Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT ANDERA

Kok di part ini kesan nya kaya keburu - buru yah,kaya ada yang kurang gimana gtu ...?!! Apa cuma perasaan aja kali yaah ..??!!



Maaf om numpang ngerusuh yah ?!!hehe
Makasih update nya ?!! Di tunggu lanjutannya om,penasaran jadi di kerjain ga yah tuh si evelyn ....?!
 
Kayaknya bwt balik lagi ke tubuh masing2, Dera ma Andre kudu saling ekse nih, baru deh dapet romance-nya :tkp::sayang::sori:
 
Part 16

Nesya keluar kamar mandi mengendap dengan pakaian yang basah, dengan berlari kecil ia langsung ke kamarnya,

Dera pun ikut keluar dengan pakaian yang sama, “andre kamu basah gitu kenapa?” tanya papa nya yang baru sajah pulang.

“eh om anu… tadi abis benerin keran kamar mandi,” jawabnya spontan,

“terus gimana?”

“masih sama, ehehe gak bisa “ jawabnya menyeringai.

“ouhh, ya udah nanti om aja, oh ya dera kemana?”

“dera?? Hmmm tadi keluar om gak tau kemana”

“kalau gitu andre ke atas om” dera langsung bergegas ke kamarnya, dan mengingat kalau andre barus beurusan dengan hasley dkk, dera tau tipe hasley tiper orang balas dendam dan tak akan membiarkan begitu saja.

***​

“cukup deh buat 2 minggu, harus ngirit ngiritt” andre langsung berjalan pulang setelah membeli pulsa.

“mampus tuh temen-temen si hasley” dera langsung berbalik arah setelah berpapasan,

“hasley tuh si dera” teriak temannya sadar yang berbalik arah adalah dirinya. Andre pun langsung berlari secepat mungkin karena bisa aja urusan lebih runyam dari sebelumnya.

“gila kuat amat mereka lari, “ andre sudah terengah dan tak tahu sekarang ebrada di mana, yang jelas seperti taman yang kemarin ia nyasar.

“buntuuu pfft” geramnya tak ada jalan lain dan terpaksa mengumpat di semak-semak.

“si dera ngapain kesini,?” andre mengintip yang datang ternyata dera, dan seperti mencari sesuatu,

“ssssstttt sssttt” desis andre berusaha memanggil dera.

“woiii dera “ teriak andre karena dera tak peka semenjak jadi cowok.

“sini” di tariknya menuju semak-semak.

“lo ngapain disini?” tanyanya

“gue di kejar si hasley, kayak dendam kejadian tadi,” dera menoleh ke belakang, dan belum ada tanda-tanda hasley dan kawan-kawannya datang.

“pea lo ah,” gerutu kesal dera,

“sini ikut gue,” ajak dera mengendap menuju tembok ujung taman.

“manjat?” tanya andre tak yakin

“ia bawel cepetan!!” dera langsung berusaha lompat, tetapi tak bisa karena berat badannya,

“cepetan bantuin gue, punya badan berat banget” omelnya yang setengah mengantung.

“terus gue gimana?”

“bisa sendiri, gue sering lompat gitu, cepetaannn!!” andre pun mendorong pantatnya sampai dera berhasil melewati tembok.

“cepetan lompat” teriaknya dari seberang. Andre pun mengambil ancang melompat sekuat tenaga, dan tenryata berhasil tubuhnya sangat enteng saat melompat.

“bukkk”andre tak menyangka dera masih berada di dekat tembok, ia langsung menimpa tubuh dera.

“awhh” gumam dera tertimpa dan tak sengaja saling pandang karena wajahnya ahanya bebera cm.

“sorry” andre langsung bangun dan salah tingkah saat saling memandang seperti itu. Begitupun dera.

“sini cepetan” dera langsung menarik tangannya agar mengikutinya

“ini kan rumah orang” andre sadar ia melompat masuk ke belakang rumah orang,

“bawel, cepetan!!” dengan mengendap pelan tanpa melepaskan tangannnya, dan andre tak berusaha melepaskan genggamannya.

“buseettt” gumamnya saat dera tiba-tiba memepetkan tubuhnya ke tembok, andre merasa tubuhnya sangat berat.

“ada apaan sih”

“ada anjingg!!” bisiknya pelan,

“ya udah lompat lagi aja”

“oke, kayak tadi” anggukan andre kembali mendorong pantatnya,

“cepetann berattt ini” ucap andre tak bisa menahan berat badan dera, dan sesekali menpuk-nepuk pantatnya,

“ahhh”

“awas jangan di situ gue mau lompat” ucapnya dari seberang tembok, andre kembali mengambil ancang-ancang dan melompat kembali.

Andre hanya terus mengikuti kemana dera pergi karena keluar masuk gang rumah, dan akhirnya sampai di jalan menuju rumah.

“lain kali, jangan sendirian” ucapnya tanpa melirik kearahnya.

“iah, thanks”

“jangan geer, gue gak mau tubuh gue di apa-apain sama hasley, gak lebih” ucapnya langsung masuk kerumah.

“iahh bawel” jawabnya tak mau kalah.

***​

Hujan kembali deras setelah beberapa hari hanya mendung, di tambah om deni dan tante rani tak ada di rumah karena sedang ke desa sebelah.

Tak lama ponsel nesya berbunyi, andre dan dera sedang asik di ruang tengah menonton tv. “ jangan di geser lagi seru” bisiknya.

“apaan sih, itu film kesukaan gue ah” balas dera berdesis sambil melotot.

“kak deraaaaaaa aaa” ucap nesya dengan nada manja dan langsung rebahan di pahanya.

“kenapa?” andre mengelus pipi nesya membuat dera sedikit geram.

“papa dan mama kejebak banjir, gak bisa pulang, di suruh kunci pintu, lagian udah malam gini, dan kemungkinan mereka nginap”

“ouuh ya udah, “

“ctarrrrrrrrrrr” bunyi petir sangat kencang terdengar. Membuat mereka bertiga teriak keras mungkin, apa lagi dera teriak dengan suara lelaki membuatnya terdengar seperti banci.

“blummpp” listrik langsung mati seketika.

“aahhhh” jerit dera membuat andre terkejut lagi.

“takut kak deraaaaa” suasana sangat-sangat gelap, andre tak terlalu takut karena nesya mendekapnya erat.

“bentar ya” andre langsung menyalahkan senter dari ponselnya, dan melihat dera ketakutan memeluk dengkulnya sendiri.

“ssstt” andre menoel-noelnya dengan kaki, karena tak bisa begerak. Setelah menoleh andre member tahu agar mencari lilin,

“gue takut, lo aja gih, ada di bawah dapur sebelah kiri” balasan chat dari dera, dengan terpaksa andre pun mencari dengan ponsel dera, karena ponselnya untuk pencahayaan mereka berdua.

“nih lilinya,”

:”ke kamar aja nesya, nanti juga hidup lagi listriknya”

“ih kak dera gak takut? Tidur sini aja ah, aku takut ke kamarnya”

“tuh liat kak andre aja ketakutan juga” tunjuknya melihat dera meringkuk memegang bantal sofa,

“iah tidur sini aja, lagian bertiga kok” jawabnya dengan wajah yang benar-benar ketakutan.

“haaa oke, “ andre melangkah ke lantai atas, ia mencari bantal dan selimut milik dera dan nesya, dan langsung membuat lahan di tengah-tengah.

“ini batasnya oke, “ ucap andre member batas dengan bantal guling dua biji, sambil menyalahkan lilin,

“kak aku di tengah, takut ih” gumam nesya langsung masuk selimut dan memeluk erat tubuhnya.

Hampir 5 lilin mengitari mereka bertiga, dan hujan semakin besar membuat nesya tak bisa memejamkan matanya, berbeda dengan andre ia sudah tertidur pulas.

Nesya memiringkan posisinya sambil mengangkat sedikit bantal guling mengintip, dan langsung menutupnya kembali saat dera memperhatikannya,

“belum tidur nes?” tanya dera berbisik.

“belum kak andre, gak bisa tidur kalau dengar petir” jawabnya berbisik dari balik bantal guling,

“kakkk ih” pekik pelan nesya saat tangan dera keluar dari bawah bantal guling.

“jail banget ih, aku takut tau” bisiknya lagi pelan sesekali melihat andre yang tertidur pulas.

“sini kalau mau jailin aku lagi” ledeknya menarik tangan meremas buah dadanya yang terbalu baju tidur.

astaga,, kenapa jadi on begini” gerutu dera tak bisa mengendalikan nafasunya lagi, tubuh nesya pun semakin dekat hanya bantal guling yang membatasinya,

“kak uhhmm” gumamnya saat tangan dera masuk ke dalam baju tidurnya dan juga bra nya, dera menangkat tubuhnya sambil melirik kearah andre yang masih tertidur pulas,

Dera menangkat bantal guling dan meminta nesya menaruh di samping kananannya,

“uhhmm” dera langsung kembali mencium bibirnya sambil terus meremas pelan, dengan perlahan dera membuka satu persatu kancing tidur nesya, dan mengangkat branya.

“slruupss” dengan perlahan dan samar-samar dera menjilati putingnya nesya yang mendesah pelan sambil terpejam.

“kak eeghhh” desisnya nesya langsung meremas penis dera dari luar celananya.

“jangan berisik, nanti kak dera bangun loh” bisiknya saat jari-jarinya mengelus belahan vaginanya.

“sshhh” bibir mereka kembali saling berciuman, saling mengocok satu sama lain.

“kak andre, yuk udah basah” ucap manja nesya, dengan cepat dera langsung memposisi nesya menungging dengan pinggul teranggkat, celana langsung di singkap ke bawah termasuk celana dalamnya,

“blessshhhhh” dera langsung memasukan perlahan, karena takut si andre bangun. Dan sesani sangat berbeda dari biasanya.

Nesya terus mengerang tertahan karena menutup dengan bantal, saat hentakan dera begitu sangat nikmat.

“ouhh nesss” dera mengangkat tubuhnya agar setengah membungkuk, tanganya kembali meremas buah dada nesya yang bergantungan.

“aeghh” pekiknya saat dera menggerakan pinggulnya agak cepat.

“kakkkkk aghh” nesya berusaha menahan erangannya,

“kak andree”

“kenapa?” dera terus menghentakannya pelan,

“pakai pengaman dulu ih, ahh ahh ahh, “

“kamu masih ada?” anggukannya pelan terus menahan hentakan pelan dari dera.

“ya udah, ploppppp,, “ dera mencabut penisnya yang sudah sangat basah oleh cairan dera.

“ke kamar aku yah, temenin” ajaknya mengambil satu lilin dan melangkah pelan menuju lantai atas. Dera pun sedikit merinding dan hal itu membuat libidonya turun lagi menemani nesya ke kamarnya.

Nesya menaruh lilin di meja lampu samping tempat tidurnya.

“ketemu” ucapnya dengan susah payah mencari di dalam gelap,

“lanjut?”

“iah, disini ajah, “ajaknya melucuti satu persatu baju tidurnya, dan samar-samar cahaya lilin nesya sudah telanjang bulan.

“aku pakein yah” dengan agak susah nesya berhasil memasang kondomnya, dan seketika penis dera kembali menegang hebar saat nesya mengulumnya dengan kondom yang masih terpasang.

Dera langsung berbaring mengajak nesya duduk di atasnya sambil memasukan penis ke vaginanya, dengan susah payah nesya berhasil memasukannya dalam gemerlap,

“ahhh “ nesya menggerakan pinggulnya sambil kedua buah dadanya di remas, dan sesekali nesya membalasnya dengan menggerakannya cepat.

“kak” pekiknya saat lilin di meja mati, membuat suasana menjadi gelap gulita,

“aku takut” nesya menghentikan gerakannya.

“ssstt, kakak aja yah” dera langsung memeluknya dan menindih nesya, bibirnya meraba-raba wajah nesya dan kembali berciuman.

“egghhh” rasa takut nesya sirna oleh hentakan demi hentakan dera, begitu pun dera semakin bersemangat menggerakan pinggulnya dalam gelap.

Kini dera berposisi menyamping, ia kembali menggerakan pinggulnya sambil mengangkat satu kaki nesya.

Tak kunjung puas dera kembali memposisikan nesya menungging tanpa melepaskan penisnya. “kak andree”pekik nesya menahan klimaksnya/

“aaaahhhhh” jeritnya di ikuti suara petir, dera merasakan nesya klimaks. Dera pun merasakan yang sama dan mempercepat hentakannya.

“ahhhhggmm” gumam klimaksnya dera meremas bongkahan pantat nesya dari suasan yang remang-remang., terasa sperma terus keluar cukup banyak sampai akhirnya ambruk sambil memeluk nesya dari belakang.

To Be Continue..

#Note, update tanpa review. happy reading haha..
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd