Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

(Cerpen) Menghamili Teh Lina (Copas edit)

Bimabet
Malam Pengantin

Kamar hotel yang kusewa untuk malam pengantin tergolong cukup mewah. Kamar itu memiliki ruangan yang cukup luas, tempat tidur yang besar, dan kamar mandi pribadi. Karena merasa lelah setelah acara pernikahan kami, aku memutuskan untuk beristirahat, namun karena belum mandi dari pagi, aku akhirnya ke kamar mandi untuk membersihkan badannya dan membuang air kecil.

Ketika aku sedang berada di kamar mandi, Teh Lina memasuki kamar. Ia membuka pintu kamar mandi sehingga mengejutkanku yang baru saja selesai buang air kecil.

"Loh, Teh Lina udah balik?" tanyaku dengan kaget.
main-qimg-ecc4284d6d83b34fdb6ca4eaf475a54f


Teh Lina mendekatiku dan meraih penisku, ia mulai mengocok penisku dengan ganas.

"Ah....Ah..ah.....Terus sayang,enak banget....Ah..ah..ah"

Aku pun mengangguk sebagai tanda setuju dan penisku masih terus dikocok oleh istriku yang sedang hamil besar itu. Teh Lina menarikku keluar dari kamar mandi menuju kamar tidur. Tanpa basa basi, Teh Lina langsung mendorongku ke atas ranjang. Mengingat ukuran perutnya yang sudah semakin besar, Teh Lina tidak bisa berbuat macam-macam sehingga Teh Lina menarikku hingga ke pinggir tempat tidur lalu memberiku sebuah blow job. Teh Lina tersenyum dan menciumi batang penisku, sesekali lidahnya ikut menjilati penisku. Tangan Teh Lina juga masih ikut memberikan kocokan. Aku hanya bisa menutup mata dan menikmati permainan dari Teh Lina sambil mengelus-elus kepala Teh Lina yang masih dibungkus hijab itu. Dari kepala penis hingga buah zakar, semua tidak luput dari jilatan dan sedotan Teh Lina. Setelah beberapa menitku nampaknya sudah tidak kuat lagi

"Teteh, Aku mau keluar!" seruku.

Teh Lina malah semakin menyedot penisku dengan kencang dan akhirnya aku menyemburkan seluruh spermanya kedalam mulut Teh Lina. Teh Lina menelan semua spermaku tanpa sisa dan menjilati sisa sperma yang masih menempel di bibirnya dan penisku. Bahkan Teh Lina juga menjilati spermaku yang tersisa di jari-jarinya. Teh Lina berusaha membangkitkan penisku lagi dengan cara mengocok dan menciumnya. Dengan rangsangan dari Teh Lina, penisku sudah mulai berdiri dengan gagah lagi.

"Sekarang kamu duduk di bangku itu!" perintah Teh Lina.

Aku menuruti saja perintah istriku. Aku beranjak dari tempat tidur lalu duduk di sebuah bangku yang terletak di pojok kamar. Teh Lina tersenyum melihatku menuruti perintahnya. Teh Lina melepaskan celana dalamnya, namun tetap mengenakan gamis pengantin putih dan jilbabnya. Aku mulai memahami apa yang diinginkan oleh istriku. Teh Lina membelakangiku dan perlahan memasukan penisku kedalam vaginanya. Teh Lina perlahan memasukan penisku ke dalam vaginanya dengan menggunakan posisi reverse cowgirl.

"Uuuuhhh" aku melenguh pelan keenakan.

Teh Lina mulai menggerakan pinggulnya dengan liar tapi Teh Lina tetap berhati-hati karena ia tetap menjaga kandungannya.

"Iya Rus, terus! Terus entotin Tetehmu ini!" teriak Teh Lina.

"Teteh, memek Teh Lina enak banget!!!" teriakku.

Aku juga mulai menggerakan penisku sedikit lebih cepat. Sama seperti Teh Lina, aku juga menjaga kandungan Teh Lina agar tidak terjadi apa-apa. Penisku terus keluar masuk vagina Teh Lina. Guru muda itu kini sedang digarap oleh mantan muridnya sendiri. Teh Lina menutup matanya berusaha untuk meresapi dan menikmati permainan ini sementara kedua tangannya bertumpu pada pegangan kursi. Tanganku meraba-raba payudara Teh Lina yang masih terbungkus gamis sementara bibirnya terus menciumi punggung Teh Lina. Penisku keluar masuk vagina Teh Lina dengan cepat. Aku bergerak dengan semakin liar hingga akhirnyaku mendapat orgasmenya.

"Teh Lina, Aku keluaaaar!!!" Teriakku.

"Ayo keluarin yang banyak, Rus! Tumpahin pejumu!" teriak Teh Lina.

Aku menembakkan seluruh isi spermanya ke dalam vagina Teh Lina. Aku dan Teh Lina terduduk lemas di atas kursi dengan posisi saling memangku. Dinginnya AC tidak bisa mengalahkan gairah panas kami. Aku dan Teh Lina sama-sama berwajah merah, keringatan, dan nampak seperti orang kehabisan nafas. Teh Lina merasa puas karena sudah lama tidak merasakan sex seliar ini, teh Lina merasa sepuas ini adalah ketika dia kuhamili beberapa bulan lalu, memang ketika sudah 5 bulan ini kami tidak bersetubuh karena Teh Lina hamil muda dan persiapan pernikahan kami.

"Ah... Ah... Ah... Oh Yeaaaah...." kembali terdengar desahan seorang wanita dari dalam sebuah kamar hotel yang kusewa.

Ya, suara itu adalah suara dari Teh Lina yang sedang bercinta denganku. Selepas sholat subuh, aku dan Teh Lina sudah tidak dapat menahan nafsu kami lagi. Memang aku sudah menyewa kamar hotel selama seminggu untuk berbulan madu, supaya aku bisa mewujudkan fantasiku dengan leluasa.​

"Terus teh, enak banget! Gilaaaa!" Teriakku keenakan karena menerima 'serangan' dari Teh Lina.

Kami bercinta dengan posisi reverse cowgirl. Mantan guruku yang sedang hamil muda itu terus menggoyangkan pinggul dan pantatnya di atasku. Aku hanya bisa menggerayangi tubuh Teh Lina dari belakang sambil sesekali menampari pantat putih Teh Lina. Tentu sajaku berhati-hati mengingat Teh Lina sedang mengandung.

"Gilaaaa! Aku mau keluar!" Teriak Teh Lina.

"Sama, Aku juga Teh! Kita keluar bareng ya!" sahutku.

"Aaaahhhh...!!!!" Akhirnya kami berdua berteriak dan mengalami orgasme secara bersamaan.

Aku dan Teh Lina merasa kelelahan dan kami bernafas dengan keras seperti orang yang habis lari marathon. Teh Lina menaruh kepalanya di atas dadaku dan memelukku. Dengan perlahanku juga menyambutnya dengan mencium kening Teh Lina.

"Hah, lagi?" tanya Teh Lina sambil tertawa malu saat melihat penisku yang berdiri lagi.

Aku hanya tersenyum saja lalu mencium bibir Teh Lina. Teh Lina hendak melepaskan jilbabnya tapi ditahan olehku.

"Jangan, teh lebih seksi kalau gini" ucapku.

Teh Lina menuruti permintaanku. Dengan posisi misionaris, aku kembali memasukan penisnya ke dalam vagina Teh Lina. Aku bergerak dengan hati-hati untuk menjaga kandungan Teh Lina.

“Peluk aku!” pintanya Teh Lina.

Aku kemudian memeluknya.

“Goyang yang pelan yah, aku ingin merasakan yang lembut. Please Rus!” pintaku.

main-qimg-1169c721a838b79a825a322cf5519244


Aku mengerti. Teh Lina tak ingin kasar ternyata. Ia ingin dilembuti. Mungkin ini efek dari kehamilan Teh Lina. Sesekaliku mencium dan menjilat payudara Teh Lina. Vagina Teh Lina terasa mulai mengencang dan semakin memijat penisku. Aku dan Teh Lina sama-sama merasakan mereka akan mengalami orgasme. Sadar bahwa aku tidak mengenakan kondom, aku berusaha untuk melepaskan Teh Lina, tapi Teh Lina menolak dan malah mempercepat gerakannya. Bahkan Teh Lina mengunci tubuhku dengan kedua kakinya.

"Teteh... Aku keluaaaar!!!" teriakku.

"Rusdiiii... Teteh jugaaa!!! Aaaahhh!" teriak Teh Lina dengan suara merdunya.

Kami berdua orgasme secara bersamaan dan aku menyemburkan spermaku ke dalam rahimnya dan Teh lina menyemburkan cairan surgawinya. Aku akhirnya ambruk di atas tubuh mantan guruku. Kami berdua berciuman dengan mesra lalu tertidur pulas, kami juga merasa sangat puas.
 
Terakhir diubah:
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
harusnya forum ini dibenahi, terkesan tidak menghargai penulis, silent reader banyak, cerita bagus tidak terapresiasi tapi mereka bisa dengan mudah melaporkan akun-akun dibanned, harusnya ada aturan jumlah komen dan like sebuah akun sehingga boleh melaporkan sebuah cerita atau dibuat sistem yang bisa baca cerita hanya bisa setelah like atau comment ceritanya.
susah hu soalnya yang standarnya seperti itu, semua tergantung mod-nya.
 
Masih berharap ada epilog kedua, pas teh Lina lahiran hehehe
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd