat Devi.

“Hai Git. Iya. Kenapa memangnya?” tanya Devi.

“Sayang banget. Jordy kan cinta mati sama lu, masa lu ga mau pertahankan sih.” Balas Gita.

“Ah.. capek gue. Gue masih bisa cari yang lain, jauh lebih baik dr Jordy.” Sambung Devi.

“Sedih juga gue dengernya. Tapi semoga lu bisa dateng pertunangan gue sama Arman minggu depan ya.” Pinta Gita sambil memberikan undangan pertunangannya.

“Selamat ya Git. Gue usahain dateng ya.” Bahagia Devi lalu mengambil undangan tersebut.

“Gue tunggu kedatangan loe ya. Gue cabut dulu.” Pamit Gita meninggalkan Devi dan Hesti.

“Enak ya jadi Gita, udah di restuin kedua orang tuanya, mau nikah kapan aja tinggal di laksanakan. Kapan gue dapet pacar.” Ucap Hesti.

“Sama Jordy aja gih. Loe gebet dari pacarnya yg kemarin itu.” Asal Devi.

“Ogah ah. Gue pengen punya pacar badannya bagus, tinggi, pengertian, mirip-mirip Kak Rey gitu.” Jelas Hesti sambil senyum-senyum.

“Ya gue ngga mau jadi ade ipar loe. Ngga sudi dan ngga gue restuin.” canda Devi sambil tertawa.

“Ngebayangin bolehkan Dev. Kejam ah.” Balas Hesti.

Smartphone Devi pun bergetar, panggilan masuk dari Rey.

“Ya Kak.” Jawab Devi.

“Loe mau dijemput ngga nanti? Soalnya gue sekalian mau ke toko baju nanti.” Tanya Rey.

“Boleh. Gue bubar jam 1. Gue ajak Hesti ya Kak.” Balas Devi.

“Ya sudah. Jam 1 gue usahain udah sampe kampus ya. Selamat belajar.” Sambung Rey.

“Mau dijemput sama Kak Rey?” tanya Hesti.

“Yoi. Kakak gue baikan? Nanti loe pulang bareng gue ya, dianter sampe rumah. Oke..?” Sahut Devi.

Devi dan Hesti memang sudah berteman sejak awal masuk kuliah. Tidak asing jika Hesti bermain kerumah Devi.


Ttiin....
Klakson mobil pun berbunyi. Rey melihat Devi dan Hesti keluar dari kampus bersama. Mereka pun menghampiri mobil Rey yang sudah menunggu.

“Hai Kakak. Beneran tepat janji ya.” Ucap Devi memasuki mobil Rey.

“Selamat siang Kak Rey.” Sapa Hesti yang membuka pintu bagian belakang mobil.

“Apa pernah gue ngga tepatin janji? Siang Hesti. Belum pada makankan? Kita makan di ayam kremes Ibu Ati mau ngga? Nanti kita bungkus buat mama papa.” Ucap Rey.

“Boleh tuh. Udah lama gue ngga makan ayam kremes Ibu Ati. Emang ada papa? Ngga kerja?” tanya Devi yang segera memasang sabuk pengaman.

“Ngga. Liburin diri boleh dong. Udah? Kita makan dulu ya.” Balas Rey lalu segera meninggalkan kampus Devi.

Setiba di Mall, Rey sibuk mencari kemeja yang hendak ia beli. Sementara Devi dan Hesti hanya melihat-lihat baju-baju yang di pajang disana.

“Vi, warnanya bagus yang mana?” Tunjuk Rey.

“Dua-duanya bagus Kak. Loe mau beli berapa?” Balas Devi.

“3 aja kali ya. Kan masih ada kemeja lama gue. Ini sih buat pake besok, sama buat jaga-jaga.” Sambung Rey.

“Tambah 1 Batik ya Kak, gue pilihin.” Ucap Devi yang langsung mencari warna, corak batik yang bagus.

“Udah Vi? Size L ya." Tanya Rey.

“Ini gimana Kak?” Tunjuk Devi pada Rey.

“Bagus juga coraknya. Ya udah sini, sekalian gue bayar.” Balas Rey yang sudah menunggu di meja kasir.

Devi pun mengantarkan kemeja batik ke kasir, lalu menghampiri Hesti yang sibuk dengan Selfie depan cermin besar.

“Loe selfie kaga ngajak-ngajak. Sesekali gue jadi anak alay.” Devi pun mulai dengan gaya-gaya aneh berdua dengan Hesti

“Kocak loe gayanya. Ga ada yang lain apa ya.” Oceh Hesti.

“Lagi.. lagi.. nanti kita hapus yang jelek-jelek.” Devi meneruskan posenya.

Tidak lama Rey ikut gabungan Devi dan Hesti yang masih di depan cermin.

“Udah belum? Yuk balik.” Ucap Rey yang langsung beranjak keluar dari toko baju.

“Bisa gaya juga Kak Rey. Kenapa ngga jadi model aja.” Sambung Hesti.

“Jangan. Gue ngga mau kakak gue terkenal. Bisa-bisa gue dilupain sebagai adik.” Jawab Devi sambil berjalan.

Hesti, Devi dan Rey pun segera menuju parkiran.

“Reynold!” Teriak seorang wanita memanggil nama Rey.

“Tak disangka, kita bisa ketemu. Apa kabar kamu?” Ucap Renata yang hendak mencium pipi kiri Rey.

“Eits.. eits.. eits.. siapa loe.. maen cipiki kakak gue!” Halau Devi.

“Hai Renata. Ini Devi adik gue, itu Hesti temen Devi.” Kenal Rey.

“Oh, ternyata kamu punya adik. Cantik. Gue Renata, mantannya Rey. Kita bisa ngobrol sebentar?” Tanya Renata.

“Jangan sekarang ya. Udah sore juga. Gue harus anter Hesti dan segera pulang karena ada titipan mama. Lain waktu aja ya Ta.” Alasan Rey pada Renata.

“Ok. Nanti kabarin aku aja ya. Hati-hati.” Balas Renata.

Devi langsung merangkul tangan Rey untuk segera menjauh dari Renata.

“Itu dia Kak cewek yang loe cerita?” tanya Devi.

“Gue cerita dirumah aja ya.” Balas Rey.

Mereka pun meninggalkan Mall secepat mungkin.



•~ Bersambung ~•

Page 17
 
Terakhir diubah:
Bimabet
Thanks updatenya, Casper @alif99


Ternyata adeknya Jordy cowok ya..? Namanya Jimmy - kirain yang diajak nonton film di bioskop itu. 🙈😁

Papa Ricky mengingatkan Rey untuk persiapan besok. Mungkin inilah yang sudah dibicarakan sebelumnya, agar Rey bisa membantu ayahnya dalam pekerjaan untuk menangani para klien.

Masih tetep menduga bahwa salah satu klien yang ditangani ayah Ricky adalah pak Wijaya.

Setelah kejadian mama Nadine diceraikan dan diusir dari tempat tinggal Pak Wijaya - kira-kira langkah awal apa yang dilakukan oleh Mama Nadine untuk hidup dan menghidupi anaknya yang bernama Devi yaa... ?

Karena dicerita ternyata Mama Nadine sudah dekat dengan Ricky. Ada kemungkinan bahwa di awal-awal kisah Mama Nadine ini, sepertinya dimulai dengan mencari lowongan kerja sesuai dengan kemampuan ilmu yang dikuasai oleh Mama Nadine.

Kenapa...?

Karena diceritakan sebelumnya bahwa Pak Wijaya ini mengusir Mama Nadine tanpa diberikan uang untuk kehidupan mereka berdua. Mau jadi gembel pun, Pak Wijaya sudah tidak peduli.

Seperti nya papa Ricky ini merasa cocok dengan Mama Nadine dalam hal mengurus anak. Selain itu juga... Memang secara kebetulan Rey butuh seorang adik untuk teman bermain di rumah agar tidak merasa kesepian - begitu pun sebaliknya dengan Devi yang butuh seorang kakak untuk menjaga dan melindungi dirinya.

Demikian review yang ringkas ini saya buat. Moga berkenan oleh TS--nya

Ditunggu kelanjutannya!!

Kompor gas lahhh!! 😁😁
Om @Gewor29, gas udah naik seribu..
Atau kirim ya.

*kok jd ngomongin gas.....??
Casp ga jualan gas.
Cek toko sebelah.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd