Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Architect! I'm In Love (Update Chapter-8)

Status
Please reply by conversation.
7. Pada bab 4 - How? Saya sudah meminta ijin kepada agan @nodacangcut untuk memakai karakter Rehan dalam ceritanya yang berjudul 'Yona Di Hadapanku (1st Majestic)' dan semua serinya. Timeline dalam cerita 'Architect! I'm In Love' adalah setelah kelulusan Yona dari Jeketi.
Keren 👍👍👍👍
 
Suffer

Januari 2020, Minggu Kedua - Esok Hari


##### Yona's POV


"Time doesn't heal anything. It just teaches us how to live with the pain"


Kalimat yang keluar dari mulut Evan sejenak memberiku pandangan yang berbeda dari sebelumnya. Aku melemparkan tubuhku ke kasur. Hari yang melelahkan, sangat melelahkan karena kejadian kemarin, dan juga hari ini Bu Sekar berulah lagi. Tapi yang paling membuatku lelah dan kesal adalah dia. Dia datang lagi, orang yang dulu begitu berarti.


*****​

"Yon?? Akhirnya gue bisa lihat lo lagi"


Sebuah sosok yang membuatku terdiam seriibu bahasa, aku terdiam terpaku membisu. Kenapa?? Hanya itu yang bisa aku pikirkan ketika melihat dirinya lagi. Rehan, just stop it!!!


"Banyak hal yang perlu kita omongin lagi, yon" ujarnya


Dia mendekat ke arahku, perlahan tapi pasti. Dan aku?? Sama sekali tidak bisa bergeak, padahal aku ingin lari, kemanapun, yang penting tidak melihatnya lagi. Vienny?? Evan?? Tolongin aku!!


Aku berusaha untuk teriak sekencang-kencangnya, tapi apa yang terjadi?? Tidak ada suara yang keluar!! Tenggorokan ku tercekat, bibirku kaku. Sejurus kemudian rasanya tubuhku lemas, kepalaku terasa berat. What's going on me??!!


"Hei, enggak gini mainnya nyet!! Lo ngawasin gue?? Se-freak ini ternyata lo??" ujar Vienny yang menghadang Rehan


28522694b9123424309f0ea8525b83208f526126.jpeg

"Gue enggak tahu lagi harus gimana, jadi tolong minggir Vin" jawabnya


"Sini gue mau ngomong" ujar Vienny sambil menariknya menjauh


Sedangkan di hadapanku sekarang ada Evan yang memegang pundakku, "Lo enggak apa-apa Yon?? Kalau lo mau, tunggu aja di mobil. Nih kuncinya" ujarnya sambil menyerahkan kunci mobilnya


Tanpa menjawab aku menerimanya, dan berjalan dengan gontai menuju mobil Evan yang terparkir. Kunyalakan mesinnya dan aku hanya menunggu di dalam. Entah apa yang mereka lakukan terhadapnya. Aku tidak tahu dan tampaknya tidak mau tahu. Perlahan kemudian tak terasa air mataku terjatuh, aku menangis?? Untuk apa?? Apa yang kutangisi??



*****​

Kubuka mataku, melihat langit-langit kamar yang berwarna putih. Aku sendiri masih tidak mengerti dengan perasaanku. Jujur di satu sisi aku merindukannya , tapi mengingat apa yang telah dia lakukan, entahlah. Aku tidak bisa berkata apa-apa, terlalu sesak, dan menyakitkan.


"Huuuh.." ujarku menghela nafas panjang sambil memeluk tubuhku sendiri. Tiba-tiba seperti ada yang aneh pada diriku, aku merasakan getaran aneh disekujur tubuhku. Dan perasaan itu muncul, perasaan rindu terhadap sentuhan-sentuhannya. Jujur aku merindukan itu semua, saat dia menyentuhku, saat aku bermain-main dengan miliknya. Aaarrghh!! Aku benar-benar merindukan itu semua!! Tapi apa yang harus kulakukan??


Tanpa kusadari, tangan ini mulai meremas dadaku sendiri. Rasanya sedikit aneh, apa karena sudah hampir 2 bulan lebih aku tidak merasakannya?? Rehan.. Aku.. Rindu..


"Ini semua salah lo!! Lo terlalu sibuk dengan kuliah dan kegiatan jeketi lo yang enggak bisa gue ikutin sebagai kekasih lo"


Kenapa?? Kenapa perkataan itu yang keluar?? Aku pikir dia sudah paham dan mengerti akan kondisiku. Tiba-tiba tanganku berhenti meremas, pikiranku menolak mengingat namanya, tapi tidak dengan perasaan ini yang merindukan sentuhannya.


Sudah terlambat, aku yang berada di tempat tidur dan kembali teringat semua perlakuannya terhadap tubuhku membuatku terangsang. Haruskah aku melakukannya sendiri?? Atau haruskah aku kembali menghubunginya?? Tidak!! Yang dia lakukan sangat menyakitkan, tapi tubuhku merindukannya, tubuhku menginginkan setiap sentuhannya.


Perlahan tapi pasti, aku mulai membuka baju tidurku dan mulai memejamkan mata. Aku merasakannya, jari-jariku yang ramping melayang di kulit, rambutku yang baru ku ganti warnanya tumpah di atas bantal, kulitku memucat dan sedikit bersinar dalam cahaya redup. Payudaraku merasakannya, sesuatu yang kutahu aku sangat merindukannya ketika dengan lembut bersentuhan dengan kuku, puting merah muda yang mengencang menjadi kuncup yang keras. Aku mencubit putingku dengan menariknya berulang kali;


"Aaaahhhh. Mmmmphhh"


Erangan lembut keluar dari bibirku. Semakin lama dan tanpa sadar aku menggerakkan tanganku ke bawah perut. "Mmmmmhhhh.. Ahh.. Ahhh"


Dengan perlahan kutelusuri bibir vaginaku. Apa?? Sudah bengkak dan sedikit lembab?? Apa aku benar-benar sangat terangsang??


Aku mengikuti naluriku, menggeser jari-jariku ke celah di antara 2 lapisan yang kebanyakan orang sebut dengan bibir vagina, dan kemudian menyibakkannya.


Aku menyentuhnya dan membuat jariku basah dan kemudian mengarahkannya ke mulutku dan membersihkannya. Jadi ini rasanya?? Rasa cairan basah yang selama ini dia rasakan ketika 'bermain' di bawah sana?? Sekarang aku bisa merasakannya dan menciumnya sendiri, yang dimana hal itu membuatku jadi tambah terangsang dan jadi lebih basah.


"Aaaaaaahhhhhh... Ahhhh.. Ahhhh.. Mmmphhhh " eranganku mulai keluar perlahan sejurus dengan jari-jariku yang menari-nari di lipatan bibir vagina yang sudah sangat basah dan juga mengeluarkan suara. Kalian sudah tahu seperti apa suaranya bukan?? Just feel it..


Atas dasar instingku, aku memijat daging kecil yang berada diatasnya dengan ibu jariku. "Ooooohh shiiitttt!!! Mmmmmphhhhhh" eranganku begitu membahana ketika kupijat daging kecil itu dan seperti memberikan sengatan listrik yang nikmat, membuat pinggulku melengkung dan berputar.


Aku, aku benar-benar membayangkannya!! Membayangkan dia mencium kulitku, mengelus payudaraku, menggigit putingku dengan lembut dan kemudian sedikit kasar. Mulutnya akan bergerak turun ke perutku, mencium pahaku, hingga akhirnya sampai pada bibir vaginaku yang kemudian melahapnya dengan cara menggeser lidahnya di sepanjang lipatannya, dan bergerak ke atas menuju klitorisku, mengaduk-aduk lidahnya di sana, dan benar-benar menghabiskannya.


Membayangkan dia menggeser jari-jarinya ke dalam vaginaku, menyentuhnya, dan mengocoknya dengan jari-jarinya. Bagaimana bisa?? Bagaimana bisa aku mengharapkan dia ada di sini setelah apa yang telah dia lakukan padaku?? Tapi entahlah, aku memang benar-benar mengharapkannya ada disini.


Aku bergidik menikmati apa yang telah aku lakukan dan sekali lagi mengarahkan jariku yang basah ke bibirku dan menjilatinya; manis, asin, lezat. Kemudian mengarahkannya kembali ke vaginaku yang basah, menggosok bibir vaginaku dengan lembut kemudian menggosokkan cairan itu ke putingku yang sudah sangat keras, rasanya begitu enak. Aku kembali meremas payudaraku, menarik-narik putingnya yang menyebabkanku mengerang dengan nafas tersengal-sengal..


Tubuhku menjadi panas dan gelisah, kurasakan setiap bagian tubuhku terasa sensitif. Aku bisa mendengarkannya, suara kocokan antara bibir vaginaku dengan cairan yang terdengar lembut saat aku menggerakkan jari-jariku ke atas dan ke bawah. Aku menggerakkan jariku dengan lembut dan mendorong ujung jariku masuk dan keluar dari lubang vaginaku yang masih ketat, dan mulai memompanya. Aku memasukkan jariku lebih dalam sementara telapak tanganku memijat klitoris. Rasanya begitu enak, aku sangat basah dan mengerang lebih keras, dan kadang-kadang terdengar lebih seperti dengusan. Jariku meluncur masuk dan keluar, masuk dan keluar, berkilau karena cairan vaginaku.


Tanpa sadar aku menambahkan jari kedua, dan itu membuatku hendak beteriak namun tanpa ada suara yang keluar. "Ahhhhhhh.. Mmmmmphhhhh shiiittt!!"


Aku mendorong jariku masuk- keluar dan membangun irama yang keras dan dalam serta tempo yang cepat.. Aaahhhh aku benar-benar menikmatinya.


Dengan jari-jariku yang masih terkubur dalam-dalam di vagina, aku segera membalikkan perut dan melempar bantal ke samping dengan tanganku yang satunya. Kalian tau?? Aku sekarang berbaring tengkurap, satu tangan jari-jariku terkubur dalam-dalam di vagina, dan tangan yang lain menangkupkan tangan itu dan menekan jari-jarinya lebih dalam lagi. Aku mulai menggerakkan jari-jariku sambil mengerang dan berteriak ke tempat tidur. Telapak tanganku menggosok klitorisku dengan arah melingkar dan aku mulai merasakan ada sesuatu yang sedang meluncur ke bawah dengan rasa yang tidak bisa dijelaskan dengan kata apa pun.


"Aahhh.. Ahhhh.. Ahhhh.." erangku


Aku mendorong jari-jariku lebih dalam hingga mentok dan kurasa aku akan orgasme. "Shiiiittt!!! Aahhh... Ahhhh.. Ahhh. Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhh!!!!"


Seeerrrrrr....seeeeeeeerrrrrrrrr


Tubuhku bergetar dan kutahu aku merasakannya, aku orgasme!! Sendiri?? Apakah aku sedang masturbasi?? Cairan itu keluar meluncur lumayan deras dari jari dan vaginaku menetes ke seprai, kakiku meregang erat, dan pipiku menegang. Aku jatuh terhempas di atas kasur dengan posisi menjepit tanganku di selangkangan.


Beberapa saat kemudian aku membuka mata, tubuhku terasa geli, dan jari-jariku masih terkubur di dalam vaginaku yang berdenyut. Aku berbalik, dan kurasakan jantungku berdebar, tenggorokanku terasa kering dan kehausan. Tubuhku bergetar dengan sendirinya ketika dengan perlahan-lahan kutarik jariku, sedikit cairan merambat turun di antaranya. Ah, cairan ini yang membuatku gila, kemudian aku mengarahkannya ke bibirku dan menjilatinya hingga bersih. Tanganku terjatuh diatas tubuhku, aku merasa sangat lemas, dan sedikit mengantuk, kemudian aku bangkit dari tempat tidurku dan mematikan lampu. Kurasakan tubuhku berbeda dengan sebelumnya, terasa sangat rileks dan damai. Aku kembali ke tempat tidurku yang lumayan basah. Biarlah, besok saja kubersihkan, pikirku seraya menutup tubuhku dengan selimut dan berbaring. Rehan, seandainya saja. Ya, jika saja. Rancauku seraya menutup mata dan tertidur.


2852269509e86fec2d9a49890cce0697b96bc6b9.jpeg




##### Evan's POV

Hari ini aku berada di kantor Hadi untuk menanyakan beberapa proyek dan juga 'menjenguk' Yona. 2 hari semenjak kejadian itu, aku pikir Yona akan melupakannya. Semoga saja. Oh iya, soal Rehan?? Untung saja dia mau pergi baik-baik waktu itu, meskipun dia tetap bersikeras untuk menemui Yona. Yang terjadi setelahnya adalah aku menyuruh Vienny untuk menemaninya di mobil, supaya Yona bisa tenang. Karena ketika aku menyarankannya untuk menunggu di mobil, wajahnya sangat kacau, dia tertekan, seperti ada beban yang sangat berat di pundaknya. Dan juga kulihat dia ingin menangis dan berteriak dengan kencang. What the hell is that?? Apa yang terjadi antara dirimu dan cowo itu Yon??


"Oi, ngelamun aja. Gimana kencannya kemarin lusa?? Lancar??" tanya Hadi tiba-tiba mengagetkanku yang bersandar di jendela kantor yang kubuka


"Ya, begitulah" jawabku singkat sambil menghisap rokok


"Pagi ini gue lihat dia ceria banget, wajahnya berseri-seri. Habis lo apain??" tanya Hadi menggoda


Ha?? Berseri-seri?? Enggak ngapa-ngapain perasaan. Kupikir setelah kejadian kemarin lusa dia agak sedikit murung.


"Padahal, kemarin dia kelihatan suntuk. Uring-uringan gitu pokoknya. Kupikir dia lagi PMS" lanjut Hadi


Nah kan..


Tidak lama kemudian terdengar ketukan pintu dan dia pun masuk kedalam. Ya, dia Yona yang mengetuk pintu. Wajahnya terlihat cantik dan, mmmm... Berseri-seri?? Mungkin. Tapi aku bersyukur, tampaknya dia sudah melupakan kejadian kemarin lusa.


"Maaf pak, desain cafe yang di Bogor sudah masuk tahap pengembangan. Tinggal acc beberapa dokumen saja. Ini pak" ujarnya seraya menyerahkan beberapa lembar dokumen yang tersimpan rapi dalam map.


Aku melihat ke arahnya dan dia hanya tersenyum kepadaku, manis sekali. "Yona, kapan visit ke Jagakarsa??" tanyaku basa-basi

28522696e0776b0768558e6b9b2bc78bac08feeb.jpeg

"Mmm, mungkin besok pak. Sabtu pagi , karena ada pengiriman granit untuk ruang tamu. Pak Evan juga mau visit??" tanyanya


"Sepertinya, ada beberapa yang mau saya cek, kemarin ownernya menghubungi, dia bilang ada sedikit perubahan. Jadi ya siap-siap revisi ya, Yon??" jawabku


Dia hanya mengangguk seraya tersenyum, kemudian dia bertanya kepada Hadi tentang kemungkinan proyek Cafe di Bogor siapa yang menghandle. "Sebenarnya saya mau kamu yang handle, Yon. Tapi kamu udah ngehandle rumah Jagakarsa, jadi kemungkinan saya kasih ke yang lainnya" jawab Hadi


28522697947e07ac1c3383cf907920d142e2b0b1.jpeg


"Oh gitu, baik pak. Terimakasih" ujarnya sambil menerima kembali dokumen yang sudah di tandatangani oleh Hadi. Tidak lama berselang dia berlalu meninggalkan ruangan dan suasana menjadi hening untuk beberapa saat.


"Emangnya proyek cafe apa Had??" tanyaku


"Oh itu, renovasi Cafe di Bogor. Permintaannya baru masuk kemarin dan langsung di kerjakan. Jadi kemarin pagi permintaannya masuk, langsung survey dan meeting sampai sore. Kemudian lanjut pagi ini tinggal pengembangannya. Dan ternyata sudah diproses. Mungkin dalam beberapa hari akan meeting final dan langsung pelaksanaan. Gue pikir itu klien dari kenalannya Yona" jelas Hadi


"Oh ya?? Kok lo bilang gitu??" tanyaku penasaran


"Ya karena dia punya permintaan khusus sih. Dia minta supaya karyawan gue yang namanya Yona yang ngehandle ini proyek. Tapi gue bilang kalau Yona itu masih baru dan gue enggak bisa nyerahin proyek ini secara langsung. Opsi paling memungkinkan ya Yona cuma jadi asisten project doang." jelasnya


"Terus lo tanya ke Yona??" tanyaku yang semakin penasaran


"Enggak, gue mikirnya juga ngapain nanya gituan ke Yona. Udahlah mungkin dia kebetulan kenal Yona gitu aja" jawab Hadi


"Nama klien lo itu siapa Had??" tanyaku


"Mmm, kalau enggak salah pak Santo. Ah iya, Santo namanya"


Hmm, kukira dia bakal menyebut nama Rehan lagi. Bisa runyam masalahnya.


"Sore ini lo nganter Yona??" tanya Hadi


"Enggak tahu, gue belum nawarin ke dia. Tapi tadi Charles nitip pesan ke gue kalau ada panggilan artinya gue harus siap. Gue juga enggak ngerti maksudnya siap apaan" jelasku


"Proyek baru??" tanya Hadi


"Mungkin. Perkiraanku mungkin entertain. Karena beberapa hari yang lalu kami berhasil memenangkan tender untuk proyek apartemen di Jakarta Utara" jelasku


"Bukan di pulau reklamasi kan?? " tanya Hadi


"Bukannya di cancel ya reklamasinya?? Padahal proyek itu untuk nyelametin Jakarta" jawabku


"Oh ya?? Maksudmu gimana??" tanya Hadi


Aku mematikan rokokku dan duduk sofa krem di depannya. "Menurut hasil studi, Jakarta Utara bakalan tenggelam di tahun 2030, dan seluruh Jakarta akan hilang di tahun 2050. Dan proyek reklamasi itu sejatinya untuk menyelamatkan kota Jakarta. Makanya ketika rencana reklamasi itu dibatalkan, pihak pemerintah mengebut untuk memindahkan ibukota baru. Bayangkan aja kalau seandainya Indonesia enggak ada ibukota, bisa dianggap remeh oleh negara lain" jelasku panjang lebar


"Benarkah?? Terus kenapa proyek reklamasi itu bisa nyelametin kota Jakarta??" tanya Hadi


"Simpelnya gini, rencana reklamasi itu untuk adalah gugusan kepulauan. Yang berfungsi untuk memisahkan air laut dari Jakarta. Nah di sebelah utara pulau-pulau kecil itu ada pulau besar yang desainnya berbentuk burung garuda. Pulau besar itu berfungsi sebagai bendungan besar yang bisa menahan gelombang air laut dari utara Jakarta" jelasku


"Hmm, terus??" tanyanya yang masih penasaran


"Dari pulau besar itu nanti di bikin bendungan yang terhubung dengan pulau-pulau kecil di sebelah selatan. Setelah itu air yang diantara pulau besar dan kecil dikuras dan dibuang ke laut sebelah utara. Kan otomatis permukaan air laut jadi turun, dampaknya sungai-sungai di Jakarta bisa beroperasi dengan normal. Dan Jakarta tidak jadi tenggelam" jelasku


"Jadi, pembatalan reklamasi itu sama saja dengan membunuh kota Jakarta itu sendiri?? Lo kok bisa tahu??" tanya Hadi


"Ya begitulah. Gue tau karena gue ikut meeting dengan beberapa pihak, ada pemerintah, investor dan perusahaan konstruksi dari luar negeri juga. Gue dan pak Charles sih waktu itu" jelasku


"Makanya, waktu reklamasi dibatalkan, pemerintah pusat langsung memutuskan untuk mengebut pemindahan ibukota. Demi menyelamatkan negara dan juga untuk pemerataan pembangunan yang di fokuskan di Indonesia bagian timur" lanjutku


Hadi hanya mengangguk dan menyadari ternyata niat baik tidak selamanya terlihat baik bagi beberapa pihak. Well, that's life bro.


"Ngomong-ngomong, lo dan Yona udah sejauh apa??" tanyanya tiba-tiba


"Haha, tumben lo kepo masalah ginian??" tanyaku


"Ya kan Yona karyawan gue. Kalau misal ada apa-apa dengan Yona di kantor , lo yang gue todong duluan" jawabnya sambil terkekeh


"Sialan lo haha. Masih penjajakan . Gue juga belum tau perasaannya sendiri gimana" jelasku


Ya, memang betul aku belum tahu perasaannya. Apalagi dengan kejadian kemarin lusa dan juga aku rasa belum tahu banyak tentangnya. Apa mungkin karena selama ini aku terhubung dengannya karena pekerjaan?? Bagaimana jika kami sudah tidak terhubung dengan pekerjaan?? Apakah masih nyambung dan nyaman??


285227023559eee53281010a0ddac8e2841ef9c8.jpeg


Mungkin hal itu perlu kucoba, sesekali. Semangat Van!!



**To Be Continued**
 
Terakhir diubah:
Nah ini, gw curiganya emang dia ternyata bispak. Agustus 2019 dia ke Malaysia, Maret 2020 lalu ke Lombok (nekat sih yg ini kan dah rame Corona). Ga pamer liburan bareng keluarga. Dan dilakuin pas bukan lagi liburan semester kuliahnya. Peliharaan Oom-Oom pantes sih.
sama ane gan, survey lahan :tegang:
 
Status
Please reply by conversation.
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd