Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

(Based On True Story) Pengalaman Pertama ML Dengan Pacar

nisoas

Semprot Addict
UG-FR
Daftar
20 Sep 2011
Post
450
Like diterima
155
Lokasi
Di Toket 34E Magdalena
Bimabet
Kisah ini terjadi sekitar Tahun 2006 ketika memasuki dunia perkuliahan untuk pertama kalinya.

Aku masih menjalani hubungan pacaran dengan seorang perempuan berinisial SO. Perbedaan umur di antara kami seingatku terpaut sekitar 2-3 tahun. Jadi ketika aku memasuki dunia perkulihan, dia masih menginjak dunia SMA.

Perkenalan kami berawal dari sebuah jejaring social bernama Friendster. Saat itu kami berkenalan di sana lalu mengadakan kopi darat di sebuah mall di daerah Blok M, di Selatan Jakarta. Awalnya aku agak sedikit kaget dengan penampilannya yang agak sedikit berbeda dengan yang ada di foto pada saat itu. Penampilan saat bertemu kulitnya agak sedikit coklat, berbeda dengan penampilan pada fotonya yang kulihat dari profil Friendsternya yang lebih putih. Ah sudahlah aku tidak terlalu memikirkan hal itu pada saat itu toh dia masih tetap enak dilihat.

Entah bagaimana caranya setelah itu kami pun menjalani hubungan spesial. Sampai akhirnya kami menonton sebuah film di mall tempat kami bertemu pertama kali di sebuah mall di Kawasan Jakarta Selatan.

Awalnya setelah film dimulai tidak ada niat sedikitpun dariku untuk melakukan perbuatan mesum di dalam bioskop. Sampai akhirnya kami saling bersandar satu sama lain dan tiba-tiba dia menatapku dan melumat bibirku. Aku sangat kaget pada saat itu, maklum sebelumnya tidak pernah aku berciuman dengan cara yang seperti itu. Bibirku dilumat habis oleh bibirnya dan lidahnya pun seolah mengajaku untuk saling memainkan lidah masing-masing. Aku hanya bisa mengikuti “perintahnya” pada saat itu sampai akhirnya aku pun menikmati ciuman itu untuk pertama kalinya.

“Mmmmhhhhh… mmmmhhhhhh…” lidah dan bibir kami saling melumat satu sama lain disertai nafas yang memburu.

Mungkin kurang lebih 3 menit kami saling berciuman. Setelah itu kami pun kembali melanjutkan menonton film. Setelah itu tidak pernah terjadi apa-apa lagi. Kami berpacaran seperti pasangan-pasangan pada umumnya setelah kejadian itu. Makan, nonton, jalan. Sampai akhirnya kami sama-sama mempunyai keinginan untuk sama-sama main ke rumah masing-masing. Maklum karena sekian lama katanya lebih banyak dia yang mendatangiku terlebih dahulu ke daerah rumahku. Kebetulan rumahku berada di Jakarta Pusat sedangkan dia jauh di Selatan Jakarta yang hampir dekat dengan Tangerang.

Sampai akhirnya suatu hari kami kembali bertemu setelah dia pulang sekolah. Aku jemput dia di sebuah halte di kawasan Jakarta Pusat dan dia pun aku ajak ke rumahku. Sesampainya di rumahku kami duduk sebentar di teras bawah sambil ngobrol-ngobrol ringan. Sampai akhirnya aku mempunyai ide untuk mengajaknya ke teras rumah yang berada di lantai 2 karena sepertinya udara di lantai 1 cukup panas. Maklum waktu itu sekitar pukul 1 – 2 siang.

Sesampainya di atas kami pun duduk kembali di teras di bangku taman yang cukup panjang sehingga cukup leluasa bagi kami untuk saling bersandar dan berpelukan. Di tambah lagi dengan sedikit tanaman, udara yang ada pun cukup sejuk.

Kami membicarakan apapun yang kami inginkan sampai akhirnya lagi-lagi kami bersandar dan berpelukan, lalu bibir kami pun berciuman kembali.
Kejadian di bioskop beberapa waktu lalu terulang lagi.

Kami berciuman cukup lama sampai akhirnya penisku berdiri dan mengeras dari dalam celana jeans yang kupakai.

“Mhhhh… mhhhhhh… mhhhhhhh…”

Aku pun menuntun tangan dan jarinya untuk memijit-mijit penisku yang sudah cukup keras dari luar. Tangannya dengan lihai memijit-mejit penisku. Bibir kami masih berciuman, lidah kami berpangutan dan saling bermain di dalam mulut. Pelan-pelan tanganku juga mulai meremas-remas payudaranya yang tidak cukup besar. Aku mengira ukurannya hanya 34B, tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil.

Dia masih mengenakan seragam SMA-nya.

Akhirnya aku merasa tak tahan lagi. Penisku benar-benar keras. Dan aku berbisik ke telinganya…

“Sayang… Pengen dikeluarin…” bisikku ke telinganya.
“Yuk..” dia pun langsung menjawab dengan cepat tanpa ada penolakkan sedikitpun.
“Dimana…?” tanyaku
“Kamar mandi aja…” jawabnya sambil memberikan kode kamar mandi yang dindingnya berada di tempat kami duduk.

Akhirnya aku pun menuntunnya ke kamar mandi yang berada dekat dengan teras lantai 2 tempat kami duduk. Untungnya saat itu siang hari, yang lain sedang sibuk bekerja dan hanya ada nenek dan pembantuku yang sibuk di lantai 1/bawah.
Sesampainya di kamar mandi kami mengunci pintu kamar mandi dan berusaha agar tidak menimbulkan suara-suara yang mencurigakan.

Kami pun melanjutkan ciuman kami dengan berdiri. Dia bersandar ke dinding dan aku menciuminya bibirnya, melumatnya. Kami sama-sama dalam keadaan penuh nafsu, nafas kami saling memburu. Sambil berciuman, aku pun meremas-remas buah dadanya yang baru tumbuh dan tidak begitu besar. Perlahan-lahan aku pun membisikan perlahan ke telinganya agar ia membuka kancing kemeja sekolahnya.


“Buka sayang…” bisikku di telinganya agar ia membuka kemeja sekolahnya.

Dia pun menurut, perlahan-lahan satu demi satu kancingnya dibuka dihadapanku. Kalau tidak salah saat itu dia memakai bra berwarna hitam. Kancing kemeja seragam sekolahnya tidak dibuka semua saat itu. Sekitar hanya 3 kancing saja.

Lalu aku menyingkap cup branya yang berwarna hitam. Munculah putingnya yang berwarna coklat kehitaman. Tanpa membuang-buang waktu lagi segera aku emut dan hisap putih dari buah dadanya yang sekel dan menggairahkan itu.

Aku arahkan tangannya untuk memegang dan mengocok penisku. Nikmat sekali rasanya saat penisku dikocok dengan jemarinya yang lentik sambil aku hisap payudaranya yang tidak terlalu besar sambil sesekali aku remas-remas sebelah payudaranya lagi.

“Mhhhh… aaaaahh… enak sayang…” dia pun mendesah keenakkan.

Sambil sesekali aku ciumi bibirnya yang seksi. Sesekali juga lidah kami saling berpangutan di dalam mulut kamu. Akhirnya aku terpikir untuk mencoba rasanya bagaimana di-oral.

Aku pun langsung berbisik ke telinganya.

“Sayang.. SP-in (sepongin –red) dong..” bisikku

Seketika ia berjongkok dihadapanku dan menciumi penisku yang sudah sangat keras. Tak lama kemudian dia memasukkan penisku ke dalam mulutnya. Ahh.. rasanya luar biasa. Nikmat bercampur geli dan hangat.
Dan dia pun memaju mundurkan mulutnya, mengocok penisku di mulutnya.

“Mhhh... mmhhhhh…” desahnya kewalahan menahan penisku di mulutnya.

Sekitar 2 menit dia pun bangkit berdiri lagi. Aku yang masih merasakan kenikmatan pun harus berhenti merasakannya.

“Kok udah sayang…?” aku bertanya
“Udah ah, pegel yang…” bisiknya.

Aku pun sempat memaksanya lagi agar ia mengulum penis ku lagi. Tetapi ia tetap menolak.

Tanpa berlama-lama lagi, aku pun meminta untuk segera memasukkan penisku yang sudah mengeras sejak berciuman tadi ke dalam lubang vaginanya.

“Masukkin yuk sayang…”, pintaku.
“Yuk..”, jawabnya.

Ia pun membuka celana dalam yang dikenakannya. Tetapi tidak membuka rok abu-abunya yang selutut. Ia hanya menyingkap dan mengangkat rok abu-abunya.

Aku pun mencoba memasukkan penisku dalam posisi berdiri. Mencoba menggesek-gesekkannya terlebih dahulu di depan liang vaginanya. Terasa cairan yang hangat dah basah. Aku terus mencoba mendorong penisku untuk masuk ke dalam vaginanya. Tetapi sia-sia karena posisi kami sama-sama berdiri.

Akhirnya aku mengajaknya duduk di kloset, menuntun tangannya untuk duduk di kloset, dan terlebih dahulu menutupnya. Akhirnya kami pun duduk di kloset.
Posisiku berada di bawah, dan pacarku di atas.
Kemudian ia mengangkat dan menyingkap lagi rok abu-abunya yang selutut kemudian mengarahkan lubang vaginanya ke penisku. Tidak butuh waktu lama untuk penisku masuk semua ke dalam lubang vaginanya.

“Mmmhhhh aaahhh…”, desahnya pelan.
Rasanya hangat sekali ketika penisku tenggelam di dalam lubang vaginanya. Entah mungkin karena dia sudah basah karena horny atau memang sudah tidak perawan lagi pikirku. Mungkin dia juga sudah pernah senggama dengan pacar sebelumnya sebelum aku. Tidak ada tanda-tanda darah keperawanan keluar dari vaginanya saat penisku menerobos masuk ke dalam vaginanya. Ah, sudahlah.

Seketika itu dia pun bergoyang naik turun mengocok penisku memakai vaginanya.

“Mmmmhhh… ahhhhh… aaahhhh… sshhhh…” nafas kami saling memburu, nikmat sekali. Perpaduan antara basah, hangat, dan geli.

Akupun tak menyia-nyiakan payudaranya yang sudah terlihat jelas dihadapanku. Seketika itu juga aku menyedotnya dan mengulumnya. Terlihat ekspresi pacarku yang menahan geli dan nikmat saat payudaranya ku hisap. Dia pun menambah cepat goyangan naik turun.
Nikmat sekali rasanya.
Tak lama kemudian terasa sperma ku mau keluar. Aku pun meminta pacarku menghentikan goyangannya. Tetapi dia tetap tidak mau menghentikann goyangannya, malah semakin mempercepat goyangannya.

“Aahhhh.. uuhhh.. sshhhhh…” desahnya.

“Angkat sayangg… aku mau keluarr… mau keluar…” pintaku
Dia malah semakin mempercepat lagi goyangannya.

Akhirnya aku pun terpaksa mengangkatnya dengan memegang pahanya dan mendorongnya ke atas.

Seketika itu juga spermaku yg berwarna putih kental keluar dari penisku.
Akupun hanya terdiam dan pacarku pun terlihat kaget.
“Kok udah keluar sih yang?”, tanyanya.
“Gak tau yang, enak banget. Kamu sih aku suruh stop dulu tadi malah diterusin…” jawabku.
“Abis enak juga yang, gak pengen distop…”
“Kalo nanti aku keluar di dalem gimana yang?”, tanyaku.
“Ya kamu tanggung jawablah…”, jawabnya.

Aku pun tidak menjawab lagi. Langsung aku lumat bibir mungilnya. Sambil meremas-remas payudara mungilnya sebelum mengantarnya pulang.
Setelah berciuman kamipun kembali mengenakan pakaian kami masing-masing.
Dia memakan celana dalamnya, membetulkan branya dan mengancing kemejanya. Dan kemudian keluar dari kamar mandi.
Aku pun bersih-bersih terlebih dahulu. Lalu kemudian keluar dan duduk di teras kembali sebelum akhirnya aku mengantarkannya pulang ke daerah Jakarta Selatan.


Pelajaran: Jam terbang ML mempengaruhi cepat/lambatnya lahar putih keluar. Kalo mau lama, sering-seringlah ML. Learning by doing. ;)
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
kejadian pertama ML yg paling ane inget gan... kala itu ane masih kelas 2 SMA dan ML sm kakak kelas ane yg udah kuliah.. waduhhh... dengkul gemeter gan rasanya... untung ane bisa kondisikan buat cif, so aman gak bunting jdnya... tp seru..
 
kejadian pertama ML yg paling ane inget gan... kala itu ane masih kelas 2 SMA dan ML sm kakak kelas ane yg udah kuliah.. waduhhh... dengkul gemeter gan rasanya... untung ane bisa kondisikan buat cif, so aman gak bunting jdnya... tp seru..

yoi bro
rasanya pas pertama gak bisa diungkapkan
geli2 asoy banget di titit, kurang dari 10x doi genjot ane naek turun (posisi wot duduk) ane udah ngecrot
untung kagak telat nyabut :(
abis ml pertama kali sama doi, doi katanya sempet pusing2 (kirain ane doi bakalan bunting, takut ada sperm yang ngecrot biarpun setetes di dalemnya) ternyata cuma pusing biasa
 
asik banget pelajarannya

kalo mau lama ngecrott mesti sering ML

thanks suhu :ampun: :ampun:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd