Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Cewek Suka "Jajan"

Skala bintang 1 - 5, berapa skor untuk cerita ini?


  • Total voters
    967
Status
Please reply by conversation.
Waaw.. minggu ini ramai yang komen bikin semangat lanjutin cerita si Dela..:beer:

Mantaabb suhu dilanjuuutt dong updatenyaaa... gak sabar dela mendapat "bantuan" untuk evakuasi hehehe

Bantuan segera meluncur huu!!

Yg gw suka dari cerita ini . Selain jalan ceritanya yg bikin penasaran. Mulustrasinya juga pass

Ane berangkat dari mulustrasi baru ke cerita hu. Jadi boleh kirim-kirim mulustrasi hu siapa tau ane terinspirasi :adek:

Gimana kalo idenya perahu cuma numpang lewat, pak RT ditinggal berdua Della semalam. Nah digalilah ide dari situ. Besok paginya air tinggi lagi, perahu gak bisa menjangkau rumah Della dari dalam kompleks (ada pohon rubuh lah, tiang listrik) sehingga Della dijemput diluar kompleks, lewat kampung. Untuk ke perahu, Della harus renang. Disana udah ditunggu sama tukang ojek dan hansip sebagai operator perahu. Lanjut deh....

Siap hu, ane udah siapin yg bantu Dela ga cuma pak RT ;)

Asik juga nih kalau pa RT threesome sama dela dan istrinya ;)

Ga sabar ya cerita mba Andien istri pak RT? Ane merasa dia layak punya thread sendiri nanti hu. Tapi liat nanti deh ga janji. Hehe. Tapi ane masukin sesuatu dicerita berikutnya. Pantengin hu..

waahhh hari ini cuma spesial mengocok penis yahh hu... hahaha

hemmm sepertinya menarik siihh hu kalau doi di gangbang di kampus doi yang lalu sama para tukang n satpam di sana... barengan sama temennya itu jadi dua cewe dikeroyok banyak cowo... seru dehh ngebayanginnya hu hahaha

Fantasinya segera terwujud.. hehe. Tunggu cerita berikutnya ya hu..

Della kaoan digangbang pak rt dan tin evakuasi

Wah cenayang nih.. sepertinya akan begitu hu..

Cerita yg menarik juga, alurnya bagus, ceritanya tokohnya saling dikaitkan. Sudah mantap kalo ini otong kalo dela liat bisa dipake hehe

Makasih hu.. ane berusaha kuat buat bikin karakternya ga cuma numpang ngewe aja tapi ngalir ke lanjutan ceritanya. Haha.
 
#SemprotOriginalContent

"Ppaaakh.. pelan-pelan..sakiith..ssshh" aku menahan sodokan keras penis pak RT. Pak RT ini mainnya agak kasar. Aku saat ini sedang posisi mengangkangi pak RT dan pak RT terus menghujamkan penisnya ke vaginaku.


Aku dan pak RT sudah melakukan perjanjian agar pak RT boleh menggarapku sore ini, maka aku bisa menitipkan rumah ini selalu dijaga selagi masih banjir dan aku mengungsi bersama papa. Tentu pak RT menyanggupi dan mulai menggauliku.

Sudah setengah jam lebih kami bersetubuh dan tenaga pak RT terlihat masih kuat. Kadang aku merasa ingin pingsan tidak kuasa menahan tubuhku yg sudah lemas sejak tadi siang bersama papa dan mas dinan dan permainan soloku dengan dildo kiriman om karyo.

"Mba Dela.. enak banget ini.. cocok jadi istri bapak" ucapan keluar dari mulut pak RT sambil penisnya keluar masuk vaginaku. "Bapak kan udah ada istri baru, masa masih kurang.." jawabku. "Beda mba dela, istri saya mah udah ga sempit lagi, sering main sama kontol yg lebih gede" ucap pak RT diakhiri tertawa kecil. Aku sempat heran maksud pak RT apakah artinya Mba Andin sering bermain dengan pria lain dan pak RT tau soal itu?

"Dela sampee lagi paaakh..hmmmh.." aku merasakan orgasme keduaku dengan pak RT. Mataku memejam meresapi sodokan penis pak RT ketika sedang orgasme. "Paak.. cepet keluarin.." aku mengejan membuat vaginaku lebih menjepit penis pak RT. Kocokan pak RT melambat tapi ia buat tiap sodokannya lebih dalam hingga keujung rahimku.

"Mba, bapak keluarin dimana?" Tanya pak RT memastikan. "Di dalem aja pakh.. hngghhh" jawabku lalu menggigit bibir bawahku. "Mba Dela..aaahhh.." 'croooot..croooot..crooooot' penis pak RT menyemburkan spermanya di dalam vaginaku. Aku merasa tidak terlalu banyak spermanya tapi terasa hangat di dalam sana.

Kami berdua terdiam sama-sama mengambil nafas. Perlahan pak RT melepaskan penisnya dari vaginaku. Aku merasakan sperma pak RT meleleh keluar dari vaginaku.

Aku melihat matahari sudah mulai terbenam. Ruangan lantai 2 ini semakin remang. Air sudah lebih surut tapi masih cukup tinggi sekitar seperut orang dewasa.

Aku memakai lagi gaun tidurku. Pak RT juga sudah merapikan pakaiannya lagi. "Pak RT!" suara memanggil terdengar dari luar dan pak RT keluar ke arah sumber suara. Aku menunggu di dalam rumah. Tidak lama pak RT kembali ke dalam rumah. "Mba Dela, bapak sudah bilang ke si Dadang dan Wanto soal perjanjiannya dan mereka setuju mba" ucap pak RT.

[HIDE]

'APAAA?' ucapku dalam hati tapi tidak bisa menyembunyikan wajah kagetku. Perjanjian awalku hanya dengan pak RT bukan untuk setiap orang yg rela menjaga rumahku selama aku mengungsi. Tapi aku sadar kondisiku saat ini bukan pada posisi yg bisa bernegosiasi. Belum selesai aku memikirkan langkah berikutnya, dua satpam komplek Dadang dan Wanto sudah ada di depan pintu melihatku dengan gaun tidur ini. Wajahnya cengengesan melihat wanita di atas kelas mereka yg siap digarapnya.



"Akhirnya Dang.. ngentotin Mba Dela ini ga cuma mimpi" ucap wanto kepada Dadang sambil menghampiriku. "Iya Nto, kemaren kayanya Bossnya udah puas tuh make Mba Dela" jawab Dadang. Sepertinya Mang Dadang yg kebagian jaga pintu komplek semalam ketika aku diantar Pak Beni dan melihat keadaanku yg mabuk dengan baju yg berantakan dan ada sperma pak Beni di sekitar pipiku.

Matahari sudah terbenam. Kini ruangan hanya diterangi oleh senter kedua satpam ini. Wanto dan Dadang sudah berada di sisi kiri dan kananku mulai meraba perut, dada dan pahaku secara bergantian. Aku bergidik menahan rangsangan dari kedua tangan mereka. Tanpa kesulitan gaun tidurku sudah melorot jatuh ke lantai. Kini aku sudah berdiri bugil diantara dua satpam komplek ini. Pak RT berada dekat jendela melihat kami beraksi sambil mulai menyalakan rokoknya.

"Daang, asli ini sih bidadari' puji Wanto melihat tubuh bugilku. Tangannya tidak hanya meremas dada kananku tapi juga memainkan pentilnya yg membut vaginaku basah. Dadang kini menciumi leherku sambil tangannya meremas pantatku, satu tanganya mencoba membuka resleting celananya. Aku meremas kedua selangkangan satpam ini dari luar celananya dan merasakan pentungan yg keras di sana.

"Awsssshh.." aku terkaget ketika Wanto menggigit kecil putingku. Tapi Wanto terus memainkan pentilku dengan giginya. Sementara itu penis Dadang sudah keluar dari celananya. Aku genggam, besar sih tapi tidak terlalu panjang. Dadang kini memeluku dari belakang, penisnya menyundul-nyundul pantatku. Aku masih berusaha berdiri walaupun diserang depan belakang oleh kedua satpam ini. Suasana cukup hening, hanya suara kecupan terdengar dari kedua mulut satpam ini yg menjamah seluruh tubuhku dengan bibir mereka.

Wanto tidak mau ketinggalan dengan Dadang dan mulai membuka celananya. Ternyata penisnya juga tidak terlalu besar. Sebenernya aku punya ekspektasi satpam-satpam ini punya penis yg besar ternyata itu hanya ada di cerita-cerita dewasa saja, tidak berlaku di dunia nyata. Hihi.

Aku jongkok di depan penis Dadang, lalu mulai mengoral penisnya. Wanto menyorot senter kearah aksiku. Aku pastikan seluruh bagian penis Dadang dilumuri oleh ludahku. Lalu aku berpindah mengoral penis Wanto. Biar penis mereka tidak terlalu besar aku akan selalu senang dipuaskan 2 penis sekaligus. Hihi.


"Mang Dadang, Wanto, memek Dela udah gatel nih. Langsung ya.." ucapku ingin segera pergi mengungsi dari rumahku. Dadang langsung menyuruhku mengangkang di Sofa. Aku mengambil posisiku bersiap disetubuhi satpam komplekku.

Dadang menghampiri lalu 'blesss' penis mang Dadang masuk ke vaginaku dengan posisi misionaris. Aku menggigit bibir bawahku menahan rasa nikmat ini. Dadang mulai menaik turunkan pinggulnya membuat kocokan penisnya terasa semakin nikmat dan vaginaku sangat licin oleh cairan vaginaku.

Wanto berada disamping kami mengarahkan tanganku untuk sambil mengocok penisnya. "Emhh.. ini memek gada duanya, pantes pak RT masih ngejar Mba Dela biar udah punya Mba Andin" ucap Dadang diakhir tertawa ketiga pria di ruangan ini. "Ya lu tau sendiri Dang, Mba Andin doyannya kontol gede wajar aja ga sesempit mba Dela" jawab Wanto. Pak RT hanya geleng2 tertawa kecil mendengar komentar kedua satpam itu tentang istri barunya. "Udah fokus aja sama Mba Dela, masih aja lu mikirin memek istri gue" komentar pak RT diiringi cengengesan dari kedua satpam itu.

Dadang mempercepat kocokan penisnya lalu aku melengkungkan badanku kedepan dan membusungkan dadaku. 'Crrrtt..crrrtt' aku orgasme. "Dela sampe mang.." suaraku pelan. "Gantian Dang" ucap Wanto melihat aku sedang menikmati orgasme. Mang Dadang mundur melepaskan penisnya untuk beragantian dengan temannya.

Wanto memintaku menungging di karpet lantai ruangan ini. Lalu menyorot pantatku dengan senternya. "Hmm.. "spek" cewe kaya gini ga ada tuh di lokalisasi langganan kita Dang" ucap Wanto sambil memperhatikan vaginaku dari belakang dengan senternya.


"Mba Dela udah pernah lewat pintu belakang?" Tanya Wanto menanyakan apakah aku sudah pernah di anal. Aku belum pernah melakukan anal karena selama ini lawan mainku belum pernah ada menanyakannya kepadaku, jujur saja aku penasaran. "Belum pernah Mang Wanto, mang Wanto mau coba?" Tanyaku lirih dan manja sambil menggoyangkan pantatku. Pikirku penis Wanto tidak terlalu besar, jadi jika ingin mencoba semoga tidak terlalu sakit.

Mang Wanto meludahi lubang pantatku dan memainkannya dengan jari telunjuknya. Aku merasakan sensasi geli dibelakang sana. Lalu jarinya kini berganti dengan penis Wanto. Pelan-pelan kepala penisnya masuk ke lubang pantatku. "Sssshh.. sakit mang..hggg" ucapku dengan lirih merasakan perihnya. Takut aku berubah pikiran, pelan tapi pasti penis Wanto terus disodokan ke pantatku hingga masuk seluruhnya. Aku mengigit bibir bawahku menahan sakitnya penis pertama yg masuk ke dalam pantatku.

Tanpa bergerak pun aku merasa pantatku bereaksi terhadap penis Wanto. "Mba.. pantatnya nyedoot banget.. eenaaakh.." ucap Wanto merasakan penisnya dihisap di dalam sana. Aku coba menggerakan pantatku maju mundur perlahan. Kami sama-sama bergerak pelan karena sensasi berbeda yg kami rasakan. Masih lebih banyak terasa rasa sakit dibanding rasa enak yg kurasakan.

"Beruntung banget bisa merawanin pantat Mba Dela" ucap Mang Wanto sambil keenakan. "Mang Dadang, plis masukin kontolnya ke memek Dela" aku ingin menahan rasa sakit di lubang pantatku dengan rasa nikmat di vaginaku. Lalu mang Dadang memposisikan badannya dibawahku dan memposisikan kepala penisnya di depan vaginaku. "Turunin pantatnya Mba Dela" ucapnya. 'Sleepp' penis Dadang masuk memenuhi vaginaku. "Howaaaaah" aku mulai bisa menikmati double penetration ini.


Wanto mulai berani mengocok penisnya lebih cepat. Ritme kocokannya diikuti oleh Dadang. Sehingga kini 2 penis keluar masuk lubangku secara bersamaan membuat rasa sakit kini pelan-pelan berubah menjadi rasa nikmat yg belum pernah aku rasakan sebelumnya.

"Uhhh.."
"Hgghh..."
"Sshhhhhh"
Suara-suara itu yang keluar dari mulut kami bertiga menikmati permainan threesome ini. Aku sudah tidak peduli lagi keadaanku sedang di disetubuhi 2 satpam sekaligus, aku hanya ingin cepat mencapai klimaks.

"Dela keluar maangh.. ehm.." aku sudah merasakan orgasme lagi. Dibawah sana Dadang sambil mengemut pentil dadaku yg menggantung didepan wajahnya. Aku terus menggerakan badanku maju mundur berlawanan dengan ritme kocokan kedua satpam ini sehingga kocokannya terasa lebih dalam.

"Mba Dela.. saya udah ga kuat.. saya mau keluar" ucap Wanto merasakan sedotan pantatku membuatnya ingin cepat keluar. Dia mengeluarkan penisnya sebelum orgasme. Dadang pun sama-sama ingin orgasme lalu memutar tubuhku hingga kini aku yg berada dibawah.

Wanto mengocokan penisnya di dekat wajahku lalu 'Crooot...crooot' spermanya tumpah membasahi dadaku. Sisa sperma pada kepala penisnya ditodongkan kemulutku yg terpaksa aku bersihkan dengan lidahku.


Dadang mempercepat kocokannya lalu hentakan terakhir dia tahan penisnya di dalam vaginaku 'Croot...crooot..croot' semburan spermanya masuk membanjiri rahimku. Aku hanya bisa mendongakan wajah meresapi sensasi kenikmatan ini.

======Di Kamar Hotel======

'Ckliik ckliiik ckliiiik' aku memutar keran mematikan aliran air yg sudah mulai memenuhi bathtub. Aku segera memasukan tubuhku kedalam air hangat.

Ini sudah hari ke 10 aku berada di hotel untuk mengungsi dari rumah. Air menggenangi rumahku selama 3 hari untuk akhirnya surut total. Tapi aku dan papa masih belum pulang karena rumahku masih berantakan. Mas Dinan setiap harinya ke rumah untuk beres-beres. Kadang dia nginap di rumah tapi kadang juga tidur bersamaku di hotel untuk menyetubuhiku. Jujur saja ukuran penisnya membuatku tergila-gila dan terus menginginkannya. Aku dan Papa menyewa dua kamar jadi aku bebas dikamarku sendiri. Dan kami tidak pernah membahas kejadian di rumah saat banjir itu karena sepertinya papa malu dengan dirinya karena tidak bisa menahan diri dengan anak tirinya.

Aku pun kadang mampir ke rumah untuk melihat keadaan. Dan karena Mas Dinan tidak mungkin bisa merapikan rumah sendirian jadi aku meminta tolong bantuan pak RT, Mang Dadang dan Mang Wanto untuk membantunya. Tentu saja mereka tidak mengharapkan imbalan berupa uang tapi yang mereka inginkan adalah tubuhku. Aku sudah main dengan Mang Dadang di kamarku yg baru saja dirapikan. Aku main dengan pak RT di rumahnya ketika Mba Andin sedang pergi dan paling gila di malam hari aku main di pos gerbang komplek dengan Mang Wanto. Mereka tidak ingkar dan membantu Mas Dinan merapikan rumah kami.

Papa dan Aku sempat membicarakan untuk pindah rumah setelah kejadian banjir kemarin. Karena kami takut tiap tahun setiap musim hujan akan kembali seperti ini. Kakaku yg paling tua, Mba Wina sebenernya sudah menawarkan papa untuk tinggal bersamanya di luar kota. Kebetulan rumahnya di kaki gunung sehingga suasananya asri dan aku rasa cocok untuk kesehatan papa dibanding di kota ini.

"Cklek" pintu kamar mandiku dibuka.
"Mas Doni udah pulang mba? apa balik lagi?" Tanya Mas Dinan hanya memasukan kepalanya ke dalam kamar mandi. "Udah pulang kok mas, besok ada meeting pagi katanya" jawabku santai masih berendam di bathtub. Doni masih suka mengantarku pulang dan bersetubuh denganku dikamar setelahnya terkadang juga sampai nginap. Makanya mas Dinan tidak bisa setiap hari menggarapku.

"Asik, saya ikut ya mba" Mas Dinan masuk ke kamar mandi lalu tanpa ada malu langsung menelanjangi dirinya dan aku sudah terpana melihat penisnya sudah sedikit tegang. Mas Dinan ikut masuk ke dalam bathtub ini dan memeluk dan menciumku dari belakang. Hari-hariku di hotel ini seperti momen bulan maduku dengan Mas Dinan.

[/HIDE]

Bersambung: PAGE 43
 
Terakhir diubah:
Nah ini... Bombastis !!! Mansetap sekali suhuuu!!' Top markotop!
 
manteb banget pembawaan cerita nya suhu. dela gak di keroyok 3 laki sekaligus suhu? dela nya jangan ikut pindah dulu suhu papa nya aja, biar bisa main bebas dulu di rumah
 
Njiiirrr....menang banyak tuh RT & satpam.....
Mantabbbbb....makin penasaran sm lamjutannya..
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd