ceritaibuibu
Semprot Baru
- Daftar
- 9 Sep 2023
- Post
- 38
- Like diterima
- 599
Untuk menunggu cerita sebelumnya, akan ada cerita baru, dan diperkirakan cerita sebelumnya belum pasti updatenya kapan, sekali lagi saya minta maaf atas ketidak nyamanannya.
Langsung saja kita ke ceritanya.
Eps 1.
Perkenalkan, namaku Dila Sutiah umurku 46 tahun, aku ibu rumah tangga yang sudah memiliki anak 2, suamiku bekerja sebagai sopir truk di salah satu PT, anakku pertama berumur 18 tahun, yang kedua baru berumur 8 tahun.
Dila - umur 46 tahun, berat badan 57kg tinggi badan 163cm, badan bagus lekuk tubuh bagus, bokong ketat, ukuran payudara 36D, payudara kencang bulat.
Suyono - Suamiku, umur 49 tahun, kerja jadi sopir di salah satu PT.
Syaiful - Anakku pertama, umur 18 tahun, dia menduduki kelas 12 SMA.
Rehan - Anakku kedua, umur 8 tahun, dia baru sd kelas 2.
Ceritaku berawal ketika, saat aku terduduk di pinggir kasur merenungi nasib keluarga yang kekurangan uang karena penghasilan suamiku yang tergolong pas pas an, saat aku sedang melamun tiba tiba lamunanku terpecah karena anakku Syaiful memanggilku.
*mah.... mahh!! mahh!!* kata Anakku sambil menggoyang pundakku.
*eh.. ehh... kenapa nak?* kataku kaget.
*mamah kenapa? kok bengong gitu?* kata Anakku.
*gapapa kak, kamu baru pulang ya? gimana adekmu sudah kamu jemput tadi?* tanyaku.
*sudah kok mah* kata Anakku.
*jangan bohong mah, mamah kenapa?* kata Anakku sambil fuduk disampingku dan merangkul pundakku.
Tiba tiba aku menangis.
*hiks... hiks.... kakk... mamah bingung.... sekarang keluarga kita lagi kurang uang nak... hikss.. hiks....* kataku sambil menangis.
*tenang mah... semoga kita dapat jalan dari masalah ini* kata Anakku sambil mengelus ngelus pundakku.
*hiks... hiks... apa mamah kerja aja ya? tapi mau kerja apa* kataku.
*mamah mau kerja? Syaiful bisa bantu cariin mah, temen Syaiful kayanya ada yang cari orang buat cuci cuci baju* kata Anakku sambil mengelap air mataku.
* hikss... hiks.... hiks... jangan kak... nanti kamu malu kak* kataku.
*ngga mamah...* kata Anakku.
*sudah mah, tenang jangan dipikirin* kata Anakku.
*iya sayang* kataku memeluk anakku.
Saat aku memeluk anakku sengaja aku lamakan.
*eemm... mahh... mamah... emm...* kata Anakku.
*kenapa kak?* tanyaku.
*mamah ga pake bh ya?* kata Anakku.
*ehh... ehh...* kataku kaget dan langsung melepaskan pelukan.
*sudah mah... mamah tenang aja mah, gausah dipikiran semua masalah masalah ini, ayo kita bersenang senang berdua* kata anakku dengan lembut dan tangannya tiba tiba diletakkan di tokedku.
*eh... kak, kita ini ibu dan anak sayang, gaboleh kaya gini...* kataku.
*mamah... sudahh... buat melupakan semua masalah kita bersenang senang aja* kata anakku yang langsung meremas tokedku.
*aaghh... cukupp... kakk...* kataku mendapat remasan dari anakku.
*lihat mah... begitu indahh...* kata anakku mengelus tokedku.
*apasih kakk... jangan gituu... ga baik...* kataku.
Namun tiba tiba anakku langsung meremas remas tokedku, lalu dia membuka dasterku sampai terbuka semua.
*ahh.. agh... sayangg... jangan ginii... aahh...* kataku.
*sudah mahh... mamahh diem aja* kata Anakku.
*ga gini caranya... ahh...* kataku.
*terus gimana caranya?* kata Anakku.
*lepasin dulu tanganmu, lalu bukain daster ibu* kataku sambil beranjak dari kasur.
*sebentar mah...* kata Anakku yang ikut berdiri.
*cepet bukain* kataku.
*iya mah* kata Anakku yang langsung membuka dasterku.
*nahh gini, buka baju seragammu* kataku.
*bentar mah...* kata Anakku yang langsung membuka baju seragamnya dan tinggal celana seragamnya saja.
*wah... mahh, mamah sexy banget ternyata, gimana kalau mamah jangan kerja cuci cuci, tapi kita jualan foto sexy mamah saja?* kata Anakku yang sambil meraba raba tubuhku.
*hahh!!! yang benar sajaa kamu!!* kataku dengan marah.
*iya mah beneran, kalau kita jualan gitu kita bisa untung banyak hanya karena foto* kata Anakku.
*kamu rela menjual mamahmu? hanya untuk uang??!!* kataku.
*iya dong mah, kan mamah tadi yang bilang sendiri pengen cari uang, ini aku carikan solusi yng udah pasti ga capek dan banyak untung* kata Anakku yang masih meraba raba tubuhku.
Jujur, aku agak tertarik dengan apa yang dikatan anakku, karena apa yang dia katakan ada benarnya, tpi yang aku takutkan bagaimana nanti kalau fotoku disebar luaskan, memang itu sudah dari konsekuensinya.
*tapi, gimana kalau foto mamahmu ini disebarkan?* kataku.
*tenang mah, aku sudah mengatur itu, pembeli akan aku sasarkan ke teman temanku saja, jadi aman foto mamah tidak akan di sebar luaskan* kata Anakku sambil meraba tokedku.
*lihat, tubuh bagus mamah, toked ini, pantat mamah ini, apalagi memek mamah, pasti akan laku keras* kata Anakku sambil menampar pantatku.
*aghh.... jabgan kasar kasar* kataku.
*gimana? mamah tertarik?* tanya Anakku.
*hemm gimana ya, mamah pikirkan lagi* kataku.
*bagus deh mah, ini gimana jadinya?* kata Anakku sambil menggosok gosok penisnya dari luar celananya.
*gajadi sayang, mamah sudah ga pengen* kataku.
*yahh... mahh... kok gajadi sih* kata Anakku memelas
*kapan kapan saja ya* kataku sambil menggunakan kembali dasterku.
*yaudah deh mah, bener ya* kata Anakku sambil memelas.
*iya, udah sama kamu keluar, mamah mau tidur, sama nanti kalau mau makan malam kamu beli sendiri ya, uangnya ambil di tas mamah do depan tv, adikmu jangan lupa diurusin* kataku.
*iya mah* kata Anakku yang langsung keluar dari kamar.
Kemudian aku langsung mengunci pintu kamarku supaya tidak terjadi lagi seperti tadi.
*huhh.... rasanyaa degdegan banget apalagi dia anakku, masa sih aku main sendiri sama anakku* pikirku.
Tanpa pikir panjang aku pun langsung menyalakan AC untuk tidur tidur tapi nafsu dalam diriku sudah naik tinggi, aku pun mencoba untuk menahan diriku untuk tidak menggunakan dildo yang ku simpan di lemari, untuk mensiasati itu aku tidur dengan keadaan telanjang saja, dan aku paksakan diriku untuk tidur. Singkat cerita aku sudah bangun dan melihat jam menunjukkan sudah jam 11 malam, aku pun langsung mengenakan kembali dasterku yang tadi, lalu aku keluar dari kamar, saat aku keluar dari kamar aku langsung pergi ke dapur untuk makan karena perutku sudag terasa sangat lapar, setelah makan aku langsung mengecek anak anakku apakah mereka sudah tidur apa belum, saat aku membuka pintu kamar anakku, aku melihat anakku yang kedua sudah tidur dan melihat anakku yang pertama sedang bermain hp.
*kak... belum tidur?* tanyaku.
*ehh... eee... belum mah* kata Anakku sambil menatap hp.
*eemm... sini kak ikut mamah* kataku mengajak dia untuk melanjutkan tadi sore*
*kemana mah?* kata Anakku yang tetap memandang hp.
*susah ikut aja sini, mamah tunggu di depan tv ya kak* kataku sambil menutup pintu dan langsung berjalan ke depan tv.
*iya mah, habis ini aku nyusul* kata Anakku.
Saat sampai di depan tv, aku langsung menyalakan tv dan langsung melepaskan dasterku sehingga aku telanjang bulat, dan aku pun langsung duduk di sofa sambil menonton tv.
*mahh... mamah kok telanjang gini* kata Anakku yang baru sampai.
*kenapa sayang? kan ini yang kamu mau tadi kan?* kataku.
*ii.. iyaa mah* kata Anakku yang langsung melepas baju dan kolornya.
*wih langsung main lepas aja nihh, kamu mau apa dulu nih?* kataku.
*mauu... nyusu dulu, hehhe* kata Anakku yang langsung menidurkan dirinya disofa dan kepalanya di bawah tokedku persis.
*langsung gercep aja nih... yaudah cepetan hisap* kataku sambil mengarahkan putingku ke mulut Anakku.
*eemhh... eemmhhh... emmm... sslurrpp... eemmhh... eemmm... ssluurpp... sslurppp.... sslurrppp... emm... ahh.... emmm...* Anakku langsung mengenyot dan menjilati tokedku.
*ahh... sshhh... enak juga sayang, ahh... jadi inget kamu dulu waktu kecil* kataku.
*eemhh... eemmhhh... emmm... sslurrpp... eemmhh... eemmm... ssluurpp... sslurppp.... eemmhh... emmm...* Anakku fokus mengenyot.
*ahhh.... sshhh... pelan pelan sayang...* kataku.
Aku pun melihat penis anakku yang langsung tegang dan aku pun langsung memainkannya.
*penismu besar juga ya sayang* kataku sambil mengocok penis anakku.
*eemhh... eemmhhh... emmm... sslurrpp... eemmhh... eemmm... ssluurpp... emm... emmmm..* Anakku yang masih mengenyot.
*ahh... terusin ya kak....* kataku yang masih mengocok penis anakku.
* eemmhh... ahhh... mahh.... mamah berdiri berdiri dulu dong, mamah nunggingin pantat dulu dong* kata anakku.
*iya sayang* kataku sambil membalikkan badanku dan menunggingkan pantatku.
*ssluurpp... ssluurrpp... ssluurpp... ssluurrpp... ssluurpp... ssluurrpp... ssluurpp... ssluurrpp...* anakku tiba tiba menjilat memekku.
*ahhh... nggaapainn... kamuu kakk... aahh... ahhh...* aku yang kenikmatan menerima jilatan anakku.
*udah mahh... nikmatin aja.... ssluurpp... ssluurrpp... ssluurpp... ssluurrpp... memek mamah enak bangett....* kata anakku.
*ahh... enak bagett... aahhh.... sayangg.... ahhh.... geliii.... ahhh....* kataku keenakan.
*sslurrpp.... muuacchhh... sekarang mah, aku masukin ya* kata Anakku yang sudah mengarahkan penisnya ke memekku.
*aahh... ahhh... masukin aja sayang, mamah sudah kepengen banget* kataku dengan lirih.
*oke mah... mmhh!!! tahan dikit ya mah* kata Anakku yang sudah memasukkan penisnya.
*aaghhh... penismu enak banget, lebih dari ayahmu sayang, ahhh...* kataku.
*oh iya mah? lebih suka mana mah?* kata Anakku sambil menggoyangku.
*ahh... aghh... kita tunggu nanti saja, kamu bisa lebih dari ayahmu atau tidak, ahh... enak banget sayang...* kataku.
*mau aku kencengin lagi mah?* kata Anakku yang mulai menambah kecepatan goyangannya.
*ahhh.... ahhh... pelan pelan sayang, memek mamah penuh sama penismu pelan pelan ajaa.... aahhh... aahhh... ahhh...* kataku.
*hah gimana? jangan pelan pelan aja?* kata Anakku yang langsung mempercepat goyangannya.
*ahhh... ahhh... ahhh... kakkk.... ahhh... kamuu.... ahhhh... tega.... ahhh... ba.. ngett... ss... sa... maaa... mm... maa... mamahh.... aahhh... ahh...* kataku terbata bata.
*eemhh... emmhh.... kenapa mah? bukannya enak kalau cepet* kata anakku.
*aahhh... ahhh... ahhh... ii... iyaa... bee...bbennerr.... tata... tapii... memek mamah.... bisa lecett.... aahhh.... aahhh...* kataku.
*aku cepetin lagi ya* kata anakku yang menambah lagi kecepatan goyangannya.
*ahh... ahhh... enakk... ahhh... ahhh... teruss... ahhh... ahhh... terusinn.... ahhh... ahhh.... aaahhh... terusinn.... ahhh... ahhh.... sayang... enakk banget... ahhh....* kataku keenakan
Langsung saja kita ke ceritanya.
Eps 1.
Perkenalkan, namaku Dila Sutiah umurku 46 tahun, aku ibu rumah tangga yang sudah memiliki anak 2, suamiku bekerja sebagai sopir truk di salah satu PT, anakku pertama berumur 18 tahun, yang kedua baru berumur 8 tahun.
Dila - umur 46 tahun, berat badan 57kg tinggi badan 163cm, badan bagus lekuk tubuh bagus, bokong ketat, ukuran payudara 36D, payudara kencang bulat.
Suyono - Suamiku, umur 49 tahun, kerja jadi sopir di salah satu PT.
Syaiful - Anakku pertama, umur 18 tahun, dia menduduki kelas 12 SMA.
Rehan - Anakku kedua, umur 8 tahun, dia baru sd kelas 2.
Ceritaku berawal ketika, saat aku terduduk di pinggir kasur merenungi nasib keluarga yang kekurangan uang karena penghasilan suamiku yang tergolong pas pas an, saat aku sedang melamun tiba tiba lamunanku terpecah karena anakku Syaiful memanggilku.
*mah.... mahh!! mahh!!* kata Anakku sambil menggoyang pundakku.
*eh.. ehh... kenapa nak?* kataku kaget.
*mamah kenapa? kok bengong gitu?* kata Anakku.
*gapapa kak, kamu baru pulang ya? gimana adekmu sudah kamu jemput tadi?* tanyaku.
*sudah kok mah* kata Anakku.
*jangan bohong mah, mamah kenapa?* kata Anakku sambil fuduk disampingku dan merangkul pundakku.
Tiba tiba aku menangis.
*hiks... hiks.... kakk... mamah bingung.... sekarang keluarga kita lagi kurang uang nak... hikss.. hiks....* kataku sambil menangis.
*tenang mah... semoga kita dapat jalan dari masalah ini* kata Anakku sambil mengelus ngelus pundakku.
*hiks... hiks... apa mamah kerja aja ya? tapi mau kerja apa* kataku.
*mamah mau kerja? Syaiful bisa bantu cariin mah, temen Syaiful kayanya ada yang cari orang buat cuci cuci baju* kata Anakku sambil mengelap air mataku.
* hikss... hiks.... hiks... jangan kak... nanti kamu malu kak* kataku.
*ngga mamah...* kata Anakku.
*sudah mah, tenang jangan dipikirin* kata Anakku.
*iya sayang* kataku memeluk anakku.
Saat aku memeluk anakku sengaja aku lamakan.
*eemm... mahh... mamah... emm...* kata Anakku.
*kenapa kak?* tanyaku.
*mamah ga pake bh ya?* kata Anakku.
*ehh... ehh...* kataku kaget dan langsung melepaskan pelukan.
*sudah mah... mamah tenang aja mah, gausah dipikiran semua masalah masalah ini, ayo kita bersenang senang berdua* kata anakku dengan lembut dan tangannya tiba tiba diletakkan di tokedku.
*eh... kak, kita ini ibu dan anak sayang, gaboleh kaya gini...* kataku.
*mamah... sudahh... buat melupakan semua masalah kita bersenang senang aja* kata anakku yang langsung meremas tokedku.
*aaghh... cukupp... kakk...* kataku mendapat remasan dari anakku.
*lihat mah... begitu indahh...* kata anakku mengelus tokedku.
*apasih kakk... jangan gituu... ga baik...* kataku.
Namun tiba tiba anakku langsung meremas remas tokedku, lalu dia membuka dasterku sampai terbuka semua.
*ahh.. agh... sayangg... jangan ginii... aahh...* kataku.
*sudah mahh... mamahh diem aja* kata Anakku.
*ga gini caranya... ahh...* kataku.
*terus gimana caranya?* kata Anakku.
*lepasin dulu tanganmu, lalu bukain daster ibu* kataku sambil beranjak dari kasur.
*sebentar mah...* kata Anakku yang ikut berdiri.
*cepet bukain* kataku.
*iya mah* kata Anakku yang langsung membuka dasterku.
*nahh gini, buka baju seragammu* kataku.
*bentar mah...* kata Anakku yang langsung membuka baju seragamnya dan tinggal celana seragamnya saja.
*wah... mahh, mamah sexy banget ternyata, gimana kalau mamah jangan kerja cuci cuci, tapi kita jualan foto sexy mamah saja?* kata Anakku yang sambil meraba raba tubuhku.
*hahh!!! yang benar sajaa kamu!!* kataku dengan marah.
*iya mah beneran, kalau kita jualan gitu kita bisa untung banyak hanya karena foto* kata Anakku.
*kamu rela menjual mamahmu? hanya untuk uang??!!* kataku.
*iya dong mah, kan mamah tadi yang bilang sendiri pengen cari uang, ini aku carikan solusi yng udah pasti ga capek dan banyak untung* kata Anakku yang masih meraba raba tubuhku.
Jujur, aku agak tertarik dengan apa yang dikatan anakku, karena apa yang dia katakan ada benarnya, tpi yang aku takutkan bagaimana nanti kalau fotoku disebar luaskan, memang itu sudah dari konsekuensinya.
*tapi, gimana kalau foto mamahmu ini disebarkan?* kataku.
*tenang mah, aku sudah mengatur itu, pembeli akan aku sasarkan ke teman temanku saja, jadi aman foto mamah tidak akan di sebar luaskan* kata Anakku sambil meraba tokedku.
*lihat, tubuh bagus mamah, toked ini, pantat mamah ini, apalagi memek mamah, pasti akan laku keras* kata Anakku sambil menampar pantatku.
*aghh.... jabgan kasar kasar* kataku.
*gimana? mamah tertarik?* tanya Anakku.
*hemm gimana ya, mamah pikirkan lagi* kataku.
*bagus deh mah, ini gimana jadinya?* kata Anakku sambil menggosok gosok penisnya dari luar celananya.
*gajadi sayang, mamah sudah ga pengen* kataku.
*yahh... mahh... kok gajadi sih* kata Anakku memelas
*kapan kapan saja ya* kataku sambil menggunakan kembali dasterku.
*yaudah deh mah, bener ya* kata Anakku sambil memelas.
*iya, udah sama kamu keluar, mamah mau tidur, sama nanti kalau mau makan malam kamu beli sendiri ya, uangnya ambil di tas mamah do depan tv, adikmu jangan lupa diurusin* kataku.
*iya mah* kata Anakku yang langsung keluar dari kamar.
Kemudian aku langsung mengunci pintu kamarku supaya tidak terjadi lagi seperti tadi.
*huhh.... rasanyaa degdegan banget apalagi dia anakku, masa sih aku main sendiri sama anakku* pikirku.
Tanpa pikir panjang aku pun langsung menyalakan AC untuk tidur tidur tapi nafsu dalam diriku sudah naik tinggi, aku pun mencoba untuk menahan diriku untuk tidak menggunakan dildo yang ku simpan di lemari, untuk mensiasati itu aku tidur dengan keadaan telanjang saja, dan aku paksakan diriku untuk tidur. Singkat cerita aku sudah bangun dan melihat jam menunjukkan sudah jam 11 malam, aku pun langsung mengenakan kembali dasterku yang tadi, lalu aku keluar dari kamar, saat aku keluar dari kamar aku langsung pergi ke dapur untuk makan karena perutku sudag terasa sangat lapar, setelah makan aku langsung mengecek anak anakku apakah mereka sudah tidur apa belum, saat aku membuka pintu kamar anakku, aku melihat anakku yang kedua sudah tidur dan melihat anakku yang pertama sedang bermain hp.
*kak... belum tidur?* tanyaku.
*ehh... eee... belum mah* kata Anakku sambil menatap hp.
*eemm... sini kak ikut mamah* kataku mengajak dia untuk melanjutkan tadi sore*
*kemana mah?* kata Anakku yang tetap memandang hp.
*susah ikut aja sini, mamah tunggu di depan tv ya kak* kataku sambil menutup pintu dan langsung berjalan ke depan tv.
*iya mah, habis ini aku nyusul* kata Anakku.
Saat sampai di depan tv, aku langsung menyalakan tv dan langsung melepaskan dasterku sehingga aku telanjang bulat, dan aku pun langsung duduk di sofa sambil menonton tv.
*mahh... mamah kok telanjang gini* kata Anakku yang baru sampai.
*kenapa sayang? kan ini yang kamu mau tadi kan?* kataku.
*ii.. iyaa mah* kata Anakku yang langsung melepas baju dan kolornya.
*wih langsung main lepas aja nihh, kamu mau apa dulu nih?* kataku.
*mauu... nyusu dulu, hehhe* kata Anakku yang langsung menidurkan dirinya disofa dan kepalanya di bawah tokedku persis.
*langsung gercep aja nih... yaudah cepetan hisap* kataku sambil mengarahkan putingku ke mulut Anakku.
*eemhh... eemmhhh... emmm... sslurrpp... eemmhh... eemmm... ssluurpp... sslurppp.... sslurrppp... emm... ahh.... emmm...* Anakku langsung mengenyot dan menjilati tokedku.
*ahh... sshhh... enak juga sayang, ahh... jadi inget kamu dulu waktu kecil* kataku.
*eemhh... eemmhhh... emmm... sslurrpp... eemmhh... eemmm... ssluurpp... sslurppp.... eemmhh... emmm...* Anakku fokus mengenyot.
*ahhh.... sshhh... pelan pelan sayang...* kataku.
Aku pun melihat penis anakku yang langsung tegang dan aku pun langsung memainkannya.
*penismu besar juga ya sayang* kataku sambil mengocok penis anakku.
*eemhh... eemmhhh... emmm... sslurrpp... eemmhh... eemmm... ssluurpp... emm... emmmm..* Anakku yang masih mengenyot.
*ahh... terusin ya kak....* kataku yang masih mengocok penis anakku.
* eemmhh... ahhh... mahh.... mamah berdiri berdiri dulu dong, mamah nunggingin pantat dulu dong* kata anakku.
*iya sayang* kataku sambil membalikkan badanku dan menunggingkan pantatku.
*ssluurpp... ssluurrpp... ssluurpp... ssluurrpp... ssluurpp... ssluurrpp... ssluurpp... ssluurrpp...* anakku tiba tiba menjilat memekku.
*ahhh... nggaapainn... kamuu kakk... aahh... ahhh...* aku yang kenikmatan menerima jilatan anakku.
*udah mahh... nikmatin aja.... ssluurpp... ssluurrpp... ssluurpp... ssluurrpp... memek mamah enak bangett....* kata anakku.
*ahh... enak bagett... aahhh.... sayangg.... ahhh.... geliii.... ahhh....* kataku keenakan.
*sslurrpp.... muuacchhh... sekarang mah, aku masukin ya* kata Anakku yang sudah mengarahkan penisnya ke memekku.
*aahh... ahhh... masukin aja sayang, mamah sudah kepengen banget* kataku dengan lirih.
*oke mah... mmhh!!! tahan dikit ya mah* kata Anakku yang sudah memasukkan penisnya.
*aaghhh... penismu enak banget, lebih dari ayahmu sayang, ahhh...* kataku.
*oh iya mah? lebih suka mana mah?* kata Anakku sambil menggoyangku.
*ahh... aghh... kita tunggu nanti saja, kamu bisa lebih dari ayahmu atau tidak, ahh... enak banget sayang...* kataku.
*mau aku kencengin lagi mah?* kata Anakku yang mulai menambah kecepatan goyangannya.
*ahhh.... ahhh... pelan pelan sayang, memek mamah penuh sama penismu pelan pelan ajaa.... aahhh... aahhh... ahhh...* kataku.
*hah gimana? jangan pelan pelan aja?* kata Anakku yang langsung mempercepat goyangannya.
*ahhh... ahhh... ahhh... kakkk.... ahhh... kamuu.... ahhhh... tega.... ahhh... ba.. ngett... ss... sa... maaa... mm... maa... mamahh.... aahhh... ahh...* kataku terbata bata.
*eemhh... emmhh.... kenapa mah? bukannya enak kalau cepet* kata anakku.
*aahhh... ahhh... ahhh... ii... iyaa... bee...bbennerr.... tata... tapii... memek mamah.... bisa lecett.... aahhh.... aahhh...* kataku.
*aku cepetin lagi ya* kata anakku yang menambah lagi kecepatan goyangannya.
*ahh... ahhh... enakk... ahhh... ahhh... teruss... ahhh... ahhh... terusinn.... ahhh... ahhh.... aaahhh... terusinn.... ahhh... ahhh.... sayang... enakk banget... ahhh....* kataku keenakan
Terakhir diubah: