20.Kesempurnaan Cinta
Setelah urusan ku dengan Riani dan keluarganya selesai, aku mengajak Eilen ke kampung ku. Sambutan terhadap ku dan Eilen sangat meriah dari keluarga besarku, Eilen membuatku takjub, Ia dengan mudahnya langsung dekat dan membaur dengan keluarga besar ku. Sebenarnya keluarga besar ku tergolong keluarga yang sederhana, tapi begiti di hormati oleh lingkungan sekitar.
"Aku bahagia bisa bertemu dengan seluruh keluarga mu, aku tidak menyangka, walau dalam kesederhanaan ikatan satu sama lain begitu erat di sini"Terangnya kagum
"Ya disini semua di lakukan bersama, kebersamaan yang selalu membuat ku ingin terus pulang ke sini"Jelasku
"Aku akan selalu ikut kamu untuk bisa terus pulang ke sini, mereka sangat tulus, senyum ramah dan perhatian itu membuatku tentram di sini"Lanjutnya
"Oh ya.. ternyata kamu manja juga ya, aku baru tahu itu"Tanyanya
"Hehehe.. mereka yang selalu memanjakan ku setiap ku pulang ke sini"Jawabku
Tak terasa 3 hari sudah aku dan Eilen di kampung ku. Eilen sebenarnya ingin tinggal lebih lama lagi di sini, tapi karena ada 1 hal lagi yang akan aku selesaikan, akhirnya Eilen mau juga aku suruh pulang. Hari itu aku dan Eilen sama - sama berada di bandara, cuma kami berbeda penerbangan, Eilen pulang ke Bali dan aku terbang ke Singapore untuk transit ke Hong Kong.
Ya benar sekali, tujuan ku ke sini adalah untuk menemui May. "mhmm bagaimana ya kabar ia sekarang?"Lamunku.
Aku langsung menuju kediaman keluarga May, aku tahu alamat May dari seorang informan yang ku sewa, hanya alamatlah yang berhasil ia dapatkan untukku.
Aku berdiri di depan gerbang rumah mewah itu, rumah bak istana. Jantung ku berdetak begitu cepatnya saat mulai melangkah memasuki area rumah itu. Para penjaga yang terlihat sangat garang menghadang langkah ku, tapi setelah ku jelaskan identitas dan asalku, mereka mempersilahkan ku masuk ke rumah itu.
"Akhirnya kau berani datang juga"Suara seseorang yang sedang menuruni tangga besar itu
"Ya"Jawabku
"Apa madsud dan tujuan mu ke sini anak muda?"Tanya orang itu dengan berwibawa
"Anda pasti sudah tahu madsud dan tujuan ku ke sini Pak"Jelasku
Ya aku sedang berhadapan langsung dengan Papa May, orang yang dulu menghina ku, orang yang memisahkan ku dengan May. Orang itu adalah orang yang sangat kejam, tapi kenapa saat ini ia sedikit agak ramah pikirku.
"Mhm.. ternyata sudah sekian tahun, kau masih ingat May dan berani datang mencarinya ke sini, ke tempat yang tidak bersahabat untukmu"Terangnya
"Aku salut dengan keberanian mu"Lanjutnya
"Aku datang dengan niat baik, tidak ada yang perlu ku takutkan, kau bukan orang jahat"Jawabku santai
"Kau salah besar anak muda"Sangahnya
"Pribadi May adalah gambaran dari pribadi mu Pak, seorang anak pasti akan meniru sifat dari orang tua mereka, May sangat tulus dan penyayang"Jelasku
"Kau benar"Jawabnya sambil mengusap air matanya
"Mari ikut aku"Ajaknya
Aku berjalan mengikuti langkah Papa May ke area belakang rumah itu, di sana ada beberapa orang yang sedang bersenda gurau dengan seorang anak laki - laki berusia 5 Tahun. Melihat kedatangan Papa May, bocah itu langsung mengejar dan memeluknya, anak yang tampan.
"Inilah.. yang di tinggalkan May untukmu"Ucapnya sambil terisak
"Apaaaa?.. madsud anda apa Pak?"Tanyaku binggung
Untuk menjawab semua pertanyaan ku itu, Papa May membawaku dan Michaell ke sebuah tempat. Ya Michaell adalah nama anak laki - laki tampan itu. Tiba - tiba mobil yang membawa kami berhenti di sebuah area.
"Itu di sana"Tunjuk Papa May ke sebuah bangunan
"Pergilah kesana dan bawa ini"Perintahnya sambil memberikan sebuah surat.
Langkah ku terasa berat ketika mulai melangkah dari mobil itu, perasaan ku tidak tentu arah setelah memandangi bangunan makam itu, air mataku bagai hujan deras keluar saat membaca tulisan di batu nisan itu. Di sana telah beristirahat dengan damai salah satu orang yang aku sayangi.
"Untuk jantung hatiku Zacky
Aku terusir jauh dari tanah kelahiranku, tersesat oleh buaian dan terbuang jauh ke tempat yang sangat asing buatku.
Sang pemilik hati ternyata menuntun ku untuk bertemu dengan permata hatiku, ya kamu adalah permataku, permata terindah dalam hidupku. Aku ingat saat pertama aku memarahi mu, itulah saat yang paling aneh dalam hidupku, aku sangat gugup dan tidak tahu harus berbuat apa di depan mu, marah itu cuma satu - satunya caraku menutupi ke gugupan ku saat itu.
Saat di Puncak itu, saat kamu berusaha menghibur ku, dan saat itu jugalah kamu mulai memberi warna ke hidupku. Keindahan cinta tak dapat terlukiskan olehku. Aku sadar saat kamu berterus terang belum bisa mencintaiku, tapi itulah yang membuat cintaku makin sempurna buatmu. Aku berniat dan akan terus berusaha membuatmu bisa mencintaiku, tapi aku tidak tahu apakah usahaku dulu berhasil, mhm.. cuma kamu dan Tuhan yang tahu.
Maafkan sikap Papa ku dulu. Aku sangat terpukul dengan peristiwa itu, maafkan Papa ku yang menghina mu dan membawaku pulang. Aku sudah berusaha keras untuk bisa bertahan di sana, tapi aku tidak bisa. Setelah kepulangan ku ke Hong Kong, aku meminta sahabat ku untuk memberi ku kabar mu, tapi tidak beberapa lama aku mendapatkan kabar kamu keluar dari pabrik dan pergi entah kemana, aku kehilangan jejak meski terus berusaha mencari dan terus mencari mu.
Selama nafas ku berhembus, hanya kamulah yang selalu ada di benakku, Selama mata ku memandang hanya kamu cintaku, walau takdir tak pasti kamu tetap di hatiku.
Aku kehilangan mu, sangat kehilangan mu,
tapi aku bahagia, sangat bahagia di saat aku kehilangan mu,
kamu telah memberiku sebuah tanda cinta terindah di dalam perutku. ya.. aku mengandung benih cinta kita. Aku berjanji akan menjaga benih ini sampai dia lahir dan akan terus menjaganya sampai ia tumbuh, terus tumbuh dewasa. Tapi ternyata Tuhan berkehendak lain, Rahimku sangat lemah, Dokter menyarankan untuk mengugurkannya, tapi aku menolak dengan keras, aku ingin anak ini lahir, aku ingin tanda cinta dari mu ini tetap hidup, apa pun resikonya.
Bulan terus berlalu, kandungan ku terus membesar. Aku sering mengalami pendarahan dan tetap memaksa untuk terus mempertahankan anak ini. Meski Papa berusaha untuk mencari Dokter terbaik tapi rahim ku tetap lemah, dan sampai malam ini, saat aku menulis surat ini untukmu. Besok aku akan menjalani operasi, hanya ada 2 kemungkinan, aku atau anak ini yang selamat. Papa dan para Dokter sangat terkejut dengan keputusanku, aku meminta untuk menyelamatkan anak ini, aku ingin dia lahir ke dunia. Aku yakin suatu hari nanti kamu akan datang ke sini mencari ku,tapi aku tidak tahu itu kapan.
Maafkan aku.. maafkan aku harus pergi. Aku sangat mencintai mu. Ku titipkan anak ini padamu, cuma anak ini yang bisa ku berikan, maafkan aku harus pergi. Aku sangat mencintai mu dan akan terus mencintai mu.
Salam sayang penuh cinta May"
Aku sangat terpukul dengan semua ini, tangis ku pecah dan terus berteriak memanggil May.
"Maafkan aku"Ucap Papa May sambil memeluk ku
"Ayah"Ucap bocah tampan yang berada di belakang Papa May itu
Aku langsung memeluk dan menciuminya. Anakku, satu satunya peninggalan May untukku. Ya anak ini adalah permata indah dari May untukku.
"Maafkan Ayah"Ucapku sambil memeluknya erat.
Akhirnya kami pulang ke rumah setelah peristiwa haru itu. Malam itu Aku, Papa May dan anakku duduk bersama di meja makan. Dari tadi anak ini tidak lepas dari pelukan dan ciuman ku.
"Tolong jangan bawa dia, hanya dia satu satunya yang ku miliki sekarang"Kata Papa May setelah selesai makan malam
"Dia anakku dan aku berhak merawatnya"Ucapku
"Ya dia memang anak mu, darah daging mu, tapi aku mohon biarkan dia bersama ku, aku sudah tidak punya siapa - siapa lagi selain dia. aku sudah tua dan dialah satu - satu nya pewaris ku. Aku berjanji akan merawatnya dengan baik, kau tidak perlu khawatir, dia akan tumbuh menjadi laki - laki yang hebat"Terangnya
"Kau bisa datang kapan pun untuk melihatnya ke sini, dan aku juga bisa mengantarnya ke tempat mu, jika kau ingin, tapi tolong biarkan dia tetap bersamaku"Lanjutnya
Setelah berfikir baik dan buruknya, aku mengizinkan Michaell tingal dengan Kakeknya di sini. Pasti Kakeknya sangat menyayanginya dan akan memberikan yang terbaik untuknya.
3 Hari aku menetap di sana dan setelah semuanya selesai, aku putuskan untuk kembali ke Negera. ku. Papa May dan Michaell mengantarku ke Bandara dengan perasaan haru, tangis kami terpecah saat aku mulai melangkah meninggalkan mereka. Di dalam pesawat hatiku benar benar lega sekali, 2 hal itu sudah selesai.
Hembusan angin dan dentuman ombak membuat suasana begitu tentram dan damai, apalagi setelah menceritakan semuanya ke Eilen yang sedang duduk di sampingku siang itu.
"Kisah yang sangat mengharukan"Kata Eilen setelah aku menceritakan semua tentang aku dan May.
"Ya.. aku sudah memberitahu mu tentang semua masa lalu ku, dan aku siap menerima apa pun keputusan mu"Ujarku
Eilen terlihat berfikir saat aku selesai menceritakan itu semua. Lama kami terdiam dan Eilen tak kunjung memberi ku respon. Aku sebenarnya sudah siap menerima keputusan terburuk dari Eilen, dan aku juga tidak akan memaksanya untuk tetap melanjutkan pernikahan kami itu.
"Aku binggung dan begitu terharu dengan masa lalumu"Ujarnya dan diam lagi dalam waktu yang lumayan lama.
"Aku akan berusaha jadi Riani dan May untukmu"Lanjutnya
"Aku tidak butuh itu, aku hanya butuh dirimu yang saat ini, dirimu sendiri"Jawabku sambil menatapnya
Butiran air mata itu jatuh membasahi pipi Eilen.
"Kamu adalah kesempurnaan dari mereka buat ku, kamu tidak sadar, mereka itu bukan yang terbaik bagi ku, dan kamu lah yang terbaik itu"Lanjutku sambil menyeka air matanya
"Madsudmu?"Tanya Eilen
"Riani dan May meninggalkan ku, tapi kamu tidak, kamu tetap setia walau apa pun menimpaku. Cinta tidak akan sempurna tanpa kesetiaan"Jawabku
Pesta pernikahan ku dan Eilen berlangsung sederhana dan hanya di hadiri kerabat dan orang - orang terdekat kami. Resepsinya di gelar di Bali dan Padang.
*T.A.M.A.T*
Terima kasih atas perhatian para Suhu2 dan pembaca lainnya. Saya sadar cerita ini masih banyak kekurangan, mohon di maklumi karena masih amatir. Saya akan terus belajar untuk bisa membuat cerita yang baik dan benar. Salam hormat dan terima kasih banyak @Mr.Zack.