Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG ASAM PADEH IKAN NILA

Bimabet
Kayanya suhu ini si pembuat rendang padang itu,,, yg kayanya udah mateng yapi disembunyiin
 
PART 1
TRADISI KLASIK


“Masih jam 06.30, bisalah satu orderan lagi” ucapku dalam hati.

Pagi ini aku jalani dengan penuh semangat, selain karena hari pertama masuk kuliah juga dikarenakan aktivitas kota ini kembali ramai. Otamatis orderan ojol juga semakin banyak. Jam 05.30 aku sudah berangkat, perlengkapan Ospek sudah aku masukkan di dalam jok motor, itulah untungnya pakai N-Max, jok motornya besar. Aku bisa memasukkan perlengkapan Ospek, tas kuliah, baju ganti, sepatu, sarung, obeng, rantai, makan siang, makan malam, dan lengkap dengan mbak-mbak yang jualan. (moga-moga om momod gak minta royalty atas iklan ini hehe..)

Orderan kali ini adalah orderan yang ke empat, ketika melihat maps tujuan, sepertinya yang memesan adalah seorang mahasiswi yang juga kuliah di tempatku kuliah, kebetulan sekali, dapat orderan sekaligus pergi ngampus, jadi tidak perlu cemas untuk terlambat, gak asik aja hari pertama kuliah dah terlambat, apalagi senior di kampusku terkenal galak dalam proses Ospek. Nama penumpangku adalah Kiki Ayuningtias, semoga orangnya juga secantik namanya.

“Tok..tok..tok… Assalamualikum, mbak Kiki, saya AB driver ojol” Sapaku di depan kostan Kiki, kost ini sangat aku hafal, selain terkenal dengan salah satu komplek kostan elit di Kota ini, penghuninya juga terkenal cantik-cantik.
“ Tok..tok..tok..” kembali ku coba mengetuk pintu kostan Kiki, sempat aku berfikir salah kamar, tapi setelah dicheck kembali no kamar yang dikirim via WA, sepertinya memang kamar ini.
“Bentar Mas, lagi ngukir alis” Fiiuhhh… akhirnya ada sahutan dari dalam kamar, tapi tunggu dulu, ngukir alis? Gleekk… tiba-tiba perasaanku ngak enak. Aku hanya bisa duduk lemas menunggu Kiki di depan kamarnya.

Lima menit….

Sepuluh menit….

Lima belas menit….



“Mbak, udah selesai belum?”
“Sedikit lagi Mas, Mas pergi aja dulu, siap itu kembali lagi kesini!”

Akkhhhhhh…. Kenapa tidak bilang dari tadi, gumanku kesal. Akhirnya aku memutuskan untuk langsung menuju kampus, Universitas ADP tercinta. Hampir saja aku terlambat gara-gara menunggu cewek ngukir alis. Dan singkat cerita, akhirnya setelah empat tahun kuliah, aku lulus dan telah menjadi seorang sarjana. Lagi asik berfoto-foto memakai toga, tiba-tiba aku mengingat sesuatu, bukankah Kiki costumerku menyuruh kembali ke kostannya? Raut wajahku tiba-tiba berubah, bayangan komplen yang berujung bintang satu seperti sudah di depan mata, aku buka baju wisuda dan berganti jaket ojol dan ku kebut motor N-Max kebanggaanku menuju kostan Kiki.

“Tok…tok…tok… mbak Kiki, udah selesai belum?” Sapaku kembali di depan kostan Kiki.
“Belum Mas, sedikit lagi!” Glek…. Kali ini aku benar-benar lemas mendengar jawabannya.
“Mas…mas… kok tidur disini sih? Ayo berangkat!” tiba-riba seseorang menggoyang-goyangkan bahuku, astaga, kenapa aku bisa tertidur disini? Sudah jam berapa ini? 06.55 Tidak!!! Aku benar-benar akan terlambat pergi ke kampus.

“Ayok mbak, kita dah terlambat nih!” ucapku sambil reflek menarik tangan Kiki menuju motorku.
“Eeeeh… apa-apaan ini, main tarik-tarik aja!” bentak Kiki kepadaku, aku otamatis melihat kearah sumber suara, suara merdu dari seorang wanita, suara yang tetap indah walau sedang marah, aku menatap matanya, tiba-tiba waktu berasa menghentikan gerakan kami. Mata Kiki begitu indah dengan warna coklatnya, rambut panjangnya dibiarkan terurai, tingginya aku perkirakan 170cm, cukup tinggi dibanding wanita kebanyakan, wajahnya oval dengan dagu runcing, ditambah make up sederhana membuat kesempurnaan kecantikannya, sangat cantik. Aku kehabisan kata-kata untuk bisa ungkapkan betapa cantik wanita satu ini. Kiki memakai baju kemeja panjang berwarna merah maron, walau memakai baju kemaja tapi tetap ada tonjolan yang sesak terpampang dari tubuhnya, ukuran yang cukup besar dengan tubuh ramping yang dia miliki, dia juga memakai celana jins pas badan yang semakin mempertontonkan lakuk kaki panjang yang begitu indah. Wanita yang sangat sempurna.

[/url
]

KIKI


Hampir satu menit kami saling terpaku dan masih dalam keadaan berpegangan tangan. Seakan-akan sedang syuting FTV dengan judul “Pacarku Tukang Ojek Pengkolan tapi kini sudah pakai Aplikasi”. Kiki menutup bagian dadanya dengan jaket almamater berwarna kuning ketika menyadari aku mencuri pandang. Kemudian dia menyentakkan pegangan tangannya yang membuatku tersadar.
“Eh, maaf mbak, sengaja, eh ngak sengaja maksutnya” ucapku kelabakan.
“Ayo berangkat, tapi gak usah macam-macam ya, sopan dikit!”
“Iya mbak, maaf” jawabku gugup sambil menyerahkan helm.
Aku mulai memacu motorku dengan kecepatan cukup tinggi walau masih di jalan komplek perumahan. Polisi tidur yang ada tidak aku hiraukan, membuat Polisinya jadi bangun dan teriak “Woi punya mata ngak?” tapi teriakannya tidak aku hiraukan, salah siapa tidur ditengah jalan. Sementara itu penumpang cantikku terlonjak-lonjak dan tanpa sengaja memepet tubuhnya kepadaku, sangat kenyal, eeeh… tapi itu semua tidak aku hiraukan. Karna aku semakin meningkatkan kecepatan dikejar waktu, tanpa sadar Kiki mulai berpegangan dengan memegang jaket hijau kebanggaanku. Tapi karna mulai tidak nyaman, akhirnya dia protes.
“Mas kok buru-buru banget sih? Aku cari ojek lain aja deh kalau kayak gini” protes Kiki sambil berteriak.
“Maaf mbak,” jawabku sambil menurunkan kecepatan. “Saya buru-buru karna dah terlambat ngampus mbak, ini hari pertama saya kuliah, saya mahasiswa baru di Kampus yang mbak tuju sekarang, mbak mahasiswi ADP ya?” ucapku pada Kiki.
“Jadi kamu MABA di ADP?” MABA (mahasiswa baru)
“Iya mbak, saya jurusan manajemen”
“Ya udah, gak apa-apa gas dikit, masak Ospek hari pertama dah terlambat!” ujar Kiki kepadaku. Kali ini Kiki memberanikan diri memegang pinggangku karna tau aku akan meningkatkan kecepatan. Sayang, dia tidak sekalian mendekatkan tubuhnya kepadaku. Aduh… pikiran macam apa ini. Tapi tunggu dulu, dari kaca spion aku melihat sekilas Kiki senyum sendiri, senyum yang sangat manis tapi dibumbui aura kejahatan, gleekkkk… tiba-tiba perasaanku tidak enak, Apakah Kiki sedang merencanakan sesuatu untuk membalas perbuatanku pagi ini yang bisa saja dia anggap kurang ajar? Fiiuhhh… semoga itu tidak terjadi.
Jam 07.10 Wib, aku dan Kiki baru sampai di Universitas ADP, terlambat 10 menit berarti petaka bagiku, aku langsung meninggalkan Kiki tanpa meminta ongkos terlebih dahulu, menuju WC untuk mengganti seragam Ospek serba putih lengkap dengan tas kantong kresek, serta gantungan nama dan topi kerucut dari karton berwarna pink, Fiuuuhh… entah kapan tradisi Ospek seperti ini akan berakhir.
Aku bergegas menuju lapangan utama, Upacara pembukaan sedang berlangsung, aku hanya bisa clingak clinguk karna tidak tau harus berbaris dimana. Namun tiba-tiba seseorang menghardikku.
“Hai tukang ojek, sini Lo!!!” Ucap seorang laki-laki yang memakai almamater kuning kepadaku. Aku rasa dia adalah salah satu panitia Ospek. Tapi tunggu dulu, dari mana dia tau aku seorang tukang Ojek?
“Udah tau terlambat malah coba-coba masuk kebarisan, kenapa kamu terlambat?!” ucap laki-laki tersebut yang kita sebut saja namanya Mawar, eh bukan si kumis saja, karena memang dia punya kumis cukup tebal, masih mahasiswa tapi dah berkumis, Tua Lu!!!”
“Apa Lo bilang!!!” hardik kumis.
“Ngak ada apa-apa Kak” jawabku, kenapa kumis bisa dengar aku ngomong dalam hati ya? Apa dia punya ilmu kanuraga?
“Bukan Lo!! Teman Lo ini!” Oh, ternyata ke seseorang yang berada disampingku.
“Lo kenapa terlambat?” kembali Kumis bertanya, tapi kali ini clinguk-clinguk dulu, kali aja gak bertanya kepadaku.
“Napa Lo diam aja tukang ojek, gw Tanya sama Lo!!!” bentak Kumis kepadaku.
“Maaf Kak, tadi saya ada sedikit pekerjaan.”
“Oh, kerja ya? Kamu mau kerja atau kuliah sebenarnya?”
Aku hanya diam dengan pertanyaan kumis, jika aku jawab takut akan semakin panjang saja dia ngoceh, pantesan dia berkumis, bibirnya tak berhenti ngomel seperti ibuk-ibuk lagi gossip, bibirnya jadi sehat dan membuat pertumbuhan janin kumisnya kuat dan cepat tumbuh. Pikiran macam apa ini.
“Lo baris kesana, bersama teman-teman Lo yang siap-siap saja kan kami siksa!!” ucap kumis yang sudah capek ngoceh yang tidak aku dengar sama sekali.
Aku bergegas menuju tempat yang kumis tunjuk, sepertinya itu adalah barisan para kaum mileneal yang sering lupa waktu hingga terlambat. Namun dibelakangku, terdengar suara kumis bicara dengan seseorang, “Dia orangnya?” Tanya kumis, entah kepada siapa.
Hampir sampai menuju barisan yang Kumis tunjuk, seseorang melambaikan tangan kepadaku, oh, disana dia ternyata.
“Lo kenapa terlambat Bro? Gw ikutan terlambat jadinya karna nunggu lo di gerbang.” Ucap Ucup sambil berbisik kepadaku.
“Sorry Bro, tadi nanggung banget satu orderan, eh ternyata jadi terlambat, gimana kondisi medan perang Bro?”
“Aman Bro, sepertinya kita bakalan betah disini, C4 berserakan dimana-mana, bukan hanya C4 tapi juga C4+AWM Bro” ucap Ucup dengan sumbringah. C4 adalah istilah untuk cewek cantik, sedangkan C4+AWM adalah istilah untuk cewek cantik dan berbody ideal menurut versi Ucup, entah darimana Ucup mendapat istilah itu.
Aku mencoba menelusuri kondisi sekitar. Lebih 1.000 mahasiwa baru sedang berbaris, lengkap dengan pakaian putih-putih dan aksesorisnya. Hanya warna karton aksesoris yang membedakan diantara kami, membedakan antar Fakultas. Disinilah aku menuntut ilmu empat tahun kedepan, suasana baru, rutinitas baru, dan teman-teman baru ditambah yang sudah usang. Salah satu yang usang adalah Ucup, teman seperjuanganku sejak di SMA, SMA ADP. Ucup juga salah satu siswa yang berhasil membawa SMA ADP juara Nasional Basket dan mendapat beasiswa sama sepertiku. Ucup sangat dekat denganku, dia tergolong teman yang baik dan setia kawan tapi punya kegoplokan unfaedah yang Nauzubillah. Masih ku ingat ketika aku diajak Ucup untuk mengintip Tiara dan Arnold yang lagi indihoy di Gedung Serba Guna Sekolah. Sambil menonton Ucup tanpa malu melakukan fap-fap didepanku, aku yang malas dan jijik melihatnya meninggalkan Ucup sendiri. Tapi meninggalkannya sendiri ternyata membuat Ucup semakin tidak terkendali. Ucup nekat mencuri G-string Tiara ketika masih dalam kondisi bermadu kasih dengan Arnold, entah benar-benar punya ilmu kanuraga atau terlalu fokus genjot-genjotan aksi Ucup tidak diketahui oleh Tiara maupun Arnold. Bermodalkan G-string Tiara, Ucup menuju ke WC dan melakukan fap-fap berkali-kali, hingga dia lemes dan tertidur di WC GSG Sekolah hingga pagi. Benar-benar kegoplokan yang hakiki. Dan sekedar informasi, sampai sekarang Ucup masih Perjaka.
Aku dan Ucup kini berdiri dibarisan para bajindul yang datang terlambat, lebih dua puluh orang kami berdiri yang siap menyerang SMA ZYX, bukan, siap dieksekusi senior killier lebih tepatnya. Entah apa yang dilakukan Ucup yang membuat lamunanku menjadi buyar. Ucup menggerakkan bahunya dan menatap begitu tajam ke suatu arah.
“Ngapain lo Bro?”
“Gw lagi ngeluarin ilmu Gerhana gw, lo diam aja!” jawab Ucup.
“Ilmu Gerhana apaan sih Bro?”
“Gerhana, sinetron laga yang tayang di RCTI, masak lo gak tau sih?”
“Astaga, lo kelahiran taon berapa sih Bro? itu kan sinetron laga waktu kita masih TK!”
“Sssssttttt…. Diam Bro, udah mulai ada reaksinya nih.” ucap Ucup sambil ngeluarin ilmu Gerhana ala Pierre Roland, hmmm… masih hidup gak sih actor berambut gondrong ini? Yang masih exsis sih si Boltak Raja Minyak dari Medan tapi sekarang sudah menjadi Bajing Loncat Partai Politik.
“Lo ngapain sih Bro? ntar kita ketahuan senior”
“Liat tuh Bro, senior berbaju merah, dari tadi ngeliatin gw melulu, gw mau bikin dia pinsan, dan muncul nyelamatin dia, lumayan Bro, nyelamatin bidadari dipagi hari” ucap Ucup kepadaku. Akupun menoleh kearah orang yang dibilang Ucup. Setelah aku perhatikan betul ternyata cewek itu adalah Kiki, sang penumpangku pagi tadi. Kiki memang mencuri pandang kearah Ucup, tapi hanya sekejap saja, kali ini Kiki mulai memijit kepalanya seakan sedang sakit kepala atau lagi pusing.
“Bro, kayaknya ilmu Lo beneran mujarab, dia mulai pusing Bro” Ucapku kepada Ucup
“Makanya bantuin Bro, ntar kita berdua deh ngangkatnya”
“gimana caranya Bro?”
“Gini nih, ikutin aja gerakan Gw!” perintah Ucup kepadaku. Akupun mulai mengikuti gerakan Ucup menggoyang-goyangkan badan seperti mengeluarkan kekuatan Gerhana.
Satu kali
Dua kali
Tiga kali
Masih tidak ada reaksi.
“Gak ada reaksi Bro” Ujarku pada Ucup
“Lanjut aja Bro, sedikit lagi” Aku dan Ucup semakin semangat untuk menggerak-gerakan badan kami.
“Pletak…pletak…” kepalaku dan Ucup dipukul sesorang dengan buku dari belakang, membuat topi kerucut kami jadi penyok.
“Apanya yang sedikit lagi HA!!!?” hardik orang yang memukulku dan Ucup, suasana menjadi sedikit ribut, banyak orang-orang yang menertawakan kami, Kikipun aku lirik juga ikutan tertawa. Dan orang yang memukul aku dan Ucup adalah si Kumis, Fiuhhhh…. Dia lagi, dia lagi.
Hari pertama Ospek, aku lalui dengan berbagai hukuman. Tapi aku tetap menikmati proses ini, karena ada Ucup yang selalu menemani. Aku juga baru tau, ternyata Kiki adalah seniorku di jurusan Manajemen, begitu juga denga Kumis, senior Manajemen yang selalu MPO dihadapan Kiki seakan-akan dia adalah senior paling killer di jurusan kami. Sangat mudah ditebak kalau si Kumis ada rasa dengan Kiki, makanya dia selalu tebar pesona kemana-kemana sambil merona-rona walau tak jelas arahnya. Sementara itu, Kiki terbilang senior yang baik dan ramah. Tetapi itu pada teman-temanku yang lain, sedangkan denganku dia berubah 180 derjat. Entah dendam apa yang ditaruh Kiki padaku, apakah hanya karena aku tidak sengaja memegang tangannya? Padahal sampai sekarang dia masih ada hutang ongkos ojek padaku, aku bersedia deh nganggap hutang itu lunas asal dia tak mengincar aku melulu untuk dihukum.
Setelah jam istirahat siang, seluruh peserta Ospek dari semua Fakultas dikumpulkan di Gedung Serba Guna Kampus yang sangat megah dan luas. Selain menjadi kampus swasta nomor 1 di Provinsi ini, Universitas ADP juga terkenal dengan gedung-gedung artistic dan berkelas, salah satunya adalah GSG yang sering digunakan acara-acara besar di Provinsi ini. Tapi tetap saja lebih 1.000 orang dalam satu ruangan akan terasa pengap.
Fakultas Manajemen duduk diantara Fakultas Psikologi dan Fakultas Kedokteran, kami hanya duduk dilantai, berbaris duduk panjang sepuluh berbanjar kebelakang. Aku mengambil posisi begian tengah paling kanan, disampingku adalah anak-anak Kedokteran. Acara kali ini adalah pengenalan Unit Kegiatan Mahasiswa. Setiap UKM diberikan waktu 15 menit untuk menarik minat Mahasiswa baru agar bergabung pada UKM tersebut. Acara dibuka oleh penampilan UKM Musik yang membuat suasana riuh melalui perform Band “ADP EGP Band”. Band yang sudah rekaman ini adalah Band kebanggaan Universitas ADP. Vokalisnya yang bernama Gilang sangat mempesona para mahasiswi-mahasiwi ADP, kombinasi wajah Aril No-Ah tapi sedikit pesek dan suara Andhika Sasuke berhasil membuat mereka teriak histeris, “Gilang…. I love U…..” teriak mahasiswi Fakultas Psikologi, “Gilang…. Jadilah pasienku!!!” ucap mahasiwi Kedokteran, “Gilang…. Rahimku kau buat panas!!!” teriak Ucup, lah Ucup kenapa juga ikutan?” “Gilang… jangan lupa bayar utang” teriak ibu kantin, ibu kantin kok juga ikut Ospek sih?
Lima belas menit telah berlalu, akan tetapi suasana masih sedikit rusuh karena Gilang Holic banyak yang berbuat rusuh untuk bersalaman dengan Gilang ataupun meloncat-loncat ala-ala konser anak Punk. Ucup juga merengseng kedepan untuk bersalaman berebutan dengan mahasiwi lainnya. Entah sejak kapan Ucup juga mulai ngefens dengan Gilang. “Lumayan Bro, tete dimana-mana tadi pas berdesakan, hehe…” ucap Ucup yang mulai mimisan, astaga ternyata niatnya lain. Kenapa aku gak ikutan juga tadi ya? Fiiiuhhh… pengaruh buruk Ucup sepertinya sudah menjalar kepadaku.
Setelah penampilan UKM musik, acara dilanjutkan dengan penampilan UKM lainnya, seperti UKM Koperasi, MAPALA, Pramuka, Keagaamaan, Teater, Olahraga, Koran Kampus dan UKM-UKM aneh lainnya. Tidak ada yang begitu menarik bagiku, hanya UKM Teater yang sempat mencuri perhatian. Suasana GSG yang awalnya riuh tiba-tiba menjadi gelap karena seluruh lampu GSG yang kedap cahaya dimatikan, kemudian terdengar suara seperti orang hutan dan suara-suara anak pedalaman. Dari belakang kami muncul cahaya yang memperlihatkan delapan orang memakai pakaian pedalaman bernyanyi menuju panggung utama. Aransemen music pengiring antara modern dan tradisional sangat sejuk dinikamati, ditambah suara Vokalis wanita yang begitu merdu yang entah dimana dia berada. Setelah itu diikuti dengan kombinasi pembacaan puisi “Anak Pedalam” karya Taufik Ismail Muda juga menggema. Benar-benar pertunjukan Dramatisasi Puisi yang sangat berkelas. Tepuk tangan meriah kami berikan atas penampilan luar biasa tersebut. Akan tetapi, setelah penampilan itu, orator dari UKM Teater mulai menghina-hina kami, dia mengatakan kami ibarat Ayam Potong yang mau saja disuruh-suruh oleh Birokrasi yang sudah klasik. Tepuk tanganpun berganti sorakan yang tidak terima karena diejek. Akan tetapi aku setuju dengan orator tersebut, walau ungkapannya adalah hinaan tapi memang begitulah kenyataannya, kita sudah dewasa tapi masih dikekang dengan peraturan klasik dengan dalih senioritas dan tradisi kampus, kapan kita akan maju jika masih berpikiran seperti itu? (ini cerbung komedi atau cerbung motivasi sih?)
Sempat aku berfikir jika kampus ini mewajibkan setiap mahasiswa harus memilih satu UKM untuk diikuti, aku akan mengikuti UKM Teater. Walau Ucup sempat mengajakku untuk bergabung ke UKM Olahraga khususnya Basket, apalagi UKM Olahraga tahun ini memasang target juara Nasional kompetisi Basket antar Universitas. Tapi aku tolak, cukuplah Basket menjadi masalaluku.
Acara yang berlangsung sudah lebih 2 jam, membuatku menjadi bosan dan ngantuk, apalagi semalam aku narik ojek hingga pukul 1 dinihari. Ucup sohibku yang selalu setia berada disampingku terlihat masih semangat untuk memperhatikan. Memperhatikan cewek-cewek lebih tepatnya. Matanya bergerilya kesana kemari, dari fakultas satu ke fakultas lainnya. Mata Ucup benar-benar setajam elang, atau seperti AWM yang mendapat scop x16, dia hampir tiap sebentar menyuruhku melihat cewek yang dia anggap cantik dan menarik. Tapi aku tidak tertarik, aku lebih memilih tidur dalam posisi memangku kepala diatas kedua lututku.
“Cie..cie..cie..cie….” aku mendengar suara seseorang, perlahan aku mencoba membuka mata. Posisiku masih dalam posisi tidur menekuk kaki, tapi ternyata sudah condong ke kanan. Perlahan aku liat empat orang sedang berdiri dan memegang hp seperti sedang memfoto atau membuat foto. Tunggu dulu, kenapa suasana tiba-tiba sudah sepi? Kemana ribuan orang lainnya? Astaga aku benar-benar tertidur, dan lebih parahnya aku tertidur sambil menyender dibahu seseorang, bahu seorang wanita yang sedang menutup muka dengan kedua tangannya karena malu. Astagfirullah sebegitu nyenyakkah aku tidur?
“Sudah puas tidurnya?!!” Hardik seorang wanita yang suaranya sudah cukup aku kenal, suara Kiki.
“Siap sudah kak!” jawabku sambil segera berdiri.
“Mahasiswa manajemen benar-benar pintar ya Ki, untuk tidur aja bisa milih sanderan yang cantik, tidurnya nyenyak banget lagi.” Ucap seorang wanita yang berada didepanku, sepertinya dia senior dari Fakultas lain, sebut saja namanya Melati.
“Saya sudah boleh pergi kak?” ucap wanita yang berada disampingku, dia sudah berdiri, akan tetapi masih menunduk, mukanya merah merona, tetapi tidak menutupi kecantikan yang dia miliki, wanita berhijab yang telah menjadi sanderan tidurku, dia tidak begitu tinggi, hanya sebahuku, dan sepertinya dia adalah mahasiswi dari fakultas kedokteran.
“Kalian gak mau kenalan dulu?” Tanya senior inisial Melati. Aku hanya melirik kewanita yang berada disampingku, diapun begitu.
“Ayo kenalan!!!” Hardik Melati.
Akupun menjulurkan tanganku, “AB” “Pipit” jawab wanita itu.
“Udah, jangan lama-lama pegangan tangannya!!, Pipit kamu kembali ke teman-temanmu, dan kamu, cuci muka dan juga kembali ke Fakultas, tapi urusan kita belum selesai!!” Ucap Kiki berapi-api. Kenapa Kiki denganku beda banget sih? Padahal teman-teman yang lain pada memujinya, karena selain cantik, body bagaikan model professional dan ramah terhadap mahasiwa baru. Sedangkan kepadaku sangat jauh berbeda.
[url=https://ibb.co/WH1DZfX]


PIPIT

Aku bergegas menuju WC dan dengan setengah berlari aku menuju Gedung Fakultas Manajemen. Dari kejauhan Ucup telah menungguku dengan tawa terbahak-bahak.

“Puas Lo ya? Kayaknya persahabatan kita berakhir hari ini Bro!” ucapku dengan pura-pura merajuk.
“Hahahaha… Lo sih Bro, tidurnya pulas banget, udah berapa kali aku bangunin tapi gak ada respon sedikitpun, itu tidur apa modus nyender ke cewek cantik?” Ledek Ucup kepadaku.
“Serius segitunya Bro?”
“Iya…. Malahan siap-siap aja Lo bakalan Viral, banyak banget yang vidioin dan foto, eh, tapi kayaknya cewek tempat Lo nyender naksir Lo deh Bro? awalnya dia dorong-dorong kepala Lo gitu karna gak mau, tapi akhirnya dia ngalah karena kasihan liat tidur Lo yang nyenyak banget kali, hingga senior kita dan dari kedokteran ngelarang dia buat bangunin Lo hingga acara usai, hahaha… sumpah, lucu banget tadi” cerita Ucup panjang lebar.
Pipit, wanita cantik berhijap itu. Aku juga tidak habis pikir, kenapa dia mau menahan malu hanya karna tidak mau mengganggu tidurku? Hmmm… sepertinya aku harus menemuinya dan mengucapkan terimakasih.

Berakhir sudah Ospek hari pertama dengan berbagai macam dramanya, sungguh sangat melelahkan. Aku ingin bergegas pulang untuk melanjutkan tidurku yang sempat terputus. Hari ini benar-benar menguras energi.
“Bro, kita cari makan dulu yok!” Ucap Ucup kepadaku ketika menuju parkiran.
“Malas Bro, pengen lanjutin tidur tadi gw”
“Alah lo gak asik Bro, atau makan dirumah gw aja kita? Mamakku tadi bikin Asam Padeh Ikan Nila, kesukaan lo kan?”
“Serius Bro? dah lama banget gak makan Asam Padeh, tapi kapan-kapan lah Bro, capek banget gw, sumpah”
“Ya udah deh, tapi gw punya nasehat buat Lo Bro, gw tau lo suka banget sama Asem Padeh, apalagi sama ikan Nila, tapi ternyata ikan Nila ngak baik baik dikonsumsi Bro, apalagi setelah itu Lo minum susu”
“Emang kenapa Bro?” tanyaku serius ingin tau penjelasan dari Ucup.
“Karena hanya dengan Nila setitik bisa rusak susu sebelanga hahahah…” jawab Ucup dengan kampretnya. Aku hanya bisa geleng-geleng kepala melepas kepergian Ucup yang masih ketawa. Jokes yang amat garing tapi melihat ketawa Ucup akupun ikut nyengir, semoga hanya satu di Dunia ini orang seperti Ucup.


Hpku sempat berdering ketika aku telah menaiki motor, tapi tidak aku hiraukan, walau itu adalah orderan manual, karena yang aku inginkan saat ini hanya sampai rumah dan tidur. Entarlah setelah isya aku mangkal lagi, sekarang yang jelas tidur dulu.
 
Terakhir diubah:
Updatenya segini dulu ya Suhu semua, maaf kalau ceritanya tidak bagus, mohon kripik dan sarannya :ampun:
 
Mntap shu, dan ane mulai berfikir keras di kampus mana uni terjadi. Wkwkwkw
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd