Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Cerita Kita

Alasan kenapa kita harus mencari yang cintanya setara
Supaya rasa khawatir kita tak dianggapnya posesif
Kemanjaan kita tak membuatnya risih
Dan rasa cemburu kita tak membuatnya marah
Kita memang harus bersama yang sama
Supaya tidak saling menyakiti keduanya



Asya terbangun dari tidurnya saat mendengar senandung merdu yang mengalun di telinganya.


Bila di depan nanti
Banyak cobaan untuk kisah cinta kita
Jangan cepat menyerah
Kau punya aku ku punya kamu selamanya kan begitu



Seketika Asya tersenyum saat melihat punggung kokoh itu bersandar dikursi dengan secangkir kopi dan sebatang rokok yg menemaninya. Bibirnya sesekali bernyanyi mengikuti alunan lagu yg ia putar, apakah Asya merasa beruntung? ya tentu saja!


Dia laki laki yang mencintainya tanpa batas, yang memperlakukannya selayaknya berlian, selalu menyanjungnya seperti ratu, tak pernah ada tuntutan darinya untuk Asya selama ini.


Asya berjalan menghampirinya lalu memeluknya, hal itu cukup membuat Idan tersentak.


"byby lagi apa? kerja?" tanya Asya karna melihat file yg terbuka dilayar laptopnya


"lagi cek budget buat proyek baru sayang, doain ya lancar"



Mmmmmmuaaaah !


Asya mencium pipinya dan mengangguk mengiyakan.


"kamu udah mandi ya? wangi banget" tanya Asya sambil mengendus lehernya.


"iyaudah sayang, ohiya Sya jam 1 kita ketemu dokter Diana buat cek-up"



Asya hampir lupa untuk itu, Asyapun berlalu pergi kekamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Idan yang sudah selesai dengan pekerjaanya membereskan kamar mereka yg berantakan, sambil menunggu istrinya bersiap Idan turun dan membuat sarapan.


Idan kembali kekamarnya dengan sepiring nasi goreng, Asya pun sudah selesai dengan kegiatanya tinggal merias wajahnya.


"ganti baju by" perintah Asya


Idanpun mengambil pakaian yg sudah disiapkan istrinya, sedangkan Asya memilih menyantap sarapanya terlebih dahulu sebelum merias wajahnya.


Selesai dengan semuanya mereka berdua pun bergegas pergi kerumah sakit, waktu menunjukan pukul 12.30 saat mereka sampai di tempat tunggu pasien.


"kalo hasilnya bagus kita ke mall ya by? aku mau belanja bahan makanan yg abis" pinta Asya, Idan pun mengangguk setuju


Setelah menunggu 30 menit, Asyapun dipanggil masuk dan di periksa. Dokter hanya meresepkan beberapa vitamin untuk ia minum nanti karna kondisinya sudah sangat baik.


Sesuai kesepakatan diawal mereka berdua pun pergi ke mall terdekat, tak butuh waktu lama untuk sampai disana.


Kini keduanya sudah berada di supermarket, dengan Idan yg mendorong troli dan Asya berada disampingnya. Asya memasukan barang barang yg sudah habis dirumahnya, Idan hanya mengikutinya tanpa protes.


Lorong demi lorong mereka lewati, troli pun hampir penuh dengan kebutuhan mereka. Terakhir di lorong snack, Asya mengambil snack yg biasa ia konsumsi dengan suaminya.


"sayang mau ituuu" tunjuk Idan pada snack bayi rasa kacang merah, Asya menggelengkan kepala bermaksud menggoda Idan yg pasti akan protes.


"ayolah sayang, satu aja ih yayaya"


"kamu bukan bayi Idan" ucap Asya.



Idan menggembungkan pipinya dan tak lagi berbicara, Asya terkekeh lalu mengambil 2 box, hal itu membuat suaminya tersenyum sekarang.


"udah yuk bayar" ajak Asya sambil menggandeng tangan Idan


"terimasyihhhh" dengan nada anak kecil idan berbisik, Asya hanya mengangguk mengiyakan.



Setelah menaruh belanjaan di mobil Idanpun kembali menemui istrinya yg masih ingin berbelanja.


"byby cobain"


Asya memilihkannya beberapa kemeja untuk bekerja dengan berbagai warna dan model terbaru, Idanpun pergi ke kamar ganti.


Kini Asya berada dibagian pakaian perempuan, sttt ia ingin memberikan hadiah untuk suaminya nanti malam.


"mba yang itu dong tapi warna item ya" ucap Asya pada penjaga toko


"yg ini ya kak?"


"buat siapa nih kak? buat kakanya? cocok banget tuh ka, kontras banget sama kulit kakanya yg putih"



Asya tersanjung mendengar pujian dari penjaga toko tersebut.


"eh ada model baru lho ka, mau coba ? ini sih lebih ke daster satsetsatset lho ka" tawar penjaga toko sambil tersenyum nakal


"mana mba coba liat"



Penjaga toko pun memberikannya, awalnya Asya melihat tak ada yg aneh dari baju yg diberikan penjaga toko tersebut. Tapi saat ia teliti melihatnya ia baru mengerti kenapa Dasternya disebut satsetsatset haha, ternyata ada bagian yg memudahkan untuk melakukan enak enak wkwk.


"aku ambil yg ini sama dasternya juga ya mba hehe"


"oke ka dibungkus ya, suaminya pasti betah deh kalo liat kakanya pake itu terus hihi"


"bisa aja mbanya"



Setelah membayar pakaiannya Asya berjalan menuju kamar pass, sepertinya Idan masih didalam karna tak melihat keberadaan suaminya sejak tadi. Dan benar saja , Idan baru keluar sesaaat setelah Asya sampai.


"yang ini gamuat by kekecilan, yg ini pas dibadan aku, kalo kamu liat pasti bakal bilang kaya gada baju lain aja gitu, nah kalo yg ini muat sayang masih ada space lah 2cm"


Asya pun mengecek ukurannya, ternyata suaminya naik 1 size dari biasanya. Pantesan kemejanya pada ngetat semuanya, padahal Idan gatambah gemuk jd apa yg buat dia gede ya ? mungkin ototnya kali ya pikir Asya.


Asyapun kembali mengambil 2 kemeja yg sizenya sama dengan warna yg berbeda, lalu mengajak suaminya untuk membayarnya.


Sebelum keduanya pulang, merekapun menyempatkan diri untuk makan. Tak terasa haripun sudah beranjak gelap, kegiatan berbelanja memang selalu membuat mereka lupa waktu.


Tepat pukul 19.00 mereka berdua sudah sampai dirumahnya, setelah Idan keluar dari kamar mandi kini giliran Asya yg masuk, ia tak sabar akan memberikan hadiah spesial untuk suaminya yg sudah sabar menjaganya selama seminggu kemarin dan menunggunya seminggu selanjutnya.


Jadi bagaimana apa kalian siap? semoga gapanas dingin ya pemirsa wkwk!
 
Selesai dengan ritualnya di kamar mandi Asyapun kembali kekamarnya, dilihatnya Idan yg masih berkutat dengan laptopnya. Asyapun segera memanggilnya.


"Idaaan katanya mau dipijetin, kok masih ngurusin kerjaan sih"


Idan yang mendengar Asya berujar seperti itupun langsung menutup laptopnya dan langsung menelungkupkan badanya diatas kasur, memang sebelumnya ia meminta istrinya untuk memijatnya sebelum mandi tadi karna badanya terasa tidak enak.


Asyapun mengampirinya, menyuruhnya untuk membuka kaos yg ia gunakan. Asya duduk diatas tubuh suaminya lalu memijat punggungnya secara perlahan, Idan merasa sangat rileks sekarang.


"enak banget sayang, dah lama gadipijitin kamu" ucap Idan


"awas jangan tidur by" Asya memperingatkan, karna biasanya Idan memang selalu cepat tidur kalau dipijat.


"enggak sayang" ucap Idan dengan mata yang terpejam.



Pijatan Asya mulai menyusuri punggung suaminya, hingga kini Asya mulai memijat paha Idan. Dengan sengaja Asya memijat hingga bagian dalamnya sampai ke pangkal paha suaminya, sesekali tanganya menyentuh bagian sensitif suaminya itu.


"sayang ngapain sih?"


"Stttt! diem, nikmatin aja by"



Setelah sudah cukup lama Asya memijat dititik sensitif Idan, Asyapun memintanya untuk membalikan badanya agar terlentang. Idan hanya menurut saja, iapun membalikan tubuhnya dan terkejut kala melihat Asya menggunakan lingerie dengan bahan satin yang membentuk lekuk tubuhnya. Itu pasti baru! Idan tak pernah melihatnya pikirnya, berkali kali ia menelan salivanya dan menetralkan detak jantungnya. Rasanya Idan ingin sekali menerkam istrinya yang kini dengan santainya memijatnya, tak taukah Asya jika dibawah sana miliknya sudah berontak.


"kamu sengaja ngegoda aku ya Sya" ucap Idan dengan suara rendahnya. Asya tersenyum nakal.


"kalo iya kenapa hm? gasuka?"



Asya bangkit dan menindih suaminya, ia mulai mencium dan melumat bibir Idan dengan sensual, ia mencengkram rahang Idan sambil memasang ekspresi yang nakal. Kemudian ia beralih ke leher suaminya, ia mengecup dan juga menggigitnya tak lupa meninggalkan bekas kepemilikan disana, tak peduli esok hari suaminya bekerja pokoknya orang lain harus tau jika Idan adalah miliknya!.


Ciuman Asya mulai turun ke bagian dada, dikecupnya dada bidang milik suaminya, kecupan itu semakin turun kebawah sampai ia bertemu boxer yang Idan gunakan, Asya meremas bagian tengah yang sudah mengeras tersebut.


Idan melenguh nikmat, tanpa ragu Asya menurunkan celana boxer tersebut beserta dalamanya. Ia menggengnggam milik Idan dan mengocoknya secara perlahan.


"shhhh Sya" desah Idan


Tangan Asya sangat ahli memanjakan miliknya sekarang, rasanya terlampau nikmat dan tidak bisa di jelaskan sama sekali. Sesekali mata Idan terpejam menikmati permainan tangan istrinya itu.


Melihat suaminya begitu menikmatinya membuat Asya semakin bersemangat, ia mulai mengulum penis Idan, menikmatinya seperti sedang memakan eskrim tak lupa ia juga memainkan lidahnya menempelkannya dipucuknya, Asya benar benar memberikan service terbaiknya.


Asya terus mengulum dan menghisapnya membuat si pemiliknya merem melek dengan desisan yg keluar dari mulutnya, sedang asyik dengan kegiatanya Idan menghentikannya.


"udah Sya nanti keluar dimulut" ucapnya seraya menarik Asya kepangkuannya.


"emang kenapa kalo keluar dimulut hmm?" tanya Asya menggoda.



Lagi lagi Asya mencium dan melumat bibir suaminya.


"Idan lebih suka keluar di dalem soalnya dibanding dimulut kamu" ucap Idan


"kalo gitu ayo keluarin di dalem"



Tanpa menunggu jawaban apapun Asya kembali meraup bibir suaminya, tangan Idan dengan lihai menarik tali dibelakang leher istrinya hingga membuat lingerie yg digunakan Asya terjatuh dengan sempurna.


Tangan Idan mulai meremas benda kenyal kesukaanya dengan kedua telapak tanganya.


"mhhhh shhhhh I-idannn"


Asya mendesah menikmati pijatan pada payudaranya, ia menarik kepala Idan kebagian susunya yg sudah mulai menegang.


"ahhh ya isep by"


Idan menurutinya ia langsung menghisap dan meremasnya secara bergantian, tangan Idan yg satunya terulur membelai bagian depan vagina Asya yg kini sudah terasa sangat basah.


Diangkatnya tubuh Asya dan memasukan miliknya yang sudah tegang sempurna, Asya memekik kala benda tumpul itu mulai memasuki vaginannya untuk pertama kalinya lagi setelah 2 minggu tak dijamah sama sekali.


Asya meremat kuat pundah Idan dengan kukunya, ia meringis menahan perih.


"sshhh sa- sakit by ahhh"


Benda tumpul itu belum masuk semua tapi rasanya sudah merobek dirinya, Asya diam sebentar hingga rasa perih itu berkurang dan kembali menekannya hingga masuk seluruhnya.


"uhhhh ssempit bgt sayang" desis Idan


Milik istrinya kembali seperti pertama ia bercinta, ah tidak tidak ini lebih rapat dari malam peetamanya.


Asya mulai menggoyangkan pinggulnya, memaju mundurkannya secara perlahan menikmati setiap hentakkan yg ditimbulkan oleh penyatuan keduanya.


"kamu bikin aku gila Asya!" racau Idan


"kenapa sempit banget sayang?!"



Asya tak menggubris ucapan suaminya yg terdengar frustasi karna ulah miliknya yg sangat rapat itu, racauan Idan membuatnya bergairah dan bersemangat untuk memuaskannya malam ini.


Idan kembali menyambar gunung kembar milik istrinya yg bulat, padat dan kenyal itu dengan bibirnya. Sesekali ia memberikan gigitan kecil dibagian putingnya yg membuat Asya menjerit.


"ahhh idann ahhhh"


Asya memeluk Idan setelah merasakan pelepasannya, nafasnya terengah tak beraturan. Idan merebahkan Asya yang masih mengatur nafasnya, ia mengambil tisu dan mengelap vagina Asya yg basah.


Kini Idan mengukung istrinya, terlihat tatapanya yg lapar ingin memakan istrinya dengan segera, Idan menatap Asya dari ujung kepala hingga ujung kaki, tak henti hentinya ia terkagum dengan tubuh istrinya ini. Asya begitu sempurna dimatanya, lekuk tubuhnya yg sexy dan menggoda dengan kulit putih itu sangat luar biasa apalagi bagian favoritnya uhhh produk bali memang mantap.


Idan menarik lingerie yg masih berada ditubuh istrinya, ia merendahkan tubuhnya dan mulai mencumbui Asya.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd