Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA "Ayana, Kenapa Bisa Begini?" Update Part 8

Status
Please reply by conversation.

birahikekinian

Semprot Kecil
Daftar
11 Jun 2020
Post
61
Like diterima
206
Bimabet
Cerita ini merupakan karya yang sudah lama banget pengen di tulis. Entah kenapa feelnya baru dapet sekarang - sekarang ini.

Ya, ini cerita pertama gue di forum ini. Mohon maaf sebelumnya kalau penulisan dan penempatan kata masih jelek.



Part 1 : Awal Dan Akhir (di bawah ini)
Part 2 : Tak Terduga (masih di bawah ini)

Part 3 : Should we?!
Part 4 : First Time
Part 5 : What The....
Part 6 : Rindu Atau Nafsu?
Part 7 : Hyper?!
Part 8 : Secure


Part 1 : Awal Dan Akhir

Gue Rohim (nama samaran), awal gue mengikuti jejak idol grup ibu kota ini pas gue kelas 2 SMK tepatnya pertengahan tahun 2012, waktu itu gue belom pernah yang namanya nonton langsung perform dari idol grup ini entah show offair, onair, maupun theater. Yaaa namanya masih sekolah, uang jajan pas-pasan cukup buat beli bensin sama ngerjain tugas doang. Boro-boro nonton theater, nonton bioskop aja nunggu ada yang bayarin. Ahahaha.

Awal gue mulai nonton theater (kalau gak salah) waktu perayaan ulang tahun frieska di tahun 2014, itu juga karena di paksa sama temen gue, kalo gak di paksa mungkin sampe sekarang gue cuma tau lagu-lagu dari idol grup ini dan gak akan pernah ada cerita ini di hidup gue. Karena pada saat itu gue udah kerja dan gue pikir sesekali gak apa-apa lah itung-itung refreshing. Mulai dari sini gue bisa langsung melihat jelas di depan gue member-member yang cantik-cantik ini berjoget serta MC di stage. Di akhir juga kita di persilahkan buat hi-touch sama member-member dengan kata-kata template (mungkin masih sampai sekarang) “Makasih ya kak udah dateng”.

Selesai theater gue buka obrolan sama temen gue.

Gue: “Kayaknya seru juga ya kalo bisa sering-sering nonton theater ram” (btw temen gue namanya Raman)
Raman : “Seru him, tiap beberapa bulan sekali juga lo tau kan ada event handshake, nah di situ lo bisa lebih di kenal sama yang lo dukung, nanti lo bakal di waro terus kalo nonton theater”
Gue : “Waro? Itu apaan dah? Gue gak ngerti” (tanya gue penasaran)
Raman : “Waro itu semacam feedback gitu karena lo udah handshake sama member itu”
Gue : “Ah apalah itu, gue gak peduli. Btw event handshake kapan? Gue mau coba deh”
Raman : “Bulan depan, sekaligus ada single baru yang mau di bawain, ntar lo liat di web aja. Emang lo mau handshake sama siapa?”
Gue : “Ayana kayaknya ram. Dia lucu gitu dah, gue mau dukung dia aja dah. Semoga dia lama di idol grup ini”
Raman : “Lucuan Delima lah, Ayana mah mainstream”
Gue : “Selera kita beda ram, yang di liat kita menarik, belum tentu orang lain demikian”
Raman : “Iya sih. Yaudah, lo mau nonton lagi gak minggu depan?”
Gue: “Liat jadwal kerja gue dulu, kalo bisa gue nonton. Ahhhh gara-gara lo nih gue jadi ketagihan, kampret emang lo”
Raman: “Lahhhh gue kan cuma ngajakin, mau enggaknya ya terserah lo”
Gue: “Ngajakin lo maksa-maksa gue terus ya!”
Raman: “Tapi kan gue gak bohong, seru kan theater-an?”
Gue: “Seru sih, tapi kayak gini pasti bakal boros banget gue, apalagi cicilan motor gue baru 7 kali”
Raman : “Jangan mikirin cicilan motor, yang penting seru-seruan aja. Apalagi nanti pas lo udah handshake sama dia dan sering, pasti bakal berubah hidup lo, gue jamin!”
Gue: “Lo enak masih kuliah gak mikirin cicilan! Maksutnya berubah gimana?”
Raman : “Hehehe.... Iya berubah, lo bakal di kenal sama dia, yakin gue!”
Gue: “Ahhh ngaco lo, udah ayok kita pulang, gue ngantuk besok kerja pagi”

Gue pun langsung pulang sama temen gue.

Setelah sampe di rumah gue mulai memberanikan diri buat mengotori timeline twit**ter gue dengan cara reply tweet dari Ayana karena sebelumnya cuma follow doang .

“makasih juga buat hari ini, gak mau cuci tangah ah abis hi-touch :p” maklum, itu kali pertama gue nonton theater jadinya agak norak :p

Dan sejak saat itu gue mulai sering mention serta sering nonton theater kalau Ayana perform.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Hari demi hari berlalu, theater demi theater gue tonton, handshake demi handshake gue ikutin, mention demi mention gue lakuin. Gue mulai di kenal dengan Ayana karena sering berinteraksi, walaupun satu arah hahaha. Sampai pada pertengahan tahun 2015, suatu hari gue di kagetkan dengan bertemunya gue dan Ayana di hari ulang tahun temen gue. Gue gak tau kalau temen gue ini ngajak dia makan bareng di hari ulang tahunnya di salah satu mall Jakarta. Di saat gue lagi nunggu temen gue di depan sebuah restoran, tiba-tiba dia langsung negor gue.

Ayana : “Kak Rohim....”
Gue : “Loh, Ayana? Ngapain?”
Ayana : “Aku di ajak makan-makan kak sama Jody, kakak juga ya?”
Gue : “Ya iyalah, kan aku sama Jody juga temenan. Kamu sama siapa?”
Ayana : “Iya juga, ya” ekspresinya melongo sambil tersenyum “Aku sama kak Leni, kak, dia lagi ke toilet tadi. Kakak udah lama nunggu? Si Jody udah dimana?” Lanjut Ayana.
Gue : “Pantesan kamu ikut, sama dia toh... Enggak, aku juga baru sampe. Tadi sih di telpon lagi di daerah dukuh atas sama Juli, katanya macet” Leni itu orang terdekatnya Ayana, kita selalu dapat info terbaru Ayana dari Leni.
Ayana : “Iyalah, kalo gak sama kak Leni mana mungkin aku ikut, cewek sendiri, ntar di liat fans malah ribet, apalagi si Jody kan tau sendiri di kalangan fans kayak gimana“ Jelas Ayana.
Gue : “Iya juga sih, ini pun kalo ada yang liat walaupun kamu sama Leni juga ribet. Ah pokoknya ribet dah kalo masih jadi member hahaha” candaku.
Ayana : “Iya emang, tapi seru loh jadi banyak temennya”
Gue : “Banyak temen doang gak ada pacar. Eh tapi emang bener gak ada pacar? Hahaha” candaku lagi.
Ayana : “Pacar dari mana, kak? Ngatur kegiatan jeketi sama sekolah aja susah, gimana mau pacaran“ Jelas Ayana sambil mukanya cemberut.
Gue : “Kalopun ada juga gakpapa kali, Ay. Kamu udah dewasa kok, cuma ya saranku pinter-pinter aja backstreetnya”
Ayana : “Emang kakak gak cemburu?” Tanyanya.
Gue : “Cemburu ngapain? Aku udah anggep kamu kayak adek sendiri yang lagi berjuang meraih mimpi kamu. Kenapa mesti cemburu?”
Ayana : “Hehehe ah enggak deh kayaknya, kak. Belom kepengen pacaran. Udah ah ada kak Leni entar aku di marahin sama dia ngomongin pacaran” Leni pun dateng menghampiri kita yang lagi asik mengobrol.

Hampir 20 menit kita menunggu dan ngobrol-ngobrol kesana kemari akhirnya temenku Jody dateng bersama Juli. Kitapun mulai memasuki restoran tersebut dan memesan makanan sesuai keinginan kita, tapi tidak mahal-mahal karena tau diri, soalnya di traktir. Hehehe.

Sambil menunggu makanan datang, kita berbincang kesana – kemari dan Ayana mulai bercerita dari A sampai Z soal keluh kesah di idol grup tersebut. Dia menceritakan tentang member siapa – siapa saja yang tidak dia sukai, sehingga gue, Jody, Juli & Leni pun mengetahui lebih dalam lagi soal Ayana ini.

Setelah selesai makan kita berempat pun berpisah dengan Ayana, karena kalau jalan bareng takut ketahuan sama fans dan Ayana langsung menuju ke fx untuk latihan karena beberapa hari lagi bakal ada konser jeketi di daerah Jakarta Utara. Sejak saat itu gue dan teman-teman serta Ayana jadi semakin dekat dan sering jalan bareng kalo lagi free, yang pasti ke mall / tempat yang jarang di kunjungi fans jeketi. Hehehe.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Karena sering jalan bareng beberapa kali gue jadi semakin dekat dengan Ayana dan dia memulai menghubungi gue melalui twit**ter kakaknya, Sakina. Kita sering ngobrol ngalor – ngidul sampai larut malam lewat dm dan pada akhirnya kita berpindah ke aplikasi garis karena waktu itu Ayana ingin ngobrol dan di temani gue sampai dia ngantuk. Kegiatan itu sering kita lakukan kalo gue kerja shift sore atau pas gue libur.

Sebulan berlalu, sampai suatu hari temen gue yang bernama Fian (teman dekat Jody, temen gue juga sih) memberitahukan bahwa Ayana dan Jody berpacaran udah hampir 2 minggu. Gue pun gak kaget, karena emang gue tau banget si Jody ini pinter dalam mengontrol perasaan atau emosi seorang wanita. Ya walaupun tampang biasa aja, tapi gue banyak belajar dari Jody soal menarik perhatian wanita, dan itu berhasil! xD

Gue : “Ohhhhh gitu ya jadian diem diem aja” lewat aplikasi garis gue kirim chat gue. Dan gak lama kemudian di balas oleh Ayana.
Ayana : “Eh? Maksutnya, kak?”
Gue : “Udah gak usah ditutup-tutupin, aku udah tau semua kok. Cieee pokoknya aku minta traktir gak mau tau :p
Ayana : “Iihhhhhh kakak tau dari mana? Kakak marah ya sama aku?”

Gak lama kemudian Ayana nelpon gue lewat aplikasi garis. Suaranya terdengar panik karena gue mengetahui hubungan dia dengan Jody.

Ayana : “ Kak, kakak tau dari mana? Kakak marah ya sama aku?” Tanya Ayana dengan suara yang hampir menangis itu.
Gue : “Hahahah kenapa mikirnya aku marah deh? Padahal aku juga ikut seneng akhirnya aku ada yang bantu buat ngawasin kamu yang bandel ini”
Ayana : “Iihhh beneran kakak mah… Entar aku putusin deh kalo kakak marah aku jadian sama Jody”
Gue : “HEH! GILA LO!” Nada gue sambil membentak “Siapa yang marah sih? Gakpapa santai aja, asal kamu bisa merahasiakan hubungan kalian berdua. Entar aku bilangin si Jody juga. Jujur aku seneng ada lagi yang bikin kamu tambah semangat selain fans kamu”
Ayana : “Beneran kan kakak gak marah? Iiihhhh aku mau nangis deh ” Tanya Ayana meyakinkan dengan suara yang sesegukan.
Gue : “Iya beneran, ngapain sih marah sama kamu yang udah aku anggep adek sendiri? Lagian itu hal wajar kok di usia kamu yang lagi puber-pubernya itu”
Ayana : “Beneran, yaa? Coba change ke video call aku mau liat kalo kakak gak marah” Kemudian gue merubah obrolan yang dari voice call ke video call.
Gue : “Tuuuh kan aku gak marah, dibilang aku seneng kamu ada lagi yang jagain. Hehehe” Jawabku sambil tersenyum.
Ayana : “Iya buat mastiin aja kakak gak marah sama aku, aku takut soalnya :(“ Balas Ayana sambil cemberut. Kitapun ngobrol sampai Ayana tertidur di malam itu.


Beberapa hari Ayana dan gue kontak seperlunya aja karena kerjaan gue sedikit sibuk dan gak bisa di ganggu karena tanggung jawab nomer satu buat gue. Hanya sekedar kasih semangat dan mengingatkan hal hal kecil, seperti “Jangan lupa makan”, “Jangan capek-capek”, dll. Sampai pada suatu malam gue di kejutkan oleh Ayana yang nelpon gue dengan nada sesak.

Ayana : “Kak…. Aku putus sama Jody….”
Gue : “HAH?! KOK BISA? KENAPA EMANGNYA??” Sahut gue dengan nada tinggi.
Ayana : “Aku yang mutusin dia, aku gak enak sama kakak lagian juga aku terima dia karena kakak tau sendiri kan aku orangnya gak enakan… Mau gak mau ya aku terima deh pas dia nembak aku”
Gue : “Duuh… Kamu gak mikir apa kamu bakal kehilangan orang yang udah dukung kamu selama ini? Perjuangan dia yang udah bantu masukin kamu senbatsu tahun ini? Seujujurnya ini salah satu hal yang aku takutin kalo kamu putus sama dia”
Ayana : “Ya abis gimana kak, di satu sisi aku gak enak sama kakak, disisi lain aku juga gak bisa terus terusan punya rahasia yang harus aku sembunyiin, aku tau pasti suatu hari nanti akan kebongkar. Ya menurut aku ini jalan terbaik buat aku” Jelas Ayana dengan kata kata bijak.
Gue : “Yaudah.. Yaudah… Tapi tolong kalian harus terus berteman baik kayak sebelumnya, biar yang lain juga gak curiga” Gue menyarankan Ayana.
Ayana : “Itu dia masalahnya, Kak… Jody bilang ke aku ‘gue gak bisa temenan dulu sama lu, mungkin suatu saat bakal jadi temen lagi’ akupun gak mau sebenernya. Dari awal aku tau aku salah udah nerima dia, karena aku tau bakalan kayak gini” Sahut Ayana sambil nangis (jelas banget suaranya di telpon).
Gue : “Haduuuuhhhh gimana sih, kitakan juga punya planning mau ke Dufan minggu depan, kok jadi begini? Nanti malah gak jadi. Ntar deh aku coba ngomong ke Jody soal ini, udah kamu jangan nangis lagi, udah jelek tambah jelek kalo nangis” Ledek gue sambil coba menenangkan Ayana.
Ayana : “Iya, kak… Maafin aku, aku tau ini salah banget dari awal, kakak tolong bujuk si Jody buat gak kayak gitu dulu pas ke Dufan nanti, takutnya yang lain jadi salah paham”
Gue : “Yaudah, besok aku coba ajak ketemu si Jody buat ngomong semuanya”

Kitapun ngobrol sampai larut malam sambil gue menenangkan Ayana, dari yang tadinya nangis sesegukan, sampai dia bisa bisa ketawa lepas…

Keesokan harinya gue bertemu dengan Jody di rumahnya sambil ngobrolin tentang yang terjadi dia sama Ayana, gue udah berusaha bujuk Jody buat gak kayak gitu ke Ayana tapi dia tetep kekeh sama pendiriannya. Sampai pada akhirnya kita dapet solusi terbaik biar yang lain gak curiga pada saat kita ke Dufan nanti. Ya, Jody memilih untuk tetap ngobrol dengan Ayana seperlunya saja. Akhirnya gue menyampaikan apa yang udah gue obrolin sama Jody ke Ayana, dan Ayana juga menyetujui apa yang terbaik juga buat mereka.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Sampai tiba harinya kita refreshing ke Dufan bareng-bareng. Gue, Juli, Leni, Fian & Ayana udah siap bertemu di fx. Tadinya si Jody berniat buat gak ikut karena gak dateng ke fx pagi-pagi, cuma gue dan Juli dengan paksa menjemput Jody kerumahnya. Karena pada saat itu Juli bawa mobil dan dia yang jadi supir kita pulang pergi. Akhirnya Jody kalah dengan bujukan kita berdua, mungkin karena gak enak juga udah janjian dari jauh-jauh hari. Di Dufan pun kita seperti biasa ngobrol, bercanda, naik berbagai macam wahana, tapi yang gue liat agak berbeda suasananya dari sebelum-sebelumnya kita jalan bareng. Ya, Jody dan Ayana terlihat agak canggung, dan gue pun mengerti perasaan masing-masing dari mereka yang baru putus tapi harus bertemu karena keadaan terpaksa.

Di waktu sore hari di Dufan, Jody bilang ke gue mau ngajak ngobrol Ayana berdua doang, gue gak tau apa yang mau mereka obrolin tapi yang jelas gue langsung bilang ke Ayana bahwa si Jody mau ajak dia ngobrol, akhirnya mereka pun pergi berdua entah kemana. Kita berempat pun menunggu mereka berdua selesai sambil mengobrol kesana kemari. Kurang lebih 20 menit mereka kembali, dan Ayana langsung narik tangan gue dengan muka yang sedikit sedih. Jauh dari yang lain kita berdua pun ngobrol, suasana hampir maghrib pada saat itu. Gue pun bertanya….

Gue : “Kenapa?”
Ayana : “Kak…. Hiks hiks…” Ayana memeluk gue sambil nangis, gue pun reflek melepaskan pelukannya.
Gue : “Heh! Kalo ada yang liat bahaya… Kamu kenapa? Ditanya kok malah peluk-peluk” Jawab gue sambil coba melepaskan pelukannya.
Ayana : “Gakpapa, kak, aku cuma lagi butuh orang yang bisa nenangin aku sekarang ini. Aku bener-bener sedih dan ini resiko aku karena kesalahan aku. Gakpapa kan aku peluk kakak?”
Gue : “Gakpapa sih, cuma aku takut aja kalo ada yg ngenalin kamu lagi peluk-pelukan gini sama aku. Udah kamu sabar ya, segala pertemuan pasti ada perpisahan, dan itu bukan akhir dari segalanya”
Ayana : “Makasih ya, kak, kakak selalu ada buat aku. Aku gak tau harus cerita ke siapa soal begini. Tapi yang aku tau, kakak mau denger ceritaku setiap aku ada masalah, apapun itu… Aku sayang kakak”
Gue : “Iya… Aku juga sayang Ayana yang udah aku anggap adek aku sendiri. Banyak-banyak sabar ya ngadepin keadaan begini. Pasti bakal keganti dengan yang baru kok. Udah yuk kesana lagi, gak enak yang lain udah pada nungguin kita”

Gue dan Ayanapun kembali ke temen-temen yang lain. Disana gue lihat Jody udah gak ada, setelah gue tanya, kata si Fian, Jody pulang duluan di ajak jalan lagi sama si Nathan (temen gue juga). Dan kitapun langsung menuju parkiran karena sudah jam mau tutup Dufan, lumayan jauh dari pintu masuk Dufan. Mereka jalan berdampingan 2 orang 2 orang, Gue jalan paling belakang sambil menyalakan handpone buat balas-balasin chat yang sedari siang gak kebales. Tapi tiba-tiba Ayana menghampiri gue sambil bertanya…

Ayana : “Balesin chat siapa, kak?” Tanya Ayana sembari kepo.
Gue : “Ini bokap nyokap lagi di kampung nanyain aku dari tadi kemana baru bales chat. Hehehhe” Jawabku.
Ayana : “Pacarnya gak nyariin?” Kepo Ayana lagi.
Gue : “Kalo aku punya pacar mana bisa aku jalan-jalan bareng kalian begini. Hahaha ada-ada aja kamu, Ay”
Ayana : “Ya kirain gitu, Kak… Ntar kapan-kapan kalo ada waktu kita jalan berdua ya, kak” Ajakan Ayana hanya buat gue mengangguk sambil melihat temen-temen yang lain, takut mereka denger.

Gak terasa kita ngobrol akhirnya kita sampai di parkiran di depan Ecopark Ancol. Kitapun langsung menuju ke fx buat pulang kerumah masing-masing. Tapi si Fian minta di turunkan di daerah Lokasari karena di ajak ketemuan lagi sama temennya. Akhirnya sisa berempat gue, Juli, Leni, Ayana. Si Juli ngajak makan dulu sebelum ke fx, dan kita makan di deket senayan warung nasgor pinggir jalan kemudian melanjutkan perjalanan ke fx. Sesampainya di fx kitapun langsung berpamitan menuju rumah masing-masing karena sudah lelah seharian jalan-jalan. Sesampainya dirumah gue pun langsung bersih-bersih badan terus langsung istirahat.

Keesokan harinya gue di kagetin dengan chat Ayana dari aplikasi garis…

Ayana : “Kak, makasih buat hari ini. Aku gak tau apa jadinya kalo gak ada kakak tadi, makasih udah jadi penenang aku di saat aku lagi kayak gini. Jujur, aku butuh orang kayak kakak yang bisa mengayomi dan jadi penyemangat aku disaat aku lagi down begini. Makasih udah jadi kakak yang baik buat aku, tapi kayaknya aku sayang sama kakak lebih dari ini… Maaf kalo aku salah”



Bersambung………..
 
Terakhir diubah:
Part 2 - Tak Terduga

Setelah membaca chat dari Ayana pagi itu, gue bingung mau jawab apa. Antara senang, bimbang, dan yang pasti gak karuan. Ya jelas aja pasti semrawut, gimana enggak? Ayana yang baru putus dari Jody temen baik gue langsung ungkapin perasaan dia ke gue.

“Gak, gue gak boleh sayang sampe lebih dari sekedar kakak adek ke Ayana. POKOKNYA GAK BOLEH!” Gue bergumam dalam hati, sekaligus berprinsip bakal jaga Ayana sampai dia lulus dari idol grup itu. Sekitar 45 menit gue merenung di kamar sambil berpikir gue harus bales apa, akhirnya gue beranikan diri buat bales chat itu dengan gak menggubris perasaan Ayana yang dia ungkapin lewat aplikasi garis itu….

Gue : “Iyaa makasih juga ya buat kemarin, maaf semalem udah tidur karena capek banget jalan-jalan seharian hehehe. Kamu pasti belom bangun ya? Dasar kebo!:p

Setelah chat itu kekirim, gue pun menscroll ke atas untuk membaca ulang isi chat yang udah kita obrolin sebelumnya, dari mulai ghibah-in fans, ngasih semangat, galau-galaunya Ayana di idol grup, Ayana gak suka sama member inilah, itulah, sampai bahas member-member yang terjerat skandal pun pernah kita bahas...

“Lucu juga ya bahasan kita sebelum-sebelumnya, tapi kenapa dia semalem bilang gitu ke gue? Sedangkan gue disini berusaha banget buat jaga dia tanpa perasaan lebih dan tanpa minta imbalan apapun itu. Apa ini benefit yang sesungguhnya yang gak pernah gue harapkan? Benefit karena gue selalu ada buat dia serta support dia dalam keadaan apapun? kenapa bisa begini sih?! Kalo begini mau nyalahin siapa? Gak boleh, gak boleh, gue yakin dia masih labil sama perasaannya sendiri!” Gue terus bertanya-tanya dalam hati sekaligus meyakinkan kalau Ayana memang masih labil sama perasaannya sendiri, secara waktu itu usia dia baru menginjak 18 tahun, kelas 3 SMA.

Dengan perasaan bekecamuk karena chat yang di kirim Ayana semalem, ada notif masuk. Ya, gue kira Ayana, gak taunya notif twit**ter karena temen gue si Juli mention gue disertai foto kemarin di Dufan… Tanpa Ayana pastinya hehehehe. Gue pun gak henti-henti memikirkan apa yang akan terjadi antara gue dan Ayana selanjutnya, dan gue memutuskan buat mandi serta siap-siap nyuci motor keluar. Usaha untuk menghilangkan sejenak pikiran yang berkecamuk itu.

Setelah gue mandi dan bersiap-siap mau jalan, tiba-tiba Ayana telpon dengan nada serak karena baru bangun.

Ayana : “Pagi kakakku sayang….” Ucapnya dengan nada manja.
Gue : “Pagi juga adekku.... Baru bangun, yaa? Dasar kebo ih hehehe”
Ayana : “Iyaaa capek banget kemaren jalan-jalan sama kalian. Kebo-kebo juga kesayangan kakak wooo hehehe”
Gue : “Tidur apa pingsan? Udah jam setengah 10 baru bangun?”
Ayana : “Tidurlah, kak, emang kakak mau aku pingsan lagi kayak konser kemarin?”
(FYI Ayana pernah pingsan di salah satu konser jeketi saat sedang berlangsung)
Gue : “Ya janganlah, aku juga yang panik, tapi gak bisa apa-apa”
Ayana : “Cieee panik karena aku pingsan hehehe... uaaahhhhhh” Ledek Ayana sambil mengulet (sepertinya) terdengar dari nadanya begitu.
Gue : “Yehh sana mandi, biar seger, masih aja ngulet.. Aku baru mau keluar sebentar nih” Ucap gue sambil mengalihkan ledekannya.
Ayana : “Mau kemana pagi-pagi begini? Kerumahku, ya?! Aku belom mandi tau” Tanya nya GR.
Gue : “Apaan sih, orang mau ke tempat cuci motor langgananku. Lagian kerumahmu jauh ah keluar planet hahahah....” (waktu itu rumah Ayana masih di luar kota (baca : luar planet) sebelum akhirnya sekarang tinggal di Ibu Kota)
Ayana : “Iihhhh gitu yaaa... Awas aja nanti kalo kangen sama aku” Jawabnya GR (lagi)
Gue : “Kangen ya tinggal nonton theater, kan bisa ketemu bweek hehehe”
Ayana : “Iya yaaaa. Ih kakak nyebelin awas aja kalo ketemu aku cubit sampe merah kayak waktu di Ctrl Prk” (sebelumnya gue & Ayana pernah jalan rame-rame sama temen-temen yang lain ke mall ini)
Gue : “Coba aja kalo bisa hahaha... Udah ah aku jalan dulu, keburu siang nanti ngantri”
Ayana : “Yaudah iyaaa, hati-hati di jalan ya kakakku sayang...”
Gue : “Iya, AYANA BAWEEEELLL!! Udah kamu mandi sana, aku jalan dulu yaaa... Dadahhhh” Gue pun mematikan telpon tersebut dan mulai memacu si kuda besi menuju tempat cucian motor langganan.

Dan masih seperti hari-hari sebelumnya, kita masih saling berkomunikasi intens entah lewat chat, telpon maupun video call, entah pagi, siang, sore, malam, dan sampai menjelang tidur.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Hari demi hari berlalu, obrolan demi obrolan dilewati, gombalan demi gombalan entah dari Ayana atau dari gue terlontar, serta ngambek demi ngambeknya Ayana karena gue ngeselin menurut dia (justru ini yang membuat wanita kangen, fyi aja) dan juga telpon demi telpon antara dari Ayana dan dari gue terjawab (lebih banyak Ayana sih yang nelpon duluan, gue bukannya gak berani, takutnya dia lagi ada kegiatan jeketi jadinya ganggu, paling kalo dia lagi di rumah aja gue telponnya). Sampai pada suatu hari dia gak ada kabar seharian, gue pun gak ambil pusing dan gak terlalu nyariin, paling cuma ngingetin makan, istirahat, dll. Karena gue ngerti dia lebih sibuk dari gue yang cuma pekerja di salah satu perusahaan. Malam harinya dia baru ngabarin sambil ngeledek gue lewat aplikasi garis yang sebelumnya beberapa chat dari gue belom di bales...

Ayana : “Cieeee nyariin yaaa seharian gak di kabarin... Kangen kan luuuuu hehehe maaf ya aku lagi ada latihan buat singel baru” (waktu itu mau rilis singel baru yang ke-11 jeketi)
Gue : “Mana ada chatku nyariin daritadi? Yeee GR deh :p kirain lupa dan gak bales-bales chat lagi hehehehe... Yaudah jangan capek-capek, vitaminnya di minum!” Gue meledek Ayana yang selalu GR kalo chat gue dan juga mengingatkannya.
Ayana : “Iihhhhh kakak mah nyebelin banget sih :( gak lupa dong kakakku sayanggggg. Vitaminnya udah mau abis tau yang dari kakak ituuu” (gue sempet ngasih vitamin beberapa minggu lalu biar stamina dia terjaga mengingat kegiatannya terlalu padat).
Gue : “Heheheh becanda, adekku sayang.. Yaudah nanti aku beliin lagi. Kamu latihan sampe jam berapa?” Entah gue kesambet setan apa sampe-sampe keluar kata-kata sayang di chat gue waktu itu, padahal sebelumnya gak pernah.
Ayana : “Cieee sayang yaaa sama aku, aku juga :p sebentar lagi selesai, kak.. Kakak tidur duluan aja kalo ngantuk” GR lagi dong dia.
Gue : “Kamukan adekku, masa iya gak sayang? Heheheh... Yaudah kalo capek istirahat dulu, ntar sampe rumah langsung tidur. Kamu nyuruh aku tidur? Aku aja masih di kerjaan-_- akukan shift sore, gak baca chat sih :p
Ayana : “Iyaaaaa, kak... Oh iyaaa kakak shift sore ya? Gak baca aku:p hahahah... Lusa aku ada shooting, kak, di hutan gitu lagi shootingnya malem-malem takut deh”
Gue : “Ohh shooting buat MV singel ke-11 ini, yaa? Hati-hati pokoknya di tempat begitu, banyak-banyak baca doa aja biar gak ada yg ngikut”
Ayana : “Iyaaaa kakkk pasti itumahhh heheheh... Yaudah aku lanjut lagi yaaaa ada pengarahan dulu nih baru pulang”
Gue : “Iyaaa aku juga mau beres-beres dulu terus pulang...”
Ayana : “Kakak hati-hati pulangnyaaaaa.. JANGAN NGEBUTTT!!!!!!”
Gue : “Siap bosss!!”
Ayana : “😘

Dia ngasih emot kiss tapi cuma gue baca, dan gue siap-siap pulang kerumah karena jam kerja gue udah mau habis dan orang-orang shift malam pun sudah datang.

Sesampainya di rumah gue langsung ngabarin dia yang mungkin belom selesai latihan lewat aplikasi garis...

Gue : “Aku udah dirumah ya, Ayana Shahab...”
Setengah jam kemudian baru lah di bales sama beliau...
Ayana : “Iyaaaa kakkk... Aku juga mau pulang nih” Balasnya.
Gue : “Yaudah hati-hati di jalan... Di jemput papah apa mas Agus?” Mas Agus itu supir pribadi keluarganya.
Ayana : “Kalo malem gini ya papah dong kakkk, mas agus kan kerja sampe sore doanggg”
Gue : “Oohhh yaudah, salam buat Sakina yaaa..” Gue meledek dengan cara titip salam buat kakaknya itu.
Ayana : “BODO AMAT GUE GAK BACA!!!!!!! IIIIHHHHHHH NYEBELIN BANGET KAKAK MAHHHHHH :((((“ Ayana ngambek dan mengirim foto dengan mukanya yg jutek.
Gue : “Becandaaaaaaa hahahah... Itu muka gak usah di jelek-jelekin, udah jelek juga :p” Ledek gue lagi.
Ayana : “Gak tau ah kakak nyebelin bangettttttt... Bete akuuu!!!”
Gue : “Biarin biar kamu kangen sama aku terus hahahah udah ah jangan bete-bete nanti cepet tua. Hati-hati di jalan yaaa adekku sayang...” Gue bilang sayang biar sedikit mereda ngambeknya.
Ayana : “Iyaaaaa...”

Gue pun cuma baca doang.
Sesampainya dia dirumah dia langsung ngabarin gue.
Ayana : “Kaakkkk aku udah dirumah yaaa... Kakak udah tidur yaaa??”
Gue : “Udah tidur nih. Yaudah kamu bersih-bersih terus tidur”
Ayana : “Yeee lawak aja, udah tidur masa bisa bales chat hahaha..”
Gue : “Biarin aja wooo yang penting kan kamu sayang aku(?)”
Ayana : “Apaansih gak nyambung wkwkwk iyaaaa kakkk iyaaaa”

Kamipun saling bales chat sampai salah satu gak bales chat itu berarti udah tidur. Dan kami masih terus intense saling berkontak seperti biasanya tanpa ada perubahan. Lusa Ayana ada shooting MV singel ke-11 jeketi 2 hari, dan gue minta ambil libur 2 hari sama supervisor gue. Disitu gue cuma bisa nemenin dia dari rumah berkomunikasi lewat chat dan bahkan sesekali Ayana sempet-sempetin video call cuma buat ngeliat muka gue, begitupun gue sebaliknya. Kegiatan itu kita lakuin selama 2 hari. Ya, malam buat siang, dan siang buat malam 2 hari itu.

Kurang lebih seminggu setelah shooting MV singel ke-11 ada hal yang bikin perasaan gue campur aduk. Ya, Ayana ngajakin gue ketemuan. TAPI CUMA BERDUA DOANG!

Ayana : “Kak... Kangen” Chat Ayana di aplikasi garis.
Gue : “Iya sama aku juga heheh” Bales gue.
Ayana : “Lusa kakak kerja gak? Lusa aku free kak”
Gue : “Lusa aku masuk pagi sih sekarang sama besok lagi libur” Hari itu gue lagi libur 2 hari.
Ayana : “Yahhh gak bisa kalo sekarang sama besok, soalnya kan nenek sama kak zaki mau ke jakarta ini udah di pesawat sampenya nanti sore, besok paling jalan-jalan sama merekaaa” Jelas Ayana.
Gue : “Yaaa bisa-bisa aja sih lusa mah, kan aku pulang jam 2 kalo shift pagi” Ya, shift pagi 06-14, shift sore 14-22, shift malam 22-06.
Ayana : “Yaudah lusa aja sore, aku pulang sekolah langsung. Di Ctrl Prk aja yaa kakk gak terlalu ramai sama wota juga kannn”
Gue : “Yaudah gakpapa disana aja. Kamu pake masker loh biar gak ada yang ngenalin, sama pake kacamatamu itu buat nyamar aja”
Ayana : “Siap sayangkuuuuu”

What? Sayang? Tanpa kakak? Sepertinya udah gak beres sama perasaan anak ini. Jujur perasaan gue takut, seneng, sama gak enak sama temen gue si Jody. Takut bukan karena takut jatuh cinta atau gimana ya suhu-suhu yang terhormat, tapi takut di sangka nusuk dari belakang, makan temen, dan lain sebagainya yang jadi perebut pasangan orang lain. Maka dari itu gue selalu menghindari kata-kata seperti “sayang” itu. Karena gue bukan Via Vallen. EH APAAN SIH TS GAK JELAS HAHAHAHAHA.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Hari yang di tunggu-tunggu telah tiba, gue kerja shift pagi udah gak karuan pikirannya. Yang paling penting karena gak enak sama temen gue si Jody, udah gitu aja. Sebelum gue pulang gue chat Ayana lewat garis..

Gue : “Aku mau pulang nih, kerumah dulu ya bersih-bersih terus langsung jalan” Gak lama kemudian di bales Ayana.
Ayana : “Iyaaa hati-hati kakkk, aku langsung ke tkp ya di anter mas Agus”
Gue : “Iyaaa kamu juga hati-hati”
Gue pun langsung pulang dulu kerumah bersih-bersih dan langsung siap-siap menuju tkp, dengan perasaan yang dagdigdug karena takut ketauan oleh wota yang lagi mampir di situ. Akhirnya gue siap buat jalan menuju tkp dan tak lupa buat ngabarin Ayana.

Gue : “Ay, aku otw yaa..”
Ayana : “Iyaaa hati-hati kakkk. Aku baru juga sampe nih, mas Agus juga udah aku suruh pulang dan bilang kalo aku ada kegiatan sekaligus aku kasih uang tutup mulut eheheh”

Gak gue gubris chat itu, gue pun langsung jalan dan menyiapkan mental yang kuat takutnya lagi apes kan ada yang ngeliat, entah wota ataupun temen-temen gue, APALAGI SI JODY! Bisa-bisa gue di musuhin seumur hidup kalau tau soal ini. Di jalan pun konsentrasi hampir buyar, dan gue terus ngeyakinin diri gue kalo gue bisa ngelewatin ini semua demi seseorang yang gue anggep adek sendiri. Sesampainya di parkiran, gue langsung ngasih kabar ke Ayana...

Gue : “Kamu dimana? Aku di parkiran nih mau ke ATM dulu sebentar” Dan langsung di balas oleh Ayana.
Ayana : “Aku di deket toilet.. Kakak ATM apa?”
Gue : “B*A nih” Jawab gue singkat.
Ayana : “Ohhhh yaudah aku tunggu disitu, ini juga deket kok sama ATMnya”

Gue pun langsung jalan menuju ATM. Ada sekitar 5-10 menit gue jalan, karena tempatnya luas banget dan jalannya juga bingung jadi harus sabar-sabar aja, yaa itung-itung olah raga.

Sesampainya di depan ATM gue ngeliat sosok wanita yang gue anggep adek sendiri lagi asik main hp sambil menscroll tab mention twit**ternya. Langsung gue hampirin ...

Gue : “Cewek... Sendirian aja” Dia pun tak menggubris omongan gue “Ih yaudah kalo gak mau ketemu, serius banget sih” Lanjut gue sedikit kesal.
Ayana : “Ehhhh kirain siapa hahaha aku kira ada yang godain aku hahaha” Ayana tertawa cekikikan.
Gue : “Tunggu bentar ya ambil duit dulu”
Ayana : “Yang banyak sekalian” Ledek Ayana.
Gue : “Duit artis kan lebih banyak di banding pekerja” Ledek gue balik, Ayana menjulurkan lidahnya ke gue.

Gak sampe 5 menit gue balik lagi...

Gue : “Yuk, mau kemana?” Tanya gue membuyarkan lamunanya “Heh ngelamun aja sih” Lanjut gue.
Ayana : “Ehh iya iya ngantuk kak... Nonton aja yuk biar aku bisa tidur”
(Jujur pertama kali dia ngajak nonton berdua pikiran gue belom lebih jauh dari sekedar was-was aja. Ya, was-was ketauan sama wota, dll. Tapi setelah itu.... Ah ntar juga di ceritain disini, ikutin aja dulu alurnya)

Kamipun berjalan menuju bioskop yang berada di lantai atas sambil ngobrol kesana kemari. Ayana dengan pedenya menggandeng tangan gue dan merangkul pinggang gue. Sedangkan gue was-was, kalo sampe ada yang liat udah pasti gue bakal bikin kecewa banyak orang, terutama karirnya Ayana di jeketi udah pasti terancam.

Gue : “Emang kamu gak takut kalo jalan berdua gini terus ada yang liat?” Tanya gue sambil jalan dan di rangkul oleh Ayana.
Ayana : “Takut sih, cuma rasa takut itu kalah sama rasa kangen aku ke kakak”
Gue : “Bukannya aku ngelarang kamu kayak gini ke aku, cuma disini kan posisinya beda”
Ayana : “Iya aku tau, kakk. Aku cuma pengen manja sama kakak aja. Soalnya aku ngerasa lebih di sayang aja sama kakak”
Gue : “Yaudah deh terserah kamu, semoga aja gak ada yang ngenalin kamu” Gue cubit hidungnya yang mancung. Kayak.... Kayak apanya ya? Eh apaan sih-_____-
Ayana : “Iiiihhhh sakiitttttt... Nyebelin iiihhhh” Bukannya melepas rangkulannya malah semakin rapat karena dia membenamkan muka di dada gue. Kitapun melanjutkan perjalanan menuju bioskop.

Lagi asik-asik ngobrol di jalan menuju bioskop sambil manja-manjanya Ayana merangkul-rangkul gue, tiba tiba ada sesosok perempuan dari jarak sekitar 30 meter masih bisa gue kenalin. Ya, Anin beserta keluarganya! Member yang pernah jadi pergunjingan gue sama Ayana di chat sebelum-sebelumnya. Gue pun langsung panik! Pengen muter balik, tapi udah deket ke bioskop. Akhirnya gue tepak-tepak pelan tangan Ayana sambil ngasih tau kalo ada Anin, karena dia gak sadar sama sekali ada temen seper-idol grup-an nya itu...

Gue : “Dek, dek... Anin! Anin! Itu di depan ada Anin! Kamu mundur dulu sana ke depan toko itu biar dikira kamu lagi nunggu mamahmu, biar aku jalan duluan”

Ayana : “Hah? iya kak...” Jawab Ayana yang juga terlihat panik dan langsung mundur beberapa meter, bagusnya dia langsung mengerti apa maksut gue, dia berdiri persis didepan toko furniture seolah-olah lagi nunggu mamahnya di dalam. Padahal mah gak ada mamahnya, cuma akting doang.

Beberapa saat gue pun melintas didepan Anin dan keluarganya. Saat gue menoleh ke arah Anin, ternyata dia ngenalin gue dan tersenyum. Aduuuuh cantik banget sih.. Eh gue lagi hindarin kok malah gesrek sendiri! GUE LAGI JALAN SAMA AYANA WOY!

*Flashback dikit*

Jadi waktu itu ada Direct Selling CD yang dapet tiket vote buat voting member biar masuk singel ke-10 di fX lantai F3. gue di jebak temen gue suruh DS sama Anin dengan dalih biar gue dapet traktiran makan, dan waktu itu gue lagi bokek banget karena gaji gue abis buat vote Ayana di singel ke-10. Dan malam sebelum DS hari itu salah satu temen gue juga iseng mention gue lewat Quote Tweet dan disitu ada foto Anin yang di posting oleh Anin sendiri. Iseng aja gue bales “Astagaaa... Lucu banget adek impian ini”. Gue pun gak tau dia bakal baca mention gue. Sampai pada hari itu tanpa pikir panjang ya gue terima aja temen gue nyuruh gue DS sama Anin, kalo urusan perut emang susah dah nolaknya hahaha. Sampai pada saat giliran gue, Anin langsung bilang....

Anin : “Kakak yang twit**ternya @Rohim198 kan yaa?” Tanya Anin yang entah kebetulan bener apa emang dia baca mention gue semalem “Yang semalem di mention temen kakak kan?”: Deg.... Gue kaget sekaligus gesrek banget saat itu.
Gue : “Iii...Iya, Nin... Hehehe” Jawab gue grogi banget bisa di kenalin gini.
Anin : “Berapa CD, kak?” Tanya Anin.
Gue : “10 Aja, nin... Nih kertasnya hehehe” jawab gue sejadi-jadinya.
Anin : “Ooohh kak Ayana toh oshinya... Kirain aku hehehe”
Gue : “Emang mau di oshiin? Hehehe” Tanya gue dengan urat malu yang mungkin putus hahaha.
Anin : “Mau laaaah, kaakkk. Sekalian vote aku juga yaaa” Jawabnya kegirangan.
Gue : “Kalo buat vote gak janji yaaa, ini bukan punya aku soalnya. Makasih yaaa, Nin” Gue pun berjalan ke kasir buat bayar dan Anin terlihat cemberut ketika gue berlalu.

Dan yang lebih parah lagi, ada temen gue foto-foto gue pas lagi DS sama Anin dan langsung di mention ke twit**ter gue. Bodohnya lagi, kenapa gue bales mention ituuuuu?! Udah tau Ayana punya list sendiri buat fans-fansnya, terutama gue, Jody, & Juli pada saat itu. Dan Ayana sempet marah banget ke gue gara-gara foto itu, beberapa kali theater gue di jutekin sama dia dan akhirnya gue jelasin lewat surat sekaligus permintaan maaf gue soal itu (karena waktu itu belom punya kontaknya langsung). Dia juga akhirnya bersikap kayak sebelumnya dan gue mikir berarti dia udah maafin gue.

*Flashback udahan*

Gue pun lanjut berjalan sekitar 50 meter berhenti dan melihat kebelakang, terlihat Ayana dan Anin beserta Keluarganya lagi ngobrol sama Ayana. Gak lama kemudian Ayana langsung pura-pura masuk ke toko itu disaat Anin dan Keluarganya menuju toilet. Dia pun nge-chat gue di aplikasi garis...

Ayana : “Untung kakak liat, kalo enggak abis aku bisa-bisa di aduin...”
Gue : “Lagian kamu manja banget sama aku heran, gak liat-liat banyak orang” Jawabku ketus.
Ayana : “Iya iya, maaf kakakku sayangggg. Namanya kangen gimana sih hehehe”
Gue : “Yaudah yuk jalan, ikutin aku yaa..”

Gue pun lanjut jalan menuju bioskop sedangkan Ayana jauh di belakang gue sekitar 25 meter. Baru jalan sekitar 40 meteran, hp gue geter-geter. Ternyata Ayana nelpon...

Ayana : “Kakkkk pindah mall aja yukkk.. Disini lagi banyak wota, jadi takut aku” Suara Ayana terdengar panik.
Gue : “Yaudah kamu ikutin aku aja pokoknya, kita ke parkiran langsung ke mall lain. Jangan sampe ilang dari belakang aku!”
Ayana : “Iya, kakakku sayangggg. Galak banget sih” Gue pun menutup telpon itu dan langsung menuju parkiran...

Sesampainya di parkiran rasa was-was ini belom juga reda, buru-buru gue ngelepas helm yang gue sangkutin di motor gue dan ketika Ayana dateng langsung gue suruh pake..

Gue : “Pake nih, ayo buruan!”
Ayana : “Iyaa sabar kenapa sih, galak banget heran”

Gue pun langsung keluar dari parkiran itu, dan langsung menuju mall di JakSel. Kalo mall tadi di JakBar hehehe...

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Di jalan selagi naik motor, Ayana pun gak sungkan-sungkan meluk gue dari belakang sambil kepalanya di senderin ke punggung gue sambil bilang...

Ayana : “Aku belom pernah di bonceng naik motor begini, kakkk, ternyata enakan begini, lebih nyaman ya kak”
Gue : “Iyalahh kamu biasanya naik mobil kan.. Hahaha maaf yaa aku gak punya mobil”
Gue pun merasa sedikit minder pada saat itu, tapi ya bodo amat mau gimana lagi? Keadaan gue emang gak punya hahaha.
Ayana : “Gakpapa, enakan begini hehehe... Kita jadinya kemana kakk?”.
Gue : “Kita ke KKS aja” Jawab gue singkat karena lagi fokus jadi tukang ojek hahaha.

Di jalan kita banyak ngobrol ngalor-ngidul, kesana-kemari, berhalu-halu ria, tapi gue cuma jawab singkat aja, takutnya membahayakan keselamatan hehehe. Sampai pada akhirnya kita udah sampai di tempat tujuan. Gue langsung parkirin motor dan meminta Ayana nunggu di pintu masuk. Lumayan juga dari JakBar ke JakSel ada sekitar 30 menit perjalanan kita, sampai bokong sedikit panas hahaha...

Setelah itu kita berdua jalan menuju bioskop di tempat itu. Entah kenapa pikiran gue disini gak terlalu campur aduk di banding di tempat sebelumnya, mungkin karena energy wota udah berkurang(?) Hahahaha. Gue minta Ayana yang beli tiket setelah gue kasih uang dan sisanya di beliin minuman dan gue bilang kalo kurang ya dia tambahin, lalu gue menuju toilet. Setelah gue balik, minuman dan camilannya udah di tangan dia karena film sebentar lagi udah mau di mulai, karena pas kita dateng pintu bioskop udah di buka di studio tersebut. Ayana izin ke toilet dan minta gue buat jagain minuman dan camilan yang udah dia taro di bangku yang biasa buat nunggu. Dan setelah dia balik, gue gue juga yang bawa camilan dan minuman yang udah dibeli. Karena tiket ada sama dia, gue mengikuti langkah Ayana kemana kita bakal duduk, karena gue emang gak tau kursi mana yang dia pilih buat kita nonton. Akhirnya kita sampe di kursi paling pojok atas bioskop, gue masih gak punya pikiran macem-macem kita bakal gimana nanti, yang jelas beda banget dari mall sebelum kita pindah. Ayana duduk di pojok, gue di sebelahnya.

Gue : “Ahhh akhirnya nyender juga, lepas sepatu ah panas (kayak biasanya gue kalo nonton bioskop)” Gue melenguh seadanya.
Ayana : “Yahhh bau kaki dah... hahaha” Ledek Ayana.
Gue : “Nihhh cium aja kalo gak percaya” Kemudian Ayana malah mencium pipi gue. Gue pun biasa aja karena masih gue anggap wajar “HEH! GENIT! Ini kaki aku maksutnya” Lanjut gue.
Ayana : “Gak mau lah, masa aku disuruh cium kaki hahaha iya iya gak bauuu” Balas Ayana sambil mengunyak camilan yang udah di beli tadi.

Film pun di mulai, di pertengahan film gue mulai bosan karena gue kurang suka sama filmnya. Abis gimana? Yang ngajak nonton dia ya dia yang suruh gue beli tiketnya, ternyata gak seru menurut gue. Akhirnya gue coba isengin dia dengan cara mencolek-colek kupingnya yang kanan. Tapi tanggapan dia beda, dia langsung menyambar bibir gue, diciumnya bibir gue 2 kali dan gue pun terdiam....

“Mmmuahhh....Mmuuaahhh”



Bersambung.......
 
Terakhir diubah:
Nyosor2 aje anaknya, gatau aja mulut rohim bau ketek. Aturan di briefing suruh makan permen dulu si rohim wgwgwg
 
Bimabet
Part 2 - Tak Terduga

Setelah membaca chat dari Ayana pagi itu, gue bingung mau jawab apa. Antara senang, bimbang, dan yang pasti gak karuan. Ya jelas aja pasti semrawut, gimana enggak? Ayana yang baru putus dari Jody temen baik gue langsung ungkapin perasaan dia ke gue.

“Gak, gue gak boleh sayang sampe lebih dari sekedar kakak adek ke Ayana. POKOKNYA GAK BOLEH!” Gue bergumam dalam hati, sekaligus berprinsip bakal jaga Ayana sampai dia lulus dari idol grup itu. Sekitar 45 menit gue merenung di kamar sambil berpikir gue harus bales apa, akhirnya gue beranikan diri buat bales chat itu dengan gak menggubris perasaan Ayana yang dia ungkapin lewat aplikasi garis itu….

Gue : “Iyaa makasih juga ya buat kemarin, maaf semalem udah tidur karena capek banget jalan-jalan seharian hehehe. Kamu pasti belom bangun ya? Dasar kebo!:p

Setelah chat itu kekirim, gue pun menscroll ke atas untuk membaca ulang isi chat yang udah kita obrolin sebelumnya, dari mulai ghibah-in fans, ngasih semangat, galau-galaunya Ayana di idol grup, Ayana gak suka sama member inilah, itulah, sampai bahas member-member yang terjerat skandal pun pernah kita bahas...

“Lucu juga ya bahasan kita sebelum-sebelumnya, tapi kenapa dia semalem bilang gitu ke gue? Sedangkan gue disini berusaha banget buat jaga dia tanpa perasaan lebih dan tanpa minta imbalan apapun itu. Apa ini benefit yang sesungguhnya yang gak pernah gue harapkan? Benefit karena gue selalu ada buat dia serta support dia dalam keadaan apapun? kenapa bisa begini sih?! Kalo begini mau nyalahin siapa? Gak boleh, gak boleh, gue yakin dia masih labil sama perasaannya sendiri!” Gue terus bertanya-tanya dalam hati sekaligus meyakinkan kalau Ayana memang masih labil sama perasaannya sendiri, secara waktu itu usia dia baru menginjak 18 tahun, kelas 3 SMA.

Dengan perasaan bekecamuk karena chat yang di kirim Ayana semalem, ada notif masuk. Ya, gue kira Ayana, gak taunya notif twit**ter karena temen gue si Juli mention gue disertai foto kemarin di Dufan… Tanpa Ayana pastinya hehehehe. Gue pun gak henti-henti memikirkan apa yang akan terjadi antara gue dan Ayana selanjutnya, dan gue memutuskan buat mandi serta siap-siap nyuci motor keluar. Usaha untuk menghilangkan sejenak pikiran yang berkecamuk itu.

Setelah gue mandi dan bersiap-siap mau jalan, tiba-tiba Ayana telpon dengan nada serak karena baru bangun.

Ayana : “Pagi kakakku sayang….” Ucapnya dengan nada manja.
Gue : “Pagi juga adekku.... Baru bangun, yaa? Dasar kebo ih hehehe”
Ayana : “Iyaaa capek banget kemaren jalan-jalan sama kalian. Kebo-kebo juga kesayangan kakak wooo hehehe”
Gue : “Tidur apa pingsan? Udah jam setengah 10 baru bangun?”
Ayana : “Tidurlah, kak, emang kakak mau aku pingsan lagi kayak konser kemarin?”
(FYI Ayana pernah pingsan di salah satu konser jeketi saat sedang berlangsung)
Gue : “Ya janganlah, aku juga yang panik, tapi gak bisa apa-apa”
Ayana : “Cieee panik karena aku pingsan hehehe... uaaahhhhhh” Ledek Ayana sambil mengulet (sepertinya) terdengar dari nadanya begitu.
Gue : “Yehh sana mandi, biar seger, masih aja ngulet.. Aku baru mau keluar sebentar nih” Ucap gue sambil mengalihkan ledekannya.
Ayana : “Mau kemana pagi-pagi begini? Kerumahku, ya?! Aku belom mandi tau” Tanya nya GR.
Gue : “Apaan sih, orang mau ke tempat cuci motor langgananku. Lagian kerumahmu jauh ah keluar planet hahahah....” (waktu itu rumah Ayana masih di luar kota (baca : luar planet) sebelum akhirnya sekarang tinggal di Ibu Kota)
Ayana : “Iihhhh gitu yaaa... Awas aja nanti kalo kangen sama aku” Jawabnya GR (lagi)
Gue : “Kangen ya tinggal nonton theater, kan bisa ketemu bweek hehehe”
Ayana : “Iya yaaaa. Ih kakak nyebelin awas aja kalo ketemu aku cubit sampe merah kayak waktu di Ctrl Prk” (sebelumnya gue & Ayana pernah jalan rame-rame sama temen-temen yang lain ke mall ini)
Gue : “Coba aja kalo bisa hahaha... Udah ah aku jalan dulu, keburu siang nanti ngantri”
Ayana : “Yaudah iyaaa, hati-hati di jalan ya kakakku sayang...”
Gue : “Iya, AYANA BAWEEEELLL!! Udah kamu mandi sana, aku jalan dulu yaaa... Dadahhhh” Gue pun mematikan telpon tersebut dan mulai memacu si kuda besi menuju tempat cucian motor langganan.

Dan masih seperti hari-hari sebelumnya, kita masih saling berkomunikasi intens entah lewat chat, telpon maupun video call, entah pagi, siang, sore, malam, dan sampai menjelang tidur.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Hari demi hari berlalu, obrolan demi obrolan dilewati, gombalan demi gombalan entah dari Ayana atau dari gue terlontar, serta ngambek demi ngambeknya Ayana karena gue ngeselin menurut dia (justru ini yang membuat wanita kangen, fyi aja) dan juga telpon demi telpon antara dari Ayana dan dari gue terjawab (lebih banyak Ayana sih yang nelpon duluan, gue bukannya gak berani, takutnya dia lagi ada kegiatan jeketi jadinya ganggu, paling kalo dia lagi di rumah aja gue telponnya). Sampai pada suatu hari dia gak ada kabar seharian, gue pun gak ambil pusing dan gak terlalu nyariin, paling cuma ngingetin makan, istirahat, dll. Karena gue ngerti dia lebih sibuk dari gue yang cuma pekerja di salah satu perusahaan. Malam harinya dia baru ngabarin sambil ngeledek gue lewat aplikasi garis yang sebelumnya beberapa chat dari gue belom di bales...

Ayana : “Cieeee nyariin yaaa seharian gak di kabarin... Kangen kan luuuuu hehehe maaf ya aku lagi ada latihan buat singel baru” (waktu itu mau rilis singel baru yang ke-11 jeketi)
Gue : “Mana ada chatku nyariin daritadi? Yeee GR deh :p kirain lupa dan gak bales-bales chat lagi hehehehe... Yaudah jangan capek-capek, vitaminnya di minum!” Gue meledek Ayana yang selalu GR kalo chat gue dan juga mengingatkannya.
Ayana : “Iihhhhh kakak mah nyebelin banget sih :( gak lupa dong kakakku sayanggggg. Vitaminnya udah mau abis tau yang dari kakak ituuu” (gue sempet ngasih vitamin beberapa minggu lalu biar stamina dia terjaga mengingat kegiatannya terlalu padat).
Gue : “Heheheh becanda, adekku sayang.. Yaudah nanti aku beliin lagi. Kamu latihan sampe jam berapa?” Entah gue kesambet setan apa sampe-sampe keluar kata-kata sayang di chat gue waktu itu, padahal sebelumnya gak pernah.
Ayana : “Cieee sayang yaaa sama aku, aku juga :p sebentar lagi selesai, kak.. Kakak tidur duluan aja kalo ngantuk” GR lagi dong dia.
Gue : “Kamukan adekku, masa iya gak sayang? Heheheh... Yaudah kalo capek istirahat dulu, ntar sampe rumah langsung tidur. Kamu nyuruh aku tidur? Aku aja masih di kerjaan-_- akukan shift sore, gak baca chat sih :p
Ayana : “Iyaaaaa, kak... Oh iyaaa kakak shift sore ya? Gak baca aku:p hahahah... Lusa aku ada shooting, kak, di hutan gitu lagi shootingnya malem-malem takut deh”
Gue : “Ohh shooting buat MV singel ke-11 ini, yaa? Hati-hati pokoknya di tempat begitu, banyak-banyak baca doa aja biar gak ada yg ngikut”
Ayana : “Iyaaaa kakkk pasti itumahhh heheheh... Yaudah aku lanjut lagi yaaaa ada pengarahan dulu nih baru pulang”
Gue : “Iyaaa aku juga mau beres-beres dulu terus pulang...”
Ayana : “Kakak hati-hati pulangnyaaaaa.. JANGAN NGEBUTTT!!!!!!”
Gue : “Siap bosss!!”
Ayana : “😘

Dia ngasih emot kiss tapi cuma gue baca, dan gue siap-siap pulang kerumah karena jam kerja gue udah mau habis dan orang-orang shift malam pun sudah datang.

Sesampainya di rumah gue langsung ngabarin dia yang mungkin belom selesai latihan lewat aplikasi garis...

Gue : “Aku udah dirumah ya, Ayana Shahab...”
Setengah jam kemudian baru lah di bales sama beliau...
Ayana : “Iyaaaa kakkk... Aku juga mau pulang nih” Balasnya.
Gue : “Yaudah hati-hati di jalan... Di jemput papah apa mas Agus?” Mas Agus itu supir pribadi keluarganya.
Ayana : “Kalo malem gini ya papah dong kakkk, mas agus kan kerja sampe sore doanggg”
Gue : “Oohhh yaudah, salam buat Sakina yaaa..” Gue meledek dengan cara titip salam buat kakaknya itu.
Ayana : “BODO AMAT GUE GAK BACA!!!!!!! IIIIHHHHHHH NYEBELIN BANGET KAKAK MAHHHHHH :((((“ Ayana ngambek dan mengirim foto dengan mukanya yg jutek.
Gue : “Becandaaaaaaa hahahah... Itu muka gak usah di jelek-jelekin, udah jelek juga :p” Ledek gue lagi.
Ayana : “Gak tau ah kakak nyebelin bangettttttt... Bete akuuu!!!”
Gue : “Biarin biar kamu kangen sama aku terus hahahah udah ah jangan bete-bete nanti cepet tua. Hati-hati di jalan yaaa adekku sayang...” Gue bilang sayang biar sedikit mereda ngambeknya.
Ayana : “Iyaaaaa...”

Gue pun cuma baca doang.
Sesampainya dia dirumah dia langsung ngabarin gue.
Ayana : “Kaakkkk aku udah dirumah yaaa... Kakak udah tidur yaaa??”
Gue : “Udah tidur nih. Yaudah kamu bersih-bersih terus tidur”
Ayana : “Yeee lawak aja, udah tidur masa bisa bales chat hahaha..”
Gue : “Biarin aja wooo yang penting kan kamu sayang aku(?)”
Ayana : “Apaansih gak nyambung wkwkwk iyaaaa kakkk iyaaaa”

Kamipun saling bales chat sampai salah satu gak bales chat itu berarti udah tidur. Dan kami masih terus intense saling berkontak seperti biasanya tanpa ada perubahan. Lusa Ayana ada shooting MV singel ke-11 jeketi 2 hari, dan gue minta ambil libur 2 hari sama supervisor gue. Disitu gue cuma bisa nemenin dia dari rumah berkomunikasi lewat chat dan bahkan sesekali Ayana sempet-sempetin video call cuma buat ngeliat muka gue, begitupun gue sebaliknya. Kegiatan itu kita lakuin selama 2 hari. Ya, malam buat siang, dan siang buat malam 2 hari itu.

Kurang lebih seminggu setelah shooting MV singel ke-11 ada hal yang bikin perasaan gue campur aduk. Ya, Ayana ngajakin gue ketemuan. TAPI CUMA BERDUA DOANG!

Ayana : “Kak... Kangen” Chat Ayana di aplikasi garis.
Gue : “Iya sama aku juga heheh” Bales gue.
Ayana : “Lusa kakak kerja gak? Lusa aku free kak”
Gue : “Lusa aku masuk pagi sih sekarang sama besok lagi libur” Hari itu gue lagi libur 2 hari.
Ayana : “Yahhh gak bisa kalo sekarang sama besok, soalnya kan nenek sama kak zaki mau ke jakarta ini udah di pesawat sampenya nanti sore, besok paling jalan-jalan sama merekaaa” Jelas Ayana.
Gue : “Yaaa bisa-bisa aja sih lusa mah, kan aku pulang jam 2 kalo shift pagi” Ya, shift pagi 06-14, shift sore 14-22, shift malam 22-06.
Ayana : “Yaudah lusa aja sore, aku pulang sekolah langsung. Di Ctrl Prk aja yaa kakk gak terlalu ramai sama wota juga kannn”
Gue : “Yaudah gakpapa disana aja. Kamu pake masker loh biar gak ada yang ngenalin, sama pake kacamatamu itu buat nyamar aja”
Ayana : “Siap sayangkuuuuu”

What? Sayang? Tanpa kakak? Sepertinya udah gak beres sama perasaan anak ini. Jujur perasaan gue takut, seneng, sama gak enak sama temen gue si Jody. Takut bukan karena takut jatuh cinta atau gimana ya suhu-suhu yang terhormat, tapi takut di sangka nusuk dari belakang, makan temen, dan lain sebagainya yang jadi perebut pasangan orang lain. Maka dari itu gue selalu menghindari kata-kata seperti “sayang” itu. Karena gue bukan Via Vallen. EH APAAN SIH TS GAK JELAS HAHAHAHAHA.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Hari yang di tunggu-tunggu telah tiba, gue kerja shift pagi udah gak karuan pikirannya. Yang paling penting karena gak enak sama temen gue si Jody, udah gitu aja. Sebelum gue pulang gue chat Ayana lewat garis..

Gue : “Aku mau pulang nih, kerumah dulu ya bersih-bersih terus langsung jalan” Gak lama kemudian di bales Ayana.
Ayana : “Iyaaa hati-hati kakkk, aku langsung ke tkp ya di anter mas Agus”
Gue : “Iyaaa kamu juga hati-hati”
Gue pun langsung pulang dulu kerumah bersih-bersih dan langsung siap-siap menuju tkp, dengan perasaan yang dagdigdug karena takut ketauan oleh wota yang lagi mampir di situ. Akhirnya gue siap buat jalan menuju tkp dan tak lupa buat ngabarin Ayana.

Gue : “Ay, aku otw yaa..”
Ayana : “Iyaaa hati-hati kakkk. Aku baru juga sampe nih, mas Agus juga udah aku suruh pulang dan bilang kalo aku ada kegiatan sekaligus aku kasih uang tutup mulut eheheh”

Gak gue gubris chat itu, gue pun langsung jalan dan menyiapkan mental yang kuat takutnya lagi apes kan ada yang ngeliat, entah wota ataupun temen-temen gue, APALAGI SI JODY! Bisa-bisa gue di musuhin seumur hidup kalau tau soal ini. Di jalan pun konsentrasi hampir buyar, dan gue terus ngeyakinin diri gue kalo gue bisa ngelewatin ini semua demi seseorang yang gue anggep adek sendiri. Sesampainya di parkiran, gue langsung ngasih kabar ke Ayana...

Gue : “Kamu dimana? Aku di parkiran nih mau ke ATM dulu sebentar” Dan langsung di balas oleh Ayana.
Ayana : “Aku di deket toilet.. Kakak ATM apa?”
Gue : “B*A nih” Jawab gue singkat.
Ayana : “Ohhhh yaudah aku tunggu disitu, ini juga deket kok sama ATMnya”

Gue pun langsung jalan menuju ATM. Ada sekitar 5-10 menit gue jalan, karena tempatnya luas banget dan jalannya juga bingung jadi harus sabar-sabar aja, yaa itung-itung olah raga.

Sesampainya di depan ATM gue ngeliat sosok wanita yang gue anggep adek sendiri lagi asik main hp sambil menscroll tab mention twit**ternya. Langsung gue hampirin ...

Gue : “Cewek... Sendirian aja” Dia pun tak menggubris omongan gue “Ih yaudah kalo gak mau ketemu, serius banget sih” Lanjut gue sedikit kesal.
Ayana : “Ehhhh kirain siapa hahaha aku kira ada yang godain aku hahaha” Ayana tertawa cekikikan.
Gue : “Tunggu bentar ya ambil duit dulu”
Ayana : “Yang banyak sekalian” Ledek Ayana.
Gue : “Duit artis kan lebih banyak di banding pekerja” Ledek gue balik, Ayana menjulurkan lidahnya ke gue.

Gak sampe 5 menit gue balik lagi...

Gue : “Yuk, mau kemana?” Tanya gue membuyarkan lamunanya “Heh ngelamun aja sih” Lanjut gue.
Ayana : “Ehh iya iya ngantuk kak... Nonton aja yuk biar aku bisa tidur”
(Jujur pertama kali dia ngajak nonton berdua pikiran gue belom lebih jauh dari sekedar was-was aja. Ya, was-was ketauan sama wota, dll. Tapi setelah itu.... Ah ntar juga di ceritain disini, ikutin aja dulu alurnya)

Kamipun berjalan menuju bioskop yang berada di lantai atas sambil ngobrol kesana kemari. Ayana dengan pedenya menggandeng tangan gue dan merangkul pinggang gue. Sedangkan gue was-was, kalo sampe ada yang liat udah pasti gue bakal bikin kecewa banyak orang, terutama karirnya Ayana di jeketi udah pasti terancam.

Gue : “Emang kamu gak takut kalo jalan berdua gini terus ada yang liat?” Tanya gue sambil jalan dan di rangkul oleh Ayana.
Ayana : “Takut sih, cuma rasa takut itu kalah sama rasa kangen aku ke kakak”
Gue : “Bukannya aku ngelarang kamu kayak gini ke aku, cuma disini kan posisinya beda”
Ayana : “Iya aku tau, kakk. Aku cuma pengen manja sama kakak aja. Soalnya aku ngerasa lebih di sayang aja sama kakak”
Gue : “Yaudah deh terserah kamu, semoga aja gak ada yang ngenalin kamu” Gue cubit hidungnya yang mancung. Kayak.... Kayak apanya ya? Eh apaan sih-_____-
Ayana : “Iiiihhhh sakiitttttt... Nyebelin iiihhhh” Bukannya melepas rangkulannya malah semakin rapat karena dia membenamkan muka di dada gue. Kitapun melanjutkan perjalanan menuju bioskop.

Lagi asik-asik ngobrol di jalan menuju bioskop sambil manja-manjanya Ayana merangkul-rangkul gue, tiba tiba ada sesosok perempuan dari jarak sekitar 30 meter masih bisa gue kenalin. Ya, Anin beserta keluarganya! Member yang pernah jadi pergunjingan gue sama Ayana di chat sebelum-sebelumnya. Gue pun langsung panik! Pengen muter balik, tapi udah deket ke bioskop. Akhirnya gue tepak-tepak pelan tangan Ayana sambil ngasih tau kalo ada Anin, karena dia gak sadar sama sekali ada temen seper-idol grup-an nya itu...

Gue : “Dek, dek... Anin! Anin! Itu di depan ada Anin! Kamu mundur dulu sana ke depan toko itu biar dikira kamu lagi nunggu mamahmu, biar aku jalan duluan”

Ayana : “Hah? iya kak...” Jawab Ayana yang juga terlihat panik dan langsung mundur beberapa meter, bagusnya dia langsung mengerti apa maksut gue, dia berdiri persis didepan toko furniture seolah-olah lagi nunggu mamahnya di dalam. Padahal mah gak ada mamahnya, cuma akting doang.

Beberapa saat gue pun melintas didepan Anin dan keluarganya. Saat gue menoleh ke arah Anin, ternyata dia ngenalin gue dan tersenyum. Aduuuuh cantik banget sih.. Eh gue lagi hindarin kok malah gesrek sendiri! GUE LAGI JALAN SAMA AYANA WOY!

*Flashback dikit*

Jadi waktu itu ada Direct Selling CD yang dapet tiket vote buat voting member biar masuk singel ke-10 di fX lantai F3. gue di jebak temen gue suruh DS sama Anin dengan dalih biar gue dapet traktiran makan, dan waktu itu gue lagi bokek banget karena gaji gue abis buat vote Ayana di singel ke-10. Dan malam sebelum DS hari itu salah satu temen gue juga iseng mention gue lewat Quote Tweet dan disitu ada foto Anin yang di posting oleh Anin sendiri. Iseng aja gue bales “Astagaaa... Lucu banget adek impian ini”. Gue pun gak tau dia bakal baca mention gue. Sampai pada hari itu tanpa pikir panjang ya gue terima aja temen gue nyuruh gue DS sama Anin, kalo urusan perut emang susah dah nolaknya hahaha. Sampai pada saat giliran gue, Anin langsung bilang....

Anin : “Kakak yang twit**ternya @DFG_Rohim kan yaa?” Tanya Anin yang entah kebetulan bener apa emang dia baca mention gue semalem “Yang semalem di mention temen kakak kan?”: Deg.... Gue kaget sekaligus gesrek banget saat itu.
Gue : “Iii...Iya, Nin... Hehehe” Jawab gue grogi banget bisa di kenalin gini.
Anin : “Berapa CD, kak?” Tanya Anin.
Gue : “10 Aja, nin... Nih kertasnya hehehe” jawab gue sejadi-jadinya.
Anin : “Ooohh kak Ayana toh oshinya... Kirain aku hehehe”
Gue : “Emang mau di oshiin? Hehehe” Tanya gue dengan urat malu yang mungkin putus hahaha.
Anin : “Mau laaaah, kaakkk. Sekalian vote aku juga yaaa” Jawabnya kegirangan.
Gue : “Kalo buat vote gak janji yaaa, ini bukan punya aku soalnya. Makasih yaaa, Nin” Gue pun berjalan ke kasir buat bayar dan Anin terlihat cemberut ketika gue berlalu.

Dan yang lebih parah lagi, ada temen gue foto-foto gue pas lagi DS sama Anin dan langsung di mention ke twit**ter gue. Bodohnya lagi, kenapa gue bales mention ituuuuu?! Udah tau Ayana punya list sendiri buat fans-fansnya, terutama gue, Jody, & Juli pada saat itu. Dan Ayana sempet marah banget ke gue gara-gara foto itu, beberapa kali theater gue di jutekin sama dia dan akhirnya gue jelasin lewat surat sekaligus permintaan maaf gue soal itu (karena waktu itu belom punya kontaknya langsung). Dia juga akhirnya bersikap kayak sebelumnya dan gue mikir berarti dia udah maafin gue.

*Flashback udahan*

Gue pun lanjut berjalan sekitar 50 meter berhenti dan melihat kebelakang, terlihat Ayana dan Anin beserta Keluarganya lagi ngobrol sama Ayana. Gak lama kemudian Ayana langsung pura-pura masuk ke toko itu disaat Anin dan Keluarganya menuju toilet. Dia pun nge-chat gue di aplikasi garis...

Ayana : “Untung kakak liat, kalo enggak abis aku bisa-bisa di aduin...”
Gue : “Lagian kamu manja banget sama aku heran, gak liat-liat banyak orang” Jawabku ketus.
Ayana : “Iya iya, maaf kakakku sayangggg. Namanya kangen gimana sih hehehe”
Gue : “Yaudah yuk jalan, ikutin aku yaa..”

Gue pun lanjut jalan menuju bioskop sedangkan Ayana jauh di belakang gue sekitar 25 meter. Baru jalan sekitar 40 meteran, hp gue geter-geter. Ternyata Ayana nelpon...

Ayana : “Kakkkk pindah mall aja yukkk.. Disini lagi banyak wota, jadi takut aku” Suara Ayana terdengar panik.
Gue : “Yaudah kamu ikutin aku aja pokoknya, kita ke parkiran langsung ke mall lain. Jangan sampe ilang dari belakang aku!”
Ayana : “Iya, kakakku sayangggg. Galak banget sih” Gue pun menutup telpon itu dan langsung menuju parkiran...

Sesampainya di parkiran rasa was-was ini belom juga reda, buru-buru gue ngelepas helm yang gue sangkutin di motor gue dan ketika Ayana dateng langsung gue suruh pake..

Gue : “Pake nih, ayo buruan!”
Ayana : “Iyaa sabar kenapa sih, galak banget heran”

Gue pun langsung keluar dari parkiran itu, dan langsung menuju mall di JakSel. Kalo mall tadi di JakBar hehehe...

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Di jalan selagi naik motor, Ayana pun gak sungkan-sungkan meluk gue dari belakang sambil kepalanya di senderin ke punggung gue sambil bilang...

Ayana : “Aku belom pernah di bonceng naik motor begini, kakkk, ternyata enakan begini, lebih nyaman ya kak”
Gue : “Iyalahh kamu biasanya naik mobil kan.. Hahaha maaf yaa aku gak punya mobil”
Gue pun merasa sedikit minder pada saat itu, tapi ya bodo amat mau gimana lagi? Keadaan gue emang gak punya hahaha.
Ayana : “Gakpapa, enakan begini hehehe... Kita jadinya kemana kakk?”.
Gue : “Kita ke KKS aja” Jawab gue singkat karena lagi fokus jadi tukang ojek hahaha.

Di jalan kita banyak ngobrol ngalor-ngidul, kesana-kemari, berhalu-halu ria, tapi gue cuma jawab singkat aja, takutnya membahayakan keselamatan hehehe. Sampai pada akhirnya kita udah sampai di tempat tujuan. Gue langsung parkirin motor dan meminta Ayana nunggu di pintu masuk. Lumayan juga dari JakBar ke JakSel ada sekitar 30 menit perjalanan kita, sampai bokong sedikit panas hahaha...

Setelah itu kita berdua jalan menuju bioskop di tempat itu. Entah kenapa pikiran gue disini gak terlalu campur aduk di banding di tempat sebelumnya, mungkin karena energy wota udah berkurang(?) Hahahaha. Gue minta Ayana yang beli tiket setelah gue kasih uang dan sisanya di beliin minuman dan gue bilang kalo kurang ya dia tambahin, lalu gue menuju toilet. Setelah gue balik, minuman dan camilannya udah di tangan dia karena film sebentar lagi udah mau di mulai, karena pas kita dateng pintu bioskop udah di buka di studio tersebut. Ayana izin ke toilet dan minta gue buat jagain minuman dan camilan yang udah dia taro di bangku yang biasa buat nunggu. Dan setelah dia balik, gue gue juga yang bawa camilan dan minuman yang udah dibeli. Karena tiket ada sama dia, gue mengikuti langkah Ayana kemana kita bakal duduk, karena gue emang gak tau kursi mana yang dia pilih buat kita nonton. Akhirnya kita sampe di kursi paling pojok atas bioskop, gue masih gak punya pikiran macem-macem kita bakal gimana nanti, yang jelas beda banget dari mall sebelum kita pindah. Ayana duduk di pojok, gue di sebelahnya.

Gue : “Ahhh akhirnya nyender juga, lepas sepatu ah panas (kayak biasanya gue kalo nonton bioskop)” Gue melenguh seadanya.
Ayana : “Yahhh bau kaki dah... hahaha” Ledek Ayana.
Gue : “Nihhh cium aja kalo gak percaya” Kemudian Ayana malah mencium pipi gue. Gue pun biasa aja karena masih gue anggap wajar “HEH! GENIT! Ini kaki aku maksutnya” Lanjut gue.
Ayana : “Gak mau lah, masa aku disuruh cium kaki hahaha iya iya gak bauuu” Balas Ayana sambil mengunyak camilan yang udah di beli tadi.

Film pun di mulai, di pertengahan film gue mulai bosan karena gue kurang suka sama filmnya. Abis gimana? Yang ngajak nonton dia ya dia yang suruh gue beli tiketnya, ternyata gak seru menurut gue. Akhirnya gue coba isengin dia dengan cara mencolek-colek kupingnya yang kanan. Tapi tanggapan dia beda, dia langsung menyambar bibir gue, diciumnya bibir gue 2 kali dan gue pun terdiam....

“Mmmuahhh....Mmuuaahhh”



Bersambung.......
Mantap suhu 👍👍
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd