Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA ANAK SMA MENIKAHI BU DOSEN

Status
Please reply by conversation.
Bagian Empat Belas

(bonus track)

Dijenguk CICI



Pagi itu Ardi terbaring di kasur dengan malas. Di luar gerimis. Dari televisi tetangga, berita Papa nabrak tiang listrik terdengar disetel keras-keras. Apaan sih? Males Ardi menutup telinganya dengan bantal.

Masih dikenangnya tubuh Mbak Fitria yang membuat tubuhnya pegal-pegal. Bayangan kontolnya dijepit memek perempuan bertubuh padat, dengan susu penuh itu masih memenuhi rongga otaknya. Kontolnya mengeras di balik selimut. Duh pagi yang menegangkan. Semalam kontol itu diperas-peras memek ibu muda yang cantik itu.

Sambil tiduran, diingat-ingatnya foto Mbak Fitria di facebook. Wanita itu benar-benar menggairahkan. Mukanya innosens, dengan bibir tipis yang seksi. Walau berjilbab, tapi wajahnya membikin konak Ardi tambah menjadi-jadi.

Ardi serasa malas bangun dari tempat tidur.

Digeseknya kontol di kasur buluknya. Ohh mbak Fitria….

Dialah memek kedua yang membuatnya rindu birahi.



Kenapa kontolnya tidak mau kompromi? Kontol itu sudah merindukan memek Fitria yang baru dikenalnya semalam.

Ardi bergulingan sendiri di kasur tipisnya. Tidak tahan, dikeluarkannya kontol dari balik celana kolornya. Diambilnya foto mbak Fitria yang diprintnya semalam dari facebook.

Batang keras itu diurutnya, sambil membayangkan mbak Fitria yang seksi.

Kaos ketatnya membentuk gundukan yang sangat indah. Pinggangnya berisi dengan pantat yang aduhai. Mbak Fitria tidak bisa dikatakan langsing, tapi juga tidak montok-montok banget. Ibu muda yang istimewa.



Jarum jam hampir menunjuk angka tujuh. Ardi masih galau dengan ingatan birahinya. Dia memutuskan untuk tidak berangkat sekolah. Gerimis di luar membuatnya mengenang mbak Fitria dengan birahi yang memuncak. Pikirannya hanya dipenuhi tubuh dan jepitan memek Fitria.

“Mbak.. Aku ingin menciummu semalaman..” bisiknya sendirian.

Benar-benar gila birahi aku, pikirnya.

Lalu dilanjutkannya kocokan pada kontolnya sambil menatap foto mbak Fitria.

Ohhh…

Setengah jam kemudian, kontolnya memuntahkan pejuh membasahi kertas foto mbak Fitria. Ahh.. Fitriaaa seksikuu… desisnya kayak orang sarap.



Lalu sepanjang pagi hingga siang, Ardi hanya bermalas-malasan di kamar. Menunggu hujan reda. Dan mengenang memek dan susu Fitria.

Dia hanya keluar kamar untuk mencari makan, menerobos gerimis. Perutnya sangat lapar, karena pertempuran dengan Fitria semalam.

Setelah makan, Ardi kembali bermalas-malasan di kamar. Sayangnya dia tidak meminta nomer HP Fitria. Satu-satunya cara menghubunginya hanya lewat inbox. Sayangnya Ardi tidak punya smartphone. Di tangannya hanya HP kuno yang cuma bisa sms.

Ketika sedang nyaris terlelap lagi sore itu, tiba-tiba pintu kosnya diketuk.

“Siapa?” kata Ardi dengan agak ketus.

“Aku Nyet. Bukain dong” suara Cici di luar.

Hah! Cici ke kosku? Pikirnya bingung. Ngapain cewek itu ke sini?

“Entar Cik..” Ardi bangkit dengan agak bingung. Walau kenal lama, Cici tidak pernah main ke kos Ardi, Ngapain juga ke kos itu, Ardi tidak punya mainan apa pun, tivi juga gak ada, komputer aja juga gak punya.

Setelah memakai celana kolor dan kaosnya Ardi membuka pintu. Nampak cewek yang manis dan cute itu masih pake seragam sekolah.

“Eh, Cik, ngapain ke sini?” tanya Ardi grogi.

“Udah! Aku boleh masuk nggak??” seperti biasa, Cici selalu ngomong ketus gitu ke Ardi.

“Eh, iyaa. Kacau tapi kamarku. Masuk aja Cik” kata Ardi sambil mengusap rambutnya sendiri.

“Huh, apa sih yang kacau di dirimu?” Cici menerobos masuk dan langsung duduk di kasur kusut Ardi.



“Malah bengong. Kasih minum atau apa gitu” kata Cici melihat Ardi cuma berdiri di dekat pintu.

“Hehe.. Iya, untung aku punya aqua” Ardi buru-buru mengambil gelas dan menuangkan air mineral dari dalam botol jumbonya.

Dengan cepat Cici meminumnya sampai tandas.

“Ngapain kamu gak masuk?” tanya Cici.

Ardi menyusul duduk di samping Cici di kasur.


“Lagi males Cik..” jawab Ardi asal.

“Terus kok gak nongol ke salon juga. Ngilang kemana aja kamu”

Ardi nyengir, gak tahu ngomong apa.

“Huh malah nyengir!” semprot Cici.

“Yaaahh bingung Cik. Kamu.. Masih marah ya?” Ardi ragu-ragu nanya.

Cici melotot ke Ardi. Matanya bulat lucu.

“Pake nanya! Ya iyalah!” katanya kemudian dengan ketus.

“Ya soriii Cik..”

“Udah ah! gak usah di bahas”, potong Cici.



Ardi diam. Bingung.



(bersambung)
 
cici nih dosennya sepertinya..suhu buat pov fitria dong...dan buat adegan yg lebih hot ardi and fitria klo bisa 3$ ama misua fitria..by the way ane yakin cici adalah sang dosen
 
Wah ada update ny, ijin baca dulu gan, semoga sampai tamat gan ceritanya.
 
Bagian Empat Belas

(bonus track)

Dijenguk CICI



Pagi itu Ardi terbaring di kasur dengan malas. Di luar gerimis. Dari televisi tetangga, berita Papa nabrak tiang listrik terdengar disetel keras-keras. Apaan sih? Males Ardi menutup telinganya dengan bantal.

Masih dikenangnya tubuh Mbak Fitria yang membuat tubuhnya pegal-pegal. Bayangan kontolnya dijepit memek perempuan bertubuh padat, dengan susu penuh itu masih memenuhi rongga otaknya. Kontolnya mengeras di balik selimut. Duh pagi yang menegangkan. Semalam kontol itu diperas-peras memek ibu muda yang cantik itu.

Sambil tiduran, diingat-ingatnya foto Mbak Fitria di facebook. Wanita itu benar-benar menggairahkan. Mukanya innosens, dengan bibir tipis yang seksi. Walau berjilbab, tapi wajahnya membikin konak Ardi tambah menjadi-jadi.

Ardi serasa malas bangun dari tempat tidur.

Digeseknya kontol di kasur buluknya. Ohh mbak Fitria….

Dialah memek kedua yang membuatnya rindu birahi.



Kenapa kontolnya tidak mau kompromi? Kontol itu sudah merindukan memek Fitria yang baru dikenalnya semalam.

Ardi bergulingan sendiri di kasur tipisnya. Tidak tahan, dikeluarkannya kontol dari balik celana kolornya. Diambilnya foto mbak Fitria yang diprintnya semalam dari facebook.

Batang keras itu diurutnya, sambil membayangkan mbak Fitria yang seksi.

Kaos ketatnya membentuk gundukan yang sangat indah. Pinggangnya berisi dengan pantat yang aduhai. Mbak Fitria tidak bisa dikatakan langsing, tapi juga tidak montok-montok banget. Ibu muda yang istimewa.



Jarum jam hampir menunjuk angka tujuh. Ardi masih galau dengan ingatan birahinya. Dia memutuskan untuk tidak berangkat sekolah. Gerimis di luar membuatnya mengenang mbak Fitria dengan birahi yang memuncak. Pikirannya hanya dipenuhi tubuh dan jepitan memek Fitria.

“Mbak.. Aku ingin menciummu semalaman..” bisiknya sendirian.

Benar-benar gila birahi aku, pikirnya.

Lalu dilanjutkannya kocokan pada kontolnya sambil menatap foto mbak Fitria.

Ohhh…

Setengah jam kemudian, kontolnya memuntahkan pejuh membasahi kertas foto mbak Fitria. Ahh.. Fitriaaa seksikuu… desisnya kayak orang sarap.



Lalu sepanjang pagi hingga siang, Ardi hanya bermalas-malasan di kamar. Menunggu hujan reda. Dan mengenang memek dan susu Fitria.

Dia hanya keluar kamar untuk mencari makan, menerobos gerimis. Perutnya sangat lapar, karena pertempuran dengan Fitria semalam.

Setelah makan, Ardi kembali bermalas-malasan di kamar. Sayangnya dia tidak meminta nomer HP Fitria. Satu-satunya cara menghubunginya hanya lewat inbox. Sayangnya Ardi tidak punya smartphone. Di tangannya hanya HP kuno yang cuma bisa sms.

Ketika sedang nyaris terlelap lagi sore itu, tiba-tiba pintu kosnya diketuk.

“Siapa?” kata Ardi dengan agak ketus.

“Aku Nyet. Bukain dong” suara Cici di luar.

Hah! Cici ke kosku? Pikirnya bingung. Ngapain cewek itu ke sini?

“Entar Cik..” Ardi bangkit dengan agak bingung. Walau kenal lama, Cici tidak pernah main ke kos Ardi, Ngapain juga ke kos itu, Ardi tidak punya mainan apa pun, tivi juga gak ada, komputer aja juga gak punya.

Setelah memakai celana kolor dan kaosnya Ardi membuka pintu. Nampak cewek yang manis dan cute itu masih pake seragam sekolah.

“Eh, Cik, ngapain ke sini?” tanya Ardi grogi.

“Udah! Aku boleh masuk nggak??” seperti biasa, Cici selalu ngomong ketus gitu ke Ardi.

“Eh, iyaa. Kacau tapi kamarku. Masuk aja Cik” kata Ardi sambil mengusap rambutnya sendiri.

“Huh, apa sih yang kacau di dirimu?” Cici menerobos masuk dan langsung duduk di kasur kusut Ardi.



“Malah bengong. Kasih minum atau apa gitu” kata Cici melihat Ardi cuma berdiri di dekat pintu.

“Hehe.. Iya, untung aku punya aqua” Ardi buru-buru mengambil gelas dan menuangkan air mineral dari dalam botol jumbonya.

Dengan cepat Cici meminumnya sampai tandas.

“Ngapain kamu gak masuk?” tanya Cici.

Ardi menyusul duduk di samping Cici di kasur.


“Lagi males Cik..” jawab Ardi asal.

“Terus kok gak nongol ke salon juga. Ngilang kemana aja kamu”

Ardi nyengir, gak tahu ngomong apa.

“Huh malah nyengir!” semprot Cici.

“Yaaahh bingung Cik. Kamu.. Masih marah ya?” Ardi ragu-ragu nanya.

Cici melotot ke Ardi. Matanya bulat lucu.

“Pake nanya! Ya iyalah!” katanya kemudian dengan ketus.

“Ya soriii Cik..”

“Udah ah! gak usah di bahas”, potong Cici.



Ardi diam. Bingung.



(bersambung)
:galak::huh:
 
Eh ada bonus track... Terima kasih hu udah diupdate kabarnya Cici.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd