Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Alergi membawa nikmat (episode 2) #akurapopo

bejopuol

Suka Semprot
Daftar
17 Nov 2011
Post
17
Like diterima
8
Bimabet
Hari sudah menjelang malam, ini terlihat dari jendela kamar rumah sakit yg saya rasa berada di lantai atas sehingga dari jendela terliahat pemandangan malam kota SBY yang indah ketengok ke arah jam dinding jarum pendek menunjukka angka 8 dan jarum panjang menunjukkan diantara angka 9 dan 10 “wah gak berasa sudah sudah mau jam 9 malem” gumamku dalam hati, terlihat dari jendela cahaya lampu gedung – gedung bertingkat, apartemen, dan pusat perbelanjaan terlihat indah di tengah gelapnya malam, susana tenang pun akhirnya dapat meredam efek samping dari cubitan Cik Mei tadi sore, ketika suasana hati sudah mulai tenang dan rasa gatal di seluruh badan ini sudah mulai tak terasa mungkin ini efek dari lotion anti alergi yang membalut seluruh tubuh saya. Di sela lamunan saya tiba- tiba pintu kamar dimana saya di rawat di ketuk dari luar “tok..tok..tok” lalu pintu di terbuka, setelah terdengar suara piintu terbuka lalu terdengarlah suara merdu “selamat malam pak bejo, gimana keadaannya? Masih gatal atau gimana?” sapanya sambil mulai mendekati ranjang pasien, “malam sus, gatelnya udah agak mendingan sus” jawabku yang muali tersadar dari lamuan... “saya periksa dulu ya pak” sambil menikatkan alat tensi darah di pergelangan lenganku , sambil memompa alat dia bertanya “pak bejo, selain gatal apa lagi yang dirasakan tadi?”, “ini sus, selain gatal di seluh tubuhku juga ngerasain panas di area kulit bagian dada dan perut” memang kalau alergi saya kambuh selain gatal yang menjalar tp juga kulit bagian dada dan perut terasa panas itulah kenapa sedari tadi pakai selimut, dinginnya AC saja tak cukup untuk mendinginkan rasa panas di kulitku, bantal extra yg sedari tadi q letakkan di atas area pinggang untuk menutupi aera terlarang tiba – tiba ditarik aoleh si suster dengan tangan kanannya sambil tangan kirinya memompa alat tensi darah, setelah bantal itu di tarik olehnya entah kenapa tangan kiri yang tadinya memompa alat tensi tiba berhenti, saat kulihat ternaya si suster sedang melihat tonjolan di bagian tengah pinggangku,meskipun saat itu d”Si Dedek” lagi bobok tp tonjolan tetap terlihat meskipun tertutupi jas pasien, “ada apa sus?” godaku dan ternyata mengagetkan si suster, “eh..eehh.. enggak pak” jawabnya kaget dan membuyarkan lamunannya lalu tangannya kembali memompa alat tensi, saat dia kembali fokus pada alat tensi iseng aku baca nama yg tertera di bagian dadanya, disitu tertulis nama “Aisya Khalila”, setalah ku baca namanya mataku sekarang terfokus pada bagian dimana nama itu terpajang “byuhh, lumayan juga ini” fiktorku mulai beraksi, aku nggak tau ukurannya berapa soalnya nggak pernah ngapaling ukuran-ukuran bra yang menurut saya gak penting – penting amat, pokonya kalo di genggam tangan kayaknya gak bakalan muat. Tiba – tiba lamunan saya terhenti dan buyar ketika suster aisya ini melepaskan ikatan alat tensi di lenganku siaat dia melepaskan alat itu kulihat wajahnya yg ternyata dibilan cantik ya cuantiik banget apalagi di tunjang dengan jilbab putihnya menambah aura kecantikan wajahnya, bibirnya yg berwarna pink sangatlah menggoda... “pak.. pak... pak bejo” panggilnya dan mengagetkanku, “eh.. iya sus” aku menjawab dengan sedikit kaget, “tensi bapak normal, dan suhu badan bapak juga semakin turun, tp ini loationnya harus si oleskan lg biar gatallnya cepet ilang” jelasnya pelang dengan suara lembut yg membuatku makin terpaku melihat wajah manisnya, “bentar ya pak saya ambilkan dulu lotionnya” tambahnya sambil mulai berlalu dari hadapanku. Saat dia berjalan keluar kulihat tubuhnya dari belakan “oh yg good” ternyata badannya “semloheh” (atau dalam bahasa gaulnya bahenol), bokong indahnya yg tertutup celana putih itu tak mamapu menutupi kemolekan tubuhnya, kutaksir tinggi badannya kurang lebih 165an dengan pinggang yg lumayan langsing dan buah dadanya yg membusung indah itu..

Tak lama suster aisya pun kembali ke kamarku dan kali ini dia menutup pintu kamar dan menutup juga gorden kecil yg ada di pintunya. “pak bejo, bangun dulu pak” katanya sambil membantu saya untuk duduk di atas tempat tidur, “mengadap sani dulu pak” pintanya sambil membantu saya untuk memutar badanku hinnga kakiku kali ini menggantung di sisi tempat ditidur dan pisisi kita sekarang berhadap – hadapan, dia lalu berjalan memutar ke sisi berlawanan. Saya sempet kaget ketia adan sesuatu yg menempel di bagian punggung saya dan ternyata itu adalah tangan suster aisya yg akan membuka kancing jas yg berada di belakang “dibuka dulu ya pak jas nya” pintanya mengagetkan ku.. “wiiihh gila” gumamku dalam hati. Masak di buka jasnya, kalo jas nya di bukak kan aku gak pake apa selain jas pasien ini.. iya kalo td sore waktu petama dateng ke sini yg menanganiku adalh dokter pria jd saya biasa saja wktu disuruh buka baju dan lain – lainnya, lah sekarang saya disuruh telanjang bulat didepan suster cewek, belum juga jas itu lepas dr tubuhku “dedekku” sudah muali bangun terpancing pikiran – pikiran kotor yang melintas. Benar saja saat jas itu mulai terlepas terlihatlah senjata tumpul yag mekipun ukurannya gak begitu panjang dan besar yaitu tp masih wajarlah untuk ukuran keturunan orang asia. Saat suster aisya kembali ke hadapanku walnya dia kaget dan tersenyum keci meliah burunbgku yg telah tegak berdiri.. “kok berdiri pak” katanya berusaha untuk terlihat biasa tp tetap saja matanya tidak beralih dai burungku, kemudian aku disuruh tiduran lg di tempat tidur dan dia mulai mengusapkan lotion anti alegi ke seluruh tubuhku sambil matanya tak lupa curi – curi pandang kebagian selakanganku yg kini kutupi dengan kedua tanganku. Ketika bagian tubuh yg atas sudah teroles oleh lotion sekarang tinggan bagian perut kebawah yg harus di oleh lotion, suster aisyah mulai dari kaki dulu mungkin karena bagian bawah perut masih aku tutupi pake tangan jd dia sungkan untuk menyuruh saya memintahkan tangan yg menutupi burungku yg sekarang sudah tegang maksimal bahkan kedua tanganku pun tak mamapu menutupi semua bagian burungku yg menegang... setelah bagian kaki dan paha sudah terlumuri lotion lalu suster aisya menyuruh menindahkan kedua tangan yg sedang menutupu sebagian pinggang saya “pak bejo, tangannya minta tolong dipindahkan dulu” pintanya, “tp anu sus... nganu sus” jawabku sedikit malu untuk menunjukkan barang pribadi saya ke orang yg baru saya kenal, meskipun suster aisyah bukan orang pertama yg pernah melihat burung istimewa saya karena dulu waktu SMA saya pernah berhubungan layaknya suami – istri dengan mantan pacar saya dulu waktu di SMA... “nggak papa pak, saya udah bisa kok” sabutnya sambil membantu memenindahkan tanganku dari atas pinggang, dan sekarang kudua tanganku kupindahkan untuk menutupi wajahku sambil menenangkan diri supaya si dedek bisa di atur... dan untungnya hanya bagian kulit burungku sajalah yg tidak terdampak dari alergi ini, jadi saya sedikit kaget ketika tangan suster aisya memegang burung ku dan memindahkan posisinya yg menutupi sedikit bagian perututku, tanpa dilepasnya tangan kanannya mulai mengoleskan di bagian pangkal perut dan bagian selakangan sesekali pengangan tangan kanannya yg memegang penis itu tidak sengaja digerakkannya naik turun sengingga membuat birahiku semakain naik dan tanpa sengaja aku mendesah lirih “aahh..aah” tanpa kubuka tanganku dari wajahku menutupi eksperi nikamat yg di timbulkan oleh gesekan kulit tangan susutteri aisyah dengan burungku, setalah semua bagian terolesi oleh lotioan hal yg tak terduga terjadi, penisku ternyata tidak dilepaskan begitu saja tapi tangan lembutnya itu malah di naik turunkan smabil memgang erat penisku, sedikit kaget bercampur rasa geli kubuka tanganku dari wajahku untuk melihat aksi yg dilakuakn suster aisya saat kuliahat kebawah ternyata sekarang kedua tangan suster aisyah telah beraksi mengocok – ngocop penisku mendapat perlakuan seperti itu aku cuman bisa mendesah menikati apa yg dilakuakan oelh suster aisyah, setelah bebrapa menit suster aisyah hanya mengocok dengan kedua tangannya kulihat kepalanya mulai menunduk ke arah penisku, dia menatapku dengan sedikit diberikan senyuman lalu dia kembali menundukkan kepalanya kebagia lepakangan saya... di awali dengan ciuman bibir berwarna pink itu di ujung kepala penisku dengan satu gerkan dilahapnya kepala penisku yg kira – kira berdiameter 4 cm itu, aku Cuma bisa melihat aksi yg dilakuakanoleh suster aisyah terhadap dedekku, “eeessshhhh... aaahhhh... gilaaaa sedotannya enak banget” gumamku dalam hati dan tak henti – hentinya aku mendesah “aaahhhh...essssssshhh.. eehmmm” menerima serangan – demi serangan yang dilancarkan oleh suster aisyah...

Selang 5 menit kemudian suster aisya sedotannya dan kembali berdiri dari tempat duduknya, aku cuman bisa terdiam merasakan birahi yang sudah ada di ujung ubun – ubun, dengan berani aku mengoda suster aisya “kok di hentikan sus, nanggung banget sus” godaku, “kenapa kirain pak bejo nggak mau kok dari tadi diem aja” godanya lagi, tanpa pikir panjang aku bangkit dari tidurku dan lansung menyerbu bibirnya yg indah itu lama kita berbalas cumbu daling memagutkan cinta dan saling bertukar birahi, kugugit lembut bibirnya “esshhhh...heemmm..” hanya itu yg keluar dari bibir indah suster aisya. Kupindahka tangan kananku yg sedang memegangi kepala suster aisya ke gundukan yang membusung indah di dada suster aisya, benar saja saat pertama tangan kananku mentuh payudaranya telapak tangan dan jari- jemariku tak mampu menggenggam keseluruhan payudara sebelah kiri suster aisyah yang masih tertutup baju dinasnya, “eehhhmmmm... aaahhh.... esssshhmm” hanya desahan –desahan yang keluar dari muut indah yag tak heti – hentinya kulumat habis... kupindah lumatanku kbagian lehernya, desahan demi desahan sekarang berubah menjadi jeritan – jetiran kecil ketika tangan kananku masuk kedalam seragam dinasnya dan menyentuh payudara yg masih terlilit Bhnya. “gilaaaa.. empuk dan kenyal sekali payudaranya” dumamku dalam hati. Lama kumainkan tangan kananku di dalam bajunya akhirnya suster aisyah yg mengambil inisiatif untuk mulai membuka kancin baju dinasnya satu persatu, kebantu dengan tangan kananku karena tangan kiriku masih ter tanjap jarum infus jd qku hanya bisa bekerja dengan satu tangan saja.. akhirnya terbuka juga semua kancing baju dinasnya dan terlihatlah belahan payudara yg membusung itu seakan akan mau tumpah dari penopangnya.. tanpa pikir panjang lansung kuserbu payudarah indah itu keremas-remas bagian karinya dan kuciumi payudara bagian kanannya, suter aisyah hanya mendesah sambel menengadahkan kepalanga keatas.. “eehhmmmm...ehmmm.. aahhh.. paaak bee.. jooo... teeeeerruuussss paaak ... eessshhmmmm eaan..ehhmm. aaaak... paaak...” desahan yang keluar dair mulut suster aisyah.


Kulepaskan tangan kananku dari payudaranya dan mulai menuyuri ke bagian punggungnya untuk mencari pengait dari sangka payudara indah suster aisyah dari balik seragam dinasnya, dan akhirnya setelah kutemukan aku terus berusaha membuka kaitan BH nya tp ngak bisa akhirnya suster aisyah pun membantu untuk membukakan kaitan BH nya setelah kait Bh itu terlepas kusingkapkan cup BH yang menutupi payudarah indahnya... saat cup BRAnya tersingkap aku tak henti – hentinya mengagumi keindahan tubuh suster aisyah ini terbukti dari payudarahnya yg sangan bersih terawat dan dengan ukuran seperti itu payudara indahnya tidak kendor sama sekai mesi tanpa BRA.... putingnya yg berwarnya cokal muda itu sangan menggoda dan lansung memancing bibir saya untuk menikamatinya, pertamakali bibir saya mendarat di puting indahnya dia lansung mendesah “eeeessshhhhhhh...” kulanjutkan kegiatan bibirku dengan menghisap dan menggigi kecil puting indah suster aisyah dan di iringi jeritan – jeritan kecil dari mulut indah suster aisyah “aaahhhh....aaaahh... paaaak .... teeerr.. aaahhh.. uussss paaa...eeehhmmm... aakkkk” mendengar desahan – desahan yg keluar dari mulut indahnya akhirnya kembali kulumat bibir indahnya dan suster aisyah pun membalah lumatan yg aku berikan dan tak kubiarkan menganggur payudaranya kumainkan dengan tangan kananku di payudaranya sesekali kucubit dan kutarik halus putingnnya.... 5 menit dalam posisi seperti ini dan si dedek udah dari td nganggur kulepas tangan kananku dari payudaranya dan menarik tangan kiri suster aisyah unuk kembali mengcok penisku ang sedari tadi tegang... di sela aksi cumbuan dan kocokannya suster aisya melepaskan tangannya dari pensiku dan juga melepaskan ciuamnnya dari bibirku... dia menjauh sambil mulai mlucutibaju dinasnya satu persaku tari mulai baju, hingga celananya, saat dia akan melepaskan jilbahnya kutaha tangannya sambil berbisik halus “jangan dilepas sus, suster canti banget kalo pake jilbab, dia hanya tersenyum dan akhirnya menurut untuk tidak melepas jilbanya...aku lansung ambil posisi rebahan diatas tempat tidur sambil menunggu suster aisyah melepaskan sepatu dan bagian penutup yang paling utama yaitu CD nya pertama CD itu di turunkan terlihatlah gundukan berwarna ping yg bernar – benar terwat ini terliha dari tidak adanya bulu jembutnya sama sekali “pati rajin cukur nih jembut” pikirku dalam hati. Saat semua penutup yg ada di tubuh suster aisya terlepas dan hanya meyisakan jilbanya saja... terpampanglah tubuh mulus, putih, bersih dan indah terawat itu..

Suster aisyah mulai mendekat dan naik ke atas ranjang pasien dengan posisi selakangannya di hadapkan ke bibirku, dan tanpa komando kujilat bagian luar vaginya berwarna pink tanpa bulu itu, jilatan pertama tersa bau dan rasa khas vagina bercampur cairan pelumas dan disambut dengan lenguhan kecil “aaahhhssshhhh...” yang mendakanan kalo suster aisyah juga sudah terpancing birahinya... kucium dan kuhisap bibir vaginya sambil kumainkan itilnya dengan tangan kananku... lama kumainkan hingga lidahku masuk ke sela2 bibir vaginyanya dan mulailah keluar kata – kata kotor dari bibir indahnya “aaaahhh... paaak issseeeep terus memekku paaaaaak... aaaaahh... enaaakk.. teer.. aaaahhhh” kata – katanya terpotong ketika jariku mulai menjibakkan bibir vaginanya dan membuat tusukan lidahku semakin dalam menusuk vagina indahnya. “aaahhh... teruuussss... teruussss... aaahh...” desahan bahkan sampe jeritannya tak kuhiraukan terus saja kumainkan vaginanya hingga berubah warna kemerahan.. “eehhmmmm.. paaaak... gaan.. ehhmm.. iaaan.. paaaak... ehmmmfff” katanya sambil mbalikkan badannya hingga membetuk posisi 69, tanpa komandu suster aisyah lansung memasukkan penisku ke mulutnya terasa kali oral yg dilakuakannya tambah berasa nikamat sesekali kantung zakarku puntak luput dai jilatannya... aku pun tak mau kalah serangan demi serang mulai ku berikan ke vagina suster aiysa sesekali juga kutus dengan jariku dia hanya mendesah “aaaaahhh... ehhmmmm.. *pluuuk* srruuuupp aaaaaahhhh” desahannya sambil terus meng oral penisku.
10 menit kami dalam posisi seperti ini dan akhirnya suster aisyah pun berpindah posisi kali ini suste aisyah mengankang di atas pinggaku dan mulai mnurunkan pinggngannya sambil memegang pensiku untuk di masukkan ke liang vaginanya.. dengan percobaan penis saya yg tegang itu lansun masuk ke vagina suster aisyah “slurrrrppp” di iringi dengan jeritan kecil dari suster aisyah “aaaak..aaahhhh...”, lalu pinggulnya di naik turunkan dengan pelan... “aaaaahh..eeefffffhhhhh....aaaahhhhh...eeessshhhhhh” hanya dengan desahan itulah aku mampu menggambarkan kenikmata di jepit oelh vagina seorang suster yang begitu terawat dan tersa sempit dan kesat... “aaahhh.. aahh... aahhh... aasshhh.. aaahh” desahan desahan suster aisyah bertambah cepat seiring dengan gerakan naik turunnya yang juga semakin cepat... kulihat tubuh indah berwajah cantik dan masih menngenakan jilbab bergoyang naik turun di atas tubuhku, payudarah padat menggangung ikut bergoyang se irama dengan hentakan – hentakan yang dilakuakan suster aisyah...
“aaaahhhh... teruusss suuusss.. lebih cepat susssssss” desahku sambil tak lupa tangan kananku memainkan payudara indah yg menggantung dedepan mataku itu..
kurasakan kerakannya makin cepat “aahhh..aahhha...aaahhh..aashhh... ehhmmm..eeh...eemmmm” hanya itu yg keluar dari mulu indahnya. Setelah beratahan dalam posisi ini selama 8 menit akirnya kurasakan vagina suster aisya sudah mulai berkedut dan gerkannya naik turun juga maik dipercepat ini pertanda kalo suster aisyah akan mencapai orgasme pertamanya... dan benar saja suster aisyah berkada di sela desahan dan jeritannya “ paaaakkkk eeehhmm...” *polook*plok*plook* suara pangkal pinggan suster aisya yg beradu dengan pinggangku... “paaaak.. eehmmm... sa..aaayaaaahh... maaaaauuuuhhhh...keeeelllluuuaaahhhhhh” kata – katanya terhenti ketika pinggulnku kunaik turunkan untuk menyambut gerakan suster aisyah yg maik cepat... “aaaahhhh.... paaaaaakkhhhh... sudaaaaaahhh... gaaaaagghhhhh... taaahahaaaaaa.... aaaaahhhhhhhhh” kata –atanya terhentilagi kali ini di iringi dengan cairan orgasmenya yg pertama tererasa cairan hangat yg melumasi penisku yg masih tertancap di vagina suster aisya, dan disusul ambruknya suster aisya ke bahuku dan berkata “terima kasih pak bejo, enak banget paak”bisiknya di iringi nafasnya yg ngos-ngosan....
kucium cibirnya dengan lembut diapun membalas cimanku, cumbuan yg awalanya lembut berubah menjadi salih beradu pagutan, kurasakan pingul suster mia kembali bergeraknaik turun secara pelan pelan ini menandakan kalo suster aisya sudah kembali sadar dari orgasmenya yg pertama...

Melihat suster aisyah yg kelihatannya sudah kelelahan akibat orgame pertamanya, “Sus.. suter rebahan saja biar aku sekarang yg memuaskan suster” pintaku.. dan di sambut dengan anggukan kepala suster aisyah yg masih memakai kerudung dan berlumuran keringat.. saat kubalikkan tubuh suster aisyah dan kakinya kubuka lebar, saat aku mau mulai mengambil posisi ternyata kabel infusnya menganggu banget “jancok... iki kabel infua kok nganggu ae” gerutuku dalam hati.. melihat gerak gerikku yg bingung dengan selang infus akhir suster aisyah mengambil inisiatif untuk melepas jarum infus di tangan kiriku “bentar pak biar saya cabut dulu, nanti gak usah pakeinfus lg tp harus banyak minum air kelapa supaya zat yg ada di dalam perut cepet terlarut” jelasnya sambil membuka jarum infus dr tanganku.. setelah jarum infus sialan itu akhirnya kami kembali ke permainan semual kali ini aku mulai membuka lebah paha suster aisyah dan kujialti vaginanya, selain untuk kembali menaikkan birahi kita yg tadi sempat terpotong dengan adegan lepasinfus, aku uga ingin merasakan caira orgasem dari vagina suster aisyah... “aaaaahhhmmmsss...” saat pertama kali lidahku menyentuh vagian mulusnya itu, kujilat, kusedot- sedot cairan vaginyanya dan aku akriti dengan gigitan kecil di bibir vaginanya hingga suster aisya menjerit kecil “aaaaahhh... eehhhmm.. pak beejooo kok nakal siiih” jeritnya dengan suara genit dan di iringi dengan gerakan tagannya yg akan menjewer telingaku, belum sampai tangan suster aisyah ke ketelingaku lansung aku serang bibir vaginya suster aisyah dengan jilatan – jilatan mesra hingga dia mnedesah “aaahhh... eehemmmm” dan tangannya yg akan menuju telingaku pun berlaih memegang kepalaku untuk ditekannya ke lebih dalam ke selakangannya.... terus kujilat, dan kumainkan llidahku di sela- sela bibir vagina suster aisya, dia hanya mendesah menjambak rambutku seakan akan agar kepalaku tidak berpindah dari vaginanya, saat desahannya makin keras menjerit kecil “aaahhh... eehmmmm..aaaaaaakk” kuhentikan kegiatan oralku di vaginanya, terlihat wajah yg kecewa dari suster aisya.. lalu aku mulai mengambil posisi menindih suster aisyah dan berbisik “jangan kecewa dulu sus, masih ada yang lenih nikmat lagi kok. heheheh” dia hanya tersenyum penuh arti, di sela senyumannya itu lalu kulumat bibir indahnya dan diapun membalas dengan tak kalah binalnya... di sela aksi ciuman kita, aku mulaih meraih penisku yg sudah tegang dan belum mendapatkan jatahnya kenikmatannya, dan ku arahkan ke vagina suster aisyah dan dengan sekali hentakan penisku pun masuk dengan mudahnya ke vaginya suster aisyah.. “aaaaahhhhkkk...” jeritan kecil suster aisyah disela cumbuan yang kuberika, ku mulai dengan tempo pelan dan penuh arti.. suster aisyah hanya bisa mendesah lirih “aaaahhhh... ahaaahh.. heeaaaahhhh.. teruuuuusss paaaaak”... kini bibirku mulai turun untuk memainkan payudarah indah yg bulat sempurna itu tanpa menghentikan penetrasi di vaginanya... suster aisyah menjerit ketika putingnya yg mancung sempurna itu kuberi sedikit gigitan “aaaaahhkkkk... pak beeejjoooohhhh... ssseeehhhhhuuukanya nghhaaaaaa... aaahhh.. gheeetiiiihhiiiinn aaaaaahhh.. jaaaaahhh” sambil terus kupompa vaginanya dengan lembut... kini tangan kiriku yg sedari tadi masuk rumah sakit di infus sekarang juga sudah bisa menikmati kemolekan tuhub suster aisyah... “aahh..aahhh..aahhh...aaahhh” desahan suster aisyah makin cepat dan keras ketika tempo penterasi di vaginanya kuper cepat... *ploook*...*plook*...*ploook* suara selakangan kita beradu.. kupercepat gerakanku, “eehh...eeh...ooohhh...uuuhh...aaahhh.... terussshhh.. paahhhkk.. leebiiihhh... ceppeetthh laagiiihh.” Desahan sester aisyah yg kelihatannya akan mencapai puncak orgasmenya yg kedua.... benar saja setelah 3 menitan kugenjot dengan tempo cepat suster aisyah mulai meracau tidak jelas “aaaahhhh.. awwwwyyy... yyaaaanng... beenn..taaar laaahhhgiihh.. yaaaaannggg” racaunnya tanpa sadar memanggilku sayang... aku mebalasnya “iyaahhh.. hemmm.. yaaanngg.. iniiih.. aaahhh..khhuuu... jjhhuuugaah maaaauuuhh keeeluaaaaahhr yaaaannnggg”.... “aahhh.. yaanggg.. bennaattrrrr lagiiihhh yaaanggg... hemmmmfff” balasnya sambil kedua tangannya meremas speri kamar tidur Rumah sakit ...
“yaaannngggg... diiihh.. keeheelluuaaahhhh... riiinnn.. dih..manaahhh... yaanggg... aaahh” makin kuper cepat gerkan genjotaanku, dan rasanya penisssku ini akan memuntahkan cairan kenikamatannya...”huuuhhh..huuu..hhhff..hhuuuhhhff” desanku yg mulai mempercepat genjotan penetrasiku....
aku rasa suster aisyah sudah tidak sadar lagi buktinya dia tidak menjawb pertanyaanku... hanya jeritan kenikmatan yang keluar dari mulutnya “aaahh..aah..ahah..aaah..aahhhhmm”.. dak ketika penisku mau memuncratkan spermanya... suster aisyah pun kembali sadar “aaaahhh... yaangg aakuuhh.. mauuaaa. Keluuaaarrrhhh jugaahhhhh... yaaanggghh” desahnya keras “dihhhh..... aahhhh,,, daaahhh.. laaahhhmm.... aajjaaahhhhh.... yannggghhh.... barrr....heeeenng...bareeehhnnnngg” tambahnya, mendengan perintah itu makin kutambah lagi spet genjotanku dan suara jeritan suster aisyah berubah menjadi seperti jeritan di film bokep jepang “iiihh..iih..iihh..iihh..iihhh” dan di akhiri dengan jeritan panjang “iihhkkk..iihhhkk..iihhkkk.. aaahhhhhhhhgggrrrrrhh” dia terdiam, tapi tidak kuhentikan genjotanku hinnga terasa semburan cairan orgasme suster aisyah yg hanyat membajiri vaginanya dan penisku... dan akhirnya dengan hentakan yang dalam “aaaahhhhhkkk..aahhkkk.....aahhhhkk....” kusemburka spermaku ke dalam liang senggama suster aisyah “aaaaaahhhhhkk... aahhhhhk....” di ikuti dengan jeritan sester aisyah yg menerima hentakan pamungka dari penisku.... tak terhitung berpa kali penisku meuncratkan spermanya yang pasti rasanya sangat ningkmat hinga akhirnya q terkulai di atas tubuh suster aisyah tanpa mencabut penisku dari vagina suster aisyah. Setelah beberaopa menit kita haya terdiam dan saling memandang satu sama laindan terlihat sekarang jilbah suster aisyah yg berantakan tak terbentuk...

kulepaskan penisku mulai mengecil dari dalam vagina suster aisyah, dan telihat lumeran seprmaku bercampur dengan cairan orgasem dari suter aisyah lalu suster aisyah mengambil tisyu untuk membersihkan lelehan cairan kenikmatan dari dalam vaginnya, suster mia pun bangkit dari ranjang pasien dan mengambil pakaian dinasnya yg berserakan di lantai, dan suster mia pun berlalu ke kamar mandi yg ada di dalam kamar. Aku pun membersihkan penisku dengan tiysu yg ada di meja karena saya masih tidak boleh mandi karena lotion anti alergi yg kupake tadi.

di tengah – tegah kegiatan kumembersihkan diri suster aisyah sudah keluar dari kamar mandi dan terlihat segar sehabis mandi, lalu dia kembali menghampiriku dan membantuku mengenakan jas pasien baru yg di siapkan di lemari pasien, “kok ganti baru yang?” kuberanikan diri untuk memanggil suster aisyah dengan sebutan sayang “iiihhh kok manggiil yang sih” sahutnya dengan ekspresi genitnya... “gak boleh ya sus?” jawabku sedikit kaget, “heheheh iya sayang, ini kan jas yg lama udah biar nanti cuci” jawabnya edngan senyum yang aduhaiii... ternyata dia Cuma mneggodaku saja td sempek kaget juga kalo suster aisyah marah beneran... “suster sayaaang suster udah punya pacar belum???” tanyaku manja layaknya sudah pacaran padahal baru tadi jam 8 kita baru ketemu dan setelah adegan yg tak terduga itu aku beraniakan nembak aja.. “apaaan siih...” jawabnya malu, “lho aku nanya ja, kalo kamu gak punya pacar mau gak kamu jadi pacarku” tegasku lagi,..... “kan tadi udah di panggil sayang masak masih perlu dijelasi lagi” jawabnya sambil mncubit pipiku,. “ya Cuma mastiin aja, soalnya pertama melihatmu tadi rasanya aku lansung jatuh cinta sama kamu” rayuku.... dia pun menjawab dengan senyuman manisnya “iya sayang, aku belum punya pacar daaaaan aku mau jadi pacamu, puuaaaaasss?”.. “yeeessss.. akhirnya setelah 6 tahun menjomblo.. mana pacarku cantik dan seksi banget lagi” teriakku dalam hati.. “yang aku balik ke kantor dulu ya” kata suster aisyah.. “iya yang, nanti di cariin temn – temenmu lagi” jawabku, dan dia pun pamitan dengan minggalkan ciuman mesra di pipiku “emuuaachhh, selamat malam sayang, tidur yg nyenyak ya.. jangan lupa diminum obatnya” katanya mengingatkanku... “iya.. iya.. yang, selamat malam juga” jawabku dambil melambaikan tangan mnegiringi kepergiannya... aku sempet terdiam dan sempat tidak mempercayai kejadian yang baru aku alami dan di tengah lamunanku aku ingat kalo aku belum tau nomer telponnya Aisyah “****** banget, kok bisa lupa se” sesalku dalam hati, “babah wes besok kalo ketemu lg tak minta nomer tekpune” gumamku dalam hati dan melanjutkan usaha untuk tidurku.....




“Kriiiiiinnggg... Kriiiiiiiinngg...kriiiiiiiiinngg” Hpku berbunyi dengan kerasnya hingga membangunkanku, dengan sedikit berat kulihat jam dinding ternyata sudah jam 7 pagi “gila tidurnya nyenyak banget pasti gara-gara kemaren sama aisyah”pikirku... kuliaht HP ternyata yg telpon Adekku menanyakan aku dimana kok aku gak pulang “ehhmm iyo aku lali, aku nginep dek suramhe temenku paling ngkok moleh” aku ,memberi alasan soalnya aku gak pengen keluargaku repot2 jenguk ke RS cuman gara- gara alergi ku yg sudah biasa ini.... dan benar saja setelah sadar penuh dari tidurku kulihat bentol –bentol udah di tangan sudah tidak ada hanya tinggal di beberapa bagian aja yg masih tertinggal.. tiba tiba Hpku berbunyi lagi “Kriiiiiinnggg... Kriiiiiiiinngg...kriiiiiiiiinngg” terlihat dari layar Iphone 5S ku nama kontaknya “SAYANGKU” sejak kapan aku nyimpen kontak pake nama sayangku segala.. lalu kuangkat “pagiii sayaaaannng” terdengar suara lembut yang familiar di telingaku sejak tadi malam, ternyata itu suara suster aisyah, “pagi.. lho kok kamu tau no telp aku, dan di Hpku kok udah ke save nomermu???” tanyaku bingung, “iya sayang, kemaren waktu aku jam 12 malem aku masuk ke kamarmu , soalnya aku mau pamitan pulang soalnya jadwal sifht ku udah habis, tp kamu tidurnya nyenyak banget pasti kecapekan gara- gara kemaren.. hehehehehe... aku lihat HP mu ada di atas meja aku savein nomer aku disitu, gitu ceritanya” jawabnya panjang, “oalah” Cuma itu jawabku... “gimana yang udah baikan???” tanyanya lagi, “kata dokter F, kamu udah boleh pulang hari ini”tambahnya... “udah lumayan sih, waduh motorku ada di rumah temnku nih siapa yg mau jemput” membalas telponnya, “ya udah yang nanti aku yag jemput di RS. Kebetulan aku hari ini gak ada sifht jaga....

_bersambung_
https://www.semprot.com/threads/1060311?-Alergi-membawa-nikmat-(episode-3)-akurapopo?p=1889330819&posted=1#post1889330819
 
Terakhir diubah:
waaaaaaaaaaaaaaah lanjuuuuuuuuuuuuut broooooooooo :tegang:,,, pertamax ye ?
 
akhirnya lanjut juga. pada di tungguin nih.
good....good...good....

Btw tetap ditunggu kelanjutannya
 
gan,,, ane pengen nanya "suter aisyah lalu suster aisyah mengambil tisyu untuk membersihkan lelehan cairan kenikmatan dari dalam vaginnya, suster mia pun bangkit dari ranjang pasien dan mengambil pakaian dinasnya yg berserakan di lantai, dan suster mia pun berlalu ke kamar mandi yg ada di dalam kamar "

nah itu suster aisyah apa suster mia?
 
gan,,, ane pengen nanya "suter aisyah lalu suster aisyah mengambil tisyu untuk membersihkan lelehan cairan kenikmatan dari dalam vaginnya, suster mia pun bangkit dari ranjang pasien dan mengambil pakaian dinasnya yg berserakan di lantai, dan suster mia pun berlalu ke kamar mandi yg ada di dalam kamar "

nah itu suster aisyah apa suster mia?

Salah edit paling gan
Sebut saja bunga
Wqwqwqqq
 
Ŵªаªαªαђђђ ஐร$īīīīīקקקק(y) (y) вяƠ̴̴̴̴̴̴͡.̮Ơ̴̴͡ω..iki ancen asli arek suroboyo...mantep _ღ(̲̅w̲̅)(̲̅e̲̅)(̲̅s̲̅)ღ_ ceritane...tak enteni lanjutane вяƠ̴̴̴̴̴̴͡.̮Ơ̴̴͡ω...
 
gan,,, ane pengen nanya "suter aisyah lalu suster aisyah mengambil tisyu untuk membersihkan lelehan cairan kenikmatan dari dalam vaginnya, suster mia pun bangkit dari ranjang pasien dan mengambil pakaian dinasnya yg berserakan di lantai, dan suster mia pun berlalu ke kamar mandi yg ada di dalam kamar "

nah itu suster aisyah apa suster mia?

Wah iyo gan salah ketik, padahal suster mia itu rencananya ada di "episode 4" berhubung memang otak ane rada lemot dan kebanyakan fikiran jd disitu saat nulis suster aisyah sampe keliru suster mia.... Soryy bin siryy ganz...
 
Salah edit paling gan
Sebut saja bunga
Wqwqwqqq

Waduh ane daripada ngedit cerita orang mending gak bikin cerita gan... Ini emang murni dari kesalahan gue yg gak teliti dalam proses pengetikan... Kalo ampe ada cerita yg sama persis ama punya ane tp nama susternya itu "suster mia" ane rela bin redo kalo di banned gan... Sueeerrr!!!!
 
⌣»̶·̵̭̌·̵̭̌ː̗̀☀̤̣̈̇ː̖́ṀǘǘǎƞƮƕǎǎßßː̗̀☀̤̣̈̇ː̖́·̵̭̌·̵̭̌«̶⌣ ceritane rek ... Terusne maneh yo ...
 
janc*k mbois rek ceritone ngakak tapi garai hornyy ae mbois koen cak terno awas ga mbok terusno tak parani nok SBY wakakkakaka

Uoke pak de... Iki jek diketik gena - gena cek akeh seng salah ketik wkwkwkwkw
 
janc*k mbois rek ceritone ngakak tapi garai hornyy ae mbois koen cak terno awas ga mbok terusno tak parani nok SBY wakakkakaka

Uoke pak de... Iki jek diketik gena - gena cek gak akeh seng salah ketik wkwkwkwkw
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd