Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

[CHALLENGE] Mantichore

:baca:
Komen nya cuma satu nih non

Greget maksimal

:banzai: :banzai:
 
Give me.... V :kk:
Give me.... I :banzai:
Give me.... O :senam2:
Give me.... L :horey:
Give me.... E :cup:
Give me.... T :alamak:


V - I - O - L - E - T
:horey::dansa::horey:
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Mantichora
Story by : Nona Violet
Rated : Mature
Starring : Haru Nakamura,Hikaru shinoda,Yuki Maeda
Genre : Horror, Gore, Romance.
Warning : Typos, Bloody scenes.
________________________________________
MANTICHORA
CHAPTER 8

Yuki masih terpaku terdiam menatap Haru yang menangisi Kendou yang telah tak bernyawa, perasaannya sangat terpukul melihat kenyataan yang ada. Adiknya yang sangat dia sayangi terbunuh oleh kekasihnya yang juga calon ibu dari anaknya.

Pandangan Haru beralih ke Yuki yang terlihat masih sangat shock, tatapan matanya yang menggelap seakan menyiratkan perasaannya saat ini pada Yuki. Haru marah, kecewa pada gadis yang telah membuat dirinya jatuh cinta itu. Tidak, Haru tak lagi peduli perasaan itu.

Melihat temannya dalam bahaya, Hikaru mencoba berteriak memanggil nama Yuki agar pergi disela pertarungannya dengan satu Mantichora yang tersisa. Tapi Yuki masih terdiam tak menjawab, malah tubuhnya melemas dan terjatuh bertumpu dengan kedua lututnya.

“Grrrrhhhhh...” Haru yang sudah gelap mata membiarkan tubuh Kendou tergeletak ditanah lalu berlari mendekati Yuki yang tubuhnya mulai kehilangan keseimbangan. Tanpa menunggu lama Haru sudah berhasil menangkap tubuh Yuki dalam cengkramannya dan berlari membawa Yuki.

“Lepas!! Lepaskan aku Haru!!” Yuki berusaha meronta, tetapi pertarungan yang baru saja terjadi juga perasaannya yang tiba-tiba down membuat kekuatannya melemah. Jangankan melawan, untuk lepas saja Yuki sudah tak mampu.

“Diiiaamm!!! Kau harus diam!!” Teriak Haru ditengah pelariannya membawa Yuki.

“Yuki-chan!! Bertahanlah!!” Hikaru pun berteriak-teriak berusaha mengejar Yuki dan meninggalkan lawannya, tapi makhluk yang dihadapinya selalu menghalangi Hikaru untuk pergi. Karena itu Yuki pun akhirnya telah berhasil dibawa Haru pergi entah kemana.

Mantichora
Story by : Nona Violet
CHAPTER 8

Tubuh Yuki dihempaskan disebuah bed besar yang terletak disebuah kamar mewah dan luas dengan sentuhan gaya Eropa yang sangat kental. Dan dalam hitungan detik tubuh Haru sudah menindihnya dengan tatapan yang tak berubah seperti tadi.

Haru menahan kedua pergelangan tangan Yuki dengan tangannya agar Yuki yang masih meronta tidak mencakarnya. Mata mereka bertemu, bedanya kini mata indah Haru yang selalu membuat Yuki terbang kelangit itu menyiratkan kebencian dari hatinya. Walau mata merah yang tadi tampak mengerikan telah kembali menjadi hijau.

“Kenapa kau menyembunyikan semua ini??!!” Teriak Haru tepat didepan wajah Yuki yang masih terus saja berlinangan air mata. “Yuki-chan aku sangat mencintaimu!!!!” Teriaknya lagi airmatanya pun mulai berjatuhan diwajah Yuki yang sedang ada dibawahnya, Haru masih tidak percaya akan semuanya. Harapannya bersama Yuki saat ini benar-benar hancur begitu semuanya terjadi.

“Kendou sangat berharap bisa bertemu denganmu!! Berkenalan denganmu!! Tapi kau membunuhnya bahkan sebelum dia melihatmu!!!, Kendou ingin bertemu anak kita!” Teriak Haru meluapkan perasaan didalam hatinya.

“Cukup Haru!!” Yuki berusaha berontak tapi pegangan Haru sangat kuat. “Kau bicara apa?!! Kau bicara seolah-olah kalian pantas hidup!! Lepaskan aku dan biarkan aku membunuhmu!! Makhluk menjijikan sepertimu tidak pantas hidup!!” Teriak Yuki, kakinya berusaha menendang Haru tapi Haru malah menekan tubuhnya.

“Wanita brengsek!! Kau bicara apa!!” Haru semakin mengencangkan pegangannya, dia marah mendengar pernyataan Yuki yang menghina dirinya. Tanpa basa basi Haru mendekatkan bibirnya dan melumat bibir Yuki dengan tidak sabaran.

“Mmmm!!! Mmmm!!” Yuki masih berusaha berontak, tangan kirinya berhasil terlepas dan bebas memukul-mukul pundak Haru.

Tapi dengan tenaga yang masih sangat-sangat prima, Haru malah menekan tubuhnya menghimpit Yuki mulutnya menjelajah leher jenjang Yuki yang putih, tidak peduli wanita itu terus berteriak-teriak menolak Haru makin geregetan dengan semua gerakan Yuki. Penolakan Yuki atas dirinya terus dibalas dengan jilatan dan sentuhan-sentuhan ditubuh Yuki.

Remasan yang kuat pada dada kanan Yuki membuat dirinya mengerang kesakitan, serta gigitan Haru pada lehernya juga tak kalah sakit. Tapi tetap saja rasa itu memberinya sensasi yang berbeda, rasa yang diam-diam membuat perutnya terasa geli.

Masih dengan penolakannya Yuki berusaha menepis tangan Haru yang mulai melucuti jubah dan pakaiannya, sia-sia saja Haru dengan gesit telah berhasil membuat tubuh Yuki polos tersisa celana dalamnya saja.

Tidak menyia-nyiakan keadaan itu Haru langsung melumat puncak dada Yuki dengan beringasan. Menggigit, menjilat dan menghisapnya dalam-dalam seakan tubuh Yuki akan menghilang dalam waktu singkat. Sementara tangan Yuki berhasil terlepas semuanya, kini dengan bebas dia menjambak rambut Haru kuat-kuat agar Haru melepaskan bibirnya dari dadanya yang mulai terasa perih.

Haru tidak peduli kulit kepalanya yang mungkin akan ikut terkuak karena perbuatan Yuki dia tetap bergantian menikmati dada Yuki, malah tangannya berusaha merogoh kewanitaanya dan menyentuhnya disana.

Haru menyeringai saat tangannya berhasil menyentuh kewanitaan Yuki yang basah. “Kau basah Yuki-chan,” Yuki yang mendengar itu merasa malu, dia baru saja mengatakan Haru menjijikan tapi dia kini malah kewanitaanya basah oleh Haru. “Khukhukhu...Kau suka kan??” Lanjut Haru sambil melepas penutup terakhir Yuki dan memasukan dua jarinya didalam lubang basah milik Yuki.

“Ahn”

“Kau bilang aku menjijikan??” Kepala Haru beralih kebawah dan berhenti ditengah-tengah selakangan Yuki, kedua tangannya ia pergunakan untuk melebarkan paha Yuki.

Menyeringai saat melihat isi gundukan itu terkuak menampilkan warna merahnya yang merekah, serta kilatan yang basah. Haru mendekatkan hidungnya disana menghirup dalam-dalam aroma khas daerah itu lalu menjilatnya berlahan.

“Akkh” Yuki menyingkirkan kepala Haru dari sana, tapi percuma Haru menahannya dan masih menjilati kewanitaanya. “Lepaskan aku_”

“Kau sangat basah disini,” Ucap Haru yang semakin bersemangat menjilati lipatan merah milik Yuki itu dan memaju mundurkan tangannya disana membuat Yuki terus menahan suaranya yang sebenarnya jika dibiarkan seperti permainan mereka sebelumnya sangat menggairahkan.

“Haru sudah...kumohon sudah.” Pinta Yuki.

Haru menghentikan jilatan dan tusukkan tangannya dikewanitaan Yuki, tentu saja hanya untuk melihat Yuki bohong. Kembali menyeringai saat wajah Yuki terlihat kecewa karena Haru melepaskan gerakannya dikewanitaan Yuki.

Kemudian Haru melepas pakaiannya sendiri, Yuki yang melihat hal itu kemudian bangkit dan berusaha lari. Tapi Haru kembali membuatnya kembali jatuh dalam pelukkannya. Tidak menunggu lama lagi Haru segera memposisikan kejantananya yang sudah tegang kelubang milk Yuki, dengan lutut kanannya Haru membuat paha Yuki terbuka dan dengan sedikit usaha berhasil menanamkannya disana.

“Ugh Haru hentikan!!” Rengek Yuki dengan wajah sayu, bagaimanapun Haru adalah pria yang dicintainya. Pemaksaan seperti ini pun Yuki tetap menikmatinya. Walau otak Yuki menolak hal ini, tapi hati dan tubuhnya tidak bisa dibohongi. “Hentikan Haru sakit...”

Haru menggerakan tubuhnya diatas Yuki, dengan gerakan yang membabi buta membuat Yuki mengerang kesakitan, dia lampiaskan semua kemarahannya disana. “Hentikan?? Tch! Memang aku sangat kecewa padamu!! Aku bisa saja membunuhmu!! Tapi aku tidak bisa Yuki-chan!!!!, Aku hanya bisa membalasmu dengan ini!!! Kau boleh sebut aku bodoh dan menjijikan tapi aku sangat mencintaimu!!!!” Teriak Haru penuh emosi.

“Hiks...tidak...kumohon lepaskan aku!!”

“TIDAK AKAN SEBELUM AKU PUAS MENYAKTIMU!!!!”

Haru terus menghujamkan kejantananya dilubang milik Yuki berkali-kali sampai dia mengeluarkannya disana, berkali-kali dan berulang-ulang tanpa ampun sampai tubuh mulus Yuki tergeletak lemas diranjang besar milik Haru.
Mantichora
Story by : Nona Violet
CHAPTER 8

“Hiks...Okaasan...” Tangisnya pelan memanggil ibunya, ia merasa sangat mengecewakan ibunya saat ini. Dengan perasaan yang terasa sulit ia jelaskan, Yuki mengalirkan air dari shower yang ada diatas kepalanya, terasa dingin saat air segar itu mengenai kulit halusnya. Tak apa yang jelas ia harus segera membersihkan tubuhnya dari keringat Haru, dari liur Haru sampai ia tidak rasakan lagi tubuh tegap itu memeluk dan mencumbunya.

Yuki juga membasahi rambutnya berharap bayangan erotisnya bersama Haru hilang bersama aliran air yang mengalir pergi meninggalkan tubuhnya. Dengan kasar gadis berparas cantik itu menggosok kasar lehernya, menggosok payudaranya, menggosok bibirnya menghilangkan semua bekas Haru. Tapi apa, Senseinya itu terlalu spesial untuk dilupakan begitu saja.

Pandangannya ia alihkan pada perutnya yang polos itu, perut yang terlihat membesar dan merabanya pelan. “Hiks....hiks...” Bayinya bersama Haru tumbuh disana, sebagai seorang ibu Yuki memang sangat mencintai bayinya, tetapi dia ingat perkataan Hikaru tadi sesaat setelah menemukannya dirumah Haru. Bayinya akan berbahaya bagi manusia, bayinya akan lebih kuat dari Haru dan itu sangat merugikan semua umat manusia. Memang Yuki telah menceritakan semuanya kepada Hikaru, dan Hikaru berjanji akan membantu Yuki.

Tidak, sudah cukup semua menderita dan ketakutan karena makhluk seperti Haru. Yuki tidak ingin menambah penderitaan semua orang dengan melahirkan makhluk berbahaya ini. “Kau tidak boleh hidup!! Kau tidak boleh hidup!!” Yuki berteriak-teriak dan memukul-mukul perutnya, berharap janinnya akan mati dan gugur.

“Yuki-chan!!!”

‘Dor! Dor! Dor!’ Pintu kamar mandi digedor oleh Hikaru yang memang sengaja menjaga Yuki yang baru saja ditemukannya dirumah Haru dengan bantuan tim pelacak. Tapi sayang Haru berhasil melarikan diri dan menghilang.

“Yuki-chan kau baik-baik saja??!!!” Teriak Hikaru khawatir, namun Yuki tidak menjawab dan masih menjerit-jerit didalam.

Hikaru yang khawatir dengan keadaan Yuki memilih untuk mendobrak saja pintu yang terbuat dari kayu itu.
‘Braaakk!!!’

Pintu berhasil didobrak, dan Yuki menoleh kearah Hikaru yang datang untuknya.

Iris onyx Hikaru melebar saat melihat lantai kamar mandi itu penuh dengan darah segar, darah yang berasal dari kewanitaan Yuki. Hikaru juga melihat Yuki dengan tangan kanan menggenggam seorang janin yang masih sangat merah, tetapi sudah berbentuk jari jemarinya.

“Yuki-chan...” Hikaru langsung memeluk tubuh basah Yuki, tidak tega melihat Yuki yang tampak sangat terpukul dengan semua ini.

“Hikaruuu....” Tangis Yuki melihat janinnya sudah tidak lagi bernyawa ditangannya, bayinya dengan Haru telah berhasil dibunuhnya dengan tangannya sendiri. Perasaannya sangat sakit melihat bayi yang hanya sebesar batang sabun itu kepalanya hampir terputus karena Yuki yang mencekiknya. Kejam, memang Yuki ibu yang kejam tapi ini demi semua orang.

Hikaru yang kasihan melihat Yuki langsung membantu membersihkan tubuh Yuki dan mengajaknya keluar dari kamar mandi dan memanggilkan dokter untuk Yuki.



Mantichora
Story by : Nona Violet
CHAPTER 8

Malam ketiga setelah kejadian penculikan Yuki oleh Haru, Eagle Corps mengadakan rapat seluruh anggota yang berjumlah lebih dari seribu orang termasuk Yuki. Mereka mengagendakan pemusnahan seluruh species Mantichora yang masih tersisa malam itu juga.

Memburu mereka kemanapun bersembunyi, kehutan bahkan menungui mereka distasiun dan bandara untuk menghindari mereka yang hendak melarikan diri ke negara lain.

Tatapan Yuki masih sedikit kosong saat mendengarkan semua penjelasan ketua, Hikaru yang melihat itu menggenggam tangan Yuki untuk memberi suntikan semangat untuk Yuki. Yuki menengok dan tersenyum kearah Hikaru seakan berkata terima kasih aku baik-baik saja.

Malam ini adalah malam yang berat untuknya, Haru yang biasanya membuatnya tersipu malu malam ini akan menjadi musuh terbesarnya. Raja baru dari Mantichora yang harus dimusnakan hingga ke akar-akarnya, tentu saja Haru tidak akan membiarkan seluruh rakyatnya dibantai dan dimusnahkan.

Begitu juga dengan Eagle Corps yang tidak akan membiarkan makhluk meresahkan itu hidup dengan tenang, mereka akan menghancurkannya malam ini juga. Bahkan tidak akan menyisakan satu pun dari mereka. Perang besar akan segera tercetus malam ini.

Mantichora
Story by : Nona Violet
CHAPTER 8
Yuki dan Hikaru sudah berada ditempat target, mereka bergerak diam-diam disekitar gedung yang diduga adalah kerajaan mereka. Kerajaan Haru sebagai raja, Yuki sudah berjanji akan membunuh Haru dengan tangannya sendiri apapun resikonya. Semua kejadian yang disebabkan Haru sudah membuatnya benar-benar marah, teman-temannya yang mati mengerikan, bahkan dirinya sendiri yang hancur karena Haru sudah mengambil semua miliknya.

Setelah berhasil masuk kedalam gedung Yuki dan Hikaru langsung menyerang mereka dengan senjata masing-masing. Seperti biasa tanpa ragu mereka menebas kepala bahkan memotong tubuh Mantichora, kebisingan yang ditimbulkan mereka ternyata mengundang banyak Mantichora lain untuk datang dan alhasil mereka kembali terkepung seperti yang sudah-sudah.

Bagi mereka hal itu malah memudahkan pekerjaan ini, karena Yuki dan Hikaru tidak susah-susah mencari dimana mereka berada. Yuki dan Hikaru tanpa dikomando langsung berbagi tugas mengatur posisi menyerang seperti biasa dan langsung maju melawan makhluk-makhluk buas yang sudah siap dengan ekornya yang tajam.

“Hyaaaaaattttt!!!”

‘Crash! Crash!‘ Satu kali lompatan dua kepala berhasil Yuki tebas dengan Katana kesayangannya.

“Yuki diatasmu!!” Teriak Hikaru yang menangkap bayangan ekor Mantichora diatasnya.

Yuki dengan sigap langsung menghindar dan kembali menebas ekor yang akan menyerangnya itu, yang langsung membuat si empunya ekor itu kesakitan.

Pertempuran mereka terus berlanjut, bahkan dilain tempat anggota Eagle Corps yang lain sudah berhasil melumpuhkan wilayah-wilayah yang ditempati beberapa kelompok Mantichora itu. Dan beberapa dari mereka langsung memperbantukan diri ke wilayah-wilayah yang masih sulit ditaklukkan.

Tapi ditengah pertempuran Yuki dan Hikaru datang seorang yang tidak asing bagi Yuki ditengah-tengah mereka, membawa sesuatu dibugkusan hitam membut Yuki seketika menhentikan serangannya dan terpaku pada sosok tersebut.

Sosok laki-laki itu tersenyum kepada Yuki, senyum kebencian serta tatapan muak yang dibalas Yuki dengan tatapan dingin seperti saat kedua mata unik itu bertemu dahulu. Yuki bersiap dengan Katananya yang masih berlumur darah.

“Kau kenal dengan ini Yuki-chan??” Haru melemparkan bungkusan kain hitam itu ketanah dan bergulung-gulung kearah Yuki dan mulai terbuka bungkusan itu.

Kepala seseorang perempuan berambut ungu yang sangat ia kenali.

‘Degh’

Dada Yuki seakan berhenti berdetak saat melihat wajah yang ayu itu sudah bersimbah darah, dan yang membuatnya shock adalah kepala itu sudah terpisah dari tubuhnya yang entah berada dimana. “Kkkh! O-oshi Neesan!!!!” Teriak Yuki dengan air mata yang mengalir.

Hikaru yang sedang sibuk menghadapi lawannya yang tak kunjung habis juga terlihat sangat terpukul mengetahui bahwa Oshi telah tewas dalam pertempuran kali ini.

Ya memang Oshi telah terbunuh saat melawan Haru, kepalanya putus dan diserahkan kepada Yuki. Karena setau Haru Oshi lah yang membunuh Kenichi kakaknya, sedangkan Oshi adalah sahabat dari Yuki wanita yang membunuh adiknya.

“Kkh- Kau!! Kau biadab Haru!!” Yuki langsung mengayunkan pedangnya berlari kearah Haru dan menyerangnya. Tapi Haru dengan mudah menghindari semua serangan pedang tajam itu.

“Khukhukhu...Kau bilang aku biadab??” Jawab Haru yang masih sangat tenang menghadapi Yuki yang terlihat mulai kehilangan kontrol. “Yuki-chan yang ku sayang, lebih biadab siapa kau dibanding aku??” Tanya Haru sambil terus menghindari pedang Yuki yang masih terus bergerak menyerangnya.

“Kau membunuh bayimu sendiri kan!!! Kau membunuh anakku Yuki-chan!!” Teriak Haru.

Yuki yang mendengar semua itu semakin sedih, air matanya kembali mengalir dengan derasnya dan melampiaskan kemarahannya dengan menyerang Haru secara membabi buta. Namun keadaan seperti itulah yang membuat Yuki lemah, karena serangan tanpa teknik sama saja bohong.

“Sekarang apa?? Kau mau membunuhku??” Tanya Haru.

“Kau memang pantas mati!! Kau membunuh teman-temanku!! Bahkan mungkin juga keluargamu membunuh Kaasan!!!” Tangis Yuki masih terus menyerang Haru.

“Yuki-chan sudahlah, kenapa kita tidak lupakan hal ini? Hiduplah bersamaku dan membesarkan anak-anak kita.”

“Hidup dengan membunuh manusia??!! Aku tidak sudi!!!”

‘Crash’

Tangan Haru tergores pedang milik Yuki dan membuatnya berdecak sebal, belum sempat memegangi tangannya yang terluka, Yuki datang dan menendang dada Haru hingga mundur beberapa meter dan membuat Haru jatuh terjengkang.

“Tch!! Kau kuat juga Yuki-chan.” Puji Haru sambil berdiri lagi.

Tapi Yuki sudah mengayunkan lagi pedangnya kearah Haru namun berhasil ditepis dengan ekor Haru yang tiba-tiba muncul dan langsung menghempaskan tubuh Yuki kebelakang.

“Ugh!!!” Yuki terjatuh dan meringis merasakan sakit.

Haru berjalan mendekati Yuki yang susah payah untuk berdiri, dengan gerakan yang cepat Haru berhasil mencekik leher Yuki dengan tangan kanannya yang berkuku tajam. “Jadi kau mau mati apa hidup bersamaku Yuki-chan??”

“Kkkhh.aak!!” Yuki memegangi tangan Haru berusaha melepaskan cekikan itu tapi tangan Haru terlalu kuat, tapi kaki Yuki masih bisa bergerak bebas dan menendang perut Haru yang langsung melepaskan cekikannya.

Hikaru yang telah selesai mengalahkan lawannya lantas berlari membantu Yuki berdiri dan menghadapi Haru bersama-sama.

Haru memiringkan kepalanya heran atas kedatangan Hikaru. “Kau?? Kau lagi mengganggu kegiatan kami berdua, kau sampah yang selalu menggangguku dengan Yuki-chan!” Haru lalu mengayunkan ekor tajamnya kearah Hikaru, berusaha menyingkirkan Hikaru tapi Hikaru berhasil menghindar bersama Yuki.

Hikaru dan Yuki berpandangan dan mengangguk tanda mengerti apa yang harus mereka lakukan. Yuki berlari menjauh membelakangi Haru, sedangkan Hikaru berhadapan dengan Haru yang juga bersiap menyerang dengan ekornya.

“Heyaaaaaahhhh!!!!”

‘Tring...tring..ting..’ Gungnir milik Hikaru beradu dengan ekor Haru.

Haru melompat kearah Hikaru dan memukul wajah Hikaru dengan tinjunya yang berhasil membuat Hikaru tergeletak, kemudian menginjak kepala Hikaru dengan bengis yang membuat Hikaru berteriak diikuti darah yang muncrat dari luka dikepalanya.

Tanpa ampun Haru menginjak-injak kepala Hikaru, menghujam perut Hikaru dengan ekornya.

Sementara itu Yuki yang mempersiapkan pedangnya dengan air suci terbelalak melihat Hikaru hampir terbunuh oleh Haru, maka dari itu Yuki mulai menyerang Haru dari belakang dengan katana miliknya.

“Aaaaaaaarrghhh!!!”

Satu goresan dipunggung Haru menyebabkan luka bakar yang cukup menganga. Ternyata katana milik Yuki baru saja dia siram oleh air suci yang gunanya untuk melemahkan pertahanan makhluk kelas atas seperti Haru.

“Arrrgghhh...panas sekali Yuki-chan.”

“Berhenti memanggilku dengan panggilan bodoh seperti itu Haru!!”

Kembali Yuki mengayunkan katananya kearah Haru, dengan konsentrasi yang penuh ia berhasil lagi menggores dada Haru. Kulit Haru tampaknya memang beda dengan yang lainnya, hanya tergores sedari tadi meski sudah memakai air suci. Yuki jadi tidak yakin bisa mengalahkan Haru dengan pedang andalannya itu.

“KUSSO!!! INI SAKIT SEKALI YUKI-CHAN!!”

“Haaaaap!!”

Dengan satu kali lompatan Yuki berhasil menendang dada Haru jatuh kebelakang dan dengan cepat kaki kanan Yuki sudah mencekik leher Haru yang terbaring.

“Keh! Kau berhasil melumpuhkanku ya Yuki-chan??” Kata Haru yang terhimpit kaki Yuki, dia pandangi wajah Yuki yang tampak sadis dan dingin dengan pedang ditangannya.

“Kau..” Tatap Yuki kepada Haru. “Aku sangat membenci makhluk menjijikan sepertimu!! Kau harus mati!!”” Teriak Yuki.

“Bunuh aku kalau kau bisa, lagipula aku sudah mempersiapkan diriku untuk malam ini. Aku sudah kehilangan semuanya, Ayah, Ibu dan saudara-saudaraku. Bahkan kau dan calon bayiku orang yang sangat aku cintai. Aku sudah cukup lelah dengan keadaan ini, bunuhlah aku agar bangsa kalian aman kembali. Bunuhlah aku agar aku tidak menyesal telah mati karena terbunuh oleh orang yang aku cintai.” Ungkap Haru dengan air mata yang mengalir.

Sementara Yuki yang masih memasang wajah dingin hatinya mulai terasa sakit, bagaimanapun Haru telah memberi banyak warna dalam hidupnya, mengenalkan banyak hal pada Yuki. Namun kenyataan ini harus dia terima, dan tugasnya harus segera selesai. Tidak ada toleransi, siapapun harus dibunuh kalau dirinnya benar-benar terbukti sebagai Mantichora.

“Yuki-chan lakukanlah!!!” Teriak Hikaru yang terluka parah.

Sementara Yuki masih terdiam menatap Haru yang tampak kepayahan, tidak dipungkiri perasaan Yuki saat ini sangat bercampur baur. Dia harus membunuh orang yang ia cintai, tidak cukup hanya janinnya tapi ayah dari janinnya ini juga harus dia bunuh.

Masih ragu dengan perasaanya Yuki menitkan air matanya sementara suara dari earphone nya sudah banyak laporan bahwa tim lain sudah menyelesaikan misi.

‘Team 9 done’

‘Team 1 misi selesai’

‘Team 6 selesai’

Dan team-team yang lain yang semuanya telah selesai, jadi tinggal team Hikaru dan Yuki yang belum selesai.

Dan Hikaru yang berteriak-teriak berharap Yuki segera menyelesaikan semua ini.

“Yuki-chan lakukanlah...disini” Pinta Haru dengan menunjuk dadanya.”Kau hanya bisa membunuhku disini.” Lanjutnya.

Yuki menurunkan kakinya dari leher Haru dan menatapnya tajam.

Lalu mengangkat pedangnya dengan kedua tangan dan memposisikan ujung pedangnya didada Haru bersiap menghujam.

Haru tersenyum dan mengangguk.

Tanpa berkedip Yuki menatap wajah tampan kekasihnya itu, lalu tanpa ragu menurunkan pedangnya itu tepat dijantung Haru.

‘CRAP!!!’

Wajah Yuki terciprat darah segar.

Pedang itu sukses menembus dada Haru.

Haru terenyum memandang Yuki yang mulai menangis.

“Terima kasih Yuki-chan?”

“Khh...hiks...hiks... aku mencintaimu Haru-kun!!! Aku mencintaimu!!” Yuki terjatuh dan langsung memeluk tubuh Haru.

“Aku senang mendengarnya...” Haru tersenyum dan dengan itu nafasnya terhenti.

“Hiks....hiks...Haru kun...” Dengan tangan gemetar Yuki memutar microphonenya. “Mi-misi selesai kapten...” Ucap Yuki menangis sambil melaporkan misinya.

Hujanpun turun membasahi tubuh-tubuh tak bernyawa itu, dan malam itu juga telah dinyatakan bahwa terror Mantichora telah berakhir.

Tapi kisah Yuki dan Haru tidak mungkin dilupakan Yuki begitu saja.

Mobil bantuanpun telah datang membantu Hikaru yang terluka dan Yuki yang masih memeluk tubuh Haru segera dibawa kerumah sakit untuk dirawat.

Mantichora
Story by : Nona Violet
CHAPTER 8

Satu bulan kemudian setelah pembantaian Mantichora.

“Jadi...setelah ini kita akan berlibur kemana Yuki-chan??” Tanya Hikaru yang tiba-tiba duduk disampingnya.

“Umh...Kurasa aku hanya ingin beristirahat dan melanjutkan sekolahku.” Jawab gadis berambut pendek itu.

“Kalian tidak ingin menengok Oshi-chan??” Ucap Kirihara yang baru keluar dari kamar mandi.

“Kurasa itu ide bagus,” Jawab Akimoto-san yang sedang menikmati sarapan rotinya.

“Aku sangat merindukan Oshi Neesan, dia tewas dengan terhormat aku bangga padanya.” Ucap Yuki.

“Kalau begitu sehabis kita dari pemakaman, kau mau kan makan ramen bersamaku Yuki-chan??” Tawar Hikaru.

“Baiklah...baiklah...tapi ajak Kiri-kun juga ya??” Jawab Yuki yang dibalas lirikan malas dari Hikaru.

Dan sejak saat itu kota Kyoto dan sekitarnya kembali aman dari terror Mantichora, semua telah dilaporkan musnah. Dan semua kehidupan dimalam hari kembali aman, wanita-wanita muda juga aman dari ancaman pria tampan pemakan jantung. Dan Eagle Corps resmi dibubarkan, meski begitu team Yuki masih sering berkumpul.

Pagi itu diluar apartemen Yuki tampak sejuk dengan angin sepoi-sepoi yang terhembus pelan membawa secarik kertas usang yang telah sobek berterbangan di aspal, kehadirannya tidak dipedulikan siapapun. Kertas yang terlihat kecoklatan karena telah lama itu bertuliskan “Dalam satu kali pembuahan, Mantichora akan menghasilkan bayi kembar 2-3 bayi. Dan menariknya bayi-bayi yang berumur dua bulan lebih itu akan terus hidup dan tidak dapat digugurkan selama ibu dari bayi-bayi itu masih hidup. Dengan kata lain mereka tidak akan bisa mati jika induknya tidak mati bersama mereka.” Dan kertas itu terus berterbangan ditiup angin diinjak tak dipedulikan.

Mantichora
Story by : Nona Violet
CHAPTER 8

OWARI
 
Pertamax :haha:

Vi... Cepat PM om redit sblum jam 12
Minta prefix
 
Makasih ya semuanya yang udah baca ini cerbung yang ceritanya absurd banget :)

Tadinya mau udahan gamau nerusin, tp baca komen2 diatas langsung deh gamau kecewain banget2.. meski hasilnya ga muasin aku tetep selesein loh...haha...makasih ya dukungannya :*
 
PM aja vi... Tujukan untuk 'reditya'
Momod yg jadi TS di thread HHC
 
:banzai selamat nonaaaaa ceritanya sudah slesai
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd