Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Berbagi Istri Bersama Sahabat (Season 1-End)

Bagian 3 - Liburan Keluarga

Beberapa hari setelah kejadian Vika bercinta dengan Hendry. Disuatu malam ketika aku pulang sehabis olahraga, aku melihat Vika dikamar berbaring diranjang dengan posisi miring membelakangiku, kemudian ia menyapa "eh kamu udah pulang mas" sahutnya, "iya syg" jawabku. Aku melihat ada sesuatu yang berbeda di raut wajahnya. Aku melihat raut kesedihan dimatanya. Dalam hati ku bertanya, "kenapa ya?".
Aku : Kamu ada masalah apa syg?
Vika : Ga ada apa-apa mas.
Aku : Matamu ga bisa bohong syg (sambil memegang pipinya)
Vika : Aku....aku ga tau mas. Aku minta maaf. Kayanya aku ga bisa ngelanjutin ini
Aku : Ngelanjutin apa maksud kamu?
Vika : Tentang Hendry Mas. Sejak kejadian terakhir, aku kayak wanita murahan. Awalnya kamu bilang sekali aja. Tp ternyata sampai kedua kali, dan ini juga salahku terbawa nafsu tanpa pikir panjang. Aku shock pas Hendri masukin penis nya ke anusku. Bukannya aku ga suka, tp ini pengalaman pertamaku yg sensasinya beda. Tapi aku ga mau terlalu jauh.
Please stop mas, Demi keluarga kita terutama anak-anak.


Mendengar Vika bicara dengan mata yang berkaca-kaca, aku pun tidak bisa berkata apa-apa. Aku hanya bisa memeluknya dan seketika tangisnya pecah.
Saat itu yang ku pikirkan adalah, apa Vika mulai ketagihan dan ada rasa dengan Hendry tapi disatu sisi khawatir keluarga kami hancur. Ahhh...sudahlah.

Malam demi malam berlalu dengan Vika yg masih "galau".
Aku berfikir keras bagaimana caranya agar Vika tetap menjaga hatinya hanya untuk ku. Yang kuinginkan, Vika menganggap ini hanya sebatas sex experience.
Apa mungkin karena Hendry orang lain pertamanya Vika, sehingga dia "baper" dengan perlakuan Hendry?
Apa perlu laki-laki lain lagi agar Vika bisa merasakan sensasi lain sehingga dia sadar kalau Hendry hanya perasaan sesaat.

Suatu hari aku pergi kerumah Hendry untuk ngopi dan berbincang-bincang selepas kerja.
Sesampainya dirumah Hendry, aku duduk di ruang tamu menunggu Hendry yg sedang mandi, lalu datang Ely menghampiriku mengantarkan kopi dan pisang goreng. Seperti biasanya Ely mengenakan daster panjang dengan jilbab lebarnya menghampiriku dan menyapa "Nih mas kopi dan pisgor nya", "siap, makasih Ly", kemudian Ely berlalu.
Aku tidak terlalu memikirkan Ely, saat itu yang ku pikirkan hanya membicarakan masalah Vika dengan Hendry.

Akhirnya Hendry pun datang dan aku pun mengajaknya pindah ke teras agar bisa dengan leluasa membicarakan masalah ini.

Hendry : gimana bro? Ada rencana apa lagi nih? Hehe
Aku : ah kamu pasti ketagihan ya?

Hendry : haha ya wajar donk bro

Aku : tempo hari Vika curhat, kayanya dia kaget kamu masukin pantatanya (sambil mengecilkan suara). Trus dia bilang kayanya dia ga mau lagi Dry. Kamu sih ga kira2, masih awal2 langsung tusbol aja, aku aja ga pernah.

Hendry : waduhhh... yah sorry deh bro, aku kebawa suasana, nafsu banget liat dia. Karena aku liat dia agresif, aku pikir dia oke oke aja.
Yah klo gitu aku ikut instruksi kamu aja bro gimana baiknya.

Aku : hmmm.. satu lagi Dry, Istriku kayanya baper sama kamu tuh. Apa jangan2 kamu juga?

Hendry : Gila aja kamu... klo emang aku suka udah dari dulu bro. Bahkan aku ga kepikiran sama sekali. Insyaallah aku bisa lah jaga hati.

Aku : haha pake bawa2 insyaallah segala masalah ginian.
ya aku percaya sih kita cowok2 emang ga pernah baper. Klo Vika kan beda.
Aku sih kepikiran untuk ajak Bowo gabung. Kira2 menurutmu reaksi dia gimana ya?

Hendry : Gabung gimana? Pake Vika juga? Makin stress aja sih kamu bro.
Ga tau ya dia mau apa ngga, secara istri nya aja beda banget tipe nya sama Vika.

Aku : iya ajak Bowo sekalian lah, maksudku biar Vika ga baper sama kamu.
Nanti aku atur rencana liburan bareng gimana? Biar dapet momen nya.

Hendry : Terserah kamu deh

Aku : Oke lah nanti aku info di group wa ya biar pada tau sekalian semuanya.


Setelah obrolan dengan Hendry, aku heran dengan diriku sendiri, kok bisa-bisanya mau ajak Bowo juga untuk pake Vika, ah sudah kepalang tanggung, dalam hatiku.
============
Sekilas profil tentang Bowo.
Dia juga salah satu sahabat sejak kami kecil. Ia bekerja sebagai pengayom masyarakat. Tubuhnya besar padat khas polis* dengan kulit sedikit lebih gelap. Ia memiliki istri bernama Lisa dan sudah memiliki 4 orang anak. Hubungan Bowo dan Lisa bisa dibilang rapuh. Lisa hampir saja di poligami oleh Bowo, namun Lisa tetap tidak setuju.
Yah kita tahu poligami untuk seorang aparatur negara tidak semudah orang sipil sepertiku.
Namun yang aku tahu sampai saat ini Bowo masih berhubungan dengan orang ketiga tersebut dan malangnya Lisa juga tahu tapi tidak bisa berbuat apa-apa.

Sekilas tentang Lisa, seorang ibu rumah tangga sama seperti Vika dan Ely. Ia memiliki kulit putih, rambut bergelombang sebahu. Parasnya cantik dan menarik. Namun menurutku Lisa bukan tipe ku, karena badan nya yg terlalu langsing, payudara dan pantat nya juga kurang. (Selera masing2 ya).
============

Aku, Hendry dan Bowo memang lebih sering kumpul dan pergi sama-sama karena jarak rumah kami yang tidak terlalu jauh. Tak jarang juga kami sering mengadakan makan-makan bersama dirumah kami secara bergilir.

Di suatu malam.
"Ting" Notif dari WA Group yang membernya adalah Aku, Vika, Hendry, Ely, Bowo dan Lisa.

Aku : Guys, udah lama nih kita ga liburan bareng. Gimana kalau nanti pas libur sekolah kita sewa Vila, ya itung2 bikin anak happy
Hendry : Siapp lanjut, aku ikut aja
Bowo : Boleh Mas Bro, diatur aja waktu nya dari jauh2 hari
Aku : Oke kalo gitu. Ibu2 gimana?
Lisa : Emang rencananya brp hari Mas?
Aku : 2 malam aja tergantung sikon, klo tempatnya enak ya lanjut aja 3 malam.
Ely : Kelamaan mas 3 malam mah. 2 malam aja sih
Aku : Oke lah 2 malam aja klo gtu
Lisa : Cari Vila yg ada kolam renang dan play ground nya biar anak2 betah.
Aku : Siapp

Entah kenapa Vika sama sekali tidak membalas obrolan di wa group, karena biasanya walaupun kami sedang bersama, chat di WA group tetap ia sahuti.
Akhirnya Vika menghampiriku dan bertanya,

Vika : Mas kita mau liburan keluarga bareng Lisa dan Ely? Kok tumben ga ngomong2 dulu, biasanya Mas ngomong dulu ke aku.
Aku : Iya kan baru rencana. Maksudnya biar suprise aja. Toh udah lama ga liburan bareng.
Vika : Tapi Mas, aku malu sama Hendry
Aku : Ya gpp, kan cuma dia aja yang tau. Anggep aja ga ada apa2.
Vika : ... (diam)
Aku : Nanti km kalo masih ga enak, ga usah sering2 ngumpul, main sama anak2 aja, anggap aja refreshing.
Vika : Iya... pokoknya jangan yg aneh2 lagi lho.

===========


Hari demi hari kulalui seperti hari-hari biasanya.
Ku akui, Vika sedikit berubah khususnya ketika kita sedang berhubungan. Aku merasa sekarang ini istriku sangat agresif. Bahkan ia sampai memintaku untuk membelikan dildo dengan ukuran jumbo dan vibrator mini dengan koneksi bluetooth untuknya sehingga bisa dipakai dimana saja dan kapan saja.
Tak jarang juga saat kami berhubungan, ia berimajinasi dengan penis lain. Mungkin karena sedang "On" sehingga membuat Vika lupa diri. Namun ketika sedang "tidak On" ia kembali normal, sebagaimana istri yg baik, penurut, penyayang dan lembut kepada anak2.
Pernah suatu waktu ketika aku sedang bekerja, ia meminta izin untuk main dengan dildo, tentu saja aku izinkan dengan syarat harus di dokumentasikan.

Sampai pada suatu malam kami sedang bersantai di sofa ruang Tv, saat itu anak-anak sudah tidur di kamarnya masing-masing. Aku yang sedang duduk santai menyaksikan acara tv tiba-tiba wajah Vika sudah berada didepanku dan langsung melahap bibirku dan mulai menciumi leherku. Kemudian aku menghentikan Vika,
"Kamu lagi pengen ya?" Tanyaku
"Hhmm iya" jawab Vika
"Kamu kok jadi nafsuan gini?"
"Ya gara2 kamu juga sih bikin aku begini. Pindah ke kamar yuk mas",
sahut Vika
"Hayuukk...", jawabku

Sesampainya dikamar, Vika mengunci pintu kamar kemudian berlutut dibawahku, ia mulai melucuti celana kolor dan mulai menjilati penisku. Setelah beberapa menit Vika menghisap penisku, ia berkata, "mas boleh pake dildo juga ga?" tanya Vika, akupun meng iya kan. Dalam hatiku, sepertinya istriku mulai berfantasi 3s.
Kemudian Vika mengambil dildo yg disimpan di lemari pakaian lalu kembali ke posisi berlutut dibawahku dengan memegang Dildo sementara tangan lainya memegang penisku sambil mengulumnya. Sesekali Vika mengulum dildo besar itu sampai terlihat mulutnya penuh sembari mengocok penisku.

Setelah puas mengulum dildo dan penisku, Vika bangkit dan membuka seluruh bajunya, kemudian berposisi menungging, "ayo masukin mas aku udah ga tahan" ucap Vika, lalu aku colek vagina Vika dan ternyata memang sudah becek, padahal aku belum melakukan apa-apa.
Tanpa pikir panjang lagi, aku langsung memasukan penisku ke vaginanya, kulihat istriku menikmati sambil mengulum dildo yang di tempelkan ke dinding, "ehmm..ahhh..ehmmmm" desah Vika.
Semakin cepat goyanganku, Vika semakin binal menjilati dan mengocok dildo tersebut, "ehhhhmmmmm...ehmmm....ehmmmm..aku mau keluar mas..aarggg...ahhh...ssshhh...enak banget kontol kamu mas", Vika mengerang mencapai orgasme.

Masih dengan posisi doggy. Yang semula penisku ada di vaginanya, aku pindahkan ke lubang anusnya, "mas...pelan2 masih sakit" ucap Vika, kurasakan penisku mulai masuk ke lubang anusnya, dan "jleb" penisku masuk seutuhnya, "aargghhh....sssshhhhhh....nikmat mas",ucapnya lagi, lalu kukeluarkan perlahan-lahan dan memasukannya lagi, aku mulai dengan ritme maju mundur dengan perlahan, kemudian ditambah lagi dengan kecepatan sedang, "ah...ahh...ahhh..sssshhh...kamu cemburu keduluan Hendry ya?...ahhh..ahhh..aku masukin dildo juga ya" ucap Vika sembari mencopot dildo yg menempel di dinding lalu mengarahkan dildo dari bawah kemudian ia mulai mencoba memasukkan ke vagina. Aku sempat sedikit kaget Vika berfantasi seolah-olah sedang 3s.

Melihat situasi ini gairahku justru semaki bertambah, akupun menghentikan genjotanku dan membiarkan penisku berada di dalam anus, agar Vika bisa memasukan dildo ke dalam Vaginanya. Dan ketika Dildo masuk sepenuhnya, "arghhh...ssshhhh...urgghhh...sssshhhh...aawwhh...", Vika mendesah panjang dan sangat menikmati. Aku mulai genjotan dengan tempo perlahan, sementara Vika ikut menggoyangkan pinggulnya agar Dildo juga ikut bergerak keluar masuk. "Ahhh...mass....enak banget 2 kontol gini..ahhh....ahhhh..sssss", Vika terus mendesah.
Tempo langsung ku ubah menjadi cepat, Vika pun sesekali berteriak, "awhhhhhh.....ahhhhh....aaaaaaaahhh...", dengan dildo yang masih menancap di Vaginanya. Tidak lama setelah itu Vika pun tersungkur sambil memejamkan mata dan mendesah panjang, "aaaahhhhh......aku keluar lagi mas...sssshhhhh.."

Tanpa lama-lama, posisi Vika ku rubah menjadi terlentang, kurentangkan kaki Vika mengangkang, terlihat dildo besar yang masih menancap di Vaginanya, kemudian ku lepaskan secara perlahan dan kuberikan ke Vika.
Sekarang berganti penisku yang akan masuk. "Clek" masuk dengan sempurna dan langsung ku genjot dengan RPM tinggi, Vika pun mendesah nikmat dan memejamkan matanya sembari mengulum Dildo dengan posisi wajah menyamping, "ehmmm.....emmmhh....ahhhhh....ahhhh....", desah Vika. Vika terus ku genjot sampai-sampai seluruh ranjang ikut bergoyang seolah tak mampu menahan gerakan kami dan "argggghh....ahhhh...ahhhh...aku mau keluar lagi maaaaassss.....sshhhhhhh....ahhhhhhhh", desah Vika, "keluar bareng ya" sahutku, aku pun akhirnya mengeluarkan lahar putih di dalam Vagina Vika dan Vika pun melepaskan genggaman tangan pada dildo tsb, ia terkulai lemas menatapku dan mengatakan dengan lirih "makasih ya mas, love u..", ucapnya.

Selepas bersih-bersih, kami sempatkan untuk ngobrol di ranjang dengan kepala Vika berada di dadaku seperti kebiasaanya, kemudian aku bertanya,

Aku : Kamu tadi berimajinasi ya?
Vika : hehe...lagian kamu sih suka kasih lihat bokep genre itu, ya jadi nya penasaran gimana rasanya.
Aku : Trus kamu bayangin penis siapa itu hayo? Hendry ya?
Vika : ihh apaan sih, ngga kok, dildo itu lebih gede dari punya Hendry, jadi ga bisa dibayangin punya siapa...
Aku : Enakan Dildo apa punya ku? Atau punya Hendry?
Vika : Enakan yg asli lah mas...apalagi punya kamu, jauh lebih nikmat, kan pake cinta, hehe
Aku : halaah... bisa aja kamu


Begitulah sedikit gambaran dan obrolan sehabis kami berhubungan. Ke esokan paginya, ku ulangi pertanyaan semalam, Vika kembali normal dan tidak menggubris pertanyaanku dan selalu mengalihkan pembicaraan.

==============

2 bulan kemudian, hari dimana rencana kami untuk liburan keluarga bersama yg telah direncanakan sebelumnya pun tiba, tepatnya hari sabtu. Istriku telah menyiapkan segala kebutuhan kami untuk berlibur mulai dari pakaian ganti, makanan dan sex toypun tak lupa ia bawa juga.
"Kamu bawa ini juga?" Tanyaku sambil menunjuk ke dildo
"Iya kan mau bulan madu lagi hehe..." sahutnya sambil tersenyum.

Vila yang kami tuju berada di kawasan puncak. Kami menyewa vila yg cukup besar, yaitu berbentuk rumah 2 lantai dengan 6 kamar, ruang tamu dan ruang tv yang dilengkapi sofa menjadi satu dengan dapur dan meja makan sehingga ruangan ini memang sangat luas untuk kami beraktivitas. Kurang lebih seperti ini gambarannya:

Diluar terdapat teras dengan sofa panjang yang langsung menghadap ke taman bermain dan kolam renang. 4 kamar berada di lantai 2 dan 2 kamar berada di lantai 1.
Di lantai 2 juga ada ruang bersantai dengan sofa mini yang dikelilingi oleh 4 kamar.

Sabtu pagi sekitar pukul 06.00 kami memulai perjalanan.
titik kumpul berada di rumah Bowo dan biasanya kami jalan ber iringan.

Singkat cerita kami tiba di Villa tujuan sekitar pukul 09.30.
Hendry dan Bowo memilih kamar di lantai 2, sedangkan aku memilih kamar yang ada di lantai 1. Masing-masing keluarga menempati 2 kamar, 1 kamar untuk orang tua dan 1 kamar untuk anak-anak. Karena pastinya tidak akan cukup jika hanya 1 kamar.
Sesampainya di Villa, anak-anak kami terlihat sangat senang, mereka langsung menuju taman dan kolam renang sambil bercanda satu sama lain. Sementara kami sibuk merapihkan barang bawaan kami dikamar masing-masing.

Setelah itu, karena hari sudah menjelang siang, para istri-istri kami sibuk didapur saling membagi tugas untuk menyiapkan makan siang. Kami memang sengaja tidak memesan makanan dari pihak pengelola Villa atau memesan makan diluar supaya budget bisa di tekan hehe. Jadi kami membawa bahan-bahan makanan dari rumah untuk dimasak disini, ya hitung-hitung agar istri-istri jadi lebih kompak juga.
Sesekali ku perhatikan Vika, Ely dan Lisa tampak sedang ngobrol sambil menyiapkan makanan. Ketiganya mengenakan hijab namun dengan model yang berbeda. Vika mengenakan hijab segiempat seperti hijab yang dipakai guru sekolah, Lisa mengenakan Hijab pasmina yg dililit di lehernya dengan rambut yang masih terlihat dan Ely yang mengenakan hijab syari menjulur sampai pinggul.

Sementara itu Bowo terlihat sedang mengawasi anak-anak, karena anaknya lah yang paling banyak dan masih ada yang berumur 4 tahun.
Aku dan Hendry pun tak kalah sibuk, kami berjalan menyusuri sudut-sudut Villa untuk memastikan semua kondisi dalam keadaan aman dan baik-baik saja. Sesekali kami memeriksa spot-spot yang sekiranya ada cctv yang sengaja dipasang oleh pihak pengelola villa, karena seharusnya cctv tidak boleh ada di Villa khususnya didalam ruangan.
Sembari menyusuri seluruh ruangan Villa, kami sempatkan ngobrol berdua
Hendry : Rencanamu apa? Gimana cara kamu bilang ke Bowo?
Aku : Aku juga bingung Dry hehe...liat nanti aja deh, kalau memang ga memungkinkan ya cancel aja
Hendry : oke lah...


Disini aku terus memikirkan bagaimana caranya agar Bowo juga ikut dalam permainan. Sampai-sampai sesekali aku tidak fokus ketika diajak berbicara.
Detik demi detik, menit demi menit pun berlalu hingga sore menjelang. Hanya aktifitas biasa saja. Anak-anak masih bermain dengan asik nya. Sementara kami ber-6 duduk-duduk santai di teras yang menghadap ke taman. Obrolan pun sangat ringan, mulai dari membicarakan sekolah anak-anak hingga membicarakan hobby dan kesibukan kami masing-masing.

Di malam harinya, kami semua sudah berganti pakaian. Anak-anak berganti pakaian tidur. Vika mengenakan daster panjang lengan pendek berwarna maroon dengan model kancing setengah dada dan tidak mengenakan hijab. Lisa mengenakan setelan pendek bermotif sehingga sesekali kulit putih pahanya terlihat. Sedangkan Ely mengenakan setelan panjang dengan hijab yang tidak terlalu lebar.

Sementara para istri sedang duduk santai diruang TV sembari mengawasi anak-anak yg kini bermain didalam ruangan, Aku, Hendry dan Bowo ngobrol sambil menikmati kopi di saung yang ada di taman bermain. Obrolan kami kali ini membahas tentang kehidupan Bowo yang masih berhubungan dengan orang ketiga nya.
Aku : Wo, kamu masih sama "dia"?
Bowo : Yah sekarang ini udah agak jarang sih, paling sesekali aja aku ketemu, biasalah pinggiran lagi sepi bro (uang sampingan)
Aku : ah bisa aja kamu, pinggiranmu kan mafia semua rata2.
Bowo : Ga tau nih semenjak Covid jadi kering. Pada bangkrut mereka. Oiya Bro, aku lagi butuh uang nih untuk biaya masuk sekolah. Kamu pegang uang ga 10ribu aja? tp aku bayarnya tempo 3 bulan.
Aku : Ada sih, gpp klo mau pake dlu. (Seketika muncul ide cemerlang)
Bowo : Oke aku pak dulu ya.gpp nih ?
Aku : iya gpp pake aja. Aku juga sebenernya mau minta tolong.. tp susah nih ceritanya...


Hendry yang sejak tadi mendengar obrolan ku dengan Bowo hanya tersenyum...
Setelah ku ceritakan kronogi dari awal mula permainan challenge dengan Hendry, Bowopun kaget tidak percaya.

Bowo : Sorry ya bro bukannya gimana2, tapi aku sama sekali ga tertarik sama Vika dan ga kepikiran apa2 juga
Hendry : Kamu belum liat aja Wo makanya bisa bilang begtu
Aku : Haha.. silahkan testimoninya Bang Hendry
Hendry : Mantab lah pokoknya
Bowo : ah.. brengsek kamu berdua. Ya udah gas lah
Aku : serius nih? Eh btw kamu sama Lisa gimana Wo? Kesepian tuh kayanya dia. Pake baju nya udah mulai berani juga. Biasanya ga gitu loh, ya kan Dry?
Hendry : iya ga kayak biasanya, ga tau sengaja apa ngga, kadang kancing atas nya suka lepas haha
Bowo : ah...biarin aja. Aku udah B aja sama dia, udah jarang juga aku ga main sama Lisa. Kenapa emangnya?
Aku : ya gpp, kali aja bisa icip icip
Hendry : setuju hahaha
Bowo : kamu napsu sama Lisa?
Aku : Ngga juga sih, penasaran aja sama yang tocil haha
Bowo : Sial.... gw sih bebas aja kalo pada mau. Yang penting mah Lisa nya mau apa ngga
Aku : Kita kan yg penting acc dari kamu Wo, masalah Lisa mah gampang
Bowo : Monggo...yg penting klo Lisa udah mau jangn lupa pake condom ya, doi ga KB bro
Aku : haha siap...Ya udah kita fokus ke Vika dulu nanti malem ya Wo. Lisa belakangan.


Setelah itu aku mengatur rencana dengan Bowo untuk malam ini. Sementara Hendry belum aku sertakan. Mungkin karena Bowo juga lagi BU, jadi terpaksa ia menuruti rencanaku.

Rencanaku kalau Vika sudah tidur pulas, Bowo akan menyelinap masuk ke kamarku menggantikan posisiku disebelah Vika. Biasanya aku dan Vika tidur dalam keadaan gelap atau menggunakan lampu tidur remang-remang, jadi aku pikir ini akan sedikit aman. Sementara aku akan mengintip dari bawah kasur.
Kemudian terserah Bowo ingin bagaimana memulainya.
Mungkin rencanaku terdengar agak ekstrim, bisa saja Vika teriak minta tolong hingga seluruh orang bangun, atau bisa saja Vika malah menikmati.

Kemudian kami melanjutkan ngobrol kesana kemari sampai larut malam. Sekitar pukul 11.30 malam, terlihat ruang TV sudah tidak ada orang, lalu aku bergegas menuju kamarku di lantai 1. Pertama aku periksa kamar anak-anak untuk memastikan mereka sudah pulas. Dan ya, anak-anak sudah tertidur pulas akibat kelelahan seharian bermain. Kedua aku memeriksa kamarku untuk melihat keadaan Vika, dan ya beruntungnya aku Vika juga sudah tertidur pulas dengan keadaan gelap. Laku aku pun ikut berbaring disebelah Vika sambil memeluk dan mencium aroma punggung wanginya dari belakang.
Kemudian aku segera mengeluarkan HP untuk menghubungi Bowo dan Hendry melalui pesan WA, "Wo, Dry, Anak dan istri ku udah tidur, coba kalian cek anak2 dan istri kalian gimana".
"Amaan"
balas Bowo dan Hendry. "Ya udah kamu ke kamarku Wo, nanti begitu masuk kamar jangan lupa di kunci, Hendry tolong jaga diruang Tv ya"

Tak menunggu lama tiba-tiba, "cekleeeeek..." pintu kamar terbuka muncul siluet pria besar dan sedikit gempal masuk ke kamarku kemudian mengunci pintu dengan sangat perlahan. Kemudian aku melambaikan tangan memberikan isyarat agar Bowo tidur disebelah Vika menggantikanku, sementara aku turun dari kasur dengan perlahan.
Bowo perlahan-perlahan naik ke kasur memposisikan dirinya berada di sebelah Vika yang sedang menghadap sisi lain sehingga membelakangi kami. Bajingan nya, sebelum naik kasur Bowo sudah melepaskan celananya hingga penisnya terlihat samar-samar. Kemudian aku memberikan isyarat kepada Bowo untuk memulai aksinya. Aku membungkukkan badan sambil mengintip di bawah kasur bagian ujung kaki, jadi aku bisa melihat apa yang dilakukan Bowo dengan sedikit cahaya dari ventilasi pintu.

Bersambung.....

===================

Segini dulu ya suhu-suhu. Nubie ga tahan ngetik sambil ngaceng:hammer:.
Kalau berkenan ijo2 nya ya. Kalo ngga gpp kok, paling ngga udah mampir ke sini juga nubie udah seneng hehe.

See u on next update...

Lanjutt>>>
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd