Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Asmara Bersama Gadis Berjilbab (NO SARA)

VpoinZ

Suka Semprot
Daftar
24 Jun 2017
Post
11
Like diterima
13
Bimabet
Halo suhu-suhu sekalian, salam hormat nubie mau belajar bikin postingan nih.
Berikut posting nubie berdasarkan real story. Sorry pic cuma pemanis, demi kenyamanan doi jadi gak bakal ane post pic aslinya, tapi pic yg ane insert ini udah mendekati / mirip dgn ciri2 fisik doi :Peace:

Sebelumnya ane minta maaf kalau terdapat bermacam2 kesalahan atau ceritanya membosankan karena ini pertama kalinya ane belajar nulis, karena itulah ane berharap komen yg membangun dari suhu2 sekalian untuk kenyamanan dan kenikmatan kita bersama;)



[Inroduction]
Namaku andi (bukan nama asli), tapi biasa dipanggil "De" oleh temen2 dan orang2 terdekatku. Usiaku sekarang (2017) 20 tahun dan jalanin yg ke 21. Fisik ku gak kurus, gak gemuk, gak ganteng tapi gak jelek2 amat juga, intinya biasa aja lah. Tinggi ku 168cm, berat 58kg, dan aku terkenal sebagai siswa berprestasi ketika SMA. Sekarang aku mahasiswa salah satu universitas negeri ternama di kalimantan. Saat ini aku ngekos di area sekitaran kampus biar enak bisa jalan kaki kalau jalanan macet.
Aku akan menceritakan pengalaman pacaran bersama cewek berjilbab (NO SARA) selama aku jadi mahasiswa baru hingga saat ini. Dulu SMA pernah pacaran, tapi cuma pegangan tangan, padahal maunya lebih sih...:nenen: tapi yg ada dompetku tipis melulu:bata: dan emang gak semua yg pernah jadi pacarku itu berjilbab tapi kebanyakannya berjilbab. Tau sendirilah cewek jilbab itu lebih nganu:p . Tapi ingat ya, gak semua cewek yg berjilbab kelakuannya begitu, mungkin aku kebetulan aja ketemu yg suka nganu;)

Dan cerita ini masih berlanjut hingga saat ini karena aku sangat menikmatinya;)


Oke pertama bakal aku ceritain pacar pertamaku waktu jadi maba (mahasiswa baru) 2 tahun lalu.



[BERSAMA DATI PART 1]
BTc57d_Bg_E12.jpg

Dati

Sebut saja dia Dati (nama samaran). Tingginya sekitar 160cm dengan body yg agak kurus tapi gak kurus2 banget, ukuran dadanya berapa yah kurang tau juga tapi kenyal banget;) Dia maba satu fakultas beda jurusan dengan aku, tapi kebetulan satu kelompok waktu ospek.

Awal Kenal
Waktu itu para maba dibagi menjadi beberapa kelompok dengan 12-15 orang anggota per kelompok. Nah kebetulan dikelompok ku ada 13 orang, 5 cowok dan 8 cewek.
Cowoknya terdiri dari aku, rahmat, doni, arga dan ridwan. Ceweknya dati, dina, leli, vina, dita, widya, lisa, dan fitri.
Para mentor memilih leader kelompok secara acak, lalu aku terpilih.
Karena menjadi leader, mau gak mau aku harus kenal semua anggota ku beserta nama2nya. Nah dari semua anggotaku, aku merasa tertarik dengan sosok Dati. Senyumannya yg manis, orangnya ramah, suaranya lembut, ditambah bodynya yg proporsional menurut ku.. Uuhh. Langsung nganu ini senjata:mantap: . Untuk anggota cewek selain Dati gak kuceritakan sekarang karena ada beberapa yg lain punya ceritanya sendiri.;)



Mulai PDKT
Hari pertama ospek aku sudah berusaha cari perhatian dia dengan menunjukan bakat kepemimpinanku, untungnya usahaku berhasil karena dia jadi lebih sering ngobrol denganku disela2 waktu istirahat siang ataupun sore selesai ospek. Singkatnya, aku dan dia tukeran pin BB dan kita berdua mulai aktif chatting.


Adanya Balasan
Aku slalu chat dia kalau aku lagi senggang, pelan2 aku deketin dia dan aku tanya2 banyak hal. Dari situ ku ketahui dia ngekos deket kos2an ku. Selain itu dia orangnya humoris, suka bercanda, dan yg terpenting dia gak punya pacar (jomblo niyee :semangat:) ...duhh makin ngebet sama dia dah..

Singkat cerita, ospek telah berakhir dan masa perkuliahan dimulai. Sekitar 2 minggu perkuliahan berjalan, hubunganku dengannya makin dekat ditandai dengan chatku yg selalu direspons positif dan kami sering makan siang bareng di kantin. Suatu hari aku nawarin jemput dia pake motor dan dia mau aja, katanya males jalan (padahal kosannya deket banget). Aku jemput dia didepan kosan dia, katanya cowok gak boleh masuk pagar. Aku nurut dan nunggu diluar, 5 menit kemudian dia keluar dan aku terdiam sebentar..
Dia pake kemeja panjang putih, rok panjang hitam, dan jilbab hitam tapi jilbabnya itu cuma dililit ke leher. Otomatis payudaranya kelihatan jelas dari luar kemejanya.. Uuh jadi makin penasaran ama tuh benda..

"Kenapa dee?"
"(Gugup) eh gapapa dat."
"Gapapa apaan kamu liatin aku gitu. Penampilanku aneh ya?"
Dia nanya sambil senyum2 dan natap mata ku.. Waduh makin jatuh ini diriku ckckckck

"Gak ada, cuma kamu beda aja sama waktu ospek dulu. Dulu lecek sekarang canteek hahaha"
"Apaan sih pagi2 dah ngegombal aja" Dia senyum malu2 sampai wajahnya merah tapi tanpa basa-basi lagi langsung naik motor ku dan bilang "dah ah yuk jalan ntar telat loh".. Duh manisnyaa.
"Iya-iya.. Sayang.." kata sayang sengaja ku pelankan supaya dia gak dengar, tapi entah telinganya tajam atau apa, dia nyahut "baru juga segini masa udah sayang2 sih" (nada sinis)
"Hehehe sorry2 keceplosan. Habisnya kamu cantik banget sih.."
"Au ah" jawabnya singkat.

Suasana hening sejenak. Aku takut dia marah, lalu aku sengaja ambil jalan memutar supaya agak lamaan dikit baru nyampe kampus.
"Dat kamu marah? Dat.."
"(Diam, pandangan ke arah lain)"
"Dati.. Duh maaf ya tadi aku cuma becanda, gak taunya malah gini.. Maaf banget ya Dat.."
"(Masih diam)"
Aku bingung harus ngapain dan akhirnya kami tiba digerbang kampus. Fakultas kami letaknya dibagian agak belakang kampus, sekitar 200meter dari gerbang kampus. Aku masih bingung karena suasana canggung diantara kami. Tapi tiba2..
"Kena deh kamu. Hehehe (sambil meluk, duh kaget, bahagia, dan agak malu soalnya itu udah dilingkungan kampus. Beruntung masih pagi jadi gak terlalu banyak orang didekat gerbang).
" m..maksud kamu apa?" ( gugup)
"Ya tadi gapapa aja , mau serius aku seneng kok" (sambil senyum)
Aku masih terdiam dan kemudian kami tiba diparkiran kampus. Dia turun dan bilang "aku ntar sore baru pulang, kamu mau jemput atau gak terserah aja" sambil senyum khasnya lalu berlari menuju kelas. Aku masih diatas motor mikirin kata2nya barusan.

Aku yg masih mikir dikagetin temen satu kelompok ospek dulu yg kebetulan satu jurusan denganku, namanya widya.
Widya orangnya juga cantik, tapi agak gemuk, tingginya sekitar 155cm, otomatis bulatan didadanya itu membusung banget. Hari itu dia pake jilbab putih, kemeja kuning dan rok hitam, cantik sih tapi aku kurang srek ama gaya bicaranya yg kadang agak sombong.

"Eh de ngapain disini? 5 menit lagi kita ada kelas loh"
"Eh widya. Iya nih thanks dah ngingetin hahaha"
Kamipun bareng menuju ruang kelas. Selebihnya seperti biasa lah teman baru jadi sok akrab dikit:D


Isyarat Jalan
Singkat cerita, perkuliahan ku selesai siang hari dan aku chat dati buat nawarin ngantar dia pulang nanti sore.
"Dat nanti sore aku antar pulang mau?"
"Mau dong, gak capek2 jalan hehehe"
"Yaudah nanti jam berapa?"
"Jam 4 kayaknya baru beres De"
"Yaudah aku tunggu di lobi ya"
"Iya say" jawabnya singkat.
Aku membacanya dan terdiam sejenak. Apakah ini pertanda atau aku cuma geer? Aku pun mikirin banyak spekulasi perihal dati. Kayak peramal aja pokoknya:adek:

Tak terasa udah jam 4 sore, dati datengin aku yg lagi asik main game online di smartphone jadulku.
"Hoi. Game aja kerjaannya"
"Hehehe. Daripada bosen kan mending main game aja. Daripada mainin kamu" (sumpah aku keceplosan:))
"Apaan sih emangnya aku mainan apa?" dia berkacak pinggang sambil melototi aku. Tapi aku cuma ketawa soalnya ekspresinya lucu dan uuhh manisss banget..
"Kok malah ketawa sih? Lucu ya aku marah?" dia berpaling muka, lalu aku beranikan diri buat pegang tangan dia.
"Yaudah maaf. Yuk pulang daripada disini terus"
Dia diam dan ikuti kata2ku tapi gak lepasin tanganku yg megang dia (persis kayak ayah yg lagi gandeng anaknya.. hahaha:D)

Diperjalanan pulang, dia cuma diam tapi tanpa diduga malah meluk dan nyandarin kepalanya ke pundakku. Duh senengnya...
Sesampainya di kosan dia, dia turun lalu lepas helm.
"De.. Ini aku ada sesuatu buat kamu" dia menyodorkan sebuah surat. Aku pengen ketawa tapi ku tahan, "masih zaman ya pake surat" pikirku.
Aku kemudian ngambil surat dari tangan dia. "Boleh baca sekarang?" (dia cuma ngangguk).
Aku deg2an buka amplop surat itu. Benar2 geer tingkat tinggi dah :D

Ternyata isinya singkat, hanya 3 kata:
"I LOVE YOU"
Trus aku liat dia..
Dia nunduk dan ekspresinya malu2. Merah2 gitu wajahnya. Uhh dah sore tapi masih cantik aja pikirku.
"Dat.. Kamu serius?"
"(Cuma ngangguk dikit, masih nunduk)"
Kemudian aku cek keadaan sekitar, setelah yakin gak ada orang, aku beranikan pegang pipi dia, ku angkat wajahnya. "Cupp.." ku cium keningnya.
"Ehhh" dia kaget dan melotot ke aku. Aku cuma senyum sambil ketawa. Lalu aku kabur tanpa menoleh. Ekpresi terakhirnya yg ku lihat dia cuma bengong liatin aku:Peace:

Malam harinya
Aku chat dia seperti biasa. Tapi lama banget baru dibalas. Chatku pukul 18:30an baru dibalasnya pukul 20:00 lewat. Tapi kagetnya (bahagia tepatnya:semangat:) dia ngajak ketemu malam itu juga. Aku sempat mikir, ini mungkin kesempatan, tapi masa iya kok cepet banget ya? Kuhentikan pikiran itu dan segera mendatangi dia.

Aku tiba di kosnya, malam itu dia pake jilbab hitam dengan terusan warna. Jilbabnya gak nutupin kedua dadanya secara sempurna sehingga aku dapat melihat jelas bentuk payudaranya entah kiri atau kanan tergantung kemana jilbabnya dikibarkan angin:genit:(walaupun gak besar2 amat, amat aja gak tentu besar kok:p)

"Kemana dat?"
"Ke cafe **** aja" jawabnya singkat.
"Kamu marah?"
Dia cuma diam dan langsung naik ke motorku. Aku tak banyak berpikir dan langsung menjalankan motor.
Dia banyak diam dan kali ini tidak memelukku. Aku bingung, apakah dia beneran marah?


First Move
Kamipun tiba di cafe, Dati memilih tempat duduk yg agak pojok supaya enak ngobrol katanya. Singkat cerita, setelah minuman tersaji (kami tidak pesan makanan), dati memulai pembicaraan.

"De.. Kamu suka aku gak?"
wah langsung to the point rupanya pikirku.
"Iya dat. Aku suka kamu. Dari awal kita ketemu pas ospek dulu aku udah tertarik sama kamu." jelasku sambil menebak arah pembicaraannya.
"Hmm.. Aku juga De." katanya pelan dan tersenyum sambil mengelus dadanya dengan tangan kirinya (mungkin karena lega). Namun hal itu justru membuatku nafsu, dadanya terlihat membusung ketika dia sentuh.. Ingin rasanya tanganku saja yg mengelusnya. Dasar otak mesum;)

Kemudian ku beranikan diri memegang tangan kanannya yg masih diatas meja.
"Jadi.. Gimana? Kita pacaran? Hehehe" kataku sambil tertawa
"Kok ketawa sih? Lucu ya?"
"Iya lucu.. Hihihi"
"Aku serius de, kenapa sih kamu main2 gitu."
"Aku juga serius Dat, aku suka, aku sayang, tapi cuma lucu aja kok bisa secepat ini, kan kita baru kenal... Bagaima-" "Kalau emang jodoh, kita bisa apa?" Dati memotong kalimatku.
Aku terdiam. Dati menggenggam erat tanganku yg memegang tangannya. Tangannya yg satunya masih menempel didadanya.
Akupun inisiatif berdiri dan menggeser kursi untuk duduk disebelahnya (tanpa melepas tangannya).
Dia cuma diam ketika aku disebelahnya, kemudian ku pegang pipinya dengan tangan kiriku. Kudekatkan wajahnya.. "Cupp" ku cium mesra bibirnya. Dia diam, tetapi membuka mulutnya, namun hanya menerima perlakuanku saja. Tangannya makin erat mencengkram tanganku, tangan yg didadanya tadi memegang tanganku yg berada dipipinya.
"Hmm.. Hhh.. Shh ahhh.." desahnya pelan disela2 ciumanku.
Sekitar 2 menit kami berciuman lalu kulepas. Ku tatap dia, dia juga menatapku. Tatapannya itu kalau dibayangin aduuhh bikin yg dibawah gak bisa tidur:D
Aku cek keadaan sekitar, aman menurutku. Lalu kali ini kupegang kedua pipinya. "Cupp slllrp" ku cium dan kuhisap2 bibirnya. Dia merespons ciumanku dan kami french kiss. Tangan kananku turun menyusuri lehernya, dia hanya diam, lalu semakin turun hingga mencapai dada kirinya, tak ada reaksi, ku elus hingga agak ku remas pelan. "Uhh ahhh" desahnya disela ciuman kami. Mendapat respons begitu tanganku yg satunya merasa "iri" dan akhirnya kedua tanganku aktif meremas2 kedua dadanya.. Rasanya begitu lembut seperti tak ada penghalang:mantap:
Sekitar 3 menit berciuman sambil tanganku meremas dadanya, ku lepas ciumanku tapi tanganku masih aktif memegang "mainan" baruku itu. "Uuhh aahh shhh ahh ihh ahh" desahnya pelan agar tak terdengar orang lain namun tetap terlihat sangat menikmatinya.

"Dat, kamu gak pake BH?" tanyaku penasaran.
"Hhh.. I..iya" jawabnya singkat dan agak terengah-engah. Tangannya memegangi tanganku yg sedang asyik bermain.
"Kenapa? Gak suka?"
"Bukan.. Tapi jgn kenceng2 ya sakit"
"Iya dat.. Maaf. Tapi kamu kok gak pake BH sih?"
"Biasanya aku tidur gak pake BH buat kesehatan. Tadi sbenernya mau langsung tidur tapi kepikiran kamu terus. Sshh ahhh.. Makanya aku ngajak ketemu dan males pake BH lagi. Aahh" jelasnya sambil kelojotan menikmati remasanku didadanya.
"Ohh gitu ya. Enak ya dat?"
"(Hanya mengangguk sambil memasang wajah nakal)"
"Ihh gemesin deh kamu" sambil kuremas agak keras sampai dia agak meringis entah kesakitan atau keenakan.
"Iiihh hahh ahh uhh kamu.." dia malu2 mau;)
Kami berbincang entah berapa menit sambil tanganku tetap bermain di dadanya. Kondisi kami aman soalnya posisi kami dipojok. Disebelah kanan dati adalah tembok yg sedangkan disebelah kirinya aku yg duduk menyamping. Didepan kami orang sibuk dengan aktivitas masing2. Kalaupun ada yg memandangi kami tetap tidak ketahuan karena dati agak menunduk sehingga posisi dadanya tertutup bagian bawah meja. Sungguh nikmat melakukan hal itu mengingat dati yg kadang merem melek sambil ngobrol denganku.

Dari obrolanku itu ku ketahui dia dulunya pernah pacaran tapi hanya sebatas peluk dan cium pipi. Untuk denganku barusan dia bilang yg pertama, cukup meyakinkan karena dia masih pasif dan seperti kebingungan. Namun dia cerita dan mengaku jujur kalau dulu pernah Hand job penis mantannya karena dia penasaran dengan bentuk penis. Aku kaget tapi semuanya terabaikan berkat benda kenyal yg ada ditanganku:D
Awalnya dia bilang hanya akan mengizinkanku menciumnya saja sebagai tanda keseriusannya, tidak lebih. Dia sebenarnya ingin sekali menepis tanganku ketika pertama kali menyentuh dadanya, tetapi dia malah menikmati sentuhanku dan enggan menepis tanganku sehingga jadilah kami ngobires (ngobrol sambil remes;)).

Beberapa saat berlalu dan aku melepas dadanya "uuhhhh hmmh... " desahnya seperti kecewa.
"Capek dat. Hahaha"
" hhh.. Kamu.. Siapa suruh gitu terus" katanya sambil terengah-engah.
"Hehehe kenyal banget sih.. Kenceng lagi dat."
"Ah kamu bisa aja" dia senyum malu2 dan.. Manisssss banget:genit:

Malam itu kami resmi jadian. Waktu menunjukkan (kalau tidak salah) pukul 21:20 WITA. Setelah menghabiskan minuman, aku ajak dia pulang. Ketika diperjalanan tiba2 hujan turun cukup deras (sebenarnya sudah gerimis sejak kami berada didalam cafe). Kebetulan saat itu lokasi kami dekat dengan rumah temanku satu jurusan, akhirnya ku putuskan untuk mengajak dati singgah disana sebentar sambil menunggu hujan reda, dan dia setuju.






-----
To be continued
-----
Berhubung ini real story jadi ane coba cerita apa adanya dulu. Apakah detail prosesnya, atau langsung mendekati eksekusi? Monggo dicorat-coret.
 
Terakhir diubah:
Mantap banget suhu, gpp sebenarnya asal sensornya mencukupi identitas pasti ketutup... Cuma aslian gapake img pun ceritanya udah maknyus, lanjutkan aku mendukungmu
 
[Bersama Dati Part 2]


Setibanya didepan rumah temenku, aku memarkir motorku dihalaman. Aku segera menuju pintu diikuti Dati yg agak berlari dibelakangku. Kami cukup kebasahan, untungnya ponselku tidak rusak walaupun agak basah terlihat dari layarnya.
Rumah temenku ini tidak terlalu besar, namun halamannya cukup luas. Namanya Ahmad Hafi (bukan nama asli), aku biasa memanggilnya Ahmad. Dia tinggal disini dengan 2 orang sepupunya yg juga mahasiswa tapi dari fakultas berbeda.

"(Teng tong..)" bunyi bell yg ku pencet. Beberapa saat menunggu akhirnya temenku membuka pintu. Mungkin karena kebiasaan, dia tidak pakai baju (telanjang dada) dan hanya memakai celana pendek. Biasanya kalau udah gitu dia mau tidur, maklum aja sih soalnya kami tiba disana sudah lewat pukul setengah 10 malam:kretek:

A: Yo De ada apa?
De: numpang bro, hujan nih.
A: oh yaudah ayo masuk, dingin nih.
De: dah tau dingin malah gak pake baju
A: iyalah dah jam tidur gue ini. Cpet masuk. (Blum sadar ada cewek disamping belakangku)
De: ayo dat masuk
Dat: iya de (agak menggigil, tangannya menyilang didepan dada, pasti kedinginan)
A: eh itu siapaa?? (Dia agak kaget dan langsung nutupi selangkangannya pake tangan, wajar dia gak pake cd, "anu"nya nyeplak)
De: ini Dati, temen dari jurusan *******
A: Ohh ya kalau gitu ayo masuk cepet, dah kedinginan gitu (sok perhatian. Tapi sorry bro dati dah jadi milikku;))
Dat: (Hanya diam dan mengikutiku)

Aku dan dati duduk dikursi yg ada diruang tamu. Temenku tadi bergegas kedalam. Dia kemudian kembali dengan membawakan handuk, tapi sekarang dia udah pake baju (jaim mungkin hahaha)

A: Dati ya namanya? (Sambil menyodorkan handuk ke dati)
Dat: i..iya. Btw makasih ya (sambil mengambil handuk tsb, dati terkesan cuek karena gak kenal dan dia emang menggigil karena kedinginan)
A: Kamu bisa pake kamar sepupu ku, kebetulan malam ini dia nginep di kos temennya, malas pulang hujan2an katanya. Ayo aku antar. (Sok ramah.. Cari perhatian.. Aku diam aja sambil nahan tawa:p)
Dat: iya nih maaf ya ngerepotin (dati tanpa pikir panjang ngikut aja)

Mereka berdua berjalan ke ruangan dalam, tak lama temenku kembali dan tanya2 soal Dati. Padahal, aku juga basah kuyup tapi dia gak bawakan aku handuk juga. Syeedihh:((

A: Oi bro itu cewek cantik banget. Kenal dimana?
De: dia temen satu kelompok waktu ospek kemarin.
A: cewek yg sering lu ceritain itu?
De: Yup (jawabku singkat sambil nyengir:p)
A: aaaah sh*t lu bro !!" Katanya kesal

Aku hanya tertawa. Memang aku kadang cerita ke ahmad kalau aku ngincer satu cewek yg pernah satu kelompok waktu ospek. Dan karena dia tau bahwa dati adalah cewek itu, dia merasa kesal karena kesempatannya sudah hilang. Begitulah kami, temen jgn sampai makan temen, apalagi gara2 cewek:cendol:


Hujan Penuh Makna

Setelah ngobrol sebentar dengan Ahmad, aku diminta memasukkan sepeda motorku ke garasi. Dia menyuruhku menginap saja. Aku setuju karena emang udah kemalaman. Tapi setelah mengunci garasi dan kembali masuk rumah, aku baru teringat satu hal, Dati !!

De: eh iya bro lupa !! Aku setuju nginap tapi kan bawa dati, masa dia nginap juga?
A: Busyet !! Gue lupa. Tapi lu coba ngomong dulu deh ke dia, siapa tau mau. Males gue buka garasi lagi.
De: Emangnya boleh cewek nginap disini?
A: Boleh2 aja, toh sepupu gue cewek juga.
De: lah itu kan keluarga, dati orang luar
A: udahlah gapapa, lagian gak ada yg tau kok

Aku berpikir sejenak dan akhirnya setuju. Kami menuju kamar yg ditempati dati.

De: (tok.. Tok.. Tok) halo dati. Udah selesai belum?
Dat: iya udah dari tadi (agak berteriak)
De: Dat kita nginap aja mau? Soalnya hujan dan udah malam banget ini.
Dat: Nginap? Emangnya boleh? (Suaranya mendekat, sepertinya dia didekat pintu)
A: Boleh kok, daripada kalian pulang dan kenapa2 nanti gue gak enak.
De: gimana mau dat?
Dat: iya deh nginap aja. Lagipula kalau jam 10 kosanku udah dikunci. Btw makasih ya mad udah pinjemin bajunya.
A: eh iya sama2. Yaudah kami tinggal ya.
Dat: iyaa makasih yaa
De: Nice dream honey (kataku dihadapan ahmad)
Dat: u too dear
A: Sialan lu !! (Ahmad berbisik kesal kepadaku, aku hanya tertawa:p)


Aku dan ahmad memutuskan segera tidur dan menuju kamar ahmad. Kamipun masuk kamar dan dia langsung kembali ke tampilan awal tadi. Aku minta izin untuk mandi karena tidak enak rasanya kehujanan dan langsung tidur.
Setelah mandi, aku memutuskan untuk memakai seragam yg sama dengan temenku, hanya celana pendek tanpa ada yg lain. Tanpa terasa yg dibawah sana agak keras karena suasana dingin, ditambah aku teringat kejadian di cafe tadi.
Sambil menunggu mengantuk, aku memainkan ponselku untuk sekedar mengecek timeline sosmedku. Disebelahku ahmad sudah tidur dengan dengkurannya yg khas. Diluar sana hujan masih mengguyur dengan derasnya.

Ketika aku mengecek BBM ku, ada pesan dari Dati.
Dat: PING !!!
De: .....???
Dat: kok belum tidur?
De: belum ngantuk aja. Kamu? Udah jam sebelas lewat ini loh.
Dat: Tau nih gak ngantuk, temenin dong..
De: Temenin chat? Okee
Dat: Bukan, temenin dikamar. Aku takut sendiri. Cepet kesini, aku tunggu sekarang juga.
De: duh aku males keluar sayang.
Dat: (hanya D).
De: PING !!! (tetap D)
Akhirnya aku menuruti keinginannya dengan terpaksa memakai kaos dan keluar kamar (maklum saat itu aku belum terlalu mesum, jadi masih kurang peka terhadap "kesempatan" yg ada ;))

De: (tok.. Tok.. Tok..) ini aku
Dat: (membuka pintu) ayo masuk De..
Saat itu dia memakai jilbab putih, kaos lengan pendek warna putih, dan celana kain warna hitam.
Dat: kenapa? Aneh ya? Duuh kan (dia agak malu2 sambil membalikkan badannya dariku)
De: gak aneh kok, cuma seneng aja liat kamu tetap cantik walaupun seadanya gitu
Dat: kamu tuh ya.. Ada2 aja (dia mencubitku)
De: awww (jeritan formalitas;))

Aku kemudian duduk diranjang, Dati menutup dan mengunci pintu lalu duduk disebelahku.
De: kok dikunci sih? (Tanyaku heran)
Dat: yaa supaya gak ada yg ganggu aja (dia menunduk malu2)
De: Ganggu? (Tanyaku sambil mencoba menebak arah pembicaraan)
Dat: iyaa bawel (katanya cemberut.. Duhh maniss banget:genit:)

Kami terdiam sejenak, tapi dengan begini pikiranku terfokus kembali ke kejadian di cafe tadi. Aku lalu berdiri didepannya, dia tertundu malu. Aku angkat wajahnya.. "Cupp" ku kecup mesra keningnya. Dia terpejam menikmati.
Berikutnya aku membungkuk, aku peluk dia (dati masih duduk). Aku elus punggungnya, kurasakan tak ada apa2 dibagian itu.
De: kok kamu masih gak pake bh?
Dat: kan aku tadi gak bawa
De: punya sepupu ahmad?
Dat: Gak enak aku pinjem, lagipula kekecilan juga.
De: kekecilan? Kecil apanya? Tanyaku pura2 ****** sambil melepas pelukan lalu memandangi kedua "bola" didadanya.
Dat: apaan sih liat2 gitu.. Malu tau (wajahnya merah, tangannya menyilang didepan dada, malu2 mau nih ceritanya :p)

"Cuppp" kali ini ku cium bibirnya. Dia agak melenguh dan membuka mulutnya. Akupun mengajaknya french kiss dan dia memberi respons cepat, kali ini dia lebih ganas daripada saat di cafe tadi:D
Tangannya yg tadi menyilang kini merangkul leherku. Aku memeluknya lagi. Kami terhanyut dengan ciuman yg cukup panas dalam suasana hujan yg dingin. Namun karena terlalu menikmati, aku kehilangan keseimbangan dan spontan saja terjatuh menindih dia. Ciuman kami sempat terlepas dan kami beradu pandang.
Dati hanya diam dan tak berkata apa2. Saat aku mendekatkan wajahku untuk mencium dia lagi, dia hanya diam dan menutup matanya, sambil membuka mulutnya lagi.
"Cuup slllp" suara bibir kami yg kembali berciuman. "Ahh.. Huu uhh" desahnya diantara ciuman kami.
Beberapa menit kami berciuman, aku merasa sesak. Ya... Juniorku tegang maksimal. Aku yakin dati mengetahuinya karena tepat menekan pahanya. Kemudian tanpa ku duga Dati mencoba melepas baju ku. Aku bantu dan sekarang aku hanya mengenakan celana pendek yg menyembul karena "penghuninya" sudah bangun:tegang:.

Dati mendorong supaya aku bangun, lalu bergantian dia yg diatas. Dia mencium bibirku, leher, dada, dan berakhir dengan mengemut putingku. Aku mendesah kenikmatan sambil mengelus kepalanya yg masih berjilbab dan pakaian lengkap.
Beberapa saat berikutnya adalah hal yg ku tunggu2, dia turun dan menyentuh penisku. Dia remas2 dari luar celana ku. Aku kelojotan dibuatnya.

Dat: Ciyee yg dah bangun. Keras2 lunak gini. Ih gemesin (sambil meremas agak keras)
De: uhh udahan ah ntar malah keluar akunya (kataku sambil duduk dan menahan tangannya)
Dat: Yaudah keluarin aja hehehe
De: haa? Keluarin aja? Yaudah sana bantu aku keluarin
Dati kemudian mencoba melepas celanaku. Karena ribet, aku berdiri dan melepasnya. Senjata kecilku pun akhirnya bebas dan sekarang tepat didepan wajahnya (aku masih berdiri).
De: ayo keluarin hehehe
Dat: ihh besarnya
De: masa sih besar? Standar aja kok.
Dat: hmm... (Tangannya langsung memegang penisku, dikocoknya pelan)
De: uuhh uhhh enak sayang.. Kencengin dikit dong..
Dat: (hanya diam sambil memandangi penisku, tangannya semakin aktif dan terus mengocoknya)

Selama beberapa saat aku hanya mendesah menikmati kocokannya, sampai di menit ke berapa aku merasakan hangat dan agak basah dibawah sana.
Ternyata dati memasukkan penisku ke dalam mulutnya !!
Astaga !! Aku kehilangan kata2. Ini pertama kalinya dalam hidupku. Dan rasanya, duuh enaaak bangeet:genit:

"Uuhhh aahhh diapain itu sayang kok enak banget ya. Aahh" racauku keenakan.

Sebentar saja aku merasa ada yg ingin meledak, refleks aku menahan kepala dati agar penisku tetap didalam mulutnya..
Dati gelagapan ingin melepaskan diri, tapi aku tidak ingin melepaskan kehangatan mulutnya hingga akhirnya "crrttt crrttt" sekitar 6 semprotan aku keluar didalam mulutnya. Setelah sperma ku keluar, ku lepaskan penisku dari mulutnya, akupun langsung terduduk dihadapannya. Dati terbatuk2 dan segera membersihkan sperma ku yg keluar dari wajahnya dengan tisu.
Dat: ihh jahat kamu de. Tuh kan jadi aku minum cairannya.
De: hehehehe abisnya enak sih digituin;)
Dat: au ah.. (Memalingkan muka sambil masih mengelap bibirnya dengan tisu)

Melihat hal itu entah kenapa penisku yg baru saja tertidur sudah bangun lagi. Aku dekati dia, ku peluk dari belakang, dia cuma diam dan mengabaikanku.

De: kamu marah? Dati sayaang..
Dat: (hanya diam)
De: sayaang... Ngomong dong... (Sambil tanganku naik keatas, meremas2 dadanya)
Dat: (mendongakkan lehernya, kulirik matanya terpejam, tapi dia tetap diam)
Terus ku remas dadanya sampai terasa nafasnya mulai berat dan sedikit terengah-engah. Sesekali ku sentuh putingnya hingga membuatnya tak kuasa menahan desahan lagi dan "aahh.. Ahhh ohh" desahnya menikmati remasanku.
"Cupp" ku kecup lehernya yg masih tertutup jilbab. Desahan dati semakin keras karena tanganku yg tadinya meremas dari luar kini sudah meremasnya secara langsung. Aku singkap bajunya keatas dan kuremas2 sambil ku cubit2 putingnya.
Dat: aahh uhh oohh ahhh.. Dee. Aahh uhh cuppp (dati mengajakku berciuman dan langsung ku sambut mesra)

Aku menarik kaosnya lebih keatas, dati membantuku dan akhirnya bajunya lepas, ciuman kami terlepas sebentar namun dati segera berbalik menghadapku dan kami berciuman lagi.
Kali ini dia begitu agresif, ciumannya tak bisa ku tandingi, dadanya juga tak bisa ku remas karena dia memelukku erat.
Mungkin sekitar 5 menit lebih kami melakukan itu hingga akhirnya dia melepaskan ciuman dan kembali kami beradu pandang.

Aku berinisiatif merebahkan dia. Alhasil, aku melihat sesuatu yg sangat indah. Seorang cewek cantik yg masih mengenakan jilbab putihnya, namun kedua payudaranya bergoyang2 seirama dengan nafasnya yg cepat. Aku segera menyampirkan jilbabnya ke samping agar lebih leluasa memandangi dadanya, sengaja tidak kulepas karena... tau sendiri lah ;)

Pandanganku kemudian beralih kebawah, aku coba menarik celananya, dati hanya melenguh sedikit tetapi mengangkat pantatnya sehingga celana itu mudah dilepas.

Setelah ku lemparkan celana panjang itu ke lantai kamar, barulah sekarang ku liat sebuah pemandangan yg teramat indah, Dati telanjang bulat namun jilbabnya masih terpasang. Uhhh ngaceng maksimal;)


Second Move
Aku begitu bernafsu dengan pemandangan ini. Dadanya yg naik turun seirama nafas, dengan puting kecil berwarna coklat muda yg bagian tengahnya masih tenggelam, vaginanya yg ditumbuhi bulu2 halus, ditambah jilbabnya yg masih setia dikepalanya.
Ku lebarkan pahanya, lalu ku tindih dan ku cium bibirnya lagi.
"Ccuup sllrrpp" dia membalas dengan ganasnya. Ciumanku perlahan turun ke dagunya, lalu berhenti di lehernya yg masih tertutup jilbab. Ku singkap jilbabnya lalu ku cupang lehernya hingga ada tanda merah disana.
"Aahh ohh " desahnya sambil meremas rambutku.
Ciumanku kemudian turun ke dadanya, aku jilati benda kenyal yg sangat menarik perhatianku itu. Mulai dari yg kiri, lalu yg kanan, dan ku ulangi berkali2. Ketika aku menikmati sbelah kiri, yg kanan aku remas, sebaliknya ketika menikmati sebelah kanan, yg kiri ku remas. Dati mendesah2 semakin keras sambil mendorong kepalaku menekan dadanya.

Setelah puas dengan bulatan2 itu, aku mulai menyusu. Bibirku mencaplok putingnya sebelah kanan, kuhisap, kujilat, dan ku gigit kecil saking gemasnya. Terasa benda itu semakin keras.
"Aahh.. Aii ai ahh oh uhh ahh hmm ohh " desahnya seperti orang kesetanan. Aku benar2 terobsesi dengan benda itu. Akupun terus menikmati menyusu dengannya kiri dan kanan selama (mungkin) hampir satu jam:nenen:. Selama itu pula dati terus menerus mendesah dan melenguh menikmati perlakuanku.

Akupun melepaskan mulutku dari dadanya, namun tanganku masih aktif meremas2nya. Dati memegangi tanganku, matanya terpejam namun mulutnya tak henti2nya mendesah.
Pandanganku kembali ke selangkangannya, kulihat disana begitu basah dan banyak cairan yg kadang keluar (terlihat jelas karena posisinya yg mengangkang). Aku tertarik untuk mencicipinya, dengan perlahan aku tempelkan lidahku dibagian yg agak menonjol (apa ya namanya kurang tau:)). Aku putar2 lidahku disana sehingga dati menjepit kepalaku dengan kedua pahanya. Kemudian aku julurkan lidahku memasuki lubang V nya, "aahhh" teriaknya ketika pertama kali lidahku menyentuh bagian dalam kewanitaannya itu.
"Jadi begini ya anunya cewek" pikirku. Tercium aroma khas dari sana, ditambah rasa asin dan agak pahit dari cairan2 yg keluar, namun justru menambah nafsuku sehingga tanganku yg asyik meremas dada menjadi meremas lebih keras. Sebentar saja dati kelojotan dan menjepit kepalaku lebih keras, hingga disatu saat dia menjerit keras "uuhh aahhh ahhhhhhhh". Dia pun orgasme. Untung saja hujan masih deras, jadi tidak akan terdengar.
Beberapa kali cairan keluar menyemprot2 wajahku, untungnya aku sempat mengangkat kepalaku jadi gak kena deh:Peace:
Setelah orgasme, jepitannya melemah, aku bangkit kemudian mencium keningnya.
" cupp.. Aku sayang kamu Dat"
" hhh. Aku juga" sahutnya pelan.


Tak terasa waktu menunjukkan pukul 02 lewat, berarti telah cukup lama kami berhubungan. Kulihat Dati begitu kelelahan, dia langsung tertidur. Aku mengelap keringat ditubuhnya dengan menggunakan bajuku, saat itulah aku baru sadar bahwa juniorku masih bangun dan dalam kondisi siap tempur.




*to be continued



-------
mohon kritiknya suhu2 sekalian. Sekali lagi ini real story dan emang ane alami, tapi agak susah kalau "pure" real story. Jadi ane putusin buat kasih bumbu dengan referensi posting suhu2 senior di thread sebelah.
Karena itulah ane mohon kritik (kalau bisa saran) agar ane lebih mudah nulis kelanjutannya. Sekian dulu thanks:Peace:
 
Mantap banget suhu, gpp sebenarnya asal sensornya mencukupi identitas pasti ketutup... Cuma aslian gapake img pun ceritanya udah maknyus, lanjutkan aku mendukungmu

Terima kasih dukungannya suhu:semangat: Btw dati skrng jomblo loh hu;)
 
kayak baca stensil nick carter jaman dulu
ga terasa jd bayangin jg n ngaceng
 
Ceritanya seru nh bagus juga,, gimana kalo dipindahkan ke cerbung???
 
Suhu2 sekalian berhubung TS lagi mudik mohon maaf kelanjutannya ditunda dulu beberapa hari, berhubung kampung TS memang masih susah sinyal. TS ucapkan mohon maaf lahir batin (walaupun telat seminggu:D) dan terima kasih banyak kepada suhu2 yg mau mampir di curhatan TS, sampai jumpa lagi beberapa hari kedepan yak:beer:
 
Bimabet
Mau dong hu.. Gimana caranya? Maaf masig kurang ngerti.:) Ane pake chrome di hp
Coba aja new thread pas buka nanti diarahkan ke Cerita Bersambung, ngulik aja hu pasti ketemu, btw selamat mudik ria, selamat sampe tujuan... Kami menunggu santai disini
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd