EPILOG
3 bulan kemudian setelah meninggal nya tini.....
"Ayah, ibu, dan mbok siti, selamat ya, semoga kalian bertiga menjadi haji yang mabrur", ucap ku sambil mencium buku tangan ketiga nya.
Ya hari ini adalah hari keberangkatan haji mertua ku dan mbok siti pembantu rumah ku yang sudah kuanggap sebagai keluarga ku, tak terasa sudah 3 tahun ia bekerja dengan kami, pengabdian nya setimpal dengan berangkat nya ia ke tanah suci dengan ayah dan ibu mertua ku.
"Terima kasih den, berkat kerja dengan aden mbok bisa berangkat haji, aden udah mbok anggap seperti anak mbok makasih sekali lagi den", ucap nya saat aku mencium buku tangan beliau dan berpamitan mengantarkan nya ke asrama haji.
Ayah, ibu dan mbok siti tergabung di kloter haji 30, kota asal palembang, muara enim, lahat, pendopo, pagar alam, empat lawang. Embarkasi Palembang, dan akan berangkat nanti malam jam 20.00 wib melalui Bandara Internasional SMB II Palembang, tetapi sebelum itu mesti masuk terlebih dahulu ke asrama haji untuk pembekalan selama haji nanti nya.
"Kakek, nenek, jangan lupa bawa oleh-oleh nya buat putri ya, air zam-zam", ucap putri cucu beliau yang tahun ini akan bersekolah di sekolah dasar.
"Kakek, agus titip kopiah haji ya", teriak nya sambil melambaikan tangan nya pada kakek nya.
Mereka bertiga balik membalas dengan melambaikan tangan dan mulai memasuki asrama haji yang tidak jauh dari bandara SMB II Palembang.
.
.
.
5 tahun kemudian.....
Maret 2010, usia ku kini 30 tahun, dan di bulan ini pula aku mendapatkan promosi sebagai manajer kilang minyak di sei gerong, plaju menggantikan Ir. Chandra Budiman yang di promosikan ke kantor pusat menjadi kepala pemasaran pusat di jakarta.
Tentunya di barengi dengan fasilitas dan gaji yang juga ikut naik drastis, karena jabatan dan tanggung jawab ku semakin tinggi pula.
Sementara itu citra berusia 12 tahun 6 bulan dan agus berusia 12 tahun 5 bulan 16 hari, berbeda 2 minggu usia nya dengan citra. Sekarang mereka berdua sudah masuk di SMP negeri 7 palembang, yang letaknya berdekatan dengan asrama polisi saat aku dan tini masih menjadi anak angkat mereka.
Putri kini berusia 10 tahun saat ini sudah di kelas 5 SD satu sekolahan dengan rizki yang berusia 8 tahun kini sudah berada di kelas 3 dan okta berusia 5 tahun 8 bulan yang baru masuk taman kanak-kanak karena belum cukup usia untuk masuk sekolah dasar.
Mengenai prestasi belajar kelima anak-anak ku, citra dan agus selalu bersaing di kelas saat mereka berdua masih SD, bahkan juara 1 dan 2 di sekolah mereka diperebutkan oleh kaka beradik itu, ya agus dan citra menjadi kakak-kakak yang baik untuk adik-adik nya, walau usia mereka yang berselisih beberapa minggu agus memanggil citra dengan panggilan mbak, citra memanggil agus dengan panggilan mamas mengikuti panggilan adik-adiknya yang lain.
"Nak cita-cita kamu nanti mau jadi apa?", ucap ku bertanya pada citra anak ku.
"Pengen jadi guru bahasa inggris pa, citra ingin mengabdikan ilmu citra biar anak indonesia bisa lancar berbahasa inggris". Jawab nya yakin dan mantap.
"Cita-cita yang mulia nak, papa dukung kamu nak". ucap ku.
Yatmi, istri ku saat ini berusia 39 tahun, dia bisa merawat tubuh nya hingga masih kelihatan seperti wanita berusia 30 tahun, dan sejak melahirkan okta, panggilan anak terakhir kami, kini ia memutuskan kb setelah membicarakan nya terlebih dahulu dengan ku, dan kini menjadi istri dan ibu yang perhatian sama keluarga kami, menjadi tempat curhat anak-anak nya, menjadi tempat keluh kesah ku dan sekaligus menjadi teman ku dalam menjalani kehidupan dunia yang keras ini, bersama nya aku menemukan kebahagiaan lahir dan batin, dan berkat kesabaran nya pula aku bisa meraih harapan dan cita-cita ku.
Semoga Kami akan tetap rukun, saling menjaga kesetiaan, menjadi papa dan mama yang baik demi kelima anak-anak kami yang kini mulai beranjak remaja, kami hanya berharap suatu saat nanti kebahagian kami akan pula dirasakan oleh anak dan cucu kami.
Semoga kejadian pahit yang pernah kami alami tidak menular kepada anak-anak serta cucu-cucu kelak, dan pesan orang tua ku yang sampai saat ini terus melekat dan menjadi filosopi hidup ku adalah "berani berbuat mesti berani bertanggung jawab, dan memperbaiki kesalahan bukan menyesali keadaan".
Dan untuk sahabat ku, rad76 aku ceritakan semua ini sebagai pembelajaran hidup buat ku, buat nya dan buat orang-orang yang nanti nya akan membaca kisah ini.
Sei gerong, plaju, sumsel....
Rustam Anwar