Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Alternatication

similimi

Semprot Holic
UG-FR
Daftar
24 Jul 2014
Post
301
Like diterima
1.029
Bimabet
Part 1. A circle, Huge Dark Circle.

Prolog.

Namaku Sky, anggap saja begitu. Aku memulai petualanganku kedalam sebuah sosial media yang cukup ramai penggunanya di awal tahun 2016, menggunakan sebuah akun anonim yang sering dikenal sebagai alter. Saat itu usiaku 21 tahun.

Aku yang masih seorang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi swasta saat itu memulai segalanya dengan kebingungan, perjalanan ini semua bermulai dari sebuah aplikasi oranye berlogo serigala, dimana akun tersebut bernama "rahasia" aplikasi tersebut memang kumpulan para akun anonim berkumpul, bertukar cerita ataupun segalanya bahkan hal-hal privasi sekalipun, dari sanalah beberapa teman atau yang biasa disebut dengan mutual mengajak untuk berpindah platform yaitu "aplikasi burung biru". Dan disinilah segalanya dimulai.

Main Character:

Sky, seorang mahasiswa perguruan tinggi swasta berumur 21 tahun kala itu, seorang sosok pribumi yang berpostur 161 cm, pria kurus berkaca mata yang sangat introvert.

Amey, seorang wanita lulusan SMA, berasal dari keluarga broken yang cukup liberal dan membebaskan anaknya untuk melakukan apa saja, berumur 18 tahun dengan postur khas petite bertubuh mungil, hanya dengan tinggi 153 cm lekuk tubuh langsing dan berparas oriental, berjuang sendiri untuk mencari jati dirinya.

Azarra, seorang wanita berusia 23 tahun, tidak ada kejelasan background keluarganya, sosok yang sangat supel dan mudah bergaul, karakter kuat dengan paras biasa saja, bekerja sebagai seorang barista tetap disebuah kedai kopi waralaba asal Amerika. Memiliki seorang pasangan yang tidak diketahui sosoknya.
.

.
.
.

Day 1, Virtual Exploration on Blue Bird.

Aku pada akhirnya menggunakan akun lamaku untuk mengeksplorasi dunia yang baru kukenal yaitu alter circle, begitulah Amey menyebutnya, ia memastikan bahwa tak ada satupun identitas dariku yang dapat di trace oleh orang lain dan memergoki perbuatanku di platform tersebut.

"Ini gimana sih?" ujarku melalui dirrect message kepada Amey.

"Udah follow dulu aja, nanti tinggal reply kalo ada post yang menurut lu menarik" ujar Amey padaku

Akupun mengikuti sarannya, apa yang aku follow? Sebuah base atau akun yang dikelola oleh bot yang merubah dirrect message menjadi postingan tanpa diketahui siapa pengirimnya, barang siapa yang tertarik bisa meninggalkan komentar ataupun like untuk menarik perhatian pengirimnya dan akan difollow langsung oleh si pengirim atau dikenal dengan sebutan sender.

***intermezzo***

Sedikit kamus besar dunia alter biar ga bingung ya gan.

Alter = akun/sebutan untuk dunia anonim diberbagai platform salah satunya aplikasi rahasia dan burung biru.
Sender = pengirim post di base/akun bot
Mutual = akun/orang yang kita follow atau saling follow dengan akun kita.
Jb/jb = join base/join bareng atau nimbrung mengomentari postingan ataupun melakukan interaksi dengan mutualan di timeline.
Timeline = seperti beranda yang berisi postingan apapun yang kita follow.

***closed***


Hampir beberapa bulan aku menyelami dunia tersebut sudah banyak mutualan yang kuperoleh hingga akhirnya akupun di follow oleh base tersebut, sehingga aku bisa memposting dan menambah followers atau mutualan dari sana.

Inilah awal mula aku berkenalan dengan karakter yang disebutkan diatas yaitu Azarra, aku melihat beberapa kesamaan melalui persona yang ia tampilkan di akun alter miliknya, kami sering bertukar komentar dan saling jb/jb untuk mengakrabkan diri. Cukup intens tanpa melalui fitur dm aku bisa mengenal sosok Azarra hingga Azarra mengajakku untuk bertemu dengan para mutualan yang lainnya, akupun turut serta mengajak Amey untuk ikut dan ia terlihat sangat antusias.

Setelah bertukar informasi dan detail acara dengan Azarra, kamipun aku dan Amey tentunya mendatangi lokasi di salah satu Apartemen harian ternama di kota besar, setibanya dilokasi, kami disambut oleh Azarra di lobby, saling berkenalan dan langsung menuju apartemen yang menjadi tempat berkumpul atau sering disebut sebagai basecamp untuk nokib bareng, nokib adalah sebutan untuk minum-minum alkohol. Disana kami bertemu dengan beberapa orang yang ternyata mutualanku, setelah saling bercengkrama kamipun disuguhi berbagai minuman yang sudah tersedia disana.

Dilokasi itu, dengan aku, Amey dan Azarra, total sekitar 12 orang, 5 laki-laki termasuk aku, dan sisanya adalah perempuan dengan rentang usia 18 - 26 tahun. Sebagian dari mereka ada yang sudah bertemu sebelumnya karena lebih lama menjadi penghuni base tersebut, dan ada juga yang sama sama baru bertemu saat itu, di tengah pertemuan itu ada beberapa sosok yang cukup vokal baik dari jumlah followers maupun ketenaran, ibaratnya barang siapa yang main di platform tersebut pasti mengenal sosok tersebut.

Side Character:

Tara, seorang wanita cantik bertumbuh ramping, bertinggi 163 cm, dikenal dengan followersnya yang banyak dan sangat dikagumi baik dari segi bentuk tubuhnya maupun parasnya yang menarik, dia bisa dikatakan sosok seleb alter di awal-awal eksistensi circle tersebut. Memiliki seorang kekasih yang juga seorang yang cukup terkenal pada waktu itu.

Mikhaila, tidak jauh berbeda dengan Tara, ia juga sosok seleb alter yang tak kalah cantik, hanya saja ia memiliki persona yang cukup kuat dan juga lebih berani dibanding Tara, ia terkenal sebagai Alpha-Female yang sekarang lebih banyak dikenal sebagai Female-Dominance/femdom.

Om X, sosok yang membiayai mayoritas perkumpulan alter di awal-awal, salah satunya pertemuan yang aku datangi disponsori olehnya, memiliki bayi gula yang juga hadir saat itu. Tidak terlalu tua untuk disebut sebagai om, namun ia memperkenalkan dirinya sebagai Om X berusia sekitar 26-28 tahun, entah apa pekerjaannya.

Anel, sesosok perempuan yang berusia 19 tahun, ia lebih petite dari Amey dengan tinggi 146 cm dan sangat ramping, parasnya menjadi idola dunia alter saat itu, merupakan salah satu bayi gula dari Om X. Kuliah disalah satu kampus swasta favorit di kota besar.
.
.
.
.


Oh ya kami datang jam 4 sore, berbincang dan saling mengenalkan diri masing masing sambil menikmati minum yang sudah disediakan oleh Om X , waktupun berlalu dan kami mulai saling mengenal, aku yang fokus mengobrol dengan Azarra, masih dengan Amey yang terus berada disekitarku, aku dan Amey sendiri sudah bertemu beberapa kali sebelum ini, ia pun terlihat nyaman berada di lingkungan ini dengan tetap terus berada didekatku, karena dari awal kami sudah mendapatkan info dari Azarra bahwa ditempat ini akan ada minum minum dan kami bersepakat untuk saling menjaga saat minum.

Saat aku sedang mengobrol dengan Azarra, kami didatangi oleh beberapa mutual yang ikut nimbrung disana, seperti yang sudah disinggung ada 4 laki-laki lainnya, dan sisanya adalah perempuan. Akhirnya kami membentuk lingkaran, dimana aku bersebelahan dengan Amey, Azarra, salah satu mutualanku Farda, lalu Dio, dan Ronal. Jadi kami menjadi 3 laki-laki dan 3 perempuan. Terlihat bahwa Dio tertarik dengan Amey, sementara Ronal asik nimbrung dengan Farda tanpa ada intensi apapun, terlihat mereka berinteraksi dengan semua yang berkumpul ditengah ruangan saat itu.

Entah siapa yang memulai, kamipun bermain game truth or drink saat itu dengan botol sebagai alat penunjuk siapa yang akan ditanyai, putaran pertama untuk menunjuk siapa penanya, putaran kedua untuk menunjuk siapa yang ditanya. Gamepun berlangsung entah berapa lama, Dio yang duduk disebelah Amey terus menunjukan ketertarikannya pada Amey, hal itu membuat Amey sedikit risih dan minta untuk bertukar posisi denganku, pertukaranpun terjadi, merasa ditolak Dio menenggak minumannya.

"Kasian ditolak" ucap Ronal sambil tertawa.
"Hahaha sialan" balas Dio yang sudah mulai mabuk.
"Bukannya lu dateng sama Lala?" celetuk Farda.
"Hahaha iya, lagi di lobby sama Om X, gua bisa apa?" ujar Dio.
"Sabar elah, masih banyak yg dateng kan" ujar Ronal sambil mengajak tos minuman dengan Dio.

Akupun sedikit mencerna perbincangan ini dan bertanya kepada Azarra, dan Azarra dengan santai menjelaskan hal tersebut sudah biasa, siapa dibawa siapa dan pulang dengan siapa, ujarnya tertawa. Hal ini membuat Amey sedikit takut apabila ia akan pulang dengan orang lain, atau aku tergoda dengan Azarra karena saat itu aku cukup intens mengobrol dengan Azarra.

Namun aku memastikan Amey kalo aku akan tetap pulang dengannya, malam semakin larut, kamipun memutuskan untuk menginap karena kepalaku sudah mulai berat karena terlalu banyak minum, karena hanya ada dua kamar utama akhirnya kami memutuskan untuk tetap melanjutkan minum diruang tengah, beberapa orang tetap stay sementara Om X dengan Lala yang dibawa oleh Dio cabut, Dio pun cabut dengan seseorang perempuan yang kulupa siapa namanya, beberapa perempuan sudah tidur dikamar seperti Tara dan Anel.

Selepas kepergian Dio, Om X, Lala dan beberapa perempuan, tersisa aku, Farda, Ronal Azarra, Mikhaila, Amey, kami berada diruang tengah masih dengan minuman yang cukup banyak tersisa, obrolanpun berlanjut dengan santai, setelah kepergian Dio, Amey menjadi sedikit tenang dan Farda sudah menemaninya. Kami yang masih cukup sadar meskipun mabuk masih melanjutkan obrolan kami.

"Lu tinggal dimana Sky?" tanya Ronal
"Gua di xxx bang" ucapku sambil mengajaknya tos.
"wah sama dong kaya Farda, ntar gua titip Farda ya" ujar Ronal.
"Siap gua naek grab kok nanti ama Amey juga" jawabku singkat
"Lu umur berapa Sky?" tanya Mikhaila ditengah obrolan.
"21 kak" ucapku.
"Seumuran kita, username lu apa? Nanti gua follow" ucap Mikhaila, aku menyebutkan usernameku dan dia menunjukan ponsel kepadaku bahwa aku sudah ia follow.
"Gua join balik bareng kalian gapapa kan?" sambungnya.
"Siap, orang naik grab juga kan" jawabku.

Kami masih melanjutkan minum sambil berbincang, posisinya kami berempat, aku, Amey, Farda, Mikhaila masih melanjutkan obrolan, sementara Azarra dan Ronal sedikit menjauh, sesekali kulirik mereka sedang berciuman, Mikhaila yang memergokinya pun menyuruh mereka untuk buka room atau menggunakan kamar satu lagi yang tadinya digunakan Om X dan Lala, merekapun hanya tertawa dan pindah. Kondisi saat itu kami semua hampir mabuk berat, sehingga mungkin terbawa suasana, Farda yang dibawa oleh Ronalpun tidak mempermasalahkan perbuatan yang terjadi diantara Azarra dan Ronal.

"Emang di basecamp ini gitu Sky" ucap Mikhaila tenang sambil menenggak minumannya.
"Lu ga ada minat sama salah satu dari kita?" ucapnya lagi sambil tertawa.
"Hmm, jadi kepikiran kan, hahaha" ujarku yang disambut oleh pukulan dari Amey yang ternyata masih sadar.
"Canda Mey" ujarku
"Asal jangan gua aja", ujarnya yang meminta Farda membopongnya ke sofa yang ada diruang tengah.

Tersisa aku, Mikhaila dan Farda yang kembali bergabung, terlihat sekali mereka berdua sangat mabuk berat, aku kembali melanjutkan minum karena bagiku kalau mau mabuk jangan setengah-setengah. Aku meminta mereka pindah ke sofa karena kondisi mereka yang sudah mabuk parah.

"Kalo lu mau sama gua gapapa Sky" ujar Farda yang hanya kubalas dengan tertawa
"Enak aja lu, gua juga mau" ujar Mikhaila
"pada ngaco lu berdua" ujarku dengan cepat seraya mengangkat mereka berdua ke sofa.

Akupun hanya menikmati minum setelah meninggalkan mereka yang dengan cepat tertidur pulas setelah beranjak, tak selang berapa lama Azarra dan Ronal selesai dan mulai beranjak keluar, akupun meminta mereka untuk membersihkan kamar tersebut dan membantuku mengangkut ketiga perempuan yang sudah tepar di sofa.

"Lu ga gay kan bro?" ujar Ronal sambil tertawa.
"Kagalah anjing" jawabku tertawa.
"Itu ga ada yang lu sikat?" tanyanya heran
"Bukan style gua make yang mabok" aku semakin tertawa membalas celotehan Ronal.

Selepas ketiga perempuan itu sudah berada dikamar, Ronal dan Azarra pun cabut bersama tak lupa membawa beberapa botol minuman yang masih tersisa seraya meninggalkan beberapa untukku.


Bersambung.
 
Lanjutan

Paginya, penghuni apart yang tersisa adalah aku, Farda, Mikhaila, Anel, Amey dan Tara. Aku yang masih sangat ngantuk dipaksa terbangun karena suara tertawa para wanita yang tersisa, cukup berisik dan mengganggu, apalagi pengaruh alkohol masih menguasai kesadaranku, setelah cuci muka, akupun bertanya pada Amey.

"Mey mau pulang kapan?" seruku karena malas masuk ke kamar yang isinya perempuan semua.
"Kita book 2 hari kok" ujar Farda nyeletuk.
"Ya terserah itu mah gua besok harus skripsian" aku merespon dengan asal.

Amey menghampiriku dan tersenyum sumringah, entah apa yang ada dipikirannya saat itu. Karena perutku lapar akupun memesan Pizza untuk mengganjal perutku, sambil menunggu datangnya Pizza, akupun keluar kamar bersama Amey dan menuju minimarket yang berada disekitar Apartemen ini. Di minimarket tingkah Amey masih sumringah dan terus merangkulku.

"ini anak kenapa dah" pikirku dalam hati.
"makasih ya udah jagain gua" ujar Amey tiba-tiba.
"iye santai aja, tapi hari ini pulang ya, gua mau skripsian" pintaku pada Amey.
"Iya nanti sorean ya, masih puyeng pala gua" rengeknya manja.
"oke deh" ujarku singkat.

Selepas dari minimarket pizza datang dan kami membawa cemilan tambahan untuk warga yang masih ada di apartemen, kamipun menikmati santap siang bersama disana, perbincangan antar satu sama lainpun terjadi, sebagai satu-satunya laki-laki yang ada disini, tentu saja akulah yang menjadi target wawancara oleh mereka, Amey hanya tertawa saja menyaksikan diriku yang dicecar berbagai pertanyaan.

"Lo udah lama ngalter kak?" tanya Tara disela-sela mengunyah pizza.
"Baru beberapa bulan, nih yang ngajak ada disini" ujarku sambil mengacak-acak rambut Amey yang dibalas oleh cubitan maut miliknya, aku hanya bisa mengaduh saja.
"kalian kenal berapa lama?" tambah Farda yang sedari tadi diam dan sibuk makan saja.
"Berapa lama Mey? Gua ga pernah ngitung dan mikirin" jawabku asal.
"Ada ga sih 3 tahun?" tanya Amey balik.
"Masa sih?" aku malah balik bertanya.
"Bentar kita cek dulu ya guys" ujar Amey membuka ponselnya.

Aplikasi "Rahasia" chat pertama tertera di layar ponsel Amey menunjukan pop-up bulan Desember 2013.
"Desember 2013, berarti?" tanya Amey sambil menatapku agar aku bantu menghitung berapa lama.
"Nah itu di aplikasi Rahasia dari desember 2013" ucapku pada yang lain karena aku malas menghitung sudah berapa lama.
"Lama juga ya, udah ngapain aja lo berdua?" sergap Mikhaila padaku.
"ketemu, makan, nonton, jalan, kesini" ujarku pada Mikhaila.
"Jangan bilang lu masih perjaka lagi?" tembak Farda sambil tertawa.
"Enggalah anjir, gua ga secupu itu, tapi ga bejat juga ya" jawabku sambil tertawa.

Mereka serentak tertawa dan itu menjadi penutup kebersamaan kami di apartemen tersebut. Kamipun memutuskan untuk berpisah menjadi dua kelompok, Anel dan Tara, lalu aku, Amey, Farda dan Mikhaila menggunakan taksi online untuk menuju tempat masing-masing.

Di dalam grab aku sempat tertidur karena semalam memanh waktu tidurku sangat sedikit, entah berapa lama aku tertidur, tiba-tiba taksi online yang kami tumpangi sampai disebuah Café yang cukup terkenal di kota besar.

"Lah kok ga kestasiun?" ujarku bertanya.
"Ngopi dulu kita sebentar" jawab Amey antusias karena menemukan teman-teman baru yang sefrekuensi dengannya.

Di dalam Café tersebut ternyata kami disambut oleh Azarra yang sudah berada disana. Dari obrolan kami yang berlanjut, akhirnya aku memahami bahwa dunia alter cukup gelap untuk ukuran aku yang baru mengenalnya. Ada beberapa cerita menarik yang cukup menyangkut diingatanku.

Azarra Story

Dia memulai kehidupan Alternya karena krisis identitas saat kuliah, atau 2 tahun yang lalu, dimana ia merasa eksistensinya tidak memenuhi keinginan yang sesungguhnya ia jalani, petualangannya dimulai justru bukan dari aplikasi "Rahasia" ataupun "Bluebird" tapi ia memulainya dari salah satu online dating yang cukup terkenal dimasa itu, dari situlah ia mengenal pasangannya saat ini yang dikenal dengan sebutan Mas Arie, lewat aplikasi tersebut ia sempat kopi darat beberapa kali entah dengan laki-laki maupun perempuan, dari berbagai karakter yang ia temui, ia mendapatkan bahwa dirinya adalah seorang biseksual.

Pengalaman demi pengalaman yang ia lalui semakin membentuk dirinya saat ini yang sangat terbuka dengan semua jenis hubungan maupun orang baru yang bisa ia temui, ia mengakui bahwa ia masih belum settle dengan satu "hubungan tetap" yang bisa memenuhi kebutuhan biologis dan juga kebutuhan sosialnya. Dari sini aku akan menceritakan sekilas tentang perjalanan dan pengalaman Azarra di dunia alter.

Azarra yang saat itu berumur 21 tahun, mengalami sebuah permasalahan yang cukup mengganggu mentalnya di dunia nyata, ia terbentuk dari keluarga yang tidak terlalu baik-baik saja, ajaran agama yang kuat membuatnya merasa terkurung, tanpa mengurangi rasa hormat terhadap ajaran agama tertentu, namun hal tersebut cukup membuat diri Azarra tidak berkembang seperti apa yang ia inginkan, atau bisa disebut ia menjalani dua kehidupan yang saling bertabrakan.

Dimana kehidupan real life membentuk Azarra menjadi pribadi yang tertutup dan mengikuti aturan dari orang tuanya, sementara kehidupan dunia maya yang ia miliki, ia adalah sosok yang sangat ekspresif, mudah bergaul dan mencoba apapun yang bisa ia eksplor. Sisi dunia maya Azarra sangat berbanding terbalik dengan apa yang ia tampilkan, dunia maya mampu membuka sisi lain dari Azarra yang tak pernah ia sangka sebelumnya.
.
.
.
.
Play date, Curious Date, Deadly Changes.

Semenjak bermain online date, Azarra menjadi sangat terbuka dengan apapun, ia awalnya hanya mencari teman bercengkrama untuk berkeluh kesah dengan dunia nyata yang terlalu membosankan dan mengekang dirinya, namun hal itu justru membawa Azarra menuju dunia yang tak pernah ia kenal sebelumnya.

Date One, The first meet.

Sebut saja Om Gie, dia adalah lelaki pertama yang ia temui dari online date tersebut, pria tersebut berumur 35 tahun, memiliki figur Daddy meski tak punya material good-looking seperti daddy-daddy yang sering digambarkan melalui cerita teenlit khas watpad. Ia dikarunai kemampuan finansial yang luar biasa. Hampir sama seperti kebanyakan pria matang yang tajir, Om Gie memilih jalan instan untuk mencari kesenangan di dunia maya, Azarra bahkan menceritakan cukup dengan menemuinya ia bisa mendapatkan 500- 1.5 juta hanya sekedar berbincang atau kopi darat saja. Melihat bahwa dari dunia maya merupakan lahan basah yang bisa merubah jalan hidupnya, Azarra semakin tergiur untuk menyelami dunia online date lebih dalam lagi.

Ia mengklasifikasikan target "match" nya menjadi beberapa bagian yaitu:

1. Sumber Dana atau om-om berduit yang sangat royal, ia bisa mendapatkan sejumlah uang hanya dengan menemani mereka ngopi saja.
2. Fun Date atau pria yang dirasa cukup menarik untuk dikencani oleh Azarra, mayoritas adalah pria berusia 23-28 tahun.
3. Hangout Parties atau pria maupun wanita yang menjadi teman main, nongkrong, minum, clubing, one-night stand yang sifatnya hanya sesaat.

Om Gie merupakan salah satu sumber dana milik Azarra yang bisa memenuhi kebutuhan finansial dengan effort minimal, dari Om Gie ia bisa membiayai sejumlah kebutuhan harian maupun untuk sekedar party dengan online dates lainnya. Awalnya ia hanya menemui Om Gie untuk ngopi atau dinner saja, namun nominal yang ditawarkan oleh Om Gie untuk hal lebih membuatnya cukup tertarik.

"Gimana Ra? Mau nemenin Om kan?" goda Om Gie saat pertama kalinya.
"Hmm gimana ya Om? Rara belum pernah" sanggahnya menolak dengan halus.
"Kamu butuh apa? Nanti Om kasih" timpal Om Gie agar Azarra mau menuruti keinginannya.

Azarra tidak menceritakan secara detil, namun inilah awal dari pengalaman liar Azarra di dunia maya.

"Terus lu ngapain aja kak?" tanya Amey ditengah-tengah cerita Azarra.
"ya gitulah diajak staycation" jawab Azarra antusias.
"Itu tuh apa kak?" ucap Amey yang juga masih baru didunia alter.
"bahasa alus dari check in" terang Azarra menjelaskan apa yang dimaksud dengan staycation.
"terus-terus?" kali ini Farda ikut nimbrung didalam bahasan kami.
"Ya gitulah minta bj dan lain-lain" ujarnya sedikit mengecilkan suaranya.
"mana cepet keluar lagi, untung duitnya gede" tambahnya lagi sambil tertawa dan yang lainnya ikut tertawa mendengar kisah Azarra.

Obrolan terus berlanjut tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 9, dan aku memutuskan untuk menyudahi perjumpaan ini, Amey turut serta pulang bersamaku.

Kebersamaanku dengan Amey selepas pertemuan itu tak seintens dulu karena kesibukan masing-masing, komunikasi lewat aplikasi "Blue Bird" tetap berjalan dengan lancar, beberapa kenalan baru seperti Mikhaila turut mewarnai hari-hariku di dunia alter.

Dari dunia alter aku menemukan beberapa pengalaman virtual yang cukup unik seperti pick a number, tukeran "pap" dan lain sebagainya. Pick a number merupakan sebuah permainan untuk saling mengulik satu sama lain dengan memilih nomer yang berisi pertanyaan seputar dunia alter maupun hal sensitif mengenai seks. Beberapa mutualan cukup rajin untuk memberikan "paket" yang menantang melalui fitur direct messages. Aku cukup menikmatinya, waktupun terus berlalu, di satu kesempatan Azarra mengajakku untuk bertemu.


Bersambung
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd