Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

[CHALANGE 2] Akulah Ratunya

perutbulet

Guru Besar Semprot
UG-FR
Daftar
25 Sep 2014
Post
2.250
Like diterima
1.789
Lokasi
WASIS
Bimabet
[size=+6]
AKULAH RATUNYA
[/size]
Disekolah SMA swasta internasional kota Su**karta, sekolah yang sudah mendapat beberapa penghargaan tinggi baik di bidang akademik maupun non akademik. Pastinya banyak siswa berprestasi yang bersekolah disini dan kebanyakan mereka adalah anak dari para pengusaha yang mempunyai biaya yang besar untuk anak mereka menimb ilmu. Namun tak beda dengan sekolah lain, disana pasti juga ada beberapa anak yang bisa dibilang bandel. Tapi bagaimanapun itu, mereka adalah anak-anak yang beruntung karena dapat menempuh pendidikan yang layak. Walaupun sekolah ini bisa dikatakan kelas Elite, mereka juga memberikan beasiswa masuk bagi anak-anak yang memiliki prestasi, itulah kenapa sekolah ini bisa menghasilkan siswa yang berprestasi selalu.
Sekar, adalah seorang siswi yan beruntung untuk bisa masuk di sekolah ini. Dia mendapatkan beasiswa bersekolah di SMA ini saat dia masih SMP karena sekolah ini sudah memantau perkembangan prestasi akademiknya. Kalau saja dia tak mendapatkan beasiswa ini mungkin dia hanya bisa bersekolah di SMA Negri yang tak dipungut biaya sama sekali, namun dengan kualitas pendidikan yang jauh disbanding sekolah lain yang masih ada biaya. Sekar adalah anak yang cantik, dengan tubuh keci tinggi sekitar 162cm dan berat mungkin hanya sekitar 45kg Rambut panjang lurus sepunggung menambah kesan cantik wajah ayu khas wanita So*o yang putih bersih yang sama putihnya dengan kulit tubuhnya yang alami. Mungkin kekurangannya adalah pada penampilan pakaianya, Sekar yang hanya anak seorang penjual sayur dipasar. Dia hanya hidup dengan ibunya dirumah kontrakan kecil di pinggiran kota, ayahnya sudah meninggal dalam sebuah kecelakaan saat menjadi sopir truk. Dia adalah anak yang tak pernah menyerah dan malu dengan keadaannya yang sebenarnya terbilang kurang mampu. Sekar sering sekali membantu ibunya untuk mengangkat sayuran dari rumah hasil dari kebun kecilnya di rumah untuk dijual ibunya ke pasar dan itu ia lakukan setiap pagi. Disekolahnya dia anak yang sangat rajin dan pandai, walaupun kadang siswa yang lain mengejek keadaan ekonominya, namun karena tekatnya yang sangat kuat untuk belajar dia tak pernah menghiraukan mereka. Walaupun memang sakit hati rasanya jika mendengar perkataan mereka, namun dia menganggap itu adalah hal biasa. Bullying memang bukan hal baru dalam lingkungan sekolah, mereka yang memiliki keadaan lebih bisa dengan enak mengejek dan mengucilkan mereka yang memiliki kekurangan baik dari wajah ataupun dari ekonomi seperti yang dilakukan kepada Sekar.
Seperti remaja seusianya, dia memiliki ketertarikan dengan cowok atau istilahnya jatuh cinta. Wanita mana yang tak tertarik dengan cowok ganteng dan berbadan proporsional? Beruntung bagi Sekar bisa satu sekolah dengan para cowok yang seperti Boyband Korea ini. Namun dia tak mempunyai pacar, bagaimana mau punya pacar jika dirinya merasa seperti dikucilkan disekolah ini.
Sekar seperti merasa orang yang tak pantas dekat dengan mereka para siswa cowok, rasa minder yang sangat besar karena merasa dirinya seperti seorang pembantu dirumah majikan. Memangpara cowok meliahat Sekar seperti orang aneh dengan tatapan sinis mereka. Dan karena itulah dia merasa sendiri di SMA ini.
 
Ada Apa Dengan Ku?? (Narasi Sekar)
Aku sudah muak dengan sekolah ini, setiap ocehan teman dan guruku hanya membuat aku semakin marah dan malu. Rasanya aku tak sanggup lagi untuk tetap bersekolah disini, namun apa boleh buat? Ini demi orang yang aku kasihi, ibuku lah salah satu alasanku harus tetap bersekolah. Hanya tinggal beberapa bulan lagi aku berada disini, sebelum aku menjalani Ujian Nasiona. Entah apa yang akan aku lakukan setelah lulus nanti, mungkin hanya akan menjadi seperti ibuku menjadi pedagang dipasar. Ingin rasanya berontak kepada mereka semua, termasuk pada kepala sekolah yang seakan menutup mata mereka dengan apa ang terjadi denganku.
"Dasar kepala sekolah sialan!" umpatku saat aku baru saja kena marah kepala sekolahku. Aku dipanggil dan ditegur kepala sekolahku hanya karena bekas lumpur dari sepatuku yang mengotori sekolah ini.
"Heyy... makanya, habis jadi kebo disawah mandi dulu... hahahahah......" kata beberapa siswi cewek di halaman sekolah mengejekku.
"KEPARAT...! Kubunuh kalian setelah aku lulus nanti!" dalam pikiranku yang semakin emosi ini.
Namun aku seperti berada di dalam kandang singa, jika aku salah bertindak para siswa lain yang melihatku seperti orang aneh itu akan semakin mem-bullyku.
"Sekar.. Segera kembali ke kelas" Kata kepala sekolah yang ternyata mengawasiku setelah aku keluar dari ruangannya.
Ketika aku naik tangga menuju kelasku 3 orang cowok sedang duduk disana.
"Haiii.. Mau jadi pacarku?? Hahahaha... "
"Sini aja sayang.... Aku ada uang buat kamu tapi ikut kita yuk" Kata salah satu orang yang terlihat sangat agresif dan mencoba menarik tanganku. Seketika aku tepis tangannya.
"Hey! Jangan munafik..."
"Kamu bisa dapat uang banyak kalo kamu mau kita....." Saut cowok lain, namun tak dilanjutkan apa yang dia maksut. Hanya mengedipkan mata kepada temanya yang lain seperti member kode.
"Kalin kira aku ini murahan?" jawabku.
"Jangan terlalu berfikir sempit, semua siswi disini udahn pernah ML."
"Kamu kira mereka terpandang dan gak gampangan?"
"Lihat Lia si Anak Kepala Sekolah yang kaya itu. Dia bahkan mau sama om-om asal dengan bayaran tinggi."
"Lepaskan aku!"Kataku sambil melepaskan tanganku yang dari tadi ditarik oleh seseorang.
"Hahahaha.... Tunggu saja, kami pasti dapatkan kamu!" Kata mereka saat aku pergi masuk ke kelas.
Dalam kelas aku masih kaget dengan pembicaraan mereka tentang Lia si artis sekolah ini, anak Pak Kevin kepala sekolah ini yang tadi memarahiku. Dan Lia, dia yang mengejekku saat aku keluar dari ruang kepala sekolah tadi.
Aku semakin muak dengan sekolah yang tak jelas mau membimbing siswanya jadi apa ini. Aku ingin sekali berontak dengan keadaan ini. Saat aku duduk melamunn dikelas, tiba tiba aku merasakan ada yang meraba pundakku dengan lembut.
Glaaakk.. Suara meja yang tersikut tanganku saat aku tiba-tiba membalik tubuhku melihat siapa yang merabaku. Namun tak ada orang sama sekali saat itu karena sedang jam istirahat. Sedikit merinding dengan kejadian ini namun aku coba mengalihkan perhatian dengan membuat catatan pelajaran. Dan kemudian hal itu terjadi lagi, namun kali ini genggaman erat dipundak dan seperti aku didorong agar tidak bisa bergerak sedikitpun kemudian terdengar suara wanita berbisik.
"Jangan melawan... aku adalah kamu."
"Sikapmu yang cuma mengalah buat aku emosi!"
"Lebih baik kamu mati dan aku yang jadi kamu!"

Aku mulai keringat dingin degan ancaman dari suara ini. Takut, bingung dan penasaran siapa wanita ini yang punya tenaga sihir untuk membuatku tak mampu melakukan gerakan sedikitpun. Aku berusaha berteriak dan ingin memberontak, tapi aku memang seperti dihipnotis. Setelah bisikan itu berhenti tubuhku menjadi sangat lemas, dan saat aku mencoba menoleh dan tiba-tiba semua gelap. Akun pingsan....

Aku kembali tersadar, namun dengan keadaan yang aneh. Aku di dalam UKS dan 3 orang laki-laki tadi berdiri disampingku bersama seorang perawat.
"Kenapa aku ini??? Aaaaaahhh.....!" Teriakanku yang kaget karena tubuhku hanya tertutup selimut atas tempat tidur ruang UKS sekolah. Aku yang bugil tanpa satupun pakaian bersama 3 cowok yang tadi menggodaku. Kurasakan sakit di lubang kemaluanku, perih dan seperti masih ada sesuatu yang mengganjal namun tak ada apa-apa disana saat kuraba.
"Kalian perkosa Aku??"
"BANGSAT kalian semua!" Aku memaki ketiga orang itu, namun mereka hanya tersenyum.
"Munafik. Kami ga bodoh tau." Jawab seseorang yang terlihat paling tenang dibanding kedua orang lainya.
"Rileks dulu, kamu akan buat sejarah kelam yang jadi penerang sekolah ini dimasa depan." Kata perawat sambil memberiku minuman dan membantu duduk. Aku terus mendekap selimut yang sebenarnya hanya menutupi bagian atas tubuhku, dan masih memperlihatkan sisi tubuhku dan susuku yang seukuran 34b ini terus kututup agar tak terlihat ketiga cowok yang disampingku.
"Seksi dan sempurna, perfect tubuh kamu." Kata seorang siswa cowok itu.
"Diam! Aku mau pulang!" pintaku kepada mereka.
Aku mulai menangis saat itu, rasa marah dan benci dengan mereka dan semua yang aku alami di sekolah ini. Ketiga laki-laki itu kemudian keluar setelah mbak perawat memberikan seluruh pakaianku, bra warna hijau dan celana dalam warna putihku lansung kupakai. Tapi aku diberi kaos olahraga dan celana panjang olahraga baru saat itu, entah dimana seragam sekolahku. Namun aku tak peduli, aku ingin segera pergi dari sekolah aneh ini dan pulang menangis sekencangnya.

Apakah ini Sekar??
Ditangga menuju ruang kelas.
Dodi, Leo dan Putra sedang duduk saat jam istirahat dan membicarakan tentang sesuatu yang terjadi di sekolah ini.
Dodi: "Semoga ga akan kejadian hal aneh deh."
Putra: "Yah semoga saja. Huft...... Sulit kalo mau dicegah, dia sudah menyatu."
Dodi: "Kita harus bantu mengawasi dia dengan hati-hati!" Sambil berdiri.
Leo: "Pancing agar dia mengeluarkan wujudnya, biar dia selesaikan urusannya. Semoga ada hikmah dari kejadian ini nantinya." Dengan wajah yang sedang berfikir keras.
Dodi: "Dia datang. Tugas pertama aku." Wajahnya sumringah dan senyum yang bahagia.
Putra: "Loe jangan sampe gagal." Dengan jari yang menunjuk wajah Dodi dan hanya dibalas senyuman
Ketiga siswa ini kemudian terdiam ketika seorang siswi cewek menuju arah mereka, dengan wajah murung dia berjalan melewati tangga dan mendekati ketiga cowok itu. Ya, dia Sekar yang baru saja kena marah kepala sekolah hanya gara-gara sepatunya yang terkena lumpur mengotori lantai sekolah. Sebetulnya hal ini wajar karena ini adalah musim hujan, namun Sekar tak seberuntung siswa lain di SMA ini. Dia berjalan kaki untuk menuju sekolah, oleh karena itu sepatunya terkena lumpur karena jalan yang dilewatinya becek saat hujan.
Saat Sekar akan melewati mereka, Dodi tiba-tiba menarik tangan Sekar,dia coba menggoda Sekar dengan rayuan yang termasuk kurang ajar kepadanya. Sekar mencoba melawan untuk melepaskan tangannya namun karena genggaman Dodi yang kuat dia kesulitan untuk melepaskan tangannya. Leo hanya duduk dan diam seperti orang yang tak peduli, Putra terus memperhatikan apa yang dilakukan oleh Dodi dan sesekali ikut berbicara kepada Sekar. Setelah beberapa saat , Sekar yang terus memberontak karena tangannya yang dipegang Dodi akhirnya bisa terlepas dan dia menuju kelasnya walaupun saat itu masih jam istirahat.
Ketika Sekar sudah pergi, tiga cowok ini kembali membahas tentang Sekar.
"Berhasil, jin itu akan segera menguasai tubuhnya. Setelah ini kita harus tetap awasi dia"
"Kayaknya jin itu suka sama Sekar, jiwanya lemah." Kata Dodi.
"Aku sudah merasakan energi mahkluk itu yang semakin liar, semoga dia tidak membuat Sekar celaka." Lanjut Putra yang kali ini sudah mulai terlihat tenang.
"Ya, kita bantu perkuat benteng jiwanya agar Sekar yang asli tetap aman." Ucap Leo seiring mereka berjalan meninggalkan tangga itu dan menuju ke halaman sekolah. Mereka mencari seorang siswi lagi, dan segera mereka menghamipiri siswi yang duduk di dekat kantor kepala sekolah bersama teman-temannya. Ketiga anak itu menemui Lia, anak kepala sekolah SMA ini yang satu kelas dengan Sekar namun berbeda kelas dengan ketiga anak ini.
Lia: "Hai Jomblo.... Mau homo-homoan bertiga ya? Hahahaha....." Teman-temanya ikut tertawa.
Leo: "Anjrit...! Ga usah banyak omong loe.. Heh, tinggalin dia sendirian. Cepet!" Dengan wajah marah.
Lia: "Eehh.. Mau ngapain? Ada urusan apa? Loe kira gue takut kalian kroyok gini?? Girls...tinggalin gue."
Setelah teman-teman Lia pergi, Dodi duduk di bangku sebelah Lia dan mencoba merangkul gadis manis itu. Namun dengan cepat Lia menepis tangan Dodi.
Dodi: "Woles Honney.. Kita nggak nakal kok. Dengerin baik-baik aja ya."
Lia: "Iiisshh.. Apa-apaan sih kalian? Jangan macem-macem atau gue lapor ke papah!"
Leo: "Lapor apa? Ada bukti? Kita tau gimana elo kok, jadi kita yang harusnya ngancem gitu."
Dengan sedikit ekspresi kaget Lia melihat kepada Leo, nampak dia kini bingung apa yang akan dilakukan ketiga orang ini.
Putra: "Guys, cukup. Lia, dengerin pesen kita aja. Mulai sekarang jangan macem-macem lagi."
Lia: "Maksutnya??"
Putra: "Hati-hati aja."
Lia: "Eh cowok MAHO! Jangan sok jadi orang aneh gini deh, gue nggak butuh saran kalian yang gaje ini!"
Leo: "Yakin kalo kita MAHO?"
Dodi: "Kalo kita Gangbang kamu, masih mau nyebut kita MAHO?"
Putra: "Kalo dia mau, gue duluan bro.. Hahahaha...." Mereka serentak tertawa.
Setelah berbicara dengan Lia merekapun pergi, tapi masih ada misi mereka selanjutnya yaitu mengawasi Sekar dan kini dia sendirian di dalam kelas.
Sekar yang melamun sendirian dikelas tampak sangat marah dan bingung, dia sudah merasa aneh di sekolah ini apalagi ketiga cowok itu berkata tak sopan dengan menawar untuk membeli perawan Sekar. Sebenarnya itu adalah kejadian pertama ada cowok disekolah itu mengajak bicara Sekar diluar jam pelajaran, biasanya para cowok yang lain tak menghiraukan keberadaan Sekar di sekolah ini. Namun aneh dengan apa yang mereka katakana tadi, diluar dugaan anak Kepala Sekolah menjajakan kenikmatan untuk tetap kelihatan glamour. Tapi tiba-tiba Sekar merasakan keanehan, dia seperti merasakan ada orang dibelakangnya padahal ini jam istirahat dan biasanya hanya dia sendiri di dalam kelas itu. Dia menoleh untuk mencari apa yang terjadi, tapi dia tak menemukan seseorang dan setelah itu tubuh Sekar seperti terasa berat. Dia hanya terdiam dan mukanya mulai pucat seperti ketakutan sebelum dia kemudian lemas dan pingsan.

Hanya sekitar 5 detik Sekar sudah bangkit lagi, namun kini ada yang aneh padanya. Tatapan kosong dan tampak kaku setiap gerakan tubuhnya, dia kemudian mengambil buku tulis dan kemudian menyobek satu lembar kertas. Sekar mulai menulis sebuah surat yang entah akan disampaikan kesiapa.
Pak saya sadang butuh uang tapi gak punya apa-apa. Cuma kenikmatan memek perawanku ini yang ada. Kalo Bapak berminat, saya dengan senang hati melayani sekarang. Gak mahal harganya, saya cuma butuh 8 juta rupiah.
Sekar kemudian melipat surat itu dan memasukan ke dalam saku bajunya, dia keluar dari kelas itu dengan tatapan kosong. Matanya seperti tak pernah berkedip hanya memandang lurus kedepan, tak seperti biasanya dia sesekali melirik kiri kanan tapi kali ini dia sama sekali tidak melakukan itu. Tak ada yang curiga dengan keadaan Sekar saat ini, dan dia terus berjalan seperti sudah punya tujuan yang mantab. Saat berjalan Sekar melewati grombolan Lia dan teman-temanya yang sedang duduk dan ngrumpi.
"Mau nyari coklat dari sepatu loe tadi buat Valentine besok ya neng?? Hahahaha....." Ucap Lia mengejek Sekar yang lewat didepanya. Namun Sekar tak menghiraukannya, seperti tak menganggap ada orang yang berbicara kepadanya. Hanya langkah mantab menuju kesebuah pintu ruangan, Sekar berhenti di depan pintu ruang kepala sekolah.
"Eh Lia, dia masuk ke ruang kepala sekolah lagi deh kayaknya." Kata salah seorang teman Lia yang memperhatikan kemana Sekar berjalan tadi. Merekapun mulai memperhatikan Sekar yang saat ini sudah berubah aneh keadaanya, namun mereka bukan satu-satunya yang memperhatikan Sekar. Dodi, Leo dan Putra yang kini duduk di pinggiran tembok lantai 2 sekolah itu juga memperhatikan Sekar.
"Tra, lihat itu." Kata Leo mengajak bicara Putra.
"Oke, kita segera cari tempat lain sebelum bel masuk." Jawab Putra memberikan perintah kepada kedua temannya, mereka pun segera pergi untuk bersembunyi namun terus mengawasi Sekar. Dan tak lama kemudian bel tanda masuk kelas berbunyi, semua siswa SMA itu segera sibuk untuk masuk kelas lagi. Tapi tiga anak ini malah pergi dan tidak masuk ke kelas, mereka mengawasi Sekar dari kejauhan tempat mereka bersembunyi sekarang. Sekar terlihat masuk kedalam ruang kepala sekolah setelah dia terlihat sempat mengetuk pintu untuk memberikan tanda.
"Masuk,...!" Kata Pak Kevin, kepala sekolah SMA ini.
"Sekar? Kenapa kamu disini? Ini sudah jam masuk pelajaran. Cepat kembali ke kelas!" Perintah Pak Kevin sambil dia kini berdiri dari tempat duduknya dibalik meja kerjanya.
"Saya ada perlu Pak, tapi saya malu. Saya tulis ini, tolong dibaca pak." Sambil menyodorkan suratnya tadi dari saku bajunya. Kemudian Pak Kevin menerima surat itu dan membacanya. Beberapa saat setelah membaca, Pak Kevin terlihat kaget dengan isi surat itu. Tubuh kekar namun terlihat langsing dengan otot padat itu seketika membeku dan hanya memandang Sekar dengan tatapan tak percaya.
"Saya serius pak, itu jujur dari hati saya." Sekar mencoba meyakinkan Pak Kevin yang hanya melongo memandangnya kini. Kemudian Pak Kevin kembali duduk dan dia sekarang mulai sibuk membuka lacinya, lalu dengan cepat dia mengeluarkan amplop coklat berisi tumpukan uang pecahan 100ribu rupiah. Lalu dia menata 8 tumpuk uang itu dan menyodorkanya kepada Sekar.
"Yakin mau sekarang?" Tanya Pak Kevin kepada Sekar.
"Asal om mau ikutin permainan gue." Jawab Sekar dan kemudian mengeluarkan slayer warna merah.
"Jangan jebak aku atau coba nipu, oke?" Pak Kevin mencoba memastikan.
"Udah, lepasin bajunya semua om.. Tambah satu lagi, gue mau iket om. Biar aku yang kasih layanan ke om, lagian ini baru pertama jadi gue ga mau om terlalu agresif." Kata-kata Sekar yang kini sudah berubah jadi gadis genit. Pak Kevin segera mengikuti perintah Sekar untuk melepas semua yang ia kenakan, otot-ototnya yang kekar dengan warna kulit tubuhnya yang coklat membuat Sekar terlihat terkagum. Dari wajahnya yang masih nampak muda dan hanya beberapa rambut putihnya yang menandakan dia sudah berumur, dan ketika dia melepas celana dalamnya sebuah daging panjang menjulur kebawah bergantung di selangkanga Kepala Sekolah ini.
"Wow.. Kontolnya manteb deh om." Sekar memuji batang kelamin Pak Kevin yang panjang dan berurat itu.
"Kalo kamu ngrasain, pasti minta nambah."Sambil tersenyum Pak Kevin mulai duduk kembali di kursinya. Sekar segera mendekati tempat duduk Pak Kevin, dia mulai menutup mata Pak Kevin dengan slayernya. Kemudian Sekar mengambil dasi dan ikat pinggang Pak Kevin untuk menali tangannya ke kursi. Sambil mengikat Kepala Sekolahnya, Sekar menggoda dengan menyenggol batang kemaluan dan menempelkan payudaranya ke lengan Pak Kevin. Susu Sekar yang masih padat itu kini sudah bersandar di lengan Pak Kevin.
"Emhh... Toket kamu kenceng banget, aku mau emut itu juga." Kata Pak Kevin yang mulai terangsang dan kontolnya mulai bereaksi sedikit demi sedikit mengeras.
Dan pertunjukan pun dimulai, jari Sekar menari indah di atas kulit tubuh kekar Pak Kevin. Dia membelai setiap lekukan mulai dari belakang telinga Pak Kevin terus memutar dan sesekali dia meniupkan hangat nafasnya. Pak Kevin sangat menikmati aksi Sekar, dia merasakan tangan lembut wanita mulai menjelajah setiap sisi di tubuhnya yang sudah bugil ini. Tangan Sekar mulai menjalar di dada Pak Kevin, terus turun melewati perut yang sangat rata tanpa sedikitpun tumpukan lemak membuat Pak Kevin mengangkat kepalanya tanda dia sedang menikmati itu. Sebelum Sekar menyentuh daerah kemaluan Pak Kevin, dia memberikan gigitan kecil di bibir Pak Kevin dan mereka saling berbalas gigitan itu hingga lidah mereka ikut bermain membasahi bibir mereka. Sekar mulai melepas kancing bajunya satu persatu hingga terlepas semua, roknya pun kemudian diturunkannya dan kemudian bra serta celana dalamnya ikut dilepas. Kini toket kencang Sekar sudah bebas bergelantung di dadanya, jembut tipis menutupi vagina yang sedikit basah itu kini sudah siap beraksi. Sebuah pemandangan yang sangat mempesona dari tubuh Sekar, namun Pak Kevin tak dapat memandangnya saat itu karena matanya yang ditutup. Pak Kevin hanya bisa merasakan sentuhan dan nafas dari Sekar, tiba-tiba dia merasakan sesuatu yang sangat nikmat di bawah sana. Jari lentik Sekar sudah mulai memainkan batang kemaluan Pak Kevin, ciuman Sekar pun beralih menelusur kebawah melewati dada Pak Kevin dan segera menuju ke selakangnya. Pentil susu Sekar yang menggantung ikut menelusiri tubuh Pak Kevin seiring gerakanya yang sekarang sudah posisi jongkok di depan kontol Pak Kevin. Dengan sedikit tersenyum Sekar mulai menjilat dan menmasukan penis Pak Kevin kedalam mulutnya.
"Ssshhhh.... Aahhhhh......" Suara Pak Kevin mulai menikmati kuluman Sekar di kontolnya. Tak ada kata-kata lain darinya, hanya desahan nikmat dan pasrah menunggu apa yang akan dilakukan Sekar. Batang pejantan Pak Kevin mulai mengeras dan bertambah panjang hingga memenuhi mulut Sekar, setelah dia merasa itu sudah cukup keras Sekar kembali berdiri dan mendekati wajah Pak Kevin.
"Om, ini menu utamanya." Kata Sekar dan mulai naik di pangkuan Pak Kevin. Tanganya mulai mengarahkan kontol ke bibir vaginanya dan menurunkan tubuhnya secara perlahan tubuhnya agar batang itu masuk ke dalam memeknya.
"Aauuww... sshhhh...ahhh...... Sakit om, Kerasa jepitanya nggak?" Ucap Sekar sedikit kesakitan dan menahan kontol itu tetap didalam agar lubang memeknya menyesuaikan.
"Eemmhh.... Sempit banget, aku suka ini sayang. Ayo mulai.."
"Bentar dong om ganteng.. sshhh.... Masih sakit." Jawab Sekar.
"Khusus om, dapet bonus kali ini. Nanti keluarin di dalem." Rayu Sekar kepada Pak Kevin agar dia mau menyemprotkan spermanya di dalam rahim Sekar.
"Yakin kamu?" Tanya Pak Kevin.
"Sangat...." Ucap Sekar lembut dan kini dia sudah mulai menggerakan tubuhnya naik turun di atas pangkuan Pak Kevin. Batang kontol Pak Kevin mulai merasakan kenikmatan gesekan dinding vagina Sekar yang masih sangat rapat itu. Darah perawan Sekar mulai mengalir di batang itu, sakit tapi terlihat dia menikmati gerakanya itu hingga kini dia mempercepat gerakanya. Sekar mulai memejamkan matanya merasakan kenikmatan hujaman kontol Kepala Sekolah ganteng itu, dia memeluk kepala Pak Kevin dan mendekapnya diantara susu yang ranum. Pak Kevin dengan mata yang tertutup mencoba menelusuri dan mencari putting susu Sekar yang mengeras dan kemudian menyedotnya secara bergantian sebelah kiri dan kanan saat sudah menemukan posisinya. Sekar semakin terlihat menikmati dan pinggulnya kini sudah mulai menemukan gerakan yang pas dengan kombinasi gerakan maju mundur dan gerakan naik turun tubuhnya. Kontol Pak Kevin seperti dipijat saat itu, hingga begitu nikmatnya diapun sudah akan mengeluarkan pejuh kentalnya.
"Sshshhhh..... Hampir datang sayang... Eemmmhhh......."
"Ooouuughhh,,....shhh...ahhhh.........lega." Pak Kevin menyemprotkan cairan sperma di dalam lubang vagina Sekar, tubuhnya sedikit mengejang.
"hhhehhh..hehhh..hehh....puas om? Gue capek." Kata Sekar yang nafasnya terengah-engah sambil memeluk erat dan meletakan kepalanya di dada Pak Kevin.
"Sempurna untuk seorang pemula." Jawab Pak Kevin dengan sedikit berusaha menundukan kepalanya untuk mencium kepala Sekar.
Hampir selama 30 menit itu mereka saling berbagi kenikmatan, tak ada yang mengganggu sama sekali karena semua murid dan guru saat itu sudah beraktifitas di dalam kelas. Mungkin 3 anak cowok tadi yang tak berada di kelas namun entah dimana mereka sekarang. Namun ada 1 siswa yang memikirkan apa yang dilakukan Sekar sampai dia tak kembali ke kelasnya. Ya.. Lia yang satu kelas dengan Sekar sedikit curiga ada apa dengan Sekar, dengan rasa penasaran dia meminta ijin sebentar beralasan ke toilet kepada Gurunya. Lia dengan langkah buru-buru segera menuju ruang Kepala Sekolah, sedikit agak ragu dia akan membuka pintunya, namun setelah meyakinkan niatnya dia langsung membuka pintu ruang itu.
Betapa kagetnya dia melihat seorang wanita telanjang berada di atas pangkuan Pak Kevin, pakaian ayahnya yang juga tercecer di lantai menandakan bahwa dia juga dalam keadaan bugil.
"Apa-apaan kalian?? Dasar wanita murahan!" Lia membentak mereka dan membuat Sekar menoleh kepadanya namun dengan tatapan dingin dan terlihat sangat tenang. Pak Kevin sedikit kaget ketika mendengar suara anaknya itu.
"Nak... Lancang kamu masuk ruang papah!" Kata Pak Kevin dengan panik.
"Jelaskan Pah! Kamu wanita kampung, cepat pergi dari sini!" Ucap Lia dan menyuruh Sekar pergi. Sekar kemudian berdiri dan melepas batang kontol Pak Kevin dari lubang memeknya, dia mengambil bajunya namun dia tak mengenakanya. Bajunya dipakai mengelap darah dan cairan yang keluar mengalir dari vaginanya sambil berjalan mendekati Lia.
"Nona besar, tutup pintunya." Sekar mendekati Lia dan membuat Lia sedikit emosi. Dia menyentuh pundak Lia yang tubuhnya sedikit lebih pendek 5 cm darinya, dan tak disangka Lia seperti orang yang di hipnotis. Pandanganya kosong seperti dikendalikan dan jinak kepada Sekar hingga dia kini hanya berdiri mematung tanpa ada kata-kata yang terucap lagi.
"Lia, jangan bikin papah malu nak." Kata Pak Kevin yang sekarang gelisah ingin melepas ikatanya namun tak bisa karena Sekar telah mengikatnya dengan kuat. Sekar kembali mendekati Pak Kevin dan membuang bajunya yang sudah penuh dengan bercak darah, dia kemudian melepaskan slayer penutup mata Pak Kevin.
"Ini akan jadi pembuktian dan hukuman bagi kalian." Kata Sekar.
"Maksut kamu apa? Lepaskan ikatanku!" Pak Kevin meminta itu kepada Sekar, namun dia hanya membalas dengan senyuman.
"Udah tau anak loe kayak apa om? Apa dia pantes buat dibanggain?"
"Seperti apa sih anak perempuan dari Kepala Sekolah yang punya peraturan ketat di sekolah? Apa dia juga bisa jadi papah yang baik?"
" Gue ragu, ngliat kelakuan om aja yang gampang kegoda sama tubuh cewek gini aja udah ngiler."
"Gue buktiin aja deh. Lia cantik, buka semua pakaian kamu." Perintah Sekar kepada Lia, dan menakjubkan Lia menuruti Sekar untuk melepas semua pakaianya. Kini Lia sudah telanjang dihadapan Sekar dan ayahnya yang hanya diam terpaku.
"Masukin lima jari lo ke memekmu. Dan lihat om Kevin cakep, dia ga bakal berdarah seperti gue ini tadi." Ucap Sekar memerintah Lia dan menyuruh Pak Kevin memperhatikan anaknya.
"Cleep...clep.clep...clep.." Suara gerakan tangan Lia mulai keluar masuk vaginyanya, dan tak disangka kelima jari itu masuk semua tanpa melukai sedikitpun memeknya.
"Lia... Sadar Nak! Apa-apaan kamu ini??" Pak Kevin semakin panik dengan perbuatan Lia itu.
"SSttttt.... Kalo dia masih perawan pasti ada darahnya om. Atau mungkin om juga nge-beli perawanya juga?" Kata Sekar dengan sedikit tersenyum.
"Jaga mulutmu! Lepaskan kami, apa mau kamu??"
"Woles deh om.. Gue cuma mau jadi lulusan yang punya masa depan baik om. Yah, mungkin setidaknya jadi ayah yang baik." Ucap Sekar sambil mengelus perutnya.
"Nggak.. Edan kamu!" Bantah Kepala Sekolah itu tak percaya.
"Lalu? Kan emang tujuan sekolah ini kayak gitu kan? Nge-didik muridnya jadi lonthe. Liat aja anak om itu."
"Lia.. Sekarang kesini, ada kontol nganggur cepet masukin memek kamu itu." Sekar memeprintahkan Lia mendekati Pak Kevin. Lia berjalan dengan tatapan kosong dan kemudian segera naik ke pangkuan ayahnya. Lia meraih batang kemaluan ayahnya dan memasukan kedalam lubang memeknya.
"Hentikan Nak! Jangan degarkan dia.!"
"Apa mau kamu?? Siapa kamu sebenarnya???" Dengan nada tinggi Pak Kevin mencoba berteriak kepada Lia dan Sekar.
"Hahahaha.......Yakin bisa nurutin nggak om?"
"Gue cuma minta, sekolah ini lebih adil buat siswanya!" Tatapan matanya tajam memandang Pak Kevin yang sedang di setubuhi oleh anaknya yang terhipnotis tak sadar itu. Pak Kevin hanya diam mendengarkan kata-kata Sekar dan membalas tatapan tajam mata Sekar, namun tiba-tiba lampu ruang itu mulai berkedip tanpa ada sebab. Pak Kevin mulai semakin panik dengan kejadian ini, Sekar masih menatap tajam Pak Kevin yang kebingungan dan mencoba melepaskan diri dari ikatan. Tak lama ada dua orang masuk ke ruangan itu dengan cepat.
Putra: "Dod, netralkan ruangan ini. Aku akan tarik dia keluar!"
Dodi: "Sudah aku lakukan, cepat tarik dia."
Dengan gerakan seperti silat Putra melakukan sesuatu hal, tak lama Sekar jatuh ke lantai dengan lemas dan Lia tergeletak di atas tubuh ayahnya.
Putra: "Beres.. Kita amankan dia. Bapak tenang, penejelasan nanti sajasetelah jam pulang."
Pak Kevin: "Kalian mau apa juga datang kemari??"
Dodi: "Eits.. Kami bantu bapak. Sekar ini bukan jiwa aslinya."
Pak Kevin: "Maksut Kalian??"
Dodi: "Tenang pak jangan panik. Yang penting enak dapet 2 cewek kan?"
Pak Kevin: "Keparat kau ini!"
Putra: "Yuk, bawa dia ke UKS cepat. Pak, apapun ucapanya tadi tolong pertimbangkan."
Dodi: "Yaelah, sini gue aja yang gendong."
Putra kemudian menutupi tubuh Sekar dengan semua pakaianya yang telah dipunguti di lantai.
Dodi: "Tra, lu yakin bra nya yang itu??"
Putra: "Insting aja bro.. hehehe."
Mereka dengan cepat keluar dari ruang kepala sekolah itu bersama Leo yang dari tadi menunggu di luar ruangan.
Sampai di UKS mereka melaporkan dan meminta perawat untuk membersihkan tubuh Sekar, mereka menunggu diluar ruangan dan tak lama mereka dipanggil masuk oleh perawat. Didalam Sekar sudah berbaring denga selimut menutup tubuhnya.
"Ada yang bisa jelasin kenapa dia ini??" Tanya perawat itu kepada ketiga siswa ini.
"Kerasukan setan binal mbak, nyerang kepala sekolah." Jawaban Leo kepada perawat dan tampak kaget serta bingung.
"Dia ini sebenernya murid yang baik, memang kasian. Aku prihatin dengan dia." Kata perawat itu.
"Dan bukan musibah yang terjadi ini tadi, malahan suatu awal dari perubahan sekolah ini nantinya." Lanjut Putra menyambung omogan perawat itu. Tak lama Sekar bangun, dia panik dan ketakutan. Ketiga cowok dan perawat itu mencoba menenangkannya. Kemudian Sekar memakai pakaianya, karena bajunya kotor perawat itu memberikan baju ganti untuk dikenakan Sekar. Setelah selesai berpakaian Sekar buru-buru keluar, namun di depan ketiga cowok itu mengikutinya.
"Kalian bisa jelasin ada apa tadi??" Ucap Sekar dengan nada agak tinggi.
"Kamu tadi dikuasai oleh Spirit Keeper kamu, jin yang menguasai tubuh kamu." Jawab Putra dengan tenang.
"BOHONG!" Sekar membentak Putra, dan memandang Putra dengan penuh rasa marah.
"Oke, gini aja. Kita bertiga sepakat jelasin ke kamu secara detil. Tapi dengan syarat...." Dodi mencoba menenangkan Sekar. Dan sedikit tersenyum memandang Leo dan Putra yang juga tersenyum Dodi melanjutkan pembicaraanya.
"Ikut kami, kita lihat yang terjadi tadi."
Mereka berempat lalu berjalan menuju ruag kepala sekolah yang masih tertutup rapat. Saat mereka masuk keadaan masih sama seperti saat terakhir mereka lihat tadi, Lia yang bugil masih berada di atas pangkuan Pak Kevin yang juga bugil dan kedua alat kelamin mereka masih menyatu.
"Siapa itu?? Tolong bantu aku." Kata Pak Kevin meminta bantuan.
Dodi bergegas mengeluarkan ponselnya, kemudian merekam apa yang dia lihat. Sekar menutup matanya melihat kejadian yang tak pantas dilihat oleh anak seumurannya itu dan lagi itu adalah Kepala Sekolahnya.
"Pak, ijin ambil videonya buat FR yah. Hihihi......" Kata Dodi dengan sedikit gurauanya namun menyebalkan itu.
"Kalian sekongkol mau memerasku? Saya bisa laporkan kalian ke Polisi!" Ucap Pak Kevin.
Lia yang tadinya pingsan kini sudah mulai sadar. Namun dia malah menggerakan pantatnya maju mundur memainkan kontol yang tertancap di memeknya.
"ssshhhh... Enakhhh..eemmhh.." Dia mendesah namun belum sadar kalo itu adalah ayahnya.
"LIA..!" Bentak Pak Kevin membuat Lia tersadar, kemudian berhenti dan terlihat kebingungan. Segera dia berdiri melepas pelukan dari tubuh ayahnya yang kekar itu. Melihat ada orang lain disana dia segera menutupi tubuhnya dan jongkok dibelakang kursi tempat ayahnya duduk dan di ikat.
"Wooww...." Kata Leo terpesona dengan tubuh Lia yang indah itu.
Putra: "Nah, siapa yang pantas dilaporkan? Seorang ayah yang berbuat asusila disekolah dan parahnya dengan anaknya? Atau kami yang memergoki ini?"
Pak Kevin: "Ini jebakan, Bangsat kalian!"
Sekar: "Apa hubunganya kejadian ini denganku?"
Pak Kevin: "Kamu jadi alat buat mereka jebak saya."
Sekar: "Benarkah?? Jawab kalian!" sambil menoleh ke tiga cowok itu.
Dengan sedikit tersenyum mereka pun saling memandang dan mencoba saling menunjuk siapa yang akan menjelaskan. Lia yang sudah berpakaian namun ala kadarnya melepaskan ikatan tangan ayahnya, dan kemudian Pak Kevin juga memakai pakaianya.
"Masih ingat kamu tadi dimana sebelum pingsan? Ada kejadian aneh apa nggak?" Tanya Leo kepada Sekar.
"Sebelum pingsan aku seperti dapet bisikan tapi ga ada orang sama sekali." Jawab Sekar.
"Saat pingsan kamu sebenarnya sedang kesurupan, kamu pengen tau apa yang kamu lakukan saat kesurupan? Tanya Pak Kevin." Lanjut Leo menjawab Sekar.
"Haa?? Jadi dia nggak tau tentang ini?" Pak Kevin kaget dengan menunjukan surat kepada Sekar.
Sekar kaget dengan surat itu, karena memang itu benar adalah tulisanya dan dia tak merasa membuatnya. Pak Kevin menceritakan kejadian itu dengan sedikit malu, namun karena ancaman dari Dodi yang merekamnya tadi dia dengan terpaksa mau menceritakan.
"Pahh! Kenapa gitu??" Lia kaget dengan cerita ayahnya.
"Diam! Kamu juga memalukan! Baiklah, lakukan apa yang kalian mau , terutama kamu Sekar aku juga minta maaf tapi tolong jangan sampai ada yang tau tentang hal ini." Pak Kevin membentak anaknya dan kemudian memohon untuk tidak menyebarkan berita kejadian ini.
"Wah, buah jatuh tak jauh dari pohonya." Kata Leo berkomentar saat Pak Kevin dan Lia berdebat. Saat itu Sekar masih terlihat bingung karena memang dia tak tau apa yang terjadi sebenarnya, hanya merasakan SMA ini benar-benar aneh baginya. Namun kini ada 3 orang cowok yang berpihak kepadanya, membuatnya sedikit punya rasa percaya diri saat di sekolah itu.
 
Ahhhh.... mudah mudahan gak kena diskualifikasi..
Cerita ini cuma asal asalan walaupun berusaha buat sekreatif mungkin tapi karena saya ga bakat nulis jadi saya kurang pede sama ini.
Yang penting ngasih warna baru dalam Subforum ini.
 
duuhhhhh... tolong bantuin yang post nomor 2 hapusin bisa nggak ya? tu yang belum di edit. yang udah jadi yang ada tulisan tumbs down
makasih yang mau bantu..
 
Itu cerita terpaksa dipotong karena udah lewat dari 5000 kata ya gan ?

Kelihatannya seperti itu. saya masih bingung dengan endingnya, boleh dijelasin gan ? Maklum nubi sejati.
 
cerita yng dipotong lagi :fiuh:
 
Itu cerita terpaksa dipotong karena udah lewat dari 5000 kata ya gan ?

Kelihatannya seperti itu. saya masih bingung dengan endingnya, boleh dijelasin gan ? Maklum nubi sejati.

Setiap orang punya gaya sendiri dalam menentukan endingnya. Ya nggak usah bingunglah brad.
:Peace: :Peace:
 
ini kelanjur post apa emang post Pake mobile gan?
ehhh sepertinya masih banyak kata yang kurang satu dua huruf alias Typo. ayo gan diperbaiki sebelum masuk masa penjurian.
:semangat:
 
Terkadang sebuah cerita indah tertutup dengan debu. Salut ama si TS imajinasinya tinggi banget :jempol:
 
ini kelanjur post apa emang post Pake mobile gan?
ehhh sepertinya masih banyak kata yang kurang satu dua huruf alias Typo. ayo gan diperbaiki sebelum masuk masa penjurian.
:semangat:
kelanjur ke post om, mau nglepasin beban soalnya udah mulai di kesibukan kehidupan. ini aja lama ga buka forum.



Terkadang sebuah cerita indah tertutup dengan debu. Salut ama si TS imajinasinya tinggi banget :jempol:

ketinggian deh kayaknya ini...


dan emang ini cerita bukan dipotong karena kelebihan, cerita nya beneran ngambang dikepala. jadi ditulis gitu aja. moho maaf buat semuanya. saya mengecewakan.
 
Ijin :baca: om.
Baru OL soalnya :)

sama ni om, baru ol juga... maaf ya om kelanjutan ceritanya sih cuma sederhana kayak sinetron di televisi gitu, yang anak cupu punya penggemar cowok yang keren.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Bro. Perut bulet.. Gimana bro?? Smsku tolong dibales. :)

udah tak bales om, tapi maaf ga bisa lanjutin bahasnya.
soalnya udah agak berat waktunya. maaf banget ya om... :ampun:
 
sama ni om, baru ol juga... maaf ya om kelanjutan ceritanya sih cuma sederhana kayak sinetron di televisi gitu, yang anak cupu punya penggemar cowok yang keren.


Jadi mau dibikin cerbung ya om
:horey:
Kapan rilisnya ? :pandajahat:
 
Bimabet
Jadi mau dibikin cerbung ya om
:horey:
Kapan rilisnya ? :pandajahat:

belum tau nih om mau dibikin apa nggak.
otak belum ngumpul masih berceceran kesana kemari..
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd