Selesai dengan ritualnya di kamar mandi Asyapun kembali kekamarnya, dilihatnya Idan yg masih berkutat dengan laptopnya. Asyapun segera memanggilnya.
"Idaaan katanya mau dipijetin, kok masih ngurusin kerjaan sih"
Idan yang mendengar Asya berujar seperti itupun langsung menutup laptopnya dan langsung menelungkupkan badanya diatas kasur, memang sebelumnya ia meminta istrinya untuk memijatnya sebelum mandi tadi karna badanya terasa tidak enak.
Asyapun mengampirinya, menyuruhnya untuk membuka kaos yg ia gunakan. Asya duduk diatas tubuh suaminya lalu memijat punggungnya secara perlahan, Idan merasa sangat rileks sekarang.
"enak banget sayang, dah lama gadipijitin kamu" ucap Idan
"awas jangan tidur by" Asya memperingatkan, karna biasanya Idan memang selalu cepat tidur kalau dipijat.
"enggak sayang" ucap Idan dengan mata yang terpejam.
Pijatan Asya mulai menyusuri punggung suaminya, hingga kini Asya mulai memijat paha Idan. Dengan sengaja Asya memijat hingga bagian dalamnya sampai ke pangkal paha suaminya, sesekali tanganya menyentuh bagian sensitif suaminya itu.
"sayang ngapain sih?"
"Stttt! diem, nikmatin aja by"
Setelah sudah cukup lama Asya memijat dititik sensitif Idan, Asyapun memintanya untuk membalikan badanya agar terlentang. Idan hanya menurut saja, iapun membalikan tubuhnya dan terkejut kala melihat Asya menggunakan lingerie dengan bahan satin yang membentuk lekuk tubuhnya. Itu pasti baru! Idan tak pernah melihatnya pikirnya, berkali kali ia menelan salivanya dan menetralkan detak jantungnya. Rasanya Idan ingin sekali menerkam istrinya yang kini dengan santainya memijatnya, tak taukah Asya jika dibawah sana miliknya sudah berontak.
"kamu sengaja ngegoda aku ya Sya" ucap Idan dengan suara rendahnya. Asya tersenyum nakal.
"kalo iya kenapa hm? gasuka?"
Asya bangkit dan menindih suaminya, ia mulai mencium dan melumat bibir Idan dengan sensual, ia mencengkram rahang Idan sambil memasang ekspresi yang nakal. Kemudian ia beralih ke leher suaminya, ia mengecup dan juga menggigitnya tak lupa meninggalkan bekas kepemilikan disana, tak peduli esok hari suaminya bekerja pokoknya orang lain harus tau jika Idan adalah miliknya!.
Ciuman Asya mulai turun ke bagian dada, dikecupnya dada bidang milik suaminya, kecupan itu semakin turun kebawah sampai ia bertemu boxer yang Idan gunakan, Asya meremas bagian tengah yang sudah mengeras tersebut.
Idan melenguh nikmat, tanpa ragu Asya menurunkan celana boxer tersebut beserta dalamanya. Ia menggengnggam milik Idan dan mengocoknya secara perlahan.
"shhhh Sya" desah Idan
Tangan Asya sangat ahli memanjakan miliknya sekarang, rasanya terlampau nikmat dan tidak bisa di jelaskan sama sekali. Sesekali mata Idan terpejam menikmati permainan tangan istrinya itu.
Melihat suaminya begitu menikmatinya membuat Asya semakin bersemangat, ia mulai mengulum penis Idan, menikmatinya seperti sedang memakan eskrim tak lupa ia juga memainkan lidahnya menempelkannya dipucuknya, Asya benar benar memberikan service terbaiknya.
Asya terus mengulum dan menghisapnya membuat si pemiliknya merem melek dengan desisan yg keluar dari mulutnya, sedang asyik dengan kegiatanya Idan menghentikannya.
"udah Sya nanti keluar dimulut" ucapnya seraya menarik Asya kepangkuannya.
"emang kenapa kalo keluar dimulut hmm?" tanya Asya menggoda.
Lagi lagi Asya mencium dan melumat bibir suaminya.
"Idan lebih suka keluar di dalem soalnya dibanding dimulut kamu" ucap Idan
"kalo gitu ayo keluarin di dalem"
Tanpa menunggu jawaban apapun Asya kembali meraup bibir suaminya, tangan Idan dengan lihai menarik tali dibelakang leher istrinya hingga membuat lingerie yg digunakan Asya terjatuh dengan sempurna.
Tangan Idan mulai meremas benda kenyal kesukaanya dengan kedua telapak tanganya.
"mhhhh shhhhh I-idannn"
Asya mendesah menikmati pijatan pada payudaranya, ia menarik kepala Idan kebagian susunya yg sudah mulai menegang.
"ahhh ya isep by"
Idan menurutinya ia langsung menghisap dan meremasnya secara bergantian, tangan Idan yg satunya terulur membelai bagian depan vagina Asya yg kini sudah terasa sangat basah.
Diangkatnya tubuh Asya dan memasukan miliknya yang sudah tegang sempurna, Asya memekik kala benda tumpul itu mulai memasuki vaginannya untuk pertama kalinya lagi setelah 2 minggu tak dijamah sama sekali.
Asya meremat kuat pundah Idan dengan kukunya, ia meringis menahan perih.
"sshhh sa- sakit by ahhh"
Benda tumpul itu belum masuk semua tapi rasanya sudah merobek dirinya, Asya diam sebentar hingga rasa perih itu berkurang dan kembali menekannya hingga masuk seluruhnya.
"uhhhh ssempit bgt sayang" desis Idan
Milik istrinya kembali seperti pertama ia bercinta, ah tidak tidak ini lebih rapat dari malam peetamanya.
Asya mulai menggoyangkan pinggulnya, memaju mundurkannya secara perlahan menikmati setiap hentakkan yg ditimbulkan oleh penyatuan keduanya.
"kamu bikin aku gila Asya!" racau Idan
"kenapa sempit banget sayang?!"
Asya tak menggubris ucapan suaminya yg terdengar frustasi karna ulah miliknya yg sangat rapat itu, racauan Idan membuatnya bergairah dan bersemangat untuk memuaskannya malam ini.
Idan kembali menyambar gunung kembar milik istrinya yg bulat, padat dan kenyal itu dengan bibirnya. Sesekali ia memberikan gigitan kecil dibagian putingnya yg membuat Asya menjerit.
"ahhh idann ahhhh"
Asya memeluk Idan setelah merasakan pelepasannya, nafasnya terengah tak beraturan. Idan merebahkan Asya yang masih mengatur nafasnya, ia mengambil tisu dan mengelap vagina Asya yg basah.
Kini Idan mengukung istrinya, terlihat tatapanya yg lapar ingin memakan istrinya dengan segera, Idan menatap Asya dari ujung kepala hingga ujung kaki, tak henti hentinya ia terkagum dengan tubuh istrinya ini. Asya begitu sempurna dimatanya, lekuk tubuhnya yg sexy dan menggoda dengan kulit putih itu sangat luar biasa apalagi bagian favoritnya uhhh produk bali memang mantap.
Idan menarik lingerie yg masih berada ditubuh istrinya, ia merendahkan tubuhnya dan mulai mencumbui Asya.