Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA "Ayana, Kenapa Bisa Begini?" Update Part 8

Status
Please reply by conversation.
tanpa bermaksud nyundul, eh udah page 9 aja..
edisi kangen achann
 
Page 9 nya masih panjanggg suhuuuuuuu...

Belom sempet nyentuh laptop lagi nih suhu suhuuu, lagi hectic bangettt.. gak enak kalo ngedit tulisan di hp...



Biar gak penasaran kasih spoiler dikit dulu deh yaaaaaaaa~~~~~~





Sekitar 7 kali penis gue menyemprotkan sperma kedalam rahimnya. Lalu gue melepaskan penis gue pada vaginanya, terlihat cairannya keluar dari lubang surgawi tersebut karena tak terbendung.
 
Page 9 nya masih panjanggg suhuuuuuuu...

Belom sempet nyentuh laptop lagi nih suhu suhuuu, lagi hectic bangettt.. gak enak kalo ngedit tulisan di hp...



Biar gak penasaran kasih spoiler dikit dulu deh yaaaaaaaa~~~~~~





Sekitar 7 kali penis gue menyemprotkan sperma kedalam rahimnya. Lalu gue melepaskan penis gue pada vaginanya, terlihat cairannya keluar dari lubang surgawi tersebut karena tak terbendung.
tudei dooonk..
 
Part 8 : Secure
...............................................................................................

Setengah sadar gue melirik ke arah jam kecil yang berada di meja samping tempat tidur, ternyata masih jam 6 sore.

Gue biarkan Ayana terus mengulum dan menjilati penis gue, sampai pada akhirnya gue gak tahan ketika beberapa kali dia melakukan deepthroat...

Gue : “HEEEGGHHH..” Ayana melirik dan mulai menyadari bahwa gue udah bangun dari tidur.

Dia semakin bersemangat memainkan penis gue dengan mulutnya.

Ayana : “Ehh udah bangun hehehe..”

Gue : “Kamu yang bangunin, lagi enak-enak tidur juga...”

Ayana : “Apaan tadi juniornya duluan yang bangun... Hahahaha..”Jelas bangun duluan, tidur gak pake apa-apa jadinya dingin. Sedangkan dia hanya memakai bra dan cd nya.

Dia kembali memainkan penis gue dengan mulutnya, dan sesekali menjilati semua bagian penis gue tanpa melewati bagian lainnya lalu kemudian mengulumnya lagi.

Sekitar 5 menit dia memainkan penis gue kemudian dia bangkit ke sisi gue berbaring tapi tangannya tak melepaskan kocokan dipenis gue. Gue pun bingung apa yang bakal dia lakukan.

Dengan tatapan yang nakal dia langsung mencium bibir gue beberapa saat dan bersilat lidah serta bertukar liur. Dengan satu tangan gue melepaskan kaitan bra nya dan berhasil.

Ayana : “Jago banget deh ngelepas beha pake satu tangan.. Hehehe mmpphh” Gue hanya tersenyum lalu Ayana kembali mencium bibir gue.

Tak hanya disitu, mulutnya menjalar menciumi pipi, hidung, hingga leher gue yang membuat gue semakin horny karena tingkahnya. Satu hal yang bikin gue semakin memuncak birahinya ketika Ayana menghisap puting payudara gue.

Gue : “AHHH... GILA!! ENAK BANGETHHHH..” Tangannya tak diam, malah semakin mempercepat kocokan dipenis gue.

Posisi begini bisa-bisa pertahanan gue jebol, tak lama kemudian gue berusaha bangkit lalu memutar posisi menjadi Ayana berada dibawah gue.

Gue : “Nakal kamu yaa...” Seraya gue mencium bibirnya yang menggoda.

Ayana : “Mmmhhhh.. Kakak yang buat aku jadi bringas begini..”

Kembali gue ciumi bibirnya beberapa saat, lidah kami bertaut dan saling menghisap serta bertukar liur sejenak. Lalu gue mulai turun menuju leher dan berhenti di payudaranya dengan puting yang sudah mengeras.

Gue hisap payudaranya secara bergantian, lalu gue iseng buat ngasih sedikit tanda dibagian atas payudaranya...

Ayana : “Stopp.. Jangan disituu ahhh...” Tangannya sedikit mendorong kepala gue menuju bagian bawah payudaranya.

Gue : “Dibawahnya??” Dia hanya mengangguk dan dengan sedikit tenaga gue berusaha menghisap bagian bawah payudaranya.

Ayana : “AWWW!! SSHHH SAKITTT!!”

Gue gak tega mendengarnya dan melepaskan hisapan gue, lalu gue sedikit bangkit buat melihat tanda yang telah gue buat. Lalu gue tersenyum ke arahnya dan kemudian Ayana menarik kepala gue buat bercumbu lagi.

Ayana : “Mmpphhh.. Enak banget ciuman sama kakak.. Mmmpphhh... Mau cium terusshhh”

Gue : “Iyah enak.. Mmpphhh... Tapi capek sayang.. Mmmpphhh..”

Ayana : “Hehehehhh... Iya capek” Jawabnya hingga nafasnya tersengal-sengal.

Kemudian gue lanjut bergerilya dengan mulut gue mulai dari kuping, leher, dada, dan berhenti sejenak dipayudaranya. Setelah itu turun lagi menuju perut dan pahanya.

Kakinya mulai gue lebarkan dengan tangan gue, terlihat surga dunia berwarna merah muda yang sudah mulai becek dengan cairan kenikmatannya. Tapi gue gak langsung menerkam vaginanya, melainkan menjilat-jilat di paha bagian dalamnya kiri dan kanan.

Terlihat Ayana tak sabar menunggu vaginanya diterkam oleh mulut gue, sengaja gue lakuin ini biar dia semakin pusing karena tingkah gue.

Lama kelamaan kasihan juga kalau dia terus menahan apa yang dia inginkan, terlihat dari raut wajahnya ketika gue melirik ke arahnya. Akhirnya langsung gue terkam vaginanya dengan mulut gue.

Ayana : “AHHHHHH... SAYANGGGHHH..”

Terlihat raut wajahnya berubah menjadi keenakan ketika mulut gue mulai memainkan vaginanya. Tak hanya disitu, lidah gue mencari klitorisnya. Tangannya tak tinggal diam, dia meremas-remas payudaranya dan sesekali mengoyak-oyak rambutnya. Ketika gue mainkan serta menghisap klitorisnya desahannya semakin menjadi-jadi.

Dengan inisiatif, gue memasukan satu jari gue ke dalam vaginanya. Desahannya berubah menjadi sedikit teriakan dengan raut wajah yang membuat gue semakin horny.

Tak lama kemudian Ayana mulai meraung-raung keenakan serta tubuhnya sedikit mengejang...

Ayana : “SAYANGGHHH... AKU KE...LU...ARR... HAHHHH...”

Tak gue hiraukan perkataannya gue masih terus memainkan vaginanya walaupun cairannya semakin banyak yang keluar dari vaginanya.

Ayana : “STOPPHHH... AAAHHHHH... PLEASEEEE!!!!” Ucapnya seraya menjambak rambut gue dengan kencang.

Gue menuruti kemauannya dan menghentikan permainan mulut dan jari gue di vaginanya. Gue memposisikan tubuh berada diatas Ayana. Rambutnya acak-acakan karena tingkahnya, gue benahi dengan tangan gue. Raut wajahnya menandakan bahwa dia sangat puas dengan orgasmenya dan kemudian tersenyum.

Gue merebahkan diri ke sebelah kiri dari posisi dia berbaring. Dia menghadap gue dan tangannya seraya memeluk gue dan mengecup pipi.

Melihat kondisi penis gue yang masih berdiri tegak dan menantang, dia hanya berbisik...

Ayana : “Mau ditidurin gak adiknya? Hehehe” Gue hanya mengangguk.

Kemudian dia bangkit dan mengelap vaginanya terlebih dahulu karena masih ada sisa-sisa cairan orgasmenya.

Dia memposisikan tubuhnya tepat berada diatas gue kemudian mengecup bibir gue. Sambil mengecup dia menggoyang-goyangkan badannya diatas badan gue.

Setelah puas berciuman, dia menurunkan mulutnya menjilat-jilat leher, dada, dan berhenti sebentar di payudara gue lalu kemudian lanjut menyusuri bagian tubuh gue dengan mulutnya dan berhenti di penis gue.

Dari leher sampai paha gue tak luput dari jilatan Ayana, terasa sangat basah namun sangat nikmat.

Dia menoleh ke arah gue kemudian langsung melahap habis penis gue. Sensasi yang sangat-sangat bakal gue rindukan kembali diberikah olehnya.

Ayana : “Enak sayangg??” Tanyanya lalu melanjutkan kulumannya di penis gue.

Gue : “Bangettt.. Uugghhh..”

Gue bangkit memposisikan badan gue duduk lalu meraih payudaranya yang bergelantungan bebas. Sensasi yang benar-benar nikmat.

Kepalanya menengok ke arah gue lalu bangkit lalu mendorong badan gue hingga rebah lagi. Kemudian dia mulai menaiki badan gue dan menempatkan posisi vaginanya pada penis gue.

Digenggamnya penis gue lalu digesek-gesekkan terlebih dahulu di vaginanya.

Ayana : “Ahhhmmm... Udah siap sayangghh?? Uuuhhh...”

Gue : “Iyahhhh... Masukin ajah.. Geli tauuu” Raut wajahnya terlihat binal sekali sambil tersenyum nakal.

Ayana : “Siap yah sayanggghhh...”

Blesss...

Vaginanya menelan penis gue, gak semuanya masuk masih ada yang tersisa. “AAAHHHHHH...” Dia pun ambruk dan mencium gue.

Tak berapa lama terasa vaginanya berkedut, gue reflek menggerakan pinggul gue naik turun. Kalau gak digerakin, lama-lama gue bisa keluar duluan. Dia hanya tertawa melihat gue yang merasa tersiksa karena empot ayam yang diberikan vaginanya.

Dengan posisi WOT dia bangkit dan kemudian menaik-turunkan pinggulnya.

Ayana : “Ahh.. Ahhh... Penuh bangetthhh.. Sssshhh...” Ucapnya seraya tangannya meremas sendiri payudaranya.

Gue : “Enak bangethhh posisi begini sayanghhh.. Uuugghhh... Aaahhhh” Tangan gue menyambar payudaranya yang sedang diremas.

Sekitar 10 menit kita bermain pada posisi itu, sedang enak-enaknya memandang raut wajahnya serta meremasi payudaranya, tiba-tiba..

Ayana : “Sayangghhh.. Ssshhhh.. Aaahhh... Aku mau keluar lagihhh...”

Mendengar perkataannya gue bangkit dan memeluk badannya yang sedang bergoyang diatas badan gue. Dengan sigap langsung gue balikkan badannya.

Posisi dia kini berada dibawah dan gue diatas. Tanpa pikir panjang, langsung gue pompa maju mundur dengan tempo yang sedang.

Gue : “Aku juga mau keluarrhhhh.. Ssshhh”

Ayana : “Terussshhhh... Aaahhh... Sayangghhhh...” Terus gue melakukan itu dan sesekali mencium bibirnya.

Tak lama kemudian sepertinya dia mau mencapai orgasmenya kembali.

Gue : “Aku mau keluar.. Ssshhhh... Aaahhhh”

Ayana : “Barengghhh.. Aku juga mau sampeee... Ssshhhh”

Gue : “Didalem gak apa? Ahhh..”

Ayana : “Iyah sayangghhh...”

Gue mempercepat tempo memompa vaginanya..

Ayana : “AKU SAMPEEEE... AAAAHHHHHHHH....” Desahnya berubah menjadi teriakan disertai badannya yang mengejang hebat.

Gue : “AKU JUGA KELUARRHHHH... AHHHH...” Sekitar 7 kali penis gue menyemprotkan sperma kedalam rahimnya. Lalu gue melepaskan penis gue pada vaginanya, terlihat cairannya keluar dari lubang surgawi tersebut karena tak terbendung.

Karena gak mau ambil resiko, dengan kondisi badan Ayana yang lemas karena baru saja mencapai puncak orgasmenya. Gue bopong dia menuju kamar mandi.

Ayana : “Aku capek ahhh.. Mau diapain lagii???”

Setelah sampai kamar mandi tanpa banyak omong langsung letakan badannya berbaring dan melebarkan pahanya.

Gue : “Tahan ya sayang” Dia hanya mengangguk dan kelihatan bingung.

Gue nyalakan shower dengan semburan tidak terlalu keras dan mengarahkan ke vaginanya.

Ayana : “GELIIII!!! HAHAHA” Dia menepis shower tersebut dan merapatkan pahanya.

Gue : “TAHAN! Nanti kalo kamu hamil gimana?!”

Ayana : “Kenapa emangnya?” Tanyanya meledek sambil menjulurkan lidah seakan-akan tak takut.

Gue : “Karirmu gimanaa?!” Tanya gue panik.

Ayana : “Ciee panik ciee.. Hahahah” Kemudian dia memposisikan tubuhnya menjadi duduk. Dia memegang kedua pipi gue sekaligus meyakinkan.

Ayana : “Tenang aja sayang.. Tanpa kamu begitu aku udah jaga-jaga tau..”

Gue : “Hah?! Maksutnya??” Tanya gue penasaran.

Ayana : “Aku belakangan ini minum pil buat mencegah kehamilan sewaktu-waktu kita main kayak tadi..” Jelasnya.. “Kamu gak perlu takut kalo mau keluarin didalem kapanpun.. Hahahah” Lanjutnya dan kemudian tertawa.

Gue yang merasa kesal dan gemas mendengarnya langsung meremas kedua payudaranya dan mengigit bibir bagian bawahnya...

Ayana : “Pewlan.. Pewlannn... AAAAAAAAA!!!!” Teriaknya sangat kencang memenuhi seisi kamar mandi.

Gue : “Tau gitu kita kan bisa istirahat!! Gak perlu aku gendong-gendong kamu ke kamar mandi.. Ngeselin kamuuu!!!” Jawab gue dengan memasukan 1 jari ke vaginanya dan mengoboknya.

Ayana : “Aaahhaahaahhh... Udahhhhh jarinya ih nakalll..” Gue melepaskan jari gue pada vaginanya “Aku capek banget keluar mulu hari ini..” Dia mencium bibir gue beberapa saat.

Kemudian kita saling memandang serta saling melempar senyum penuh kepuasan dan sesekali berciuman kembali.

Gue bopong lagi badannya yang masih tanpa sehelai benangpun menuju ke kasur. Gue letakkan perlahan dan gue berbaring disampingnya.



Beberapa menit kita hening dengan posisi berbaring, kemudian dia membuka omongan..

Ayana : “Jujur, semenjak dari rumah kakak waktu itu teteku berkembang jadi lebih gede deh...” Ucapnya sambil tangan dan jarinya memainkan payudara serta putingnya upaya meyakinkan gue.

Gue : “Iya, keliatan kok hehehe...”

Ayana : “Putingnya jadi agak gede tau kak.. Keliatan banget kalo aku lagi horny.. Hehehe..”

Lalu kemudian dia memeluk gue dari sisi sebelah kiri.

Ayana : “Kak..”

Gue : “Kenapa sayangkuuu?!” Tanya gue sambil membelai rambutnya.

Ayana : “Aku sayang banget sama kakak... Tolong jangan tinggalin aku..” Ucapnya. “Jujur baru kali ini aku mau kasih semuanya buat seseorang, yaitu kakak..” Lanjutnya.

Lalu kemudian mata kita saling bertemu, terlihat sangat tulus tatapannya.

Gue : “Aku juga sayang banget sama kamu.. Aku juga gak mau kehilangan sosok yang jadi penyemangat aku saat ini..”

Ayana : “Iya kak, aku ngerasain itu kok.. Makasih ya kak selalu ada buat aku.. Temenin aku terus yaa..”

Gue : “Iyaaa..” Jawab gue singkat. Lalu kemudian kita berciuman beberapa saat hingga akhirnya ngobrol ngalur ngidul dan masih tanpa sehelai benangpun.

Udara dikamar semakin dingin, lalu gue memakai pakaian gue yang berserakan. Sedangkan Ayana masih cuek dengan udara yang menurut gue terlalu dingin.

Ayana : “Kok dipake bajunya?? Bentar lagi juga dibuka lagi hahaha...” Ledeknya.

Gue : “Yaaa liat nanti ajaa.. Ini dingin banget, udah selimutan juga tetep aja kedinginan..”

Ayana : “Sini aku peluk biar gak dingin lagi.. Sini masuk ke selimut sayangkuu..” Ucapnya manja.

Lalu gue menghampirinya dan masuk kedalam selimut.

Kita ngobrol panjang lebar dari hal penting sampai hal yang gak penting sama sekali, ngobrolin masa kecil, masa sekolah, kenakalan dimasa sekolah, ngomongin mantan-mantan (disini Ayana terlihat jutek dan akhirnya mengubah topik obrolan), serta ngomongin member-member yang terlihat kalem tapi dibelakang juga melakukan hal seperti ini, bahkan lebih parah.

Sesekali kami berciuman untuk menunjukkan rasa sayang satu sama lain dan sesekali gue iseng meremas payudaranya dan memainkan putingnya.

Tak terasa sudah mau jam 9 malam yang menunjukkan bahwa sebentar lagi kita harus chek out dari penginapan tersebut, karena penginapannya cuma berdurasi 6 jam (short time).

Gue : “Udah mau chek-out nih sebentar lagi..”

Ayana : “Yahhh.. Masih pengen sama kakak tauu..” Sahutnya dengan muka memelas.

Gue : “Kan bisa nanti-nanti lagi, bahkan nginep kalo perlu.. Hehhee..” Lalu gue mencium bibirnya dan menuju ke toilet.

5 menit kemudian gue kembali ke kamar dan melihat Ayana yang sedang memainkan vaginanya sendiri...

Ayana : “Kak... Ahhhh... Sekali lagi yukk...Ssshhhh..”

Gue yang melihat pemandangan seperti itu langsung melepaskan semua pakaian yang tadi gue kenakan kembali.

Gue : “Oke kita main cepet aja yaa.. Biar gak sampe ditelpon sama receptionist, nanti kena biaya lagi takutnya kalo lewat waktu chek-outnya...”

Ayana : “Oke sayang...”

Kitapun kembali melakukan permainan terlarang ini dengan posisi duduk dan Ayana berada diatas.

Tanpa ragu-ragu gue mengeluarkan sperma dirahimnya dibarengi dengan Ayana yang orgasme kedua kalinya. Kemudian kita chek-out dengan posisi Ayana mendahului gue menuju parkiran dan gue mengembalikan kunci ke receptionist pengeinapan tersebut.

Kitapun keluar penginapan dan melanjutkan perjalanan menuju fX Sudirman tempat dimana gue menjemput Ayana. Tapi sebelumnya kita makan dulu di salah satu cafe daerah benhil dan melanjutkan perjalanan menuju fX.

Sesampainya di fX gue menurunkan Ayana ditempat gue menjemputnya dan kemudian berpamitan pulang, tak lupa dia mencium tangan gue dan kali ini mengecup pipi gue. Lalu gue melanjutkan perjalanan menuju rumah tercinta.

Sampai dirumah gue bersihkan badan dan mandi wajib karena pertempuran tadi, dan kemudian tertidur tanpa mengabari Ayana terlebih dahulu. Sekitar pukul 2 pagi gue terbangun dan melihat handphone gue ada chat darinya...

10.15

“Kakk.. Aku otw pulang yaa..”

11.00

“Aku udah sampe nih.. Mau bersih-bersih terus tidur..”

11.45

“Kakak udah tidur yaa?? Dasar kebo..”

“Good night kakkk :*”

“Im sorry, i love you so much...”




Bersambung............
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Bimabet
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd