Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Badan Enak Mahasiswi (Remake by Marcioz) - TAMAT

mohon bersabar suhu-suhu. ane dilanda kesibukan di RL.

mohon maaf atas ketidaknyamanan nya.
ane usahakan segera tamat hehehe.
muncul pun sudah membuat kami bahagia hu :D
 
Nabila dan Dini kini berada di sebuah kamar kosong bersama Jo, Ji dan Riky. “Kenapa pintunya dikunci ? Apa maksudnya ini ?” ujar Nabila. Dini kemudian memegangi Nabila disusul Jo dan Ji melucuti pakaian Nabila satu persatu. Cengkeraman Jo dan Ji membuat Nabila tidak bisa bergerak. Mulut Nabila disumpal oleh Dini menggunakan celana dalam miliknya. Nabila kemudian didudukkan di sebuah kursi lalu diikat dengan kencang. “mmmhh…. Mmm…” Nabila menggerakkan tubuhnya namun ikatan yang kuat membuatnya jatuh tertindih kursi. “Mau kemana sih ? gue mau ajak lo nonton acara menarik.” Riky mencium Dini lalu ia tancapkan sebuah tongkat billiard ke vaginanya dan disodok-sodok hingga mentok. “Haahhh… sakiitt… hentikaann… nggaaa….” Dini meraung kesakitan namun Riky tidak peduli dan terus ia sodok. “Gue bikin jebol nih. Mampus lo mampuuuusss…” Riky terus menyodok tongkat billiard itu ke vagina Dini dengan amarah. “Ampuuunnn… aaaaaakkkk…. Sakiitt…” wajah Dini memerah air mata mengalir deras. Nabila kemudian menangis tidak tega melihat sahabatnya disiksa dengan sadis. Riky kemudian mencabut tongkat itu lalu Jo menunggingkan tubuh Dini. Riky mengelus anus Dini sambil sedikit memasukkan jarinya. “Jangan disitu ! Ampuuunn…..” raungan Dini semakin keras. Riky lalu melakukan aba-aba dan langsung ia sodok dalam-dalam tongkat billiard itu ke dalam anus Dini. Dini pun kemudian tidak sadarkan diri karena tidak kuat menahan sakit. Siksaan belum berakhir, Riky kemudian mengambil cutter lalu ia potong kedua putingnya. Jo dan Ji dengan sigap menutup luka di payudara Dini dengan perban seadanya. “Sentuhan akhir.” Riky mengambil sebuah botol lalu ia cekokkan ke mulut Dini yang tidak sadarkan diri. Lalu Jo dan Ji mengikat tubuh Dini yang masih tertancap tongkat billiard di anusnya. Dini lalu dimasukkan ke dalam karung. “Buang dia ke danau.” Jo kemudian keluar ruangan melalui pintu yang lain lalu ia bopong karung itu dan dibawa pergi naik mobil bersama beberapa anak buah BD. “Sekarang impas. Bang Raharjo mati, pembunuhnya juga sudah disingkirkan. Sejak tahun lalu lo udah gue bilangin jangan sembarangan acak-acak kami, Black Dimension. Ini akibatnya. Mau lihat yang lebih enak lagi ? Ji, bawa dia keluar. Kita kasih tontonan selanjutnya.” Ji menutup mata Nabila menggunakan kain lalu ia mengangkat Nabila yang masih terikat di kursi. Nabila kemudian diangkut ke ruang tengah. Disana sudah ada teman-teman Nabila yang siap memberi pertunjukkan pesta perpisahan.

Sesampainya di ruangan tengah, penutup mata Nabila dilepas. Riky mengusap pipi Nabila yang basah oleh air mata dan keringat dingin. “Sekarang gue mau kasih lihat sesuatu yang seru. Lo gaboleh memalingkan wajah atau nutup mata. Kalo sampe lo lakuin, nasib lo bakal sama kayak lonte yang tadi.” ancam Riky. Beberapa saat kemudian, Cindy masuk ke ruangan dengan kondisi hanya mengenakan hijab tanpa bawahan apapun. “Cindy !! Riky apa-apaan ini !” teriak Nabila sambil meronta. Riky tersenyum kemudian ia menyuruh Cindy menghampiri Nabila. Cindy kemudian berjalan sambil menggoyangkan pantatnya lalu wajah Cindy langsung menghadap Nabila. “Cin…. Mmhh…” bibir Nabila langsung dilumat Cindy dengan lembut. “Hentikan… mmhh… slrrpp… mmhh.. Cin..” Nabila berusaha melawan serangan Cindy namun lama-kelamaan Nabila mulai mengikuti ciuman Cindy sambil memainkan lidahnya. Cindy yang mengetahui Nabila mulai menurut langsung melepas ciumannya. Dengan lembut jari-jari Cindy menelusuri seluruh tubuh Nabila dari atas hingga bawah. Tak lupa ia jilati kedua payudara Nabila dan sesekali memasukkan jarinya ke vagina Nabila yang masih ditumbuhi rambut halus. “Nggh…” Nabila melenguh saat jari-jari Cindy menerobos dan mengorek lembut vagina Nabila.

Setelah asyik memainkan Nabila, Dirman masuk ke ruangan lalu menarik tubuh Cindy. Mereka berdua kemudian berciuman dengan ganas. Dirman yang sudah tidak sabar kemudian langsung menidih Cindy sambil membuka kedua kakinya. “Arahin ke Nabila dong yang… biar dia bass…aahhh… sayang…” penis Dirman langsung menyodok masuk ke vagina Cindy lalu ia genjot dengan lembut. Dirman dengan nafsu menggenjot Cindy sambil meremas-remas payudara Cindy. “Maann… ooohhhhh…. Enak… lebih cepet lagi….” Cindy berteriak keenakan sambil mendongakkan kepalanya. Dirman kemudian mencabut penisnya lalu ia rangkul Cindy dan menghadap Nabila. “Lo liat nih… salah satu anak buah lo sekarang jadi peliharaan gue. Dia gaakan nurut sama lo lagi. iya kan ?” ujar Dirman sambil mengorek vagina Cindy. “mmmhh… iyaahhh… Cindy sayang tuan Dirman…” desahnya. Dirman kemudian menunggingkan tubuh Cindy menghadap Nabila lalu ia sodok-sodok penisnya ke vagina dan anus Cindy bergantian. “Ohh… enaakk… yeeesshhh…” Cindy meraung keenakan sambil memegangi kursi Nabila. Payudaranya yang menggantung tak luput dari sasaran Dirman untuk diremas-remas. “Nabila… ini enaakk… ooohhh… kamu pasti mau jug… aaihh… pelan-pelan dong tuan…” racau Cindy. Nabila yang dipaksa melihat adegan itu menatap adegan panas Cindy dengan tatapan kosong. Namun, dalam hatinya ada sensasi yang membuatnya merasa aneh. Cindy kemudian memegang pundak Nabila sambil membisikkan desahannya. Dirman semakin bersemangat menggenjot Cindy. “Maann… tuaan Dirmaann… aku mau keluaar…. Oohhh. Sshh..” bisik Cindy pada Nabila. “Gue juga mau keluar…. Oohhh… gila memek lo ….” Dirman menekan penisnya dan menyemprotkan sperma dengan jumlah besar. Cindy menikmati orgasme nya sambil menjilati wajah Nabila. Dirman mencabut penisnya lalu Cindy ambruk di depan Nabila. “Gimana ? udah panas belum ?” tanya Riky diiringi tawa anggota BD yang ada di ruangan. Nabila tidak menjawab, ia hanya melihat Cindy yang terkapar di hadapannya dengan tatapan sayu. “Woy jawab !” Riky menghampiri Nabila lalu menarik putingnya. Nabila tetap tidak menjawab dan berusaha menahan sakit dari siksaan Riky.

Setelah Cindy selesai, Wann masuk membawa dua buah tali. Kemudian Sofi dan Ratu yang terikat tali tersebut berjalan merangkak seperti peliharaan. Mereka berdua bahkan disuruh mengeong sambil merangkak kearah Nabila. “Bagus… ini hadiah kalian karena sudah nurut.” Wann memperlihatkan penisnya yang mengacung. Sofi dan Ratu kemudian memeluk paha Wann sambil menjilati penisnya. “Sshh.. ayo jilat lagi..” Wann mengusap kepala Sofi dan Ratu. “Kalian… sudah cukup… hentikan !” Nabila memohon pada Riky. Tanpa berbicara, Riky meminta Wann untuk menarik ikatan tali di Sofi dan Ratu hingga mereka tercekik. “Kalo lo minta berhenti, dua temen lo ini bakal berhenti juga. Berhenti nafas !” bentak Riky sambil meludahi Nabila. “Iyaa… jangan sakiti mereka.. iya aku mau lihat… tolong jangan sakiti mereka…” ujar Nabila terisak. Wann kemudian mengendurkan ikatan di leher Sofi dan Ratu. Kedua akhwat ini kemudian disuruh saling berciuman dan dituruti oleh mereka. “Inget. Lo berdua cuma boleh mengeong kayak kucing ! ampe lo ngomong bahasa orang, gw sundut memek lo pake petasan.” ancam Wann.

Sofi dan Ratu berciuman sambil menggulingkan badan seperti kucing. Para anggota BD bersorak riuh sambil merekam dan memfoto kedua akhwat yang pernah ditakuti itu. “Oke cukup. Kalian sekarang tiduran berjejer ke cewek di bangku itu !” Sofi dan Ratu kemudian merebahkan badan mereka lalu mengangkang kan kakinya. Wann kemudian menggesek penisnya di bibir vagina Sofi dan Ratu secara bergantian. Tubuh Nabila mulai merasakan sesuatu yang ingin dikeluarkan, tanpa disadari Nabila sedikit demi sedikit mulai merasa gerah dan tidak nyaman. Melihat reaksi Nabila yang mulai tidak nyaman, Wann langsung menjebloskan penisnya ke vagina Ratu lalu digenjot dengan ganas. Kemudian ia melepas penisnya lalu dijebloskan ke vagina Sofi bergantian setiap 50 genjotan. Iringan desahan dan rintihan kedua akhwat itu membuat suasana di ruang tengah menjadi panas. Dirman yang mulai on fire lagi kemudian menarik Cindy dan menciumnya dengan ganas. “Aduh… masih capek tuannn…” tanpa menjawab, Dirman langsung mendoggy Cindy dengan kecepatan tinggi. “Aaahh… tuaann… ngiluu… mmmhhh… uuhhh…” Cindy mengeluh namun menikmati setiap genjotan Dirman. Nabila seperti bermimpi buruk. Ia dipaksa melihat ketiga teman nya yang sangat ia andalkan melakukan sex dengan laki-laki yang bukan muhrim ditambah musuh besar mereka. “Gimana sayang ? enak loh ngentot itu. Tuh mereka menikmatinya.” goda Riky sambil memijat lembut pundak Nabila. “Ky, sumpah… aku ga akan memaafkan kalian.” ujar Nabila. “Tapi lo juga pengen kayak mereka kan ?” Riky meremas pelan payudara Nabila. “Ky… jangan…” ujar Nabila. “Guys, tambah kecepatan kalian.” perintah Riky. Wann dan Dirman kemudian semakin menggila. Teriakan Cindy, Sofi dan Ratu menghiasi ruang tengah. “Gue mau keluar… oohh… gw crottiinnn pantat lo Cindy… yeeaahh…” Dirman menekan penisnya dalam-dalam lalu ia isi anus Cindy dengan sperma sebanyak-banyaknya. Wann kemudian memendam penisnya di vagina Sofi lalu ia semburkan spermanya. Belum habis, Wann mencabut penisnya lalu ia semburkan sisa spermanya di vagina Ratu. “Aahh.. enak bener ngecrotin dua cewek… besok-besok kalian gini lagi ya ?” ujar Wann yang terkapar. “Miauww… miauw…” balas Sofi dan Ratu sambil memeluk Wann dari kiri dan kanan. “Tuan… aduh perutku ga enak nih… aihhh..” sperma di dalam anus Cindy meluber keluar diiringi suara seperti buang gas. “Eh malah kentut sembarangan kamu.” ujar Dirman sambil memencet puting Cindy. Dirman menggendong Cindy lalu mereka ke kolam renang indoor untuk bersih-bersih diikuti Sofi dan Ratu yang menggandeng tangan Wann.

Setelah tiga jam dipaksa menonton adegan seks yang menguras batin, Nabila mulai pasrah dengan keadaannya. “Ky, sudah hentikan !” pinta Nabila. “Oh.. lo minta berhenti karena udah ga sabar pengen ngentot ya ? Masih ada suguhan menarik nih. Ayo masuk pasangan selanjutnya.” Riky memanggil Sam yang menggandeng Dea. Nabila menggelengkan kepala melihat orang yang paling ia andalkan kini juga akan bersetubuh dengan musuh besarnya. “Ayo sayang, kita kasih tontonan menarik.” Sam memeluk Dea lalu menciumi setiap senti tubuh Dea yang hanya menyisakan jilbab karena seragam dia sudah dilepas. “ngghh… langsung aja yang…” Dea mendorong tubuh Sam lalu ia tindih sambil mengarahkan selangkangannya ke penis Sam. Sam dengan sigap langsung menyodok penisnya yang langsung ambles kedalam vagina Dea. “mmhh… “ lenguh Dea sambil mengedipkan matanya kearah Nabila. Kedua insan ini kemudian langsung bergoyang, Sam di bawah menaik turunnya pinggulnya sementara Dea menggoyang pantatnya memutar. Nabila yang sudah kehabisan air mata dan emosi hanya menonton adegan panas itu dengan tatapan kosong. “Ayo Sam…. Ngghhh… ooouuhhh…” Dea teriak keenakan sambil terus bergoyang di atas tubuh Sam. “Sekarang gentian gue yang di atas.” Sam berguling menidih Dea lalu ia hujam penisnya sambil disodok-sodok dengan kecepatan tinggi. “Ooohh… yeesss… oouuuhhh… speed up this shitt…” Dea berteriak sambil melebarkan kedua tangannya membuat Sam semakin leluasa menguasai tubuh Dea. Riky mulai melepas ikatan di kedua kaki Nabila yang sudah lemas. Selama dua jam lebih, psikologis Nabila kembali dikuras oleh adegan Dea dan Sam yang semakin panas. Sekarang Sam kembali di bawah dan Dea bergoyang dengan ganas di atas. “De… gue udah ga tahan ! Fucckk… gue keluar…” Sam memegang pinggul Dea sambil menghujam penisnya dalam-dalam. Dea kemudian memeluk Sam sambil mencengkeram punggungnya. Kedua insan itu saling berteriak menikmati orgasme masing-masing. Mereka berdua kemudian terkapar sambil bersimbah keringat. Sam berusaha bangkit lalu ia menggendong Dea keluar menuju kolam renang untuk berkumpul bersama yang lain.

“Bagaimana ? Sudah siap untuk malam pertama ? Udah jam 8 malem nih.” goda Riky sambil melihat jam tangannya. Nabila tidak menjawab dan hanya menatap kedepan tanpa tujuan. “Oke adegan terakhir sebelum malam pertama kita sayang..” Riky mengusap pipi Nabila sambil memanggil anak buahnya. Beberapa saat kemudian, dua anak BD masuk sambil memegangi Nadya yang sudah telanjang bulat. “Kak… tolong aku… aku gamau…” teriak Nadya. Namun, Nabila hanya diam sambil menggelengkan kepala. “Sebelum mulai gue mau kasih penawaran terakhir. Lebih tepatnya pilihan. Pilihan A kami BD tidak akan berurusan dengan semua temen lo dan adek lo tapi lo harus mau gw entot dan tinggal disini sebagai bank sperma gue. Atau pilihan B kalian semua bebas tetapi sebelumnya kami perkosa kalian sampai salah satu atau lebih dari kalian mati keenakan.” ujar Riky sambil meremas pelan payudara Nabila yang mulai mengeras. Nabila memejamkan matanya sejenak kemudian ia menjawab sebuah pilihan dengan nada yang datar. “Baiklah, guys bawa semuanya kesini.” Riky menyuruh semua orang yang ada di villa untuk berkumpul menyaksikan adegan yang ditunggu-tunggu yaitu eksekusi Nabila sang Srikandi Pelita Nusantara.

Setelah semua berkumpul, kedua anggota BD yang memegangi Nadya kemudian dibantu rekan yang lain memegangi kaki Nadya hingga membuka lubang vaginanya. “Lo simpan dimana lonte yang lain ?” ujar Riky pada Dirman yang kembali bersama Sam dan Wann. “Ada di dapur. Pada laper katanya.” ujar Dirman. Kemudian, Jo dan Ji sudah kembali dari danau untuk membuang Dini. “Oke semua sudah kumpul. Sayang… setelah ini giliran kita.” Riky memijat pelan pundak Nabila. Salah satu anggota BD memberi Riky sebotol air dan roti lalu ia jejali ke mulut Nabila. “Nih makan. Biar ga lemes.” , “Kak…. Toloonnggg… lepasiinn..” teriak Nadya sambil menangis. “Rik…. Kenapa…” ujar Nabila lemas. “Gue kan ga bilang adek lo bakal tetep perawan.” ujar Riky yang mengarahkan Nadya berbaring menghadap Nabila. “Kak…. Aku takutt… aku mau diapaiinn…” tangis Nadya. “Kamu ga diapa-apain kok, Cuma dikasih kenikmatan tanpa batas. Tahan ya sayang.” Riky mencium Nadya dengan lembut lalu ia arahkan penisnya yang sudah diberi obat kuat dengan panjang 18 cm dan diameter 7 cm. Ia gesek sebentar lalu perlahan-lahan ia dorong masuk ke vagina Nadya yang kecil dan sempit. “Aakkhh… sakiitt… udah… lepass…” erang Nadya. “Dikit lagi… sempit gila… Mampuss lo !!!” Riky dorong penisnya ke vagina Nadya sekeras-kerasnya hingga akhirnya masuk semua diiringi teriakan Nadya dan Nabila meronta dengan keras hingga ia terjatuh bersama kursinya. “Ohh… udah lama ga ngewe sama hijaber perawan…” Riky langsung memaju mundurkan penisnya dengan kecepatan sedang dan tinggi setiap 30 sodokan. “Ampuunnn… udaahh… sakiitt bangeett… aaahhh…” teriakan Nadya tidak dihiraukan oleh Riky yang semakin bernafsu. Nabila yang kakinya sudah tidak terikat berusaha bangkit dan menghampiri Riky namun kakinya yang lemas membuatnya kembali terjatuh sambil melihat adiknya yang disiksa dengan kenikmatan oleh Riky. Tidak ingin mengeluarkan spermanya di vagina Nadya, ia cabut penisnya lalu darah segar mengalir sedikit dari vagina Nadya. “Sakiitt… mmhh…” lenguh Nadya sambil menangis. “Lo udah ga sabar ngewe ya. Guys, sekarang silahkan lo pake itu anak sampe lo puas. Tapi yang tertib !” Dalam sekejap, puluhan lelaki yang sudah haus akan seks berbaris rapi menghadap mulut dan vagina Nadya yang terbaring lemah. “Adik manis… yuk main lagi.” tubuh Nadya dipegangi menungging lalu secara bergantian para anggota BD menyodok penisnya di mulut, vagina dan anus Nadya bergiliran hingga crot. “mmmhh… uuuhhh… ssshhh… mmmm…” erangan Nadya tertahan oleh serbuan penis anggota BD yang menyesakki mulut mungilnya. Beberapa saat kemudian, kloter pertama mengeluarkan sperma di dalam vagina Nadya dan mulutnya hingga penuh. Nadya dipaksa untuk menelan sperma laki-laki itu sambil terbatuk. “uhuk… stop.. hoeekk… oohh…” Nadya sedikit mual karena pertama kali menelan sperma. Belum sempat batuknya mereda, penis kedua langsung masuk ke mulutnya dan kembali digilir. Tubuh kecil Nadya tidak mampu menahan serbuan penis dan semprotan sperma mereka yang bertubuh besar sehingga saat kloter ke lima ia kemudian pingsan. Walau pingsan, para lelaki beringas itu terus menikmati tubuh Nadya hingga tetes sperma terakhir. Permainan pun selesai setelah kloter ke Sembilan belas melepas orgasme di mulut dan anus Nadya. Tubuh Nadya kemudian dibiarkan tergeletak dengan mulut penuh sperma yang belum sempat tertelan serta vagina dan anusnya sedikit melar sambil mengeluarkan lelehan sperma yang tidak tertampung.

Adegan yang ditunggu pun tiba. Riky melepas ikatan di tubuh Nabila lalu ia rebahkan tubuhnya di lantai villa yang sudah banyak bekas sperma dan cairan vagina bercampur aduk. Dengan lembut Riky mencium Nabila sambil mengusap perutnya. Beberapa saat kemudian, Riky mulai menggesek penisnya di bibir vagina Nabila. “Jangan… tolong…” pinta Nabila. “Diam dan nikmati aja.. uuhhh…” Riky mendorong penisnya keras-keras hingga semuanya masuk ke liang vagina Nabila yang akhirna diperawani. Nabila merasakan perih yang luar biasa namun ia tahan saat ia melihat Nadya. “Aku gamau Nadya mendengar rasa sakit ini. Biar aku yang rasakan sendiri” batin Nabila. Riky kemudian mulai memaju mundurkan penisnya sambil meremas payudara Nabila. Nabila terus menahan dirinya untuk mengerang hanya berdehem saja. “Gausah sok tahan-tahan.” Riky mencubit puting Nabila lalu ia tarik. “mmhh… sshh… mmm…” Nabila menahan sakit sambil menggeleng kepalanya. “Oh gitu ya.” Riky mencabut penisnya yang berbalut darah perawan Nabila dan Nadya. Ia balikkan tubuh Nabila menjadi menungging sambil ia gesek penisnya di lubang anus Nabila. “Sekarang lo pasti bakal teriak.” Riky mendorong paksa penisnya kedalam anus Nabila yang masih kering dan sempit. Nabila memejamkan matanya dan terus menahan rasa sakit. “Kuat juga lo.” Riky hentakkan sekali dan penisnya ambles terbenam di anus Nabila. “mmhh… hhaahhh… sshh… ugh..” Nabila mulai menggumam sedikit sambil tetap memejamkan matanya. “Uhh… tadi gue lawan adeknya dia mau crot sekarang juga mau crot gue.” Riky mencabut penisnya lalu ia masukkan lagi ke vagina Nabila sambil digenjot dengan kecepatan tinggi. Lima belas menit kemudian, tubuh Nabila mulai menegang dan berkeringat dingin. “Uhh… lo mau keluar yaa… ayo barengan biar lo hamil…. Oohhh mampus lo srikandi…” Riky memendam penisnya dalam-dalam diiringi tubuh Nabila yang mengejang. Kedua insan ini melepaskan cairan orgasme masing-masing sambil berpelukan dari belakang. “Gila… akhirnya gue tanam benih kotor ke memek lonte sialan ini. Yang lain kalo mau pake silahkan, dia udah jadi property kita selamanya.” saat Riky akan bangkit, tangannya dipegang oleh Nabila. “Jangan pergi dulu… aih..” Nabila berusaha duduk namun rasa perih di anusnya membuat ia agak kesakitan. “Wah… ada apa ini ? Mau ronde dua ?” ledek Riky. Nabila membisikkan sesuatu ke Riky kemudian ia pingsan. Riky kemudian bangkit lalu menggendong Nadya untuk dimandikan, meninggalkan Nabila yang tergeletak dan dijadikan rebutan oleh anggota BD seperti mainan.

Saat Nadya dimandikan di bathtub, ia tersadar dan langsung merasakan perih di payudara, vagina dan anusnya yang terkena air sabun. “Nngghh… perih… shh.. hah aku di kamar mandi ?” ia menoleh sekitar lalu melihat Riky sedang berbilas. “Kamu.. kau apakan kakak aku ?!” teriak Nadya yang masih sangat lemah. “Ho… lo udah bangun rupanya. Gimana rasanya ngewe ? Enak kan ?” ledek Riky. “Kak Nabila…” , “sssttt… cerewet banget lo. Kakak lo lagi keenakan ngewe tuh di luar. Makanya jangan sok nolak.” Riky menutup bibir Nadya sambil menjambak rambut pendeknya. “Ahh… kamu mau perkosa aku lagi ?”ujarnya lemah. “Lo liat bekas luka di paha. Lo sekarang udah jadi properti kita yang artinya memek lo udah ga layak buat diperkosa tapi diberi sentuhan kasih sayang.” ujar Riky sambil mengorek vagina Nadya. “nngg… ahh..” desah Nadya. “Habis ini lo dan teman-teman lo kami bebaskan, tapi kakak lo udah bikin kesepakatan sama gue kalo dia bakal tinggal disini selamanya jadi penampungan sperma kami Black Dimension.” ujar Riky. Nadya terdiam lalu Riky menyabuni tubuhnya dan dibilas hingga bersih. Riky juga memakaikan handuk lalu ia gendong Nadya ke sebuah kamar besar dan didalamnya sudah ada Cindy, Dea, Sofi dan Ratu. “Nih. Besok pagi silahkan kalian pergi dari sini.” Riky memberi bungkusan berisi busana muslimah kepada Nadya, Cindy, Dea, Sofi dan Ratu. Riky menutup pintu kamar mereka untuk melihat kondisi Nabila. Sesampainya disana, beberapa anggota BD terkapar dengan mulut berbusa dan penisnya yang tidak berhenti ereksi. Ia melihat Nabila juga sudah tergeletak dengan tubuh penuh sperma bercampur miras. “Ada apa ini ?” Riky melihat sekeliling dan melihat Dirman yang kelelahan di sofa. “Bos, anak-anak pada overdosis obat kuat gara-gara gemes sama itu lonte. Kayaknya kita gabisa tinggal disini lagi karena kemungkinan tempat ini akan dilacak.” ujarnya sambil terengah. “Oke. Besok para lonte itu akan pergi, sore harinya kita yang akan pergi sambil bawa itu lonte ke markas baru kita.” ujar Riky. “Ha ? Markas baru ?” balas Sam heran. “Orang kaya bebas. Udah kalian siap-siap aja besok.” Riky berlalu sambil memapah Nabila untuk dimandikan.

Keesokan harinya, Nadya dan kawan-kawan berkumpul di sebuah ruangan bersama anggota BD. Para gadis itu diikat di sebuah kursi dengan bagian lengan baju mereka yang tergulung. “Kalian kemanakan Nabila ? Kita ga akan pergi tanpa dia.” ujar Dea. “Kalian sudah kami kasih balik malah ngelunjak.” Riky mengambil sejumlah alat suntik lalu ia hampiri Sofi. “Mau apalagi kalian ?” Sofi meronta. Riky langsung menyuntikkan cairan warna hijau ke lengan Sofi. “ngghh… awas kaliannhh..” rintih Sofi. Riky kemudian menyuntikkan sisanya bergantian ke Dea, Ratu, Cindy dan Nadya. “Ini obat yang akan membuat kalian menjalani kehidupan yang indah dan menyenangkan. Ah aku mau kasih sedikit kenangan buat kalian.” Riky mengambil pecahan beling lalu satu-persatu lengan mereka disayat membentuk tulisan BD. Para gadis itu berteriak menahan perih yang dirasakan. Para anggota BD kemudian melepas ikatan mereka lalu mengantar ke mobil. “Kalo kalian kangen sama kita, hubungi aja.” ujar Dirman sambil melirik Cindy. Cindy menunduk sambil tersenyum lalu Sofi segera menutup jendela mobil. Mobil yang dikendarai Dea keluar dari villa itu dan perlahan-lahan menghilang ke dalam hutan.

Saat sejumlah anggota BD masuk, Riky memanggil Dirman untuk bertemu secara privat di luar villa. “Lo bawa mobil cadangan ini. Masukin si Nabila dan beberapa anak buah lo yang bisa lo percaya, lo bawa ke alamat ini nanti gue susul kalian.” ujar Riky sambil memberi sebuah kertas. “Ini kan… oke-oke.” ujar Dirman. Ia kemudian mengirim WA kepada dua orang anggotanya untuk membantu ke belakang. Keempat orang itu kemudian pergi ke sebuah tempat yang tertulis di sebuah kertas.

Riky kemudian masuk ke dalam villa lalu ia langsung diringkus oleh Jo dan Ji. Sam dan Wann beserta sejumlah anggotanya mengerumuni Riky dengan memegang senjata pemukul. “Wah ada apa ini rame-rame ?.” ujar Riky santai. “Seperti yang sedang terjadi, kita berdua sepakat buat matiin lo dan ngebakar villa ini.” ujar Sam. “ho… sudah dimulai ya ?” balas Riky santai. “Anak buah lo udah habis sekarang mereka di kolam renang mandi darah. Tinggal lo doang yang tersisa disini. Ayo semuanya hajar dia !” Sam dan Wann beserta 30 orang anggotanya maju hendak mengeroyok Riky. Tanpa diduga, Jo dan Ji melepas pegangannya dan membantu Riky berkelahi dengan anak buah Sam dan Wann.

Setelah pertarungan sengit, 30 anak buah Sam dan Wann berhasil dibuat tewas, namun Jo juga ikut tewas tertusuk katana. “Ji, lo masih kuat kan ?” ujar Riky. “Siap bos. Tiati, mereka agak licik.” ujar Ji. Sam dan Wann langsung menyerang mereka berdua. Pertarungan berlangsung adu pukul dan adu senjata. Riky sempat terkena sabetan bambu di kepalanya hingga berdarah namun ia masih bisa bangkit. Sementara, Wann dan Ji tewas seketika. “Serahkan lonte ketua srikandi itu ke gue.” ujar Sam sambil menghunuskan katana kearah Riky. Riky kemudian mengambil katana yang menancap di tubuh Jo dan menyerang Sam. Kedua orang ini saling bertarung dan akhirnya sabetan Riky berhasil memutus lengan Sam dan ia tusuk katana itu ke dadanya. Sam tewas dan hanya tersisa Riky di tempat itu. Ia kemudian langsung menuju mobil yang masih terparkir dan tancap gas ke pos satpam terluar. “Loh pak Riky ? anda tidak apa-apa ?” ujar satpam saat ia akan membuka gerbang. “Pak, saya ada permintaan. Bapak mengerti kan ?” ujar Riky. “Siap pak. Tapi anda diperban dulu.” Satpam itu membersihkan luka di kepala Riky lalu ditutup dengan perban. “Terima kasih pak sudah membantu saya selama ini.” ujar Riky. Satpam itu hanya mengepalkan tangan ke udara sambil tersenyum. Riky pun pergi meninggalkan villa tersebut dan beberapa saat kemudian berita kebakaran besar di villa tengah hutan masuk headline berita. Puluhan orang ditemukan tewas terbakar termasuk satpam villa tersebut. Riky kemudian memacu kendaraan nya ke tempat ia, Nabila dan Dirman beserta dua anak buahnya akan bertemu.

.

.

.

.
chapter selanjutnya adalah epilog...
 
Sadis.... penasaran gimana akhirnya nasib Nabila dkk di tangan Ricky...
 
besok jangan sadis2 hu, pesta seks nabilanya. dibikin liar aja. WOT sambel nenggak bir gitu. atau trihole sm ngocok kanan kiri jd langsung 5
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Wow.... update tannya mantab ....

ditunggu episode terakhirnya hu .....

pesta sex bareng Nabila
 
yah ane agak kasihan sama si nabila jadi lonte seumur hidup
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd