Masih terbenak dalam pikiranku ketika aku bermain cinta dengan pembantuku untuk pertama kali, akibat kecerobohan ku yang masturb dadakan di kamar tanpa memutup jendela pun berakibat fatal, sejak blunder waktu itu aku pun secara resmi menjadi budak sex nya, tak terhitung sudah berapa liter pejuh yang sudah pak tugino transfer ke semua lubang yang ku miliki,
dan sekarang sudah seminggu lebih setelah kejadian itu dan tepatnya 8 hari setelah perbuatan nista tersebut, "ahh ahhhh pak tugino sakit pak, pelann dikit dong, ahhh", sekarang aku pun sedang diminta jatah oleh pak tugino, padahal sekarang menunjukkan pukul 8 pagi dan 2 jam lagi aku harus masuk kampus karena aku ada jam kuliah nanti, tapi sekarang?
Dengan kemeja putih kusut dan tanpa bawahan lagi, aku sedang digenjot oleh pembantu mesumku dari belakang di kamarku sendiri!! , aku bertumpu pada sisi meja rias dan sedang berdoggy ria dengan pak tugino, lalu pak tugino dengan kasar menarik paksa kedua sisi kemeja ku sehingga semua kancingnya pun copot, lalu ia membuka kemeja ku tapi masih mencantolkannya di kedua lenganku,
sehingga posisiku saat ini sedang nungging di depan meja rias ku dengan kemeja depan terbuka menontonkan kulit putih mulusku dan kedua toket indahku, sedangkan kemeja ku masih menggantung di kedua pundakku, sungguh menggairahkan!!
Pak tugino pun dengan muka yang sangat jelek itu berbicara dengan ku, "ayo non lonte jangan nunduk, liat ke cermin tuh, liat aksi persenggamaan kita yang sangat hot", aku pun melihat ke cermin di depan meja riasku dan aku pun heran dengan diriku ini, kenapa wanita secantik dan seseksi aku mau dientot oleh pria tambun seperti dibelakangku, mending iya cakep , udah jelek apalagi sekarang kalau muka nya sange, makin jelekk!!,
tapi anehnya aku menikmati untuk menjadi budak sex nya, pak tugino pun bak mesin turbo masih dengan semangat menggenjot ku dari belakang, dan sekarang ia minta berganti posisi, dia skrg duduk di depan meja riasku, dan aku wot membelakanginya dan otomatis menghadap ke cermin,
terlihat jelas dalam cermin ketika kelamin kami bersatu, menjijikkan, tubuh langsingku dengan hanya balutan kemeja putih tipis bahkan semua kancingnya terbuka sedang digagahi pria tambun tua yang tak lain adalah jongosku sendiri, dan saat aku mengomel" dalam diriku sendiri, pak tugino pun mulai beraksi dengan memaju mundurkan pinggulnya, aku pun yang sedang duduk diatasnya otomatis keangkat dan ketika turun lagi aku merasakan bahwa memekku sedang tertusuk pedang, sakitt sekali rasanya ,
tapi pak tugino bagaikan grim reaper, ia tanpa ampun kembali menyodokku bahkan lebih kencang dan dalam, bahkan kedua tanganku pun di pegang olehnya dan ditaruh dipunggungku, sehingga membuat dadaku menyembul kedepan dan pastinya, "ahhhhh, nikmatnya sex dalam kepasrahan kali ini", dia pun kini dengan sadis meremas toketku sekeras mungkin, aku pun blingsatan atas perbuatannya, sehingga aku pun menegang dan "ahhhhhh, aku keluarrrr pakkk" critttt critttt, cairan cintaku pun keluar walau tersumpal kontol besarnya, tapi aku bisa merasakan kalau itu banyak banget yang keluar, lalu pak tugino menghentikan sodokannya, "tumben (kataku dalam hati) berhenti ketika aku orgasme",
lalu ia mengajak aku berdiri dan kami berhadapan, lalu kami berciuman mesra, muachh bibir kami saling berpagutan dan lidah kami saling beradu, lalu ia mengangkat kaki kananku dan dia kembali menggenjotku dengan gaya berdiri, mirip gaya missionaris tapi dengan posisi berdiri, kami pun melakukannya sambil berciuman, lalu genjotan pak tugino makin kencang, dia pun melepas ciuman kami, dan dia memelukku sehingga tusukan yang ia berikan makin terasa , aku pun hanya pasrah sambil kepalaku menghadap ke atas, sampai aku memegang pundaknya kuat-kuat, aku menegang kembali, dan pak tugino pun ingin keluar juga, "ayo non, kita keluarkan bareng-bareng yah," dengan sodokan yang semakin kencang aku pun gak kuat lagi sehingga akhirnya kami pun croooottt, "ahhhh keluarrrrr pakkk", "ahhhh iyya non saya juga", aku pun sangat lemas sehingga ketika pak tugino melepas pelukannya aku langsung berbaring lemah di lantai, sedangkan ia duduk tepar di meja riasku,
aku pun ngos ngosan dan meresapi sisa-sisa percintaan kami, campuran pejuhnya dan cairan cintaku pun mulai keluar dari lubang kenikmatan ku, aku pun menyentuh memekku dan kemudian mengambil sisa orgasme kami dan aku mengoles nya ke toketku, pak tugino pun geleng" tak percaya atas perbuatanku, lalu ia meludahi ku "cuihhh, gila lu lonte, tuh saya tambahin", ludah nya tadi pun tak mengenai ku hanya jatuh di lantai, lalu aku bangkit dan menungging, dan aku pun menjilat ludah yang tadi pak tugino berikan di lantai tadi, pak tugino pun melongo keheranan, sedangkan aku? Hanya menggigit bibir bawah sambil berkedip manja ke arahnya, hihihihi, setelah itu pun aku bergegas mandi dan persiapan kuliah
Lalu aku pun berangkat diantar oleh pak tugino sopirku, dalam perjalanan ia tak menyuruhku berhenti untuk mengoral penisnya, bahkan gila nya ia tak memakai celana, sedangkan aku? Baju hitamku yang kukenakan telah keangkat dan memperlihatkan toketku tanpa perlindungan bra, karena aku tidak boleh memakai dalaman apapun oleh tuan ku si tugino gembrot,
karena bentar lagi nyampe kampusku, aku pun bergegas mengoralnya supaya cepet terbebas dari cengkeramannya hari ini, ku kocok" kontolnya lalu ku jilati bagian bawahnya, bahkan agak menjorok ke belakang sehingga nyaris mengenai anus pak tugino, pak tugino pun kewalahan terbukti kontolnya mulai berkedut di tanganku, aku pun mengocoknya lebih keras dengan menempelkan lidahku di tepi palkon nya, dia pun tak tahan lagi dan akhirnya, crotttt, semprotannya pun mengalir deras ke arah wajah dan lidahku, aku pun bergegas mengambil tissu dan mengelap wajah dan sisa" semprotan nya, lalu ketika aku ingin keluar dari mobil karena memang sudah sampai di kampus,
tiba" tanganku ditahan olehnya, "ehh kenapa pak, nadia mau kuliah sekarang nanti terlambat pak", "iya saya tau, tapi mana kecupan manjamu , masa tega meninggalkan tuan mu tanpa kecupan lonte mu itu?", hmmm aku pun dengan terpaksa menciumnya lalu ia dengan nafsu meremas toket ku dari luar, aku pun kesakitan dan bergegas menuju kelas , pak tugino pun terkekeh dan bangga bisa menikmati semua lubang surga majikannya itu,
----------di kelas nadia 2 jam kemudian----------
Aku merasa bosan dengan kuliah ini, hanya mendengarkan ocehan dosenku yang entah aku tak paham apa yang beliau bicarakan bahkan temen sampingku si fitri pun bertindak gila, dia menonton bokep adegan ketika stella c*x sang idola kami sedangkan beradu dengan pria tua yang buruk rupa, aku pun sejenak kepikiran pak tugino sekaligus merinding, astaga apa yang error dari mu nadia,
Oh yah neng fitri ini masih sebaya denganku, dengan muka mirip chinese dan tinggi 166 cm dan berat 46 kg dapat menggambarkan betapa seksinya dia, bahkan dia sangat cocok apabila menjadi seorang model, ia pun merupakan salah satu ayam kampus high class yang terkenal , terhitung mulai dari anggota dpr atau koko kaya telah mencicipi tubuhnya,
bahkan beberapa dosenpun kudengar pernah mencicipinya, aku dengar prinsip temanku ini begini "ngentot itu hobby aku, kalau orang kaya harus bayar sedangkan orang golongan kebawah boleh cuma-cuma , aku harus adil dengan kehidupan ini", bisa dikatakan dia adalah sensei ngentotku, dia yang ngajarin aku posisi mana aja yang bikin aku nyaman, wah jago banget pokoknya dia,
lalu dosenku di akhir mengajarnya berkata seperti ini, jangan lupa nanti pada malam minggu kampus akan mengadakan perayaan ulang tahun kampus jadi diharapkan datang dan memakai pakaian yang sopan , aku pun antusias mendengarnya, bahkan fitri pun ikut kegirangan lalu aku pun janjian dengan fitri untuk pergi ke mall untuk mencari pakaian pesta untuk perayaan ultah kampusku, beberapa jam kemudian aku pun telah dijemput neng fitri di depan rumahku, untung saja dia tidak masuk ke rumah karena bisa" dia di santap oleh pak tugino lagi, pak tugino pun hanya mengenyritkan dahi petanda dia kecewa tak bisa bertemu mangsa baru,
Aku pun memakai pakaian santai dengan hanya memakai kaos hitam dan celana pendek favoritku sedangkan neng fitri tampak anggun dengan baju hitam dan rok mininya, ditambah sepatu kuning tampak memancarkan aura positif bagi yang melihatnya,
aku pun bertanya kepadanya, ke mall aja cakep banget mau ketemu siapa sih? Pelanggan yah hahahaha, kami pun tertawa bersama akibat candaan kami, tapi dia dengan enteng menjawab, mau ketemu orang baru sapa tau ada yang seru hihihi, aku pun mulai berpikiran yang engga" dan merinding takut ,
Kami pun bergegas mencari pakaian yang ingin kami beli, lalu secara tiba-tiba, neng fitri berkata padaku. Bentar yah nad aku mau ke wc dulu, aku ada janj, ehh aku mules nih, kalau aku lama belum keluar cari aku di wc mall lantai 3 yah ,
aku pun mengiyakannya tanpa curiga karena aku masih mencari pakaian yang cocok, lalu setelah kutemukan pakaian yang ku ingin beli, aku pun duduk di salah satu cafe dan mengechat fitri, tapi anehnya kenapa wa nya masih centang 1, setengah jam pun berlalu karena aku khawatir maka aku menyusulnya ke kamar mandi lantai 3,
ketika aku sampai di tempat, aku terkejut, karena aku menemukan neng fitri sang idola high class sedang dientot doggy oleh cleaning service cebol yang ku taksir hanya memiliki tinggi 152 cm tapi kontolnya itu gede banget, sekitar 17 cm, pantas saja neng fitri mau, lalu dengan enteng neng fitri menjawab “tutup pintunya lagi nad”, ga enak sama yang lain ntar ada yang ngiri lagi iyya gak pak udin? Hihihi, "iya say bener banget," jawab pak udin, dengan gigi tonggos dan mulut monyongnya semakin menegaskan kejelekannya,
Pak udin merupakan salah satu cleaning service di mall tersebut dania sering menikmati jasa memek neng fitri maka tak heran tadi neng fitri minta ke toilet disaat menemaniku karena hanya untuk sekedar memberi jatah (nanti akan kuceritakan awal mula pertemuan neng fitri dan pak udin dalam side story) , tapi entah kenapa neng fitri begitu menikmati doggynya, bahkan kini baju hitam nya saja sudah lolos dari tubuh mulusnya, skrg neng fitri hanya menyisakan rok mini tanpa dalaman dengan sepatu kuningnya, lalu ia berbaring di lantai toilet dan mengangkang lalu dengan nafsu mengajak pak udin untuk kembali mengentotnya, ”pak udin ayo sini aku masih belom dapet nih pak(sampil mengedipkan mata dan meremas toketnya)” bak ikan dikasih kail maka pak udin bergegas menuju neng fitri dan sekarang pak udin telah bugil sepenuhnya dihadapan kami, aku pun mau gak mau kerangsang juga akibat live show ini, aku secara tak sadar mulai meremas toket aku sendiri dan masuk ke celana aku, aku kembali terbayang permainan kasar pak tugino untuk menambahkan fantasy ku, tanpa sadar pak udin pun berkata ke neng fitri, "eh say kasian tuh temennya main sendiri, gimana kalau aku manggil temen?," neng fitripun tertawa sambil mengangguk menandakan setuju, aku melihat ke arah neng fitri sekarang ia sedang duduk mengangkang bersender di dinding toilet sedangkan pak udin sedang menggagahinya dengan jarak yang sangat dekat, bahkan tangannya sedang memainkan toket neng fitri dan mulutnya sedang diciumi pak udin, lalu pak udin dengan nafsu nya menggenjot neng fitri dengan keras, tak terbayangkan memang seorang cebol sejelek dirinya dapat menggagahi amoy se sexy neng fitri, aku pun semakin liar aku bahkan mulai berani meremas toketku dari dalam dan tiba",
Gubrak!!
Pintu toilet pun terbuka, kami semua pun kaget tapi setelah itu pak udin tersenyum dan kembali menggenjot neng fitri dengan liar, pak gino yang tidak lain adalah teman cleaning service pak udin dan juga pak parno yang tidak lain adalah satpam mall pun datang,
mereka datang akibat panggilan dari pak udin melalui telpon yang tanpa aku sadari akibat terlalu asik masturb,
pak gino : "wah parah banget lu din , gak ngajak dari awal kalau lo punya piaraan mantep kaya non non gini",
pak parno pun berkata juga "iya nih mana non ini dibiarin sendiri lagi, kan kasian iya gak non?"
Lalu secara perlahan mulai mendekati ku, aku pun takut oleh tatapan mesum pak gino dan pak parno, lalu secara sekejap pak parno mulai memegang kedua tanganku dan mulai menciumiku dari belakang, sedangkan pak gino setelah ia mengunci pintu, ia langsung membuka atasannya dan mulai meremas toketku dari luar,
"wuihh edan si eneng gak pake bh nih no, toketnya kenceng banget," kata pak gino
"Ahh masa sih gin, coba gwe pegang, wah iya bener-bener lonte nih cewek, ke mall aja ga pake bh, kayaknya perlu kita kasih pelajaran nh hehe" kata pak parno,
Aku pun mulai pasrah dan menyerah saja dengan dengan situasi ini toh kalau aku relax juga bakal menikmati begitu pikirku, sejenak aku melihat ke arah neng fitri dan ia sedang di reverse wot di atas toilet duduk di dalam bilik, sedangkan pakaian atasnya telah terbuka tinggal menyisakan roknya yang terangkat sampai ke pinggang, rambutnya yang tergerai menambahkan kesan seksi dengan sepatu kuning dibawahnya, aku melihat pak udin sedang duduk di toilet duduk dan neng fitri duduk diatasnya dengan kontol menancap di memeknya, toket nya pun naik turun mengikuti irama pak udin,
Dengan hentakan keras pak udin pun menancapkannya dalam-dalam lalu diiringi desahan nyaring neng fitri diseluruh penjuru ruangan, neng fitri pun meremasi toketnya sendiri, dan pak udin pun membantu meremasnya dari belakang dan tangan satunya menggesek klitoris neng fitri guna merangsangnya menuju puncak klimaks
Aku pun mulai mendesah keenakan akibat rangsangan pak parno dan pak gino ini, aku pun disuruh jongkok dan mulai mengocok kedua kontol pria bejat ini, sambil aku kocok ternyata mereka berdua telah bugil, aku pun jongkok sambil tangan kanan memegang kontol pak gino dan kiri memegang kontol pak parno,
aku pun pasrah dan mulai mengikuti permainan nya saja, supaya keadaan lebih baik aku membayangkan oppa idolaku untuk menggantikan wajah kedua buruk rupa ini, "ahhh ahhh gila lu lonte. Kocokan lo jago banget, bikin gwe merem melek" kata parno, gino pun mengejek parno dengan berkata "ahh cemen lu no baru gtu aja udah keenakan",
akupun tersinggung dengan omongan pak gino, karena pak gino seperti naif tidak merasakan rangsangan ku lalu aku pun bertekad bakal membuatnya keok dahulu, secepat mungkin aku melepas peganganku dari kontol pak parno , ia pun nampak kecewa, dan aku langsung melahap kontol pak gino, pak gino pun kaget dan berkata "ehh lonte lu binal banget sih, mau diapain nh gwe dasar lonte", aku pun diam saja sambil fokus mengoral penis pak gino, kedua tangan ku memegang paha pak gino dan mulutku dengan cepat memaju mundurkan dengan harapan pak gino keok duluan, "ahhh ahh lonte bajingan, enak banget, shitt, ahhh ", pak gino pun merem melek kegirangan akibat sifat binalku, dan pak parno? Hanya heran sambil mengocok penisnya sendiri, lalu aku pun kembali mengeluarkan teknik mengoralku , kujilati palkonnya lalu kupegang kontolnya dan ku sedot kuat-kuat palkonnya dan dengan cepat pak gino pun berkedut dan ia dengan cepat mencabut penisnya dari mulutku dan memuntahkan lahar angetnya, "ahhh gila lu lonte, anjing enak bangett ahhhhh" crotttt crotttt, lelehan sperma nya pun mengenai muka dan sebagian kena baju ku, aku puas dan berkata "ahh payah baru gitu aja udah keluar, cemen", pak gino pun hanya tersenyum lemas dan berkata "bajingan yah lu, liat bakal gwe bikin lemes lu",
aku pun hanya memeletkan lidah tapi tiba" pak parno datang menghampiriku dan crottttttt, "aaahhhhh aku pun teriak kaget akibat muncratan sperma yang begitu kental dan banyak di muka, leher dan bajuku, ternyata diam" pak parno beronani ria sambil melihat pemandangan live show ketika aku mengoral pak gino tadi,
Akibat facial ini, aku pun jadi kesulitas tuk membuka mataku, kesempatan ini tak disia-sia kan oleh pak gino dan pak parno untuk meloloskan celanaku dan ketika celanaku lolos, mereka pun kaget karena aku tak mengenakan cd apalagi dg mulusnya memek ku yang tanpa jembut, sejenak mereka pun menelan ludah dan tanpa pikir panjang mulai melahap bagian bawahku, aku pun yang kesulitan membuka mataku hanya pasrah ketika di cabuli oleh kedua mesum ini, bahkan aku tersentak kaget ketika ada jari yang masuk ke lubang boolku,
aku pun sekarang menungging dengan kedua lubang bawahku dijilati oleh pak parno dan pak gino, "ahhhh pak iyya terus, jilat memek aku jilak ahh , ahhhhh, pelan pak gigit klitoris ku", aku pun secara perlahan mulai bisa membuka mataku lalu tiba" pak gino masuk ke bawah ku dan dia terlentang di bawahku, sedangkan pak parno mulai mengincar mulutku, "bentar yah non lonte, mau aku tusuk dulu memek lu pake kontol gwe" hahahaha tertawa bangga lah si gino , dan dengan bantuan cairan licinku akhirnya kontol pak gino pun mulai masuk seluruhnya di memek aku, ketika aku sedang berkonsentrasi dengan kontol pak gino, tiba" tangan pak parno pun memencet hidungku dan aku pun refleks membuka mulutku namun tiba", masuklah sesosok kontol besar dengan jembut yang begitu lebat ,
sungguh enak rasanya ketika aku dientot dengan kontol di mulut dan memek ku, "ahh ahhhh ehmm, enyak pak, usuuk ang nceng" aku pun susah berkata" akibat nikmatnya tusukan ini "ahhhh memek nista, perek murahan, lonte kampus ahhh, rasakan kontol tangguhku ini, rasakan ini lonte kampus, lonte murahan" kata pak gino , pak parno pun hanya merem melek sambil menjambak rambutku dan berkata "enak banget mulut lontemu nak, sepongan di palkonku terasa banget," ketika kami sedang asik thresome ini tiba" pak udin mendesah panjang "ahhhhhhh, mampus lu lonte fitri, hamil lu, penuh memek lu dengan pejuh gwe", astaga aku melupakan neng fitri, segera aku mengintip keadannya dan aku melihat rambutnya sudah acak"an lagi dengan wajah penuh pejuh, bahkan ku teliti lagi memeknya sudah sangat banjir dengan pejuh pak udin, tak terbayangkan seberapa banyak ronde yang mereka mainkan sehingga neng fitri penuh pejuh begitu,
Neng fitri pun berkata lirih ke pak udin "makasih sodokannya udin sayang, muuu" neng fitri pun memanyunkan bibirnya tapi jawaban pak udin mengejutkanku dia lalu menampar neng fitri dengan kontolnya lalu meninggalkannya begitu saja, lalu keluar dari bilik dan menonton adeganku yang sedang di thresome ini,
Ketika pak gino sedang sedang mengentotku dari bawah dia pun mengangkat kaos hitam ku sehingga skrg toket indahku terlihat jelas menggantung di hadapannya, lalu pak gino segera mencumbui toket ku laksana bayi yang sedang mimi cucu, pak gino mengemut dan menggigit pelan putingku, aku pun secara perlahan mulai mendesah manja walau mulutku sedang tersumpal pak parno, seketika itu pula pak udin bangkit dan mencari tas nya neng fitri, lalu tiba-tiba ia mengeluarkan dildo raksasa berukuran 20 cm dengan gerigi kecil disampingnya, lalu ia dengan perlahan menghampiriku, lalu ia menusuk anusku dengan jari tengahnya, aku menjerit, lalu diludahinya lubang anusku dan kali ini kedua jarinya yang masuk, lalu diludahi lagi dan kali ini ketiga jarinya yang masuk, "ahhhhhh aaaattiitttt, dengan mulut yang tersumpal aku pun berteriak sekeras mungkin, lalu pak udin pun mengisyaratkan untuk mempercepat sodokan pak parno dan pak gino di kedua lubangku ,
dengan cepat mereka pun menggenjot kedua lubang atas bawahku sedangkan pak udin mulai memaju mundurkan dildo nya di lubang anusku, penuhlah sudah semua lubang kenikmatanku oleh tongkat-tongkat yang tidak bertanggung jawab, tanganku pun mulai lemas, tanganku pun tak sanggup tuk menahan beban ini lagi, aku ambruk di atas pak gino yang masih semangat mengentoti memek ku, pak parno pun mengimbangi posisiku supaya kontolnya tetap bisa di mulutku, dan pak udin dengan sadis mulai memasukkan keseluruhan dildo ke lubang anusku, aku pun berteriak keras, “ahhhhh sakittttttt pakkkkk”, “ahhh ahhh ampun pak, maafkan nadia, maaf ahhhh”, lalu mereka pun berkata oh jadi namamu non nadia yah, cantik juga namanya
Dan karena mendengar desahan dariku lalu pak gino pun semakin bersemangat memompa kontolnya di lubang surga ku, aku pun makin mendesah tak karuan, karena takut ketahuan pak parno pun memaksa semua kontolnya masuk dengan harapan aku tidak mengeluarkan suara lagi, aku pun makin kewalahan dengan kondisi ini, aku pun mulai gak kuat, pertahanan ku mulai bobol, ditambah pak udin meremas toketku dari belakang sambil menjilati punggungku, dengan dildo yang semakin menusuk ke dalam, genjotan pak gino di memek ku dan tusukan pak parno di mulutku, aku pun bergelinjang dan aku merasakan orgasme yang sangat luar biasa, bahkan berkali-kali aku berorgasme akibat rangsangan mereka bertiga, aku pun lemas, lalu aku dibaringkan dilantai toilet, lalu pak parno membopong neng fitri dan ditaruh disamping ku, aku dan neng fitri pun terbaring lemas berjejeran akibat sodokan kontol mereka
Lalu pak udin pun berkata “semua belum berakhir para nona, kami masih kuat setidaknya untuk satu ronde lagi”, pak gino pun menambahkan “bener itu apalagi aku belom ngerasain neng fitri hahahhah”, pak parno berkata “hahah beruntung banget bisa mejuhin para bidadari hari ini”
Pak udin pun mengambil posisi untuk mengentot ku, sedangkan pak parno mengentot memek neng fitri , sedangkan gino merekam adegan mesum kami supaya kami bisa kembali diperalat menjadi budaknya
“ahhhhhh, pelan pak udin, aku masih lemes akibat multi orgasme tadi,” aku pun langsung digenjot keras dengan kaos hitam ku terangkat keatas sehingga toketku maju mundur mengikuti irama, sedangkan neng fitri tampak begitu lemas bahkan tak bersuara lagi, bahkan sisa pejuh di wajahnya akibat pak udin tadi masih sangat kental terlihat,
Pak udin pun meracau “babi lonte, enak banget memekmu, cuihhh “ ludahpun mengenai memekku sehingga kontolnya makin melesat masuk ke memekku, pak udin pun memegangi toket ku supaya gak kemana lalu ia menambah kecepatan nyodoknya dimemek ku, aku pun mendesah keenakan akibat sodokannya,
Pak parno juga mulai beraksi, dengan mengangkat dan mengapitkan kedua kaki neng fitri keatas sehingga lubang pun mengecil, pak parno pun merasakan sensasi ngentot yang luar biasa
Pak gino pun akhirnya gak tahan dan ia meletakkan kontolnya diantara kepalaku dan neng fitri, lalu pak uding dengan tanggap memiringkanku dan pak parno pun memiringkannya sehingga aku dan neng fitri pun sama-sama menjilati kontol pak gino, aku pun meraih palkon pak gino akan tetapi neng fitri juga sehingga bibir dan jilatanku mengenai pejuh yang ada di wajah dan mulut neng fitri
Pak parno pun semakin gak kuat dan dia akhirnya mencabut kontolnya dan menumpahkannya di antara wajah kami, bahkan banyak pejuhnya yang mengenai kaos hitamku, lalu lubang yang ditinggalkan pak parno pun diisi oleh pak gino, bedanya ia mengisi lubang anusnya, neng fitri pun kaget, ia memekik keras, ahhhhhhh sakittt pakkkkkk, lalu entah kenapa aku secara tak sadar mencium bibir neng fitri, dan kamipun meresapi ciuman kami, dengan posisi yang semi berpelukan kami pun dientot oleh pak udin dan pak gino dengan ganasnya, lalu setelah percumbuan yang nyaris 2 jam ini pun pak udin dan pak gino takluk juga, aku yang sudah orgasme 5x tak memiliki tenaga lagi hanya merem melek saja dan tiba-tiba terdengar desahan dari pak udin, sambil meremas toket ku dia mendesah “ahhh ahhh perek jalanan rasakan ini, aku mau keluar, ahh ahhhhh croooottttttt!!!!,,” pejuhnya pun tumpah memenuhi wajah dan mulutku,
Pak gino pun juga sudah tak kuat lagi, dengan sodokan mautnya ia menusuk dalam-dalam lubang anus neng fitri dan segera memposisikan kontolnya didepan memek neng fitri, nampaknya pak gino bernafsu untuk menghamili neng fitri, “ahhh ahhhh lonte kampus, rasakan ini perek murahan, doyan pejuh, gwe hamili lo ahhhhhhhh”””” CRRRROOOOTTTTTT!!!
Pejuhnya pun membanjiri memek neng fitri, bahkan ada yang masuk kedalam memeknya, neng fitri pun mendesah saat tusukan terakhir di anusnya dan dia menikmati sisa-sisa percintaan kami dengan meremas kuat-kuat toketnya yang sudah basah oleh pejuh dan peluh.
Hancur sudah tubuh neng fitri karena selain menerima sodokan dan pejuh dari mereka, ia pun tak memiliki energi lagi akibat orgasme 7x pada hari ini.
Setelah menikmati tubuh kami, para cleaning service dan satpam mall tersebut langsung meninggalkan kami begitu saja mungkin karena mereka takut dipecat,
Dengan semua pejuh yang membasahi muka dan tubuhku ini aku pun bangkit dan segera melepas kaos hitamku yang dari tadi melekat sejak persetubuhan pertama di mall tadi, wuihh lengket banget kataku, aku pun memeriksa memekku dan banyak juga pejuh yang keluar dari sana, dan keadaan neng fitri pun lebih parah, dengan memek kental di memek dan wajahnya, ia pun Nampak lemas namun tersenyum puas akibat ngentot tadi , setelah kami bersih-bersih di toilet mall setelahnya kami pun bingung!, dimana semua pakaian kami ?? atau jangan-jangan ?
Celaka, mereka mengambil semua pakaian kami, lantas bagaimana kami pulang ?