Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Apakah cerita ini perlu pindah atau tidak?

  • Cerbung sebelah

    Votes: 27 24,8%
  • Lanjut ceritanya

    Votes: 82 75,2%

  • Total voters
    109

devas88

Semprot Baru
Daftar
12 Nov 2023
Post
36
Like diterima
338
Bimabet
Halo semproters, kali ini aku akan mencoba membuat cerita yang semoga bisa membuat semproters suka. Mohon izin share cerita pertama saya yang asli buatan saya sendiri, namun terinspirasi dari berbagai cerita yang pernah saya baca. Mohon maaf jika ada yang tidak berkenan, mohon kritik dan saran suhu. Terima kasih.

=============================================================================

PROLOG

Perkenalkan nama aku Andi, aku anak kedua dari dua bersaudara. Aku tinggal dengan keluarga yang harmonis, dan ekonomi yang sederhana. Papa ku hanyalah seorang pegawai negeri, mama ku seorang guru honorer fisika. Selama ini aku melihat mamaku orangnya sangat alim, bahkan kalau mau keluar rumah hanya ke mini market, selalu menggunakan pakaian tertutup, begitupun juga kakakku.

Mamaku bernama sinta, umur 38 tahun. Memiliki wajah yang cantik, putih, tubuh yang proporsional dengan perut yang agak rata, meski ada lemak sedikit akan tetapi tidak mengurangi seksinya mamaku ini, ukuran dada yang lumayan besar yaitu 36D, karena rajin olahraga yoga dan senam didekat rumah yang selalu diadakan hari minggu pagi.

Kakakku bernama Tia, umur 18 tahun. Saat ini kakakku sedang berada diluar kota untuk melanjutkan pendidikannya disalah satu universitas negeri. Papa dan mamaku sangat bangga terhadap kak Tia, karena selain cantik yang diwariskan oleh mamaku, dia punya kepintaran yang diwariskan oleh papaku. Jadi kak tia ini selalu menjadi patokan setiap ada acara keluarga, aku selalu menanggapinya tidak serius, karena setiap orang mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Perawakan kak Tia tidak beda jauh dengan mama, bahkan kak Tia lebih unggul dari segi wajah dan tinggi. Untuk ukuran bh nya aku belum tau, terakhir kali aku liat di keranjang baju milik kak Tia 34C sebelum kak Tia kuliah.

Sepulang sekolah aku langsung membaringkan badanku diatas kasur. Saat aku ketiduran, aku melihat jam didinding pukul 4 sore. Disaat bersamaan, mamaku pulang dari sekolah, aku tau mama pulang karena dirumah hanya aku, Bi Imah, dan mama, sedangkan papa sedang keluar pulau dikarenakan urusan kerjaan. Aku sangat mengenal suara langkah mamaku memasuki rumah dan suara salam dari luar kamar. Akupun turun kebawah untuk mengambil air yang ada di kulkas. Owiya, meski mamaku ini diluar sangat tertutup, tapi kalau sudah dirumah penampilannya agak sedikit terbuka.​

MERBE9N_t.png
MAMA: M
AKU: A
Bi Imah: I

M: Assalamualaikum. (sambil menutup pintu, terlihat mama dengan wajah yang sangat lelah setelah bekerja)

A&I: Waalaikumsalam. (aku turun dari tangga dan bi imah sedang menyapu)

A: Mama kenapa? Kok keliatannya mama capek banget?

M: Gimana ga capek? Tadi abis ada rapat mendadak, mana mama tadi disuruh menjadi panitia. (mama ke arah sofa dan merebahkan badan di sofa)

A: Panitia apa? Emangnya di sekolah ada acara apa ma? (ambil minum dari kulkas dapur lalu menghampiri mama yang ada di sofa ruang tamu

M: Katanya ada penilaian kebersihan sekolah tingkat kota. (melepas jilbab yang ada dikepala sambil tarik napas dalam-dalam)

A: Dapet uang ga kalo jadi panitia? Kalo dapet kan lumayan ma. (salah fokus ketika mama menghela napas, terilhat payudara mama seakan-akan ingin keluar dari seragam coklat guru mama)

M: Dapet sih, tapi mama udah bilang ke pak Gito supaya mama ga ikut jadi panitia, tapi maksa mama terus. (pak Gito adalah guru kimia, aku mendengar kabar kalo pak Gito ini sangat tergila-gila dengan wajah cantik mama, bahkan ingin menikahi mamaku. Jadi aku tau persis kenapa pak Gito ingin mama jadi panitia)

A: Si gendut itu yang ngompor-ngompori supaya mama jadi panitia? (perawakan pak Gito ini seperti bapak-bapak yang mempunyai perut besar, dan kumis yang tebal)

M: Hush, kamu ga boleh ngomong gitu, gitu-gitu juga masih guru kamu. (ambil remote TV, lalu menyalakan acara TV channel luar negeri)

A: Yaudah sana mama mandi dulu, tuh bau. (pura-pura nutup hidung)

M: Enak aja, masih wangi, nih nih nih. (mengangkat tangan kanan sambil mendekatiku yang ada disamping kanannya)

A: Wleeeeeekkkkk. (jujur saja, entah kenapa mamaku masih wangi tapi ada aroma keringat, saat itu aku tidak bisa menahan nafsu, tapi aku berusaha untuk mengalihkan pikiran kotorku ini, apalagi saat mengangkat tangan kanan, aku melihat dada mama terlihat dari samping yang sangat menonjol yang membuat dada mama terlihat semakin besar, ada cetakan BH dari baju coklat itu, pikiran ku semakin kacau)

M: Ih ngeselin, mama mau ke kamar dulu, mau ganti baju dulu. (beranjak dari sofa lalu menuju ke kamar)

Tinggal aku sendiri yang berada di ruang tamu.

A: Kebiasaan banget sih, udah dia yang nyalain TV, yang nonton gua, hadeuh, Bi tolong buatin es teh dong. (mengeraskan suara agar Bi Imah terdengar)

I: Iya dek. (aku di rumah selalu dipanggil dek, kalau diluar aku dipanggil nama saja)

Aku melihat TV H*BO dimana ada film favorit ku tayang, 3 menit kemudian Bi Imah datang dengan pakaian daster.

I: Nih dek es tehnya. (badan Bi Imah menunduk didepan ku)

A: Iya Bi. (aku melihat agak sedikit terbengong, karena Bi Imah tidak menggunakan BH, terlihat payudaranya dari kerah daster yang lebar, terlihat pula sedikit puting warna coklat. Aku tidak tau persis ukuran BH Bi Imah ini, karena dia selalu menggantugkan BH nya di belakang kamar dia. Tapi jika aku perkirakan 38B, karena memang terlihat besar ketika dari samping, bahkan pernah aku secara tidak sengaja melihat Bi Imah keluar dari WC dapur selesai mandi, aku lihat handuknya tidak bisa menutup kemolekan tubuh Bi Imah, meski tubuhnya agak gemuk sedikit di bagian pantat dan paha, untuk bagian perutnya tidak terlalu besar tapi juga tidak rata, ya khas ibu-ibu pada umumnya. Bi Imah ini berumur 40 tahun, mempunyai wajah yang sangat manis dengan kulit putihnya, karena Bi Imah dari yang kudengar adalah sosok bunga desa, dimana suaminya kini bekerja sebagai supir, mempunyai anak tiga. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Bi Imah memutuskan untuk bekerja agar dapat membayar sekolah ketiga anaknya. Oleh karena itu mamaku setuju untuk mempekerjakan Bi Imah di keluarga kami)

I: Dek, kamu liatin apa sih? Kok bengong? (membuyarkan lamunanku)

A: Eh, ga kok. Itu filmnya bagus banget. (sedikit berbohong supaya aku tidak ketauan kalau aku melihat payudaranya)

I: Film apa sih? (Bi Imah duduk disampingku dekat)

A: Emang Bi Imah tau filmnya? (aku berusaha memfokuskan mata ku kearah TV, dimana Bi Imah duduk sebelah kanan ku sangat dekat. Memang keluarga kami menganggap Bi Imah bukan ART, akan tetapi saudara bahkan bagian dari keluarga kami, jadi apa yang dilakukan oleh Bi Imah bukan menjadi suatu masalah)

I: Ga tau dek, emangnya itu film tentang apa.

A: Itu tuh film action… (aku menceritakan sinopsis film)

I: Ga paham dek, hahaha (sambil tertawa terbahak-bahak, lalu pergi ke dapur untuk menyiapkan makanan)

A: Dasar, udah cerita panjang-panjang masih aja ga paham, dasar cewe.


List:
Mulustrasi
Part 2
Part 2a
Part 3
Part 4
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd